keyakinan dan tindakan seseorang terhadap status kesehatan dan pelayanan kesehatan.
38
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu mengerjakan, dan peraturan perburuhan.
39
Tidak terdapat perbedaan yang konsisten pada pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan
masalah, ketrampilan
analisis, pendorong
persaingan, motivasi,
sosiabilitas atau kemampuan belajar.
35
Hal ini sama dikemukakan oleh Siagian, bahwa tidak ada bukti ilmiah yang konklusif yang menunjukkan
ada perbedaan-perbedaan nyata antara pria dan wanita dalam berbagai segi kehidupan organisasi seperti kemampuan dalam memecahkan
masalah, kemampuan analitik, dorongan, dan kepemimpinan atau kemampuan bertumbuh dan berkembang secara intelektual.
33
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa secara kodrati ada perbedaan-perbedaan itu.
Perbedaan-perbedaan kodrati itu memang dapat tercermin pada berbagai bentuk
penugasan. Juga
tercermin pada
produktivitas, tingkat
kemangkiran, kepuasan maupun keinginan pindah pekerjaan.
c. Lama Kerja
Semakin lama seseorang berada dalam pekerjaan, semakin kecil kemungkinan ia akan mengundurkan diri. Masa kerja dan kepuasan
saling berkaitan positif.
35
Menurut Siagian, bahwa seseorang yang sudah
lama bekerja pada satu organisasi tidak identik dengan produktivitas yang tinggi. Orang yang masa kerjanya lama tidak berarti bahwa yang
bersangkutan memiliki tingkat kemangkiran yang rendah. Daya tarik untuk pindah pekerjaan pun juga rendah.
33
Masa kerja ternyata konsisten berhubungan secara negatif dengan keluar masuknya karyawan dan kemangkiran namun memiliki hubungan
yang positif terhadap produktivitas kerja. Masa kerja yang lama akan cenderung membuat seorang karyawan atau perawat lebih merasa betah
dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya karena telah beradaptasi dengan lingkungan yang cukup lama sehingga seorang
karyawan akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai
jaminan hidup di hari tua.
40
Masa kerja adalah sebuah variabel yang kuat dalam menjelaskan perputaran karyawan, semakin lama seseorang berada dalam satu
pekerjaan, lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri.
37
Lamanya masa kerja seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas masa kerjanya, dan konsep kualitas masa kerja itu sendiri berpengaruh
terhadap elemen
dari posisi
karyawan berikut
: kondisi kerja, penghargaan dan keuntungan ekonomi, hubungan perorangan dan
berbagai kontribusi perusahaan. Hasil dari teknik kuallitas masa kerja adalah peningkatan sikap dan moral karyawan, yang akan berdampak
positif terhadap produktivitasnya. Dengan menggunakan teknik kualitas
masa kerja, perusahaan dapat meningkatkan keefektifan operasionalnya dengan
banyak cara,
termasuk mengurangi
biaya produksi;
meningkatkan produktivitas karyawan; mengurangi ketidakhadiran dan pembolosan; dan meningkatkan kualitas kerja.
41
d. Status Perkawinan