Pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP

  

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Oleh :

  

Yoshep Windarko

052214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

  

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP

  

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Oleh :

  

Yoshep Windarko

052214036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Ku dedikasikan buah karyaku untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun langkahku

  Ibuku di surga, Ch. Waljiani Ayahku tercinta, Stephanus Hartaka

  Kakek dan Adikku tersayang Sahabat-sahabatku yang selalu bersamaku Terimakasih atas doa, cinta, dan dukungan yang diberikan.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristuas atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh produk, harga , distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap”. Studi kasus pada mahasiswa universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomo pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis sangat berterimakasih atas bantuan dari segala pihak yang telah mendukung penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Romo Dr. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah memberi waktu untuk membimbing, saran, masukan, dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen pembimbing II yang dengan sabar memberi waktu untuk membimbing, saran, masukan, dalam penulisan skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas segala bantuan dan kerjasamanya kepada penulis selama proses perkuliahan.

  8. Kedua orangtuaku: Ibuku di surga, terimakasih untuk semua yang telah kau berikan dalam hidupku dan Ayahku tercinta, terimakasih untuk doa, dukungan, cinta serta semua yang terbaik yang kau berikan sampai saat ini.

  9. Kakekku tersayang untuk doa dan dukungannya

  10. Adikku Windarti dan Lucia Tri Utami untuk semua dukungan canda tawa, keceriaan yang kalian berikan.

  11. Semua responden mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu mengisi kuesioner yang disebarkan penulis.

  12. Endro, Bayu, Lutfi, Deta, Lukas, Niko, Matto, Yunita, Risma, Wempi, Putri, Bintang, serta semua teman-teman manajemen '05, terimakasih atas dukungan, semangat, bantuan, dan

  

ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MIE

  INSTAN MEREK ′SEDAAP′

  Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

Yosep Windarko

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

  ′Sedaap′. Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 mahasiswa dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Uji Validitas dan Reliabilitas digunakan untuk menganalisis keandalan dari butir-butir pertanyaan kuesioner. Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui apakah keempat variabel independent tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

  ′Sedaap′. Nilai adjusted R square 0,545 yang berarti bahwa 54,5% variabel keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

  ′Sedaap′ dapat dijelaskan oleh variabel produk, harga, distribusi, dan promosi, sisanya sebesar 45,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Variabel produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek

  ′Sedaap′. Dari hasil analisis diketahui bahwa, hasil penelitian dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa F-hitung

  ≥ F-tabel (28,404 ≥ 2,699), disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT, PRICE, DISTRIBUTION, AND

PROMOTION TO THE CONSUMER DECISIONS IN PURCHASING

  INSTANT NOODLES ′SEDAAP′

  A Case Study On Students Of Sanata Dharma University Yogyakarta

  

Yoshep Windarko

Sanata Dharma University

Yoyakarta

2010

  This study is to determine how the variables of the product, price distribution, and promotion influence consumer decisions in purchasing instant noodles

  ′Sedaap′. This research was conducted in Sanata Dharma University in Yogyakarta. Data collection was conducted by distributing questionnaires to 100 students by was purposive sampling method. Validity and Reliability test was used to analyze the reliability of the questionnaire. Regression analysis was used to determine whether the four independent variables influenced consumer decisions to purchase instant noodles ′Sedaap′.

  The adjusted R square value was 0,545 meaning that 54,5% of dependent variable consumer decisions in purchasing instant noodles ′Sedaap′ could be explained by product, price, distribution, and promotion that the rest 45,5% was influenced by other factor outside the investigated variables. Variable product, price, distribution, and promotion simultaneously significantly influenced the consumer decision to purchase instant noodles

  ′Sedaap′. The results of analysis showed that, the results of the study using the F test showed that count ≥ F-table

  (28,404 ≥ 2,699), concluded that Ho was rejected and Ha was accepted.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii ABSTRAK ................................................................................................... x ABSTRACT ................................................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................

  1 B. Rumusan Masalah ............................................................

  3 C. Batasan Masalah ..............................................................

  4 D. Tujuan Penelitian .............................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ...........................................................

  4 F. Sistematika Penulisan.......................................................

  5

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ......................................................

