ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA
3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan
Penataan Ruang
Berpijak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2018 maka upaya pencapaian Visi untuk
mewujudkan “LEBAK MENJADI DAERAH YANG MAJU DAN

RELIGIUS BERBASIS PERDESAAN”,merupakan progres kinerja yang
bersifat kontinyu dan berkesinambungan.
Kesinambungan pelaksanaan pembangunan dapat tercapai jika ada
keterkaitan antara perencanaan di masa datang dan progress/tingkat
keberhasilan yang telah dicapai di masa lalu. Hal ini dapat tercapai melalui
suatu evaluasi terhadap capaian kinerja yang didasarkan kepada informasi
yang objektif.

Sementara, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perumusan
tujuan penataan ruang Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
sebagai kawasan lindung nasional dalam RTRWN
2.

Penetapan beberapa kawasan sesuai dengan arahan dalam RTRW
Provinsi Banten, diantaranya:
Penetapan Kota Rangkasbitung sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW)
Penatapan Kawasan Bayah dan sekitarnya, Malimping dan sekitarnya
serta Kota Kekerabatan Maja sebagai kawasan strategis dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi

Bab 3 - 1

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


Penetapan Kawasan Masyarakat Adat Baduy sebagai kawasan
strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
Penetapan kawasan Bendungan Karian, Pasir Kopo, Cilawang,
Tanjung dan Ciliman sebagai kawasan strategis dari sudut
kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi
tinggi

Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat dirumuskan bahwa tujuan
penataan ruang di Kabupaten Lebak adalah:

“Mewujudkan Ruang Wilayah Kabupaten
Saing Tinggi dan Berkelanjutan Berbasis
Pertanian, Perkebunan, Pariwisata dan Pertambangan”.

3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karyya
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 2 tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 –
2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya, antara lain tercapainya pengentasan permukiman kumuh
perkotaan menjadi 0 %, tercapainya 100 % pelayanan air minum bagi seluruh

penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi
layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 %
pada tingkat kebutuhan dasar.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan
yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah
Kabupaten Lebak. Sedangkan strategi penataan ruang wilayah kabupaten
merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam
langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Lebak
adalah sebagai berikut :

Bab 3 - 2

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

1. Peningkatan ketahanan pangan dan agribisnis berbasis kewilayahan.
Dalam mewujudkan kebijakan tersebut, strategi yang

dapat dilakukan adalah:
a. Mengembangkan dan meningkatkan kawasan pusat
pengembangan agropolitan;
b. Mengembangkan kawasan minapolitan; dan
c. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.
2. Pengoptimalan kawasan wisata alam, wisata budaya
dan wisata buatan dengan strategi:
a. Mengembangkan kawasan wisata alam;
b. Mengembangkan kawasan wisata budaya;
c. Mengembangkan kawasan wisata buatan;
d. Mengembangkan kawasan wisata alam terpadu di bagian timur;
e. Mengembangkan kawasan objek wisata dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup dan budaya; dan
f. Mengembangkan dan menguatkan prasarana, sarana dan utilitas
pendukung kawasan wisata.
3. Pengembangan potensi pertambangan yang berwawasan lingkungan
dengan strategi:
a. Mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan produksi dan
kemampuan usaha pertambangan;
b. Meningkatkan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan

efektif yang ramah lingkungan;
c. Meningkaatkan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha
pertambangan; dan

Bab 3 - 3

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

4. Peningkatan kualitas pemerataan jangkauan pelayanan prasarana dan
sarana wilayah
a. Menetapkan pusat-pusat kegiatan secara berhirarki;
b. Mengembangkan dan meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana
sesuai dengan fungsi dan hierarki pusat-pusat pelayanan;
c. Mengembangkan fungsi atau kegiatan baru pada pusat-pusat pelayanan
yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan;
d. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perdesaan
sebagai penunjang kawasan agropolitan;
e. Menciptakan pemerataan pembangunan wilayah;

f. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan energi
memanfaatkan energi terbarukan dan tidak terbarukan; dan

untuk

g. Mengembangkan sistem jaringan prasarana dan sarana antar pusat
kegiatan

yang

memungkinkan

terjaganya

akses

antar

pusat


kegiatan/pelayanan.

5. Peningkatan fungsi pelestarian kawasan lindung
Dalam mewujudkan kebijakan tersebut, strategi yang dapat dilakukan
adalah:
a. Menetapkan kawasan di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi
lindung menjadi kawasan lindung;
b. Mempertahankan kawasan lindung yang telah ada agar sesuai dengan
fungsi perlindungannya;
c. Meningkatkan kualitas kawasan hutan yang berfungsi sebagai kawasan
lindung, yaitu kawasan hutan lindung dan kawasan hutan konservasi;
dan
d. Mengendalikan bentuk-bentuk kegiatan yang berada di dalam kawasan
lindung yang tidak sesuai dengan fungsi perlindungan dan/atau dapat
merusak fungsi perlindungan kawasan lindung;

Bab 3 - 4

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

Lebak 2015-2019

6. Peningkatan dan pemantapan fungsi dan peran kawasan strategis
Dalam mewujudkan kebijakan tersebut, strategi yang dapat dilakukan
adalah:
a. Mengoptimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai
ekonomi kawasan;
b. Meingkatkan sarana dan prasarana pendukung perkotaan;
c. Membatasi dan mencegah pemanfaatan ruang yang berpotensi
mengurangi fungsi perlindungan kawasan;
d. Membatasi pengembangan prasana dan sarana di dalam dan di
sekitar kawasan yang ditetapkan untuk fungsi lindung yang dapat
memicu perkembangan kegiatan budi daya;
e. Mengotimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai
ekonomis kawasan lindung melalui pemanfaatan untuk daya tarik
wisata, pendidikan berbasis lingkungan;
f.

