Pengaruh penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi terhadap peningkatan pemahaman siswa : studi kasus SMK Putra Tama, Bantul, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT PADA
PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA

Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta

Septi Dwi Istriyani
Universitas Sanata Dharma
2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode
kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap
terhadap peningkatan pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang bersifat eksploratif.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi, SMK PUTRA
TAMA, Bantul, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terbagi
dalam tiga siklus yaitu : siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing- masing siklus
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi terhadap
guru, observasi terhadap siswa, observasi terhadap kelas, tes, dan angket minat
siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian pada ketiga siklus menunjukkan bahwa pada ranah
kognitif ( tingkat daya serap siswa ) tidak mengalami peningkatan ( siklus I =
80,95 %, siklus II = 45 %, dan siklus III = 57,14 % ). Pada ranah afektif ( minat
siswa terhadap metode pembelajaran ) mengalami peningkatan ( siklus I = 95,23
% siswa, siklus II = 85 % siswa, dan siklus III = 90,47 % siswa ). Pada ranah
psikomotorik mengalami peningkatan dengan diperolehnya data bahwa
keterampilan yang dilatihkan dalam kelompok kooperatif pada setiap siklus
berada pada kategori baik.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE IMPACT OF THE APPLICATION OF COOPERATIVE METHOD
TYPE TGT IN LEARNING ACCOUNTING TO INCREASE STUDENT’S

UNDERSTANDING
A Case Study on PUTRA TAMA Vocational Senior High School in

Bantul, Yogyakarta
Septi Dwi Istriyani
Sanata Dharma University
2008

The purpose of this study is to know how the cooperative method type
TGT applied in studying accounting with main subject discussion was main fixed
asset to increase student’s understanding. This study is a explorative classroom
action research.
This study carried out on the student of XI Accounting department of
PUTRA TAMA Vocational Senior High School in Bantul, Yogyakarta. This
classroom action research divided into three cycles that are the first cycle, second
cycle, and the third cycle. Every cycle consists of four steps that are planning,
action, observation, and reflection. The technique of collecting data was
observation. It was done to teacher, observation for student, observation for class,
test, and student interest questionnaire. The obtained data analysed by appliying
descriptive analysis.

The result for all three cycles indicate that cognitive ( the student
knowledge ) domain does not increase ( cycle I = 80,95 %, cycle II = 45 %, and
cycle III = 57,14 % ). In affective domain ( student interest to learning method )
increases ( cycle I = 95,23 %, cycle II = 85 %, and cycle III = 90,47 % ).
Pcychomotoric domain increases. It is supported the skills which were practiced
on every cycle was in good category.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE
TGT PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi


Oleh:
Septi Dwi Istriyani
NIM. 031334056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE
TGT PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi


Oleh:
Septi Dwi Istriyani
NIM. 031334056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa hormat dan
ketulusan hati, kupersembahkan
skripsi ini untuk :
v Tuhan Yesus Kristus, makasih
atas kasih dan pengorbananMu di
kayu salib.
v Bapak dan Ibuku tercinta,
terima kasih atas kasih sayang,
dukungan, dan doa yang telah
diberikan sampai sekarang.
Pengorbanan kalian akan selalu
terpatri dalam hatiku.
v Suamiku terkasih, terima kasih
atas cinta, sayang, dan
kesetiaanmu selama ini. Kau

adalah pendamping hidup yang
selalu menjadi kebanggaaanku.
v Kakakku tersayang, makasih
sudah mau menyayangiku apa
adanya.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Ø

Ia ( Tuhan Allah ) menjadikan segala sesuatu indah pada
waktunya ( Pengkhotbah 3 : 11a).

Ø

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku ( Filipi 4 : 13 ).

Ø

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi
orang lebih baik dari pada perak dan emas ( Amsal 22 : 1).

Ø

Tatap hari esok dengan penuh keyakinan “ Karena masa depan
sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang “ (Amsal 23 : 18).

