Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan Manajer terhadap kinerja karyawan : studi kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KINERJA KARYWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta Yohanes Baptista Puput Prayoga

Universitas Sanata Dhama Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan serta untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam peneletian ini sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan karyawan mempersepsikan manajer bergaya kepemimpinan Demokratis. Kinerja karyawan berkatagorikan tinggi dan adanya pengaruh gaya kepemimpinan manjer terhadap kinerja karyawan menurut persepsi karyawan.


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EMPLOYEES’ PERCEPTION ON THE

MANAGER LEADERSHIP STYLE TO EMPLOYEES’ PERFORMANCE Case Study PT. Natural Mulya Sari Yogyakarta

YohanesBaptista Puput Prayoga UniversitasSanata Dhama

Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to identity the leadership style applied by the Manager of PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta according to employees’ perception. On the other side, this research was designed to identity the employees’ performances and whether influenced the employees’ perception on leadership styles to the employees’ performance. The populations in this research as many as 20 people. Data collection method used in this research is cencus sampling. Data collecting method uses questionnaire and documentation. Data analysis uses simple regression techniques. The result of this study indicated that employees think the manager has a democratic leadership style. Employees performance has high category and there is big influence of the Manager's leadership style on performance of employees according to the in perceptions employees


(3)

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus PT.Alam Mulya Sari Yogyakarta

Disusun oleh:

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080

Telah disetujui oleh :

Tanggal 5 Desember 2015 ing 1

"-Albertus Yudi Yum 0 S.E.,MBA.

Drs. Grego" s Hendra Poerwanto M.Si.

' - ' / Tanggal 16 Febuari 2016


(6)

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto dan Persembahan

Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang

membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." - 2 Tim 1:7

Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa

semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kamu. nn

Ucapkanlah syukur dalam segala hal (1 Tesalonika 5:18).

Skripsi ini kupersembahkan untuk : a. Tuhan Yesus Kristus

yang selalu menyertai b. Bapak dan ibu

penyemangatku c. Teman-teman semua


(8)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang belianda tangan di bawah ini, bahwa skripsi dengan judul :

PERSEPSI KARYAW AN PADA GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 7 Maret 2016 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam tugas penelitian bisnis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian han terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar , akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta,31 Maret 2016 Yang membuat Pemyataan,

Yohanes Baptista Puput. NIM: 112214080


(9)

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Persepsi Pada Gaya Kepemimpinan Manajer Terhdap Kinerja Karyawan: studi kasus PT. Alam Mulyasari Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

a. Bapak Dr.Herry Maridjo, M.SI., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

b. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.SI., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

c. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku dosen pembimbing 1, yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. d. Bapak Hendra Poerwanto, M.SI., selaku dosen pembimbing 2,

yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(11)

viii

e. Ayah dan ibuku yang telah dengan penuh kasih sayang memberikan semangat dan kasih sayang.

f. Mbaku Andrea Anggelina Deka Novariani S.E., yang telah dengan sabar membantu dalam menyelesaikan skripsi.

g. Agustina Lia Susanti yang menemani dan memberi semangat serta perhatian sehingga skripsi dapat selesai dengan baik

h. Hed, Jonser, Erik, Pras, Martin, Christin, Damiana,Vio,Yosi, Nio, Eva,Ulan, Ipuk, Yanti, Mario, Hardi, Jhon Min, Kukuh, Budi, Danil, Tomi, Tasya, Wati, Suster Agustin, Adhi, Bagyo, Yoga, Iwan dan untuk semua teman manajemen 2011 terimakasih atas perhatian dan semangatnya.

i. Cana community , English Mass Community, Campus Ministry terimakasih telah mengajarkan tentang arti persahabatan.

j. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu- persatu.


(12)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalam an yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan krtik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempumakan skripsi.ini. Semoga skripsi ini bennanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan dalam menyusun skrip·si.

Yogyakarta, 31 Maret Penulis

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080


(13)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ...ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ...vii

HALAMAN DAFTAR TABEL ...xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xv

HALAMAN ABSTRAK ...xvi

ABSTRACT ...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5


(14)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Manajamen Sumber Daya Manusia ... 8

B. Tingkatan Dalam Manajamen ... 8

C. Ketrampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer ... 9

D. Persepsi ... 10

E. Kepemimpinan ... 12

1. Definisi Kepemimpinan ... 12

2. Sifat-Sifat Pemimpin ... 13

3. Gaya Kepemimpinan………... 14

4. Macam-Macaam Gaya Kepemimpian...………... 15

F. Kinerja ...24

1. Difinisi Kinerja ...24

2. Penilaian Kinerja ...24

3. Masalah Dalam Kinerja ...25

4. Manfaat Penilaian Kinerja……….25

5. Aspek-Aspek Kinerja ...26

G. Keputusan ...29

H. Peneliti Sebelumnya ...30

I. Kerangka pemikiran Teoritis ...30

J. Hipotesis ...31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32


(15)

xii

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

D. Subjek dan Objek Peneletian...32

1. Subjek Penilitian ...32

2. Objek Penilitian ...32

E. Variabel Penelitian... 33

1. Variabel Independen ... 33

2. Variabel Dependen ... 33

F. Pengukuran Variabel ... 35

G. Data dan Sumber ...35

1. Data Primer ...35

2. Data Sekunder ...35

H. Difinisi Operasional ... 36

I. Popolasi dan Sampel ...36

J. Metode Pengumpulan Data ...37

1. Kuesioner ... 37

2. Wawancara ... 38

K. Teknik Pengujian Kuisioner ... 39

1. Uji Validitas... 39

2. Uji Reliabilitas ... 39

L. Teknik Analisis Data ... 40

1. Teknik Analisis Diskriptif ... 40


(16)

xiii

b. Diskripsi Variabel ...41

2. Tenik Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IVGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 46

A. Sejarah Perusahaan... 47

B. Visi dan Misi ... 48

C. Struktur Organisasi ... 49

D. Sasaran Perusahaan ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Penjelasan Penelitian ... 51

B. Uji Validitas dan Reabilitas ... 53

1. Hasil Uji Validitas ... 53

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 54

C. Analisis Data ... 55

D. Diskripsi Variabel ...56

E. Analisis Regresi ...60

1. Melakukan Uji Normalitas ...61

2. Membuat Regresi Sederhana...61

F. Pembahasan ...62

BAB VI PENUTUP ... 64

A. Kesimpulan ... 64


(17)

xiv

C. Keterbatasan ... 65 DAFTAR PUSTAKA ...66


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Halaman

V1 Tabel Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ... 52

V2 Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 53

V3 Tabel Reabilitas Untuk Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan ... 54

V4 Tabel Reabilitas Kinerja Karyawan ... 55

V5 Tabel Distribusi DataBerdasrkan Jenis Kelamin ... 56

V6 Tabel Distribusi Berdaasrkan Umum ... 56

V7 Tabel Diskripsi Variabel Persepsi Karyawan Gaya Kepimimpinan ... 58

V8 Tabel Diskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 59

V9 Tabel Hasil Uji Normalitas ... 60


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar JUDUL

Halaman

II.1 Gambar Kerja Atribut ... 11 II.2 Gambar Kerangka Pemikiran ... 31


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

JUDUL

Lampiran Kuisioner ... 67 Lampiran Tabulasi Data ... 74


(21)

xviii ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KINERJA KARYWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta Yohanes Baptista Puput Prayoga

Universitas Sanata Dhama Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan serta untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam peneletian ini sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh , Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan karyawan mempersepsikan manajer bergaya kepemimpinan Demokratic. Kinerja karyawan berkatagorikan tinggi dan adanya pengaruh gaya kepemimpinan manjer terhadap kinerja karyawan menurut persepsi karyawan.


