Emisi Gas Buang Bahan Bakar P100 Emisi Gas Buang Bahan Bakar E 100 Emisi Gas Buang Bahan Bakar P 50 + E 50 Emisi Gas Buang Bahan Bakar P50 + E50 97,5 + H 2,5

127 panas. Warna yang diharapkan adalah warna coklat menandakan pembakaran mendekati sempurna dimana hal itu di tunjukan pada gambar 4.14.

4.7 Pengujian Emisi Gas Buang

Pengujian emisi gas buang yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401. Pengujian emisi gas buang yang dilakukan meliputi kadar CO 2 , CO, HC, dan O2 yang terdapat pada hasil pembakaran bahan bakar.

4.7.1 Emisi Gas Buang Bahan Bakar P100

Kadar emisi gas buang dari hasil pengujian menggunakan bahan bakar P100 pada masing-masing putaran dan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.21 Emisi Bahan Bakar P100 Jumlah lampu 100 watt Putaran rpm CO CO 2 HC ppm O 2 2 4330 3,83 2,2 520 13,80 4 4410 3,39 2,0 279 12,81 6 4510 3,9 2,4 514 11,69 8 4600 3,7 3,9 224 11,48 10 4690 3,5 2,4 245 10,20 12 4560 2,33 4,6 236 9,33

4.7.2 Emisi Gas Buang Bahan Bakar E 100

Kadar emisi gas buang dari hasil pengujian menggunakan bahan bakar E100 pada masing-masing putaran dan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 128 Tabel 4.22 Emisi Bahan Bakar E 100 Jumlah lampu 100 watt Putaran rpm CO CO 2 HC ppm O 2 2 4160 2,94 2,7 226 12,80 4 4200 2,5 4,3 55 11,13 6 4250 2,15 3,9 43 12,44 8 4128 1,68 5,4 34 10,50 10 4051 1,35 5,8 57 9,13 12 3862 0,78 4,8 28 11,89 4.7.3 Emisi Gas Buang Bahan Bakar P 50 + E 50 Kadar emisi gas buang dari hasil pengujian menggunakan bahan bakar premium 50 + etanol 96 50 pada masing-masing putaran dan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.23 Emisi Bahan Bakar P50 + E50 Jumlah lampu 100 watt Putaran rpm CO CO 2 HC ppm O 2 2 4280 2,8 3,3 180 10,84 4 4329 2,1 3,5 145 9,80 6 4352 2,7 2,9 95 10,64 8 4370 2,42 4,1 88 9,00 10 4169 2,20 4,7 55 8,41 12 4024 2,0 4,3 160 9,30 4.7.4 Emisi Gas Buang Bahan Bakar P50 + E50 97,5 + H 2,5 Kadar emisi gas buang dari hasil pengujian menggunakan bahan bakar P 50 + E50 97,5 + H 2,5 pada masing-masing putaran dan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 129 Tabel 4.24 Emisi Bahan Bakar P50 + E50 97,5 + H 2,5 Jumlah lampu 100 watt Putaran rpm CO CO 2 HC ppm O 2 2 4305 2,76 3,4 177 10,33 4 4360 2,07 3,9 135 9,72 6 4400 2,5 3,1 90 10,61 8 4430 2,4 4,0 80 9,67 10 4235 2,1 4,4 54 8,73 12 4180 1,9 4,02 150 9,43 4.8 Analisa Perbandingan Kadar Gas Buang Pada pengujian ini, data yang diperoleh merupakan hasil sensor probe tester pada knalpot mesin sehingga diperoleh nilai emisi CO 2 , CO, HC, dan O2 pada gas buang mesin. 4.8.1 Analisa perbandingan Kadar Karbon dioksida CO 2 dalam Gas Buang Perbandingan kadar CO 2 yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 130 Gambar 4.16 Grafik kadar CO2 vs Beban Perbandingan kadar CO 2 yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.17 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran rpm Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar P100 pada putaran mesin 4410 rpm yaitu sebesar 2,0 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi dengan menggunakan bahan bakar E100 pada putaran mesin 4051 rpm yaitu sebesar 5,8 . Hanya saja pembebanan ini sudah tidak dianjurkan dimana daya yang dihasilkan lebih kecil dari bebanya. Sehingga karbon dioksida tertinggi pada pembebanan yang masih dianjurkan adalah pada campuran bahan bakar P 50 + E50 pada pembebanan puncak yang masih dianjurkan diputaran 4370 rpm yaitu 4,1. Karbon dan oksigen bergabung membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida sebagai hasil pembakaran sempurna. Bila campuran bahan bakar udara sempurna stoikimetris, maka akan dihasilkan senyawa CO 2 .

4.8.2 Analisa perbandingan Kadar Karbon monoksida CO dalam Gas Buang