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,19 Januari 2008

Septi Dwi Istriyani

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih karena skripsi ini telah
selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapat
berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Seluruh mahasiswa angkatan 2003 yang juga telah memberi masukan selama
proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan kerjasama
yang baik selama ini.
9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini.
10. SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini.
11. Ibu C. Kusumastuti, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian tindakan kelas
ini.
12. Siswa-siswa kelas XI Akuntansi sebagai subjek dalam penelitian ini.
13. Orangtuaku, Bapak Giman dan Ibu Sri Muryani yang telah memberikan
dukungan materiil, moral, dan doa selama ini.
14. Suami terkasih yang selalu setia mendukung, mendampingi, memberi
semangat, dan doa selama ini.
15. Keluargaku, Mbak Ika, Mas Yayan, Bulik Puji dan Om Salam, dan saudarasaudaraku yang lain yang selalu mendukungku selama ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16. Teman-teman yang sudah kuanggap adikku sendiri: Yoke, Wikan, dan Cahyo,
terima kasih atas dukungan doa, semangat, dan bantuan fasilitas yang
diterima.
17. Bapak dan Ibu Santosa, mertua yang senantiasa memberi semangat dalam
pengerjaan skripsi.
18. Adik-adik ipar, Santi, Yanti, Ardi yang telah membantu semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
19. Komunitas PAK B, khususnya Siska, Tiara, Mety, Yeni, Santi, Wawan, Dwi,
Ari, Yiska, Wulan, Adel, Anes, Tari, Uke, Wita, Siwi, Ana, Lala, Dewi,
Yohana, Brevi, Agus, Yuda, Steve, Ica, Bram, dan teman-teman PAK B
lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas
dukungan selama ini.
20. Komunitas PAK A terima kasih atas bantuannya selama ini.

Yogyakarta, 19 Januari 2008
Penulis

Septi Dwi Istriyani

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT PADA
PEMBELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA

Studi Kasus : SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta

Septi Dwi Istriyani
Universitas Sanata Dharma
2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode
kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap
terhadap peningkatan pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang bersifat eksploratif.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi, SMK PUTRA
TAMA, Bantul, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terbagi
dalam tiga siklus yaitu : siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing- masing siklus
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi terhadap
guru, observasi terhadap siswa, observasi terhadap kelas, tes, dan angket minat
siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian pada ketiga siklus menunjukkan bahwa pada ranah
kognitif ( tingkat daya serap siswa ) tidak mengalami peningkatan ( siklus I =
80,95 %, siklus II = 45 %, dan siklus III = 57,14 % ). Pada ranah afektif ( minat
siswa terhadap metode pembelajaran ) mengalami peningkatan ( siklus I = 95,23
% siswa, siklus II = 85 % siswa, dan siklus III = 90,47 % siswa ). Pada ranah
psikomotorik mengalami peningkatan dengan diperolehnya data bahwa
keterampilan yang dilatihkan dalam kelompok kooperatif pada setiap siklus
berada pada kategori baik.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE IMPACT OF THE APPLICATION OF COOPERATIVE METHOD
TYPE TGT IN LEARNING ACCOUNTING TO INCREASE STUDENT’S
UNDERSTANDING
A Case Study on PUTRA TAMA Vocational Senior High School in

Bantul, Yogyakarta
Septi Dwi Istriyani
Sanata Dharma University
2008

The purpose of this study is to know how the cooperative method type
TGT applied in studying accounting with main subject discussion was main fixed
asset to increase student’s understanding. This study is a explorative classroom
action research.
This study carried out on the student of XI Accounting department of
PUTRA TAMA Vocational Senior High School in Bantul, Yogyakarta. This
classroom action research divided into three cycles that are the first cycle, second
cycle, and the third cycle. Every cycle consists of four steps that are planning,
action, observation, and reflection. The technique of collecting data was
observation. It was done to teacher, observation for student, observation for class,
test, and student interest questionnaire. The obtained data analysed by appliying
descriptive analysis.
The result for all three cycles indicate that cognitive ( the student
knowledge ) domain does not increase ( cycle I = 80,95 %, cycle II = 45 %, and
cycle III = 57,14 % ). In affective domain ( student interest to learning method )
increases ( cycle I = 95,23 %, cycle II = 85 %, and cycle III = 90,47 % ).
Pcychomotoric domain increases. It is supported the skills which were practiced
on every cycle was in good category.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................

iv

MOTTO ....................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................

vii

KATA PENGANTAR ..............................................................................

viii

ABSTRAK ................................................................................................

xi

ABSTRACT ..............................................................................................

xii

DAFTAR ISI .............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL.....................................................................................

xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xx

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xxi

BAB I

PENDAHULUAN .....................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah........................................................

