Evaluasai sistem informasi akutansi penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal pada sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 1

(1)

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

DANA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

DAN BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP)

SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

(SMP N) 171 JAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

SYAHBILLAL AKBAR

205082000239

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

i

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DANA BANTUAN

OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

PENDIDIKAN (BOP) SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMP N) 171 JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh:

Syahbillal Akbar NIM: 205082000239 Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Rahmawati, SE.MM

NIP. 195706171985031002 NIP. 19770814200642003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(4)

ii Hari ini Rabu Tanggal 16 Juni tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Syahbillal Akbar NIM: 20508200039 dengan judul skripsi ”EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DANA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DAN BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMP N) 171 JAKARTA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Juni 2010

Tim Penguji Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Rahmawati,.SE.MM

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM Yusro Rahma,.SE.MSi


(5)

iii Hari ini Kamis Tanggal 7 Januari tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Syahbillal Akbar NIM: 20508200039 dengan judul skripsi ” kkk”. Memperhatikan Mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi inin sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Januari 2010

Tim Penguji Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM Amilin, SE,Akt.MSi

Ketua Sekretaris

Rini, SE. MM Penguji Ahli


(6)

iv

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Syahbillal Akbar 2. Tempat / Tanggal lahir : Jakarta, 05 Juni 1987

3. Alamat : Jl.Masjid Nurul Falah No. 11 Sukatani Cimanggis-Depok

4. No. Telephone Rumah : 021-87742357 5. No. Handphone : 085695673xxx

6. Email : akbar_syahbillal56@yahoo.com

7. Agama : Islam

8. Kewarganegaraan : Indonesia

B. DATA PENDIDIKAN

1. Tahun 1993-1999 : SD N 08 Jakarta 2. Tahun 1999-2002 : SMP N 174 Jakarta 3. Tahun 2002-2005 : SMA N 99 Jakarta

4. Tahun 2005-2009 : Universitas Indraprasta Fakultas Teknik, Matematika dan IPA ( Strata-1) Jurusan Matematika

5. Tahun 2005-2010 : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi.

6. Tahun 2009-sekarang : Universitas Indraprasta Program Magister Fakultas Teknik, Matematika dan IPA (strata-2) Jurusan matematika.

EVALUATION OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON CASH INFLOW AND CASH OUTFLOW THE FUND OF OPERATIONAL SCHOOL


(7)

v FOR INTERNAL CONTROL

AT JUNIOR HIGH SCHOOL 171 JAKARTA By : Syahbillal Akbar

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the accounting information system of revenue, cash in and cash out flow, any accounting information system on revenue, cash in and outflow and does the accounting information system run effectively as the supplier information for internal control. The object of this research is the State Junior High School 171 Jakarta, the test is done by give evaluation accounting information system to organize system, document, internal control system, and the results of the report.

This research use a descriptive qualitative analysis that is implementation of accounting information system which applied at Junior High School 171 Jakarta and compared to theories related with accounting information system, so it will obtain the desired results of this research.

The results of this research shows that accounting information system especially revenue system, cash inflow, purchasing, and cash outflow are run effectively. It can be seen on organization chart which have as according to School characteristic, adequate document and good plan, internal control system and adequate report.

Keyword: Evaluation, Accounting information system, cash in and outflow, revenue accounting, internal control

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS


(8)

vi DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DAN DANA BANTUAN

OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP) SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL

PADA SMP N 171 JAKARTA Oleh: Syahbillal Akbar

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana bantuan operasional pendidikan (BOP), sudah terdapatnya sistem informasi akuntansi dalam penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaiamana sistem informasi akuntansi sudah berjalan efektif sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal. Objek penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta, Pengujian dilakukan dengan mengevaluasi sistem informasi akuntansi dilakukan terhadap struktur organisasi, dokumen, sistem pengendalian intern dan laporan yang dihasilkan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif yaitu menguraikan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta dan dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi, sehingga didapat hasil yang diinginkan penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya sistem pendapatan, penerimaan kas dan pengeluaran kas berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan karakteristik sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik, sistem pengendalian intern dan laporan yang memadai. Kata kunci : Evaluasi, sistem informasi akuntansi, penerimaan dan pengeluaran kas,

dan pengendalian internal.


(9)

vii Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat- dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW. Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.

Alhamdulillahirobbil`alamin. Penulis panjatkan atas karunia dan kehenda-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sebagai Penyedia Informasi untuk

Pengendaliam Intern Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta” guna

melengkapi salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ayanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, do`a dan semangat yang tiada henti-hentinya, adik-adikku tercinta dan sepupuku yang telah mendo`akan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid,.MS, selaku pembimbing I dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan saran, meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Rahmawati, SE,MM. Selaku pembimbing II dan sekretaris program non-reguler Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini serta memberikan pengarahan dan saran.

4. Bapak Afif Sulfa, SE,.Ak,MSi. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE.MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan selama penulis menjalani masa pendidikan.


(10)

viii 7. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam urusan adminstrasi ( Thanks to mba Ani, Heri, Mas Aziz, Mas Alfred, dan mpok).

8. Seluruh Pihak SMP N 171 Jakarta, yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

9. Sahabat-sahabatku yang baik yang selalu menemaniku baik dalam mencari data maupun menemui dosen pembimbing, Abdul Ajij, Arya, Rendy, Teguh, Ardi, Ariephin, Asep, Wahyu, Imam fauzi, M.Rosul, bedul, acil, ferdi, Indah, Dewi, Aini, Devi, Maya, Ega yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk cepat-cepat menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2005 atas kebersamaanya selama ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan penulis masih jauh dari cukup untuk membuat suatu karya tulis yang sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca akan sangat berguna.

Semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Jakarta, Maret 2010

Penulis

Syahbillal Akbar


(11)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ...……..…. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF……….. .………… iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...………… iv

ABSTRACT……… v

ABSTRAK ...…………. vi

KATA PENGANTAR...…………. vii

DAFTAR ISI...………… x

DAFTAR TABEL ...………… xii

DAFTAR GAMBAR...………… xiii

DAFTAR LAMPIRAN………. xiv

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Penelitian………. 1

B. Perumusan Masalah……….. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 7

1. Tujuan Penelitian………. 7

2. Manfaat penelitian……… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 9

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi……… 9

1. Pengertian Sistem……… 9

2. Pengertian Informasi……… 11

3. Pengertian Akuntansi……… 14

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi………. 16

B. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi……….. 18

C. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi……….. 19


(12)

x E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi……… 23

F. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi……… 25

G. Integrasi Sistem Informasi Akuntansi………. 25

H. Pengertian Program Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Operasional Pendidikan……… 26

I. Laporan Keuangan dan Komponen Laporan Keuangan Sekolah (Organisasi Nirlaba)……… 27

J. Sistem Pengendalian Internal……….. 34

K. Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Internal Sekolah atau Organisasi Nirlaba)………. 37

