BAB III - DOCRPIJM 15041867693. BAB III Arahan Kebijakan dan Rencana Strategi Infrastruktur Laporan Akhir (rev)
BAB III
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.1.
ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN
PENATAAN RUANG
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan RPJMN 2015-2019
Adapun arahan pembangunan Cipta Karya yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yaitu:
1. Mendorong Percepatan Pembangunan Perumahan Rakyat
Arah kebijakan dalam mendorong percepatan pembangunan perumahan rakyat selama
lima tahun kedepan akan dicapai dengan upaya peningkatan akses masyarakat
berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung
oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai melalui strategi:
a. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan
hunian baru (sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian. Penyediaan hunian baru
(sewa/milik) dilakukan melalui pengembangan sistem pembiayaan perumahan
nasional yang efektif dan efisien termasuk pengembangan subsidi uang muka, kredit
mikro perumahan swadaya, bantuan stimulan, memperluas program Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta integrasi sektor perumahan dalam sistem
jaminan sosial nasional. Sementara peningkatan kualitas hunian dilakukan melalui
penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas pembangunan kampung deret, serta
bantuan stimulan dan/atau kredit mikro perbaikan rumah termasuk penanganan
permukiman kumuh yang berbasis komunitas.
b. Peningkatan tata kelola dan keterpaduan antara para pemangku kepentingan
pembangunan perumahan melalui: i) penguatan kapasitas pemerintah dan
pemerintah
daerah
dalam
memberdayakan
pasar
perumahan
dengan
mengembangkan regulasi yang efektif dan tidak mendistorsi pasar; ii) penguatan
peran lembaga keuangan (bank/non-bank); serta iii) revitalisasi Perum Perumnas
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-1
menjadi badan pelaksana pembangunan perumahan sekaligus pengelola Bank
Tanah untuk perumahan.
c. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan
penyediaan perumahan untuk MBR melalui: i) peningkatan ekuitas Bank Tabungan
Negara (BTN), Perum Perumnas, dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui
Penyertaan Modal Negara (PMN); ii) mendorong BTN menjadi bank khusus
perumahan, serta iii) melakukan perpanjangan Peraturan Presiden SMF terkait
penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan
sumber pendanaan dari pasar modal dengan dukungan pemerintah.
d. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan
melalui fasilitasi penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta
pengembangan instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi
lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan milik
BUMN, tanah terlantar dan tanah wakaf.
e. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
f. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan
penyediaan dan pengembangan perumahan. Sarana air minum dan sanitasi menjadi
infrastruktur bingkai bagi terciptanya hunian yang layak.
2. Membangun Infrastruktur Dasar Air Minum dan Sanitasi dalam Pencapaian
Universal Access
Arah kebijakan dalam mendorong pembangunan infrastruktur dasar air minum dan
sanitasi dalam pencapaian universal access selama lima tahun kedepan yaitu:
1. Menjamin ketahanan sumber daya air domestik melalui optimalisasi bauran sumber
daya air domestik untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi melalui strategi:
a.
Jaga Air, yakni strategi yang ditempuh melalui (1) pengarusutamaan
pembangunan air minum yang memenuhi prinsip 4K (kualitas, kuantitas,
kontinuitas dan keterjangkauan), (2) pengelolaan sanitasi melalui peningkatan
pengelolaan air limbah di perdesaan dengan sistem on-site dan di perkotaan
dengan sistem on-site melalui IPLT dan sistem off-site baik skala kawasan
maupun skala kota, peningkatan kualitas TPA menjadi TPA sanitary landfill
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-2
dengan prioritas skema TPA regional, pengelolaan sampah melalui penerapan
prinsip 3R, serta (3) peningkatan kesadaran masyarakat akan hygiene dan
sanitasi.
b.
Simpan Air, yakni strategi untuk menjaga ketersediaan dan kuantitas air melalui
upaya konservasi sumber air baku air minum yakni perluasan daerah resapan air
hujan, pemanfaatan air hujan (rain water harvesting) sebagai sumber air baku air
minum maupun secondary uses pada skala rumah tangga (biopori dan
penampung air hujan) dan skala kawasan (kolam retensi), serta pengelolaan
drainase berwawasan lingkungan.
c.
Hemat Air, yakni strategi untuk mengoptimalkan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) yang telah ada melalui pengurangan kebocoran air hingga 20 persen,
pemanfaatan idle capacity; dan pengelolaan kebutuhan air di tingkat
penyelenggara dan skala kota.
d.
Daur Ulang Air, yakni strategi untuk memanfaatkan air yang telah terpakai
melalui pemakaian air tingkat kedua (secondary water uses) daur ulang air yang
telah dipergunakan (water reclaiming).
2. Penyediaan infrastruktur produktif melalui penerapan manajemen aset baik di
perencanaan, penganggaran, dan investasi termasuk untuk pemeliharaan dan
pembaharuan infrastruktur yang sudah terbangun melalui strategi:
a.
