Pengaruh penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi terhadap peningkatan pemahaman siswa : studi kasus SMK Putra Tama, Bantul, Yogyakarta - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE
TGT PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Septi Dwi Istriyani
NIM. 031334056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE
TGT PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Septi Dwi Istriyani
NIM. 031334056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa hormat dan ketulusan hati, kupersembahkan skripsi ini untuk : v Tuhan Yesus Kristus, makasih atas kasih dan pengorbananMu di kayu salib. v Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, dan doa yang telah diberikan sampai sekarang. Pengorbanan kalian akan selalu terpatri dalam hatiku. v Suamiku terkasih, terima kasih atas cinta, sayang, dan kesetiaanmu selama ini. Kau adalah pendamping hidup yang selalu menjadi kebanggaaanku. v Kakakku tersayang, makasih sudah mau menyayangiku apa adanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Ø Ia ( Tuhan Allah ) menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya ( Pengkhotbah 3 : 11a).Ø Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku ( Filipi 4 : 13 ).
Ø Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas ( Amsal 22 : 1).
Ø Tatap hari esok dengan penuh keyakinan “ Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang “ (Amsal 23 : 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,19 Januari 2008 Septi Dwi Istriyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapat berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Seluruh mahasiswa angkatan 2003 yang juga telah memberi masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan kerjasama yang baik selama ini.
9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.
10. SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini.
11. Ibu C. Kusumastuti, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian tindakan kelas ini.
12. Siswa-siswa kelas XI Akuntansi sebagai subjek dalam penelitian ini.
13. Orangtuaku, Bapak Giman dan Ibu Sri Muryani yang telah memberikan dukungan materiil, moral, dan doa selama ini.
14. Suami terkasih yang selalu setia mendukung, mendampingi, memberi semangat, dan doa selama ini.
15. Keluargaku, Mbak Ika, Mas Yayan, Bulik Puji dan Om Salam, dan saudara- saudaraku yang lain yang selalu mendukungku selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Teman-teman yang sudah kuanggap adikku sendiri: Yoke, Wikan, dan Cahyo, terima kasih atas dukungan doa, semangat, dan bantuan fasilitas yang diterima.
17. Bapak dan Ibu Santosa, mertua yang senantiasa memberi semangat dalam pengerjaan skripsi.
18. Adik-adik ipar, Santi, Yanti, Ardi yang telah membantu semangat dan dukungan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
19. Komunitas PAK B, khususnya Siska, Tiara, Mety, Yeni, Santi, Wawan, Dwi, Ari, Yiska, Wulan, Adel, Anes, Tari, Uke, Wita, Siwi, Ana, Lala, Dewi, Yohana, Brevi, Agus, Yuda, Steve, Ica, Bram, dan teman-teman PAK B lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan selama ini.
20. Komunitas PAK A terima kasih atas bantuannya selama ini.
Yogyakarta, 19 Januari 2008 Penulis
Septi Dwi Istriyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT PADA
PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA
Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
Septi Dwi Istriyani Universitas Sanata Dharma
2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap terhadap peningkatan pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat eksploratif.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi, SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam tiga siklus yaitu : siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing- masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi terhadap guru, observasi terhadap siswa, observasi terhadap kelas, tes, dan angket minat siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian pada ketiga siklus menunjukkan bahwa pada ranah kognitif ( tingkat daya serap siswa ) tidak mengalami peningkatan ( siklus I = 80,95 %, siklus II = 45 %, dan siklus III = 57,14 % ). Pada ranah afektif ( minat siswa terhadap metode pembelajaran ) mengalami peningkatan ( siklus I = 95,23 % siswa, siklus II = 85 % siswa, dan siklus III = 90,47 % siswa ). Pada ranah psikomotorik mengalami peningkatan dengan diperolehnya data bahwa keterampilan yang dilatihkan dalam kelompok kooperatif pada setiap siklus berada pada kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPACT OF THE APPLICATION OF COOPERATIVE METHOD
TYPE TGT IN LEARNING ACCOUNTING TO INCREASE STUDENT’S
UNDERSTANDING
A Case Study on PUTRA TAMA Vocational Senior High School in
Bantul, Yogyakarta
Septi Dwi Istriyani Sanata Dharma University
2008 The purpose of this study is to know how the cooperative method type
TGT applied in studying accounting with main subject discussion was main fixed asset to increase student’s understanding. This study is a explorative classroom action research.