L. Kerangka Pemikiran……….. 39

BAB III METODELOGI PENELITIAN……… 41

A. Ruang Lingkup Penelitian………. 41

B. Metode Penentuan Sampel……….. 42

C. Metode Pengumpulan Data……… 42

D. Metode Analisis Data………. 43

E. Operasional Variabel Penelitian……….. 44

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN……… 45

A. Gambaran Umum SMP N 171 Jakarta……… 45

1. Sejarah Pendirian SMP N 171 Jakarta………. 45

2. Profil SMP N 171 Jakarta……….. 46

3. Struktur Organisasi SMP N 171 Jakarta………. 48

4. Kegiatan Umum SMP N 171 Jakarta………. 53

B. Sistem Informasi Akuntansi SMP N 171 Jakarta……… 56

1. Sistem Pendapatan dan Penerimaan Kas………. 56

2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas……… 62

3. Sistem Penggajian dan Honorarium………. 72

4. Laporan Yang Dihasilkan………. 73

C. Evaluasi Sistem Informasi akuntansi SMP N 171 Jakarta………. 74

1. Evaluasi Struktur Organisasi……….. 74

2. Evaluasi Sistem Pendapatan dan Penerimaan Kas……….. 77


(13)

xi

4. Evaluasi Sistem Penggajian dan Honorarium………. 104

5. Evaluasi Sistem Pelaporan……….. 115

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 118

A. Kesimpulan……….. 118

B. Implikasi……….. 119

Daftar Pustaka……… 122


(14)

xii

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMP N 171 Jakarta 45 4.2 Tabel Perbedaan sebelum dan setelah evaluasi 116-117


(15)

xiii

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Struktur Organisasi SMP N 171 Jakarta 55 4.2 Flowchart Pendaftaran BOP dan BOS 86 4.3 Flowchart penyaluran dana BOP dan BOS 87 4.4 Flowchart penerimaan dana BOP dan BOS 88-89 4.5 Flowchart pembelian 100-102 4.6 Flowchart sistem pengeluaran kas 103 4.7 Flowchart sistem penggajian dan honorarium 114


(16)

xiv

No. Keterangan Halaman

1. Laporan Penerimaan BOP 125

2. RAPBS dana BOS 126-127

3. Rincian penggunaan dana per jenis anggaran BOS 128-130 4. Uraian per kode rekening BOP biaya alat tulis dan kantor 131 5. Uraian per kode rekening BOP biaya bahan peraga 132 6. Uraian per kode rekening BOP biaya cetak 133 7. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran dana BOS 134 8. Laporan daftar penerimaan honorarium Guru 136 9. Kuintansi Pembayaran ATK dan faktur perlengkapan kantor 137 10. Daftar Penerimaan uang transport dan pembelian barang 138


(17)

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu tahun 2004-2009 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah agar rakyat mendapat peningkatan akses pendidikan yang lebih berkualitas dan menjangkau pelayanan pendidikan adalah dengan cara mengadakan suatu program pemberian dana terhadap pendidikan dasar sembilan tahun. Program pemberian dana tersebut adalah Bantuan Operasional Sekolah atau yang lebih dikenal dengan nama BOS dan Program Bantuan Opersional Pendidikan (BOP).

Sejak tahun 2005 peranan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Bantuan Opersional Pendidikan (BOP) amat strategis dalam percepatan pencapaian target program wajib belajar sembilan tahun. Tercapainya Angka Partisipasi Kasar (APK) 96,18 % pada tahun 2008, sudah menunjukan bahwa ke depan; program BOS dan BOP tidak saja perlu dipertahankan tapi juga harus dilanjutkan. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah melakukan perubahan terhadap tujuan dan pendekatan atau


(19)

orientasi program BOS dan BOP ke depan. Peranan BOS dan BOP tidak saja untuk mempertahankan APK, tetapi juga berkontribusi besar untuk memaksimalkan manfaat sistem informasi sebagai bahan olah bagi keputusan manjerial pihak sekolah. Keputusan yang tepat dan cepat akan memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan kemajuan pendidikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar program operasional sekolah (BOS) dan program operasional pendidikan (BOP) dapat tetap hidup dan mampu bersaing meningkatkan kualitas pendidikan adalah bagaimana sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut dapat menjalankan sistem informasi dengan tepat dan cepat. Sistem informasi yang tepat dan cepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan sistem informasi yang tepat dan cepat. Sistem informasi yang tepat dan cepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan kegiatan operasional sekolah sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Sistem informasi yang tepat itu sendiri dapat digolongkan ke dalam sistem yang lebih kecil. Menurut Amir Abadi Jusuf dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2005: 4); sistem informasi dibagi menjadi 7 subsistem yang meliputi : Sistem Pemrosesan Data Elektronik ( EDP), Sistem Pemrosesan Data (DP), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Penunjang Keputusan (DSS), Sistem Ahli (ES), Sistem Informasi Eksekutif (EIS) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).


(20)

Salah satu sistem informasi tersebut adalah informasi akuntansi yang dihasilkan dari sebuah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak internal dan eksternal. Dengan adanya sistem informasi akuntansi diharapkan pihak manajemen dapat mengefisiensikan sumber daya sehingga kegiatan operasional sekolah tetap berjalan dengan baik serta memperoleh kualitas pendidikan yang maksimal.

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem mencatat, mengumpulkan, mengklasifikasikan data atau informasi yang dihasilkan dari transaksi perusahaan. Data atau informasi tersebut selanjutnya dianalisis, didistribusikan, dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan kegiatannya, organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang barang, jasa maupun manufaktur sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak diluar perusahaan yang membutuhkannya.

Selain itu, agar sistem informasi akuntansi dapat beroperasi dengan efektif dan efisien, maka manajemen perlu membuat sistem pengendalian intern. Pengendalian intern dirancang untuk mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi adanya kesalahan maupun penyimpangan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi, sehingga tujuan sistem pengendalian intern untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data


(21)

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dapat tercapai.

Pengendalian internal (Internal Control) merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian.

Untuk mendapatkan gambaran tentang sistem informasi akuntansi, maka diperlukan sebuah analisis sistem informasi akuntansi dan pengendalian intern pada sebuah sekolah. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai hingga sejauhmana analisis sistem informasi akuntansi atas prosedur penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan program bantuan opersional pendidikan (BOP) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 di Jakarta terhadap teori relevan yang melandasinya. Selain itu, evaluasi ini diarahkan pada pelaksaan pengendalian internal sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut terhadap prosedur, maksudnya adalah apakah pelaksanaan pengendalian internalnya efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dengan dilakukannya evaluasi ini diharapkan dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap keamanan sekolah atau perusahaan nirlaba, keandalan serta keakuratan informasi yang dihasilkan.


(22)

Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu: (a) Keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI, 2001:319).

Dengan menetapkan serta menerapkan pengendalian internal secara baik dan benar pada suatu perusahaan, maka sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dan dapat meminimalkan resiko. Menurut Wilkison seperti yang telah dikutip oleh Yuli Apriani (2004:2) mengungkapkan bahwa: “Jika suatu pengendalian internal telah ditetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik, dan data akan dimonitor serta berada di bawah kendali, tujuan akan tercapai, resiko menjadi kecil, dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Di sisi lain, tanpa pengendalian internal, kondisi yang membawa dampak negatif bagi sekolah atau perusahaan nirlaba mungkin akan terjadi, seperti kesalahan pengambilan keputusan, inefisiensi biaya, kehilangan aset, terhentinya kegiatan usaha maupun terkena sanksi”. Sebagai hasilnya, dengan diterapkannya pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi, maka sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi akuntansi yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap), dapat di audit (Auditable) dan juga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi pihak manajemen sekolah.

