Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan : studi kasus karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN

KINERJA KARYAWAN

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus

Mrican dan Paingan

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Amandus Punggak

NIM : 032214031

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  HALAMAN MOTTO

  

“Pantang MENYERAH!!!”

  

“Renungkanlah segala perintah Tuhan, dan hendaklah selalu memikirkan

hukum-Nya. Maka Ia akan memperkuat hatimu dan menganugerahkan

kebijak sanaan yang kauinginkan.”

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  • -Sirakh 6:37-

    “Belajar adalah proses humanisasi; pemanusiaan manusia. Jika kita belajar,

    maka kita mengalami pertumbuhan menjadi yang terbaik dari diri kita

    sendiri.”

  • -Andrias Harefa-

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Oktober 2011 Penulis Amandus Punggak

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Amandus Punggak Nomor Mahasiswa : 032214031

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN ANTARA

  

GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN . Studi kasus:

Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan

Paingan . Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

  memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Oktober 2011 Yang menyatakan, Amandus Punggak

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA

KARYAWAN

(Studi kasus pada karyawan bagian rumah tangga Universitas Sanata Dharma

Kampus Paingan dan Kampus Mrican)

  Amandus Punggak Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan karyawan bagian rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican 2). Untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan baik secara simultan dan parsial, dan 3). Mengetahui tingkat kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian rumah tangga. Sampel yang digunakan sebanyak 30 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang dipakai penulis adalah Incidental Sampling. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Dalam menganalisis data yang telah diperoleh, penulis menggunakan Korelasi Berganda. Untuk mengetahui hubungan secara simultan digunakan uji F. Untuk mengetahui hubungan secara parsial dilihat dari nilai p value. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican adalah gaya kepemimpinan Laissez faire secara simultan maupun parsial gaya kepemimpinan yang meliputi kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dan tingkat kinerja kerja karyawan bagian rumah tangga berada dalam kategori baik.

  ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIPS STYLE AND EMPLOYEE PERFORMANCE (Case study at the Sanata Dharma University Housekeeping employee in Paingan and

  Mrican) Amandus Punggak

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2011 This research has a purpose to know 1). The type of leaderships applied by the leader of housekeeping department in Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican

  2). To know the correlation between the type of leaderships style with employee performance both in simultaneously and partially, and 3). To know the level of employee performance. This type of research is the case study which implemented in the Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican. The population in this research was all the employees of Sanata Dharma University in the housekeeping department. The sample used in this research was 30 people. The technique to collect the sample is Incidental

  

Sampling. The technique used in the data collecting was questionnaire to get the data

  about the style of leaderships and the employee performance. The writer used Double

  

Correlations method to analyze the data that have been collected. To find out the

  simultaneous correlation, the writer used T-test, whereas p-value point was employed to find out the partial correlation. This research obtained that the style of leaderships applied by the leader of housekeeping department in the Sanata Dharma University was the Laissez Faire type’s , simultaneously or partially, that covered clear explanation about the jobs desk given to each person according to the each department and field, attention from the leader toward the employee’s walfare, both in physical and spiritual, and promoting sense of belonging toward Sanata Dharma University of employees. The research also found that level of housekeeping employee was in the good condition.

  KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya penulisan skripsi ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tersusun tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen.

  3. Drs.Th. Sutadi, M.B.A. selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dan memberi pengarahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

  4. Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan saran dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.

  5. Karyawan Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian.

6. Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen yang senantiasa memberikan

  semangat , biaya dan doa tanpa henti agar skripsi ini cepat terselesaikan. You both are the best parents I’ve ever had.

  7. Adik-adikku Oyo, Atud dan Tara atas dukungannya dalam penyelesaiaan skripsi ini. Seluruh keluargaku yang ada di Kalimantan Barat yang memberikan semangat

  8. Keluargaku yang ada di Kaliwaru, Kak Ellen, Kak Tessa, Agus, Dani, Paul, Tedi, Siska, Iin, Fili, Seno, dan Adjan atas dukungan dan persahabatannya.

