Subjek Penelitian Prosedur Penelitian

Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya. Setelah proses pelaksanaan dan observasi dilakukan, maka tahap akhir yang tak kalah penting, yakni refleksi. Dalam tahap inilah peneliti melihat hasil observasi dan catatan-catatan penting yang dapat dipertimbangkan dalam merencanakan tindakan selanjutnya dalam rangka perbaikan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SDN 6 Cibogo, Kp. Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi dipilih berdasarkan dua bulan peneliti mengadakan observasi, dan fakta di lapangan menunjukkan adanya masalah tersebut, khususnya di kelas V SDN 6 Cibogo ini. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Mei minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-4. Sedangkan untuk pra siklusnya sendiri, yakni pembiasaan pemberian soal-soal pemecahan masalah diberikan Bulan April minggu terakhir. Pelaporan penelitian akan dilakukan di minggu ke-3Juni.

D. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 6 Cibogo, Kp. Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 32 orang.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah, adalah menemukan masalah-masalah ketika observasi langsung di kelas. Selain itu, untuk identifikasi masalah juga dilakukan dengan cara mewawancarai guru untuk mengetahui kendala- kendala yang terjadi, baik di kelas maupun di sekolah. 2. Rumusan masalah, yakni merumuskan masalah-masalah yang akan dipecahkan serta menawarkan solusi atas permasalahan tersebut. Langkah dalam tahap ini adalah: 1 Pembuatan proposal Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Pembuatan instrumen 3 Pembuatan SK penelitian untuk penelitian dengan waktu yang relatif lama. 3. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus.Penjelasan mengenai setiap siklusnya adalah sebagai berikut. a. Siklus I Siklus I direncanakan dengan bahasan materi kubus.Adapun tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus I ini direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan kubus, sedangkan pertemuan kedua adalah mengenai volume kubus.Adapun langkah- langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai sisi, luas persegi, dan volume kubus. c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. e Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. f Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. g Guru memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa di pertemuan selanjutnya. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. b Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele . 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan dasar pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti pemberian skor hasil tes siswa yang Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis. b. Siklus II Siklus II dilakukan melalui dua pertemuan dengan bahasan materi berbeda, yakni tentang balok.Siklus II ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus II direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan balok, sedangkan pertemuan kedua adalah volume balok.Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai sisi balok, luas persegi panjang, dan volume balok. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. e Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. f Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. g Guru memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa di pertemuan selanjutnya. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut. d Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. e Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. f Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele . 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan dasar pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti pemberian skor hasil tes siswa yang disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Siklus III Siklus III dilakukan apabila hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada siklus II masih belum sesuai dengan harapan. Jika ada siklus III ini, maka rencananya fokus materi yang akan disampaikan adalah aplikasi langsung masalah-masalah yang berkaitan dengan balok dan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut. a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus III direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan dan volume pada materi bangun ruang gabungan, sedangkan pertemuan kedua adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan balok dan kubus dalam kehidupan sehari-hari.Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai kubus dan balok. c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Untuk pertemuan kedua, siswa tidak bekerja secara kelompok, tetapi mandiri dan mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru. Siswa diminta untuk mencari penyelesaian masalah dari cerita tersebut. e Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. f Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. g Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. b Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele . 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan bahan deskripsi hasil penelitian. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemberian skor hasil tes siswa yang disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis.

F. Instrumen Penelitian