Penerapan tarif atau iuran bagi seluruh sarana dan prasarana air minum dan
sanitasi terbangun yang menuju prinsip tarif pemulihan biaya penuh (full cost
recovery)/ memenuhi kebutuhan untuk Biaya Pokok Produksi (BPP). Pemberian
subsidi dari pemerintah bagi penyelenggara air minum dan sanitasi juga
dilakukan sebagai langkah jika terjadi kekurangan pendapatan dalam rangka
pemenuhan fullcost recovery.
b.
Pengaturan kontrak berbasis kinerja baik perancangan, pembangunan,
pengoperasian, dan pemeliharaan aset infrastruktur.
c.
Rehabilitasi dan optimalisasi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi yang
ada saat ini dan peningkatan pemenuhan pelayanan sarana sanitasi komunal.
3. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat melalui strategi:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-3
a.
Peningkatan kualitas rencana dan implementasi Rencana Induk-Sistem
Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK)
melalui pengarusutamaan dalam proses perencanaan dan penganggaran formal.
Penyusunan RI-SPAM didasari optimalisasi bauran sumber daya air domestik
kota/kabupaten dan telah mengintegrasikan pengelolaan sanitasi sebagai upaya
pengamanan air minum.
b.
Upaya peningkatan promosi hygiene dan sanitasi yang terintegrasi dengan
penyediaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi.
c.
Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintah Daerah di sektor
air minum dan sanitasi.
d.
Advokasi kepada para pemangku kepentingan disektor air minum dan
sanitasi,baik eksekutif maupun legislatif serta media.
Tabel 3.1. Sasaran RPJMN 2015-2019 Bidang Infrastruktur Cipta Karya
No
1
.
Sasaran
Indikator
Pembangunan Infrastruktur/Prasarana Dasar
Meningkatnya
a. Terfasilitasinya
layanan
penyediaan
hunian
perumahan,
air
layak baru (sewa/ milik)
minum
dan
untuk 9 juta rumah
sanitasi
tangga
b. Berkurangnya proporsi
rumah tangga kumuh
perkotaan menjadi 0%
melalui
peningkatan
kualitas hunian untuk 9,6
juta rumah tangga.
c. Tercapainya
100%
pelayanan air minum
yakni 85% penduduk
terlayani akses sesuai
Standard
Pelayanan
Minimal (SPM) dan 15
persen sesuai kebutuhan
dasar (basic needs)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Manfaat
-
-
-
-
Peningkatan
tingkat
kepemilikan
rumah
Perwujudan kota
tanpa permukiman
kumuh
Penurunan angka
kejadian penyakit
yang diakibatkan
kondisi air dan
sanitasi yang buruk
Peningkatan tingkat
pendapatan
masyarakat
karena
biaya untuk kesehatan
dapat dikurangi
Penerima manfaat:
- Perumahan: 18,6 juta
III-4
No
Sasaran
Indikator
d. Tercapainya
100%
pelayanan sanitasi (air
limbah domestik, sampah
dan drainase lingkungan)
yakni 85% penduduk
terlayani akses sesuai
Standard
Pelayanan
Minimal (SPM) dan 15
persen sesuai kebutuhan
dasar (basic needs).
Manfaat
-
rumah tangga
Air
minum:
32%
penduduk di tahun
2019 atau sekitar
100 juta jiwa
Sanitasi: 40% penduduk
di tahun 2019 atau
sekitar 120 juta jiwa
e. Meningkatnya keamanan
dan
keselamatan
bangunan gedung di
kawasan perkotaan
Sumber: RPJMN, 2015-2019
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
A. Arahan Penataan Ruang Nasional
Pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kebijaksanaan pembangunan
nasional memuat arahan pengembangan wilayah (Regional Development Policies) yang secara
umum merupakan arahan untuk menyeimbangkan pembangunan antar wilayah melalui upaya
penyebaran kegiatan ekonomi, sosial budaya, penduduk, dan pusat-pusat kegiatan. Arahan
pengembangan wilayah secara nasional dimaksudkan untuk merumuskan strategi pemanfaatan
ruang dan struktur ruang nasional yang didasarkan pada aspek-aspek efisiensi dan efektivitas
penggunaan investasi dan sumber daya dalam mewujudkan tujuan pembangunan.
‐ Visi Ruang Wilayah Nasional
Secara umum, visi ruang nasional yang diinginkan pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1.
Perkembangan kegiatan ekonomi antar pulau semakin seimbang dan semakin
terkait untuk mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan dan kesatuan
wilayah nasional;
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-5
2.
Sektor industri akan semakin menyebar di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
sesuai dengan potensi untuk mempercepat perkembangan ekonomi wilayah;
3.
Penyebaran kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi kawasan di wilayah nasional
membentuk keterkaitan yang mewujudkan penguatan struktur ekonomi secara
sektoral dan regional;
4.
Industri di Pulau Jawa tetap berkembang akan tetapi perlu memberi perhatian
khusus pada ketersediaan air dan kondisi lingkungan;
5.
Lahan pertanian di Pulau Jawa tetap dipertahankan untuk menjaga kemandirian di
bidang produksi pangan;
6.