Mencegah dampak negatif pemanfaatan sumber daya alam


dan/atau teknologi tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup dan
keselamatan masyarakat.

3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Beberapa arahan pengembangan untuk pemenuhan sarana dan
prasarana terkait pengembangan Kabupaten Lebak diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Arahan pengembangan jaringan jalan nasional, meliputi :
a. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan arteri primer di
Provinsi Banten meliputi Merak - Cilegon - Ciwandan - Anyer - Carita
- Labuan - Panimbang - Cigeulis - Cibaliung - Muarabinuangeun Malingping - Simpang - Bayah - Cisolok - Batas Provinsi Jawa Barat
untuk mewujudkan pengembangan jaringan jalan-Selata‘RiProvinsi’g
BantenBaratsebagai perwujudan pengembangan jaringan jalan arteri
lintas Selatan Pulau Jawa.

Bab 3 - 5

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


b. Usulan jalan bebas hambatan prospektif
(bersyarat)/jalan strategis nasional prospektif Kragilan
(Kabupaten Serang)
Warunggunung (Kabupaten Lebak) - Panimbang (Kabupaten
Pandeglang)

- Bandar

Udara

penetapannya disesuaikan

Banten

Selatan

yang

dengan peraturan perundangan yang


berlaku.
2. Arahan pengembangan jaringan jalan provinsi meliputi :
a. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan pada ruas Pontang
- Ciruas - Warunggunung - Gunung kencana Malingping, ruas
Warunggunung - Cipanas, Rangkasbitung –Citeras Tigaraksa untuk
melengkapi perwujudan pengembang Provinsi Banten.
b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi dan
kabupaten pada ruas Panimbang - Angsana - Munjul - Cikeusik Muarabinuangeun, Panimbang - Citeureup – Banyuasih-Cimanggu Cigeulis - Wanasalam - Malingping, Citeurep - Cibaliung - Cikeusik Wanasalam - Malingping, Bayah - Cilograng -Cibareno

-

Provinsi Jawa Barat untuk akses penghubung

sekaligus

dan

Batas

pengembangan wilayah Banten Selatan.
3. Pengembangan terminal, yaitu :
a. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan terminal penumpang
Tipe A meliputi Terminal Kaduagung (Kabupaten Lebak).
b. Pengembangan terminal penumpang Tipe B untuk melayani angkutan
antar kota dalam provinsi dan angkutan kota/pedesaan meliputi
Rangkasbitung (Kabupaten

Lebak),

Bayah (Kabupaten Lebak),

Malingping (Kabupaten Lebak).
4. Pengembangan prasarana transportasi perkeretaapian, yaitu :
a. Meningkatkan aksesibilitas jaringan prasarana dan

jaringan

pelayanan yang melayani kawasan perkotaan jalur kereta api lintas
Cilegon -Serang - Pandeglang - Rangkasbitung (CISEPARANG).

Bab 3 - 6

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

b. Mengembangkan jaringan prasarana kereta api regional yang
menghubungkan pada kawasan wisata di wilayah Banten Selatan
antara lain melakukan pembangunan kembali jaringan prasarana ka
yang tidak dioperasikan pada lintas Labuan - Saketi - Malingping Bayah, Saketi -Rangkasbitung, dan lintas Ciwandan - Anyer Kidul.
c.

Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan prasarana kereta api
yang padat melayani transportasi perkotaan antara lain pada lintas
Rangkasbitung - Maja - Serpong - Tanah Abang dan Lintas
Tangerang Duri.

d.

Mengembangkan pelayanan angkutan kereta api ekonomi, bisnis
dan eksekutif yang melayani angkutan perkotaan terutama pada
lintas Tangerang - Duri, Rangkasbitung - Serpong - Tanah Abang
dan lintas Merak - Cilegon - Serang - Rangkasbitung.

e.

Meningkatkan

aspek

keselamatan

transportasi

KA

dengan

pengembangan penyediaan sarana dan prasarana keselamatan
terutama perlintasan sebidang pada ruas jalan provinsi yang
kepadatan lalu lintas kendaraannya tinggi.
f.

Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana Stasiun Merak (Kota
Cilegon), Serang (Kota Serang), Rangkasbitung (Kabupaten Lebak),
Pasar Anyar (Kota Tangerang), Serpong (Kota Tangerang Selatan)

5. Arahan pengembangan transportasi laut, meliputi :
a. Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan pelabuhan pengumpan
antara lain Pelabuhan Anyer, Pelabuhan Labuan, Pelabuhan
Muarabinuangeun, Pelabuhan Bojonegara Wadas, dan Pelabuhan
Bayah.
b.

Pengembangan terminal khusus untuk mendukung potensi industri,
pariwisata, pertanian dan pertambangan di wilayah Kabupaten Lebak,
Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang.

Bab 3 - 7

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

6. Arahan pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik, meliputi :
a.

Pengembangan jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 KV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150
KV diperlukan untuk menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan
oleh pembangkit baru;

b.

Pengembangan sistem distribusi 20 KV dan tegangan rendah
diperlukan untuk menyalurkan energi ke kawasan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta
daerah yang belum berlistrik.

7. Arahan pengembangan sumberdaya air pada lokasi :
a. Bendungan Karian di Kabupaten Lebak untuk memenuhi kebutuhan
air baku di wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
b.

Bendungan Pasir Kopo untuk kebutuhan pertanian.

c.

Bendung Ciliman untuk kebutuhan pertanian.

d.

Cekungan Air Tanah (CAT) Malimping.

e.