1

B. Batasan Masalah....................................................................

6

C. Rumusan Masalah..................................................................

6

D. Tujuan....................................................................................

6

E. Manfaat Penelitian.................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................

9

A. Proses Belajar Mengajar .......................................................

9

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembelajaran Kooperatif.......................................................

10

C. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif .......................................

13

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.......................................

15

E. Tingkat Pemahaman Siswa.....................................................

20

F. Penelitian Tindakan Kelas......................................................

22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. .

28

A. Jenis Penelitian..................................................................... .

28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ .

28

C. Subjek dan Obyek Penelitian.................................................

28

D. Operasionalisasi Variabel ......................................................

29

E. Prosedur Penelitian............................................................... .

30

F. Instrumen Penelitian...............................................................

36

G. Analisis dan Interpretasi Data ............................................... .

40

BAB IV GAMBARAN UMUM ..............................................................

41

A. Sejarah SMK Putra Tama.........................................................

41

B. Organisasi SMK Putra Tama ................................................. ...

41

C. Sumber Daya Manusia SMK Putra Tama ............................ ...

42

D. Kurikulum SMK Putra Tama ................................................ ...

45

E. Siswa SMK Putra Tama........................................................ ...

46

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................ ...

47

A. Deskripsi Penelitian............................................................... ...

47

1. Siklus Pertama ................................................................. ...

47

BAB V

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Perencanaan.....................................................................

48

b. Tindakan..........................................................................

52

c. Observasi.........................................................................

56

d. Refleksi............................................................................

62

2. Siklus Kedua ................................................................... ...

66

a. Perencanaan.....................................................................

67

b. Tindakan..........................................................................

70

c. Observasi.........................................................................

74

d. Refleksi............................................................................

81

3. Siklus Ketiga ................................................................... ...

85

a. Perencanaan.....................................................................

86

b. Tindakan..........................................................................

89

c. Observasi.........................................................................

92

d. Refleksi............................................................................

99

B. Analisis Tingkat Pemahaman...................................................

108

1. Siklus Pertama.....................................................................

108

a. Ranah Kognitif...............................................................

108

b. Ranah Afektif.................................................................

111

c. Ranah Psikomotorik.......................................................

116

2. Siklus Kedua.........................................................................

118

a. Ranah Kognitif................................................................

118

b. Ranah Afektif..................................................................

121

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Ranah Psikomotorik........................................................
126

BAB VI

3. Siklus Ketiga........................................................................

128

a. Ranah Kognitif...............................................................

128

b. Ranah Afektif.................................................................

131

c. Ranah Psikomotorik.......................................................

136

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN................. 143
A. Kesimpulan...............................................................................

143

B. Keterbatasan Penelitian............................................................

144

C. Saran.........................................................................................

145

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

147

LAMPIRAN

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Penghargaan Kelompok..............................................

20

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama,
Siklus Kedua, dan Siklus Ketiga ...............................................

37

Tabel 5.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I ………………………………….

54

Tabel 5.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama ……………………...

56

Tabel 5.3 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………

58

Tabel 5.4 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I …………..

61

Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus II ……………………………….…

72

Tabel 5.6 Keterlibatan Siswa Siklus Kedua ………………………………

74

Tabel 5.7 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………

76

Tabel 5.8 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II …………..

79

Tabel 5.9 Aktivitas Guru Pada Siklus III ………………………………….

90

Tabel 5.10 Keterlibatan Siswa Siklus Ketiga ……………………………..

92

Tabel 5.11 Pengamatan terhadap Kelas ……………………………………

94

Tabel 5.12 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus III ………...

96

Tabel 5.13 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas XI AK
Pokok Bahasan Aktiva Tetap ………………………………….

xvii

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.14 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan Daya Serap
Pada Siklus I …………………………………………………..

104

Tabel 5.15 Hasil Analisis Butir Soal Siklus I ……………………………...

104

Tabel 5.16 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT …………………………………………..

107

Tabel 5.17 Hasil Analisis Angket Minat Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT pada Siklus I ……………………………

111

Tabel 5.18 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik..112
Tabel 5.19 Tabel Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan
Daya Serap Pada Siklus II ………………………………………
Tabel 5.20 Tabel Hasil Analisis Butir Soal Siklus II ………………………

114
116

Tabel 5.21 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT …………………………………………..

118

Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket Minat Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT pada Siklus II ……………………………

121

Tabel 5.23 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik..122
Tabel 5.24 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan Daya Serap
Pada Siklus III …………………………………………………

124

Tabel 5.25 Hasil Analisis Butir Soal Siklus III ……………………………

126

Tabel 5.26 Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT ………………………………………….