This study carried out on the student of XI Accounting department of PUTRA TAMA Vocational Senior High School in Bantul, Yogyakarta. This classroom action research divided into three cycles that are the first cycle, second cycle, and the third cycle. Every cycle consists of four steps that are planning, action, observation, and reflection. The technique of collecting data was observation. It was done to teacher, observation for student, observation for class, test, and student interest questionnaire. The obtained data analysed by appliying descriptive analysis.
The result for all three cycles indicate that cognitive ( the student knowledge ) domain does not increase ( cycle I = 80,95 %, cycle II = 45 %, and cycle III = 57,14 % ). In affective domain ( student interest to learning method ) increases ( cycle I = 95,23 %, cycle II = 85 %, and cycle III = 90,47 % ). Pcychomotoric domain increases. It is supported the skills which were practiced on every cycle was in good category.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
MOTTO .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................ xi
ABSTRACT .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxi
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1 A. Latar Belakang Masalah........................................................
1 B. Batasan Masalah....................................................................
6 C. Rumusan Masalah..................................................................
6 D. Tujuan....................................................................................
6 E. Manfaat Penelitian.................................................................
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................
9 A.
Proses Belajar Mengajar .......................................................
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
36 G. Analisis dan Interpretasi Data ............................................... .
47 1. Siklus Pertama ................................................................. ... 47
47 A. Deskripsi Penelitian............................................................... ...
46 BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................ ...
45 E. Siswa SMK Putra Tama........................................................ ...
42 D. Kurikulum SMK Putra Tama ................................................ ...
41 C. Sumber Daya Manusia SMK Putra Tama ............................ ...
41 B. Organisasi SMK Putra Tama ................................................. ...
41 A. Sejarah SMK Putra Tama.........................................................
40 BAB IV GAMBARAN UMUM ..............................................................
30 F. Instrumen Penelitian...............................................................
Pembelajaran Kooperatif.......................................................
29 E. Prosedur Penelitian............................................................... .
28 D. Operasionalisasi Variabel ......................................................
28 C. Subjek dan Obyek Penelitian.................................................
28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ .
28 A. Jenis Penelitian..................................................................... .
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. .
20 F. Penelitian Tindakan Kelas......................................................
15 E. Tingkat Pemahaman Siswa.....................................................
13 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.......................................
10 C. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif .......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Perencanaan.....................................................................
48 b. Tindakan..........................................................................
52 c. Observasi.........................................................................
56 d. Refleksi............................................................................
62 2. Siklus Kedua ................................................................... ... 66 a. Perencanaan.....................................................................
67 b. Tindakan..........................................................................
70 c. Observasi.........................................................................
74 d. Refleksi............................................................................
81 3. Siklus Ketiga ................................................................... ... 85 a. Perencanaan.....................................................................
86 b. Tindakan..........................................................................
89 c. Observasi.........................................................................
92 d. Refleksi............................................................................
99 B. Analisis Tingkat Pemahaman................................................... 108
1. Siklus Pertama..................................................................... 108 a.
Ranah Kognitif............................................................... 108 b. Ranah Afektif................................................................. 111 c. Ranah Psikomotorik....................................................... 116
2. Siklus Kedua......................................................................... 118 a.
Ranah Kognitif................................................................ 118 b. Ranah Afektif.................................................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
Ranah Psikomotorik........................................................ 126
3. Siklus Ketiga........................................................................ 128 a.
Ranah Kognitif............................................................... 128 b. Ranah Afektif................................................................. 131 c. Ranah Psikomotorik....................................................... 136
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN................. 143 A. Kesimpulan............................................................................... 143 B. Keterbatasan Penelitian............................................................ 144 C. Saran......................................................................................... 145 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 147 LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Penghargaan Kelompok..............................................20 Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama, Siklus Kedua, dan Siklus Ketiga ...............................................