  9. Teman-teman seperantauan yang bergabung dalam IKBPMKB.

  10. Yashinta Anggi Puspita yang senantiasa memberi dukungan, cinta dan doa agar skrispi ini selalu kukerjakan. Love u.

  11. Teman-teman kos Gubuk Derita Sor Pring aka Grinjing 6A; Deo, Valent, Flindo, Yudi, Viktor, Yoga, Iqrom, Hans, Agus, Lambok, Galih, Adi, Roni, beserta Ibu Sarwoto selaku komandan kos, Genk Kopma Sadhar; Roy, Elman, Yoyok, Soni, Isa, Edi, Windra, Sigit, Arbi, Dadang, Camel, Titis, Yusnita, Wika, Vinita, Mba Lusi dan Mba Marni atas dukungan dan persahabatan kalian.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................ viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................

  4 C. Batasan Masalah .........................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................

  7

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan ....................................................................

  10 B. Kinerja ...............................................................................

  20 C. Penelitian Terdahulu ............................................................

  25 D. Kerangka Pemikiran Teoritis ...............................................

  26 E. Hipotesis ............................................................................

  27 BAB III METODE PENELITIAN

  A. Jenis Penelitian ........................................................................... 29

  B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 29

  C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 29

  D. Populasi dan Sampel .................................................................... 30

  E. Identifikasi Variabel ..................................................................... 31

  F. Data

  • – data yang dibutuhkan ……………………….................... 32

  G. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 32

  H. Teknik Pengukuran Data ............................................................. 32

  I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian............................................. 34 J. Uji Hipotesis ................................................................................ 36

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma………………… ……........ 39 B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural………………………… 44

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................. 47 B. Metode Pengujian Instrumen …................................................... 51 C. Pengujian Hipotesis ………………………………………….... 54 D. Identifikasi Gaya Kepemimpinan …………………...………… 59 E. Identifikasi K inerja Karyawan ………………………………… 62 F. Pemb ahasan ……………………………………………………. 64

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan .................................................................................. 67 B. Saran ............................................................................................. 69 C. Keterbatasan Penelitian ..........................................................

  71 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72 LAMPIRAN ..............................................................................................

  74

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….…..…................

  38 Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan lama kerja…..…................

  47 Tabel 5.2 Karakteristik Responden berd asarkan jenis kelamin ….................

  48 Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan status pernikahan …..........

  48 Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan usia ………………….......

  49 Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan te rakhir ……..

  50 Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian ……………... ..............

  52 Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……………………..

  53 Tabel 5.8 Hasil Identifikasi Gaya Kepemimpinan ........................................

  61 Tabel 5.9 Pengelompokan Kinerja Karyawan …………………………… 64

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan antaraGaya Kepemimpinan dengan Kinerja karyawan …….................................................... `

  26 Gambar 4.1 Struktur Biro Administrasi Universitas …………………………

  46 Gambar 5.1 Uji F ……………………..……………………………………...

  56

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Tabulasi Dat

  75 a Penelitian …………………………………… Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas

  ………………………………. 76 Lampiran 3 Uji Hipotesis ………………………………………………… 82 Lampiran 3 Karakteristik Responden

  …………………………………… 84 Lampiran 4 Kuisioner ……………………………………………………. 85 Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian

  ……………………………….. 90

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu universitas yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas universitas. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang

  pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu universitas sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan universitas.

  Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap universitas atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu universitas atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan.

  Universitas merupakan suatu kumpulan orang-orang yang saling bekerjasama dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tujuan universitas adalah tercapainya suatu tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Dengan adanya sekelompok orang yang bekerjasama secara kooperatif dan dikoordinasikan menciptakan interaksi kerjasama kelompok dalam mencapai tujuan universitas yang telah ditetapkan, mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab kelompok dalam pelaksanaan tugas (Wahjosumidjo, 1987 : 60). Menurut Huseini (dalam Sucahyo, 2004 : 10), kontribusi karyawan sebagai sumber daya intangible sangat mahal karena menyangkut aspek ilmu pengetahuan, proses pembelajaran kolektif dan reputasi.

  Kesuksesan dalam proses kegiatan universitas tidak hanya ditentukan oleh pemimpin, tetapi juga ditentukan oleh kinerja dari para karyawan.

  Kinerja yang diharapkan universitas tidak muncul dengan sendirinya, tetapi berhubungan dengan perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin.