(22)

xix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EMPLOYEES’ PERCEPTION ON THE

MANAGER LEADERSHIP STYLE TO EMPLOYEES’ PERFORMANCE

Case Study PT. Natural Mulya Sari Yogyakarta YohanesBaptista Puput Prayoga

UniversitasSanata Dhama Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to identity the leadership style applied by

the Manager of PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta according to employees’

perception. On the other side, this research was designed to identity the employees’ performances and whether influenced the employees’ perception on leadership styles to the employees’ performance. The populations in this research as many as 20 people. Data collection method used in this research is cencus sampling. Data collecting method uses questionnaire and documentation. Data analysis uses simple regression techniques. The result of this study indicated that employees think the manager has a democratic leadership style. Employees performance has high category and there is big influence of the Manager's leadership style on performance of employees according to the in perceptions employees


(23)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karyawan merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Persepsi karyawan berkaitan dengan bagaimana karyawan menginterprestasikan realitas dalam organisasi dan persepsi merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku karyawan (Robbin, 199:304).

Karyawan dituntut oleh perusahaan agar dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan sesuai target yang diinginkan. Oleh sebab itu, kinerja karyawan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998:15).

Kinerja dalam definisi pendapat yang berbeda mengungkapkan kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:9). Manfaat kinerja pegawai antara lain adalah untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi untuk


(24)

menentukan target atau sasaran yang nyata, lalu untuk pertukaran informasi antar tenaga kerja dan manajemen yang berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan (Rita Swietenia, 2009). Dalam pertukaran informasi antar tenaga kerja tentu dibutuhkan sosok seorang pemimpin yang dapat mengatur dan memberikan intruksi secara jelas. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Kepemimpinan berpengaruh positif kuat terhadap kinerja, juga berpengaruh signifikan terhadap learning organisasi (Alberto et al, 2005). Berdasarkan teori tersebut gaya kepemimpian merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan merupakan norma prilaku yang diinginkan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain seperti yang ia lihat (Miftah Thoha, 2006:49).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA MANAJER TERHADAP KINERJA KARYAWAN” dengan studi kasus pada PT. Alam Mulya Sari Yogaykarta.


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Jenis gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh Manajer menurut persepsi karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

2. Bagaimana kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

3. Apakah persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

C. Batasan Masalah

1. Persepsi pada gaya kepemimpian manajer yang dibedakan menjadi 3 jenis mengacu pada pembagian gaya kepemimpinan menurut studi kepemimpinan Universitas Lowa Ronald Lippit dan K.White (dalam Sutarto, 1986:72) :

a. Karyawan mempersepsikan atasannya bergaya kepemimpinan Otokratik.

b. Karyawan mempersepsikan atasannya bergaya kepemimpinan Demokratis.


(26)

c. Karyawan mempersepsikan atasannya bergaya kepemimpinan Laissez Faire.

2. Aspek-aspek kinerja karyawan yang diteliti pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta tahun 2015:

a. Kualitas kerja

b. Sikap

c. Kerjasama d. Kerajinan D. Tujuan Peneletian

Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis gaya kepimpian yang diterapkan oleh Manajer PT. Alam Mulya Sari.

2. Untuk mengetahui sejauh mana persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari.


(27)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dan pertimbangan masukan yang berguna bagi pemimpin perusahaan agar dapat menentukan kebijaksanaan dalam memimpin. 2. Bagi Universitas

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan menambah refrensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan disiplin ilmu dan teori yang didapat selama kuliah dalam bentuk praktek khusus serta untuk mempelajari masalah-masalah dalam perusahaan.


(28)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dan penelitian ini terdiri atas enam bab yaitu:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai teori pendukung penulisan skripsi ini yang meliputi struktur organisasi, kepemimpinan, kinerja kerja dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, identifikasi variabel penelitian, metode pengumpulan data dan metode pengujian kuisoner.


(29)

BAB IV: GAMBARAN UMUM

Bab ini memuat gambaran umum PT. Kereta Api Indonesia Daop VI Yogyakarta. Gambaran tersebut berupa sejarah perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi, dan pemasaran.

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis untuk menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh Manejer Produksi dan apakah ada pengaruhnya terhadap kinerja kerja karyawan.

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja kerja karyawan dan saran yang dapat diusulkan kepada perusahaan tempat penelitian serta beberapa keterbatasan peneliti yang dialami saat penelitian.


(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia:

1. Menurut Mondy dan Noe, dalam buku (Marwansyah, 2010:3)

Manajemen sumber daya manusia “pendayagunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

2. Sementara menurut Ivancevich dalam buku (Marwansyah, 2010:3) Mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah fungsi yang dijalankan dalam organisasi dengan maksud memfasilitasi pendayagunaan manusia (karyawan) secara efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi dan individu.

B. Tingkatan dalam Manajamen

Secara umum ada tiga tingkatan dalam klasifikasi manajemen (Handoko, 1995:169) yakni:

1. Manajamen puncak 2. Manjamen Menengah 3. Manajamen Lini Pertama

Manajemen lini pertama yang dikenal sebagai dengan manajemen operasional merupakan manajamen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non manajerial yang terlibat dalam


(31)

proses produksi. Manajemen tingkat menengah mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajamen puncak dan bertugas sebagai penghubung diantara keduanya. Manajemen puncak bertugas merencanakan kegiatan dan strategis perusahaan (Noor Juliansyah, 2013:40).

C. Ketrampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer

Untuk menunjang kompetensi yang maksimal dan dalam rangka mewujudkan manajamen kinerja yang profesional, maka seorang manajer di suatu perusahaan perlu memiliki ketrampilan dalam menerapkan ilmu manajamen secara utuh. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Winardi dalam buku Fahmi Irham (2010:86), dimana dalam peranan demikian ia perlu memiliki ketrampilan-ketrampilan sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk mengenal situasi-situasi di mana ilmu manajemen mungkin dapat digunakan secara efektif.

2. Kemampuan untuk melaksanakan komunikasi dua arah dengan seorang spesialis teknis; artinya ia harus mampu:

a. Menerangkan sifat problemnya kepada seorang spesialis dengan cara yang dapat dimengerti.

b. Mengerti produk spesialis tersebut untuk dapat memvertivikasi ketepatan dan kegunaan potensialnya.


(32)

3. Kemampuan untuk mengerti hasil studi ilmu manajemen sehingga ia dapat mencapai hasil penuh informasi yang tersedia baginya.

D. Persepsi

Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami lingkungan sekitar kita Robert Kreitner dan Angelo (2014:185). Persepsi serangkain proses disadari oleh individu dan menafsirkan informasi mengenai lingkungan adalah elemen penting lainya dari prilaku di tempat kerja menurut Moorhead dan Griffin (2013:74). Karena persepsi memainkan peran penting dalam berbagai prilaku di tempat kerja, manajer harus memahami proses persepstual dasar. Menurut Moohead dan Griffin proses peseptual dasar dibagi menjadi dua yaitu:

1. Persepsi selektif adalah proses untuk menyaring informasi yang membuat kita tidak nyaman atau berlawanan dengan keyakinan kita. Sebagai contoh andaikan seorang manajer menyukai sesorang pekerja tertentu, manajer berpendapat pekerja tersebut berkinerja yang terbaik. Pada suatu hari manajer melihat ia tampak bersantai-santai. Persepsi selektif dapat menyebabkan manajer melupakan kejadian tersebut.

2. Penerapan Steriotep adalah mengelompokan atau member label orang-orang berdasrkan satu atribut tunggal. Contohnya seorang-orang manajer percaya bahwa ketrampilan komunikasi adalah hal yang penting untuk pekerjaan tertentu dan mahasiswa yang mengambil jurusan komunikasi


(33)

adalah pilihan terbaik menurutnya. Hasilnya ketika ia mewancarai seorang kandidat untuk sebuah pekerjaan, ia secara khusus memeperhatikan lulusan jurusan komunikasi lisan.

Teori atribut menyatakan bahwa kita mengamati prilaku dan kemudian memberikan atribut- atribut penyebab padanya. Artinya kita berusaha untuk menjelaskan mengapa orang-orang berprilaku dengan cara tertentu.Proses atribut berdasarkan pada persepsi mengenai realitas dan persepsi ini dapat bervariasi antar individu.