37 Tabel 5.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I ………………………………….
54 Tabel 5.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama ……………………...
56 Tabel 5.3 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………
58 Tabel 5.4 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I …………..
61 Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus II ……………………………….…
72 Tabel 5.6 Keterlibatan Siswa Siklus Kedua ………………………………
74 Tabel 5.7 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………
76 Tabel 5.8 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II …………..
79 Tabel 5.9 Aktivitas Guru Pada Siklus III ………………………………….
90 Tabel 5.10 Keterlibatan Siswa Siklus Ketiga ……………………………..
92 Tabel 5.11 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………
94 Tabel 5.12 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus III ………...
96 Tabel 5.13 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas XI AK Pokok Bahasan Aktiva Tetap …………………………………. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.14 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan Daya SerapPada Siklus I ………………………………………………….. 104
Tabel 5.15 Hasil Analisis Butir Soal Siklus I ……………………………... 104Tabel 5.16 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT ………………………………………….. 107
Tabel 5.17 Hasil Analisis Angket Minat Siswa Terhadap Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT pada Siklus I …………………………… 111
Tabel 5.18 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik..112Tabel 5.19 Tabel Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan PerhitunganDaya Serap Pada Siklus II ……………………………………… 114
Tabel 5.20 Tabel Hasil Analisis Butir Soal Siklus II ……………………… 116Tabel 5.21 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT ………………………………………….. 118
Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket Minat Siswa Terhadap Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT pada Siklus II …………………………… 121
Tabel 5.23 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik..122Tabel 5.24 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan Daya SerapPada Siklus III ………………………………………………… 124
Tabel 5.25 Hasil Analisis Butir Soal Siklus III …………………………… 126Tabel 5.26 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT …………………………………………. 128
Tabel 5.27 Hasil Analisis Angket Minat SiswaTerhadap Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT pada Siklus III …………………………. 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.28 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik. 132Tabel 5.29 Hasil Analisis Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik padaPembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........................................... 134 Tabel 30 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama, Siklus Kedua, dan Siklus Ketiga ................................................... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Pelaksaan Penelitian Tindakan Kelas……………………23Gambar 2.2 Komponen-komponen Refleksi………………………………….26PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 2 Grouping ( Pembentukan Kelompok ) Lampiran 3 Instrumen Pengamatan terhadap Siswa ( Tingkat Daya Serap) Lampiran 4 Instrumen Pengamatan terhadap Siswa ( Ranah Afektif ) Lampiran 5a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran Lampiran 5b Instrumen Pengamatan terhadap Guru ( Catatan Anekdotal ) Lampiran 6 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Lampiran 7a Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Lampiran 7b Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok ) Lampiran 8 Instrumen Refleksi Guru Lampiran 9 Instrumen Refleksi Siswa Lampiran 10 Struktur Organisasi SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta Lampiran 11 Data Guru Mengajar Tahun Pelajaran 2006/2007 Lampiran 12 Data Pegawai Administrasi SMK PUTRA TAMA Th. 2006/2007 Lampiran 13 Struktur Program KTSP Lampiran 14a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Pembelajaran Siklus I Lampiran 14b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Siklus I Lampiran 15 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Lampiran 16 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus I Lampiran 17 Instrumen Refleksi Guru Siklus I Lampiran 18a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Pembelajaran SiklusII Lampiran 18b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) SiklusII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran SiklusII Lampiran 20 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus II Lampiran 21 Instrumen Refleksi Guru Siklus II Lampiran 22a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam PembelajaranSiklus III Lampiran 22b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Siklus3 Lampiran 23 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran SiklusIII Lampiran 24 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus III Lampiran 25 Instrumen Refleksi Guru Siklus III Lampiran 26 Daftar Nilai Kuis Siklus I, Siklus II, Siklus III dan Skor Kelompok Lampiran 27 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus I Lampiran 28 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus I Lampiran 29 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok ) Siklus I Lampiran 30 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus II Lampiran 31 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus II Lampiran 32 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok ) Siklus II Lampiran 33 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus III Lampiran 34 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus III Lampiran 35 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi Kelompok ) Siklus III Lampiran 36 Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru-guru pada umumnya cenderung mengajar berdasarkan
pengalaman dan kebiasaannya. Banyak guru menjalankan teknik pengajaran yang sama meskipun materi pelajaran berbeda. Hal demikian disebabkan ada kecenderungan para guru mengejar penyelesaian materi daripada menanamkan konsep yang lebih mendalam pada diri siswanya.