  Keberhasilan suatu tugas karyawan menentukan efektif dan efisiennya kinerja karyawan. Tugas yang diberikan akan mudah bila pemimpin dapat memberikan petunjuk kerja yang jelas sesuai bidang tugas masing-masing.

  Setiap karyawan memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga tugas yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak selesai pada waktunya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Handoko, 1995 : 256). Pemimpin harus mampu melihat dan memahami kondisi kerja yang dialami karyawannya serta mencari dan menerapkan solusi untuk mengatasi kesulitan kerja karyawannya.

  Perbedaan pendapat sering terjadi dalam lingkungan kerja, perbedaan ini dapat terjadi antar karyawan atau bahkan dengan pemimpin sendiri. Perbedaan pendapat dapat memicu konflik yang akan menghambat kinerja karyawan. Konflik yang terjadi bisa diatasi secara bijak dengan mencari akar permasalahan dan masing-masing pihak secara bijaksana mematuhi keputusan yang telah dibuat untuk menyelesaikan konflik.

  Sebuah universitas akan bertahan lama bila terdapat rasa ikut memiliki dari semua karyawan. Untuk mencapai rasa ikut memiliki universitas pemimpin harus menciptakan suasana kerja yang mendukung terciptanya rasa ikut memiliki tersebut. Rasa ikut memiliki akan menimbulkan keinginan untuk mempertahankan keberadaan universitas dan kemauan untuk mencapai tujuan bersama universitas.

  Dengan mengacu pada hal-hal di atas, timbul keinginan dalam diri peneliti untuk meneliti pada suatu perusahan atau bidang usaha lainnya.

  Dengan memilih judul Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan

  Kinerja Karyawan (studi kasus: Karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan).

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan judul skripsi yang diambil maka peneliti merumuskan masalah :

  1. Apa gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin terhadap karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan ?

  2. Apakah ada hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas memiliki dengan kinerja?

  3. Apakah ada hubungan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing- masing dengan kinerja ?

  4. Apakah ada hubungan positif antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja ?

  5. Apakah ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja ?

  6. Apakah ada hubungan positif antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja ?

  7. Apakah ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja?

C. Batasan Masalah

  1. Pada umumnya gaya kepemimpinan bermacam-macam, tetapi peneliti membatasi tiga gaya kepemimpinan yaitu : gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik, dan gaya kepemimpinan laissez faire.

  2. Gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan pimpinan (kepala bagian) dan kinerja karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan. Untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan pemimpin dilihat dari : a. Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

  b. Perhatian dari seorang pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahan. c. Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani.

  d. Adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin.

  e. Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas.

  3. Kinerja meliputi beberapa faktor yaitu kualitas kerja, kerja sama, kerja sama, loyalitas, kejujuran, disiplin, kondisi kerja dan ketertiban. Namun peneliti mengambil faktor kualitas kerja, faktor keterampilan kerja, kedisiplinan dan faktor kerja sama sebagai batasan kinerja karyawan.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk :

  1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimimpin karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan.

  2. Mengetahui hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing- masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

  3. Mengetahui hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing- masing dengan kinerja.

  4. Mengetahui hubungan antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja.

  5. Mengetahui hubungan antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja.

  6. Mengetahui hubungan antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja.

  7. Mengetahui hubungan antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma  Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi Universitas.

   Tambahan bacaan ilmiah dan tambahan referensi untuk penelitian

  2. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai sarana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah pada situasi sesungguhnya.

F. Sistematika Penelitian

  Bab I : Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

  Bab II : Landasan Teori Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung, meliputi pengertian manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, kinerja, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian.

  Bab III: Metode Penelitian Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, data-data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, metode pengujian kuisioner dan metode analisis data.

  Bab IV: Gambaran Umum Universitas Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya universitas, lokasi universitas, struktur universitas, personalia, produksi dan pemasaran. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis untuk menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh pemimpin dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

  Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian Bab ini membahas tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan saran yang dapat diusulkan kepada universitas tempat penelitian, serta beberapa butir keterbatasan peneliti yang dialami saat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan

  1. Pengertian Kepemimpinan Pemahaman terhadap definisi suatu obyek adalah awal penting dalam kerangka mempelajari, menganalisis, serta menarik kesimpulan terhadap obyek penelitian dalam merumuskan definisi kepemimpinan tidaklah mudah, karena tergantung dari segi mana kita meninjaunya.

