Evaluasi pelaksanaan program bantuan operasional sekolah [BOS] di SMP Kabupaten Klaten - USD Repository

  EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: Purwaningsih 031324021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebabkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 Agustus 2007 Purwaningsih

  

M OTTO

  ¼ PAS S IN G GRADE DALAM MEN CAPAI TUJUAN KEHIDUPAN

  TERLEBIHN YA DILAN DAS I ATAS KES ADARAN PRIBADI, DORONGAN S PRITUAL DAN MATERIAL.

  ¼ PUJIAN S YUKUR BERAS AL DARI HATI DAN KELUAR LEWAT

  MULUT ATAS DAS AR S UKA CITA KARENA KEBAIKAN TUHAN YANG S ELALU MENDAMPINGI LANGKAH HIDUPKU.

  ¼ ULURAN TAN GAN KAS IH TUHAN MEMBUAT AKU BANGUN

  DARI KETIDAKBERDAYAANKU, S ENYUMAN KAS IH TUHAN MEMBUAT AKU S ELALU TENANG DALAM MENJALANI KEHIDUPANKU.

  ¼ S AAT PALING MEMBAHAGIAKAN DALAM KEHIDUPAN ADALAH

  BERADA DALAM ALIRAN KAS IH S AYAN G DIAN TARA S AHABAT-S AHABAT.

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur yang dalam, kupersembahkan skripsi ini untuk yang kukasihi:

  

Bapa di S urga

Tuhan Yesus & Bunda Maria

Orang Tuaku Tercinta

Pendamping Hidupku

  

Kakak-Kakakku Tersay ang

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan baik.

  Skripsi ini berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah di SMP Kabupaten Klaten”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penuyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual yang sangat berarti bagi penulis, amka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih pada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim., M. E., Ph. D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo JR., selaku ketua Jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

  5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan-masukan tentang kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

  6. Bapak Kepala Sekolah di setiap SMP Klaten yang dijadikan sampel penelitian telah mengijinkan peneliti untuk meneliti dan bersedia untuk diwawancarai di sekolahannya.

  7. Bapak & Ibu Guru di SMP yang diteliti dalam penelitian ini yang telah bersedia untuk diwawancarai guna membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

  8. Adik-adik SMP yang diteliti dalam penelitian ini yang telah bersedia untuk diwawancarai sehubungan dengan pelaksanaan BOS, sehingga bisa membantu peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.

  9. Orang tuaku tercinta, terlebih buat almarhum bapak tercinta yang telah memberikan dukungan baik spiritual maupun material, terimakasih atas kasih sayang dan doa yang diberikan.

  10. Kakak-kakakku terkasih, simbah, saudara-saudaraku baik di Jakarta, Solo maupun di Klaten yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Dukungan dan semangat yang telah diberikan tidak akan dilupakan.

  11. Mas Kusno yang telah setia dan sabar mendampingi penulis dalam membua t skripsi ini, sehingga bisa terselesaikan skrispsi ini karena dukungan dan semangat yang telah diberikannya. Terimakasih juga atas

  12. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2003 (Yuyun, Isnani, Meyta, Asti, Asih, Ian, Riska, Nanik, Pipit, Rini, Nining, Diah, Wayah, Tasya, Yustin, Ratna, Mbak Sandi, Ika, Lius, Istadi, Daur, Bona, Andika, Wisnu, Alex, Koko, Hendra, Rino, Gatot, dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya) keakraban, kekompakkan, canda tawa kalian saat kuliah tidak akan hilang ditelan waktu dan akan aku kenang dalam perjalanan hidupku.

  13. Sahabat-sahabatku yang dirumah (Dik Hariyanti, Trimani, Ira, Mbak Dewi) yang telah membuat persahabatan ini terasa kental, kalian memang menjadi bagian dari keluargaku.

  14. Penghuni kost trembuku 7 (Yuli, Heni) kita akan ketemu dalam wisuda nanti. Adikku Ita….ayo semangat !!! biar bisa cepat nyusul. Teman-teman mudika Stasi Senden (Tika, Luis, Yanita, Lia, Hendratno, Beti, Kis, Mas Budi, dan lainnya) ayo latihan koor lagi biar menambah semangat hidup.