Maka dari itu penulis ingin melakukan suatu evaluasi terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk menilai sampai sejauhmana penerapan sistem informasi


(23)

akuntansi yang dijalankan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta terhadap teori relevan yang melandasinya. Oleh karena itu, dengan dilakukannya evaluasi ini, diharapakan dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap keamanan sekolah atau perusahaan nirlaba, keandalan serta keakuratan informasi yang dihasilkan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah sampaikan sebelumnya dan karena luasnya pembahasan dalaam penelitian ini hanya dibatasi pada pokok masalah dalam penelitian ini yaitu “ Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Atas Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sebagai Penyedia Informasi Pengendalian Internal Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta ”.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat sistem informasi atas prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta?

2. Bagaimana sistem informasi akuntansi atas prosedur penerimaan dan pengeluaran dana program operasional sekolah (BOS) dan program


(24)

operasional pendidikan (BOP) yang telah diterapkan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta?

3. Bagaimana evaluasi sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan opersional pendidikan (BOP) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan opersional sekolah (BOS) dan bantuan opersional pendidikan (BOP) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasahan yang dihadapi, maka tujuan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

a. Untuk menganalisa evaluasi sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta.

b. Untuk menganalisa pelaksanaan perancangan sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) yang telah diterapkan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta.

c. Untuk mengenalisa evaluasi sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional


(25)

sekolah (BOS) dan bantuan opersional pendidikan (BOP) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian intern pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Sekolah

Membantu sekolah dalam memeriksa kembali sistem informasi akuntansi serta struktur pengendalian internalnya apakah sudah berjalan efektif atau belum.

b. Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah dalam menganalisa programnya dan menjadi bahan acuan program bantuan operasional sekolah (BOS) serta bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk pelaksanaan tahun berikutnya.

c. Bagi pihak lain

Untuk membantu siapa saja yang ingin mengetahui dan memperdalam tentang sistem informasi akuntansi dan dapat dipergunakan sebagai pengetahuan serta bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya. d. Bagi Penulis

Untuk membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian dalam rangka memperoleh gelar sarjana ekonomi akuntansi pada fakultas ekonomi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi dalam perusahaan adalah ibarat darah yang mengaliri seluruh tubuh perusahaan tersebut. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Informasi akuntansi yang tepat, akurat dan cepat akan membuat perusahaan menjadi sehat dan berkembang pesat. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi menjadi suatu masalah yang penting bagi setiap perusahaan.Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem informasi akuntansi, kita perlu tahu pengertian sistem dan informasi itu sendiri.

1. Pengertian Sistem

Ada beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

Menurut Daranatha (2009:14), “sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.

Menurut Mc Leod JR (2001;11) Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen


(27)

yang sama, tapi susunan dasar adalah: Input, Transformasi, Output, Mekanisme kontrol, Tujuan.

Krismiaji (2002: 29) Mendefinisikan sistem sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkain tujuan. Sedangkan definisi sistem menurut Mulyadi (1993:2) sebagai berikut: a)Setiap sistem terdiri dari atas unsur-unsur. b)Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c)Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d)Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut: Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan prosedur menurut Yogianto (1995:1) mengutip dari Richard F. Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: ``Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pengertian prosedur menurut Zaki Baridwan (1990: 3) adalah merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi.


(28)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu agar mempermudah bagi yang membuat dan menggunakan suatu sistem. Dengan kata lain, sistem adalah suatu hubungan yang berguna untuk mencapai sasaran tertentu.

Menurut Marshal Romney (2005:65), Sistem dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

a. Sistem Lingkaran Terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

b. Sistem Lingkaran Tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sedangkan menurut Amir Jusuf (2003: 6) sifat sistem terdiri dari empat kelompok diantaranya adalah:

a. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.

b. Sistem tertutup adalah sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

c. Sistem Fisik adalah sistem yang terdiri dari sejumlah sumber fisik d. Sistem konseptual adalah sistem yang menggunakan sumberdaya

konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik. 2. Pengertian Informasi

Dibawah ini adalah pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:


(29)

Menurut Cushing seperti yang dikutip oleh Yuli Apriani (2004:5) data dapat terdiri dari sekumpulan karakter yang diterima sebagai input terhadap suatu sistem informasi dan disimpan serta diolah sedangkan informasi diartikan sebagai output pengolahan data yang diorganisir dan berguna bagi yang menerimanya. Sedangkan menurut Wilkinson (1995:6) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sehingga bentuknya berubah dan nilainya semakin tinggi dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hall (2001:14), informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”. Sedangakan menurut McLeod, Jr.(2001:15), “informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Menurut Wahyono (2004:3) yang di kutip dari bukunya Gordon B. Davis, informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat di pahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Menurut Cushing seperti dikutip oleh Yuli Apriani (2004;5), data dapat terdiri dari sekumpulan karakter yang diterima sebagai input terhadap suatu sistem informasivdan disimpan serta diolah sedangkan informasi diartikan sebagai output pengolahan data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Informasi mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari. Suatu sistem yang


(30)

kurang mendapat informasi akan menjadi kerdil dan kurang berguna karena masukan-masukan dari data kurang berfungsi dengan baik.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang mengganbarkan suatu kejadian-kejadian nyata (fakta) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Dengan kata lain, informasi adalah fakta yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu.

Agar informasi dapat bermanfaat bagi pemakainya, menurut Romney (2001:15) maka informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

a. Akurasi (Accuracy)

Akurasi atau tingkat keakuratan dapat diartikan bahwa sejauh mana informasi bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara ideal semua informasi yang dihasilkan harus seakurat mungkin.

b. Ketepatan Waktu (Timelines)

Manajer seharusnya dapat memperoleh informasi yang menggambarkan apa yang terjadi sekarang atau dimasa yang akan dating dan informasi apa yang telah terjadi dimasa lampau, mengingat informasi disajikan mempengaruhi proses pembuatan keputusan. c. Kelengkapan (Completeness)

Informasi semakin berharga jika dapat memberikan suatu gambaran yang utuh dari permasalahan, atau pemecahan masalah. Namun


(31)

informasi yang berlebihan, sama sekali bukan merupakan keuntungan, melainkan justru merupakan suatu ancaman tersendiri, karena sangat mungkin terjadi pihak pengguna informasi (manajemen perusahaan) misalnya akan mengabaikan seluruh bahkan seluruh informasi yang ada.

d. Relevansi (Relevance)

Informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula.

e. Ringkas (Simple)

Informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan. f. Jelas (Clear)

Tingkat informasi dapat dimengerti dan dipahami oleh penerima. g. Dapat dikuantifikasi (Kualitatif)

Tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka. h. Konsisten (Consistency)

Tingkat informasi dapat diperbandingkan 3. Pengertian Akuntansi

Ada beberapa didefinisikan yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

Komite terminologi AICPA ( The Comitee on Terminology of The American Institute of Certified Public Accountants), melalui laporan APB


(32)

No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “Akuntansi merupakan suatu aktivitas pelayanan, fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, pada dasarnya bersifat financial, mengenai entitas ekonomi yang dimaksudkan menjadi bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi dalam membuat pilihan beralasan diantara berbagai alternative.”

Menurut Niswonger, Warren, Reev dan Fees (2000:6), Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Menurut Riahi-Belkaoui (2000:38), Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entites ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik dalam membuat pilihan di antara alternatif tindakan yang ada.

Menurut kieso, Weygandt & Warfield (2002:2), Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi : (1) Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.

