10.2. ASPEK KELEMBAGAAN 10.2.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pematangsiantar 1. Sekretariat Daerah - DOCRPIJM 6b6774b7fd BAB XBAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN

  Bab

  10 ASPEK KELEMBAGAAN 10.1. PETUNJUK UMUM

  Peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar serta kelanjutannya. Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi.

  Kelembagaan di Kota Pematangsiantar perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkrosnisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masingmasing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana daerah termasuk di dalamnya Bappeda, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan serta PDAM.

10.2. ASPEK KELEMBAGAAN

10.2.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pematangsiantar 1. Sekretariat Daerah

  Sekretriat Daerah merupakan unsur pembantu Pimpinan Pemko yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada langsung di bawah Walikota dan bertanggung jawab kepada Walikota. Tugasnya adalah

LAPORAN AKHIR

  X membantu Walikota dalam melaksanakan tugas, pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, administrasi umum, kelembagaan dan tata laksana serta mengkoordinasikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Adapun kedudukan, tugas dan fungsi dari sekretariat daerah sebagai berikut:  Sekretariat Daerah Kota adalah merupakan unsur staf.

   Sekretariat Daerah Kota mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

   Sekretariat Daerah Kota dipmpin oleh Sekretaris Daerah Kota yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Walikota.  Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

  Sekretariat Daerah Kota mempunyai fungsi : a.

  Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah kota b.

  Penyelenggaraan administrasi pemerintahan; c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintah kota; d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Asisten I Pemerintahan

  Asisten I Pemerintahan mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melakukan Pembinaan Penyelenggaran Pemerintahan dan Pengkoordinasian Perumusan Kebijakan Pemerintahan Umum, Hukum, Peraturan Perundang-undangan, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan dan Keuangan. Asisten I Pemerintahan membawahi Bagian Pemerintahan,

LAPORAN AKHIR

  X Bagian Hukum, Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi, dan Bagian Pemberdayaan Perempuan. Sementara itu tugas masing-masingnya ditetapkan dengan keputusan Walikota. Bagian Pemerintahan adalah unsur staf yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan Asisten I Tata Pemerintahan dan tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian kebijaksanaan Walikota di bidang Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah, Pengembangan Daerah, Pembinaan Daerah, Perangkat Desa dan Kelurahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pemerintahan dibantu oleh Sub Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Perangkat Desa dan Kelurahan serta Perangkat Daerah.

  Bagian Hukum adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan tugasnya membantu merumuskan pengendalian konsep dan pelaksanaan kebijakan Walikota dibidang hukum, yang meliputi penetapan dan penerapan Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan Hukum dan Penegakan Hak-Hak Asasi Manusia Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Hukum dan Organisasi dibantu oleh Sub Bagian Perundang-undangan dan Dokumentasi, Sub Bagian Bantuan Hukum.

  Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab Kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan tugasnya membantu merumuskan pengendalian konsep dan pelaksanaan kebijakan Walikota dibidang hubungan masyarakat dan informasi, yang meliputi penyajian informasi dan pemberitaan, publikasi dan dokumentasi. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sub Bagian Dokumentasi dan Penerbitan, Sub

LAPORAN AKHIR

  X Bagian Pemberitaan dan Pers, serta Sub Bagian Pelayanan dan Informasi.

  Bagian Pemberdayaan Perempuan adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan yang tugasnya meliputi Pemberdayaan Perempuan dan dibantu oleh Sub Bagian Pengembangan Kebijakan Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga, serta Sub Bagian Peningkatan, Partisipasi Peranan Perempuan

3. Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial

  Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Administrasi Pengendalian Program, Perekonomian dan Peningkatan Sosial. Dalam melaksanakan tugasnya Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial dibantu oleh Bagian Perekonomian, Bagian Pengendalian Program dan Bagian Kesejahteraan Rakyat.

  Bagian Perekonomian adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial. Tugasnya adalah merumuskan konsep dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan Walikota dibidang Peningkatan Produksi Daerah, Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal, serta Pengembngan Kerjasama clan Badan Usaha M il ik Negara (BUMN). Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Perekonomian dibantu oleh Sub Bagian Sarana Perrkonomian dan Produksi Daerah, Sub Bagian Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal serta Sub Bagian Pengembangan Kerjasama BUMN/BUMND.