Perubahan fungsi lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa terhadap permukiman
dan kawasan industri harus diganti dengan pembukaan sawah baru di luar Pulau
Jawa;
7.
Penyebaran kegiatan ekonomi di KTI sesuai dengan potensi sumber daya alam,
saling menguatkan dengan pengembangan pusat-pusat permukiman dan dapat
menciptakan kesempatan kerja sehingga dapat menarik penduduk dari daerah
padat.
‐ Pola dan Struktur Pemanfaatan Ruang Nasional
Pola ruang nasional menggambarkan secara indikatif sebaran kegiatan pelestarian
alam dan cagar budaya, kegiatan produksi serta persebaran permukiman. Pola ini
secara spasial dapat memperlihatkan pola kawasan lindung, pola pengembangan
kawasan budidaya, dan pola pengembangan sistem permukiman.
Pola kawasan lindung menggambarkan kawasan yang berfungsi lindung secara
indikatif dalam ruang wilayah nasional, baik di darat, laut, dan udara. Pola ini
memperlihatkan keterkaitan kawasan-kawasan lindung dengan lokasi-lokasi kawasan
permukiman dan indikasi lokasi pengembangan kawasan budidaya dengan sektor
produksi di dalamnya. Pola kawasan lindung yang ada dalam RTRWN akan dijabarkan
dalam Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung dalam RTRWP dan selanjutnya menjadi
pengelolaan kawasan lindung dalam RTRWK dengan menggunakan kriteria dan pola
pengelolaan kawasan lindung.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-6
Pada pola kawasan budidaya pada tingkat nasional memperlihatkan indikasi
sebaran kawasan dengan sektor-sektor produksi dan jasa di dalamnya yang perlu
dikembangkan dalam PJP II untuk mewujudkan perkembangan ekonomi nasional dan
pengembangan ekonomi provinsi yang direncanakan.
‐ Pola Pengembangan Kawasan dan Hirarki Fungsional Kota dalam Ruang Nasional
Dengan memperhatikan kondisi geografis, sistem administrasi pembangunan dan
konsep pengembangan kawasan andalan, ditentukan suatu hirarki fungsional kota dalam
ruang nasional adalah sebagai berikut:
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN), dengan kriteria penentuan :
a. Pusat yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan
internasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya;
b. Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yang melayani nasional/beberapa
provinsi;
c. Pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional/beberapa provinsi;
d. Simpul transportasi secara nasional/beberapa provinsi;
e. Pusat jasa-jasa publik yang lain untuk nasional/beberapa provinsi.
2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dengan kriteria penentuan:
a. Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yang melayani beberapa
kabupaten;
b. Pusat pengolahan/pengumpul barang yang melayani beberapa kabupaten;
c. Simpul transportasi untuk beberapa kabupaten;
d. Pusat jasa pemerintahan untuk beberapa kabupaten;
e. Pusat jasa-jasa yang lain untuk beberapa kabupaten.
3. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), dengan kriteria penentuan :
a. Pusat jasa-jasa keuangan/bank yang melayani satu kabupaten atau beberapa
kecamatan;
b. Pusat pengolahan/pengumpul barang untuk beberapa kecamatan;
c. Simpul transportasi untuk beberapa kecamatan;
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-7
d. Pusat
khusus karena mendorong perkembangan strategis atau kegiatan
khusus lainnya.
Fungsional kota Kota Surakarta dalam ruang nasional merupakan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN). Hal ini sesuai dengan arahan RTRWN dan karena Kota Surakarta telah
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan eksporimpor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa
skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala
nasional atau melayani beberapa provinsi.
Tabel 3.2. Fungsi dan Peran Kota Surakarta dalam RTRWN
Penetapan Kota Surakarta sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)
Pusat Kegiatan Nasional
Surakarta, meliputi Kota Surakarta dan sekitarnya
PKW
-
PKSN
-
KSN
Subosukawanasraten
Sumber : PP 26 tahun 2008 tentang RTRWN
B. Arahan Penataan Ruang Provinsi
Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah berperan sebagai perangkat operasional
dari RTRWN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang merupakan perwujudan visi dan misi
pembangunan keruangan jangka panjang Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung perwujudan
tujuan penataan ruang nasional yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, berlandaskan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Kebijakan dan strategi pengembangan wilayah ini
meliputi kebijakan dan strategi pembangunan spasial maupun sektoral di Provinsi Jawa Tengah
‐ Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
Secara umum, untuk mewujudkan misi penataan ruang wilayah Provinsi Jawa
Tengah, maka ditetapkan strategi dan kebijakan perencanaan ruang wilayah; serta
strategi perencanaan ruang wilayah. Untuk mengakomodasi perkembangan yang terjadi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-8
di Provinsi Jawa Tengah serta melaksanakan konsep pembangunan yang berkelanjutan,
maka disusunlah Strategi Besar penataan ruang wilayah sebagai berikut:
1.
Mencegah pertumbuhan berpola sprawl dari kota-kota utama;
2.
Mendukung alokasi kesempatan kerja dan kegiatan-kegiatan pada lokasi yang
memadai, berdasarkan kriteria lokasi dan sistem tempat pusat;
3.
