ASPEK KELEMBAGAAN KOTA JAMBI
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
ASPEK KELEMBAGAAN KOTA JAMBI
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
10.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam UU 23/2014 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal
7 Bab III, yang berbunyi:
“(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing- masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.
Gambar. 10.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015- 2019
Dalam Buku I Bab II Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya. Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.
5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu :
1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;
3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat;
4. Penataan Tata laksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individu berdasarkan kompetensi;
6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);
8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.
9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
Gambar. 10.2.
Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya 6. Instruksi Presiden No.
9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 7 ayat 1 point c, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM. Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.
9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.
Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
10.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini
10.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya Kota Jambi
Kelembagaan Pemerintah Daerah yang terkait langsung dalam penyusunan Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya adalah Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi.
Berikut Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum yang didalamnya terdapat Bidang Cipta Karya yang secara khusus menangani urusan keciptakaryaan di Kota Jambi, yang terdiri dari: a.
Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Program c. Bidang Pengairan, membawahkan:
1. Seksi Perencanaan Teknik dan Bina Manfaat;
2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pengairan; dan
3. Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Pengairan; dan
d.
Bidang Bina Marga, membawahkan:
1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan;
2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan; dan e.
3. Seksi Pemeliharaan Jalan.
Bidang Cipta Karya, membawahkan:
1. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Perkotaan;
2. Seksi Pengembangan Air Bersih; dan 3. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Perdesaan.
f. Bidang Tata Ruang, Perumahan, dan Bangunan Gedung, membawahkan:
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
1. Seksi Tata Ruang;
2. Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung; dan 3. Seksi Pengawasan/Pengendalian.
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional Dari Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi diatas maka akan diuraikan khusus tentang Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum Kota Jambi.
Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggun jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Cipta Karya mempunyai tugas pokok melaksanakan teknis operasional dalam pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman perkotaan, pengembangan air bersih dan penyehatan lingkungan perdesaan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Cipta Karya mempunyai tugas dan fungsi: a. Penyusunan rencana dan program kerja di bidang cipta karya;
b. Penyelenggaraan penataan administrasi pengelolaan dan pengendalian didalam pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman perkotaan, pengembangan air bersih, dan penyehatan lingkungan permukiman perdesaan; c. Penyusunan perencanaan teknis pengelolaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman perkotaan, pengembangan air bersih, dan penyehatan lingkungan permukiman perdesaan;
d. Penyelenggaraan bantuan teknis, penyuluhan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan kegiatan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman perkotaan, pengembangan air bersih, dan penyehatan lingkungan permukiman perdesaan; e. Penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dengan instansi/lembaga terkait dari masyarakat;
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Pemerintah Kota Jambi Bappeda Dokumen RPI2-JM Kota Jambi
Tahun 2016-2020
f. Pembuatan laporan tahunan kegiatan bidang tugas cipta karya;
g. Pemberian saran dan pertimbangan serta menyampaikan laporan hasil telaahan dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan.
Bidang Cipta Karya, membawahkan:
a. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Perkotaan;
b. Seksi Pengembangan Air Bersih; dan c. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Perdesaan.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Cipta Karya. Berikut dijelaskan tentang tugas masing-masing seksi.
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan mempunyai tugas pokok melaksanakan Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan. Untuk melaksanakan tugas, seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan mempunyai tugas dan fungsi:
a. Penyusun rencana dan program kerja di bidang penyehatan lingkungan permukiman perkotaan; b. Pelaksanaan survei, investigasi dan pengumpulan data untuk kegiatan sarana dan prasarana drainase, air limbah dan persampahan perkotaan;
c. Penyusun, penyiapan program dan perencanaan teknis sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perkotaan untuk menciptakan kualitas lingkungan permukiman yang serasi; d. Penyelenggaraan penataan administrasi dalam pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perkotaan;
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
e. Pelaksanaan pengawasan teknis dan pengendalian pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perkotaan;
f. Pelaksanaan bantuan teknis pengelolaan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perkotaan; g. Pelaksanaan koordinasi, sosialisasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perkotaan;
h. Pembuatan laporan tahunan kegiatan bidang tugas penyehatan lingkungan permukiman perkotaan; i. Pemberian saran dan pertimbangan serta menyampaikan laporan, hasil telaah dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan.