  Menurut Fred Fieder (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 21) definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut : a. Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan.

  b. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan program-program yang saling berkaitan.

  c. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan penciptaan tujuan.

  Butir-butir pengertian di atas pada hakikatnya memberikan makna :

  a. Kepemimpinan adalah yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat kepribadian kemampuan itu sendiri. b. Kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya perilaku pemimpin itu sendiri.

  c. Kepemimpinan merupakan proses antara hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

  2. Fungsi Pemimpin Ada 3 fungsi yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu :

  a. Mengatur kerja Mengatur kerja ini mencakup beberapa hal, pertama menentukan arah dan merumuskan tujuan. Kedua merancang universitas dan proses.

  Apabila seseorang ingin memimpin secara efektif, maka tidak cukup hanya dia sendiri yang memiliki kompetensi. Seorang pemimpin harus membangun universitas. Dia wajib menciptakan lembaga yang membuat kepemimpinan itu menjadi efektif.

  b. Memandu perilaku Dalam menjalankan fungsi ini seorang pemimpin dituntut untuk mampu menciptakan ruang berekspresi dan menyediakan peluang supaya orang bisa berprestasi dan menciptakan suasana akrab satu sama lain. c. Mengembangkan diri dan Universitas Pemimpin tidak boleh berhenti belajar, dan itu berarti dia harus menjadi pembelajar mandiri, terus mengembangkan diri. Universitas juga akan terkena dampaknya, menjadi semakin pandai. Itu berarti dia harus terbuka ke luar dan terbuka ke dalam.

  3. Definisi Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang dia lihat. Menurut Ranupandoyo dan Husnan (1990 : 191) gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan universitas dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan.

  4. Macam Macam Gaya Kepemimpinan

  a. Menurut G.R. Terry (dalam Siswanto, 2005 : 112) ada enam macam gaya kepemimpinan: 1) Kepemimpinan Pribadi

  Pemimpin dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Tipe ini banyak dianut universitas berskala kecil.

  2) Kepemimpinan Non pribadi Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada universitas melalui bawahannya atau menggunakan media non pribadi, baik rencana, instruksi, maupun program penyeliannya. 3) Kepemimpinan Otoriter

  Pemimpin bertipe otoriter bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat.

  4) Kepemimpinan Demokratis Pemimpin beranggapan bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen universitas dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap universitas. 5) Kepemimpinan Paternalistik

  Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan antara pemimpin dengan universitas.

  6) Kepemimpinan menurut bakat Tipe kepemimpinan ini muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.

  b. Gaya Kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 99) ada empat macam: 1) Pemimpin berorientasi tinggi terhadap tugas dan rendah terhadap

  2) Pemimpin yang berorientasi tinggi terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya konsultatif.

  3) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya pertisipatif 4) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan rendah terhadap hubungan, bergaya delegatif.

  c. Menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa (dalam Sutarto, 1986 : 72) ada tiga gaya kepemimpinan yaitu: 1) Gaya Kepemimpinan Otokratik

  Gaya kepemimpinan otokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja atas perintah atasan dalam segala pengambilan keputusan. Ciri-ciri dari kepemimpinan otokratik adalah: a) Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bersikap.

  b) Prakarsa harus selalu dari pemimpin.

  c) Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ide, pendapat, pertimbangan dan saran.

  d) Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi.

  e) Lebih banyak kritik daripada pujian.

  f) Pemimpin menuntut prestasi sempurna dari karywan tanpa syarat. g) Cenderung ada paksaan, ancaman dan hukuman. Adapun kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tegas dan cepat.