128

Tabel 5.27 Hasil Analisis Angket Minat SiswaTerhadap Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT pada Siklus III ………………………….

xviii

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.28 Penilaian Proses Belajar (Diskusi) Kelompok Ranah Psikomotorik. 132
Tabel 5.29 Hasil Analisis Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik pada
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...........................................

134

Tabel 30 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama,
Siklus Kedua, dan Siklus Ketiga ...................................................

xix

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Proses Pelaksaan Penelitian Tindakan Kelas……………………23

Gambar 2.2

Komponen-komponen Refleksi………………………………….26

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 2

Grouping ( Pembentukan Kelompok )

Lampiran 3

Instrumen Pengamatan terhadap Siswa ( Tingkat Daya Serap)

Lampiran 4

Instrumen Pengamatan terhadap Siswa ( Ranah Afektif )

Lampiran 5a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran
Lampiran 5b Instrumen Pengamatan terhadap Guru ( Catatan Anekdotal )
Lampiran 6

Instrumen Pengamatan terhadap Kelas

Lampiran 7a Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Lampiran 7b Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok )
Lampiran 8

Instrumen Refleksi Guru

Lampiran 9

Instrumen Refleksi Siswa

Lampiran 10 Struktur Organisasi SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
Lampiran 11 Data Guru Mengajar Tahun Pelajaran 2006/2007
Lampiran 12 Data Pegawai Administrasi SMK PUTRA TAMA Th. 2006/2007
Lampiran 13 Struktur Program KTSP
Lampiran 14a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Pembelajaran Siklus I
Lampiran 14b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Siklus I
Lampiran 15 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Lampiran 16 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus I
Lampiran 17 Instrumen Refleksi Guru Siklus I
Lampiran 18a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam Pembelajaran SiklusII
Lampiran 18b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) SiklusII

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 19 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran SiklusII
Lampiran 20 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus II
Lampiran 21 Instrumen Refleksi Guru Siklus II
Lampiran 22a Instrumen Pengamatan terhadap Guru dalam PembelajaranSiklus III
Lampiran 22b Instrumen Pengamatan terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Siklus3
Lampiran 23 Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
SiklusIII
Lampiran 24 Instrumen Pengamatan terhadap Kelas Siklus III
Lampiran 25 Instrumen Refleksi Guru Siklus III
Lampiran 26 Daftar Nilai Kuis Siklus I, Siklus II, Siklus III dan Skor Kelompok
Lampiran 27 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus I
Lampiran 28 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus I
Lampiran 29 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok ) Siklus I
Lampiran 30 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus II
Lampiran 31 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus II
Lampiran 32 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi kelompok ) Siklus II
Lampiran 33 Hasil Perhitungan Instrumen Refleksi Siswa Siklus III
Lampiran 34 Hasil Perhitungan Angket Minat Siswa Siklus III
Lampiran 35 Instrumen Penilaian Proses Belajar ( Diskusi Kelompok ) Siklus III
Lampiran 36 Perangkat Pembelajaran

xxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Guru-guru

pada

umumnya

cenderung

mengajar

berdasarkan

pengalaman dan kebiasaannya. Banyak guru menjalankan teknik pengajaran
yang sama meskipun materi pelajaran berbeda. Hal demikian disebabkan ada
kecenderungan para guru mengejar penyelesaian materi daripada menanamkan
konsep yang lebih mendalam pada diri siswanya.
Metode ceramah dan diskusi merupakan metode yang sering dipakai
oleh guru dalam mengajar. Pada saat guru menerapkan metode ceramah ada
kecenderungan bahwa siswa tidak mendengarkan, acuh tak acuh

dengan

materi yang diajarkan, bahkan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
sama sekali. Sedangkan pada penerapan metode diskusi, sekilas tampak
beberapa siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tetapi lebih banyak
siswa tidak aktif terlibat karena malu bertanya, kurang percaya diri, bahkan
bosan dengan metode tersebut. Siswa yang aktif dalam diskusi bisa dihitung
dengan jari, sementara yang lainnya malu dan kurang percaya diri dan
akhirnya terabaikan atau tidak diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah dan diskusi belum sepenuhnya
berhasil dan cenderung kurang variatif dalam proses belajar mengajar.
Pada penerapan metode mengajar dengan metode kerja kelompok,
hasilnya kurang lebih sama yaitu hanya beberapa siswa yang bekerja dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

