Pengaruh marketing mix terhadap loyalitas mahasiswa pada produk mie instan merek Indomie, Sedaap, dan ABC dengan dimoderasi pencarian variasi : studi kasus pada mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - US
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA
PADA PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE, SEDAAP, DAN ABC
DENGAN DIMODERASI PENCARIAN VARIASI
Studi Kasus pada Mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Diani Arthantri
NIM : 062214121
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA
PADA PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE, SEDAAP, DAN ABC
DENGAN DIMODERASI PENCARIAN VARIASI
Studi Kasus pada Mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Diani Arthantri
NIM : 062214121
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Masalah adalah sahabat setia kita selama kita hidup di dunia.
Dimana kita mempunyai kemauan untuk menyelesaikan masalah maka pasti akan ada sinar terang di hadapan kita yang akan menuntun kita……..
Jangan pernah menyerah bila kita menemui kegagalan di perjalanan hidup kita…… Sikapilah dengan bijak dan berusahalah untuk lebih baik maka keberhasilan pasti akan kita genggam
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria di surga “Sebagai penerang jalan kehidupan” Bapakku tercinta di Surga
“Pak, maafin aku ya, belum bisa buat Bapak senang selama dunia
ini….padahal cuma satu keinginanku melihat Bapak tersenyum
melihat anakmu ini sukses. Sekarang aku sudah mencoba
menyelesaikan skripsiku,,,,,doakan aku ya Pak dari sana karena aku
yakin Bapak sudah bahagia disurga. Aminn… Ibuku yang kusayangi,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Diani Arthantri Nomor Mahasiswa : 06 2214 121
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA
PADA PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE, SEDAAP, DAN ABC
DENGAN DIMODERASI PENCARIAN VARIASI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Oktober 2010 Yang menyatakan Diani Arthantri
ABSTRAK
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA
PADA PRODUK MIE INSTANT MEREK INDOMIE, SEDAAP, DAN ABC
DENGAN DIMODERASI PENCARIAN VARIASI
Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Diani Arthantri
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marketing mix terhadap loyalitas mahasiswa pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC dengan dimoderasi pencarian variasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dari angkatan 2005-2008 yang pernah mengkonsumsi mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability accidental
sampling . Sampel didapatkan 100 responden yang pernah mengkonsumsi mie
instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Regresi Moderasi.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa: 1). Marketing Mix mempengaruhi loyalitas mahasiswa. 2). Pencarian variasi hanya memoderasi pengaruh produk terhadap loyalitas mahasiswa.
ABSTRACT
THE EFFECT OF MARKETING MIX ON STUDENTS LOYALTY
TOWARDS INSTANT NOODLES WITH THE BRANDS OF INDOMIE,
SEDAAP, AND ABC WITH MODERATED VARIETY SEEKING
Problem Study at Management Students Economic Faculty Sanata Dharma
University Yogyakarta
Diani Arthantri
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This research aims to know the effect of marketing mix on students loyaltyof instant noodle with the brands of Indomie, Sedaap, and ABC which is
moderated by variety seeking characteristics of consumers.This research was conducted in August-September 2010 at the
Management Students Economic Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta.
Data were collected using questionnaire. The population of the research was
Management Students of Economics Faculty, Sanata Dharma University
Yogyakarta, from 2005-2008 batch who have consumed instant noodle of the
brands of Indomie, Sedaap, and ABC. The sampling technique in this research is
nonprobability accidental sampling. The samples were 100 respondents. The data
analysis technique used were Multiple Linear Regression analysis and Regression
Analysis with moderating effect.Results show that: 1) Marketing mix influences students loyalty. 2) Variety seeking characteristics moderates the influence of product on loyalty.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa yang bertahta di kerajaan-Nya atas cinta kasih serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Mahasiswa Pada Produk Mie Instant Merek Indomie, Sedaap, dan ABC Dengan Dimoderasi Pencarian Variasi”.
Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam wawasan berfikir serta menambah wacana dunia ekonomi pada umumnya.
Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono., M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
5. Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyediakan fasilitas buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Buat Ibuku, terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang selalu menyertaiku. Serta dorongan, kerja keras serta kesabarannya dalam mendidik dan membimbing aku selama ini sehingga menghasilkan buah yang baik.