  24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................

  27 I. Metode Pengumpulan Data ...............................................

  26 H. Definisi Operesional ........................................................

  26 G. Identifikasi Variabel Penelitien .......................................

  25 F. Sumber Data .....................................................................

  25 E. Subjek dan Objek Penelitian ............................................

  24 D. Teknik Pengambilan Sampel ...........................................

  24 C. Populasi dan Sampel ........................................................

  23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................

  7 B. Manajemen pemasaran ....................................................

  22 J. Hipotesis ...........................................................................

  19 I. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................

  18 H. Keputusan Pembeli .........................................................

  12 G. Tipe-Tipe Prilaku Pembeli .............................................

  12 F. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembeli .....

  10 E. Prilaku Konsumen ............................................................

  9 D. Marketing Mix .................................................................

  8 C. Konsep Pemasaran ...........................................................

  29

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT Karunia Alam Segar Dan PT Prakarsa Alam Segar ......................................................................

  40 B. Gambaran Produk Mie Instan Merek Sedaap .................

  40 C. Pemasaran ........................................................................

  43 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden .................................................

  44 B. Analisis Kuantitatif .........................................................

  46 C. Pembahasan Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda

  60 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan .....................................................................

  64 B. Saran ................................................................................

  65 C. Keterbatasan ....................................................................

  67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  68 LAMPIRAN……………………………………………………………….. 69

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel II.1 Perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran ..................

  9 Tabel IV.1 Macam Rasa dan Harga Produk Mie Instan Merek Sedaap .....

  42 Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................

  45 Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 45 Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan .....

  46 Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ....................................

  47 Tabel V.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................

  48 Tabel V.6 Descriptive Statistics ...................................................................

  59 Tabel V.7 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas .................................

  51 Tabel V.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ........................................

  53 Tabel V.9 Hasil Uji Simultan .......................................................................

  55 Tabel V.10 Hasil Uji Parsial ........................................................................

  56 Tabel V.11 Hasil Analisis Determinasi .......................................................

  58

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………….... 22 Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ..........................

  52 Gambar V.2 Histogram Keputusan Pembelian Konsumen ..........................

  54 Gambar V.3 Grafik P-P Plots .......................................................................

  54

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Jawaban Responden Lampiran 3 : Hasil Olah Data SPSS Lampiran 4 : Tabel F, t, dan r

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting

  dan harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya maupun untuk pengembangan usahanya. Situasi perekonomian dunia umumnya dan Indonesia khususnya, sekarang ini banyak memberikan tantangan bagi perusahaan baik yang menghasilkan produk maupun jasa, terutama dalam bidang pemasaran.

  Dengan bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang mencoba memasuki pasar dan berusaha untuk menggeser perusahaan yang ada untuk mendapatkan bagian pasar mengakibatkan persaingan antara perusahaan menjadi semakin kompetitif. Selain menghadapi persaingan perusahaan juga dihadapkan pada lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan usahanya, seperti lingkungan makro dan mikro perusahaan.

  Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar kemampuan perusahaan dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen, akan tetapi juga mencari cara agar konsumen merasa puas (Philip Kotler, 2000:37).

  Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahan dalam rangka memberikan stimulus (rangsangan) bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan memuaskan konsumen adalah perancangan bagaimana variabel produk, harga, distribusi, dan promosi mampu menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran. Variabel ini meliputi semua yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Unsur dalam variabel ini sangat berkaitan erat satu sama lain, oleh karena itu perusahaan harus dapat mengkombinasikan dengan tepat dalam pelaksanaannya serta dituntut selalu menyajikan keunggulan yang terbaik bagi konsumen.

  Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. Kebutuhan ini muncul dalam pribadi seseorang untuk bertindak. Orang dikatakan termotivasi karena digairahkan, kebutuhannya diaktifkan dan prilakunya diarahkan pada tujuan yang diinginkan.

  Atas dasar latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Produk, Harga, Distribusi,

  

dan Promosi terhadap Keputusan Konsumen dalam Pembelian Mie Instan

Merek Sedaap” (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta).

B. Rumusan Masalah 1.

  Apakah produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?

  2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?