  15. Teman-teman Kunden (Mas Rus, Mbak Pat, Mas Sigit, Mbak Rohmat, Doni, Sandeng, Budi, Mbak Sulis, Dik Ika, dan lainnya) ayo maen bareng lagi.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis tetap membuka diri terhadap kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... iv

MOTTO.................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

ABSTRAK.............................................................................................. xvi

ABSTRACT ........................................................................................... xvii

BAB I Pendahuluan ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................

  1 B. Rumusan Masalah......................................................................

  4 C. Batasan Masalah ........................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian.......................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian......................................................................

  5

  1. Standar Nasional Pendidikan.................................................

  6

  2. Standar Pembiayaan dan Praksis Pembiayaan Pendidikan Indonesia .........................................

  7 B. Program Bantuan Operasional Sekolah .....................................

  10 1. Latar Belakang Program BOS dan Pengertiannya .................

  10

  2. Sasaran Program, Besarnya Bantuan dan Waktu Pelaksanaan ................................................................

  11 3. Ketentuan Sekolah Penerima BOS.....................................

  12 4. Teknik Penyaluran..............................................................

  14 5. Pemanfaatan Dana BOS .....................................................

  14 6. Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS.......................

  17 C. Kerangka Teoritik ......................................................................

  18 D. Penelitian Terdahulu ..................................................................

  21 BAB III Metode Penelitian...................................................................

  22 A. Jenis Penelitian ..........................................................................

  22 B. Subjek dan Objek Penelitian......................................................

  23 C. Lokasi Penelitian dan Alasan Pemilihan Lokasi........................

  23 D. Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel .....................................................

  24 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ....................................

  26 F. Data yang Dicari dan Teknik Pengumpulan Data ......................

  27

  BAB IV Gambaran Umum SMP di Kabupaten Klaten ....................

  33 A. Gambaran Umum Kabupaten Klaten.........................................

  33 1. Letak dan Luas Wilayah ........................................................

  33 2. Topografi................................................................................

  34 3. Visi dan Misi Kabupaten Klaten............................................

  35 4. Kondisi Kabupaten Klaten.....................................................

  36 B. Gambaran Umum SMP yang Menerima BOS ...........................

  39 BAB V Pembahasan..............................................................................

  43 A. Kesesuaian Teknik Penyaluran Dana BOS di SMP Klaten.......

  44 B. Ketepatan Pemanfaatan Dana BOS............................................

  49 C. Transparansi Pertanggungjawaban Dana BOS ..........................

  65 BAB VI Penutup....................................................................................

  73 A. Kesimpulan................................................................................

  73 B. Keterbatasan Penelitian..............................................................

  75 C. Saran...........................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel III.1 Kisi-Kisi Wawancara Untuk Kepala Sekolah Tentang Penyaluran, Pemanfaatan, dan Pertanggungjawaban dana BOS...............................................................................

  29 Tabel III.2 Kisi-Kisi Wawancara Untuk Guru Tentang Pemanfaatan Dana BOS dan Pertanggungjawaban Dana BOS ..................

  29 Tabel III.3 Kisi-Kisis Wawancara Untuk siswa Tentang Pemanfaatan Dana BOS.............................................................................

  29 Tabel IV.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Klaten...........

  34 Tabel IV.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Menurut Angkatan Kerja 2006 ........................................................... 37

  Tabel IV.3 Banyaknya SMP, Guru, Kelas dan Murid Dirinci Menurut Kecamatan dan Status Semester II Tahun 2006 .....

  39 Tabel IV.4 Nama SMP di Kabupaten Klaten Sebagai Sampel Penelitian ....................................................

  41 Tabel IV.5 Gambaran Umum SMP yang Diteliti Dalam Menerima Dana BOS.................................................

  41 Tabel V.1 Hasil Persentase % Kesesuaian Teknik Penyaluran Dana BOS...............................................................................

  45 Tabel V.2 Hasil Persentase % Ketepatan Pemanfaatan Dana BOS...............................................................................

  52 Tabel V.3 Hasil Persentase % Transparansi Pertanggungjawaban Dana BOS...............................................................................

  66

  DAFTAR BAGAN Bagan V.1 Hasil Dari Tahap Penyaluran Dana BOS ..............................

  44 Bagan V.2 Hasil Dari Tahap Pemanfaatan Dana BOS ...........................

  50 Bagan V.3 Hasil Dari Tahap Pertanggungjawaban Dana BOS ..............

  65

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran Surat Penelitian...................................................................

