143 independent yaitu jenis dagangan, lama berdagang, sumber memperoleh barang
dagangan, cara penyampaian barang, modal dagangan dan nilai transaksi adalah sebesar 46,8 sedangkan sisanya 53,2 dijelaskan oleh variabel yang tidak
diteliti. Sehingga secara umum faktor pedagang mempunyai peranan dalam pembangunan pasar Gubug Kabupaten Grobogan.
4.5.2.3 Analisis Kemampuan Bayar
Harga sewa los dan kios serta retribusi pasar merupakan faktor lain yang cukup penting, karena dengan harga yang wajar maka pedagang akan memilih
untuk menempati los atau kios daripada harus berjualan di luar secara liar. Dari hasil wawancara dengan beberapa pedagang di Pasar Umum Gubug, mereka tidak
keberatan dengan tarif sewa dan retribusi yang dikenakan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan. Tarif ini berlaku untuk seluruh pasar di Kabupaten
Grobogan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan tentang Retribusi Pasar.
Tarif sewa yang cukup wajar tersebut mestinya dapat menjadi daya tarik bagi pedagang yang tidak memperoleh tempat di kios atau los untuk pindah ke
Pasar Umum Gubug. Tidak semua pedagang mampu memiliki kios atau los dengan membayar secara tunai. Sebagian besar menginginkan kepemilikan kios
atau los oleh pedagang dengan cara mengangsur sampai dengan 5 atau sampai dengan 10 tahun.
Berdasarkan kerugian – kerugian yang pernah dialami oleh para pedagang saat kebakaran pada tahun 2009 lalu, maka harga kios yang ditentukan untuk
dibayar tunai sebagian besar pedagang kurang bersedia. Sehingga untuk menjaga arus kas cash flow sendiri dari para pedagang maka pihak pasar harus
144 memberikan keringanan berupa pemberian angsuran kepada pedagang dengan
melibatkan pihak bank untuk pendanaan tersebut. Sehingga dengan melibatkan atau adanya sinergi dari pedagang, pihak
pasar serta keterlibatan perbankan berkenaan dengan kepemilikan kios atau los pasar, maka kerja sama akan terwujud. Kios dan los yang sudah dibangun akan
mendapat kepastian untuk dapat dimiliki oleh para pedagang. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang mampu membayar segala kewajiban berkenaan
dengan kepemilikan kios dan aktivitas berjualan di pasar umum Gubug Kabupaten Grobogan.
Selain mengani kemampuan bayar dari para pedagang. Permasalahan lain, muncul dari keengganan para pedagang untuk menempati di lantai dua. Meskipun
dengan penawaran kios atau los yang lebih murah, tapi justru pedagang merasa enggan. Hal ini berdasarkan pengalaman dari para pedagang yang lain, tentang
penurunan pendapatan yang diperoleh karena kesalahan atau strategi dari para pedagang yang menempati lantai 2.
4.5.3. Analisis Ekonomi