8. Untuk Bapakku yang ada di surga, terima kasih sudah mengajarkan semua hal yang baik dalam hidup ini, membimbing aku, memberikan cinta yang penuh kepada aku. Maafkan aku belum bisa berbuat yang terbaik untuk Bapak. Semoga Bapak di surga dapat beristirahat dengan tenang. Aku sayang Bapak …
9. Buat kakak dan sepupuku (Omes, Wiwied, dan Ika), terima kasih sudah memberi dorongan dan doa selama ini untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
10. Buat pacar ku (Whisnu Yudiharsanto), terima kasih atas segala cinta yang
11. Buat orang yang sudah aku anggap kakak (Satrio Pinandito dan Isa De Mochis) yang selalu mengingatkan ku dan menolong ku dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat seluruh keluarga besarku, terima kasih atas semua pengarahan dan doa yang kalian berikan kepadaku. Kalian tidak pernah aku lupakan.
13. Untuk sahabat-sahabatku (Valen, Ike, Tista, Zie, Asta, Paula, Putri, Nining, Vita, Tata, Lida, Rara, Ucil, Ocha, Erwin, Adhit, Teo) terima kasih semuanya atas dorongan dan bantuan mental maupun materi yang kalian berikan kepada ku. Semoga persahabatan kita tidak akan pernah terpisahkan. Aminn…………
14. Untuk teman-teman seperjuangan kelas MPT, terima kasih atas bantuan saran dan kritik dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa hasil karya Penulisan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Oktober 2010 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACK ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1 A. Latar Belakang……………………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................
5 C. Batasan Masalah ...............................................................................
5 D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6 E. Manfaat Penelitian ............................................................................
6 BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN MASALAH .....
7 A. Konsep Marketing Mix ......................................................................
7 B. Produk ................................................................................................
7 C. Harga ..................................................................................................
8
J. Variety Seeking (Pencarian Variasi) ..................................................
21 K. Perumusan Hipotesis Kedua ..............................................................
23 L. Kerangka Konseptual .........................................................................
24 BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
25 A. Jenis Penelitian ...................................................................................
25 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................
25 C. Populasi dan Sampel ..........................................................................
25 D. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ..............................................
27 E. Teknik Pengukuran Data ....................................................................
31 F. Pengujian Instrumen ..........................................................................
32 G. Teknik Analisis Data ..........................................................................
34 BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ..................................................
39 A. Gambaran Umum Produk Mie Instant ...............................................
39 1. Indomie ........................................................................................
40 2. Mie Sedaap ...................................................................................
45 3. Mie ABC ......................................................................................
47 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .
50 A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................
50 B. Analisis Data dan Pembahasan ..........................................................
53 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................
74 A. Kesimpulan ..........................................................................................
74 B. Implikasi Manajerial ............................................................................
75
DAFTAR TABEL
TABEL V.1 .....................................................................................................51 TABEL V.2 .....................................................................................................
52 TABEL V.3 .....................................................................................................
53 TABEL V.4 .....................................................................................................
53 TABEL V.5 .....................................................................................................
54 TABEL V.6 .....................................................................................................
56 TABEL V.7 .....................................................................................................
56 TABEL V.8 .....................................................................................................
57 TABEL V.9 .....................................................................................................
57 TABEL V.10 ...................................................................................................
58 TABEL V.11 ...................................................................................................
58 TABEL V.12 ...................................................................................................
59 TABEL V.13 ...................................................................................................
62
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Kerangka Konseptual ..............................................................24 GAMBAR 2 Produk Indomie .......................................................................
43 GAMBAR 3 Produk Sedaap .........................................................................
48 GAMBAR 4 Produk ABC .............................................................................
50 GAMBAR 5 Hasil Uji Normalitas Histogram .............................................
61 GAMBAR 6 Hasil Uji Heterokedastisitas ....................................................
64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan konsumsi makanan instan yang berbasis gandum dari tahun ke
tahun memperlihatkan tren yang positif dan semakin berkembang. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan. Perubahan-perubahan ini ternyata secara tidak langsung mengubah selera dan kebiasaan masyarakat akan produk pangan yang dikonsumsinya.
Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan, terutama industri mie instan. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam pola makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Peran mie memang “luwes”, tidak hanya sebagai makanan pokok, tetapi dapat pula berperan sebagai lauk-pauk sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah.
Strategi bauran pemasaran merupakan kesatuan rencana yang terpadu antara bauran produk, strategi bauran harga, strategi bauran distribusi, dan strategi
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Haryani (2006) menyatakan bahwa untuk menjual hasil produksi, produsen memerlukan distributor untuk mendistribusikan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen. Kegiatan produsen itu tidak berakhir sampai dengan terjadinya transaksi saja, tetapi juga berusaha agar hasil produksinya dapat memuaskan konsumen dan mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis. Untuk itu produsen harus dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan selera pembeli. Selain itu produsen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Perlukah barang-barang tersebut dibuat, 2) Bagaimana disain produk, merek cap dagang dan sebagainya, 3) Bagaimana desain pembungkus dari produk tersebut, 4) Bagaimana komposisi dan ukuran potensi pasar yang tepat untuk produk tersebut, 5) Apakah pemasangan iklan atau personal selling akan merupakan alat peningkatan penjualan yang utama dan sebagainya.
Kegiatan pemasaran bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk. Dalam melakukan pembelian, konsumen membutuhkan informasi tentang produk yang akan dibeli. Promosi adalah arus informasi atau persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi yang baik diharapkan akan terjalin komunikasi antara produsen dan konsumen. Begitu juga sudah digemari, harganya yang terjangkau, dan praktis. Strategi pemasaran yang paling cocok untuk kategori produk ini adalah dengan menjaga ketersediaan produk di banyak lokasi (outlet), menetapkan margin keuntungan yang kecil agar harga penjualan tidak terlalu tinggi, dan gencar beriklan untuk mendorong preferensi merek dan niat menggunakan atau mencobanya (Kotler, 2000). Dengan demikian produk yang berhasil adalah produk yang dapat diterima konsumen dengan atribut dan tampilan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Loyalitas dari konsumen dari produk itu sangat penting guna mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan sekaligus untuk menjamin penjualan dan laba yang diperoleh.
Loyalitas konsumen dari suatu produk akan turut menentukan pola pembelian ulang oleh konsumen terhadap produk tersebut dan sebaliknya juga pola pembelian kembali oleh konsumen akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Setelah konsumen membeli dan menikmati produk itu, ia akan menilai apakah ia terkesan puas dan senang, jika mereka merasa puas dan senang maka cenderung akan melakukan tindakan mengkonsumsi kembali produk tersebut. Tentunya, loyalitas konsumen itu tercipta dari beberapa faktor atribut yang melekat pada produk yang dikonsumsi itu.
Konsumen yang loyal terhadap merek tertentu dari salah satu kategori produk, maka besar kemungkinan akan loyal pada merek tersebut dalam jangka panjang.
Perilaku perpindahan merek pada konsumen merupakan suatu fenomena yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keperilakuan, persaingan dan waktu. Perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen disebabkan oleh pencarian variasi. Perpindahan merek terjadinya pada produk-produk dengan karakteristik keterlibatan pembelian yang rendah.
Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada masa pasca konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya. Di samping itu karakteristik kategori produk juga mempengaruhi konsumen dalam mencari variasi. Karakteristik produk meliputi keterlibatan dan perbedaan persepsi di antara merek. Namun perilaku mencari variasi yang dilakukan konsumen hanya dilakukan untuk suatu kategori produk tertentu dan tidak untuk kategori produk lainnya.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (Word of
mouth) yang menguntungkan perusahaan (Tjiptono, 2001:24).
Dari uraian yang ada, penulis tertarik untuk mengetahui “PENGARUH Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang sering membeli atau mengkonsumsi mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah marketing mix mempengaruhi loyalitas mahasiswa pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC?
2. Apakah marketing mix yang dimoderasi pencarian variasi mempengaruhi loyalitas mahasiswa pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC?
C. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas mahasiswa/i pada produk mie instan merek Indomie, Sedaap, dan ABC. Faktor-faktor tersebut antara lain harga, rasa, kualitas, model kemasan, saran teman, promosi dari sales, pelayanan, promosi dari perusahaan serta pengalaman konsumen itu sendiri dan lain-lain.
Dimana dari beberapa hal tersebut dapat menimbulkan loyalitas konsumen terhadap mie instan merek Indomie, Sedaap, dan ABC. Supaya pembahasannya tidak terlalu luas, maka penulis hanya meneliti faktor produk, harga, tempat, promosi serta pencarian variasi.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apakah marketing mix mempengaruhi loyalitas mahasiswa pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC.
2. Untuk mengetahui apakah marketing mix yang dimoderasi pencarian variasi mempengaruhi loyalitas mahasiswa pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Bagi perusahaan sebagai masukan kepada perusahaan dalam membuat kebijakan dan keputusan diwaktu yang akan datang terutama berkaitan mengenai strategi pemasaran dan langkah- langkah mempertahankan konsumen mie instan merek Indomie, Sedaap, dan ABC.
2. Bagi masyarakat sebagai bahan informasi serta wawasan pengetahuan dalam melihat, memilih, dan merasakan suatu produk (dalam hal ini mie instan).
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN MASALAH A. Konsep Marketing Mix Marketing mix merupakan salah satu unsur dalam pemasaran baik dalam
sasaran maupun penentu strategi yang berperan dalam keberhasilan pemasar suatu produk di pasar.
Pengertian Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2008) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Marketing mix terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut 4P, yaitu: Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Keempat unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran tersebut saling berhubungan. Oleh sebab itu, manajemen harus memiliki kombinasi terbaik dari unsur-unsur tersebut, kombinasi yang disesuaikan dengan lingkungan perusahaan.
B. Produk (product)
permintaan yang disertai dengan pemakaian atau pengkonsumsian. Jadi, suatu produk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan barang atau jasa. Adapun produk yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa barang secara fisik, pelayanan jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Pengertian produk menurut Tjiptono (2000:95) adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (2005:165) adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk cita rasa, bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
C. Harga
1. Pengertian Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur Marketing Mix yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur yang lain menunjukkan biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga suatu produk perlu adanya konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.
Menurut Swastha dan Irawan (2005:241), harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan dalam menetapkan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain: a. Mendapatkan laba maksimum.
b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan.
c. Mencegah atau mengurangi persaingan.
d. Mempertahankan atau memperhatikan market store.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru sering kali harus memilih antara dua pilihan kebijakan penetapan harga yakni:
a. Price Skimming
Price Skimming menyebabkan suatu perusahaan dapat menghasilkan
sejumlah laba besar dari setiap barang yang dijual. Pendapatan uang tunai sering kali diperlukan untuk menutup biaya-biaya pengembangan. Akan tetapi, hal itu hanya dilakukan apabila tenaga b. Penetration Pricing
Penetration Pricing merupakan strategi penetapan harga yang
serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai penjualan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat. Strategi ini dapat berhasil apabila para penjual dapat meningkatkan harga sewaktu permintaan konsumen bertambah. Peningkatan harga tersebut tentu saja harus dikelola secara hati-hati untuk menghindari agar konsumen tidak mengundurkan diri.
2. Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu: a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
11 kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
D. Tempat
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen yang termasuk dalam Marketing Mix khususnya tempat adalah saluran distribusi. Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk dari produsen ke konsumen.
Hanya dengan mengetahui suatu produk bermanfaat baginya, maka pembeli akan setia pada produk tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk adalah bilamana setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah ditempat yang diinginkan atau terdekat oleh pembeli.
Menurut Swastha dan Irawan (2005:285) saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produknya sampai kepada konsumen atau pemakai industri.
Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen dapat panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang diterapkan oleh perusahaan. Mata
12 E. Promosi Istilah promosi adalah arus informasi atau persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan, dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau konsumen sering disebut sebagai promosi. Kegiatan promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa, misalnya koran, majalah, tabloid, televisi, radio, papan reklame, dan poster.
Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (2005:349) adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Untuk memperoleh pengertian promosi yang sebenarnya sebaiknya mengetahui tujuan dari promosi, yaitu:
1. Modifikasi tingkah laku Orang-orang melakukan komunikasi berlandaskan beberapa alasan, antara lain mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan, atau instruksi, memberi informasi, mengemukakan ide/pendapat. Disini promosi berusaha merubah tingkah laku yang ada.
13
3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembeli. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih menyatu, maka untuk menciptakan kesan positif ini dimaksud agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.
4. Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus produk.
Ada beberapa alat promosi yang paling penting, yaitu:
a. Advertising (iklan) Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi yang digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau menginformasikan pendengar mengenai suatu produk. Iklan biasanya menggunakan semua jenis penyiaran dan media cetak, seperti televisi, radio, majalah, koran, dan papan iklan.
14 yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya merujuk kepada wakil perusahaan penjual.
c. Sales Promotion (promosi penjualan) Barang-barang yang relatif murah seringkali dipasarkan melalui promosi penjualan, yang melibatkan bujukan langsung kepada pembeli. Premium (biasaya barang-barang gratis), voucher yang dapat ditukarkan, dan kupon merupakan bentuk-bentuk promosi penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen untuk membeli produk.
d. Public Relations (hubungan masyarakat) Hubungan masyarakat mencakup seluruh usaha komunikasi yang mengarah untuk membangun kemauan baik diantara berbagai kelompok dalam populasi.
F. Deskripsi Mie Instant
Mie secara umum adalah sejenis produk makanan yang bahan baku utamanya berasal dari tepung terigu, tepung beras dan lainnya yang diolah dengan merebus air panas untuk kemudian disajikan sesuai selera. Dalam
15 penambah bahan lainnya. Mie instant sendiri dicirikan dengan adanya penambahan bumbu dan memerlukan proses pengeringan untuk siap dikonsumsi. Mie instant dikemas dalam wadah tertutup rapat, aman selama penyimpanan dan pengangkutan.
G. Kepuasan Konsumen
Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan jasa yang baik bagi perusahaan dan bagi pembelian ulang oleh konsumen, terciptanya loyalitas konsumen dan memberikan suatu bentuk promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.
Pengertian kepuasan konsumen menurut Tjiptono (2000:146) adalah respon konsumen terhadap ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja actual product yang dirasakan setelah pemakaiannya. Jadi, intinya kepuasan ko nsu me n mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja/hasil yang dirasakan.
Kepuasan konsumen atas suatu produk akan diketahui setelah konsumen itu mengkonsumsi produk tersebut.
16
2. Macam Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen terdiri dari dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari suatu fungsi produk yang dimanfaatkan. Kepuasan psikologis yaitu kepuasan yang diperoleh dari atribut yang tidak berwujud dari suatu produk.
Faktor kepuasan konsumen juga dapat dibagi 2 jenis, yaitu konsumen eksternal dan konsumen internal. Konsumen eksternal mudah diidentifikasikan karena berada di luar organisasi. Pelanggan internal merupakan orang-orang yang melakukan proses selanjutnya dari pekerjaan sebelumnya.
3. Pentingnya kepuasan pelanggan bagi pemasar.
Pentingnya kepuasan pelanggan diperhatikan oleh pemasar disebabkan adanya beberapa keuntungan bagi pemasar : a. Stay Loyal Longer, dengan tercapainya kepuasan pelanggan secara berkelanjutan, maka pemasar bisa puas karena loyalitas pelanggan tercapai.
b. Alks Favorably about the company and it’s products, jika pelanggan puas maka secara psikologis ia akan menyebarkan kepada orang lain.
17
d. Cost less to serve than new customer because transaction are
routinized , jika pemasar telah mampu mempertahankan pelanggan-
pelanggannya, maka biaya untuk memelihara pelanggannya tidak akan sebesar biaya yang harus ia keluarkan menarik konsumen untuk menjadi pelanggan baru.
H. Loyalitas Mahasiswa
1. Pengertian Loyalitas Mahasiswa
Loyalitas adalah orang yang dalam jangka panjang hanya melakukan pembelian terhadap suatu produk atau merk tertentu yang telah memberikan kepuasan yang tinggi, dimana pembeli yang setia akan memberikan keuntungan yang tinggi pada suatu produk.