  3. Apakah distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?

  4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?

  5. Apakah produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap?

  6. Variabel mana yang paling menjadi prioritas utama berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap ?

  C. Batasan Masalah

  1. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Faktor pertimbangan dalam keputusan pembelian mie instan di batasi: a. Produk: cita rasa, aroma, kemasan, citra merek, kualitas produk.

  b.

  Harga: keterjangkauan harga, harga dengan manfaat yang diterima (porsi), kemampuan bersaing dengan harga merek lain.

  c.

  Distribusi: kemudahan memperoleh, ketersediaan atau stock, jangkauan penyebara.

  d.

  Promosi: media cetak, media elektronik, spanduk. Dalam penelitian ini variabel independen hanya dibatasi pada produk, harga, distribusi, dan promosi.

  D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi perusahaan Dengan penelitian ini produsen mie instan merek Sedaap bisa yang dibahas dalam penelitian ini. Sehingga data yang ada dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam hal peningkatan penjualan dengan mengetahui faktor mana yang paling penting dalam menentukan keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

  2. Bagi Universtas Sanata Dharma Hasil pemikiran ini merupakan sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti

  Bagi peneliti diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam pembelajaran mengenai kemampuan dalam memahami dan menganalisis konsumen khususnya berkenaan dengan analisis faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap khususnya mahasiswa.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

  rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengertian pemasaran,

  manajemen pemasaran, konsep pemasaran, marketing mix (bauran perilaku pembeli, tipe-tipe prilaku pembeli, keputusan pembeli, produk, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis.

   BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan

  waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, subjek dan objek penelitian, sumber data, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, metode pengukuran data, teknik analisis data.

   BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum PT Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar, gambaran produk mie instan merek Sedaap, dan pemasaran. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai karakteristik responden,

  analisis data, dan pembahasan hasil persamaan regresi linier berganda.

   BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan, saran, dan keterbatasan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan

  pembeli atau pasar. Tujuan pemasaran adalah untuk mendapatkan laba, untuk berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil atau tidaknya dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung pada keahlian di bidang pemasaran, yang tentu saja tidak terlepas dari produksi, keuangan serta personalia. Kegiatan dalam pemasaran secara umum terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu produk, harga, saluran distribusi, dan promosi yang semuanya saling berhubungan. Mengingat betapa pentingnya pemasaran bagi perusahaan, maka para ahli pemasaran berusaha mempelajari dan mengemukakan pendapatnya mengenai pemasaran.

  Pemasaran menurut Stanton adalah “suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada ataupun pembeli potensial” (Swastha dan Irawan, 2005:5).

  Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukkan untuk merencanakan, menentuan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

B. Manajemen Pemasaran

  Kegiatan pemasaran perlu dikoordinasikan dan dikelola dengan baik, pengelolaan pemasaran disebut dengan manajemen pemasaran.

  Menurut Kotler manajemen pemasaran adalah ”penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi” (Swastha dan Irawan, 2005:7).

  Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang kedepan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan datang termasuk disini adalah pengembangan program, kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.

  Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Sedangkan fungsi terakhir dari menejemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi fungsi ini untuk menghindari adanya penyimpangan, atau memperkecil penyimpangan yang mungkin terjadi.

C. Konsep Pemasaran

  Konsep pemasaran adalah sebuah “falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan” (Swastha dan Irawan, 2005:10)

  Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuan pembeli atau konsumen. Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang keberhasilan bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan 3 faktor dasar yaitu: 1.

  Seluruh perencanaan dan kegiatan harus berorientasi pada konsumen.

2. Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba diperoleh dengan melalui pemuasan konsumen.

  3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi untuk memberikan kepuasan konsumen.

  

Tabel II.1

Perbedaan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran yaitu:

Konsep Titik mulai Fokus Alat Sasaran

  Penjualan Pabrik Produk yang ada sekarang

  Penjualan promosi Laba melalui penjualan

  Pemasaran Konsumen Kebutuhan/ keinginan konsumen

  Pemasaran terpadu Laba melalui kepuasan konsumen Jadi dengan konsep pemasaran perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumennya, serta mengembangkan produk yang dapat memuaskan keinginan konsumen sekaligus memperoleh laba.

