BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia
tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita
sebagai manusia yang berbudaya Soemarwoto, 1984. Untuk manusia sendiri dalam menunjang kehidupannya, air merupakan hal
yang vital. Agar didapatkan kehidupan yang sehat dan bersih, diperlukan banyak air yang bersih. Yang dimaksudkan dengan air yang bersih ialah air yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat-zat yang dapat mengganggu kesehatan. Air bisa berperan sebagai penyebar penyakit yang akhirnya dapat
mengganggu kesehatan dan lingkungan hidup manusia. Di samping sebagai keperluan pokok untuk keperluan tubuh, air juga penting dalam membantu
bermacam-macam proses baik itu dalam rangka penggalian dan pengelolaanpengolahan sumber-sumber alam untuk menunjang kehidupan
manusia maupun untuk memproses bahan-bahan yang diperlukan manusia Supardi, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut: 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3. Golongan C, yaitu air dapat digunakan keperluan perikanan dan
peternakan 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air PLTA.
Air memiliki sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pada kisaran suhu yang sesuai dengan kehidupan, yakni 0
C 32 F –
100 C, air berwujud cair. Suhu 0
C merupakan titik beku freezing point dan suhu 100
C merupakan titik didih boiling point air. b.
Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi
panas ataupun dingin dalam seketika. c.
Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. d.
Air merupakan pelarut yang baik. e.
Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. f.
Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku. Pada saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki densitas
massavolume yang lebih rendah daripada air. Dengan demikian, es akan mengapung di dalam air.
Universitas Sumatera Utara
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain, berdampak negatif terhadap sumber daya
air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang
bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu diperlukan pengelolahan dan perlindungan sumber daya air secara seksama Effendi, 2003.
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makhluk hidup, khususnya jasad renik, di dalam air. Air murni,
yang tidak mengandung zat yang terlarut, tidak baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut, zat
yang tersuspensi dan makhluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air itu disebut tercemar. Pencemaran dapat berasal
dari beberapa sumber. Sumber pencemaran yang paling utama di negara kita ialah limbah rumah tangga Soemarwoto, 1984.
Kandungan fosfat yang tinggi menyebabkan suburnya alga dan organisme lainnya. Fosfat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung
senyawa fosfat. Dalam industri kegunaan fosfat terdapat pada ketel uap untuk mencegah kesadahan. Maka pada saat penggantian air ketel, buangan ketel ini
menjadi sumber fosfat. Pengukuran kandungan fosfat dalam air limbah berfungsi untuk mencegah tingginya kadar fosfat sehingga tidak merangsang pertumbuhan
tumbuh-tumbuhan dalam air. Sebab pertumbuhan subur akan menghalangi kelancaran arus air. Pada danau suburnya tumbuh-tumbuhan air akan
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dan kesuburan tanaman lainnya Agusnar, 2008.
Padatan terlarut dan tersuspensi mempengaruhi ketransparanan dan warna air. Sifat transparan ada hubungan dengan produktivitas. Transparan yang rendah
menunjukkan produktivitas tinggi. Cahaya tidak dapat tembus banyak jika konsentrasi bahan tersuspensi tinggi. Warna air juga ada hubungan dengan
kualitas air Sastrawijaya, 2001.
1.2. Permasalahan