Situ/Waduk/Danau/Rawa

diarahkan

untuk

kolam

penyimpanan (retention pond).
3. Pengembangan Kawasan Kekerabatan Maja
Kota Kekerabatan Maja diproyeksikan menjadi salah satu penyangga di
bagian barat Metropolitan Jakarta. Kedudukannya dalam konteks wilayah
yang lebih luas, cukup strategis dan terletak di 2 propinsi (Jawa Barat
dan Banten). Beberapa area Bodetabek yang saat ini menjadi
penyangga kota Jakarta untuk beberapa tahun yang akan datang akan
menjadi sangat padat.
Potensi yang ada disekitar maupun yang dimiliki Maja sangat mendukung
langkah agar Maja menjadi pusat kegiatan baru di bagian barat
Jabodetabek. Tak hanya itu, tidak jauh dari Maja, tepatnya sebelah utara
terdapat kawasan atau Zona Industri Banten (Tangerang), dengan pusat
kota di daerah Balaraja. Beberapa rencana pengembangan Kawasan Maja :

Bab 3 - 8

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


Jalan Tol Serpong - Balaraja, yang melewati Ibukota Kabupaten
Tangerang yaitu Tigaraksa. Untuk meningkatkan akses kawasan
Maja terhadap jalan tol ini maka direncanakan pembangunan jalan
kolektor primer. 
Selain Jalan Tol Serpong - Balaraja, untuk meningkatkan aksesibilitas
Kota Kekerabatan Maja diusulkan pula pembangunan ruas tol baru
yang menghubungkan Kota Maja di sebelah Barat (ruas Maja Citeras) langsung menuju ke Utara yaitu Rencana Pintu Tol Cikande
(Tol Jakarta - Merak).

Ruas jalan lain (eksisting) yang direncanakan ditingkatkan menjadi
kolektor primer untuk mendukung aksesibilitas Kota Kekerabatan
Maja terhadap Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan
Wilayah Promosi (PKWp) yang berada di luar Kota Maja. Ruas-ruas
jalan tersebut adalah:
1. Maja (PKWp) - Solear - Cisoka - Cangkudu menuju Pintu Tol
Balaraja Barat - Balaraja (PKWp)
2. Maja (PKWp) - Citeras - Rangkasbitung (PKW)
3. Maja (PKWp) - Kopo - Jalan Raya Cikande –Rangkasbitung Serang
(PKN)



Dalam upaya pengembangan Kota Kekerabatan Maja - Parung
Panjang, akan dikembangkan 2 unit terminal yang akan
menghubungkan simpul pergerakan yang berasal dari kereta api
dengan daerah-daerah disekitarnya. Pengembangan 2 unit terminal
tersebut dilakukan pada : terminal tipe A di Kecamatan Maja dan
terminal tipe C di kecamatan Tenjo (Kabupaten Bogor).




Jaringan rel KA direncanakan ditingkatkan kapasitasnya menjadi Jalur
Ganda atau Double Track. Rencana double track hingga



Stasiun Maja direncanakan selesai pada tahun 2013 dan elektrifikasinya pada
tahun 2014. Elektrifikasi jalur rel KA menuju Maja ini bertujuan agar Kota
Maja turut menjadi salah satu tujuan dalam commuter line system
Jabodetabek.

Bab 3 - 9

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Pelaksanaan strategi diatas diarahkan pada pencapaian sasaran antara
atau sasaran tahunan dalam periode implementasi RPJMD ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Tahun pertama (Tahun Pemenuhan Pelayanan Dasar dan Peningkatan
Kualitas Kinerja Birokrasi)
Arah kebijakan pada tahun pertama RPJMD Kabupaten Lebak periode
2014-2019 diarahkan untuk memperluas cakupan pemenuhan pelayanan
dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi
kartu sehat, kartu pintar dan kartu sejahtera; penyediaan sarana dan
prasarana pendukung prioritas yang berkualitas; peningkatan akses
masyarakat terhadap penyedia layanan, peningkatan ketahanan pangan
masyarakat, peningkatan kualitas infrastruktur permukiman, penataan
ruang terbuka bagi masyarakat, peningkatan perlindungan sosial serta
mengembangkan

kemitraan

dan

peran

serta

para

pihak

dalam

pembangunan.
Upaya tersebut dilaksanakan seiring dengan upaya meningkatkan kualitas
kinerja birokrasi yang menjadi pilar penting pelaksanaan pembangunan di
Kabupaten Lebak melalui upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang
lebih akuntabel dan transparan, peningkatan upaya penyelesaian masalahmasalah pembangunan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih
baik. Penataan pada seluruh sektor pembangunan juga perlu dilakukan
sebagai persiapan guna menghadapi periode pembangunan ke depan yang
akan berjalan dengan lebih pesat.
2. Tahun kedua(Tahun Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar dan
Penguatan Perekonomian Daerah)
Arah kebijakan pada tahun kedua RPJMD Kabupaten Lebak periode 20142019 diarahkan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan dasar
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin
penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau dan berdaya saing,

Bab 3 - 10

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang
berkualitas, mendorong penyediaan sarana prasarana yang mendukung
terselenggaranya pelayanan dasar yang berkualitas, meningkatkan kualitas
kinerja birokrasi yang bersih, efektif dan efisien, serta menjamin
terciptanya ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Upaya-upaya tersebut dilaksanakan seiring dengan upaya penguatan
perekonomian daerah yang menjadi pendukung penting pencapaian kualitas
pelayanan dasar melalui pengembangan potensi lokal, pemberdayaan
masyarakat, peningkatan akses masayrakat pada kelembagaan keuangan,
serta penguatan peran serta para pihak dalam pembangunan.
3. Tahun ketiga (Tahun Pemantapan Perekonomian Daerah dan
Pengembangan sumber daya Manusia)
Arah kebijakan pembangunan pada tahun ketiga RPJPMD Kabupaten
Lebak

periode

2014-2019

diarahkan

untuk

melanjutkan

upaya

pembangunan tahun kedua dengan terus memantapkan perekonomian
daerah agar menjadi penopang utama perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat. Penyediaan sarana prasarana pendukung upaya pemantapan
perekonomian daerah menjadi fokus pembangunan tahun ketiga terutama
sarana prasarana yang menjadi pendorong bagi masuknya modal pihak
swasta seperti jaringan jalan, jaringan listrik dan ketersediaan air bersih,
dengan

didukung oleh

perumahan

dan

peningkatan pelayanan transportasi, serta

pemukiman

dengan

tetap

memperhatikan

upaya

pengendalian pemanfaatan ruang.