kelompok tersebut. Siswa yang dianggap pintar oleh kelompok harus
mengerjakan sementara yang lainnya cenderung pasif, tidak mau membantu,
bahkan siswa tersebut menggantungkan jawaban pada temannya. Akhirnya
nilai hasil kerja kelompok tidak menunjukkan nilai seluruh anggota kelompok
melainkan hanya beberapa siswa saja yang pantas untuk mendapatkan nilai
tersebut. Hal ini dapat terjadi apabila guru kurang mampu mengelola masingmasing kelompok yang dibentuknya dengan baik, misalnya: tidak adanya
pembagian tugas bagi masing- masing anggota kelompok dan tidak adanya
sanksi yang tegas bagi anggota kelompok yang tidak terlibat atau yang
mencontek kelompok lain.
Kondisi pembelajaran tersebut di atas sesuai dengan pengamatan
peneliti di SMK PUTRA TAMA khususnya pada bidang studi akuntansi Kelas
X Akuntansi. Pada saat guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah,
siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan oleh guru tersebut,
bahkan mereka cenderung tidak merespon pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Saat guru menggunakan metode diskusi dan pemberian tugas dalam
bentuk praktik pembukuan, hasilnya tidak jauh berbeda yakni hanya beberapa
siswa yang benar-benar aktif mengerjakan, sedangkan siswa yang lain hanya
menyalin jawaban teman ke dalam lembar tugasnya. Dengan kata lain, mereka
hanya menunggu dan menggantungkan jawaban teman. Hal ini menunjukkan
bahwa metode ceramah, diskusi, dan praktik yang diberikan oleh guru belum
sepenuhnya berhasil dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Metode mengajar yang baik adalah yang dapat melibatkan seluruh
siswa dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok. Pelibatan siswa
secara individual dalam pembelajaran berkaitan dengan peningkatan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Sedangkan pelibatan
siswa dalam kelompok berhubungan dengan bagaimana siswa bekerja sama
dalam pemerolehan pengetahuan dengan siswa yang lain atau siswa dengan
guru.
Sebenarnya

ada

banyak

model

pembelajaran

yang

dapat

dikembangkan. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran ini pada dasarnya mengajak siswa untuk belajar bersama-sama
dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi,
sedang, rendah), bahkan jika memungkinkan anggo ta kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompok, setiap kelompok akan saling bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami suatu pelajaran.
Dari beberapa tipe pembelajaran kooperatif, pembela jaran kooperatif
tipe Teams-Games-Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 1995:84).
Aktivitas belajar yang dirancang dalam pembelajaran ini terdiri dari lima
komponen yaitu:
kepada siswa;

(1) presentasi kelas yang berupa penyampaian materi
(2) kelompok/tim yang dibentuk untuk mendalami materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

secara bersama-sama; (3) games

yang

dirancang

untuk

mengemas

pembelajaran dalam bentuk permainan yang menyenangkan; (4) turnamen
yang bertujuan untuk menciptakan kompetisi sehat antar siswa yang menang
dalam segmen permainan; (5) perhargaan kelompok dalam bentuk pemberian
predikat bagi kelompok dengan prestasi terbaik. Dengan penerapan metode
pembelajaran tipe TGT, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk
mengikuti proses pembelajaran, aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan
pada akhirnya mudah untuk memahami materi pelajaran.
Dalam penelitian ini, metode mengajar yang dipilih adalah metode
kooperatif tipe TGT. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa sebagian besar
siswa XI Akuntansi jenuh dengan model pembelajaran yang biasa diterapkan
(ceramah, diskusi, praktik), mereka mengharapkan adanya variasi metode
pembelajaran yang lebih memotivasi mereka dalam belajar. Metode kooperatif
tipe TGT dipandang lebih variatif dalam proses pembelajaran. Selain itu, unsur
permainan (games) dan penghargaan kelompok (hadiah) yang terdapat dalam
metode kooperatif tipe TGT dapat menjadikan mereka merasa tertantang
dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh pendapat
guru bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitas seluruh siswa (tanggung
jawab perseorangan), menekankan unsur kerja sama dalam kelompok
(ketergantungan positif), dan mengandung unsur permainan yang dapat
mencip takan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Penelitian ini didukung dengan adanya penelitian sebidang yang
dilakukan oleh Etin Solihatin, dkk. (2001) yang pada mahasiswa penyetaraan
D-3 tahap II untuk mata kuliah Pendidikan IPS di Universitas Negeri Jakarta.
Penelitiannya menemukan bahwa penggunaan model cooperatif learning
sangat mendorong peningkatan prestasi mahasiswa 20%, dan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri (Etin, 2005:13).
Penelitian yang dilakukan oleh Van Sickle (1983) dalam penelitiannya
mengenai model cooperatif learning dan implikasinya terhadap perolehan
belajar siswa dan pengembangan kurikulum dan social studies juga
menemukan bahwa sistem belajar kelompok dan debriefing secara individual
dan kelompok dalam model cooperatif learning mendorong tumbuhnya
tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap
ketergantungan yang positif, mendorong peningkatan belajar dan kegairahan
belajar siswa, serta pengembangan dan ketercapaian kurikulum (Etin,
2005:13).
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin menerapkan metode
kooperatif tipe TGT dan menyelidiki dampak penerapan metode pada
peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok
bahasan aktiva tetap. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI Akuntansi
SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