Mengalokasikan kegiatan-kegiatan ekonomi primer (pertanian, perkebunan, hutan
produksi, dan lain-lain) pada ruang-ruang yang paling sesuai secara fisik;
4.
Mendukung pengembangan sistem transportasi wilayah yang terbaik;
5.
Memfasilitasi pemisahan kegiatan-kegiatan polutif dengan kegiatan-kegiatan nonpolutif pada semua skala, besar maupun kecil;
6.
Mengaplikasikan pendekatan perintah dan kendali (command and control), yang
dilengkapi dengan instrumen-instrumen pasar (market based instruments) dalam
menangani polusi dan bentuk-bentuk eksternalitas yang pareto-relevant lainnya;
7.
Mendukung konversi penggunaan lahan yang dapat memperkuat dan/ atau
menciptakan keuntungan komparatif wilayah, sejauh efisiensi sosial ekonomi tetap
terjaga;
8.
Mendukung usaha-usaha untuk meningkatkan produktifitas penggunaan lahan
dalam kondisi efisiensi sosial ekonomi;
9.
Mendukung pemanfaatan lahan secara tradisional atau yang berdasarkan kearifan
lokal (indigenous), jika ini lebih bisa membawa keadaan yang optimal secara
sosial;
10. Memfasilitasi pengembangan kegiatan-kegiatan non-pertanian perdesaan (rural
non-farm);
11. Memfasilitasi rasio terbaik dari kegiatan-kegiatan padat modal dengan padat
karya, terutama jika ekspansi kegiatan padat modal dipandang tidak efisien secara
sosial (terjadi pareto-relevant externality).
- Rencana Struktur Ruang Wilayah
Dalam sistem Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta termasuk
dalam Sistem Perwilayahan Surakarta dan sekitarnya (Subosukawonosraten), yang
terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-9
Sragen, dan Klaten, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal,
Provinsi, Nasional dan Internasional.
Di bidang prasarana wilayah, arahan pengembangan prasarana wilayah di Kota
Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Solo;
b. Pengembangan jalan tol sepanjang Solo – Sragen - Perbatasan Jawa Timur;
c. Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta – Solo ;
d. Rencana pengembangan terminal penumpang jalan Tipe A ;
e. Rencana pengembangan kereta api regional, yang meliputi :
jalur Selatan menghubungkan, Solo-Bandung/Jakarta dan Solo - Surabaya;
jalur Utara - Selatan menghubungkan Semarang - Solo - Malang -Surabaya;
jalur Tengah menghubungkan Semarang – Solo;
pengembangan Rel ganda, pada jalur Solo - Yogyakarta - Kutoarjo - Kroya,
dan Solo – Madiun.
f.
Rencana pengembangan kereta api komuter meliputi :
jalur Solo-Boyolali;
jalur Sragen – Solo – Klaten – Jogyakarta – Kutoarjo;
jalur Solo – Sukoharjo – Wonogiri.
g. Peningkatan stasiun kereta api (2 unit);
h. Pengembangan bandar udara umum berupa bandar udara pengumpul sekunder
skala internasional yaitu Bandar Udara Adisumarmo di Kota Surakarta ;
i.
Pengembangan sungai pada Wilayah Sungai Bengawan Solo;
Rencana Pola Ruang Wilayah
Pola ruang kawasan lindung di Kota Surakarta sesuai RTRW Provinsi Jawa
Tengah meliputi :
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Kawasan rawan banjir.
Sementara itu pola ruang kawasan budidaya di Kota Surakarta sesuai RTRW Provinsi
Jawa Tengah meliputi :
Kawasan hutan rakyat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-10
Kawasan pertanian lahan basah
Kawasan peruntukan peternakan besar dan kecil
Kawasan peternakan unggas
Kawasan perikanan budidaya air tawar
Kawasan Pengembangan, termasuk dalam Kawasan Pariwisata A koridor
Borobudur – Prambanan – Surakarta, sekaligus ditetapkan sebagai pusat
pengembangan pariwisata, dengan Daya Tarik Wisata yang utama berupa Keraton
Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan.
Rencana Kawasan Strategis Provinsi
Kota Surakarta ditetapkan sebagai bagian dari rencana kawasan strategis
provinsi, yaitu: Rencana pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi berupa :
Kawasan Perkotaan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri- SragenKlaten (Subosukawonosraten);
Kawasan Koridor Solo-Selo-Borobudur.
Rencana pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan
budaya yaitu pada Kawasan Kraton Kasunanan dan Mangkunegaran.
C. Arahan Penataan Ruang Kota Surakarta
Rencana tata ruang wilayah merupakan rencana penataan ruang yang terdiri atas pola
ruang dan struktur ruang. Rencana pola ruang merupakan rencana peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah berfungsi sebagai alokasi ruang
untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam
wilayah kabupaten/kota serta mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang.