Upaya

tersebut

dilaksanakan

seiring

dengan

upaya

mewujudkan

sumberdaya manusia yang berdaya saing melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan, peningkatan kapasitas dan produktivitas sumber
daya manusia, dan peningkatan upaya perlindungan social.

Bab 3 - 11

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

4. Tahun Keempat(Tahun Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia
dan kualitas pembangunan daerah)
Arah kebijakan pada tahun keempat RPJMD Kabupaten Lebak periode
2014-2019 diarahkan untuk memperkokoh perekonomian Kabupaten Lebak
melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi lokal, dan
peningkatan kualitas pelayanan dasar bagi terwujudnya sumberdaya
manusia yang unggul dan kesejahteraan masyarakat.
Tahun keempat ini juga diarahkan untuk memantapkan capaian
pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya
dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah daerah. Pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan pada tahun keempat diarahkan pada upaya untuk mensinergikan
capaian pembangunan di masing-masing bidang/sektor dan dengan
pengembangan

sinergitas

pilar-pilar

pembangunan

daerah

melalui

perwujudan pelayanan prima, peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan agar terwujud pembangunan daerah yang berkualitas.
5. Tahun kelima (Tahun Evaluasi dan Inovasi)
Arah kebijakan pada tahun kelima atau tahun terakhir RPJMD Kabupaten
Lebak periode 2014-2019 diarahkan sebagai tahap konsolidasi untuk
memastikan pencapaian
sasaran pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan target yang
ditetapkan.
Arah kebijakan pembangunan tahun kelima difokuskan pada bidang/sektor
yang masih perlu ditingkatkan pencapaian kinerjanya berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi terhadap capaian program prioritas yang telah
dilaksanakan selama 4 tahun terakhir. Fokus pembangunan tersebut
dilaksanakan dengan berbagai inovasi mendasar bagi pencapaian target
kinerja pada sisa waktu yang tersedia. Selain itu, capaian pembangunan
daerah pada tahun kelima menjadi dasar bagi penyusunan rencana dan
kebijakan pembangunan pada RPJMD berikutnya.

Bab 3 - 12

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

Gambar 3.1
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2018
Tahun
I

Tahun
II

Tahun
III

Tahun
IV

Tahun
V

Tahun Pemenuhan
Pelayanan Dasar dan
Peningkatan Kualitas
Kinerja Birokrasi

Tahun Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Dasar dan Penguatan
Perekonomian Daerah

Tahun Pemantapan
Perekonomian Daerah
dan Pengembangan
sumber daya Manusia

Tahun Peningkatan
kualitas Sumberdaya
Manusia dan kualitas
pembangunan daerah

Tahun Evaluasi dan
Inovasi

Selanjutnya, strategi dan arah kebijakan dalam konteks substansi urusanurusan yang menjadi tanggung jawab daerah dirumuskan dalam bentuk
matriks di bawah ini guna memberikan gambaran tentang relasinya dengan
sasaran, tujuan, misi, serta visi yang mendasarinya

Bab 3 - 13

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

Tabel 3.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI

““Menuju Kabupaten Lebak yang Maju dan Berdaya saing melalui Pemantapan Pembangunan Perdesaan dan
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”
MISI
1. Meningkatkan
Kualitas
Sumberdaya
Manusia

TUJUAN
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
Dasar

2. Membangun sumber
daya manusia yang
menguasai IPTEK
dan kompetitif dengan
tetap mempertahan
ciri masyarakat yang
santun berbudaya

SASARAN
1. Meningkatnya
aksesibilitas dan
kualitas pendidikan
yang terjangkau dan
merata
2. Meningkatnya akses
dan kualitas layanan
kesehatan yang
terjangkau dan
merata
3. Meningkatnya daya
saing sumber daya
manusia

Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
pendidikan

4. Meningkatnya peran
pemuda dan olahraga
5. Terpelihara dan
termanfaatkannya
benda cagar budaya
dan nilai-nilai budaya
lokal

Meningkatkan
kualitas dan
produktifitas
tenaga kerja
melalui
pelatihan
keterampilan
dan
kewirausahaan
Optimalisasi
pembinaan
kepemudaan
dan olah raga
Meningkatkan
peran serta
masyarakat
dalampemelihar
aan dan
pemanfaatan
benda cagar
budaya dan
penerapan nilianilai budaya
lokal
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
perpustakaan
Meningkatkan
kualitas dan
akuntabilitas
tata
pemerintahan
dan pelayanan
publik yang
prima

6. Meningkatnya
kualitas dan kuantitas
layanan perpustakaan

2. Meningkatkan
Tata Kelola
Pemerintah
Yang
Berorientasi
Pelayanan
Publik

3. Meningkatan kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan yang
efektif, efisien dan
transparan

STRATEGI

7. Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan daerah

Meningkatkan
akses dan mutu
pelayanan
kesehatan yang
terjangkau dan
merata

ARAH
KEBIJAKAN
Tahun
Pemenuhan
Pelayanan
Dasar dan
Peningkatan
Kualitas Kinerja
Birokrasi.
Tahun
Pemantapan
Perekonomian
Daerah dan
Pengembangan
sumber daya
Manusia.
Tahun
Peningkatan
kualitas
Sumberdaya
Manusia dan
kualitas
pembangunan
daerah.
Tahun Evaluasi
dan Inovasi.