  81

  2. Lampiran Data SMP di Kabupaten Klaten.......................................... 101

  3. Lampiran Data RAPBS dan Laporan Keuangan................................. 130

  4. Lampiran Pedoman Wawancara.......................................................... 136

  5. Lampiran Hasil Wawancara................................................................ 141

  

ABSTRAK

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

DI SMP KABUPATEN KLATEN

  

Purwaningsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

03132402

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: 1) Penyaluran dana BOS di SMP Kabupaten Klaten, 2) Pemanfaatan dana BOS di SMP Kabupaten Klaten dan 3) Pertanggungjawaban dana BOS di SMP Kabupaten Klaten.

  Penelitian ini mengambil 14 sampel SMP di Kabupaten Klaten. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Untuk menjawab masalah penelitian ini digunakan teknik analisis data kualitatif dengan melalui 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersama-sama, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa:

  1. Sebagian besar penyaluran dana BOS di SMP Kabupaten Klaten belum sesuai ketentuan (53,57 % belum sesuai dan 46,43 % sudah sesuai ).

  2. Sebagian besar pemanfaatan dana BOS di SMP Kabupaten Klaten belum tepat sasaran (52,32 % belum tepat sasaran dan 47,68 % sudah tepat sasaran).

  3. Sebagian besar pertanggungjawaban dana BOS di SMP Kabupaten Klaten belum transparan (71,43 % belum tranparan dan 28,57 % sudah transparan).

  

ABSTRACT

EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL

OPERATIONAL ASSISTANCE PROGRAM IN JUNIOR HIGH SCHOOLS

  

IN KLATEN REGENCY

Purwaningsih

Sanata Dharma University

031324021

  

2007

  The purposes of the research are to evaluate: (1) the distribution; (2) benefit; and responsibility of school operational assistance fund in Junior High Schools in Klaten Regency.

  The populations of the research were 14 Junior Schools in Klaten Regency. The techniques of data collection were interview and documentation. The technique of analyzing the data was quantitative by applying three activities done in sequence, namely reducting the data, exposing the data and making conclusion.

  The result of this research shows that:

  1. The distribution of school operational assistance fund in Junior High Schools in Klaten Regency only reached 46.46%. It is stiil far from the target.

  2. The benefit of school operational assistance fund in Junior High Schools in Klaten regency is only 47.68%.

  3. The transparency of the responsibility of school operational assistance fund in Junior High Schools in Klaten Regency is very low. It is only 28.57%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

  menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan itu, dibutuhkan biaya pendidikan yang tidak sedikit. Biaya pendidikan tersebut sebagian besar ditanggung oleh orang tua siswa, maka tidak sedikit orang tua yang mengeluh, karena banyaknya pengeluaran yang harus ditanggung oleh mereka untuk membiayai pendidikan anaknya. Apabila orang tua siswa kurang mampu dalam membiayai pendidikan anaknya, maka salah satu penunjang dalam proses pendidikan anaknya akan terhambat, yang akan mengakibatkan anak putus sekolah.

  Dengan adanya salah satu persoalan di atas, dan sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini juga ditandai dengan dicanangkannya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP) pada setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Konsekuensi dari amanat Undang-Undang tersebut, pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) (http://www.bernas.co.id/eybernas/berita.

  Php? Newsid=1845).

  Sehubungan dengan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, dan dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2005, pemerintah mengalihkan dana subsidi tersebut untuk mensukseskan pendidikan dasar seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang, diharapkan pengalihan subsidi ini lebih tepat sasaran, dalam artian penikmat subsidi yang paling banyak adalah masyarakat kecil. Pengalihan dana subsidi tersebut digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Melalui BOS, peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya pendidikan.

  Dengan adanya program BOS ini dimaksudkan agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan dasar. ( http://www.pikiran- rakyat.cop.id/cetak/2006/0220006/06/0704.htm ).

  Dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini ternyata belum dilakukan dengan baik. Penyimpangan dana BOS pun telah terjadi di berbagai daerah seperti Jakarta, Semarang, Garut dan Kupang yang nantinya akan menghambat kelancaran program BOS ( http://www.pikian- penyaluran, pemanfaatan dana BOS, sampai pertanggungjawaban keuangan dana BOS, sehingga wali murid hanya bersikap diam ketika ditarik biaya untuk keperluan tertentu, yang menyangkut biaya pendidikan anaknya, meskipun telah terbiayai oleh BOS. Hal ini bisa dilihat dari masih tetap adanya keluhan dari orang tua siswa seperti yang terjadi di SD Kawasan Cengkareng, tentang jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar uang sekolah yang ternyata tidak berbeda kondisinya baik sebelum adanya dana BOS maupun sesudah adanya dana BOS. Selain itu, penyimpangan juga terjadi di sekolahan swasta pinggiran Jakarta Barat, yang masih memungut berbagai iuran dari orang tua siswa, seperti pungutan untuk uang ekstrakurikuler, komputer, dan pratikum yang besarnya Rp 20.000 tiap minggunya (Kompas, 10 Oktober 2006). Penyimpangan juga terjadi di Klaten tentang banyaknya pengeluaran untuk biaya pendidikan anaknya yang harus ditanggung oleh orang tua siswa, karena sekolahan masih menarik uang dari siswa walaupun sudah didanai dari BOS. Hal itu terjadi pada salah satu sekolahan di pinggiran Klaten Utara, dimana siswa masih disuruh membeli buku pelajaran yang seharusnya didanai oleh BOS, tetapi masih disuruh membeli ( http://www.bernas.co.id/

  

eybernas/berita.php?newsid=1845 ). Berdasarkan uraian di atas dan adanya

  salah satu penyimpangan yang terjadi di masyarakat Klaten, Peneliti tertarik untuk meneliti tentang EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BOS DI

SMP KABUPATEN KLATEN.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah teknik penyaluran program Bantuan Operasional Sekolah di SMP Kabupaten Klaten sudah sesuai dengan ketentuan ?

  2. Apakah pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah di SMP Kabupaten Klaten sudah tepat sasaran ?

  3. Apakah pertanggungjawaban keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah di SMP Kabupaten Klaten sudah transparan?

  C. Batasan Masalah

  Supaya peneliti tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan batasan, yaitu sekolah yang akan diteliti adalah SMP di Kabupaten Klaten dan hal- hal yang akan diteliti tentang teknik penyaluran, pemanfaatan dana, dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang akan diambil dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menganalisis kesesuaian teknik penyaluran dana BOS di SMP Kabupaten Klaten dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

  2. Untuk menganalisis ketepatan pemanfaatan dana BOS di SMP Kabupaten

  3. Untuk menganalisis transparansi pertanggungjawaban keuangan dana BOS di SMP Kabupaten Klaten.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan memberi gambaran kepada pemerintah daerah tentang Evaluasi Pelaksanaan Program BOS di SMP Klaten, mulai dari penyaluran dana BOS, pemanfaatan dana BOS sampai pertanggungjawaban dana BOS di setiap SMP.

  2. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan penulis mendapatkan tambaha n pengetahuan dan pengalaman serta membandingkan pengetahuan, yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan nyata

  3. Bagi Sekolah Dari penelitian ini dapat diketahui secara objektif dan nyata pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Kabupaten Klaten, sehingga dapat ditindaklanjuti apabila dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan dana BOS.

  4. Bagi Universitas Sana ta Dharma Dari penelitian ini bisa menambah referensi kepustakaan yang berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Umum Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

  dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman. Dengan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Demi tercapainya tujuan Pendidikan Nasional itu, maka pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan umum tentang Pendidikan Nasional, antara lain kebijakan tentang Wajib Belajar, kebijakan tentang Standar Nasional Pendidikan, kebijakan tentang Kurikulum, kebijakan tentang Pendidik dan Tenaga Pendidikan, kebijakan tentang Pendanaan Pendidikan.

  Standar Nasional Pendidikan

  Standar Nasional Pendidikan ini merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Di dalam Peraturan Pemerintahan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermut u.

  Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Untuk itu Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

  Standar Pembiayaan dan Praksis Pembiayaan Pendidikan di Indonesia

  Standar Pembiayaan ini merupakan salah satu dari Standar Nasional Pendidikan yang termuat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, dimana pembiayaan pendidikan ini terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, biaya personalia.

  a. Biaya investasi satuan pendidikan ini meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.

  b. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: 1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.

  3) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya listrik, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Standar biaya operasi pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

  c. Biaya operasional meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

  Secara garis besar pendanaan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah negeri maupun swasta meliputi biaya institusional dan sumbangan baik dari masyarakat maupun orang tua. Biaya institusional sendiri meliputi biaya investasi yang berupa biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap, serta biaya operasional yang terdiri atas biaya personalia (gaji guru dan tenaga kependidikan lain) dan biaya nonpersonalia (buku pelajaran dan bahan atau peralatan habis pakai serta biaya operasi pendidikan tak langsung seperti listrik, air, telepon, pemeliharaan sarana prasarana dan sebagainya). Untuk sekolah negeri, seharusnya biaya institusional ini did anai oleh negara dengan dana publik, sementara untuk sekolah swasta ditanggung sebagian oleh negara (Supratiknya, 2006: 165-166).