Jadi akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kuantitatif mengenai bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis.


(33)

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Kita telah mengetahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi keinginan perusahaan itu sendiri. Dan dibawah ini dijelaskan berapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, yaitu :

Menurut Bodnard dan Hopwood seperti yang telah dikutip oleh I.G Karmawan (2008:4), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.

Menurut Baridwan (1996:4), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ).

Menurut Mulyadi (2001:3), “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen, guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”


(34)

Menurut Daranatha (2009: 15), “ Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.

Menurut Jogiyanto (2003:225), “Sistem informasi akuntansi adalah Sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan”.

Menurut Wahyono (2004:17), “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”

Menurut Niswonger, Warren, Reev dan Fees (2000:7), Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai komponen-komponen yang terdiri dari pelaku, metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi mengenai keuangan dan operasi, usaha, kemudian mengolahnya menjadi informasi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

Berdasrkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu.


(35)

B. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2001: 18), ada tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem termasuk sistem informasi akuntansi, yaitu:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen.

Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumberdaya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya.Secara internal, pihak manajemen menerima infomasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi membantu mereka melakukan tugas merekasetiap hari dengan efisien dan efektif. Menurut Daranatha (2009:35) tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.


(36)

2. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.

3. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.

Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu tujuan yang terlewatkan.

C. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Yuli Apriani (2004:11), ada enam fungsi dari sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data/ transaksi

Upaya pengumpulan data/ transaksi biasanya terdiri dari tahap penangkapan data (data capture) menarik data ke dalam sistem. Setelah "ditangkap" data biasanya dicatat ke dalam formulir-formulir yang dikenal sebagai dokumen sumber, Juga biasa diabsahkan (validated) untuk menjamin kecermatan dan dikelompokkan agar bisa ditempatkan pada kategori yang telah ditentukan, sebelumnya' dan selanjutnya data bisa dipancarkan atau dipindahkan dari tempat "penangkapan" ke tempat "pemprosesan".


(37)

2. Pemprosesan Data/Transaksi

Sebelum menjadi informasi yang berguna, data/ transaksi yang telah dikumpulkan harus diproses terlebih danulu. Di sini bisa dilakukan tahap pengabsahan (validasi) dan pengelompokkan (klasifikasi) tambahan. Data yang terkumpul bisa diikhtisarkan dengan menjumlahkan transaksi yang sejenis, Kadang data dialihkan (transcribed) ke dokumen atau mcdia lain, Data juga bisa ditumpuk dengan mengumpulkan transaksi yang serupa dalam satu kelompok dokumen. Selanjutnya, data yang telah ditumpuk biasanya dipilah untuk disusun berdasarkan satu karakteristik tertentu. Jika data kuantitatif dilibatkan, langkah perhitungan dan pembandingan sering dilakukan; karena itu data baru bisa "diciptakan". 3. Pemanajemenan data

Tugas manajemen data terdiri dari tiga langkah pokok; penyimpanan, pemutakhiran dan pengambilan ulang. Penyimpanan data bisa dilakukan dalam arsip, file, atau database dengan cara yang relatif permanen atau bersifat sementara menunggu pemerosesan selanjutnya. Pemutakhiran menyesuaikan data yang tersimpan agar mencerminkan operasi, peristiwa dan keputusan yang terbaru. Pengambilan ulang merupakan usaha mengambil kembali data yang tersimpan untuk diproses lebih lanjut agar dapat menjadi suatu informasi yang berguna.

4. Pengendalian dan pengamanan data

Data yang dimasukkan ke dalam pemerosesan bisa salah, hilang, atau dicuri selama pemerosesan catatan bisa dipalsukan,dan


(38)

sebagainya.Untuk itu, maka salah satu tugas penting pada sistem. informasi adalah melindungi dan menjamin keakuratan data termasuk informasinya. Alat kendali dan cara pengamanan dapat meliputi otorisasi, laci Idlas yang terkunci, rekonsiliasi, verifikasi, dan tinjauan.

5. Pengadaan informasi

Tugas akhir dari sistem informasi, yaitu penyampaian informasi kepada pemakai. Pelaporan meliputi penyiapan laporan dari data yang telah diperoses, yang telah disimpan atau keduanya.Sedangkan pengkomunikasian terdiri dari penyajian laporan sedemikian rupa agar lebih dimengerti dan berguna bagi pemakai atau penyampaian laporan secara langsung kepada pemakai.

6. Pertimbangan Perancangan Sistem Pemrosesan

Menurut Hall seperti yang dikutip oleh Yuli Apriani (2004:10), konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan. Berikut ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas perancangan sistem adalah sebagai berikut:

a) Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai untuk menghasilkan kemajuan dan kemampuan system yang lebih besar.

b) Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan perancangan system dengan biaya yang dikeluarkan.

c) Berfokus pada permintaan fungsional dari system d) Melayani berbagai macam tujuan


(39)

e) Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem(user).

Sedangkan menurut Barry E. Cushing seperti dikutip oleh Yuli Apriani (2004: 9) mengemukakan bahwa:

a) Kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.

b) Berdasarkan kelayakan ekonomis, berarti sistem memiliki net present value positif.

c) Kelayakan operasional, input dikumpulkan ke sistem dan outputnya dapat digunakan.

d) Kelayakan perilaku, berarti sistem berdampak pada kehidupan kualitas kerja users.

e) Kelayakan teknis, ketersediaan teknologi untuk mendukung sistem serta teknologi mudah diperoleh atau dikembangkan.

f) Disesuaikan dengan kebutuhan informasi users.

D. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mc Leod Jr. (2001 :306) jika dibandingkan dengan sistem informasi yang lain sistem informasi akuntansi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda, meliputi:

a. Melaksanakan tugas yang diperlukan. Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen


(40)

dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar metakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian,

b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar. Peraturan dan praktek

yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama,

c. Menangani data yang rinci. Karena berbagai catatan pengolahan data

menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trail). Jejak audIt adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awaI hingga ke akhir, dan dari akhir ke awal.

d. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. 1ni terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan.

e. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. Sistem informasi

akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan. Sebagai contoh laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca.

E. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terdapat berbagai faktor yang perlu diperhitungkan dalam menyusun sistem informasi akuntansi. Faktor-faktor itu merupakan hal diluar sistem


(41)

akuntansi, tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Dikutip pada buku sistem informasi akuntansi oleh Zaki Baridwan (1998:7). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi itu antara lain:

1. Perilaku manusia dalam organisasi

Perlu dipertimbangkan dalam menyusun sistem informasi akuntansi karena sistem informasi itu tidak mungkin berjalan tanpa manusia,

2. Penggunaan metode kuantitatif

Dengan metode kuantitatif informasi yang dihasilkan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen akan lebih terarah, sehingga keputusan yahg dibuat akan lebih efektif.

3. Penggunaan komputer sebagai alat Bantu

Kemampuan komputer untuk mengolah data jauh melebihi kecepatan manusia, seperti:

a) Verifikasi, yaitu komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses.

b) Sortir, yaitu komputer memungkinkan untuk dilakukannya persortiran data ke dalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat.

c) Transmission, yaitu komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.

d) Perhitungan, yaitu dengan komputer perhitungan-perhitungan dapat dilakukan dengan cepat.