Tahun
Pemenuhan
Pelayanan
Dasar dan
Peningkatan
Kualitas Kinerja
Birokrasi.
Tahun
Peningkatan
kualitas
Sumberdaya
Manusia dan
kualitas
pembangunan

Bab 3 - 14

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

VISI

““Menuju Kabupaten Lebak yang Maju dan Berdaya saing melalui Pemantapan Pembangunan Perdesaan dan
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”
MISI

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH
KEBIJAKAN
daerah.
Tahun Evaluasi
dan Inovasi.

3. Meningkatkan
perekonomian
yang kokoh
Berbasis
Ekonomi
Kerakyatan

4. Meningkatkan
perekonomian yang
kokoh berbasis
ekonomi kerakyatan

8. Meningkatnya
Kualitas dan
Kuantitas Investasi
9. Meningkatnya
Ketahanan pangan
Daerah
10.
Meningkatny
a hasil produksi
perkebunan dan
kehutanan
11.
Tumbuhnya
Industri Pariwisata
unggulan daerah

Menciptakan
Iklim usaha
yang kondusif
9. Meningkatkan
Status
Ketahanan
pangan Daerah
dan
Pengembangan
Perekonomian
masyarakat

Tahun
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Dasar dan
Penguatan
Perekonomian
Daerah.
Tahun
Pemantapan
Perekonomian
Daerah dan
Pengembangan
sumber daya
Manusia.
Tahun Evaluasi
dan Inovasi.

4. Meningkatkan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis
Wilayah yang
Berkualitas

5. Meningkatkan
Ketersediaan dan
kualitas infrastruktur

12. Meningkatnya
kinerja penanganan
jalan dan jembatan
13. Meningkatnya
kinerja layanan
jaringan irigasi dan
ketersediaan air baku
serta partisipasi
masyarakat

6. Meningkatkan
Ketersediaan dan
kualitas infrastruktur
Transportasi

5. Menjaga
Keseimbangan
Fungsi
Lingkungan
Dan
pembangunan

7. Meningkatkan
kelestarian
lingkungan

14.
Meningkatny
a ketersediaan
infrastruktur dasar
masyarakat
15.
Meningkatny
a Kualitas Perumahan
Permukiman
16.
Meningkatny
a pemenuhan listrik
masyarakat
17.
Meningkatny
a kualitas prasarana
dan fasilitas LLAJ
18.
Meningkatny
a sarana dan
prasarana
perhubungan
19. Meningkatnya
rehabilitasi lahan
20. Meningkatnya
fungsi daerah
tangkapan air
21. Terjaganya

Meningkatkan
kondisi
infrastruktur
jalan guna
mendukung
pelayanan
pergerakan
orang
Meningkatkan
kondisi
infrastruktur
sumber daya air
dan irigasi
untuk
konservasi,
pendayagunaan
sumber daya air,
serta
pengendalian
daya rusak air
Meningkatkan
ketersediaan
sarana dan
prasarana dasar
masyarakat
Meningkatkan
kualitas
prasarana
perhubungan
Meningkatkan
daya dukung
dan daya
tampung
lingkungan
Menjaga daerah

Tahun
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Dasar dan
Penguatan
Perekonomian
Daerah.
Tahun
Peningkatan
Kualitas
Sumberdaya
Manusia dan
Kualitas
Pembangunan
dae rah.
Tahun Evaluasi
dan Inovasi.

Tahun
Peningkatan
Kualitas
Sumberdaya
Manusia dan
Kualitas

Bab 3 - 15

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

VISI

““Menuju Kabupaten Lebak yang Maju dan Berdaya saing melalui Pemantapan Pembangunan
Perdesaan dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”
MISI

TUJUAN

Yang
Berkelanjutan

8. Meningkatkan
ketangguhan dalam
penanggulangan
bencana

6. Meningkatkan
keamanan dan
Ketertiban
Wilayah

9.

Meningkatkan
stabilitas
keamanan dan
ketertiban di
daerah

SASARAN
tingkat cemaran
sungai, udara dan
air tanah di bawah
ambang batas
22. Meningkatnya
kuantitas
pengelolaan
sampah dan
limbah
23. Pengendalian dan
pemanfaatan
ruang
24. Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana

25. Meningkatnya
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat

26. Meningkatnya
kualitas kehidupan
beragama di
masyarakat

STRATEGI

ARAH
KEBIJAKAN
pembangunan
daerah.
Tahun Evaluasi
dan Inovasi.

resapan air
sebagai modal
ekonomi daerah
Pengendalian
pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan
Hidup

Meningkatkan
sarana dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan
Meningkatkan
ruang terbuka
Hijau
Meningkatkan
Kesiapsiagaan
Dalam
Penanggulanga
n bencana
Meningkatkan
Pemahaman
Masyarakat
tentang politik
dan toleransi
Kehidupan
beragama untuk
Mewujudkan
Stabilitas
keamanan dan
Ketertiban
Dalam
Masyarakat

Tahun
Peningkatan
kualitas
Sumberdaya
Manusia dan
kualitas
pembangunan
daerah.
Tahun
Evaluasi dan
Inovasi.