  Sehubungan dengan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan yang berwujud pendanaan pendidikan, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No.20 Th 2003 bahwa setiap warga negara yang berusia 7- 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pengalihan dana subsidi tersebut digunakan untuk BOS. Melalui BOS peserta didik tingkat dasar akan dibebaskan dari beban biaya pendidikan. Kebijakan itu dimaksudkan untuk menjamin siswa miskin tetap bersekolah dengan membebaskan mereka dari seluruh iuran sekolah dan penyediaan bantuan transportasi, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan dasar (Kompas, 18 Juni 2005).

  Untuk itu, anggaran pendidikan difokuskan pada program wajib belajar 9 tahun, peningkatan mutu dan profesionalisme guru, serta pengembangan ilmu dan keahlian. Garis besar program tersebut relevan dengan sasaran dari rencana strategi pendidikan nasional, yaitu perluasan akses, peningkatan mutu, dan tata pengelolaan yang baik (Kompas, 26 September 2006).

  Dengan adanya program BOS identik dengan sekolah gratis, program tersebut membutuhkan anggaran dari negara yang lumayan besar, tetapi bila negara tidak mampu menggratiskan sepenuhnya untuk semua sekolah, setidaknya negara harus berusaha memikul biaya operasional yang meliputi biaya persona lia khususnya gaji guru dan tenaga kependidikan lain yang berwujud program BOS masih belum dilakukan sepenuhnya baik dari pemerintah maupun sekolahan sendiri. Sebenarnya pola dasar kebijakan pendanaan pendidikan yang berlaku saat ini perlu diubah menjadi sebagai berikut: (1) berangsur-angsur dikembangkan kebijakan yang tidak membedakan sekolah negeri dan swasta; (2) bagi sekolah baik negeri maupun swasta yang dana masyarakatnya kecil; (3) perlu cari varian-varian yang dapat dipakai untuk mendinamisasikan pendanaan pendidikan yang mengarah ke satu pola: partisipasi masyarakat lebih didorong dan yang lemah dibantu. Di sisi lain subsidi berkelanjutan tidak diperhitungkan secara pukul rata, melainkan didasarkan atas berbagai macam pertimbangan misalnya jumlah siswa, status sosial-ekonomi, lokasi geografis, bidang yang dibina (yang langka subsidi), besar kecilnya partisipasi masyarakat, dan lain- lain; (4) subsidi parsial dipakai untuk menolong institusi yang lemah, misalnya dengan diberikan bantuan gedung, guru atau bantuan lain yang memberi efek ganda (Jalal, 2001: 75).

B. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

1. Latar Belakang Program BOS dan Pengertiannya

  Dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2005 dan sehubungan dengan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pemerintah mengalihkan dana subsidi tersebut untuk Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB Negeri/Swasta. Melalui BOS, peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya sekolah.

  Sejak dikeluarkan Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pend idikan Nasional telah mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini juga ditandai dengan dicanangkannya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP) pada tahun 1994 oleh presiden RI sebagai gerakan nasional. Sektor pendidikan juga mendapatkan kucuran dana dari pemerintah sebagai akibat dari pengurangan BBM, yaitu dengan dikucurkannya program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM), salah satunya adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat SD sede rajat dan SMP sederajat.

  Pengertiannya program BOS ini adalah program yang dibuat oleh pemerintah dalam pengalihan subsidi BBM yang bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan beban siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.

2. Sasaran Program, Besarnya Bantuan dan Waktu Pelaksanaan

  Adanya sasaran program, besarnya bantuan dan waktu pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah ini sesuai dengan petunjuk pelaksanaan BOS 2006, antara lain: yang bersedia menerima BOS harus menandatangani surat perjanjian bantuan dan bersedia mengikuti ketentuan yang berlaku.

  b. Besar dana bantuan dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan: 1) SD/MI/SDLB/Salafiah Rp 235.000,-/siswa/tahun. 2) SMP/MTs/SMPLB/Salafiah Rp 324.500,-/siswa/tahun.