D. Marketing Mix (bauran pemasaran)

  Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah “perangkat alat pemasaran taksis yang dapat dikendalikan yaitu produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam proses sasaran” (Kotler dan Amstrong, 2001:48).

  Marketing mix terdiri dari empat kelompok variabel yang dikenal dengan sebutan 4P yaitu:

  1. Product (produk) Produk adalah “apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk dapat berupa suatu benda (obyek), jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasai dan gagasan (Kotler,1995:52).

  2. Price (harga) Harga adalah “jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk” (Kotler dan Amstrong, 2001:48).

  3. Promotion (promosi) Promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya” (Kotler dan Amstrong, 2001:49). Yang termasuk kegiatan promosi antara lain:

  a. Periklanan Periklanan merupakan salah satu variabel promosi yang berfungsi menyebarluaskan bentuk komunikasi non pribadi tentang ide, gagasan, barang, dan jasa. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor pada umumnya bersifat massal karena menggunakan media elektronik maupun media cetak seperti televisi, majalah, koran dan tabloid.

  b.

  Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang mempunyai daya tarik yang lebih ampuh karena selain komunikasi yang disampaikan juga memberikan daya tarik seperti adanya barang konsumsi langsung untuk dinikmati. Bentuk kegiatan ini antara lain pendirian posko, hadiah, pameran.

  4. Place (tempat) Saluran distribusi adalah “serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau dikonsumsi” (Kotler, 2001:140).

  E. Perilaku Konsumen

  Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) mengatakan: “Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”.

  Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu (Swastha dan Handoko, 2000:10).

  Dari pengertian di atas maka perilaku konsumen merupakan tindakan- tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok, maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang di awali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan- tindakan tersebut.

  F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli

  Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

  1. Faktor kebudayaan mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh: a.

  Budaya Kebudayaan adalah simbol dari fakta yang kompleks, diciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.yang ada. Kebudayaan ini akan berubah setiap waktu sesuai kemajuan atau perkembangan jaman. Seperti halnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya pada keadaan tertentu masyarakat akan mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya mie instan.

  b. Sub budaya Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.

  Sub budaya membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan konsumen.

  c. Kelas sosial Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggota- sosial mengacu pada pengelompkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonominya di dalam masyarakat.

  2. Faktor sosial

  a. Kelompok acuan Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional, dan serikat pekerja.

  b. Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga dapat berpengaruh kuat pada pembelian produk karena setiap anggota keluarga mnemiliki selera dan keinginan yang berbeda. Misalnya di pagi hari keluarga biasa mengkonsumsi mie instan sebagai sarapan yang dianggap praktis dan cepat saji dari nasi, maka konsumsi mie instan akan menjadi kebiasaan dalam sebuah keluarga.

  c. Peran dan status sosial Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

  3. Faktor pribadi Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan tahap siklus hidup

  Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

  b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

  Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu. c. Keadaan ekonomi Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapat pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi pemasar dapat mengambil langkah- langkah untuk merancang ulang memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

  d. Gaya hidup Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

  e. Kepribadian dan konsep pribadi Kepribadian adalah sifat individu yan dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Meskipun kepribadian seseorang tidak selalu mencerminkan tindakan membeli namun para ahli percaya bahwa kepribadian mempengaruhi keputusanbeli seseorang. Konsep diri adalah cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat itu juga ia mempunyai gambaran terhadap orang lain.

  4. Faktor psikologi Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

  a. Motivasi Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

  b. Pengamatan Pengamatan adalah suatu proses bagaimana pembeli menyadari dan mengintreprestasikan keadaan lingkungan sekitar.

  c. Pengalaman Belajar Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman didapat dari masa lalu atau dapat dipelajari sebab dengan belajar seseorang dapat mempeoleh pengalaman. Penafsiran dan proses belajar konsumen merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembelinya.

  d. Sikap dan Kepercayaan.

  Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara konsisten. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian.

G. Tipe-Tipe Prilaku Pembeli

  Pembuatan keputuasan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan tipe keputusan pembeli. Assael membedakan prilaku membeli konsumen berdasarkan derajat perbedaan di antara beberapa merek (Kotler, 1997:160).