3.2. Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
3.2.1. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
Visi dan Misi Sanitasi kabupaten akan memberikan arahan
pembangunan sanitasi untuk 5 tahun kedepan. Kebijakan umum
sanitasi kabupaten saat ini dan arah ke depan serta tujuan dan
sasaran pembangunan sektor sanitasi yang meliputi sektor air
limbah domestik, sektor persampahan, sektor drainase lingkungan
dan prohisan.
Bab 3 - 16

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

Tabel 3.2. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Lebak
Visi Kab/Kota

“Kabupaten

Lebak

Menjadi

Daerah

Kondusif

Untuk

Berinvestasi

Yang

Berorientasi

Pada

Pembangunan
Perdesaan”

Misi Kab/Kota

Visi Sanitasi Kabupaten

Misi
Kabupaten

Sanitasi

1. Mewujudkan
sumber daya
manusia Kabupaten
Lebak yang
produktif dan
berdaya saing.
2. Meningkatkan
pembangunan
ekonomi kerakyatan
berbasis potensi
lokal.
3. Meningkatkan
ketersediaan dan
kualitas
infrastruktur
wilayah.
4. Meningkatkan daya
dukung dan daya
tampung
lingkungan untuk
pembangunan yang
berkelanjutan.
5. Meningkatkan
efektifitas
pemerintahan
daerah dan kualitas
demokrasi.

“Terwujudny
Lebak yang bersih dan
sehat
melalui
pembangunan
dan
peningkatan
layanan
sanitasi
yang ramah
lingkungan

Misi Air Limbah
Domestik:
“Meningkat
kualitas pembangunan
daerah
melalui
perencanaan
dan
pelayanan Air Limbah
yang
ramah
lingkungan
dan
berorentasi
pada
partisipasi masyarakat

Misi Persampahan
“Mewujudka
peningkatan
dan
cakupan
layanan
persampahan
yang
berkelanjutan dengan
terlaksananya
pembangunan
dan
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana
persampahan berbasis
Partisipas
Misi Drainase
“Mewujudka
pembangunan
infrasrtuktur drainase
yang
berkelanjutan
dengan terlaksananya
pembangunan
dan
pemeliharaan
sarana
dan prasarana drainase
berbasis
partisipasi
penuh masy
Misi Prohisan
“Meningkat
pelayanan masyarakat
yang berkualitas dalam
bidang air minum,
penyehatan
lingkungan
serta
pembinaan
dan
penyuluhan
setiap
warga
masyarakat
dalam
pelaksanaan
pembangunan
air
minum dan penyehatan
lingkungan
serta
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat

Sumber : RPJMD Kabupaten Lebak, 2013
Bab 3 - 17

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

3.2.2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Kabupaten
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
(RP2KP)

Kabupaten/Kota

merupakan

pengembangan

dari

Strategi

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang merupakan
kajian pembangunan permukiman dan infrastruktur di kawasan perkotaan.
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
Berdasarkan kajian kebijakan, kawasan perkotaan di Kabupaten Lebak
terdiri dari 4 (empat) kawasan yaitu Kawasan Perkotaan Rangkasbitung,
Kawasan Perkotaan Maja, Kawasan Perkotaan Malingping, dan Kawasan
Perkotaan Bayah. Kawasan perkotaan di Kabupaten Lebak ini diharapkan
sebagai wilayah motor penggerak perekonomian bagi wilayah-wilayah
sekitarnya, serta memiliki kegiatan utama bukan pertanian dengan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Peran
dan fungsi kawasan perkotaan di Kabupaten Lebak adalah:
1.

Kawasan perkotaan Rangkasbitung memiliki peran dan fungsi
sebagai:
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota
Wilayah Pengembangan Utama
Kota Rangkasbitung sebagai ibukota Kabupaten Lebak
Kawasan prioritas pengembangan di Kabupaten Lebak sebagai pusat
pelayanan umum.

2.

Kawasan perkotaan Maja sebagai Wilayah Pengembangan Utama
yang berfungsi sebagai salah satu pusat utama kegiatan sosial
ekonomi.

Bab 3 - 18

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

3.

Kawasan perkotaan Bayah memiliki peran dan fungsi:
Pusat Kegiatan Lokal yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kabupaten/kota atau beberapa kecamatan
Wilayah Pengembangan Utama
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

4.

Kawasan perkotaan Malingping, memiliki peran dan fungsi:
Pusat Kegiatan Lokal yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
Wilayah Pengembangan Utama

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

3.2.3. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Penataan bangunan dan lingkungan adalah seraikaian kegiatan yang
diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang,
terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun di
pedesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.

Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan,
gedung dan lingkungan yang layak huni danberjatidiri,sedangkan misinya
adalah :
Memberdayakan masyarakat dalam menyelenggarakan bangunan gedung
yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi, selaras
Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan
yang produktif dan berkelanjutan

Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa
permasalahan dan tantangan, antara lain :
1. permasalahan dan tantangan di bidang bangunan gedung :
Bab 3 - 19

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


kurang ditegakannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

 bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana

prasarana dan sarana hidran
kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan
 kurang mendapat perhatian

lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung
 di daerah
 serta rendahnya kualitas peleyanan publik dan perijinan
2. permasalahan dan tantangan di bidang gedung dan rumah negara :


banyaknya bangunan gedung negara yang
belum memenuhi persyaratan
 keselamatan, keamanan dan kenyamanan

 bangunan gedung dan rumah negara kurang tertib
 penyelenggaraan
dan efisien


 masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik
3. permasalahan dan tantangan di bidang penataan lingkungan :


masih banyaknya permukiman kumuh secara nasional seluas 47.300 Ha
 yang terdapat di 10.000 kantong permukiman yang dihuni tidak kurang

 dari 17,2 juta jiwa (data 2003)

kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional
dan

 bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata

terjadinya degradasi kawasan strategis
padahal punya potensi ekonomi
 untuk mendorong pertumbuhan kota

sarana lingkungan hijau (open space/public space), sarana olah raga,
dan
 lain-lain kurang diperhatikan hamper di semua kota, terutama kota

 metro dan besar.
4. permasalahan dan tantangan di bidang pemberdayaan masyarakat di
perkotaan


jumlah penduduk miskin sebanyak 36,1 juta jiwa (16,6 %) dengan
 11,5 juta
jiwa di perkotaan dan 24,6 juta jiwa di perdesaan (data 2003)

belum mantapnya
kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran

masyarakat

belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam
proses perencanaan dan
penetapan prioritas pembangunan di wilayahnya.

