33
Jika saklar ditutup, maka kedua bola lampu pada masing rangkaian akan menyala. Pada rangkaian 1 kedua bola lampu akan menyala dengan terang yang
sama, demikian pula pada rangkaian 2 kedua bola lampunya akan menyala dengan terang yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan dalam masing-
masing bola lampu sama besar. Jika nyala lampu pada kedua rangkaian kita cermati, ternyata bola lampu
pada rangkaian 2 menyala lebih terang; sedangkan bola lampu pada rangkaian 1 menyala lebih redup. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang digunakan
oleh bola lampu pada masing-masing rangkaian berbeda. Pada rangkaian 2 energi yang digunakan bola lampu lebih besar dibandingkan dengan energi yang
digunakan bola lampu pada rangkaian 1. Besarnya energi pada setiap rangkaian dapat kita tentukan secara kuantitatif sebagai berikut. besarnya energi yang
digunakan oleh setiap lampu pada masing-masing rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut. jika sumber tegangan yang digunakan adalah 16 V, dan
hambatan pada masing-masing bola lampu pada kedua rangkaian sama yaitu 4 ohm, maka melalui analisis hambatan pengganti, diperoleh bahwa pada rangkaian
1 nilai hambatan totalnya adalah 4 ohm, sedangkan pada rangkaian 2 nilai hambatan totalnya adalah 2 ohm.
Nilai hambatan pada rangkaian 1 sebesar 8 ohm, akan mengalirkan arus sebesar 2 A pada masing-masing bohlamp. Sedangkan pada rangkaian 2, akan
dialirkan arus total sebesar 8 A. Untuk rangkaian 2 arus listrik terpecah menjadi 2 bagian yaitu menuju ke masing-masing bohlamp. Karena bohlamp memiliki
hambatan yang sama maka, pada rangkaian 2 masing-masing bohlamp akan dialiri arus sebesar 4 A.
Besar arus yang melewati masing bohlam dalam rangkaian 1 adalah 2 A dan pada masing-masing bohlamp dalam rangkaian 2 mengalir arus sebesar 4 A.
Karena energy listrik sebanding dengan besar kuat arus listrik kuadrat kali dengan hambatan, maka hal ini menunjukan bahwa energy pada masing-masing bohlamp
pada rangkaian 2 lebih besar dari pada rangkaian 1, sehingga nyala lampunya akan lebih terang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa pada rangkaian seri rangkaian 1 besar energy listrik yang dihasilkan dibandingkan
dengan energy listrik pada rangkaian pararel rangkaian 2 lebih kecil. Hal ini
34
merupakan salah satu sebab sehingga pada instalasi listrik di rumah-rumah digunakan rangkaian pararel.
C. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran
Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran rangkaian listrik dengan model generatif adalah sebagai berikut.
1. Kesiapan guru 2. Kesiapan peralatan
3. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran memperhatikan beberapa aspek yang mendasari model tersebut. Keberhasilan
dari pembelajaran dengan model generatif mengindikasikan keberhasilan yang baik dengan memperhatikan keselamatan kerja, juga hal lain diantaranya :
a. Pada saat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran generatif, guru harus memahami dan memperhatikan urutan atau langkah-langkahsintak dari model pembelajaran generatif.
b. Pada tahap orientasi guru membangun kesan dan motivasi yang kuat pada
siswa agar pembelajaran dapat berjalan menarik. c.
Siswa diharapkan dapat membedakan susunan rangkaian seri dan pararel pada Praktikum LKS 1 dan LKS 2, untuk itu guru memberikan penjelasan
awal. d.
Bila lampu pada rangkaian listrik tidak bisa menyala dengan penggunaan satu baterai maka ditambahkan lagi baterainya. Bila memungkinkan baterai
dapat diganti dengan catu daya. e.
Siswa diharapkan dapat mengutarakan konsepnya dengan disertai argumentasi untuk mendukung konsepnya tersebut dan juga diharapkan
dapat beradu argumentasi dengan siswa lain. f.
Guru membiasakan siswa menghargai konsep orang lain dan terbiasa mengutarakan pendapatnya tanpa dibebani rasa ingin menang atau kalah
35
D. Bahan Bacaan yang Disarankan Dibaca
Untuk menggali informasi yang lebih mendalam isi dari modul “Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif”, anda sebagai guru pemandu
disarankan juga untuk membaca beberapa referensi, sebagai berikut. 1. Dahar, Ratna Wilis 2001. Teori-teori Belajar. Jakarta penerbit Erlangga.
2. Douglas C. Giancoli. 2001 Fisika edisi kelima, jilid 2. Jakarta, Penerbit Erlangga.
3. Martin Monk Jhonatan Osbone 2000. Good Prectise in Science Teacching Buckingham. Philadelphia, Open University Press.
4. Trianto, S.Pd., M. Pd. 2007. Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta, Penerbit Prestasi Pustaka.
E. Tugas dan Latihan
1. Permasalahan : Anto, Ali, dan Hermin telah memahami Hukum Ohm yang diajarkan oleh Bu
Trina. Jika tegangan dalam suatu rangkaian diperbesar maka akan diikuti pula dengan kenaikkan kuat arus listrik. Bagi mereka jika hanya sekedar mencari
nilai hambatan tidak menjadi masalah lagi sebab telah banyak soal yang berkaitan dengan hal tersebut telah dapat dikerjakan dengan baik. Mereka
berpikir keterampilan mengerjakan soal harus diimbangi pula dengan keterampilan dalam menggunakan alat. Oleh karena itu mereka ingin
melakukan penyelidiki pengaruh perubahan tegangan dan kuat arus listrik terhadap nilai suatu hambatan dalam suatu rangkaian. Karena mereka jarang
melakukan kegiatan praktikum, mereka meminta tolong kepada anda untuk membantunya.
Bantuan yang diperlukan : a. Persiapan alat bahan yang diperlukan dalam praktikum
b. Buatlah rangkaian yang akan digunakan c. Tulislah langkah-langkah kegiatan praktikum
d. Buatlah tabel pengamatannya