  2) Gaya Kepemimpinan Demokratik Gaya kepemimpinan demokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan, ditentukan bersama antara manajemen dan karyawan. Gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha membawa karyawannya menuju ketujuan dan cita-cita dengan memperlakukan karyawan sejajar dengan pemimpin sehingga karyawan dapat menyumbangkan ide, pendapat, pertimbangan atau saran yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok diterapkan jika suatu universitas menghadapi masalah yang membutuhkan pemikiran yang banyak dan keterlibatan yang tinggi dari karyawan dalam pelaksanaannya. Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik adalah sebagai berikut :

  a) Wewenang pemimpin tidak mutlak dan ada pelimpahan wewenang.

  b) Kebijaksanaan dan keputusan dibuat bersama oleh pemimpin dan karyawan. d) Tugas pemimpin bersifat permintaan.

  e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan kegiatan bersifat wajar.

  f) Pemimpin meminta kesetiaan karyawan secara wajar.

  g) Pujian dan kritikan seimbang.

  h) Terdapat sikap saling percaya, saling menghormati dan menghargai. i) Banyak kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide, pendapat dan saran.

  Kelebihan gaya kepemimpinan demokratik ini adalah tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena pemimpin selalu berusaha melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga akan terbina moral yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah keputusan dan tindakan terkadang lambat, rasa tanggung jawab kurang, keputusan yang dibuat pun terkadang bukan keputusan yang baik dan tepat. 3) Gaya Kepemimpinan Laissez faire

  Gaya kepemimpinan Laissez faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan. Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez faire adalah sebagai berikut: a) Pemimpin melakukan perannya secara pasif.

  b) Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada karyawan.

  c) Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada karyawan dengan agak lengkap.

  d) Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian tinggi.

  e) Pemimpin tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan.

  f) Kontak antara pemimpin dan karyawan sedikit sekali.

  g) Pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada karyawan dalam artian pemimpin menginginkan agar karyawan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.

  5. Kualifikasi seorang Pemimpin Chester I. Barnard (dalam Siswanto, 2005 : 154) berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki dua aspek. Pertama adalah kelebihan individual teknik kepemimpinan. Seorang yang memiliki kondisi fisik yang baik, memiliki ketrampilan yang tinggi, menguasai teknologi, memiliki persepsi yang tepat, memiliki pengetahuan yang luas, memiliki ingatan yang baik, adalah keunggulan pribadi dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran dan keberhasilan.

  Hersey dan Blancard (dalam Siswanto, 2005 : 155) mengklasifikasikan keahlian yang diperlukan bagi seorang pemimpin menjadi dua tingkat berikut ini.

  1. Mengerti Perilaku Masa Lampau ( Understanding Past Behavior ) Pemimpin harus mengerti mengapa orang berprilaku sebagaimana yang mereka lakukan. Perilaku orang dapat dipahami, sebaiknya dengan cara memahami perilaku orang pada masa lampau.

  2. Memprediksi Perilaku Masa Depan ( Predicting Future Behavior ) Pada dasarnya mempelajari perilaku masa lampau saja tidaklah cukup. Mungkin yang lebih penting adalah mampu memprediksi apakah yang akan mereka lakukan sekarang, besok, minggu depan, dan seterusnya pada kondisi lingkungan yang dinamis.

  Terlepas dari dua pendapat diatas, pada esensinya kualifikasi kepemimpinan yang memungkinkan seorang pemimpin memainkan perannya dalam menopang kondisi yang ada meliputi hal-hal berikut :

  1. Watak dan Kepribadian yang Terpuji Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar universitas mempercayainya, seorang pemimpin harus memiliki watak dan

  2. Prakarsa yang Tinggi Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. Ia mengajukan gagasan dan bersedia menanggung risiko kegagalan bersamaan dengan adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan

  3. Hasrat Melayani Bawahan Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, perhatian kepada karyawan, mendengarkan pendapat mereka, mengerti kesulitan karyawan, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan ketrampilan agar karir karyawan meningkat.

  4. Sadar dan Paham Kondisi Lingkungan Seorang pemimpin tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya, tetapi juga harus memiliki pengertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi lingkungan untuk kepentingan universitas dengan bawahannya.

  5. Intelegensi yang Tinggi Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berfikir pada taraf yang tinggi. Ia dituntut untuk mampu menganalisis permasalahan dengan efektif, belajar dengan cepat, dan memiliki minat yang tinggi untuk mendalami dan menggali suatu ilmu pengetahuan.

  6. Berorientasi Masa Depan.

  Pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan- kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi universitas yang dikelola dan para bawahan yang terorganisir.