Bab 3 - 20

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

5. tantangan di bidang bangunan dan lingkungan


amanat UU No 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dan Peraturan

pemerintah No 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan UUBG,

bahwa semua bangunan gedung harus layak fungsi pada tahun 2010

komitmen terhadapkesepakatan internasional MDGs, bahwa pada tahun

2015 ; 200 kabupaten/kota bebas kawasan kumuh dan pada tahun 2020

semua kabupaten/kota bebas kumuh.

Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina
teknis penataan bangunan dan lingkungan mempunyai kewajiban untuk
meningkatkan kemampuan kabupaten/kota agar mampu melaksanakan UU
No 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung. Disamping hal tersebut UU No
4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman menggariskan bahwa
peningkatan

kualitas

lingkungan

permukiman

dilaksanakan

secara

menyeluruh, terpadu dan bertahap, mengacu kepada rencana tata ruang
wilayah (RTRW).
Selaras dengan pencapaian

MDGs,

yakni

mengurangi sampai

setengahnya sampai tahun 2015 proporsi penduduk

miskin tahun 1990

(target I) dan mengurangi sampai setengahnya tahun 2015, penduduk tanpa
akses terhadap air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, maka
peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu dilakukan lebih intensiv
dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompok peduli dan dunia usaha
secara aktif. Penyelenggaraan pengembangan permukiman perlu dilakukan
secara komprehensif dengan berbasis konsep tridaya, melalui proses
pemberdayaan masyarakat sesuai siklus P2KP.
Kebijakan dan program penataan bangunan dan lingkungan,meliputi :
1.

Kebijakan, meliputi :


Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan
 bangunan gedung,
 termasuk bangunan gedung dan rumah negara

Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat

 untuk memenuhi persyaratan bangunan gedung dan penataan

lingkungan permukiman

Bab 3 - 21

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


Meningkatkan
kapasitas penyelenggaraan dalam penataan lingkungan
 permukiman

Meningkatkan kualitas lingkungan untuk
 mendukung pengembangan
 jati diri dan produktifitas masyarakat.

Mengembangkan kawasan-kawasan
 yang memiliki peran dan potensi
 strategis bagi pertumbuhan kota

Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembaga
 lembaga nasional maupun internasional lainnya di bidang bangunan

 gedung dan penataan lingkungan permukiman.

Mewujudkan arsitektur perkotaanyang memperhatikan khasanah
 arsitektur lokal dan nilai tradisional

Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur bangunan
 gedung yang
 dilindungi dan dilestarikan serta keahlian membangun

Mendorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasa

 arsitektur bangunan gedung melalui kerjasama dengan pihak-pihak

 yang kompeten.

2.

program-program penataan bangunan gedung & lingkungan, meliputi :



 Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung, terdiri dari :
- Kegiatan diseminasi peraturan
bangunan dan lingkungan

perundang-undangan

penataan

- Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung
- Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur
- Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan
- Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
- Pembinaan teknis pembangunan gedung negara
- Penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran (RISPK)
- Penyusunan Raperda bangunan gedung
- Percontohan pendataan bangunan gedung
- Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
- Rehabilitasi bangunan gedung negara
- Dukungan prasarana dan sarana PIPPB
Bab 3 - 22

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019



 Kegiatan penataan lingkungan permukiman, terdiri dari :
- penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL)
- bantuan teknis pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
- pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan
permukiman kumuh dan nelayan
- pembangunan prasarana
permukiman tradisional

dan

sarana

penataan

lingkungan



 Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan, terdiri dari :
- Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan
- Penanggulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan replikasi
Permasalahan yang dihadapi antara lain belum tersusunnya dokumen
perencanaan yang lebih detail karena dokumen Revisi RTRW Kabupaten
Lebak baru selesai disusun yang merupakan acuan pedoman perencanaan di
bawahnya.
Dukungan bantuan teknis dalam penataan gedung dan lingkungan
masih terbatas sehingga masih terbatas dokumen perencanaan yang
merupakan acuan di lapangan , seperti : Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran, Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),
bantuan teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dll

.

Berdasarkan analisa kebijakan, kebutuhan penataan bangunan gedung
dan lingkungan di Kabupaten Lebak masih dibutuhkan untuk mewujudkan
visi dan misi Kota Rangkas Bitung. Dukungan program/kegiatan dalam
penataan bangunan dan lingkungan khususnya di kawasan perkotaan masih
sangat dibutuhkan, seperti rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL)
Kota Rangkas Bitung yang belum ada yang merupakan acuan pedoman dalam
pembangunan dan pengendalian ruang, selain itu bantuan teknis sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan tata bangunan dan lingkungan, seperti
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau dll.

Bab 3 - 23

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

3.2.4. Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum
(RISPAM)
Sub bidang air minum Direktorat jenderal Cipta Karya Depertemen
Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan
meningkatkan pelayanan air minum di pedesaan maupun perkotaan,
khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air selain itu
meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi pembangunan PS air
minum di perkotaan.
Sasaran program air minum dibuat untuk mengisi kesenjangan kondisi
pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang diinginkan
pada sasarna kebijakan RPJM, selain itu harus menunjang dan memnuhi
kebutuhan pembangunan ekonomi kabupaten/kota yang bersangkutan.

