Jumlah, Waktu, dan Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan

b. Makanan Tambahan Olahan Pabrik

Makanan tambahan hasil olahan pabrik adalah makanan yang disediakan dengan olahan dan bersifat instan dan beredar dipasaran untuk menambah energi dan zat-zat gizi esensial pada bayi Depkes RI, 2006. Makanan tambahan pabrikan disebut juga makanan pendamping ASI pabrikan MP-ASI pabrikan atau makanan komersial. Secara komersial, makanan bayi tersedia dalam bentuk campuran instan atau biskuit yang dapat dimakan secara langsung atau dapat dijadikan bubur Krisnatuti, 2000.

2.2.5 Jumlah, Waktu, dan Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan

Keragaman aneka sumber makanan dapat diperkenalkan setelah bayi berusia enam bulan. Beberapa sumber makanan yang dapat diperkenalkan yaitu sumber karbohidrat seperti nasi, ubi jalar, singkong, jagung, kentang, terigu. Aneka sayuran dan buah-buahan pada tahap usia ini dihindari konsumsi buah yang memiliki sifat merangsang peningkatan asam lambung nangka dan durian, kacang-kacangan, dan aneka sumber hewani seperti telur, ayam, sapi, dan ikan Dep.Pertanian, 2008. Jumlah energi yang diperlukan oleh bayi dan anak berdasarkan kelompok umur oleh Brown dkk 1995, dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Estimasi Jumlah Energi yang dibutuhkan dari MP-ASI menurut Kelompok Usia KEBUTUHAN USIA 6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan Asupan energi yang dianjurkan Kkalhari 783 946 1170 Jumlah ASI yang dikonsumsi gr24 jam 673 592 538 Asupan energi dari ASI Kkalhari 437 387 350 Energi yang dibutuhkan dari MP ASI Kkalhari 346 561 820 Sumber: Brown, dkk., 1995 dalam Baso, 2007 Tabel di atas menggambarkan jumlah energi yang dibutuhkan sesuai usia anak dan jumlah energi yang diperoleh dari ASI menurun dari bulan ke bulan. Hal ini menyebabkan kebutuhan energi meningkat pada setiap pertambahan usia bayi. Jumlah zat gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh bayi dapat dilihat pada setiap Recommended Dietary Allowance RDA yang telah diestimasi berdasarkan kelompok usia, seperti tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Estimasi Kecukupan Gizi Yang dianjurkan Untuk Anak Indonesia Standar Berat Badan Umur Tinggi Badan dan Kecukupan Zat Gizi 0-6 bulan 7-12 bulan 12-24 bulan Berat badan kg 5,5 8,5 12 Tinggi badancm 60 71 90 Energi Kkal 560 800 1250 Protein 12 15 23 Vitamin A RE 350 350 350 Ribovlavin mg 0,3 0,5 0,6 Niasin mg 2,5 3,8 5,4 Vitamin B12 mg 0,1 0,1 0,5 Asam folat 22 32 40 Vitamin C mg 30 35 40 Kalsium mg 600 400 500 Fosfor mg 200 250 250 Magnesium mg 35 55 75 Besi mg 3 5 8 Seng mg 3 5 10 Yodium mg 50 70 70 Selenium mg 10 15 20 Sumber: SK.Menkes No.332MenkesSKIV1994 dalam Baso, 2007 Angka kebutuhan di atas bukanlah suatu kebutuhan minimum dan maksimum, akan tetapi dapat dipakai untuk mengetahui tingkat konsumsi dari suatu populasi. Beberapa contoh menu sehat makanan untuk bayi sesuai dengan kebutuhan nutrisi seperti berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Jadwal pemberian makanan tambahan pada bayi Rekomendasi Ikatan Dokter Anak IndonesiaIDAI 0-6 bulan 6-7 bulan 7-9 bulan 9-12 bulan 12 bulan Pukul 06.00 ASI on demand ASI ASIPASI ASI PASI ASIPASI Pukul 08.00 makan pagi ASI on demand Bubur susu Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 10.00 ASI on demand Buah segar biskuit Buah segar biskuit Buah segarbiskuit Snack Pukul 12.00 makan siang ASI on demand ASI Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 14.00 ASI on demand ASI ASIPASI ASIPASI Makanan keluarga Pukul 16.00 ASI on demand Buah segar biskuit Buah segar biskuit Buah segarbiskuit Snack Pukul 18.00 ASI on demand Bubur susu Bubur menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 21.00 ASI in demand ASI ASIPASI ASIPASI ASIPASI Sumber: Sembiring,T.dkk, 2009 Universitas Sumatera Utara

2.3. Pemberian Makanan Tambahan Menurut Usia Bayi