Metode ceramah dan diskusi merupakan metode yang sering dipakai oleh guru dalam mengajar. Pada saat guru menerapkan metode ceramah ada kecenderungan bahwa siswa tidak mendengarkan, acuh tak acuh dengan materi yang diajarkan, bahkan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan sama sekali. Sedangkan pada penerapan metode diskusi, sekilas tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tetapi lebih banyak siswa tidak aktif terlibat karena malu bertanya, kurang percaya diri, bahkan bosan dengan metode tersebut. Siswa yang aktif dalam diskusi bisa dihitung dengan jari, sementara yang lainnya malu dan kurang percaya diri dan akhirnya terabaikan atau tidak diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah dan diskusi belum sepenuhnya berhasil dan cenderung kurang variatif dalam proses belajar mengajar.
Pada penerapan metode mengajar dengan metode kerja kelompok, hasilnya kurang lebih sama yaitu hanya beberapa siswa yang bekerja dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kelompok tersebut. Siswa yang dianggap pintar oleh kelompok harus mengerjakan sementara yang lainnya cenderung pasif, tidak mau membantu, bahkan siswa tersebut menggantungkan jawaban pada temannya. Akhirnya nilai hasil kerja kelompok tidak menunjukkan nilai seluruh anggota kelompok melainkan hanya beberapa siswa saja yang pantas untuk mendapatkan nilai tersebut. Hal ini dapat terjadi apabila guru kurang mampu mengelola masing- masing kelompok yang dibentuknya dengan baik, misalnya: tidak adanya pembagian tugas bagi masing- masing anggota kelompok dan tidak adanya sanksi yang tegas bagi anggota kelompok yang tidak terlibat atau yang mencontek kelompok lain.
Kondisi pembelajaran tersebut di atas sesuai dengan pengamatan peneliti di SMK PUTRA TAMA khususnya pada bidang studi akuntansi Kelas
X Akuntansi. Pada saat guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah, siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan oleh guru tersebut, bahkan mereka cenderung tidak merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru. Saat guru menggunakan metode diskusi dan pemberian tugas dalam bentuk praktik pembukuan, hasilnya tidak jauh berbeda yakni hanya beberapa siswa yang benar-benar aktif mengerjakan, sedangkan siswa yang lain hanya menyalin jawaban teman ke dalam lembar tugasnya. Dengan kata lain, mereka hanya menunggu dan menggantungkan jawaban teman. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah, diskusi, dan praktik yang diberikan oleh guru belum sepenuhnya berhasil dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Metode mengajar yang baik adalah yang dapat melibatkan seluruh siswa dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok. Pelibatan siswa secara individual dalam pembelajaran berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Sedangkan pelibatan siswa dalam kelompok berhubungan dengan bagaimana siswa bekerja sama dalam pemerolehan pengetahuan dengan siswa yang lain atau siswa dengan guru.