Loyalitas mahasiswa yang sebenarnya adalah bukti bahwa mahasiswa hampir selalu mengkonsumsi produk tersebut dan mempunyai suatu kekuatan atau sikap positif atas produk tersebut, pada akhirnya mahasiswa akan menjadi pembeli yang setia atau loyal. Konsumen/mahasiswa yang loyal adalah orang yang : a. Melakukan pembelian ulang secara teratur.
b. Membeli antar lini produk dan jasa. mencari konsumen baru biasanya lebih mahal daripada mempertahankan yang sudah ada yang akhirnya ini semua berdampak pada peningkatan penjualan.
Dengan demikian, perusahaan harus dapat mengidentifikasi apakah konsumen terpuaskan atau tidak dan apakah ada pembelian ulang produk.
2. Membangun Loyalitas Mahasiswa
Tujuan dan maksud utama pemasaran adalah mencapai hubungan konsumen/mahasiswa dan membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan dengan cara :
a. Core services, jasa utama berdasarkan pada kebutuhan pasar yang utama, dari situ hubungan dibangun karena dengan pelayanan inti yang memuaskan pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan jasa kita.
b. Customing the relationship, membangun hubungan dekat antara pemasar dan konsumen.
c. Service Augmentation, jasa tambahan berarti membangun pelayanan plus dan lebih baik jika pelayanan plus tidak dapat ditiru oleh pesaing. e. Internal marketing, pemasaran internal merupakan faktor yang cukup penting. Tekanannya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu mengelola karyawan agar mengerti dan memahami prinsip- prinsip pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas mereka.
3. Mempertahankan Konsumen/Mahasiswa
a. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dan konsumen perlu terus dibina. Untuk mengendalikan tingkat kehilangan konsumen dan tetap pada posisi yang aman, perusahaan perlu mengambil empat langkah, sebagai berikut:
1) Menentukan tingkat bertahannya konsumen. 2) Membedakan berbagai penyebab kehilangan konsumen dan menentukan penyebab utama yang bisa dikelola.
3) Memberitakan hilangnya keuntungan dari konsumen yang hilang.
4) Menghitung berapa biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan konsumen. b . Adapun cara untuk mempertahankan konsumen yaitu dengan memberikan kepuasan yang tinggi, dengan cara ini pesaing akan Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut: 1 ) Menambahkan manfaat keuangan, misalnya imbalan bagi konsumen yang sering membeli atau membeli dalam jumlah besar melalui potongan harga.
2) Menambahkan manfaat sosial, dengan cara membuat hubungan antara perusahaan dengan konsumennya secara lebih pribadi, dimana konsumen dilayani sebagai klien perusahaan yang dilayani oleh seorang petugas perusahaan yang ditugaskan untuk hal tersebut. 3) Menambahkan manfaat struktural, misalnya memberikan alat khusus atau hubungan komputer yang menolong pelanggan mengelola pemesanan, pengepakan, persediaan dan lain-lain.
I. Perumusan Hipotesis Pertama
Produk mie instant merek “Indomie, Sedaap, dan ABC” memberikan kualitas produk untuk memuaskan konsumen yaitu kekenyalan mie yang pas, kemasan yang menarik, hygienics, serta rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang digunakan untuk memperoleh mie instant “Indomie, Sedaap, dan ABC” yaitu harga terjangkau dan harga pesaing. ABC” yaitu melalui iklan yang menarik dan penyelenggaraan event untuk lebih mendekatkan produk mie instan kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para mahasiswa/i yang sering mengkonsumsi mie instan. Dengan adanya strategi marketing mix, para mahasiswa/i merasa puas, lalu konsumen akan setia dengan produk tersebut. Loyalitas mahasiswa/i yang sebenarnya adalah bukti mahasiswa/i hampir selalu mengkonsumsi produk tersebut dan mempunyai suatu kekuatan atau sikap positif atas produk tersebut, pada akhirnya mahasiswa/i akan menjadi pembeli yang setia atau loyal.