Tabel II.1

Gambar Kerangka Kerja Atribut

Gambar diatas mengilustrasikan kerangka kerja atribut dasar. Untuk memulai proses tersebut, kita harus mengamati prosesnya tersebut terlebih dahulu , kita mengamati prilaku,baik prilaku diri kita sendiri maupun prilaku orang lain. Kemudian, kita mengevaluasi prilaku tersebut dalam hal derajat Pengamatan

Perilaku

Kekhasan (tinggi atau rendah) Konsistensi (tinggi atau rendah) Konsensus (tinggi atau rendah)

Atribut penyebab (internal atau eksternal)


(34)

konsensusnya, konsistensinya, dan kekhasannya. Konsensus adalh tingkat dimana orang-orang lain dalam situasi yang sama akan berprilaku dengan cara yang sama. Konsistensi adalah derajat dimana orang yang sma berprilaku dengan cara yang sama pada waktu yang berbeda. Kekhasan adalah tingkat dimana orang yang berprilaku sama, berprilaku dengan cara yang sama dalam situasi yang berbeda.

E. Kepemimpinan

1. Definisi Kepemimpinan

Menurut George P Terry, yang dikutip oleh Wahjosumidjo (1985:25), Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.Menurut Ralph M.Stogdill, yang dikutip oleh Wahjosumidjo (1985:22), kepemimpinan adalah suatu kemampuan mempengaruhi oraang lain yang dilakukan bukan melalui paksaan melainkan himbauan dan persuasi. Menurut Siagian, yang dikutip oleh Sunindhia dan Widiyanti Ninik (1988:5), kepemimpianan harus diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain agar rela, mampu dan dapat mengikuti keinginan manajemen demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan efisien, efektif dan ekonomis.


(35)

2. Sifat-sifat Pemimpin

Menurut Ordway Tead, yang dikutip oleh Sunindhia dan Widiyanti Ninik (1988:60), mengemukakan bahwa seseorang pemimpin itu harus mempunyai sifat-sifat:

a. Energi jasmani dan rohani. b. Semangat untuk mencapai tujuan. c. Antusiasme (kegairahan).

d. Ramah tamah dan penuh perasaan. e. Integritas (kejujuran, ketulusan). f. Kecapan teknis.

g. Mudah menentukan keputusan.

Menurut Fayol, yang dikutip oleh Sunindhia dan Widiyanti Ninik (1986:65) sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ialah : a. Jasmani (sehat dan giat).

b. Rohani (cakap belajar, mengerti, menimbang dan menyesuaikan diri).

c. Moral (tegas, mau menerima tanggung jawab dan memikulnya, mempunyai inisiatif, setia, mempunyai kebikjaksaan dan martabat).

d. Erudisi (mempuyai latar belakang pendidikan yang luas, baik mengenal soal-soal yang berhubungan dengan fungsinya maupun tidak, yang berada di luar fungsinya).


(36)

e. Pengalaman (terutama dalam bidang teknis, komersial, keuangan, jaminan akutansi dan manajemen).

3. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan yang baik adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi yang berkembang dan ada disekitar kita. Berikut ini definisi dari gaya kepemimpinan menurut para ahli:

a. Menurut Veithzal Rivai (2004)

Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai.

b. Menurut Malayu. S. P Hasibuan (2011)

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Menurut Stephen P. Robbins (2005)

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi kelompok menuju tercapainya sasaran.

d. Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011)

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan


(37)

kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Macam-macam gaya kepemimpinan menurut Stephen. P. Robbins (2005) terdiri dari:

a). Gaya Otokratis

Gaya otokratis menggambarkan pemimpin yang biasanya cenderung memusatkan wewenang, mendiktekan metode kerja, membuat keputusan unilateral dan membatasi partisipasi karyawan.

b). Gaya Demokratis

Gaya Demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan.

c). Gaya Laissez Faire

Dalam gaya laisezz faire, pemimpin umumnya memberi kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai.


(38)

Menurut White & Lippit Harbani (2008) gaya kepemimpinan terdiri dari 3 macam yaitu:

1) Gaya kepemimpinan Otokratis

Dalam tipe ini, pemimpin menentukan sendiri “policy” dan dalam rencana untuk kelompoknya, membuat keputusan-keputusan sendiri namun mendapatkan tanggung jawab penuh. Bawahan harus patuh dan mengikuti perintahnya, jadi pemimpin tersebut menetukan atau mendiktekan aktivitas dari anggotanya. Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang mereka inginkan dan cenderung mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam bentuk perintah-perintah langsung kepada bawahan.Dalam kepemimpinan otokrasi terjadi adanya keketatan dalam pengawasan, sehingga sukar bagi bawahan dalam memuaskan kebutuhan egoistisnya. Ciri-ciri gaya otoriter antara lain:

a) Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan. b) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan. c) Kebijakan selalu dibuat oleh pimpinan.

d) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan. e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan

para bawahannya dilakukan secara ketat. f) Prakarsa harus selalu dating dari pimpinan.


(39)

g) Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat.

h) Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif. i) Lebih banyak kritik daripada pujian.

j) Kasar dalam bertindak. k) Kaku dalam brsikap.

l) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan adalah: a) Keputusan dapat diambil secara tepat.

b) Tipe ini baik digunakan pada bawahan yang kurang disiplin, kurang inisiatif, bergantung pada atasan dan kurang kecakapan. c) Pemusatan kekuasaan, tanggung jawab serta membuat keputusan

terletak pada satu orang yaitu pemimpin. Kelemahannya adalah:

Dengan tidak diikutsertakannya bawahan dalam mengambil keputusan atau tindakan maka bawahan tersebut tidak dapat belajar mengenai hal tersebut.

a) Kurang mendorong inisiatif bawahan dan dapat mematikan inisiatif bawahannya tersebut.


(40)

c) Bawahan kurang mampu menerima tanggung jawab dan tergantung pada atasan saja.

2) Gaya kepemimpinan Demokrasi (Demokratis)

Dalam gaya ini pemimpin sering mengadakan konsultasi dengan mengikuti bawahannya dan aktif dalam menentukan rencana kerja yang berhubungan dengan kelompok. Disini pemimpin seperti moderator atau koordinator dan tidak memegang peranan seperti pada kepemimpinan otoriter. Partisipan digunakan dalam kondisi yang tepat akan menjadikan hal yang efektif. Maksudnya supaya dapat memberikan kesempatan pada bawahannya untuk mengisi atau memperoleh kebutuhan egoistisnya dan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan tugasnya untuk meningkatkan produktivitasnya pada pemimpin demokratis, sering mendorong bawahan untuk ikut ambil bagian dalam hal tujuan-tujuan dan metode-metode serta menyokong ide-ide dan saran-saran. Disini pemimpin mencoba mengutamakan “human relation” (hubungan antar manusia) yang baik dan mengerjakan secara lancar.

Kepeminpinan gaya demokrasi antara lain berciri: a). Wewenang pimpinan tidak mutlak.

b). Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan. c). Kebijakan dibuat bersama antar pimpinan dan bawahan


(41)

d). Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahannya maupun antara bawahannya.

e). Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan dengan wajar.

f). Prakarsa dapat dari pimpinan maupun bawahan.

g).Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan, atau pendapat.

h). Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan instruktif.

i). Pujian dan kritik seimbang.

j). Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas kemampuan masing-masing.

k). Pimpinan meminta kesetiaan para bawahan secara wajar. l). Pimpinan memperhatikan perasaan dalam setiap bertindak.

m).Terdapat susasana saling percaya, saling hmenghormati, dan saling menghargai.

n). Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama oleh pimpinan dan bawahan.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan ini adalah:

a. Memberikan kebebasan lebih besar kepada kelompok untuk megadakan kontrol terhadap superviser.


(42)

b. Merasa lebih bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan.

c. Produktivitas lebih tinggi dari apa yang diinginkan manajemen dengan catatan bila situasi memungkinkan.

d. Lebih matang dan bertanggung jawab terhadap status dan pangkat yang lebih tinggi.

Kelemahannya adalah:

a. Harus banyak membutuhkan koordinasi dan komunikasi.

b. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengambil keputusan. c. Memberikan persyaratan tingkat “skilled” (kepandaian) yang relatif

tinggi bagi pimpinan.

d. Diperlukan adanya toleransi yang besar pada kedua belah pihak karena dapat menimbulkan perselisihan.

