Analisi kelayakan finansial usahatani sutera alam (di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)
FUANI MARYANI. Analisis Kelayakan Fi~~ansialUsahatani S ~ ~ t e rAla~ii
a
di
Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasik~nalaya,Jawa Barat. Di bawali bilnbingan
,.
ANITA RISTIANINGRUM.
Persuteraan alarn sebagai salall satu .kegiatar~agribisnis sudah lama dikenal
dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat lndonesia terutama di Sulawesi Selatan
dan Jawa Barat. lndonesia ~ne~niliki
potensi untuk ~iiengliasilkanserat sutera alarn.
Kondisi agroklimat lndonesia cukup ~nenguntungkal~
bagi pengembangan persuteraan
alam.
Kebutuha~ibenang sutera dari waktu ke waktu selalu mengalami kenaikan.
Pada tahun 1994 kebutuhan benang sutera dunia diperkirakan sebesar 92.743 ton per
tahun, sedangkan produksinya baru lnencapai 83.393 ton (FAO, 1994). Dengan
adanya peluang dan banyaknya lokasi yang cocok ~ ~ n t ukegiatan
k
persuteraan alam di
Indonesia, maka usahatani sutera alam dapat dikembangkan di Indonesia. Selain itu di
beberapa sentra persuteraan alaln di lndonesia terjadi kenhikan harga kokon. Tetapi
ha1 tersebut justru diikuti dengan penurunan produksi da11jurnlah petani sutera alam.
Pe~ielitianmengenai "Analisis Icelayakan Finatisial Usahatani Sutera Ala~ndi
Kecarnatan Pagerageung, Kab~~paten
Tasikmalaya, Jawa Barat", dimaksudkan untuk
mengetahui ( I ) Ikelxgaa~l usahatani suteril dam; (2) kelayakan investasi dalam
pengembangan usahatani sutera alam, serta (3) selisitivitas usahatani sutera ala~n.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangall bagi pengembangan
persuteraan ala~n lndonesia, yang selalij~~tnyamarnpu lnenciptakan peningkatan
devisa negara dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan petani, selta sebagai
bahan untuk penelitian sela~ijutnya.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh ~nelalui wawallcara langsung dengan 30 orang petani sutera alarn. Cara
pe~nilihan responden dilakukan secara acak. Sedangkan data sekunder diperoleh
melalui studi literat~~r
dan instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, seperti
a
di
Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasik~nalaya,Jawa Barat. Di bawali bilnbingan
,.
ANITA RISTIANINGRUM.
Persuteraan alarn sebagai salall satu .kegiatar~agribisnis sudah lama dikenal
dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat lndonesia terutama di Sulawesi Selatan
dan Jawa Barat. lndonesia ~ne~niliki
potensi untuk ~iiengliasilkanserat sutera alarn.
Kondisi agroklimat lndonesia cukup ~nenguntungkal~
bagi pengembangan persuteraan
alam.
Kebutuha~ibenang sutera dari waktu ke waktu selalu mengalami kenaikan.
Pada tahun 1994 kebutuhan benang sutera dunia diperkirakan sebesar 92.743 ton per
tahun, sedangkan produksinya baru lnencapai 83.393 ton (FAO, 1994). Dengan
adanya peluang dan banyaknya lokasi yang cocok ~ ~ n t ukegiatan
k
persuteraan alam di
Indonesia, maka usahatani sutera alam dapat dikembangkan di Indonesia. Selain itu di
beberapa sentra persuteraan alaln di lndonesia terjadi kenhikan harga kokon. Tetapi
ha1 tersebut justru diikuti dengan penurunan produksi da11jurnlah petani sutera alam.
Pe~ielitianmengenai "Analisis Icelayakan Finatisial Usahatani Sutera Ala~ndi
Kecarnatan Pagerageung, Kab~~paten
Tasikmalaya, Jawa Barat", dimaksudkan untuk
mengetahui ( I ) Ikelxgaa~l usahatani suteril dam; (2) kelayakan investasi dalam
pengembangan usahatani sutera alam, serta (3) selisitivitas usahatani sutera ala~n.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangall bagi pengembangan
persuteraan ala~n lndonesia, yang selalij~~tnyamarnpu lnenciptakan peningkatan
devisa negara dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan petani, selta sebagai
bahan untuk penelitian sela~ijutnya.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh ~nelalui wawallcara langsung dengan 30 orang petani sutera alarn. Cara
pe~nilihan responden dilakukan secara acak. Sedangkan data sekunder diperoleh
melalui studi literat~~r
dan instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, seperti