(42)

F. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa pengguna sistem informasi akuntansi, seperti yang dikutip pada buku sistem informasi akuntansi oleh George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang dikutip oleh Yuli Apriani (2004:23), bahwa pemakai infonnasi akuntansi dapat dibagi dalam dua ke1ompok besar, yaitu: a) Pemakai ekstern yang mencakup pemegang saham, investor, kreditor,

pemerintah, pelanggan dan pemasok, pesaing, serikat pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemakai ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagian keluaran ini bersifat rutin. Misalnya, transaksi hutang dagang dengan pemasok, .membutuhkan keluaran seperti pesanan pembelian dan cek dari sistem informasi akuntansi organisasi yang bersangkutan.

b) Pemakai intem terutama para manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya dalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan.

G. Integrasi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall Romney (2006:78), integrasi dibutuhkan untuk koordinasi dan sinkronisasi atau keselarasan dari operasi-operasi di dalam perusahaan. Suatu perusahaan harus dipandang sebagai sebuah sistem utuh yang mempunyai subsistem-subsistem yang berintegrasi membentuk suatu kesatuan yang tidak lepas. Sistem informasi akuntansi sebagai salah satu subsistem perusahaan harus dapat berintegrasi dengan subsistem-subsistem


(43)

lainnya, sehingga sasaran dari sistem informasi tercapai dan tujuan dari perusahaan juga tercapai. Sasaran dari sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi yang multilevel, cross functional, tepat pada waktunya, aktual dan relevan untuk semua manajer didalam subsistem-subsistem suatu perusahaan. Integrasi dicapai dengan cara berkomunikasi terhadap data dan informasi yang mengalir dari dan ke subsistem-subsistem lainnya. Arus komunikasi menerobos batas dari sistem melalui suatu penghubung.

H. Pengertian Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP)

1. Pengertian Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

Menurut Panduan Bantuan Operasional Sekolah Departemen Pendidikan Nasional (2009:6) Program bantuan operasional sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Sedangkan menurut Balitbang Depdiknas (2006:7) bantuan operasional pendidikan (BOP) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendaan biaya personalia bagi satuan pendidikan dasar.

2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan adalah hampir sama. Tujuan umum dari Program


(44)

bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Sedangkan menurut Depdiknas (2006:8) tujuan khusus dari program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) adalah:

a. Membebaskan biaya seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah dan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

b. Membebaskan biaya seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah dan pendidikan, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (BSI). c. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah

swasta.

I. Laporan Keuangan dan Komponen Laporan Keuangan Sekolah ( Organisasi Nirlaba)

1.Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (2004) seperti yang dikutip oleh Nurdiono ( 2007:2) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta


(45)

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjelaskan bahwa tujuan umum laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunanan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

2. Laporan Keuangan Sekolah ( Organisasi Nirlaba)

Tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tujuan laporan keuangan organisasi komersial, yaitu menyajikan informasi yang relevan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Namun, dikarenakan adanya perbedaan tujuan organisasi, menyebabkan adanya perbedaan pada kalangan pemakai laporan keuangan dan isi dari laporan keuangan tersebut.

PSAK Nomor 45 (IAI, 2004) memberikan pengertian tujuan laporan keuangan sekolah atau organisasi nirlaba adalah untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi , kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi sekolah atau organisasi nirlaba.


(46)

Para pengguna laporan keuangan sekolah atau organisasi nirlaba juga memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

1. Jasa yang diberikan oleh sekolah atau organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut; dan

2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer.

Secara rinci, menurut PSAK No.45 (IAI,2004) tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:

a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi ; b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan

sifat aktiva bersih;

c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode dan hubungan antara keduanya;

d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya; dan

e. Usaha jasa suatu organisasi.

3. Komponen Laporan Keuangan Sekolah ( Organisasi Nirlaba)

IAI (2004) di dalam PSAK Nomor 45 menjelaskan bahwa komponen laporan keuangan sekolah atau organisasi nirlaba meliputi :


(47)

1. Laporan Posisi Keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota sekolah atau organisasi, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai:

a. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi

kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Laporan keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.

2. Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih.


(48)

b. Hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain.

c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi kreditur dan pihak lainnya untuk:

a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode.

b. Menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa

c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas juga menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Di samping itu, sekolah atau organisasi nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya, berdasarkan gaji, sewa, listrik, pemeliharaan gedung.


(49)

3. Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Dalam penyajiannya, laporan arus kas sekolah atau organisasi nirlaba disajikan sesuai PSAK Nomor 2 tentang Laporan Arus Kas (IAI, 2004). Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:

a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengkoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas. Selain hal-hal yang tercantum dalam PSAK Nomor 2 tersebut, laporan arus kas sekolah atau organisasi nirlaba mendapat tambahan sebagui berikut:


(50)

a. Aktivitas pendanaan:

1. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang;

2. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). 3. Bunga dan dividen yang dibatsai penggunaannya untuk jangka panjang. b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan

nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi. 4. Catatan atas Laporan Keuangan

Adalah penjelasan yang dilampirkan besama-sama dengan laporan keuangan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan neraca, perhitungan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan perubahan posisi keuangan. Menurut Nurdiono (2007:5) Biasanya Catatan atas Laporan Keuangan memuat hal-hal berikut:

- Informasi umum mengenai lembaga

- Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan - Penjelasan dari setiap akun yang dianggap memerlukan rincian lebih lanjut - Kejadian setelah tanggal neraca

- Informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.


(51)

J. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP: 319) system pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:(a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Menurut Mulyadi seperti dikutip oleh Pratama Lubis (2006:18) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian pengertian pengendalian intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual dengan mesin pembukuan maupun komputer.

Sedangkan menurut Yuli Apriani (2004:24), pengendalian internal adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk: (1) mengamankan aktiva perusahaan, (2) mengecek kecermatan dan


(52)

ketelitian data akuntansi, (3) meningkatkan efisensi, dan (4) mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.

Selain itu menurut Alderman, Guy dan winters (2002: 226) pada Statement of Auditing Standards (SAS) No. 55, mendefinisikan system pengendalian internal sebagai sebuah proses yang dihasilkan oleh dewan direksi entitas, manajemen, personel lainnya yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak dalam pencapaian tujuan kategori-kategori berikut: (1) Keandalan laporan keuangan, (2) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan (3) efektivitas dan efisiensi operasi.

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:

1. Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah pencapaian tujuan perusahaan, dengan meliputi pencapaian tujuan perusahaan.

2. Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun intern.

3. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah menaati dan mematuhi peraturan.

Studi atas sistem pengendalian internal dan penetapan resiko adalah penting bagi auditor dan secara khusus dimasukan dalam standard auditing yang berlaku umum. Dalam standard pekerjaan lapangan disebutkan sebagai berikut: “Standar yang memadai atas pengendalian intern”.


(53)

2. Komponen yang Terkait dalam Sistem Pengendalian Internal

Menurut SPAP; 319, lima komponen yang saling terkait dalam pengendalian internal yaitu:

a. Lingkungan pengendalian menerapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian intern merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Dari uraian di atas perlu perhatian setiap entitas ekonomi untuk memperhatikan lima komponen pengendalian yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan operasional perusahaan.


(54)

Lima komponen tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan: a. Ukuran entitas

b. Karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas. c. Sifat bisnis entitas

d. Keberagaman dan kompleksitas operasi entitas

e. Metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi.

f. Penerapan persyaratan hukum dan peraturan.

K. Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Internal Sekolah atau Organisasi Nirlaba

Sistem informasi akuntansi yang baik harus mengandung unsur pengendalian internal, sehingga sangat berguna untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan oleh perusak kesalahan–kesalahan atau kekurangan. Pengendalian internal yang baik juga dapat melacak kesalahan- kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi. Hal ini sesuai dengan pengertian menurut Yuli Apriani (2004:25), pengendalian internal adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam sekolah dengan tujuan untuk:

a. Mengamankan aktivitas sekolah

b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akutansi c. Meningkatkan efisien,dan


(55)

d. Mendorong agar kebijakan manajemen diptuhi oleh segenap jajaran sekolah.

Menurut Leonard, Davis dan C. Wayne Alderman seperti yang telah dikutip oleh Tri Masnawati (2006:30) telah dijelaskan sebelumnya maka: “tanpa pengendalian yang terintegrasi, sebesar apapun suatu sistem informasi, sistem informasi itu tidak akan berjalan dengan baik. Pengendalian yang terintegrasi dengan sistem itu akan lebih baik daripada pengendalian itu ditambah setelah sistem itu berjalan.”

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengendalian internal bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan pemborosan dan pencurian yang dilakukan oleh pihak diluar maupun di dalam.selain itu Pengendalian internal harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak,agar penerapan system informasi akuntansi berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang erat antara sistem pengendalian internal dengan sistem informasi akuntansi. Apalagi sekarang salah satu unsur sistem pengendalian internal adalah sistem informasi akuntansi.

Untuk menghasilkan informasi yang akurat handal diperlukan suatu sistem pengendalian internal terutama untuk menghasilkan keakuratan data akuntansi. Sebaiknya organisasi memerlukan sistem informasi akuntansi yamng memadai sebagai salah satu unsur untuk mendukung terciptanya sistem pengendalian intern.


(56)

Prosedur yang terdapat pada sistem informasi akuntansi membutuhkan pengendalian yang tak hanya mencakup aktivitas pengendalian yang ada dalam sistem informasi akuntansi saja akan tetapi pengendalian internal secara umum, tanpa pengendalian internal yang baik suatu sistem tidak akan berjalan sempurna, tanpa sistem informasi akuntansipun pengendalian internal tidak ada gunanya.

L. Kerangka Berpikir

Wawasan tentang pendidikan sebagai proses belajar sepanjang hayat, menekankan pentingnya tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakan kegiatan wajib belajar kepada masyarakatnya. Sehingga pemerintah membuat suatu perancanangan dan implementasi program wajib belajar gratis yaitu dengan adanya program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Dengan hal ini diharapkan membantu seluruh masyarakat Indonesia dalam mengikuti program wajib belajar sembilan tahun.

Dalam proses program dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) dibutuhkan suatu evaluasi sistem informasi akuntansi. Hal ini dikarenakan evaluasi sistem informasi akuntansi harus memuat secara terperinci bagaimana proses penerimaan dan pengeluaran kas dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) sehingga laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat penyedia informasi untuk pengendalian internal.


(57)

Berdasarkan uraian di atas, maka dengan adanya evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi dapat membantu pemerintah dan manajemen sekolah dalam menganalisis program dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Sehingga tersedianya informasi yang akurat dan pengendalian internal yang baik.


(58)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berdasarkan ilmu tentang sistem informasi akuntansi prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu staf bendahara keuangan sekolah yang bertugas dalam mengevaluasi kelayakan usulan penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Didalam penulisan ini akan difokuskan pada sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta. Objek yang akan diteliti mengenai sistem informasi akuntansi meliputi sistem penerimaan kas, sistem pengeluaran kas, sistem pembiayaan honorarium, sistem pembiayaan alat tulis kantor, sistem pembiayaan bahan peraga, sistem pembiayaan biaya cetak, sistem pembiayaan fotocopy, sistem pembiayaan konsumsi dan sistem pemeliharaan gedung dan serta fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internalnya.

Penelitian akan dilakukan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta dengan tujuan untuk mengevaluasi system informasi akuntansi yang ada diterapkan di sekolah.


(59)

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Judgement Sampling (purposive) yaitu pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Metode penentuan sampel ini berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan meninjau secara langsung obyek penelitian serta melakukan wawancara dengan beberapa karyawan yang bersangkutan dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan dengan topik skripsi dari pihak-pihak yang bersangkutan. b. Metode Observasi

Melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data aktual mengenai sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta serta meneliti dan mempelajari pedoman, prosedur, dan kebijakan yang berlaku pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta.


(60)

2. Data Sekunder

a. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan digunakan untuk memperoleh data teoritis dengan cara mengumpulkan, membaca, menelaah berbagai literatur artikel maupun bahan-bahan kuliah yang berhubungan dengan topik skripsi.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan menguraikan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 171 Jakarta dan dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi.

Menurut penelitian sebelumnya teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang dan mendokumentasikan sistem dan subsistem yang berkaitan. Teknik tersebut umumnya bersifat grafikal, dalam teknik ini akan digunakan bagan alir dokumen yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai struktur dan proses suatu sistem. Bagan alir (flowchart) merupakan teknik-teknik sistem yang paling umum untuk menganalisis sistem informasi akuntansi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta. Bagan alir itu sendiri adalah diagram simbolik yang menunjukan aliran data dan urutan operasi dalam suatu sistem. Bagian alir yang diperlukan adalah bagian alir penerimaan dan pengeluaran


(61)

kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem penerimaan kas yaitu sistem yang dirancang untuk menerima kas dari dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP).

2. Sistem pengeluaran kas adalah sistem yang dirancang untuk pengeluaran kas dari penerimaan kas. Pengeluaran kas digunakan untuk pembiayaan kegiatan sekolah dan pendidikan. Sistem pengeluaran kas terdiri dari sistem honorarium, sistem alat tulius kantor, sistem pembeliaan alat peraga, sistem biaya cetak, sistem fotocopy, sistem pembelian konsumsi dan sistem pemeliharaan gedung.


(62)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM SMP N 171 JAKARTA

1. Sejarah Pendirian SMP N 171 Jakarta

SMP Negeri 171 Jakarta merupakan salah satu dari sekolah menengah pertama negeri yang berada Jakarta. SMP Negeri 171 Jakarta bermula dari kelas jauh SMP Negeri 49 yang pada tahun 1979 dengan kepala sekolah Bapak (Alm) Soepatmo HS dengan jumlah 3 kelas. Pada tahun 1980 menjadi sekolah Filial SMPN 49. Pada tanggal 11 Maret 1981 sekolah mendapat nomor 171.

Pada tahun 1990 kepala sekolah diganti Bapak Subagyo, SH. Selama beliau menjabat terdapat penambahan ruang yaitu ruang perpustakaan, ruang laboratorium dan 1 (satu) unit gedung bertingkat 2 lantai. Sampai sekarang SMP 171 beralamat di Jl. H. Baping Kel. Rambutan Kec. Ciracas Jakarta Timur dengan luas tanah 3250 m2, milik pemerintah daerah DKI Jakarta dan memiliki gedung permanen dengan luas seluruh bangunan 990 m2.