3) Gaya kepemimpinan Laissez Faire

Yaitu gaya kepemimpinan kendali bebas. Pendekatan ini bukan berarti tidak adanya sama sekali pimpinan. Gaya ini berasumsi bahwa suatu tugas disajikan kepada kelompok yang biasanya menentukan teknik-teknik mereka sendiri guna mencapai tujuan tersebut dalam rangka mencapai sasaran-sasaran dan kebijakan organisasi. Kepemimpinan pada tipe ini melaksanakan perannya atas dasar aktivitas kelompok dan pimpinan kurang mengadakan pengontrolan terhadap bawahannya. Pada tipe ini pemimpin akan meletakkan tanggung jawab keputusan sepenuhnya kepada para


(43)

bawahannya dan pemimpin akan sedikit saja atau hampir tidak sama sekali memberikan pengarahan. Pemimpin pada gaya ini sifatnya positif dan seolah-olah tidak mampu memberikan pengaruh kepada bawahannya.

Kepemimpinan gaya liberal antara lain berciri:

a) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan. b) Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan.

c) Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan.

d) Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya. e) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan,

atau kegiatan yang dilakukan oleh para bawahannya. f) Prakarsa selalu datang dari bawahan.

g) Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok. h) Kepentinga pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok. i) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh orang per

orang.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan ini:

a. Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan kemampuannya, dan daya kreativitasnya untuk memikirkan dan memecahkan persoalan serta mengembangkan rasa tanggung jawab.


(44)

b. Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang ia anggap penting dan tidak bergantung pada atasan sehingga proses yang lebih cepat.

Kelemahannya adalah:

a. Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, ada kemungkinan terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku dari bawahan serta dapat mengakibatkan salah tindak dan memakan banyak waktu bila bawahan kurang pengalaman.

b. Pemimpin sering sibuk sendiri dengan tugas-tugas dan terpisah dari bawahan. Beberapa tidak membuat tujuan tanpa suatu peraturan tertentu. c. Kelompok dapat mengkambing hitamkan sesuatu, kurang stabil, frustasi,

dan merasa kurang aman.

Paul Herseydan Kenneth H Blancard membedakan gaya kepemimpinan ke dalam empat gaya Sutarto (1986: 122)

1. Telling

Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Tinggi tugas dan rendah hubungan b. Pemimpin memberikan perintah khusus c. Pengawasan dilakukan secara ketat


(45)

d. Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilakukan.

2. Selling

Merupakan gaya kepemimpinanyang mempuyai karekteristik sebagai berikut: a. Tinggi tugas dan tinggi hubungan.

b. Pemimpin menerangkan keputusan.

c. Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan. d. Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan. e. Pemimpin memulai melakukan komunikasi dua arah. 3. Partisipating

Merupakan gaya kemimpinan mempunyai krakteristik sebagai berikut a. Tinggi hubungan dan rendah tugas.

b. Pemimpin dan bawahan bersama-sama membuat keputusan. c. Pemimpin dan bawahan saling memeberi gagasan.

4. Delegating

Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Rendah hubungan dan rendah tugas.

b. Pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan kepada bawahan. Pada dasarnya studi kepemimpinan yang dilakukan oleh universitas Ohio dibagi menjadi dua (Handoko, 2003:304), yaitu:


(46)

a). Kepemimpinan gaya Intiating structure adalah pemimpin bersikap mengutamakan orintasi pada hasil.

b). Kepemimpinan gaya Consideration adalah pemimpin lebih bersikap mengutamakan orintasi pada bawahan.

F. Kinerja

1. Difinisi Kinerja

Menurut Amstrong dan Baron, yang dikutip oleh Fahmi irham (2010:2) menyatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaaan atau suaatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan 2009:5).

2. Penilaian Kinerja

Penilaian prestasi adalah sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa orang-orang pada tiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas menurut cara yang diinginkan oleh para majikan mereka. Dengan demikian, para majikan di setiap tingkatan berusaha memperbaiki tingkat prestasi mereka dengan cara menilai pekerjaan para bawahaan mereka dengan demikian mengendalikan perilaku mereka (Mulyana, 1984:1). Penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan


(47)

pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengomunasikan informasi tersebut (Fahmi Irham, 2010:65). 3. Masalah dalam Kinerja

Masalah dalam kinerja dalam organisasi dapat ditimbulkan atau disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat dikelompokan ke dalam empat penyebab utama masalah-masalah kinerja tersebut (Marwansyah, 2010:234).

a) Pengetahuan atau keterampilan. b) Lingkungan.

c) Sumber daya. d) Motivasi.

4. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat Penilaian Kinerja (Fahmi Irham, 2010:67)

a) Mengelolala operasi organisasi secara efektif dan efisien melalaui pemotivasian karyawan secara maksimum.

b) Membantu pengambilan keputasan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti : promosi, transfer dan pemberhentian.

c) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.


(48)

d) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka mereka menilai kinerja meraka.

e) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 5. Aspek-Aspek Kinerja

Menurut Husein Umar (1997:266), membagi aspek aspek kinerja sebagai berikut:

a. Mutu pekerjaan b. Kejujuran karyawan c. Inisiatif

d. Kehadiran e. Sikap f. Kerjasama g. Keandalan

h. Pengetahuan tentang pekerjaan i. Tanggung jawab, dan

j. Pemanfaatan waktu kerja


(49)

a) Kualitas kerja yaitu mutu keluaran (output) yang dihasilkan oleh seorang karyawan bila dibandingkan dengan target yang dibuat perusahaan.

b) Kerjasama yaitu sikap peduli terhadap rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaan setiap hari.

c) Sikap yaitu tindakan senang atau tidak senang terhadap pekerjaan yang dilakukan.

d) Kerajinan yaitu sikap ketekunanan sesorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

e) Kehadiran yaitu sikap sering masuk kantor.

f) Keterlambatan yaitu ketidaktepatan waktu seorang karyawan melaksakan atau memulai pekerjaannya atau ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan produk.

g) Inisiatif yaitu usaha untuk melakukan sesuatu pekerjaan sebelum ada instruksi dari atasan.

G. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Prestasi Kerja Karyawan Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari teori menurut Gibson, (2008:123-124) ada 3 faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Faktor dari individu yang terdiri dari: a. Kemampuan dan keterampilan.


(50)

b. Latar belakang. c. Demografis.

2.Faktor dari psikologis yang terdiri dari: a. Persepsi.

b. Sikap. c. Kepribadian. d. Motivasi. e. Kepuasan kerja. f. Stress kerja.

3. Faktor dari organisasi yang terdiri dari: a. Kepemimpinan.

b. Kompensasi. c. Konflik. d. Kekuasaan.

e. Struktur organisasi. f. Desain pekerjaan. g. Desain organisasi. h. Karir.

Berdasarkan teori yang dikemukankan Gibson pada faktor organisasi yang salah satunya terdiri dari kepemimpinan yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Kepemimpinan dapat


(51)

didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna. Faktor kepemimpinan dapat pula dilihat dari gaya kepemimpinan dari tiap-tiap perusahaan yang berbeda sesuai dengan kepribadian pimpinan itu sendiri. Oleh karena itu, tinggi atau rendahnya prestasi kerja karyawan, umumnya efektif atau tidaknya gaya kepemimpinan yang digunakan seorang pimpinan kepada karyawannya.

H. Keputusan

Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi (Fahmi Irham, 2010: 104).

Pengambilan keputusan melalui empat tahap (Fahmi irham, 2010:105): Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi masalah. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yanga ada dan memilih yang terbaik. Implementasi adalah tahap pengambilan keputan dan melaksanakannya.


(52)

I. Peneliti Sebelumnya

Istreyeni (2005)

Penelitian yang dilakukan oleh Istreyeni dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Keryawan studi kasus PT. Papertch UNIT II Magelang. Penelitian ini meneliti tentang 1). Jenis gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh plan operation manajer PT. Papertch UNIT II Magelang 2). Adakah gaya kepemimpinan tersebut berpengaruh pada kinerja karyawan bagian produksi PT. tersebut. Untuk mendapatkan data orang sebagai sampel. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear beganda.

Berdasarkan analisis, Istreyeni menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh PT. Papertch UNIT II Magelang adalah gaya kepemimpinan Participative Leader.