Dalam penyusunan RPIJMbidang yang harus diperhatikan antar lain
rencana induk pengembangan sistem penyediaan air minum (RI-SPAM),
untuk kabupaten/kota yang belum mempunyai RI-SPAM hendaknya
melakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangka waktu
sekurang-kurangnya selama 15 tahun.
Kebijakan program dan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air
minum dan kosntribusi pemerintah daerahdi sektor air minum, adalah sebagai
berikut :


Program pembangunan prasarana air minum melalui pendekatan

 masyarakat di desamiskin dan rawan air, dengan penanganan terhadap
unit air baku, unit produksi, unit transmisi dan distribusi utama di desadesa miskin, rawan air, desa di pulau terpencil/pesisir, dan desa yang


 sudah terbentuk kelompok masyarakat penyelenggara SPAM

Program pengembangan air minum di ibu kota kabupaten/kota
 pemekaran, dengan penanganan terhadap unit air baku, unit transmisi dan
produksi di ibu kota kabupaten baru hasil pemekaran dan kota/kabupaten

pemekaran



Program pengembangan air minum di ibu kota kecamatan (IKK) yang

 belum mempunyai system dan rawan air, dengan penanganan terhadap
unit air baku, anit produksi dan unit transmisi untuk IKK yang belum
mempunyai sistem dan IKK yang sudah diverifikasi
Bab 3 - 24

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019


Program penyediaan air minum bagai kawasan RSH/rusuna, dengan 
 penanganan terhadap unit air baku, unit produksi, unit transmisi dan
distribusi utama di kawasan RSH dan kawasan yang menjadi lokasi

pembangunan RSH/rusuna



 Program penyehatan PDAM, dengan penanganan berupa ;
- Melakukan studi detail permasalahan PDAM
- Melaksanaan pembinaan teknis penyusunan corporate plan PDAM
- Pembangunan unit transmisi dan distribusi untuk optimalisasi
kapasitas
- Penyusunan program dan pelaksanaan tingkat kehilangan air.
Program pembangunan prasarana dan sarana air minum di perkotaan,
dengan penangan berupa unit air baku, unit produksi, unit transmisi dan
distribusi utama di kawasan kumuh perkotaan yang belum tersedia SPAM
Permasalahan yang dihadapi terkait pemenuhan jumlah kebutuhan air
minum di Kabupaten Lebak ini, secara aspek operasional antara lain:
a. Kegiatan produksi air selalu dihadapkan pada masalah kekeruhan air
baku yang cenderung terus meningkat, terutama di Rangkasbitung
mencapai 2100 NTU sementara sarana penurun tingkat kekeruhan
(prasedimentasi) belum dapat difungsikan dan belum diserahterimakan
dari pusat.
b. Kegiatan distribusi terkendala oleh pemerataan pengaliran (kuantitas
dan tekanan) terutama pada daerah pelayanan dataran tinggi dan hal
ini merupakan efek dari sistem pengaliran menggunakan perpompaan
(baik produksi maupun distribusi).
c. Tingkat kebocoran air masih cukup tinggi, yaitu : kebocoran produksi
18,08% dan kebocoran distribusi 37,35% yang disebabkan oleh
kekeruhan air baku yang meningkat, efektivitas jaringan terpasang
menurun, fleksibiltas fungsi valve (gate valve, venteil, wash out) tidak
akurat, rentan pencurian

air

dan

adanya

beberapa

kegiatan

pembangunan yang berpengaruh langsung terhadap jaringan PDAM.

Bab 3 - 25

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

Berdasar analisa kebutuhan hal yang diperhatikan dalam menganalisis
kebutuhan air, yaitu proyeksi penduduk, skenario pembangunan kota, adapun
kebutuhan air minum, meliputi :

 Kebutuhan domestik




yang dipergunakan
 (pemakaian air untuk SR 120/ltr/org/hr dan
 Kriteria
untuk HU 60 ltr/org/hr


 Kebutuhan non domestik












Kebutuah industri 0,1-0,3 ltr/Ha/hr 
Kebutuhan niaga 900 ltr/niaga/hr (kecil) 5.000 ltr/niaga/hr 
Kebutuhan fasum 10-15 % dari kebutuhan domestik 
Kriteria pemakaian hari maksimum 1,15 pemakaian hari rata-rata 
Kriteria pemakaian jam puncak 1,5 –1,7 pemakaian hari maksimum 
Kebutuhan hotel 3 m³/kamar/hr 
Prioritas Sistem prasaranan perpipaan, meliputi :


Pemanfaatan kapasitas produks, berupa perluasan
jaringan distribusi,

sambungan rumah (SR), dan hidran umum (HU)


Optimalisasi





Pengurangan kebocoran teknis dan non teknis 

Peningkatan



kapasitas yang ada 

Pembangunan baru
 khususnya
dibuatkan staging

Prioritas

Pengembangan

SPAM

kota

Skala

besar/metropolitan

Kota

berupa

perlu

rencana

pengembangan kapasitas produksi, jaringan distribusi dan cakupa pelayanan
di Kota Rangkasbitung, Cibadak, Warunggunung, Sajira, Cipanas dan
Malingping
Prioritas

Pengembangan SPAM Skala IKK berupa

rencana

pengembangan sumber air baku, Kapasitas Produksi, Jaringan distribusi dan
cakupan pelayanan , dengan Lokasi sebgai berikut :
1.

Wanasalam

4. Muncang

7. Cimarga

10. Bojongmanik

2.

Cilograng

5. Banjar Sari

8. Sobang

3.

Cibadak

6. Cihara

9. Gunung Kencana

Bab 3 - 26

Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Lebak 2015-2019

3.2.5. Matrik Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta
Karya

No.

PRODUK
RENCANA

STATUS
(ADA/TDK)

ARAHAN
PEMBANGUNAN

INDIKASI
PROGRAM/
KEGIATAN

LOKASI

Bab 3 - 27