Seksi Pengembangan Air Bersih mempunyai tugas pokok melaksanakan program-program pengembangan air bersih. Untuk melaksanakan tugas, seksi pengembangan air bersih mempunyai tugas dan fungsi: a. Penyusun rencana dan program kerja di bidang pengembangan air bersih; b. Pengumpulan dan pengolahan data dalam perencanaan program kegiatan bidang pengembangan air bersih; c. Melaksanakan pemeliharaan, pembangunan, pengawasan dan rehabilitasi pengelolaan sarana air bersih; d. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana air bersih; e. Pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia dibidang air bersih; f. Membuat laporan tahunan kegiatan di bidang tugas pengembangan air bersih;
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
g. Pemberiaan saran dan pertimbangan serta menyampaikan laporan, hasil telaah dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan.
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan mempunyai tugas pokok melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan. Untuk melaksanakan tugas, seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan mempunyai tugas dan fungsi:
a. Penyusun rencana dan program kerja di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan;
b. Pelaksanaan survey, investigasi, pengumpulan data untuk program kegiatan sarana dan prasarana Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan;
c. Penyusunan, penyiapan program dan perencanaan teknis sarana dan prasarana Penyehatan Lingkungan Permukiman Perdesaan untuk menciptakan kualitas lingkungan permukiman yang sehat dan serasi; d. Penyelenggaraan penataan administrasi dalam pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perdesaan;
e. Pelaksanaan pengawasan teknis dan pengendalian pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perdesaan;
f. Pelaksanaan bantuan teknis pengelolaan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perdesaan; g. Pelaksanaan koordinasi, sosialisasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan penanganan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman perdesaan;
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
320 Dokumen RPI2-JM Kota Jambi
Tahun 2016-2020
h. Pembuatan laporan tahunan kegiatan bidang tugas penyehatan lingkungan permukiman perdesaan; i. Pemberian saran dan pertimbangan serta menyampaikan laporan, hasil telaah dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan.
10.2.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya Kota Jambi
Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tata laksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Pemerintah Kota Jambi Bappeda Dokumen RPI2-JM Kota Jambi
12. menyiapkan rencana teknis dan program pembangunan
kawasan skala besar, perumahan dan permukiman baru,
memberikan komendasi perizinan pembangunan perumahan; 13. menyusun penyediaan fasilitas hunian dan Cipta Karya;3. Perencanaan program di bidang air minum;
4. Operator pelaksana pelayanan dan penyediaan air minum.
2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum penggunaan air bersih;
1. Pelayanan Umum / Jasa di bidang penyediaan air minum;
PDAM
Kebersihan 4 .
2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang dan kebersihan; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kebersihan; dan Bidang
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman 1. perumusan kebijakan teknis dibidang kebersihan;
3 .
14. menyusun rencana kebijakan tata ruang dan pengembangan
wilayah dalam kabupaten maupun antar kabupaten/kota; Bidang Cipta Karya
10. melaksanakan pengawasan sarana dan prasarana kawasan
terbangun dan sistim manajemen konstruksi; 11. menyusun pembinaan, pengembangan, perumahan, permukiman, perbaikan dan peremajaan lingkungan perumahan kota/desa, lingkungan perumahan pusat desapertumbuhan permukiman serta perumahan nelayan;
Tahun 2016-2020
Tabel. 10.1.
Cipta Karya. 8. melaksanakan kebijakan di bidang Cipta Karya. 9. melakukan koordinasi dengan instansi terkait di bidang Cipta Karya.