Berdasarkan argumentasi diatas, maka penulis mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut :
Hipotesis I :
Persepsi terhadap Marketing mix mempengaruhi loyalitas mahasiswa/i pada produk mie instant merek Indomie, Sedaap, dan ABC.
J. Variety Seeking (Pencarian Variasi)
Konsep kebutuhan mencari variasi berhubungan dengan studi marketing dan
eksploratory purchase behavior seperti perpindahan merek dan perilaku inovasi. Dari
sudut pandang psikologi dihasilkan teori yang menyatakan bahwa sumber kebutuhan mencari variasi adalah kebutuhan internal untuk stimulasi. input stimulasi melalui perilaku seperti eksploration dan novelty seeking. Sebaliknya, ketika stimulasi mengalami peningkatan melebihi level ideal, individu akan berusaha menurunkan input stimulasi.
Kebutuhan mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan suatu kejenuhan karena keterlibatan rendah pada merek atau produk. Perilaaku ini dikarakteristikkan dengan sedikitnya pencarian informasi dan pertimbangan alternatif atau pilihan. Konsep variety seeking merupakan tipe penyelesaian masalah rutin yang berkaitan dengan convenience goods dan jarang berkaitan dengan shopping and specialty goods (Mayasari, 2005:21).
Menurut Kotler dan Sutanto (2001:247), jenis prilaku pembelian konsumen yang mencari variasi mempunyai keterlibatan konsumen yang sangat rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Konsumen memiliki beberapa kepercayaan, memilih satu merek, produk tanpa banyak penilaian, dan menilainya pada waktu menggunakan produk tersebut. Namun dalam waktu berikutnya konsumen mungkin membeli merek lain karena bosan dengan merek yang biasa dibelinya atau sekedar ada keinginan untuk mencoba. Pergantian merek terjadi semata-mata untuk memperoleh variasi, bukan karena ketidakpuasan. Pemimpin pesar barusaha untuk mendorong kebiasaan tingkah laku membeli dengan menguasai tempat-tempat penyimpanan barang, menghindari barang-barang tersimpan terlampau lama, dan melakukan periklanan untuk
23 K. Perumusan Hipotesis Kedua Adanya Marketing mix konsumen menjadi loyal dengan suatu produk, tetapi dengan berjalannya waktu, konsumen bisa saja berpindah merek dengan adanya moderasi pencarian variasi. Konsumen yang loyal merupakan konsumen yang sangat puas terhadap produk yang dipakainya sehingga ia akan memperkenalkan kepada siapa saja. Adanya beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam hal ini konsumen sering melakukan perpindahan merek, misalnya mie instan. Konsumen memiliki beberapa keyakinan tentang mie instan, memilih merek mie instan tanpa melakukan banyak evaluasi, dan mengevaluasi produk selama konsumsi. Namun pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek lain karena bosan atau ingin mencari rasa yang berbeda. Perpindahan merek terjadi karena variasi daripada ketidakpuasan.
Berdasarkan argumentasi diatas, maka penulis mengajukan hipotesis kedua sebagai berikut :
Hipotesis 2 :
Persepsi terhadap Marketing mix yang dimoderasi pencarian variasi mempengaruhi loyalitas mahasiswa/i pada mie instant merek Indomie, Sedaap, atau ABC.
L. Kerangka Konseptual Product Price
Loyalitas
Place Promotion
Pencarian Variasi
Keterangan : : pengaruh marketing mix terhadap loyalitas.
: pencarian variasi (variabel moderator antara marketing mix dan loyalitas).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian survey yaitu
pengumpulan informasi secara sistematik dari responden dengan maksud untuk memahami aspek perilaku dari populasi yang diteliti (Sekaran, 2000:249). Penulis menganalisis data-data yang diperoleh dari responden berdasarkan kuesioner yang telah disusun.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2010.
2. Lokasi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta, agar subyek yang diteliti benar-benar memberikan andil yang sesuai dalam penelitiaan ini, artinya semua konsumen mie instan merek Indomie, Sedaap, dan ABC dapat terwakili berdasarkan perhitungan golongan tersebut. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus (Umar, 2003:150):
2
n>p.q(Z /e)
α/2
Dimana : n =Jumlah sampel Z
=1,96) =Nilai Uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Z