J. Kerangka Pemikiran Teoritis

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, hipotesis, jenis, jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiono, 2004:36). Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis tentang pengaruh Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan Manajer Terhadap Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :


(53)

Gambar II.2

Gambar Kerangka Pemikiran

K. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis saya adalah persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Persepsi Karyawan pada Gaya Kepemimpinan


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian dilakukan dengan studi kasus, yaitu penelitian gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Manajer bawah dan pengaruh terhadapnya kinerja karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta. Kesimpulan dari hasil penelitian serta hasil analisis berlaku pada perusahaan yang diteliti saja.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

PT. Alam Mulya Sari yang terletak di JL. Ringroad Barat Gatak Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

3. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni 2015. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta tahun 2015.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan menurut persepsi karyawan.


(55)

D. Variabel Penelitian 1 Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel independen (Sugiono, 2014:32). Variabel independen berupa persepsi gaya kepemimpinan yang dibagi menjadi otokratik, demokratik, dan Laissez Faire PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta. Aspek-aspek gaya kepemimpinan yang dipersepsikan karyawan antara lain:

1) Aspek pengambilan keputusan dengan item antara lain wewenang, saran dan keputusan.

2) Aspek perlakuan manajer terhadap karyawan dengan item antara lain kesetian, ide dan pengawasan.

3) Cara pemimpin menghadapi masalah dengan item antara lain kepentingan toleransi dan masalah.

4) Hubungan manajer dan karyawan dengan item antara lain kebutuhan, kritik, dan kepedulian.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi. Variabel dependen dependen dalam penelitian ini adalah kinerja


(56)

karyawan. Aspek-aspek yang terkait dengan kinerja karyawan adalah penilaian prestasi kerja karyawan yang meliputi:

1) Kualitas hasil kerja yaitu mutu keluaran (output) yang dihasilkan oleh seorang karyawan bila dibandingkan dengan target yang dibuat perusahaan. Dengan indikator tanggung jawab, tepat waktu, pemeriksaan kembali dan hasil pekerjaan. 2) Sikap yaitu tindakan senang atau tidak senang terhadap

pekerjaan yang dilakukan. Dengan indikator kebanggan, kemampuan terbaik, semangat dan minat.

3) Kerjasama sikap peduli terhadap rakan kerja dalam melaksanakan pekerjaan setiap hari. Dengan indikator kerjasama dengan tim, lingkungan kondusif, komunikasi dan menghargai pendapat orang lain.

4) Kerajinan yaitu ketekunan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan indikator hadir tepat waktu, tekun, manajamen waktu dan kebersihan.


(57)

2). Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel terkait yaitu kinerja dan variabel bebas yaitu persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan, penulis membagikan angket kepada responden. Jawaban responden diberi bobot atau skor sesuai teknik skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian berupa pernyataan (Sugiono, 2004:86).

E. Data dan Sumber

1) Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama (Narimawati, 2008:98). Penulis mendapatkan data primer dengan melakukan wawancara, kuisoner dan observasi saat melakukan penelitian di PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta sehingga memperoleh data yang akurat.

2) Data Sekunder

Data skunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugoyono, 2008:402). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan penelitian ini. Diperoleh dari buku-buku literatur dan bacaan yang terkait dengan pelaksanaan


(58)

penelitian ini. Penulis juga akan menggunakan data sekunder apabila organisasi tersebut memiliki data skunder.

F. Definisi Operasional

1. Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

G.Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2008:61). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari beberapa divisi.

2. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2008:62). Dalam penelitian ini saya menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiono, 2000:78). Jadi sampel


(59)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu seluruh karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang.

H. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah: 1. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden. Kuisioner ini diberikan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku pimpinan terhadap bawahan dan tentang umpan balik berupa kinerja karyawan terhadap kerjanya. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah dua macam kuisioner yaitu kuisioner tentang persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta dan yang kedua tentang kinerja karyawan.

Untuk kuisioner pertama terdiri dari 12 item yang mewakili pernyataan tentang gaya kepemimpinan mengenai :

1. Cara pemimpin mengambil keputusan. 2. Cara menejer memperlakukan karyawan.

3. Cara pemimpin menghadapi masalah dalam perusahaan. 4. Hubungan pemimpin dengan karyawan.


(60)

Sedangkan kuisioner yang kedua ada 16 item yang meliputi dimensi dari kinerja karyawan diantaranya: kualitas hasil kerja, sikap dan kerajinan. Selanjutnya responden dipersilahkan untuk memilih jawaban sesuai dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. Setiap pernyataan diberikan bobot sesuai dengan Skla Likert. Untuk jawaban yang bernilai positif yaitu sangat setuju (ss) diberi skor 5, setuju (s) diberi skor 4, netral (n) diberi skor 3, tidak setuju(2), dan sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1. Dan selanjutnya untuk pernyataan negatif yaitu sangat setuju (ss) diberi skor (1), setuju (s) diberi skor (2), netral (n) diberi skor 3, tidak setuju (ts) diberi skor 4, dan sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi timbal balik antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Tujuannya adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer bawah dan umpan balik daripada bawahan atas kinerja kerjanya.

I. Teknik Pengujian Kuisioner

Salah satu teknik yang digunakan untuk pengujian kuisioner adalah analisis validitas dan analisis reliabilitas.


(61)

1. Uji Validitas

Analisis validitas berguna untuk mengukur tingkat kevalidtan atau kesahihan suatu instrument dengan menggunakan rumus korelasi dari pearson (Suharsini Arikunto, 1996:138) sebagai berikut:

NI xy-(1x) (1y) r= I, –(E y) 2 }

r = koefisien korelasi product moment x= nilai dari variabel

y= nilai dati total varialble N= banyaknya item

Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur. Instrument yang valid adalah instrument yang mampu mengukur apa yang hendak diukur.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur realibilitas digunakan teknik belah dua antara kelompok item bernomor ganjil dan genap. Sebelum menghitung koefisien dan realibilitas, perlu diketahui terlebih dahulu hasil uji validitas yang diperoleh dengan menggunakan rumus product moment di atas. Kemudian


(62)

hasil pengukuran tersebut, kemudian diuji realibilitasnya dengan rumus Speatman Brown, (1996:171) yakni:

Rgg

Rgg = realiabilitas instrument antara item ganjil dan item genap. Rxy = koefisien korelasi product moment (hasil uji validitas)

Apabila rgg<r Table, maka kuisioner itu memenuhi syarat realibilitas. Analisis validitas danrealiabilitas dilakukan terhadap sampel uji coba yang terdiri atas 20 karyawan. Setelah semua item kuisioner dinyatakan valid dan realibel maka akan disebarkan kepada semua karyawan.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik analisis diskriptif

a. Diskriptif Responden

Dalam penelitian mengenaik perspektif karyawan pada gaya kepemimpinan menejer terhadap kinerja karyawan, data diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 20 karyawan PT. Alam Mulya Sari dengan karakteristik responden dari usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir.


(63)

b. Deskripsi Variabel

Dalam penelitian mengenai persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan variabel yang pertama digunakan adalah gaya kepemimpinan menurut persepsi karyawan. Kategori gaya kepemimpinan didasarkan pada hasil studi pada University Lowa yaitu gaya kepemimpinan autocratic, democratic dan laissez faire. Oleh sebab itu, agar dapat mengetahui gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan, penulis akan memanfaatkan hasil kuisioner yang pertama, sedangkan untuk mengetahui kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta dapat menggunakan kuisioner yang kedua. Dengan batasan masalah sebagai berikut kinerja sangat tinggi, kinerja tinggi, kinerja sedang, kinerja rendah, dan kinerja sangat rendah.

Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam teknik analisis deskriptif yaitu:

2) Menghitung Skor Rata-rata

Perhitungan ini dapat dilakukan dengan cara membagi skor dengan jumlah item. Dengan demikian jumlah skor didapat dengan:


(64)

a) Membuat Kategori

Untuk membuat kategori dalam masing-masing variabel yaitu persepsi gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan maka yang perlu dilakukan adalah mencari interval rumus Struges sebagai berikut:

C1

C1= Interval

Range= Selisish batas atas dan batas bawah K = Banyaknya kelas

I. Dalam pembuatan interval pada kategori persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan dapat dilakukan sebagai berikut :

C1 =1, 3

Berdasarkan interval sebesar 1, 33 maka skala garis persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan adalah:

1,00-2,33= karywan mempresepsikan atasannya bergaya kepemimpinan autocratic

2,34-3,67= karyawan mempresepsikan atasannya bergaya kepemimpinan democratic.