  1. Perilaku pembeli yang kompleks Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeliu dan menyadari perbedaan penting di antara beberapa merek produk yang ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal dan amat berkesan.

  2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

  Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek.

  3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi dibawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaab yang besar. Bila konsumen membeli merek yang sama biasanya lebih merupakan kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. Para konsumen tidak membentuk sikap terhadap sebuah merek tetapi memilihnya karena merek tersebut sudah biasa dikenalnya.

  4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman.

  Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Konsumen seringkali mengganti merek dalam mengkonsumsi produk pergantian merek terjadi semata-mata untuk memperoleh keragaman bukan karena ketidak puasan.

H. Keputusan Pembelian.

  Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum konsumen sampai pada keputusan pembelian suatu produk:

  1. Motif dalam pembelian Ada 4 macam motif pembelian (Swastha dan Handoko, 1997:77-79).

  a. Motif pembelian primer Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori- kategori umum pada suatu produk.

  b. Motif pembelian selektif Yaitu motif yang mempengaruhi kepuasan tentang model dan meek dari kelas-kelas produk atau macam penjualan yang di pilih untuk suatu pembelian.

  c. Motif pembelian rasional Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen. d. Motif pembelian emosional Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, kenyamanan, kesehatan, keamanan, dan kepraktisan.

  2. Proses pembelian Pembelian merupakan suatu proses. Proses pembelian terdiri dari tahap- tahap yang dimulai dengan pengenalan terhadap kebutuhan dan keinginan serta tidak berhenti setelah pembelian dilakukan. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas 5 tahap (Swastha dan Handoko, 2000:94).

  a. Pengenalan kebutuhan Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan, dimana untuk mengetahui adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan eksternal.

  b. Pencarian informasi Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin lebih banyak mencari informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produknya dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkin akan membelinya.

  Konsumen dapat memperoleh info dari berbagai sumber, antara lain: 1. Sumber pribadi: keluarga, temann, tetangga, kenalan. pajangan.

  3. Sumber publik: media masa, organisasi penilai konsumen.

  4. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

  c. Evaluasi alternatif Tahap dimana ketika konsumen menggunakan info untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli.

  d. Keputusan membeli Pada umumnya keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Sedangkan pada tahap keputusan membeli konsumen benar-benar membeli produk.

  e. Tingkah laku pasca pembelian Tahap dimana ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas serta akan terlibat dalam tingkah laku pasca pembelian yang menarik perhatian pemasaran.

  Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen akan merasa puas.

  3. Struktur keputusan pembelian Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen antara lain (Swastha dan Irawan, 2005: 118-119): a..Keputusan tentang jenis produk

  b. Keputusan tentang bentuk produk

  c. Keputusan tentang merek produk

  d. Keputusan tentang penjualan

  e. Keputusan tentang jumlah produk

  f. Keputusan tentang waktu pembelian

  g. Keputusan tentang cara pembayaran

  J. Kerangka Pemikiran Teoritis

  Kerangka pemikiran merupakan model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dibawah ini merupakan kerangka pemikiran teoritis yang dipakai dalam penelitian. Keterangan:

  Produk (X1) Keputusan konsumen Harga (X2) dalam pembelian mie instan merek Sedaap Distribusi (X3) (Y) Promosi (X4)

  Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

  = Menunjukkan pengaruh secara simultan variabel-variabel independent terhadap variabel dependent.

  = Menunjukkan pengaruh secara parsial variabel-variabel independent terhadap variabel dependent.

  K. Hipotesis

  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mie instan merek Sedaap.

  2. Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mie instan merek Sedaap.

  3. Distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mie instan merek Sedaap.

  4. Promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mie instan merek Sedaap.

  5. Produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

  6. Promosi menjadi prioritas utama berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu

  penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal, 2002:15).

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2009.

  C. Populasi dan Sampel

  1. Populasi Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi merupakan sobjek penelitian yang akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini populasi adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sejumlah 100 mahasiswa.

  D. Teknik Pengambilan Sampel

  Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik yaitu sebuah sampel non probabilitas yang menyesuaikan

  purposive sampling

  diri dengan kriteria tertentu atau berdasarkan ketentuan peneliti dalam memilih individu yang dijadikan sampel.