  Mulai tahun 2007 siswa SD akan menerima masing- masing Rp 254.000,- /siswa/tahun dan siswa SMP akan menerima masing- masing Rp 354.000,-/siswa/tahun (Bussines News, 30 Januari 2007).

  c. Untuk periode Januari-Juni 2006 alokasi BOS dibayarkan berdasarkan jumlah siswa pada tahun pelajaran 2005/2006, sedangkan untuk periode Juli- Desember 2006 dibayarkan berdasarkan jumlah siswa pada tahun pelajaran 2006/2007.

  d. Untuk tahun 2006 BOS dibayarkan secara per dua bulan.

3. Ketentuan Sekolah Penerima BOS

  a. Bagi sekolah yang telah menyelenggarakan pendidikan gratis untuk siswa miskin pada periode sebelumnya, maka sekolah tersebut membebaskan semua bentuk pungutan/sumbangan/iuran kepada seluruh peserta didik.

  b. Bagi sekolah yang memungut pungutan/sumbangan/iuran pada periode sebelumnya, maka sekolah harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: masih ada sisa dana BOS dapat digunakan untuk mensubsidi siswa lain.

  2) Bagi sekolah yang tidak mempunyai siswa miskin, maka dana BOS dapat digunakan untuk mensubsidi seluruh siswa untuk megurangi iuran yang dibebankan kepada orang tua siswa minimum senilai dana BOS yang diterima.

  3) Sekolah dilarang memanipulasi data jumlah siswa dengan maksud untuk dapat memperoleh bantuan yang lebih besar.

  4) Sekolah dilarang memanipulasi data besar iuran kepada orang tua siswa.

  5) Sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan bertanggungjawab serta bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana yang dikelola oleh sekolah, baik yang berasal dari dana BOS maupun dari sumber lain.

  Bagi sekolah yang mampu secara ekonomi yang saat ini memiliki penerimaan lebih besar dari dana BOS, mempunyai hak untuk menolak BOS tersebut, sehingga tidak wajib untuk melaksanakan ketentuan yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan BOS ini. Keputusan atas penolakan BOS harus melalui persetujuan siswa miskin, sekolah menjamin kelangsungan pendidikan siswa tersebut.

  4. Teknik Penyaluran

  a. Tahap Persiapan 1) Surat perjanjian bantuan dibuat rangkap 3, 1 untuk dikirm ke tim

  PKPS-BBM Propinsi, 1 untuk Sekolah dan 1 untuk tim PKPS-BBM Kabupaten/Kota (yang bermaterai Rp6000,-).

  2) Membuka rekening atas nama lembaga/sekolah (tidak atas nama pribadi) untuk penyaluran dana BOS di lembaga keuangan pemerintah serta mengirimkan nomor rekening dan fotokopi lembar pertama dari buku tabungan dari rekening yang dimaksud, dikirim ke tim PKPS-BBM/Kota setempat.

  b. Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS 1) Dana BOS langsung dikirim ke nomor rekening sekolah.

  2) Jika terdapat perbedaan antara jumlah dana yang diterima oleh tim PKPS-BBM Kabupaten/Kota, maka harus segera dilaporkan ke Kantor Pos/Bank yang bersangkutan serta ke tim PKPS-BBM Kabupaten/Kota dan Propinsi untuk diselesaikan lebih lanjut.

  3) Penga mbilan dana BOS dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan diketahui Komite Sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.

  5. Pemanfaatan Dana BOS

  Dana BOS dapat digunakan untuk membiayai komponen- a. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru (biaya pendaftaran dan daftar ulang, termasuk di dalamnya pengeluaran untuk penggandaan formulir, pengeluaran untuk alat tulis, uang lelah, transport, dan konsumsi panitia).

  b. Pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.

  c. Pembelian bahan-bahan habis pakai (buku tulis untuk guru, kapur tulis, pensil, bahan pratikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula, kopi dan teh untuk kebutuhan sehari- hari di sekolahan).

  d. Pembiayaan kegiatan kesiswaan (program remedial, program pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, dll). Dapat digunakan untuk pembiayaan guru yang menyelenggarakan kegiatan ini (pembelian alat tulis, bahan dan penggandaan materi termasuk uang lelah serta uang transport).

  e. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil belajar siswa seperti pengeluaran untuk uang lelah, pengawas, penulis soal ujian, koreksi hasil ujian, panitia ujian, bahan dan penggandaan soal, uang lelah untuk guru/wali kelas dalam rangka pembuatan laporan evaluasi siswa.