3,68-5,00= karyawan mempresepsikan atasannya bergaya kepemimpinan laissez fair


(65)

II. Membuat katagori persepsi, hal yang harus dilakukan adalh membuat interval dengan rumus Struges berikut keteranganya.

C1 = 0,8

Dengan interval sebesar 0,8 maka garis skala persepsi sebagai berikut: sebagai berikut:

1-1,8= item mempunyai persespi sangat tidak baik 1,9-2,7= item mempunyai persespi tidak baik 2,8-3,6= item mempunyai persespi netral 3,7-4,5= item mempunyai persespi baik

4,6-5,0= item mempunyai persespi sangat baik

III. Dalam pembuatan kategori kinerja karyawan dapat dilakukan dengan cara mencari interval sebagai berikut :

C1 =0,8

Dengan interval sebesar 0,8 maka garis skala kinerja karyawan : 1-1,8= Kinerja kerja karyawan sangat rendah

1,9-2,7= Kinerja karyawan rendah 2,8-3,6= Kinerja karyawan sedang 3,7-4,5= Kinerja karyawan tinggi


(66)

2. Teknik Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis

Agar dapat menjawab pertanyaan masalah kedua yaitu apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan. Persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan adalah variabel x sedangkan kinerja karyawan adalah variabel y, agar dapat mengetahui pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan, maka teknik yang digunakan adalah pendugaan parameter B. Langkah pengujian sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji one sampling kolomogorof, dalam hal ini untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal, jika nilai signifikan lebih dari 0,05,) Priyanto , (2012:144).

3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya independen yaitu persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawa. Maka digunakanlah persamaan dengan rumus Y= (Sugiyono, 2004:204).


(67)

Y= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi, (Kinerja Karyawan) A= Harga Y bila X=0 (harga konstan)

B= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila B(-) maka terjadi penurunan. X = Sujek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Persepsi gaya kepemimpinan) Untukk mencari a dan b dapat ditemukan dengan rumus sebagai berikut:

1) = ( )

2) b = ( )


(68)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya perusahaan

PT. Mulya Sari merupakan distributor keramik yang ada di Yogyakarta. PT. Mulya Sari berdiri pada tanggal 20 Agustus 2009 dan merupakan anak cabang dari PT. Chang Yui Fang Indonesia. PT. Chang Jui Fang Indonesia (CJFI) sejak tahun 1996 melalui merek ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY telah senantiasa melayani pelanggan untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidup modern, melalui produk-produk keramik lantai, keramik dinding, serta granit lantai yang berkualitas dan inovatif dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan fasilitas produksi terkini di area lebih dari 100 hektar dan 1000 tenaga kerja ahli yang berdedikasi tinggi. CJFI saat ini telah bertransformasi menjadi salah satu produsen dan distributor keramik lantai dan keramik dinding berkualitas tinggi yang sudah diperhitungkan di Indonesia.

Disamping itu pula, CJFI di setiap merek ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY miliknya selalu menerapkan sistem kualitas manajemen ISO 9001:2008 dan sistem kualitas produk ISO 13006:2003. CJFI juga telah mendapatkan pengakuan kualitas produk dari Standar Nasional Indonesia (SNI) serta standar kualitas produk dari beberapa negara lainnya. CJFI selalu


(69)

berkomitmen hanya memberikan produk dengan kualitas dan desain terbaru, yang diselaraskan dengan pelayanan prima untuk pelanggannya melalui jaringan distribusi CJFI yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT. Chang Yui Fang Indonesia mempunyai 32 depo termasuk PT. Alam Mulya sari. Pabrik produksi PT. Chang Yui Fang Indonesia terletak di indramayu, yang mendistribusikan ke 32 Depo yang terdapat di Indonesia. Selain memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri, PT. Chang Yui Fang Indonesia juga mengekspor produknya ke beberapa negara. Daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta mempunyai 4 cabang dari PT. Chang Yui Fang Indonesia.Depo ini tersebar di 4 kota yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang dan Purwerejo.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi PT. Mulya Sari untuk selalu menjadi perusahaan yang baik, terpercaya, dan berkembang di Indonesia.

2. Misi

Dengan didukung oleh tenaga-tenaga handal yang mahir dalam mengoperasikan mesin-mesin berteknologi tinggi terkini dan yang lebih ramah lingkungan, PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta secara konsisten terus melakukan peningkatan berkelanjutan di semua sektor. Hal ini dilakukan


(70)

untuk memastikan bahwa semua pelanggan PT. Alam Mulya sari Yogyakarta akan selalu mendapatkan nilai tambah dari semua produk keramik berkualitas ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY. Harapan PT. Alam Mulya sari Yogyakarta adalah untuk memastikan semua produk akan dapat selalu diandalkan oleh konsumen hingga lintas generasi.

C. Struktur Organisasi

PT.Mulya Sari Yogyakarta dipimpin oleh kepala Depo yang mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Manajer Regional cabang Jawa Tengah. Di bawah kepala Depo terdapat Divisi Gudang, Divisi Marketing, dan Divisi Office. Jumlah karyawan PT. Mulya Sari Yogyakarta saat ini secara keseluruhan berjumlah 20 orang. Berikut tugas dan tanggung jawab masing-masing Divisi.

1. Gudang

Departemen gudang dikepalai oleh Bapak Marsudi, tugas dari bagian gudang yaitu menerima barang atau keramik dari pabrik dan menyusun di dalam gudang dan kemudian melakukan bongkar muat. Bongkar muat sendiri mempunyai arti, bongkar yaitu barang dari pabrik dari berbagai ukuran dibongkar dan disusun di gudang dengan menggunakan kendaraan khusus. Muat yaitu memuat keramik ke dalam truk untuk diantar ke pelanggan. Bagian Gudang terdiri dari kepala gudang, supir fork lift, supir truk dan supir pick up, kemudian tenaga harian (Kuli bongkar muat).


(71)

2. Marketing

Departemen Marketing dikepalai oleh kepala Marketing yang merangkap langsung menjadi Kepala Depo, yang bernama Bapak Daud, departemen ini bertugas untuk melakukan penjulan ke konsumen dan juga melakukan penagihan terhadap konsumen.

3. Office

Departemen Office terdiri dari accounting, finace, dan admin. Tugas dan tanggung jawab untuk accounting ialah menghitung komisi, melakukan pembukuan, melakukan proses tutup buku dan pelaporan laba rugi serta menyimpan asset perusahaan yang berupa penagihan. Sedangkan finance tugas dan tanggung jawabnya adalah menerima orderan dari sales dan memasukan orderan ke dalam system. Finance sangat erat hubungannya dengan pencatatan yang berhubungan dengan marketing. Sedangkan Admin tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu keperluan marketing, contohnya mencetak surat jalan dan konfirmasi pengiriman.


(72)

D. Sasaran Perusahaan

Sasaran konsumen PT. Mulya Sari Yogyakarta adalah para Pengembang property untuk daerah Yogyakarta serta agen-agen distributor bangunan. Merek-merek yang dijual ke konsumen seperti ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY merupakan produk berkualitas dan memperoleh sertifikat iso 13006:2003 sehingga untuk kualitasnya tidak diragukan lagi.


(73)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian

Pada Bab V penulis menyajikan hasil pengumpulan dan analisis data yang telah diperoleh selanjutnya dibahas. Dalam rangka mendapatkan data, penulis menyusun serangkaian pertanyaan untuk dibagikan pada karyawan PT. Alam Mulya Sari. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh, yaitu pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pemberian skor pada kuisioner dibedakan menjadi 2 jenis, untuk pernyataan posif sangat setuju mndapatakan skor 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, tidak sangat setuju 1. Pernyataan negatif sangat setuju mendapakatkan nilai 1, setuju 2, netral 3, tidak setuju 4, sangat tidak setuju 5. Sebanyak 20 kuisioner disebarkan dengan cara menitipkan kepada bagian office . Setelah 2 minggu penulis kembali ke PT. Alam Mulya Sari dan melakukan pengumpulan. Seluruh kuisioner kembali sesuai harapan, seperti data kateristik dan seluruh pernyataan terisi penuh (tidak ada yang terlewati) oleh karyawan.