B. Batasan Masalah
Rendahnya tingkat pemahaman belajar siswa terhadap suatu mata
pelajaran dipengaruhi dua hal, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berasal dari dalam diri siswa sendiri di mana salah satunya disebabkan
karena motivasi belajar yang kurang. Sedangkan faktor eksternal antara lain
disebabkan karena dari segi materi yang terlalu berat bagi siswa, pemilihan
dan pemanfaatan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang tepat
sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan bahkan sulit untuk belajar.
Penelitian dimaksudkan untuk mengeksplorasi penerapan metode kooperatif
tipe TGT dan menyelidiki pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman
siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan aktiva tetap.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
permasalahan: bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan aktiva tetap terhadap
peningkatan pemahaman siswa?

D. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT

pada pembelajaran akuntansi

pokok bahasan aktiva tetap berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman
siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan metode pembelajaran
kooperatif dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tuntutan
pendidikan saat ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa.
2. Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi
Dengan adanya penelitian ini guru mendapat masukan mengenai metode
pembelajaran kooperatif sebagai variasi dalam pembelajaran akuntansi
sehingga tidak berkesan monoton dan bermanfaat untuk meningkatkan
tingkat pemahaman siswa.
3. Siswa
Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru
melalui model pembelajaran kooperatif akan berpengaruh positif terhadap
tingkat pemahaman mereka dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap kepedulian tanggung jawab sosialnya.
4. Sekolah SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah dalam bidang
pembelajaran akuntansi di SMK PUTRA TAMA, Bantul, Yogyakarta.
Selain itu, dapat menjadi masukan bagi guru bidang studi dalam rangka
mengefektifkan pendidikan dan pengelolaan sumber-sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

5. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah ilmu pengetahuan
dalam bidang pembelajaran akuntansi dan penerapan metode pembelajaran
dengan aktivitas pengajaran di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Belajar Mengajar
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru melalui
pengalaman dan latihan (Oemar Hamalik, 1983:21). Sejalan dengan itu,
Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu aktivitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan
berbekas.
Muhibbin Syah (1995:113) mengemukakan bahwa proses belajar
merupakan tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik
yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Sementara
mengajar adalah upaya membantu siswa memudahkan kegiatan belajar siswa.
Dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan siswa agar siswa
belajar membentuk makna dan pemahamannya sendiri dan juga siswa terlibat
dalam aktivitas belajar ( Muhibbin Syah, 1995:183).
Berbeda halnya dengan Burner (Nasution, 1984:9), proses belajar
dibedakan ke dalam tiga fase atau episode, yakni: (1) informasi, baik yang
menambah atau memperluas pengetahuan maupun yang bertentangan dengan
yang telah kita diketahui sebelumnya; (2) tranformasi, pengubahan informasi

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk
hal- hal yang lebih luas; dan (3) evaluasi yang berisi penilaian pengetahuan
yang diperoleh dan apakah transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk
memahami gejala- gejala lain.
Menurut Muhibbin Syah (1995:237), proses belajar mengajar secara
singkat dapat disebut juga sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang utuh terpadu antara siswa sebagai pelajar yang
sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar, di mana
tekanan kegiatan adalah pada siswa yang belajar. Di dalam kegiatan belajar
mengajar terjadi suatu hubungan antara guru dengan siswa yang bersifat suatu
pengajaran. Suasana yang bersifat pengajaran ini siswa melakukan suatu
aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang
dilakukan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar selain guru menggunakan
suasana yang bersifat pengajaran, dianjurkan memanfaatkan komunikasi
banyak arah agar siswa dapat belajar secara aktif. Artinya, selain siswa
berkomunikasi dengan guru tetapi siswa juga berkomunikasi dengan siswa
yang lain.

B. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk
saling membantu dalam mempelajari materi pelajaran. Sejalan dengan Sla vin,
Solihatin (2005:5) berpendapat bahwa pada dasarnya cooperative learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

menga ndung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan
kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.
Cooperatif learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama
dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok.
Ide dibalik pembelajaran kooperatif adalah jika siswa ingin berhasil
sebagai tim, mereka akan mendorong anggota timnya untuk unggul dan saling
membantu agar dapat tercapai tujuan (Slavin, 1995:4). Dalam pembelajaran
kooperatif siswa tidak hanya bertanggung jawab pada pembelajarannya
sendiri, tetapi juga bertanggung jawab terhadap teman satu timnya dalam
mempelajari suatu materi pelajaran sehingga keberhasilan tim dapat dicapai.
Ciri pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif adalah
heterogen, di mana siswa dalam satu kelompok terdiri dari 2 – 5 siswa
mempunyai tingkat kemampuan berbeda atau jenis kelamin berbeda bahkan
jika memungkinkan dari suku yang berbeda. Roger dan Johnson mengatakan
bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning (Anita
Lie, 2002:30). Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur pembelajaran
gotong royong harus diterapkan (Anita Lie, 2002:31-34), yaitu :
1. Saling Ketergantungan Positif
Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.
Dengan demikian, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung
jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2. Tanggung Jawab Perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas
dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran
cooperatif learning, setiap siswa akan bertanggung jawab untuk
melakukan yang terbaik.
3. Tatap Muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan pembelajar untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota.
4. Komunikasi Antar Anggota
Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam
kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.
5. Evaluasi Proses Kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Jadi pembelajaran kooperatif pada dasarnya menggalakkan siswa
untuk belajar bersama-sama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen
untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah kelompok, di mana setiap
anggota kelompok saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami pelajaran dan keberhasilan individu diorie ntasikan dalam
keberhasilan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

C. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
Ada lima tipe pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8). Adapun kelima
model tersebut adalah :
1. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam model STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap
kelompok anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang. Guru memulai dengan
mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam
kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
telah menuntaskan pelajaran tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi
kuis individual tentang bahan ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan
memperoleh skor secara individual.
2. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan
secara heterogen, setiap kelompok anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang.
Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian
siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa
seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis
dalam STAD diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa
bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan
serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota kelompok akan mendapat skor
yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini
akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang
diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

3. Jigsaw
Pada model jigsaw siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil secara heterogen. Masing- masing anggota kelompok diberikan tugas
untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka
bertugas menjadi “ahli” pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model
jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang
menjadi “ahli” pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang
menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut setiap “ahli” dibebaskan
mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk
menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para “ahli” tersebut kembali ke kelompoknya masing- masing.
Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman
sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model jigsaw adalah pemberian
kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dan penghargaan
kelompok didasarkan pada pada peningkatan nilai individu sama seperti
model STAD.
4. Teams Accelerated Instruction (TAI)
Dalam model TAI guru mempresentasikan materi pelajaran secara
individu atau kelompok kecil siswa yang mempunyai unit tahap yang
sama. Siswa ditempatkan sesuai dengan kecepatan kemampuan bela jarnya,
sehingga siswa yang satu dengan siswa yang lain, unit yang ditempuhnya
berbeda. Siswa bekerja dalam kelompok mereka dengan unit yang
berbeda. Siswa harus menyelesaikan setiap unit mereka masing- masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Setiap akan berpindah unit, maka harus mendapat persetujuan dari teman
satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa dalam kelompok mempunyai
tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya sebelum mengambil kuis
dalam unit tersebut. Tes unit akhir dilakukan tanpa bantuan dari teman
satu kelompok. Unit-unit yang terkumpul dari masing- masing anggota
kelompok dijumlah dan jumlah unit dari setiap kelompok yang memenuhi
kriteria mendapat sertifikat atau penghargaan.
5. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Model CIRC

merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang khusus diterapkan pada pembelajaran membaca dan
menulis di sekolah. Dalam model CIRC, siswa dibagi dalam kelompok
berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok tersebut,
mereka saling bertukar informasi mengenai bacaan yang mereka baca,
memprediksi bagaimana akhir dari suatu cerita naratif, menuliskan respon
mengenai bacaan dan sebagainya. Melalui belajar kelompok siswa juga
dilatih untuk mencari ide utama bacaan yang mereka baca.