  Purposive sampling ini juga disebut judgmental sampling, karena

  digunakan pertimbangan-pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur tertentu. Peneliti menentukan 100 sampel, agar penelitian ini lebih valid dan memudahkan perhitungan peneliti dalam melakukan penelitian. Metode purposive sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan kriteria:

  1. Responden adalah mahasiswa atau mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Responden adalah konsumen yang mengkonsumsi mie instan merek Sedaap.

  E. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah para mahasiswa Universitas Sanata Dharma

  2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel produk, harga, distribusi, dan promosi yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian mie instan merek Sedaap.

  F. Sumber Data

  1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan secara langsung, Arikunto (2002:107). Untuk itu penulis melakukan pengumpulan data dengan cara kuesioner.

  2. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti, Arikunto (2002:107). Data ini dapat diperoleh dari literatur, catatan- catatan perusahaan, internet, artikel dan lain-lain.

  G. Identifikasi Variabel Penelitian

  Menurut Hadi dalam Arikunto (2002:94) variabel adalah gejala yang bervariasi.

  Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Variabel bebas (independent) (X) : Produk, harga, distribusi, dan promosi.

  2. Variabel terikat (dependent) (Y) : Keputusan pembelian mie instan merek Sedaap.

H. Definisi operasional

  Agar penelitian memenuhi sasaran penelitian, dibutuhkan sejumlah data yang disebut variable penelitian. Variabel yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

  1. Rasa Merupakan suatu jaminan mutu yang terdiri dari berbagai perpaduan rasa pedas, asin, manis dari produk mie instan merek Sedaap sesuai dengan rasa yang ditawarkan.

  2. Aroma Bau atau harum yang keluar atau ditimbulkan dari mie instan merek Sedaap.

  3. Kemasan Merupakan wadah atau pembungkus suatu produk dan menjadikannya lebih mudah dan aman digunakan. Kemasan produk menggunaka desain, warna, bentuk, bahan dan keterangan-keterangan yang tercantum dalam pembungkus untuk mencoba mempengaruhi pendapat konsumen dan perilaku konsumen.

  4. Merek Merupakan suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gambaran keempatnya.

  5. Kualitas Jaminan atau daya tahan suatu mie instan merek Sedaap yang diberikan karena mempunyai mutu baik.

  6. Produk Merupakan variasi produk yaitu keanekaragaman pilihan rasa yang ditawarkan yang membedakan dengan produk mie instan perusahaan lain.

  7. Harga Harga mie instan merek Sedaap yang dapat dijangkau serta daya beli konsumen terhadap produk.

  8. Distribusi Kemudahan dalam mendapatkan produk mie Sedaap baik di warung kecil, toko-toko maupun swalayan.

Dokumen yang terkait

Perbedaan harapan konsumen pengguna merek ponsel Blackberry dan Samsung dalam aspek produk, harga, saluran distribusi, promosi dan prestise : studi kasus pada mitra Anda Cell Tegal.

0 0 116

Pengaruh bauran pemasaran dan faktor demografis konsumen pada keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap.

1 26 136

Perbedaan harapan konsumen pengguna merek ponsel Blackberry dan Samsung dalam aspek produk, harga, saluran distribusi, promosi dan prestise studi kasus pada mitra Anda Cell Tegal

0 0 114

Pengaruh karakteristik konsumen terhadap pembelian produk imitasi : studi kasus terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 123

Analisis sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan Siemens : studi kasus pada mahasiswa Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 119

Analisis sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan Siemens : studi kasus pada mahasiswa Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 119

Analisis pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada kemasan mie instan merk Indomie terhadap mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 3 139

Pengaruh program corporate social responsibility pada sikap konsumen terhadap aqua : studi kasus pada mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 160

Analisis sikap konsumen terhadap ekstensi merek Gosh : studi kasus terhadap mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 171

Analisis atribut-atribut yang menentukan konsumen dalam pembelian laptop : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican Yogyakarta yang membeli dan menggunakan laptop merek Acer - USD Repository

0 0 116