Dinas Pekerjaan Umum
1. menghimpun, mempelajari seluruh ketentuan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis dan kewenangan Daerah di bidang Cipta Karya. 2. merumuskan kebijakan teknis di bidang Cipta Karya.3. menginventarisir seluruh permasalahan-permasalahan di
bidang Cipta Karya dan memberikan alternatif pemecahan masalah. 4. menghimpun, mengolah seluruh data dan informasi di bidang Cipta Karya. 5. menyusun rencana teknis dan program di bidang Cipta Karya.6. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis dalam bidang
Cipta Karya. 7. melakukan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengembangan, peningkatan, perbaikan sarana dan prasaranaBidang Infrastruktur Wilayah 2 .
3. Melaksanakan evaluasi pembinaan dibidang Infrastruktur
Cipta Karya.
2. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana pengembangan
Infrastruktur Cipta Karya.1. Mengkoordinasikan penyusunan program pembangunan Infrastuktur Bidang Cipta Karya.
Bappeda
Menangani Pembangunan Bidang CK 1 .
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK Unit / Bagian
yangTeknik Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
10.2.3. Analisis Kelembagaan
Permasalahan koordinasi dan sinkronisasi dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasional infrastruktur kabupaten berkaitan dengan pengorganisasian dinas/instansi terkait. Kejelasan pembagian tugas antara dinas/instansi sampai pada tupoksi seksi diharapkan akan mempermudah koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pembangunan dan pengoperasional infrastruktur.
Permasalahan profesionalisme sangat berkaitan dengan kemampuan aparatur pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan, skill dan pengalaman. Peningkatan profesionalisme, dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan melalui studi lanjut yang relevan, pendidikan dan pelatihan teknis. Profesionalisme aparatur pemerintah berkaitan dengan tugas dan fungsi tertentu dalam jabatan fungsional.
Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Jambi, memiliki sejumlah kekuatan yang telah ditetapkan melalui tupoksi masing-masing dinas/instansi sehingga memiliki kejelasan peran dan pembagian kerja. Demikian halnya dengan struktur organisasi masing- masing dinas/instansi telah memiliki struktur yang jelas serta terdapatnya Sumber Daya Manusia yang memiliki komitmen, motivasi dan dedikasi dalam melaksanakan tugas. Kelemahan yang dihadapi dalam penyusunan RPI2-JM ini antara lain adalah :
1. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis makro antara Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum /Cipta Karya serta dengan dinas/instansi teknis lainnya.
2. Belum memadainya Sumber Daya Manusia yang bertugas dalam penyusunan RPI2-JM pada masing-masing dinas/instansi di Kota Jambi ditinjau dari segi kesesuaian dengan bidang ilmu serta kuantitas untuk melaksanakan volume pekerjaan yang terus meningkat.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
3. Terbatasnya sarana dan prasarana kantor. Peluang untuk menyusun dan melaksanakan RPI2-JM Kota Jambi sangat besar berkaitan dengan RPI2-JM yang merupakan instrumen penting dalam penyediaan infrastruktur kabupaten.
10.2.4. Rencana Pengembangan Kelembagaan
Arah pengembangan kelembagaan dan aparatur pemerintah Kota Jambi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good
Governance and Clean Government) adalah aparat yang memiliki
profesionalisme yang tinggi dan mampu memberikan pelayanan prima dan menghilangkan KKN, yang dicapai dengan :
1. Pengembangan struktur kelembagaan dan aparatur daerah yang efektif dan efisien.
2. Peningkatan kualitas aparatur dengan memperbaiki kesejahteraan dan profesionalisme serta memperlakukan sistem karier berdasarkan prestasi dengan prinsip pemberian penghargaan dan sangsi (Reward and Punishments).
3. Peningkatan fungsi pelayanan birokrasi dan akuntabilitas secara transparan, bersih dan bebas dari penyalahgunaan wewenang.
4. Penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat dan lini pemerintahan disemua kegiatan.
Penjabaran lebih lanjut arah pengembangan kelembagaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) diatas, dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah melalui penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik dan demokratis, meliputi :
1. Perluasan rentang kendali dalam pelimpahan wewenang pelayanan masyarakat kepada pemerintahan kecamatan dan aparat desa.
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Pemerintah Kota Jambi Bappeda Dokumen RPI2-JM Kota Jambi
Dengan mengacu pada RPJP dan RPJM Kota Jambi diatas, usulan program dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya mencakup :
f) Serta formalisasi yang mencakup peraturan yang digunakan untuk mengarahkan personil dan pimpinan.
e) Sentralisasi dan desentralisasi, berkaitan dengan kewenangan dalam pengambilan keputusan.
d) Rentang kendali yang berkaitan dengan jumlah personil yang dapat dikendalikan oleh pimpinan.
c) Rantai perintah yang berkaitan dengan sistem pertanggungjawaban yang harus dilakukan.
b) Departementalisasi yang berkaitan dengan dasar dalam mengelompokan pekerjaan yang ada.
1. Optimalisasi pelaksanaan fungsi organisasi yang dikembangkan melalui : a) Spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan tugas dalam organisasi dan dibagi dalam pekerjaan yang terpisah.
8. Peningkatan pengelolaan belanja daerah.
Tahun 2016-2020
7. Menumbuh kembangkan peningkatan pengelolaan pendapatan daerah.
6. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan wewenang.
5. Mendorong peningkatan sistem/tatanan pemerintahan yang baik kepada pimpinan/pejabat di masing-masing unit kerja.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparat dalam perlindungan masyarakat dan HAM.
3. Memberlakukan peraturan perundang-undangan pokok kepegawaian dan akuntabilitas kinerja aparat.
2. Peningkatan kualitas dan kinerja Sumber Daya Manusia pada tingkat birokrasi maupun pelayanan.
2. Ketatalaksanaan penyelenggaraan RPI2-JM Bidang Cipta Karya : Kebutuhan peraturan daerah yang dibutuhkan untuk mendukung penyusunan dan pelaksanaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya antara lain berkaitan dengan pemantapan tugas dan fungsi masing-masing
Dokumen RPI2-JM Kota Jambi Tahun 2016-2020
dinas/instansi yang terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya seiring dengan semakin bertambahnya atau berubahnya peran setiap dinas/instansi. Peraturan baru dibutuhkan dalam pembentukan organisasi non struktural untuk mendukung pelaksanaan RPI2-JM dalam koordinasi vertikal, horizontal dan manajemen pelaksanaan proyek.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia : Program pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan pada aparatur pada dinas/instansi yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Jambi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Program pengembangan untuk meningkatkan kualitas aparatur dilakukan melalui pelatihan dan studi lanjut dalam bidang ilmu yang relevan. Program dimaksud meliputi : a. Perencanaan Kota.
b. Manajemen Proyek.
c. Manajemen Persampahan.
d. Amdal.
e. Perencanaan Teknis.
f. Air Bersih dan Peningkatan Lingkungan Pemukiman.
g. Keuangan Daerah.
h. Perencanaan Pembangunan. i. Administrasi Keuangan.
4. Peningkatan sarana dan prasarana kerja yang meliputi : a. Bangunan gedung yang difungsikan untuk kantor dan gudang.
b. Alat-alat kantor seperti komputer, printer, mesin fotocopy, alat penjilid dan lain sebagainya.
c. Sarana transportasi untuk memperlancar pelaksanaan tugas seperti kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
d. Sarana komunikasi seperti telepon, faximile, internet dan lain sebagainya. Jumlah sarana dan prasarana kerja berkaitan dengan volume kerja yang ada pada masing-masing
Pemerintah Kota Jambi Bappeda
Pemerintah Kota Jambi Bappeda Dokumen RPI2-JM Kota Jambi
Tahun 2016-2020
dinas/instansi sesuai dengan perannya dalam pelaksanaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.