Rencana stuktur ruang merupakan susunan pusat-pusat permukiman dengan jaringan sarana
dan prasarananya. Berdasarkan Perda Kota Surakarta Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031, arahan rencana tata ruang Kota
Surakarta mencakup:
‐ Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Surakarta
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Surakarta adalah untuk mewujudkan kota
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan
berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa, pendidikan,pariwisata, serta olah raga.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-11
Sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut, kebijakan
penataan ruang Kota Surakarta adalah sebagai berikut:
a.
Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang. Kebijakan pengembangan
struktur ruang meliputi:
pemantapan peran kota dalam sistem nasional sebagai PKN, yang melayani
kegiatan skala nasional;
pengembangan
kota
sebagai pusat pelayanan Kawasan Andalan
Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan
Klaten) dalam peningkatan ekonomi masyarakat kota; dan
pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan berhirarki
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan dengan berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa,
pendidikan, pariwisata, serta olah raga.
b.
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang. Kebijakan pola ruang meliputi:
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung
Kebijakan pengembangan kawasan lindung dilaksanakan melalui kelestarian
fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya
Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi:
1) Mewujudkan ruang kawasan budidaya yang terintegrasi antar nilai
budaya dan lingkungan (Eco-Cultural);
2) Meningkatkan keterkaitan antara kota dengan kabupaten sekitarnya,
antar PPK dengan SPK, antar SPK, dan antar SPK dengan PL;
3) Mengembangkan kawasan terbangun kota ke bagian utara wilayah
kota;
4) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di bagian selatan wilayah kota;
dan
5) Meningkatkan fungsi kawasan dan pertahanan dan keamanan negara
‐ Arahan Struktur Ruang Kota Surakarta
Rencana sistem pusat pelayanan kota meliputi:
Pusat Pelayanan Kota
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-12
Pusat Pelayanan Kota (PPK) merupakan pusat pelayanan ekonomi, sosial,
dan/atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional. PPK
Kota Surakarta adalah Kecamatan Pasar Kliwon, dimana kecamatan tersebut
berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, budaya, wisata dan
industri kreatif.
Sub Pusat Pelayanan Kota
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) terbagi menjadi 6 kawasan yang terdiri atas:
1) SPPK Kawasan I: Kelurahan Kemlayan. Fungsi pelayanannya meliputi
pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga, dan industri kreatif.
2) SPPK Kawasan II: Kelurahan Purwosari. Fungsi pelayanannya meliputi
pariwisata, olahraga, dan industri kreatif.
3) SPPK Kawasan III: Kelurahan Nusukan. Fungsi Pelayanannya meliputi
permukiman, perdagangan dan jasa.
4) SPPK Kawasan IV: Kelurahan Mojosongo. Fungsi Pelayanannya meliputi
permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan industri ringan.
5) SPPK Kawasan V: Kelurahan Jebres. Fungsi Pelayanannya meliputi
pariwisata, pendidikan tinggi, dan industri kreatif.
6) SPK Kawasan VI: Kelurahan Stabelan. Fungsi Pelayanannya meliputi
pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan dan jasa.
Tabel 3.3. Arahan Pembagian SPPK Kota Surakarta Tahun 2011 - 2031
Sub Pusat
Pelayanan
Kota
No.
1.
I
2.
II
3.
4.
5.
III
IV
V
Kecamatan
Tercakup
Kec. Jebres
Kec. Laweyan
Kec. Pasar Kliwon
Kec. Serengan
Kec. Banjarsari
Kec. Laweyan
Kec. Banjarsari
Kec. Banjarsari
Kec. Banjarsari
Arahan Fungsi Kawasan
Pariwisata, Perdagangan dan Jasa,
Olahraga/RTH
Pariwisata, Olahraga/RTH
Permukiman, Perdagangan/Jasa
Permukiman, Perdagangan/Jasa
Pariwisata, Pendidikan Tinggi, Industri
Pemerintahan,
Pariwisata,
6.
VI
Kec. Banjarsari
Perdagangan/Jasa
Sumber : Perda no 1 tahun 2012 tentang RTRW Kota Surakarta tahun 2011 – 2031
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-13
Pusat Lingkungan
Pusat Lingkungan (PL) merupakan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau
administrasi yang melayani lingkungan permukiman. Pusat Lingkungan di Kota
Surakarta terbagi menjadi 6 kawasan yang terdiri atas:
1) PL Kawasan I: Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan
Baluwarti, dengan pelayanan pariwisata (budaya), perdagangan dan jasa,
olahraga serta industri kreatif
2) PL kawasan II adalah Kelurahan Sondakan; Kelurahan Jajar dan Kelurahan
Manahan, dengan pelayanan pariwisata, olahraga dan perdagangan/jasa,
serta industri kreatif;
3) PL kawasan III adalah Kelurahan Banyuanyar,
Kelurahan Sumber dan
Kelurahan Kadipiro, dengan pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa;
4) PL kawasan IV adalah Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Nusukan,
dengan pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan
industri;
5) PL kawasan V adalah Kelurahan Jebres, Kelurahan Pucangsawit dan
Kelurahan Jagalan, dengan pelayanan pariwisata, pendidikan tinggi dan
industri kreatif; dan
6) PL kawasan VI adalah Kelurahan Gilingan, Kelurahan Setabelan, Kelurahan
Kampung Baru, dan Kelurahan Mangkubumen, dengan pelayanan
pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan dan jasa.
Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah Kota Surakarta dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian utama yakni:
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Utama
Rencana sistem prasarana utama meliputi rencana sistem jaringan transportasi
darat dan rencana sistem jaringan transportasi perkeretaapian.
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya
Rencana sistem prasarana lainnya meliputi:
1) Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan;
2) Rencana sistem jaringan telekomunikasi;
3) Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan
4) Rencana infrastruktur kota.
Rencana Pengembangan Infrastruktur Kota
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-14
Rencana sistem infrastruktur kota meliputi:
1) Sistem drainase;
2) Sistem persampahan;
3) Sistem penyediaan air bersih;
4) Sistem pengelolaan air limbah;
5) Sistem jaringan pedestrian, jalur sepeda dan pejalan kaki;
6) Prasarana park and ride;
7) Jalur evakuasi bencana.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-15
PENYUSUNAN RPIJM KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018 – 2022
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
KOTA SURAKARTA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-16
‐ Arahan Pola Ruang Kota Surakarta
1. Rencana Kawasan Lindung
Berdasarkan analisis kondisi dan karakteristik Kota Surakarta, maka kawasan
fungsi lindungnya meliputi :
Kawasan perlindungan setempat, yaitu :
a. Meliputi kawasan sempadan Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes, Kali
Anyar, Kali Sumber, Kali Gajahputih, Kali Pepe, Kali Wingko, Kali Brojo,
Kali Boro, Kali Premulung;
b. Luas kawasan perlindungan setempat kurang lebih 401,00 Ha, yaitu :
1) kawasan I seluas 47,00 Ha, terletak di :
– Kecamatan Jebres seluas 11,67 Ha;
– Kecamatan Laweyan seluas 5,46 Ha;
– Kecamatan Pasar Kliwon seluas 29,88 Ha;
2) kawasan II seluas 45,88 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 1,99 Ha;
– Kecamatan Laweyan seluas 43,89 Ha;
3) kawasan III seluas 46,06 Ha, di Kecamatan Banjarsari.
4) kawasan IV seluas 76,77 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 12,55 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 64,22 Ha
5) kawasan V seluas 70,25 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 3,24 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 67,02 Ha
6) kawasan VI seluas 115,04 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 40,44 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 57,55 Ha
– Kecamatan Laweyan seluas 7,25 Ha,
– Kecamatan Pasar Kliwon seluas 3,50 Ha, dan
– Kecamatan Serengan seluas 6,30 Ha
Kawasan lindung bangunan dan cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai
tradisional seluas 86,37 Ha, dengan sebaran sebagai berikut :
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-17
a. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan I seluas 57,14 Ha, yaitu di Kecamatan Laweyan seluas 3,96 Ha
dan di Kecamatan Pasar Kliwon seluas 53,18 Ha.
b. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan II seluas 15,23 Ha, yaitu terletak di Kecamatan Banjarsari
c. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan VI seluas 8,73 Ha, yaitu terletak di Kecamatan Banjarsari
Ruang terbuka hijau dalam bentuk RTH privat dan RTH publik dengan
sebaran sebagai berikut:
a. Penyediaan RTH privat meliputi pekarangan rumah, perkantoran,
pertokoan dan tempat usaha, kawasan industri kreatif, fasilitas umum,
dengan luasan sekitar 446,32 (empat ratus empat puluh enam koma tiga
dua) hektar atau sekitar 10,13% (sepuluh koma satu tiga persen) dari luas
kota; dan
b. Penyediaan RTH publik meliputi taman lingkungan/permukiman, taman
kota, jalur hijau jalan, RTH fungsi tertentu (lapangan), tanah negara dan
kebun binatang dengan luasan sekitar 886,00 (delapan ratus delapan
puluh enam) hektar atau sekitar 20,12% (dua puluh koma dua belas
persen) dari luas kota.
2. Rencana Kawasan Budidaya
Dalam konteks Kota Surakarta, rencana pengembangan kawasan budi daya ini
diarahkan kepada upaya untuk mengendalikan alih fungsi guna lahan yang tidak
sesuai dengan peruntukannya. Prinsip penetapan kawasan ini adalah berdasarkan
dominasi fungsi atau kegiatan utama yang ada dan yang akan dikembangkan
pada kawasan tersebut. Penjelasan rencana pengembangan kawasan budidaya
yang akan dikaji secara lebih rinci adalah pengembangan perumahan dan
permukiman. Menurut Rencana Pola Ruang yang tertuang dalam Perda Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031, arahan lokasi
pengembangan perumahan di Kota Surakarta mencakup 2.274,65 Ha letaknya
menyebar, dengan sebaran luas permukiman sebagai berikut.
a. Luas perumahan di kawasan I seluas 463,64 Ha, yaitu di Kecamatan Jebres
seluas 61,76 Ha, Kecamatan Laweyan seluas 110,71 Ha, Kecamatan Pasar
Kliwon seluas 185,94 Ha, dan Kecamatan Serengan seluas 105,22 Ha.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-18
b. Luas perumahan di kawasan II seluas 502,70 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 37,27 Ha dan Kecamatan Laweyan seluas 465,42 Ha.
c. Luas perumahan di kawasan III seluas 369,97 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari.
d. Luas perumahan di kawasan IV seluas 386,37 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 44,77 Ha dan Kecamatan Jebres seluas 341,60 Ha.
e. Luas perumahan di kawasan V seluas 276,82 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 14,81 Ha dan Kecamatan Jebres seluas 262,01 Ha.
f.