  f. Pengembangan profesi guru (pelatihan) dan pengeluaran untuk kegiatan ini seperti (honorarium narasumber, penulisan materi paparan, uang lelah g. Pembiayaan perawatan ringan sekolah (pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, pembetulan KM/WC, perbaikan mebeler).

  h. Pembiayaan langganan daya dan jasa (listrik, air, telepon, yang ada di sekolahan). i. Pembiayaan honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yang tidak dibiayai pemerintah dan /atau pemerintah daerah. Tambahan insentif bagi kesejahteraan guru PNS ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah. j. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin. k. Pembiayaan pengelolaan BOS, surat- menyurat dan penyusunan laporan. l. Bila seluruh komponen di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran. Dana BOS tidak diperbolehkan untuk: a. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan dibungakan.

  b. Dipinjamkan kepada pihak lain.

  c. Membayar bonus, tranportasi atau pakaian yang tidak berkaitan dengan kepentingan murid.

  d. Membangun gedung/ruangan baru.

  e. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.

g. Membiayai segala jenis kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat dan daerah.

6. Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS

  Dalam hal pertanggungjawaban keuangan ini dilakukan mulai dari penerimaan sampai pengeluaran, antara lain: a. Dana BOS yang diterima sekolah harus didaftarkan/ dicatat sebagai salah satu sumber penerimaan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

  Belanja Sekolah (RAPBS).

  b. Pengeluaran dana harus berdasarkan RAPBS yang telah disepakati oleh Kepala/Dewan Guru, Komite Sekolah dan Ketua Yayasan bagi sekolah swasta.

  c. Pengeluaran dana berdasarkan permintaan penanggungjawaban kegiatan diajukan kepada sekolah dengan melampirkan proposal kegiatan.

  d. Penerimaan dan pengeluaran dana dicatat dalam buku kas. Pelaporan Jenis laporan yang harus dibuat/didokumentasikan oleh sekolah: a. Nama- nama siswa penerima bantuan.

  b. Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran.

  c. Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah.

  d. Rincian penggunaan dana sejenis anggaran.

  e. Buku Kas.

  Laporan pertanggungjawaban harus memenuhi unsur-unsur: a. Singkat tetapi jelas, lengkap dan tertata rapi.

  b. Membuktikan semua transaksi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan ketentuan dan menutup buku pada akhir bulan.

  c. Laporan keuangan BOS harus dilampiri dengan: 1) Bukti kuitansi pembayaran.

  2) Fotokopi bukti Surat Setoran Pajak (SSP)

  d. Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan- laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan setiap saat.

  Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada tim PKPS- BBM Kabupaten/Kota dan kepada yang berkepentinagn setiap triwulan, semesteran dan tahunan dengan dilampiri bukti pengeluaran dan fotokopi bukti Surat Setoran Pajak (SSP).

C. Kerangka Teoritik

  Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang sistem pendidikan nasional adalah dicanangkannya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP). Kebijakan tersebut telah dimuat di dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003, yang mengamanatkan bahwa setiap warga belajar pendidikan dasar 9 tahun, dimana semua warga nega ra Indonesia yang berusia 7-15 tahun wajib menuntaskan pendidikan dasarnya paling akhir di tingkat SMP. Dengan adanya kebijakan yang dimanatkan dalam Undang- Undang tersebut, pemerintah memberikan konsekuens i dengan wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar. Sehubungan dengan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, dan dengan adanya pengalihan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2005, pemerintah mengalihkan subsidi tersebut untuk mensukseskan pendidikan dasar yang berwujud pendanaan pendidikan.

  Pengalihan dana subsidi tersebut digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan adanya BOS, peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya pendidikan. Kebijakan itu dimaksudkan untuk menjamin siswa miskin tetap bersekolah dengan membebaskan mereka memperoleh layanan wajib belajar pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat. Program BOS ini adalah program yang dibuat oleh pemerintah dari pengalihan subsidi BBM dengan bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan beban siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.