  7. Sikap Terbuka dan Lugas Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka. Ia harus sanggup mempertimbangkan fakta dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya. Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang mampu memberi nilai guna yang efisien dan efektif bagi universitas yang dipimpinnya.

  8. Widiasuara yang Efektif Seorang pemimpin adalah penyampai berita kepada orang lain.

  Vertikal ke bawah untuk memberikan instruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal kepada pihak pihak yang memiliki transaksi dengan universitas. Ketrampilan memainkan peran dalam hal ini sangat membantu efektifitas universitas yang dipimpinnya.

B. Kinerja

  Untuk memahami kinerja yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup universitas, maka berikut ini peneliti akan menjelaskan mengenai

  1. Definisi Kinerja Kinerja merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena kinerja sangat berpengaruh terhadap kepentingan individu, industri dan masayarakat. Kinerja lazim disebut prestasi kerja. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Setiap universitas pada umumnya menginginkan dapat mencapai tujuan seoptimal mungkin. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal oleh karena kinerja karyawan yang baik.

  Begitu pula sebaliknya karyawan yang bekerja di perusahan yang dapat mencapai kinerja yang optimal karena dukungan universitas. Oleh karena itu sudah selayaknya universitas mengupayakan agar karyawan dapat mencapai kinerja yang baik. Selain itu kinerja karyawan dipengaruhi juga oleh faktor internal atau faktor dalam diri karyawan itu sendiri. Bila kondisi karyawan baik, maka kinerjanya akan baik pula dan bila kondisi karyawan buruk maka kinerjanya akan menurun.

  2. Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain : a. Faktor dalam diri karyawan 1) Faktor psikis seperti bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian, kecerdasan dan minat.

  2) Faktor fisik seperti kesehatan, jenis kelamin, usia dan lain sebagainya.

  b. Faktor diluar pribadi karyawan (dalam Handoko, 1995 : 256) 1) Kompensasi.

  2) Kondisi Kerja. 3) Hubungan kerja. 4) Kebijakan pemerintah tentang kenaikan pangkat. 5) Delegasi wewenang.

  3. Unsur unsur Penilaian Kinerja Dalam penilaian kinerja terdapat unsur/faktor sebagai indikator untuk mengukur seberapa baik orang bekerja dalam suatu universitas

  (dalam Handoko, 1995 : 144) faktor penilaian adalah keandalan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama dan kualitas hasil kerja dan unsur-unsur yang dinilai: 1) Kesetiaan

  Dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga/membela universitas di dalam maupun di luar pekerjaan dari hal-hal yang tidak bisa

  2) Prestasi Kerja Menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut.

  3) Kejujuran Menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya atau orang lain.

  4) Kedisiplinan Menilai disiplin karyawan dalam memenuhi/memotivasi peraturan peraturan yang ada dan melaksanakan pekerjaannya berdasar perintah yang telah diberikan. 5) Kreatifitas

  Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna. 6) Kerja sama

  Menilai kesetiaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal/horizontal di dalam maupun di luar universitas sehingga hasil pekerjaan akan lebih baik. 7) Kepemimpinan

  Menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi

  8) Kepribadian Menilai karyawan dari sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberikan kesan menyenangkan serta berpenampilan menarik dan wajar. 9) Prakarsa

  Mempunyai inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapatkan kesimpulan dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi. 10) Kecakapan

  Menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menselaraskan berbagai macam elemen yang terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan di dalam universitas.

  4. Tujuan penilaian Kinerja Tujuan penilaian kinerja menurut Tim Studi Pengembangan Sistem

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Mahsun, 2006: 33) : 1) Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.

  2) Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati. 3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan

  4) Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati. 5) Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja universitas.

  6) Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. 8) Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan. 9) Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

C. Penelitian Terdahulu

  1. Analisis hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan :

  studi kasus pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta.

  Penelitian yang dilakukan Joana Ribeir Guterres pada tahun 2007 pada karyawan RSU Bethesda yang berjumlah 72 orang menunjukkan gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan autoritharian dan kinerja karyawan RSU Bethesda dalam kategori baik. Terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan di RSU Bethesda.

D. Kerangka Pemikiran Teoritis

  GAYA KEPEMIMPINAN

  Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing Adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya Perhatian dari seorang pemimpin terhadap

  KINERJA