Luas perumahan di kawasan VI seluas 275,15 Ha, yang meliputi Kecamatan
Banjarsari seluas 138,33 Ha, Kecamatan Jebres seluas 33,02 Ha,
Kecamatan Laweyan seluas 95,94 Ha, Kecamatan Pasar Kliwon seluas 5,32
Ha dan di Kecamatan Serengan seluas 2,54 Ha.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-19
PENYUSUNAN RPIJM KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018 – 2022
PETA RENCANA POLA RUANG
KOTA SURAKARTA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-20
3.1.3. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Bidang Cipta
Karya
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta diambil dari
indikasi program pembangunan Kota Surakarta tahun 2016 – 2021. Indikasi program tersebut
meliputi program-program dalam mencapai Visi dan Misi Tahun 2016-2021 terutama dalam
menyelenggarakan urusan pemerintah daerah yang khusus menjelaskan indikasi program
pembangunan di bidang Cipta Karya.
Penerjemahan program dan pagu indikatif dilakukan setiap tahun dan dituangkan ke
dalam RKPD sebagai rancangan atas rencana pendapatan dan rencana belanja yang akan
dituangkan ke dalam APBD. Indikasi program yang berisi pagu indikatif merupakan wujud
kebutuhan pendanaan proyeksi jumlah dana yang dibutuhkan dan teralokasikan untuk
pelaksanaan program bidang Cipta Karya dalam periode 2016-2021. Di dalam tabel indikasi
program tertera program-program dan pagu indikatif disertai dengan penetapan indikator
program, target, dan rencana SKPD Pelaksana Program. Adapun program-program, pagu
indikatif, indikator program, target, dan SKPD pelaksana program di wilayah Kota Surakarta
untuk tahun 2016-2021 dijelaskan melalui Tabel 3.4.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-21
Tabel 3.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Bidang Cipta Karya
No.
1.1.3
25
26
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
01.03.15 Program
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
01.03.16 Program
Pembangunan
saluran
drainase/goron
g-gorong
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
S
a
t
u
a
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Tahun 2017
Rp
Targ
et
219.232.6
27.000
78.779.34
4.000
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
432.429.37
6.481
2,96
123.609.85
0.000
Rp
Tahun 2019
Tar
get
969.585.3
00.000
603.500.0
00.000
Tar
get
1.634.478.4
50.207
1.650.993
.100.003
2,2
2
Panjang
jembatan kota
dalam yang
tertangani
Lingkungan
pemukiman
%
85
1
%
60
60
50.000.00
0
60
50.000.000
60
75.000.00
0
60
100.000.000
60
100.000.0
00
60
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
%
0
0
0
60
6.000.000
65
7.000.000
70
75.000.000
75
8.000.000
80
%
69,77
2
13.227.14
9.000
2
51.165.400
.900
2
42.713.55
0.000
2
40.724.200.
000
2
32.617.35
0.003
2
1
2
1.325.250
.000.000
1
III-22
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
218.6
15.15
0.000
73,37
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
1.295.750.0
00.000
Targ
et
%
1
2,9
6
Rp
Tahun 2021
Prosentase
panjang jalan
kota yang
tertangani
1
3,5
5
Rp
Tahun 2020
3
28.75
0.000
.000
1
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
5.125.334.0
03.691
90,06
3.455.639.1
94.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
91
125.0
00.00
0
9.000
.000
60
500.000.000
Kelurahan
80
105.000.000
Kecamata
n
38.13
8.350
.000
81,77
218.585.999
.903
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
No.
27
28
29
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.17 Program
Pembangunan
turap/talud/broj
ong
01.03.18 Program
rehabilitasi/pe
meliharaan
Jalan dan
Jembatan
01.03.19 Program
rehabilitasi/pe
meliharaan
talud/bronjong
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
35
5
21.631.37
5.000
%
0
0
%
73,37
Persentase
panjang city
walk yang
terpelihara
%
Panjang jalan
dilalui Roda 4
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
K
M
%
Uraian
Pembangunan
turap di
wilayah jalan
penghubung
dan aliran
sungai rawan
longsor lingkup
kewenangan
kota
Sempadan
sungai yang
dipakai
bangunan liar
Prosentase
panjang jalan
kota yang
tertangani
S
a
t
u
a
n
%
Rp
Targ
et
Tahun 2018
Tahun 2019
Rp
Ta
rg
et
Rp
5
25.120.125
.581
10
45.262.75
0.000
0
10
5.000.000
8
2,2
2
13.300.00
0.000
2,96
30.925.000
.000
0
13,
3
200.000.0
00
0
40
40
0
0
0
0
Tahun 2021
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
Tar
get
Rp
10
45.262.750.