Sebenarnya ada banyak model pembelajaran yang dapat dikembangkan. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini pada dasarnya mengajak siswa untuk belajar bersama-sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi, sedang, rendah), bahkan jika memungkinkan anggo ta kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap kelompok akan saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu pelajaran.
Dari beberapa tipe pembelajaran kooperatif, pembela jaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 1995:84). Aktivitas belajar yang dirancang dalam pembelajaran ini terdiri dari lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas yang berupa penyampaian materi kepada siswa; (2) kelompok/tim yang dibentuk untuk mendalami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
secara bersama-sama ; (3) games yang dirancang untuk mengemas pembelajaran dalam bentuk permainan yang menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan kompetisi sehat antar siswa yang menang dalam segmen permainan; (5) perhargaan kelompok dalam bentuk pemberian predikat bagi kelompok dengan prestasi terbaik. Dengan penerapan metode pembelajaran tipe TGT, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan pada akhirnya mudah untuk memahami materi pelajaran.
Dalam penelitian ini, metode mengajar yang dipilih adalah metode kooperatif tipe TGT. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa sebagian besar siswa XI Akuntansi jenuh dengan model pembelajaran yang biasa diterapkan (ceramah, diskusi, praktik), mereka mengharapkan adanya variasi metode pembelajaran yang lebih memotivasi mereka dalam belajar. Metode kooperatif tipe TGT dipandang lebih variatif dalam proses pembelajaran. Selain itu, unsur permainan (games) dan penghargaan kelompok (hadiah) yang terdapat dalam metode kooperatif tipe TGT dapat menjadikan mereka merasa tertantang dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh pendapat guru bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitas seluruh siswa (tanggung jawab perseorangan), menekankan unsur kerja sama dalam kelompok (ketergantungan positif), dan mengandung unsur permainan yang dapat mencip takan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penelitian ini didukung dengan adanya penelitian sebidang yang dilakukan oleh Etin Solihatin, dkk. (2001) yang pada mahasiswa penyetaraan D-3 tahap II untuk mata kuliah Pendidikan IPS di Universitas Negeri Jakarta. Penelitiannya menemukan bahwa penggunaan model cooperatif learning sangat mendorong peningkatan prestasi mahasiswa 20%, dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri (Etin, 2005:13). Penelitian yang dilakukan oleh Van Sickle (1983) dalam penelitiannya mengenai model cooperatif learning dan implikasinya terhadap perolehan belajar siswa dan pengembangan kurikulum dan social studies juga menemukan bahwa sistem belajar kelompok dan debriefing secara individual dan kelompok dalam model cooperatif learning mendorong tumbuhnya tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap ketergantungan yang positif, mendorong peningkatan belajar dan kegairahan belajar siswa, serta pengembangan dan ketercapaian kurikulum (Etin, 2005:13).
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin menerapkan metode kooperatif tipe TGT dan menyelidiki dampak penerapan metode pada peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan aktiva tetap. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI Akuntansi SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 B. Batasan Masalah
Rendahnya tingkat pemahaman belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran dipengaruhi dua hal, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa sendiri di mana salah satunya disebabkan karena motivasi belajar yang kurang. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan karena dari segi materi yang terlalu berat bagi siswa, pemilihan dan pemanfaatan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang tepat sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan bahkan sulit untuk belajar. Penelitian dimaksudkan untuk mengeksplorasi penerapan metode kooperatif tipe TGT dan menyelidiki pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan aktiva tetap.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan: bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap terhadap
peningkatan pemahaman siswa? D.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.
Peneliti Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tuntutan pendidikan saat ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa.
2. Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi Dengan adanya penelitian ini guru mendapat masukan mengenai metode pembelajaran kooperatif sebagai variasi dalam pembelajaran akuntansi sehingga tidak berkesan monoton dan bermanfaat untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa.
3. Siswa Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru melalui model pembelajaran kooperatif akan berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman mereka dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kepedulian tanggung jawab sosialnya.
