secara simultan maupun parsial variabel Economic Value Added, Market Value Added dan Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Raden tinneke 2007 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Economic Value Added EVA dan Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan
Lainnya Terhadap Return Saham. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price earning ratio PER, price to book value PBV, EVA,
DER, ROE. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaansektor industri manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2002 sampai dengan 2005 dengan sampel sebayak 77 perusahaan. Hasil penelitian membuktikan bahwa PER
berpengaruh negatif secara signifikan terhadap return saham, PBV berpengaruh positif secara sinifikan terhadap return saham, EVA berpengaruh positif terhadap
return saham tetapitidak signifikan, dan DER berpengaruh positif terhadap return saham tetapi tidak signifikan, sementara ROE harus dikeluarkan dari analisis
karena multikolinear dengan PBV.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu model yang menerangakan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara
variable-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variable terikat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan landasan teori dan asil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka konseptual yang
dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
H1
H
2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Pada kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
H
1
menjelaskan apakah terdapat pengaruh, Price Earning Ratio, Economic Value Added dan Market Value Added secara simultan terhadap
return saham. 2.
H2 menjelaskan apakah terdapat pengaruh, Price Earning Ratio secara
parsial terhadap return saham. 3.
H
3
menjelaskan apakah terdapat pengaruh Economic Value Added
secara parsial terhadap return saham 4.
H4 menjelaskan apakah terdapat pengaruh Market Value Added
secara parsial terhadap return saham. Variabel Independen
:
Price Earning Ratio X1
Economic Value Added X2
Market Value Added X3
Variabel dependen:
RETURN SAHAM
Y
Universitas Sumatera Utara
2.3 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono 2007:51 “hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah atau pernyataan penelitian yang
memerlukan ujian secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan”.
H
1
: terdapat pengaruh Price Earning Ratio, Economic Value Added
dan Market Value Added secara simultan terhadap return saham H
2
: terdapat pengaruh Price Earning Ratio secara parsial terhadap return saham
H
3
: terdapat pengaruh Economic Value Added secara parsial terhadap return
saham H
4
: terdapat pengaruh Market Value Added secara parsial terhadap return saham
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih. Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisa hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan
variabel dependen variabel yang dipengaruhi Sugiyono, 2007:30. Penelitian ini menguji pengaruh analisis price earning ratio, market value added dan economic
value added terhadap return saham.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono 2005:72 adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Menurut Erlina dan Sri Mulyani, 2007:74
“Jika sampel kurang representative maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”.
Universitas Sumatera Utara