Seluruh kuisioner yang terkumpul kemudian ditabulasikan menggunakan perangkat lunak yaitu program excel 2007 dan kemudian dianalisis menggunakan program spss 16.


(74)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya kuisioner. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan program spss, tarif signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (df) 20 maka ditemukan r table sebesar 0,468. Validasi dari pertanyaan yang diuji adalah sebagai berikut

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

Dimensi Item r hitung R table Keterangan Cara manajer

mengambil keputusan

Item _1 0.776 0.444 Valid

Item_2 0.608 0.444 Valid

Item_3 0.675 0.444 Valid

Cara Manajer memperlakukan

karyawan

Item_4 0.896 0.444 Valid

Item_5 0.864 0.444 Valid

Item_6 0.537 0.444 Valid

Cara manajer menghadapi

masalah

Item_7 0.849 0.444 Valid

Item_8 0.679 0.444 Valid

Item_9 0.536 0.444 Valid

Hubungan manajer dengan

karyawan

Item_10 0.882 0.444 Valid

Item_11 0.894 0.444 Valid

Item_12 0.894 0.444 Valid


(75)

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Kinerja karyawan

Dimensi Item r Hitung R table Keterangan Kualitas

hasil kerja

Item_1 0.597 0.444 Valid

Item_2 0.761 0.444 Valid

Item_3 0.632 0.444 Valid

Item_4 0.513 0.444 Valid

Kerjasama Item_5 0.741 0.444 Valid

Item_6 0.713 0.444 Valid

Item_7 0.630 0.444 Valid

Item_8 0.637 0.444 Valid

Sikap Item_9 0.941 0.444 Valid

Item_10 0.735 0.444 Valid

Item_11 0.903 0.444 Valid

Item_12 0.818 0.444 Valid

Kerajinan Item_13 0.774 0.444 Valid

Item_14 0.772 0.444 Valid

Item_15 0.574 0.444 Valid

Item_16 0.717 0.444 Valid

Sumber: data primer Spss 2015

Berdasarkan tabel tersebut menjelaskan bahwa setiap item pertanyaan pada persepsi gaya kepemimpinan serta kinerja karyawan dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan semua nilai pada item pertanyaan mempunyai nilai > dari dapat dilihat


(76)

perbandingan antara dengan bernilai 0,444 berdasarkan dari r tabel 5 % (0.05)

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar koefisien dan stabilitas dari pengukuran yang dapat digunakan sehingga memberikan hasil yang efisien dalam pengukurannya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program sps 16.0 dengan cara mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach’s Alpha> 0.06. Tabel V.3

Hasil Reliabilitas Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan

Sumber: data primer Spss 2015

Dari hasil olah data diatas dapat diketahui nilai variabel pada persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan sebesar 0,773. Hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat diterima dan reliabel.

Reliability Statistiks Cronbach's

Alpha N of Items


(77)

Tabel V.4

Reliabilitas Kinerja karyawan

Sumber: data primer Spss 2015

Dari hasil olah data di atas dapat diketahui nilai variabel pada kinerja karyawan sebesar 0,764. Hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat diterima dan reliabel.

C. Analisis Data

1. Analisis Statistik Diskripsi a. Analisis diskripsi responden

Responden dalam peneltian ini adalah karyawan Depo Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang karyawan. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu: Karekteristik responden (jenis kelamin, umur, pendidikan) dan kedua adalah mengenai isi dari jawaban pernyataan tentang persepsi gaya kepemimpinan karyawan terhadap kinerja karyawan.

1. Distribusi data berdasarkan jenis kelamin Tabel V.5

Reliability Statistiks Cronbach's

Alpha N of Items


(78)

Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

kelamin

Jumlah Persentasi

Pria 17 85%

Wanita 3 15%

Jumlah 20 100%

Sumber: data diolah 2015

Dari tabel V.5 diketahui bahwa persentase karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjenis kelamin pria sebesar 85% sedangkan yang berjenis kelamin wanita persentasenya sebesar 15%.

2.Distribusi data berdasarkan umur Tabel V.6

Distribusi Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

21-30 Tahun 5 25%

31-40 Tahun 11 55%

>50 tahun 4 20%

Jumlah 20 100%

Sumber: data diolah 2015

Dari data responden berdasarkan umur karyawan dapat diketahui bahwa karyawan PT. Alam Mulya Sari yang berumur 21-30 persentasinya berjumlah 25%, berumur 31-40


(79)

persentasenya berjumlah 55%, dan lebih dari 50 persentasenya 20%.

D. Diskripsi variabel

Analisis ini digunakan untuk mendapat gambaran dari diskripsi dari variabel Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebagai berikut.

e. Variabel Persepsi Karyawan pada Gaya Kepimpinan.

Dari hasil perhitungan secara keselurahan rata-rata untuk persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan rata-rata skornya 3,6 yang dapat diartikan karyawan PT. Alam Mulya Sari mempersepsikan Kepala Depo bergaya kepemimpinan demokratis. Tabel rata-rata hasil rata-rata setiap item Variabel persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer adalah sebagai berikut:


(80)

Tabel V.7

Diskripsi Variabel Persepsi Karyawan Gaya Kepemimpinan

Variabel Aspek Indikator Rata-rata Skor

Indikator Rata-rata skor Aspek Persepsi karyawan pada Gaya kepemimpinan Pengambilan keputusan

Wewenang 2.9 3.08

Saran 2.6

Keputusan 3.75

Perlakuan Manajer terhadap kinerja

karyawan

Kesetiaan 3.55 3.45

Ide 3.35

Pengawasan 3.45 Cara pemimpin

menghadapi masalah dalam

perusahaan

Kepentingan 3.3 3.433

Toleransi 3.85

Masalah 3.15

Hubungan manajer dengan

karyawan

Kebutuhan 4.25 4.45

Kritik 4.55

Kepedulian 4.55

Rata-rata skor variabel 3.6

Berdasarkan tabel V.7, bisa dilihat dari peraspek, terdapat aspek tertinggi yaitu aspek hubungan manajer dengan karyawan dengan rata-rata skor 4.45, kemudian aspek terendah yaitu pengambilan keputusan oleh manajer dengan rata-rata skor 3.08. Jenis gaya kepemimpinan yang dipersepsikan oleh karyawan PT. Alam Mulya Sari adalah bergaya demokratis dengan merujuk pada rata-rata nilai secara keselurahan sebesar 3.6.


(81)

a. Variabel Kinerja karyawan

Secara keseluruhan hasil perhitungan rata-rata total skor variabel kinerja karyawan dengan skor 4,16 termasuk dalam katagori tinggi.

Tabel V.8

Rata-Rata Variabel Kineja Karyawan, dan Aspek-Aspeknya

Variabel Aspek Indikator Rata-rata skor

Indikator Rata-rata skor Aspek Kinerja Karyawan Kualitas hasil kerja Tanggung jawab

4.45 4.18

Tepat waktu 4.25

Pemeriksaan Kembali

4.00 Hasil pekerjaan 4.05 Kerjasama Kerjasama

dengan tim

4.25 4.27

Lingkungan Kondusif

4.25

Komunikasi 4.15

Mengahargai pendapat orang lain

4.45

Sikap Kebanggaan 4.10 3.95

Kemampuan terbaik

3.80

Semangat 4.00

Minat 3.90

Kerajinan Tepat Waktu 4.25 4.25

Tekun 4.20

Manajemen waktu

4.50

Kebersihan 4.2

Rata-rata skor variable 4.16

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat aspek kerjasama memiliki nilai yang lebih tinggi daripada aspek yang lainya dengan


(82)

nilai 4.27, sedangkan untuk aspek dengan nilai terendah yaitu aspek sikap dengan nilai 3.95. Secara keseluruhan hasil perhitungan rata-rata total skor variabel kinerja karyawan dengan skor 4,16 termasuk dalam katagori tinggi.