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya
serta mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut (Slavin,
1995: 84-88) :
1. Presentasi Kelas
Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
diperkenalkan kepada siswa melalui presentasi kelas. Hal ini biasanya
dilaksanakan melalui pengajaran secara langsung yang dipandu oleh guru.
Selama guru menyampaikan materi, siswa harus memperhatikan. Hal ini
akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soalsoal pada kegiatan belajar kelompok. Presentasi materi oleh guru menurut
Slavin (1995:77) mencakup tiga hal yaitu pendahuluan, pengembangan,
dan memandu latihan.
a. Pendahuluan
Dalam pendahuluan guru menyampaikan kepada siswa apa yang akan
mereka dipelajari hari itu dan mengapa hal itu penting dipelajari. Guru
bisa

membangkitkan

perhatian

siswa

dengan

menggunakan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pengembangan
1) Dalam menyampaikan materi guru tidak menyimpang dari materi
yang akan diujikan.
2) Guru memperagakan konsep bisa dengan alat peraga.
3) Guru menguji pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

4) Guru menjelaskan mengapa suatu jawaban benar dan mengapa
suatu jawaban salah, kecuali jika memang telah jelas.
5) Segera berganti konsep jika siswa telah menangkap pengertian dari
materi yang disampaikan.
c. Memandu latihan
1) Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan jawaban terhadap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
2) Guru memanggil siswa secara acak, hal ini penting agar seluruh
siswa menyiapkan jawaban atas pertanyaan guru.
2. Kelompok (Teams)
Kelompok atau tim terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen
berdasarkan kemampuan siswa. Selama kegiatan kelompok berlangsung,
masing- masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi pelajaran tersebut.
Sebelum memulai belajar kelompok, guru dapat menjelaskan
beberapa sikap yang perlu diterapkan kepada siswa agar kerja sama dalam
kelompok dapat berjalan dengan efektif. Pada waktu diskusi, seluruh
anggota kelompok hendaknya berbicara dengan suara pelan, tidak boleh
meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan
jawaban secara bersama-sama, jika ada pertanyaan hendaknya bertanya
dahulu pada teman lain dalam kelompoknya sebelum bertanya pada guru,
membantu teman lain yang mengalami kesulitan. Selama siswa belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

dalam kelompok, sebaiknya guru berkeliling kelas, memuji pekerjaan
siswa, memonitor pekerjaan siswa dan jalannya belajar kelompok.
3. Permainan (Games)
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa
setelah mengikuti kelas presentasi dan belajar dalam kelompok. Di mana
permainan ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
materi sewaktu guru menyajikan materi dan latihan kelompok. Permainan
dilakukan di meja turnamen oleh wakil dari masing- masing kelompok.
Permainannya adalah pertanyaan dinomori pada selembar kertas,
seorang siswa mengambil nomor kartu dan mencoba menjawab pertanyaan
sesuai dengan nomor yang diambil itu kemudian me ncocokkan jawaban
bersama-sama dengan teman dalam satu meja turnamen. Seba

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SANTRI PUTRA DAN SANTRI PUTRI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MTS BERBASIS PESANTREN.

0 0 56

Penggunaan metode diskusi kelompok pada pembelajaran matematika materi bilangan real di kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul tahun ajaran 2016/2017.

0 0 144

Implementasi metode pembelajaran cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) pada materi menyusun rekonsiliasi bank sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan motivasi untuk siswa kelas X akuntansi SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.

4 39 333

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Otomotif SMK Putra Tama Bantul.

0 1 240

Pengaruh kreativitas kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa sekolah menengah kejuruan : studi kasus SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.

0 1 185

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI PROGRAM LINEAR SMK ISLAM BOJONG 20132014

0 0 8

Pengaruh penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi terhadap peningkatan pemahaman siswa : studi kasus SMK Putra Tama, Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 303

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI UNTUK SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PUTRA TAMA BANTUL YOGYAKARTA

0 1 331