Sifat-sifat Bahan Bakar Hidrogen

29 Balon pertama yang diisikan dengan hidrogen diciptakan oleh Jacques Charles pada tahun 1783. Hidrogen memberikan tenaga dorong untuk perjalanan udara yang aman dan pada tahun 1852 Henri Giffard menciptakan kapal udara yang diangkat oleh hidrogen. Bangsawan Jerman Ferdinand von Zeppelin mempromosikan idenya tentang kapal udara yang diangkat dengan hidrogen dan kemudian dinamakan Zeppelin dengan penerbangan perdana pada tahun 1900. Penerbangan yang terjadwal dimulai pada tahun 1910 dan sampai pecahnya Perang dunia II, Zeppelin telah membawa 35.000 penumpang tanpa insiden yang serius. Penerbangan tanpa henti melewati samudra atlantik pertama kali dilakukan kapal udara Britania R34 pada tahun 1919. Pelayanan penerbangan udara dipulihkan pada tahun 1920 dan penemuan cadangan helium di Amerika Serikat memberikan peluang ditingkatkannya keamanan penerbangan, namun pemerintah Amerika Serikat menolak menjual gas tersebut untuk digunakan dalam penerbangan. Oleh karenanya, gas H 2 digunakan di pesawat Hindenburg, yang pada akhirnya meledak di langit New Jersey pada tanggal 6 Mei 1937. Insiden ini ditayangkan secara langsung di radio dan direkam. Banyak yang menduga terbakarnya hidrogen yang bocor sebagai akibat insiden tersebut, namun investigasi lebih lanjut membuktikan sebab insiden tersebut karena terbakarnya salut fabrik oleh keelektrikan statis. Walaupun demikian, sejak itu keragu-raguan atas keamanan penggunaan hidrogen muncul.

2.5.2 Sifat-sifat Bahan Bakar Hidrogen

Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Atom hidrogen, simbol H, dibentuk oleh inti dengan satu unit muatan positif dan satu elektron. Nomor atom hidrogen adalah 1 dan berat atom 1,00797 gmol. Hidrogen merupakan salah satu unsur utama dalam air dan semua bahan organik serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi juga di seluruh alam semesta. Terdapat tiga isotop hidrogen yaitu protium, massa 1, ditemukan di lebih dari 99.985 unsur alami; deuterium, massa 2, ditemukan di alam sekira Universitas Sumatera Utara 30 0,015; dan tritium, massa 3, yang muncul dalam jumlah kecil di alam, tetapi dapat diproduksi secara artifisial oleh berbagai reaksi nuklir. Hidrogen memiliki berat molekul 2,01594 g. Dalam bentuk gas, hidrogen memiliki kerapatan 0,071 gl pada 0 ºC dan 1 atm. Kepadatan relatif hidrogen dibandingkan udara adalah 0,0695. Hidrogen adalah yang paling mudah terbakar dari semua zat yang dikenal. Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu kamar. Unsur ini bereaksi dengan oksida dan klorida untuk menghasilkan logam bebas. Tabel 2.1 Properties of Hydrogen and other fuels [Lit 7] Description Hidrogen Gasoline Methana Etanol LPG Biogas Density kgm 3 0.081 4.4 0.6512 789 2.24 1.1 Mol. Wt 2.016 107 16.043 46.07 44.1 25.46 Auto ignition temp O C 500 257 537 423 493-549 700 Boiling Point O C at 1 atm -252 25-225 -162 78 -42 Ignition energy in Air MJ 0.02 0.24 NA Flame temp in air O C 2045 2197 1918 1980 1911 Lower flammability limit vol in air 4 1.4 5 4.3 2.2 7.7 Upper flammability vol in air 74 7.6 15 19 9.5 23 Buoyancy: Gas or vapor density relative to air 0.07 2-4 0.6 1.51 1.51 0.863 Carbon Constituent NA 85-88 75 50-52 82 Hydrogen Constituent 100 12-15 25 13-15 18 Lower heat of combustion MJkg 119.93 44.5 50.02 26.9 46 Burning Velocity in air msec 2.65-3.25 0.37 NA Specific Heat Ratio of NTP gas 1.383 1.05 1.308 1.303 Universitas Sumatera Utara 31 Diffusion coefficient in NTP air cm 2 sec 0.61 0.005 0.16 0.11 Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel yang bocor. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.

2.5.3 Hidrolisis Air H