Tabel 4.1 Nama Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMPN 171 Jakarta

No. Tahun Nama

1. 1979 – 1990 Soepatmo HS 2. 1990 – 1995 Soebagyo, SH 3. 1995 – 1997 Fatimah 4. 1997 – 2000 Sri Subekti 5. 2000 – 2004 Wardana 6. 2004 – 2008 Hendrawati, S.Pd 7. 2008 - Sekarang Drs. Dasep Widarya


(63)

2. Profil SMP Negeri 171 Jakarta

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 171 terletak di Jl. Raya H Baping Kecamatan Ciracas Kotamadya Jakarta Timur dan didirikan berdasarkan SK Nomor 90/SK/B.III/1980. sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 3.500 m2 dengan perincian 3.010 m2 dipergunakan untuk bangunan sekolah dan sisa untuk pekarangan dan lapangan olahraga. Sejak tanggal 5 Maret 2008 hingga sekarang sekolah ini dipimpin oleh Drs Dasep Widarya.

Keberadaan SMP Negeri 171 Jakarta, tidak berbeda dengan sekolah menengah pertama (SMP) lainnya yaitu merupakan bagian dari sistem pelayanan pendidikan siswa dan juga melayani masyarakat umum tanpa memandang golongan, suku bangsa dan agama. Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta siap melayani pendidikan masyarakat dengan didukung oleh peralatan, sarana dan prasarana yang memadai serta dengan biaya pendidikan gratis dengan tenaga pengajar dan tenaga pendidik yang profesional.

a) Visi, Misi, Keyakinan Dasar dan Nilai Dasar SMP Negeri 171 Jakarta 1. Misi SMP Negeri 171 Jakarta adalah:

a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif

b. Menganalisa setiap hasil evaluasi secara berkesinambungan

c. Memfasilitasi media pembelajaran yang dibutuhkan untuk kemajuan siswa.

d. Meningkatkan penerapan disiplin sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku


(64)

e. Melaksankan kegiatan kebersihan dengan cara berkala dan berkesinambungan.

f. Mengadakan kegiatan silaturahmi keluarga besar sekolah g. Meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an

h. Meningkatkan berbagai kegiatann ekskul yang bervariatif i. Menjalin hubungan dengan masyarakat

j. Melaksanakan English Day. 2. Visi SMP Negeri 171 adalah:

UNGGUL BERKUALITAS BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA.

Indikator Visi Sekolah:

1. Unggul dalam perolehan nilai ujian nasional 2. Unggul dalam disiplin belajar

3. Unggul dalam kebersihan, kesehatan dan keindahan 4. Unggul dalam sopan santun

5. Unggul dalam pembinaan karakter 6. Unggul dalam pelayanan pendidikan 7. Unggul dalam kegiatan ekstra kulikuler

3. Keyakinan Dasar SMP Negeri 171 Jakarta adalah:

Bekerja sebagai ibadah kepada Allah SWT, hubungan kerja berbasis kekeluargaan, prakarsa, kerja tim, fokus kepada pelayanan pendidikan dan profesionalisme.


(65)

4. Nilai Dasar

Kejujuran, integritas, kebersihan, akreditasi atas kinerja sekolah, keterbukaan pikiran dan keikhlasan.

b). Komposisi dan Jumlah Pegawai SMP Negeri 171 Jakarta

Sekolah Menengah Pertama 171 Jakarta memiliki 35 orang guru dengan rincian 15 guru tetap, 20 GTT DKI dan 3 tenaga honorer. Sedangkan karyawan berjumlah 5 orang dengan rincian 1 pegawai tetap dan 4 pegawai honor.masa kerja guru pada sekolah ini mulai dari 13 tahun sampai yang paling lama 25 tahun.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 171 Jakarta

Menurut keputusan pemerintah melalui dinas pendidikan nasional, manajemen dan komite sekolah, mengenai struktur organisasi unit kerja SMP Negeri 171 dipimpin oleh Kepala Sekolah.

Uraian tugas dan fungsi organisasi dari struktur organisasi adalah: a.Kepala Sekolah

Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi sekolah.

2) Merumuskan rencana jangka menengah dan rencana operasional sekolah untuk ditetapkan oleh pemerintah dan komite sekolah.

3) Menetapkan prosedur dan standar pelayanan pendidikan dan kinerja guru dan karyawan.


(66)

4) Membina kegiatan staf yang dibantu oleh wakil kepala sekolah serta melaksanakan koordinasi dengan komite dan instansi terkait lainnya. 5) Membuat pertanggungjawaban kinerja sekolah kepada pengawas sekolah,

komite sekolah dan dinas pendidikan. b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala sekolah mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kegiatan di bagian umum dan pembinaan staf dan guru.

2) Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan, perlengkapan, perencanaan, membuat jadwal pelajaran, pelaporan, dan teknologi informasi guna membantu kinerja kepala sekolah.

3) Melaksanakan urusan staf dan guru serta pembinaan SDM.

4) Menyelenggarakan kegiatan kepemimpinan di lingkungan sekolah apabila Kepala Sekolah sedang dinas di luar lingkungan sekolah.

5) Membuat pertanggungjawaban kinerja di bagian umum dan pembinaan SDM serta jabatan wakil kepada Kepala sekolah.

c.Staf Urusan Kurikulum

Staf urusan kurikulum memiliki tugas sebagai berikut: 1) Menyusun rencana kegiatan di bidang kurikulum.

2) Menyelenggarakan kegiatan kurikulum dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi guru mata pelajaran dan wali kelas.

3) Menetapkan prosedur dan standar kurikulum


(67)

4) Membina kegiatan guru mata pelajaran dan walikelas dan menyusun jadwal rapat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Kepala Sekolah (MKS).

5) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan kurikulum seperti silabus, program tahunan dan RPP guru mata pelajaran dan wali kelas.

6) Membuat pertanggungjwaban kinerja di bagian kurikukum kepada wakil kepala sekolah.

d.Staf Urusan Kesiswaan

Staf urusan kesiswaan memiliki tugas sebagai berikut: 1)Menyusun rencana kegiatan di bidang kesiswaaan

2)Menyelenggarakan kegiatan kesiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler. 3)Merumuskan prosedur tetap tentang peraturan tata tertib siswa

4)Membuat pertanggungjawaban kinerja di bidang kesiswaan kepada wakil kepala sekolah dan kepala sekolah.

e.Staf Urusan Sarana dan Prasarana

Staf urusan sarana dan prasarana memiliki tugas sebagai berikut: 1)Menyusun rencana di bidang sarana dan prasarana.

2)Membuat daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar dan berkoordinasi kepada semua staf dan tata usaha.

3)Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan yang meliputi antara lain pemeliharaan kebersihan, sanitasi, perawatan gedung dan keamanan.


(68)

4)Membuat pertanggungjawaban kinerja di bidang sarana dan prasarana kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan bendahara sekolah. f. Staf Urusan Hubungan Masyarakat

Staf hubungan masyarakat memiliki tugas sebagai berikut:

1)Menyusun rencana kegiatan di bidang hubungan masyarakat dan pemasaran

2)Menyelenggarakan kegiatan pemasaran dan humas

3)Menyelenggarakan pelayanan keluhan siswa dan wali murid

4)Memberikan motivasi kepada siswa agar fokus terhadap prestasinya. 5)Membuat pertanggungjawaban kinerja di bidang hubungan masyarakat

kepada Kepala Sekolah dan Wakil kepala sekolah. g.Staf Urusan Bendahara dan Keuangan

Staf urusan bendahara dan keuangan memiliki tugas sebagai berikut: 1)Menyusun rencana kegiatan di bidang keuangan

2)Menyelenggarakan kegiatan di bidang keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, verifikasi, dan akuntansi.