LAPORAN AKHIR

  X Bagian Pengendalian Program adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi, Pembangunan clan Sosial. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan Walikota di Bidang Pengendalian Program. Dalam melaksanakan tuagasnya Bagian Pengendalian Program dibantu oleh Sub Bagian Administrasi Perencanaan Program, Sub Bagian Pendataan, Analisa dan Pengendalian Program, serta Sub Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

  Bagian Kesejahteraan Rakyat adalah unsur staf yang dikepalai seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial.Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian kebijaksanaan Walikota di Bidang Kesejahteraan Sosial, Kehidupan Beragama, Pendidikan dan Kebudayaan, Ketenagakerjaan dan Rehabilitasi Pelayanan Sosial. Dalam melaksanakan tuagasnya Bagian Kesejahteraan Sosial dibantu oleh Sub Bagian Kesejahteraan dan Bantuan Sosial, Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, serta Sub Bagian Pelayanan Sosial dan Kepahlawanan.

4. Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum

  Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan Koordinasi Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Perlengkapan, dan Organisasi dan Tata Laksana, Pemuda dan Olah Raga. Dalam melaksanakan tugasnya Asisten III

LAPORAN AKHIR

  X Administrasi dan Pelayanan Umum dibantu oleh Bagian Umum Perlengkapan, Bagian Organisasi dan Tata Laksana serta Bagian Pemuda dan Olah Raga.

  Bagian Umum Perlengkapan adalah unsur staf yang dikepalai feh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Administrasi dan Pelayanan Umum. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian kebijaksanaan Walikota di Penyelenggaraan Urusan Rumah Tangga Pemerintahan Daerah, Pengadaan dan Distribusi Sarana dan Prasarana serta Perbelanjaan dan Pengelolaan Kearsipan.

  Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Umum Perlengkapan dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Pengadaan, Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol serta Sub Bagian Penyimpanan, Perawatan dan Distribusi.

Gambar 10.1 Bagan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Pematang Siantar

LAPORAN AKHIR

  X

10.2.2. Badan Lingkungan Hidup (BLH)

  Badan Lingkungan Hidup sesuai Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang pengendalian lingkungan hidup.Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal di atas, Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas dan fungsi:

   Merumuskan kebijakan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;  Penyusunan rencana dan program kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;  Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencana, pencemaran, kerusakan lingkungan;  Pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan;  Melaksanakan pembinaaan kewenangan di bidang umum yang meliputi pekerja, pengelolaan lingkungan hidup;  Melaksanakan pembinaan kewenangan di bidang umum yang meliputi pekerja, pengelolaan lingkungan hidup;  Mengelola adminisrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan/peralatan dan organisasi serta ketatalaksanaan badan;

  Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar dipimpin oleh seorang Kepala Badan dengan dibantu unsur-unsur organisasi terdiri dari:

LAPORAN AKHIR

  X

  1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan semua urusan sekretariat badan yang meliputi urusan program dan hukum,umum dan kepegawaian, serta keuangan. Untuk menyelengggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Sekretariat mempunyai fungsi :

   Penyelenggara administrasi umum dan erlengkapan, kepegawaian, keuangan perlengkapan serta pelaporan;  Pelaksanaan dan pengaturan tata kerja perbaikan sistem dan prosedur kerja berhubungan dengan kegiatan Badan;  Pengaturan,pemanfaatan,perawatan dan pemeliharaan peralatan Badan;

   Pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembagian Tugas dan Fungsi di Lingkungan Sekretariat adalah sebagai berikut:

   Sub Bagian Program dan Hukum mempunyai tugas menyelenggarakan program dan hukum badan lingkungan hidup dan pembuatan laporan dalam melaksanakan tugas dalam penyediaan hukum;  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggaran administrasi kepegawaian yang berhubungan dengan pengusulan kenaikan pangkat,mutasi,kenaikan gaji berkala,tunjangan jabatan, pensiun, pengembangan karir, kesejahteraan pegawai dan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Badan;  Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan penerimaan dan pengeluaran serta menyusun rencana anggaran badan;

LAPORAN AKHIR

  X

  2. Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan di bidang Pengembangan Kelembagaan dan

  Kapasitas yang melaksanakan tugas dibantu oleh: A.

  Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan mempunyai tugas :  mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data/bahan dalam membentuk, mengembangkan dan membina kelembagaan di bidang pengendalian dampak lingkungan; B.

  Sub Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas :  meningkatkan kualitas Sumber daya manusia pada semua strata melalui pelatihan-pelatihan,pengamatan pada lokasi atas wilayah yang bermasalah pencemaran lingkungan;  memberdayakan lembaga pemerintah,swasta atau kelembagaan yang ada di dalam masyarakat dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan;

  3. Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan di bidang Analisa Pencegahan Dampak

  Lingkungan Hidup yang dalam pelaksanaaan tugasnya dibantu oleh : a.Sub Bidang Teknis Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas

   Melakukan pencatatan dan penerimaan dokumentasi AMDAL serta melaksanakan penilaian kelayakan teknis AMDAL;  Menyelenggarakan persidangan pembahasan dokumen AMDAL, menyelenggarakan koordinasi penilaian AMDAL dan menyiapkan konsep keputusan AMDAL ; b.

  Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas  Melakukan Monitoring terhadap pelaksanaan pengendalian Dampak Lingkungan.

LAPORAN AKHIR

  X

  X LAPORAN AKHIR

   Melakukan Analisa dan Evaluasi terhadap pelaksanaan rekomendasi AMDAL.  Menyusun rencana tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan AMDAL.

  4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan di bidang Pengawasan dan Pengendalian yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a.

  Sub Bidang Pengawasan mempunyai tugas :  menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang pengawasan pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan lingkungan ;  menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang rekomendasi perijinan,baik ijin pembuangan limbah cair, gas dan padat serta mengkoordinasikan penentuan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) limbah padat; b.

  Sub Bidang Pengendalian mempunyai tugas :  mengkoordinasikan pengendalian pencemaran air,udara,tanah dan kerusakan lingkungan;  menyiapkan rekomendasi untuk pembinaan dan proses penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan;  mengkoordinasikan pengendalian limbah penghasil, pengangkutan, dan pembuangan (P3)

  5. Bidang Pemantauan dan Pemulihan Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan tugas badan di bidang Pemantauan dan Pemulihan yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : a.

  Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan dan Rekomendasi Perijinan mempunyai tugas :

   Melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap data dan informasi pemantauan kualitas lingkungan  Merumuskan bahan kebijakan pemulihan kualitas lingkungan ;  Melaksanakan koordinasi pemulihan kualitas lingkungan ;  Melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemulihan kualitas lingkungan ;  Mengelola rekomendasi perijinan pembuangan limbah dan perijinan lain tentang pengelolaan lingkungan; b. Sub Bidang Pemantauan mempunyai tugas :

   menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam rangka pemantauan kasus pencemaran kerusakan lingkungan;  melaksanakan koordinasi pemantauan kualitas udara,air,tanah dan sumber daya lainnya;  melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil pemantauan;  menindaklanjuti hasil pemantauan dalam kaitan pengembangan potensi dan kualitas sumber daya alam;  melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemantauan kualitas lingkungan

Gambar 10.2 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Pematang Siantar

LAPORAN AKHIR

  X

10.2.3. Dinas Pekerjaan Umum

  Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksanan otonomi daerah yang di Pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekrataris Daerah. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang tata kota, permukiman, pengembangan wilayah dan tata ruang meliputi perumusan kebijakan teknis, perencanaan, evaluasi dan pengendalian. Untuk melakukan tugas tersebut sebagaimana dimaksud Dinas pekerjaan Umum mempunyai fungsi : 1.

  Melakukan survey dan perencanaan pembangunan dan peningkatan serta pemeliharaan gedung, air bersih, penyehatan lingkungan, pembangunan dan peningkatan pemeliharaan jalan, jembatan dan pengairan serta pembinaan teknis.

  2. Menyelenggaraan penataan wilayah serta pengujian dan penataan jasa konstruksi.

  3. Melakukan pengawasan, pengendalian dan jasa konstruksi 4.

  Melakukan pengawasan, pengendalian, pengembangan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan di bidang sarana dan prasarana jalan, jembatan dan pengairan. Susunan Pejabat Struktural Dinas Pekerjaan Umum Kota Pematangsiantar terdiri dari :

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretariat, membawahi :

  a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

  b. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan

  3. Bidang Tata Ruang dan Pengendalian, membawahi :

  a. Seksi Perkotaan dan Perdesaan

  b. Seksi Perijinan

  4. Bidang Cipta Karya

LAPORAN AKHIR

  X a. Seksi Pengembangan Perumahan dan Gedung

  b. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman

  5. Bidang Bina Marga

  a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

  b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

  6. Bidang Pengairan

  a. Seksi Pembangunan , Pengairan, Rawa dan Pantai

  b. Seksi Pemeliharaan Pengairan, Rawa dan Pantai

  7. Bidang Program

  a. Seksi Perencanaan Umum

  b. Seksi Survey

  c. Seksi Pengendalian Mutu

  8. Unit Pelaksana Teknis

  9. Kelompok Jabatan Fungsional

LAPORAN AKHIR

  X

  X

  14 LAPORAN AKHIR

  • Gambar 10.3 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pematangsiantar

10.2.4. Dinas Perumahan dan Permukiman

  Susunan Struktur organisasi Dinas perumahan dan permukiman Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas 2. Jabatan Fungsional 3. Sekretaris yang membawahi:

  SUBBAG Program Dan Keuangan

  • SUBBAG Umum Dan Kepegawaian -

4. Bidang Kawasan Perumahan yang membawahi:

  Seksi Keterpaduan Infrastruktur Dan Pengembangan Kawasan Permukiman

  • Seksi Bina Penataan Bangunan, Penyediaan Air Minum Dan Pengembagan -

  Penyehatan Lingkungan Perumahan Seksi Sarana Dan Prasarana Utilitas Umum

  • 5. Bidang Kawasan Permukiman

  Seksi Pendataan Dan Pelaporan Perumahan

  • Seksi Penyediaan Dan Pembiayaan Perumahan -
  • Gambar 10.4 Susunan Organisasi Dinasi Perumahan dan Permukiman Kota Pematangsiantar

  Seksi Bina Konstruksi Perumahan

LAPORAN AKHIR

  X

  10.3. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

  Struktur Organisasi PDAM Tirtauli dibentuk berpedoman pada peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2007 tentang organisasi dan kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum yaitu melalui keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pematangsiantar No. 690-03/WK- Tahun 1998 Tanggal 5 januari 1998 yang terakhir diubah dengan surat keputusan walikota Pematangsiantar No.

  061.1/KPTS/XI/PAM Tahun Tahun 2008, tanggal 28 November 2008 tentang struktur Organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tairtauli Kotamadya Pematangsiantar. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut struktur organisasi PDAM Tirtauli terdiri dari: Direksi, Staf ahli, Satuan Pengawas, Kepala Bagian, Litbang dan PDE, Penelitian dan Cabang.

  10.4. MASALAH, ANALISIS DAN USULAN PROGRAM

  Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (SPM), maka setiap daerah wajib memberikan pelayanan dasar bagi warrganya, yaitu jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

  SPM ini berisikan prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM tertentu yang berupa masukan, proses, hasil dan manfaat layanan. SPM harus bersifat sederhana, konkrit, terukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai batas waktu pencapaian.

a. Masalah yang Dihadapi

  Kurangnya koordinasi antara lembaga karena belum jelasnya fungsi masing- masing lembaga.

LAPORAN AKHIR

  X

  b. Analisa Permasalahan

  Koordinasi kelembagaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Pematangsiantar harus jelas dan terarah dan terprogram.

  c. Usulan Program

  Usulan program kelembagaan yaitu penetaan kelembagaan secara terpadu dan menyeluruh, terutama yang meliputi semua aspek bidang Pekerjaan Umum/Ci[pta Karya.

10.5. USULAN SISTEM PROSEDUR ANTARA INSTANSI

  Bahwa dalam rangka pembinaan dan pendampingan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya dan pengendalian kualitas Pendampingan Penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya dianggap perlu dibentuk satgas terpadu yang keanggotaannya terdiri dari pejabat dan staf di pemerintahan Kota Pematangsiantar.

10.5.1. Kedudukan, Fungsi dan Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

  Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/KPTS/2007 tanggal 8 Januari 2007 dan Nomor: 235/KPTS/M/2007 tanggal 19 April 2007 tentang pengangkatan Penanggung jawab Program Pelaksana program Koordinator Wilayah, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal tertentu/Sementara/Kuasa Pengguna Anggaran/Pimpinan Pelaksana Kegiatan/Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan/Pejabat yang Melakukan Tindakan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran belanja/Pejabat Pembuat KOmitmen, Pejabat yang melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran, dan bendahara untuk Tahun 2007, maka dibentuk satgas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya yang selanjutnya disebut Tim Satgas RPIJM Kota Pematangsiantar, sesuai dengan Keputusan Walikota Tapanuli Tengah yang terdiri dari : Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat.

LAPORAN AKHIR

  X

  • Memberikan araha kebijakan pada kegiatan pendampingan Penyusunana RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kota Pematangsiantar Tahun 2009-2014
  • Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerjasama didalam dan di luar Kota Pematangsiantar 
  • Melaksanakan tugas pendampingan RPIJM Daerah Kota Pematangsiantar 
  • Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus- menerus RPIJM Kota Pematangsiantar.
  • Melaksanakan tugas untuk memberikan dukungan teknis, administrasi dan logistik npada tim pengarah dan tim pelaksana
  • Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPIJM Daerah Kota Pematangsiantar 

  X LAPORAN AKHIR 1.

  Tim Pengarah Mempunyai tugas :

  Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kota Pematangsiantar 2. Tim Pelaksana Mempunyai Tugas :

  Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya Manuasia dengan pemberdayaan Satgas RPIJM di tingkat Kota Pematangsiantar

3. Tim Sekretariat mempunyai Tugas :

  Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh tim Pengarah dan tin Pelaksana