E.Analisis Regresi

1. Melakukan uji normalitas

Normalitas dengan uji one sample Kolmogrof Smirnof digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Untuk dapat mengetahui apakah distribusi residual berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih dari 0.05.

Tabel V.9 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya

Kepemimpina n

Kinerja karyawan

N 20 20

Normal Parametersa Mean 43.2500 66.6500

Std. Deviation 7.06269 10.21493 Most Extreme

Differences

Absolute .174 .203

Positive .120 .113

Negative -.174 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .777 .906

Asymp. Sig. (2-tailed) .583 .385


(83)

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Asymp sig 2-tailed) sebesar 0.583 untuk gaya kepemimpinan dan 0.385 untuk kinerja karyawan.Karena keduanya signifikasinya lebih dari 0.05 maka dapat disimpulkan nilai residual tersebut normal.

2. Membuat Regresi sederhana

Analisis uji regresi sederhana dalam peneletian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji regresi sederhana adalah sebagai berikut

Tabel V.10 Regresi sederhana

Coefficientsa

Model 1 (Constant) X Unstandardized

Coefficients

B 33.440 .768

Std. Error 12.652 .289 Standardized

Coefficients

Beta

.531

T 2.643 2.658

Sig. .017 .016

Collinearity Statistiks Tolerance 1.000

VIF 1.000

a. Dependent Variabel : y


(84)

Persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi karyawan mempresepsikan Kepala Depo Bergaya Kepemimpinan laissez fair maka Kinerja karyawan juga semakin tinggi.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diskripsi untuk variabel, Persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan diperoleh nilai rata-rata 3,6 Artinya karyawan mempersepsikan Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari bergaya kepemimpinan Demokratis. Gaya kepempinan Demokratis menggambarkan pemimpin yang cendurung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan. Aspek pengambilan keputusan mendapatkan skor yaitu 3.08 yang berarti karyawan mempersepsikan manajer dalam mengambil keputusan termasuk dalam katagori netral. Aspek perlakuan manajer terhadap karyawan, mendapat skor 3,45 masuk dalam katagori baik, karyawan merasa dihargai hasil kerjanya oleh manajer. Aspek cara pemimpin menghadapi masalah dalam perusahaan mendapatkan skor 3,433 masuk dalam katagori baik. Kepala depo mempunyai cara yang dipandang baik oleh karyawan dalam menyelesaikan masalah dalam perusahaan. Aspek hubungan manajer dengan karyawan mendapatkan skor 4,45 masuk dalam katagori baik. Kepala Depo dan karyawan mempunyai hubungan yang baik dalam


(85)

bekerjasama dan bersosialisasi dan toleransi, dengan contoh apabila ada karyawan yang sakit ataupun ada keperluan keluarga, kepala depo memberikan ijin.

Yang Kedua berdasarkan analisis untuk variabel kinerja karyawan diperoleh rata-rata skor 4.16.masuk dalam katagori tinggi. Karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta mempunyai kinerja tinggi dari empat aspek penilaian yaitu kualitas hasil kerja, kerjasama, sikap, dan aspek kerajinan. aspek yang menunjang kinerja karyawan yang paling tinggi yaitu aspek kerjasama dengan rata-rata skor 4.27 hal ini membuktikan bahwa karyawan dapat bekerjasama dengan baik.

Yang ketiga berdasarkan hasil regresi sederhana didapat persamaan sebagai berikut Y= 33.44+ 12.65X Persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi karyawan mempresepsikan Kepala Depo Bergaya Kepemimpinan laissez fair maka Kinerja karyawan juga semakin tinggi.

Penulis tidak menggunakan uji statistik dikarenakan penulis menggunakan sampel jenuh, sampel jenuh yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel.


(86)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Gaya kepemipinan yang diterapkan oleh Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan bergaya kepimpinan Demokratis.

2. Karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta , memiliki kinerja yang tinggi.

3. Ada pengaruh persepsi karyawan pada Gaya kepemimpinan Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang bergaya kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja karyawan yang tinggi.

B. Saran

Sebaiknya Kepala Depo melakukan gaya kepemimpinan laissez fair. Hal ini akan membuat kinerja karyawan semakin tinggi. Salah satu aspek gaya kepemimpian yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek pengambilan keputusan. Kepala Depo lebih banyak menampung ide dan pendapat dari karyawan dalam mengambil keputusan.


(87)

C.Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian masih terdapat keterbatasan, yaitu keterbatasan peneliti dalam menjangkau responden secara langsung dikarenakan aktivitas kerja responden.


(1)

membutuhkannya

11. Atasan lebih banyak memberikan kritik daripada pujian terhadap hasil kerja karyawan

12. Manajer tidak peduli dengan kesulitan pekerjaan yang dihadapi karyawan.

No Keterangan SS S RG TS STS

Kualitas hasil kerja 1. Saya memenuhi tanggung jawab pekerjaan

sesuai target yang diberikan atasan.

2. Saya menyelesaikan tugas pekerjaan sesuai yang diberikan atasan tepat waktu.

3. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang diberikan dan

melakukan review ulang atas pekerjaan yang saya selesaikan.

4. Atasan puas terhadap hasil pekerjaan yang saya lakukan.


(2)

Kerjasama 5. Saya senang untuk diajak bekerjasama

dalam menyelesaikan pekerjaan. 6. Saya mampu bersosialisasi dengan

karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik.

7. Saya mampu berkomunikasi dengan baik secara individu maupun kelompok.

8. Saya selalu menghargai perbedaan pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas pekerjaan.

Sikap 9. Saya bangga atas pekerjaan saya saat ini. 10. Saya berusaha memberikan yang terbaik

dalam setiap pekerjaan saya.

11. Saya bersemangat pada setiap pekerjaan yang saya lakukan.

12. Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan minat saya.

Kerajinan 13. Saya hadir tepat waktu.


(3)

14. Saya melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tekun.

15. Saya menggunakan waktu bekerja semaksimal mungkin dalam bekerja. 16. Saya senang memperhatikan kebersihan


(4)

(5)

x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Total

Andrea 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3,833333 46 Bonijo 3 3 3 4 2 4 3 3 2 5 5 5 3,5 42 Budi Waluyo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3,25 39 DaniSumarno 3 4 4 4 4 3 3 5 4 5 5 5 4,083333 49 Hariyanto 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 48 Hendro Catur S 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 3,666667 44 Heru Marwanto 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3,583333 43 Juli Priyo Sutrisno 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 48 Karyadi 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4,166667 50 Marsudi 1 1 3 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1,583333 19 Murdiyono 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3,083333 37 Muryanti 3 2 4 3 3 3 3 5 3 4 5 5 3,583333 43 Rini kusuma wardani 2 2 4 3 4 4 4 2 3 5 5 5 3,583333 43 Samadi 3 2 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5 3,75 45 Sholeh 3 2 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4,083333 49 Slamet. R 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3,416667 41 Sudiyo 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 5 5 3,25 39 Sudiyono 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3,333333 40 Suparno 3 2 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 48 Yulianto 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4,333333 52 Rata-rata 2,9 2,6 3,75 3,55 3,35 3,45 3,3 3,9 3,2 4,25 4,55 4,55 3,60 865,00


(6)

Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total rata-rata Andrea 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 71 4,4375 Bonijo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 Budi Waluyo 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 69 4,3125 DaniSumarno 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 69 4,3125 Hariyanto 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79 4,9375 Hendro Catur S 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 57 3,5625 Heru Marwanto 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 76 4,75 Juli Priyo Sutrisno 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 75 4,6875 Karyadi 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 50 3,125 Marsudi 4 1 2 3 1 1 5 4 2 4 1 3 4 4 3 1 43 2,6875 Murdiyono 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 50 3,125 Muryanti 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 74 4,625 Rini kusuma wardani 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 4,125 Samadi 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 77 4,8125 Sholeh 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 71 4,4375 Slamet. R 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 76 4,75 Sudiyo 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 73 4,5625 Sudiyono 4 4 3 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 56 3,5 Suparno 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4,25 Yulianto 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 69 4,3125 Rata-rata 4,45 4,25 4 4,05 4,25 4,25 4,15 4,5 4,1 3,8 4 3,9 4,25 4,2 4,35 4,2 1333,00 4,165625