  Keberhasilan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat dicapai, jika pelaksanaan program BOS ini dilaksanakan dengan baik sesuai pemanfaatan dana sampai pertanggungjawaban keuangan dana BOS antara lain: 1) tahap persiapan yang meliputi: (a) sekolah membuat surat perjanjian pemberian bantuan yang dibuat rangkap 3, 1 untuk dikirim ke tim PKPS-BBM Propinsi, 1 untuk sekolah dan 1 untuk tim PKPS-BBM Kabupaten/Kota yang bermaterai Rp 6000, (b) membuka rekening atas nama sekolah untuk penyaluran dana BOS dan fotokopi lembar pertama dari buku tabungan rekening ya ng dimaksud, dikirim ke tim PKPS-BBM Kabupaten/Kota setempat, 2) tahap penyaluran dan pengambilan dana BOS yang meliputi: (a) penyaluran dana BOS yang dikirim melalui rekening sekolah, (b) jika terdapat perbedaan antara jumlah dana yang diterima oleh tim PKPS-BBM

  Kabupaten/Kota, maka harus dilaporkan ke kantor Pos/Bank yang bersangkutan serta ke tim PKPS-BBM untuk diselesaikan lebih lanjut, (c) pengambilan dana BOS dilakukan kepala sekolah dengan diketahui oleh komite sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan, 3) pemanfaatan dana BOS, sekolah harus memanfaatkan dana BOS untuk keperluan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan keperluan sekolah lainnya seperti pengembangan profesi guru, pembiayaan perawatan ringan sekolah, pembiayaan langgganan daya dan jasa, 4) pertanggungjawaban keuangan dana BOS, sekolah penerima dana BOS harus mempertanggungjawabkan keuangannya dimulai dari penerimaan sampai pengeluaran berdasarkan RAPBS yang telah disepakati oleh Kepala/Dewan dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka diharapkan dapat membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban biaya untuk siswa lainnya.

D. Penelitian Terdahulu

  Penelitian sebelumnya dilakukan oleh tim peneliti dari mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Maret-Mei 2006. Tim tersebut meneliti tentang “Efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah” di SMP Kulon Progo. Hasil penelitian mendapatkan bahwa masih belum efektifnya program dana BOS di SMP Negeri Kabupaten Kulon Progo.

  Penelitian lain juga dilakukan oleh ICW (Indonesian Coruption Wacth) tentang efektifnya dana BOS, dengan menemukan banyaknya penyimpangan dalam penyaluran dana BOS. Temuan tersebut diperoleh oleh

  ICW dengan melakukan survey terhadap orang tua siswa di Jakarta, Semarang, Garut dan Kupang pada bulan Agustus-September 2005. penyimpangan terlihat dari maraknya pungutan terhadap orang tua siswa setelah turunnya dana BOS.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif

  adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dipersoalkan itu telah tepat sasaran. Dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah suatu kebijakan yang berupa program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Kabupaten Klaten telah sesuaikan dengan petunjuk BOS, baik dilihat dari penyaluran dana BOS, pemanfaatan dana BOS, maupun pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterapkan oleh kepala sekolah, guru dan siswa. Dalam penelitian evaluatif ini diharapkan dapat memberikan keterangan tentang seberapa jauh ketidaksesuaian yang terjadi dalam objek dan subjek penelitian, sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam mengarahkan keberhasilan objek dan subjek penelitian (Muhajir, 2003: 209).

  Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang dimulai dengan kejadian atau fakta dan kemudian mundur ke belakang untuk mencoba menemukan faktor-faktor yang kemungkinan menjadi penyebab kejadian tersebut. Data dikumpulkan setelah kegiatan yang dipersoalkan itu berlangsung. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data berupa penyaluran, pemanfaatan, dan pertanggungjawaban

  B. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang atau tempat yang diamati untuk kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah kepala sekolah, guru dan siswa.

  2. Objek Penelitian Objek me nurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang atau perkara atau benda yang menjadi pokok pembicaraan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah penyaluran dana BOS, pemanfaatan dana BOS dan pertanggungjawaban dana BOS.

  C. Lokasi Penelitian dan Alasan Pemilihan Lokasi

  1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah SMP di Kabupaten Klaten.

  Penelitian ini dilakukan di SMP Kabupaten Klaten, karena menurut Undang- Undang Pendidikan, SMP merupakan bagian dari pendidikan dasar yang pembia yaannya ditanggung oleh negara.

  2. Alasan Pemilihan Lokasi Daerah tersebut merupakan salah satu daerah penerima program BOS, sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan dan dalam pelaksanaanyapun belum adanya pungutan bermacam- macam dari sekolah. Penelitian ini menarik peneliti untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan.

D. Populasi Sampel, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

  1. Populasi Penelitian Populasi merupakan sekumpulan subjek yang menjadi pusat perhatian, yang terkandung informasi yang ingin diketahui. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh SMP di Kabupaten Klaten yang menerima dana BOS.