3)Membuat pertanggungjawaban kinerja di bidang keuangan kepada kepala sekolah, dinas pendidikan, dan Tim PKPS-BBM Kab/Kota.

h.Guru Wali Kelas

Guru wali kelas mempunyai tugas sebagai berikut:

1)Menyusun rencana kegiatan kelas yang menjadi tanggungjawabnya. 2)Menyelenggarakan kepemimpinan kelas.


(69)

3)Menyelenggarakan pelayanan keluhan siswa dan wali murid dan berkoordinasi dengan staf humas dan guru BK.

4)Mengisi dan menyelenggrakan nilai raport hasil belajar siswa.

5)Mermbuat pertanggungjawaban kinerja kepada Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.

i. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran mempunyai tugas sebagai berikut: 1)Menyusun rencana kegiatan belajar mengajar

2)Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang meliputi pengajaran, evaluasi dan bimbingan kepada peserta didik.

3)Membuat pertanggungjawaban kinerja di bidang mata pelajaran kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan staf kurikulum.

j. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha mempunnyai tugas sebagai berikut:

1)Menyusun rencana kegiatan di bidang administrasi sekolah

2)Menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi yang meliputi dokumentasi, file, akuntansi, dan pengarsipan.

3)Menyelenggarakan pelayanan di bidang adminstrasi absensi guru dan karyawan.

4)Membuat pertanggungjawaban kinerja kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.

k.Satuan Pengawas Intern (Pengawas Sekolah, Suku Dinas Pendidikan, dan Tim PKPS-BBM)


(70)

Satuan pengawas intern mempunyai tugas sebagai berikut: 1)Menyusun rencana kegiatan di bidang pengawasan.

2)Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta audit intern sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 3)Melaksanakan pengawasan terhadap alokasi, penyaluran dan penggunaan

dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana bantuan operasional pendidikan (BOP).

4)Membuat pertanggungjawaban kinerja pengawasan kepada dinas pendidikan propinsi, dikmenti dan Satker PKPS-BBM DPR-RI.

l. Kelompok Jabatan Fungsional (Komite)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sebagai berikut:

1)Menyusun standar dan prosedur pelayanan kegiatan belajar mengajar, kegiatan akademik yang bersumber atas dana wali murid, kenyamanan siswa dan kesejahteraan guru dan karyawan.

2)Melaksanakan standar dan prosedur pelayanan kegiatan belajar mengajar, kegiatan akademik yang bersumber atas dana wali murid, kenyamanan siswa dan kesejahteraan guru dan karyawan.

3)Mengawasi penggunaan aliran dana BOS dan BOP.

4)Melakukan pemantauan atas penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, pelayanan akademik dan non akademik sesuai dengan standar, aturan dan etika.

4. Kegiatan Umum SMP Negeri 171 Jakarta a) Sasaran Pelayanan SMP Negeri 171 Jakarta


(71)

Pelayanan di SMP Negeri 171 Jakarta ditujukan untuk: 1) Siswa peserta didik

2) Masyarakat umum b) Produk yang dihasilkan

1) Pelayanan Akademik

SMP N 171 Jakarta menyediakan pelayanan pendidikan formal yang di buka untuk umum khusus para peserta didik. Pelayanan akademik berupa kegiatan belajar mengajar yang di mulai setiap hari senin hingga hari jum`at yang terdiri dari dua shift, yaitu shift pagi dan siang. Siswa yang masuk pagi kegiatan belajar mengajar yaitu dari pukul 06.30-12.00 WIB dan bagi siswa yang masuk siang kegiatan belajar mengajar yaitu pukul 12.10-15.20 WIB.

2) Pelayanan Non Akademik

Pelayanan non akademik di SMP N 171 Jakarta ditujukan untuk siswa dan para alumni untuk mengembangkan minat di bidang akademik. Jenis pelayanan non akademik ini berupa kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 171 Jakarta ini telah menghasilkan banyak prestasi. Prestasi yang diraih bukan hanya di tingkat rayon atau kecamatan saja tetapi juga di tingkat propinsi dan nasional. Ektrakurikuler sepakbola, futsal dan bola voli selalu meraih juara I tingkat kecamatan dan bisa meraih gelar juara 3 tingkat nasional.


(1)

Bagian Pembelian

Dari pemasok

tidak Ya

Kirim ke pemasok

Kirim ke pemasok SP

P

Tender

Pilih pemasok

Membuat SPPH

SPP

SPP

Membuat perbandingan & pilih pemasok

Membuat SP

2 SP 1

1

3

4 Faktur 3

Membuat BAP Faktur 2

3

SPPH : Surat Permintaan penawaran harga BAP : Bukti acara penerimaan barang SP : Surat Pesanan

SPP : Surat permintaan pembelian

Bagian Verifikasi Pencatat hutang


(2)

BAP

FAKTUR

SP

5 Verifika

si 4

BAP Faktu

Buku pembantu

T jurnal

5

Bagian Verifikasi Bendahara Pencatat hutang


(3)

--- Pada saat jatuh tempo

Ke pemasok

SP BAP

BKBK 1

1

Buku harian pengeluaran

Membuat BKBK verifikasi Faktu

Mulai

DP BKBK 1

Mengisi cek

DP

2 BKBK

1

T cek

1

DP BKB

Jurna l

selesai N 2

BKBK : Bukti Kas/bank keluar DP : Dokumen Pendukung

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Pengeluaran Kas

Tata usaha Tata usaha Bendahara

( kepala tata usaha) (bagian verifikasi)

113 mulai

1


(4)

114

Menghimpun data karyawan baru & perubahan gaji

1 DG

Mencetak daftar gaji DH

Menerima daftar absensi dan menyiapkan daftar potongan-potongan

DG BKBK

2

Buku pengeluaran

Menceta k daftar

DG

Memerintahkan bank untuk transfer dari dana rekening khusus saji ke masing-masing rekening guru dan karyawan

Membayarkan gaji kepaada karyawan

Membuat cek ke bank dan memasukan uang ke amplop saji

BKB

DH : daftar hadir SPG: Surat pengatar pembayaran gaji DG : daftar gaji

DP : daftar potongan


(5)

--- ---

--- --- Wali kelas VII

Guru Agama

Jabatan

Staf humas Staf sarana dan

prasarana Staf kesiswaan

Staf kurikulum

Tata Usaha Dewan Komite

Wakil Kepala Sekolah Kepala Sekolah

Staf Bendahara

Wali kelas VIII Wali kelas IX

Guru mata pelajaran Guru Bimbingan Konseling

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 171 Jakarta


(6)

Pendaftaran

Tim PKPS-BBM

Dinas Pendidikan Nasional tk. Propinsi

Ke Sekolah

Ke Sekolah SK

SK SPP B

T SPP

2 Pemeriksaan data oleh tim supervisi

1

SK SPP B

Mencetak rekapitulasi DS & besar BOP & BOS

T SK Input data Menandatangani SK & SPPB Penerimaan DS

2

Input data

DS

NRS

1 Mengisi formulir

pendaftran Sekolah

DS : Data Sekolah NRS: nomor rekening sekolah

SK : Surat Keputusan SPPB: Surat perjanjian pemberian bantuan

Gambar 4.2 Flowchart Pendaftaran BOP &BOS