4. Sekolah SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah dalam bidang pembelajaran akuntansi di SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta.
Selain itu, dapat menjadi masukan bagi guru bidang studi dalam rangka mengefektifkan pendidikan dan pengelolaan sumber-sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pembelajaran akuntansi dan penerapan metode pembelajaran dengan aktivitas pengajaran di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Belajar Mengajar Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru melalui pengalaman dan latihan (Oemar Hamalik, 1983:21). Sejalan dengan itu, Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
Muhibbin Syah (1995:113) mengemukakan bahwa proses belajar merupakan tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Sementara mengajar adalah upaya membantu siswa memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan siswa agar siswa belajar membentuk makna dan pemahamannya sendiri dan juga siswa terlibat dalam aktivitas belajar ( Muhibbin Syah, 1995:183).
Berbeda halnya dengan Burner (Nasution, 1984:9), proses belajar dibedakan ke dalam tiga fase atau episode, yakni: (1) informasi, baik yang menambah atau memperluas pengetahuan maupun yang bertentangan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal- hal yang lebih luas; dan (3) evaluasi yang berisi penilaian pengetahuan yang diperoleh dan apakah transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala- gejala lain.
Menurut Muhibbin Syah (1995:237), proses belajar mengajar secara singkat dapat disebut juga sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang utuh terpadu antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar, di mana tekanan kegiatan adalah pada siswa yang belajar. Di dalam kegiatan belajar mengajar terjadi suatu hubungan antara guru dengan siswa yang bersifat suatu pengajaran. Suasana yang bersifat pengajaran ini siswa melakukan suatu aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang dilakukan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar selain guru menggunakan suasana yang bersifat pengajaran, dianjurkan memanfaatkan komunikasi banyak arah agar siswa dapat belajar secara aktif. Artinya, selain siswa berkomunikasi dengan guru tetapi siswa juga berkomunikasi dengan siswa yang lain.
B. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi pelajaran. Sejalan dengan Sla vin, Solihatin (2005:5) berpendapat bahwa pada dasarnya cooperative learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menga ndung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri. juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama
Cooperatif learning dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok.
Ide dibalik pembelajaran kooperatif adalah jika siswa ingin berhasil sebagai tim, mereka akan mendorong anggota timnya untuk unggul dan saling membantu agar dapat tercapai tujuan (Slavin, 1995:4). Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya bertanggung jawab pada pembelajarannya sendiri, tetapi juga bertanggung jawab terhadap teman satu timnya dalam mempelajari suatu materi pelajaran sehingga keberhasilan tim dapat dicapai.
Ciri pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif adalah heterogen, di mana siswa dalam satu kelompok terdiri dari 2 – 5 siswa mempunyai tingkat kemampuan berbeda atau jenis kelamin berbeda bahkan jika memungkinkan dari suku yang berbeda. Roger dan Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning (Anita Lie, 2002:30). Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur pembelajaran gotong royong harus diterapkan (Anita Lie, 2002:31-34), yaitu :
1. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.
Dengan demikian, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran
cooperatif learning
, setiap siswa akan bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.
3. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota.
4. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.
5. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Jadi pembelajaran kooperatif pada dasarnya menggalakkan siswa untuk belajar bersama-sama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah kelompok, di mana setiap anggota kelompok saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami pelajaran dan keberhasilan individu diorie ntasikan dalam keberhasilan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
Ada lima tipe pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8). Adapun kelima model tersebut adalah :
1. Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam model STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan pelajaran tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis individual tentang bahan ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
2. Teams Games Tournaments (TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang.
Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam STAD diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota kelompok akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Jigsaw Pada model jigsaw siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing- masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi “ahli” pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi “ahli” pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut setiap “ahli” dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para “ahli” tersebut kembali ke kelompoknya masing- masing.
Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dan penghargaan kelompok didasarkan pada pada peningkatan nilai individu sama seperti model STAD.