000
10
45.262.75
0.000
10
37.11
9.000
.000
85
219.658.750
.581
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
6.000.000
7
7.000.000
6
8.000.000
5
9.000
.000
5
35.000.000
Kecamata
n
3,5
5
20.790.00
0.000
2,9
6
20.990.000.
000
2
17.505.00
0.000
3
2.250
.000.
000
90,06
105.760.000
.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13,3
200.000.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
40
0
42
44
100.000.000
45
0
100
350.000.000
Kelurahan
10.000.000
92
94
10.000.000
96
155.000.0
00
10.000.00
0
100
90
95.000.00
0
10.000.00
0
100
10.00
0.000
100
50.000.000
Kecamata
n
III-23
Targ
et
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Tar
get
Tahun 2020
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
30
01.03.23 Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
kebinamargaan
31
01.03.24 Program
pengembangan
dan
pengelolaan
jaringan irigasi,
rawa dan
jaringan
pengairan
lainnya
01.03.28 Program
pengendalian
banjir
32
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
80
2
100.000.0
00
2
4.800.000.
000
3
2.900.000.
000
3
1.450.000.0
00
3
250.000.0
00
2
250.0
00.00
0
95
9.750.000.0
00
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
0
0
0
100
500.000.00
0
10
0
500.000.0
00
100
0
0
0
0
0
100
1.000.000.0
00
Kelurahan
Persentase
wilayah bebas
banjir dan
genangan
%
90
2
2.500.000
.000
2
2.505.000.
000
2
3.506.000.
000
1
4.007.000.0
00
1
4.508.000
.000
1
4.009
.000.
000
99
21.035.000.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Persentase
orang yang
mengikuti
pelatihan
%
75
75
200.000.0
00
80
250.000.00
0
85
300.000.0
00
90
350.000.000
95
400.000.0
00
95
450.0
00.00
0
95
1.950.000.0
00
Ketentera
man,
ketertiban
umum, dan
perlindung
an
masyaraka
t
Uraian
Persentase
pemenuhan
kebutuhan
sarana dan
prasarana
kebinamargaa
n
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
S
a
t
u
a
n
%
Rp
Targ
et
Rp
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
III-24
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
33
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.29 Program
pengembangan
wilayah
strategis dan
cepat tumbuh
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Jumlah pasar
yang memiliki
sarana
prasarana
peralatan
elektrikal dan
mekanikal
pasar serta
pemeliharaann
ya
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
Proporsi
ketersediaan
infrastruktur
sesuai
Masterplan
STP
Lingkungan
pemukiman
Cakupan
Lingkungan
yang sehat
dan aman
yang didukung
dengan PSU
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
100
100
4.663.440
.000
100
5.000.000.
000
10
0
5.500.000.
000
100
6.325.000.0
00
100
7.084.000
.000
100
8.500
.800.
000
100
37.073.240.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
0
20
41.000.00
0.000
80
76.000.000
.000
0
50.000.00
0.000
0
0
0
0
0
0
100
167.000.000
.000
Penelitian
dan
Pengemba
ngan
%
0
100
%
8,16
6,5
3
465.125.950
.207
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
91,84
1,6
3
S
a
t
u
a
n
%
0
26.713.45
0.000
4,89
0
73.025.000
.000
1,67
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,3
1,5
6
0
129.325.0
00.000
1,6
Targ
et
0
112.562.500
.207
1,7
III-25
0
1,6
Rp
Target
0
71.000.00
0.000
0
0
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
100
52.50
0.000
.000
100
100
No.
34
35
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.30 Program
pembangunan
infrastruktur
perdesaaan
01.05.15 Program
Perencanaan
Tata Ruang
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
pasar rakyat
yang
direvitalisasi
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
persentase
rencana detail
kawasan
strategis kota
sesuai dengan
amanat dalam
regulasi
Tersedianya
dokumen
perencanaan:
RDTR yang
telah
ditetapkan
dengan
PERDA/PERK
ADA
tersedianya
dokumen
perencanaan
RTRW yang
ditetapkan
dengan Perda
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
45
48
13.019.36
9.000
%
78
80
%
0
0
d
o
k
0
0
0
66,
67
22,
22
11
0
100
%
0
20
60
20
0
0
0
100
S
a
t
u
a
n
%
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
50
23.013.000
.000
52
26.200.00
0.000
100.000.0
00
83
100.000.00
0
85
800.000.0
00
0
1.450.000.
000
60
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
55
97.350.000.
000
57
121.400.0
00.000
60
41.75
0.000
.000
60
322.732.369
.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
120.000.0
00
88
120.000.000
90
140.000.0
00
100
150.0
00.00
0
100
730.000.000
Kelurahan
2.380.000.
000
20
700.000.000
20
550.000.0
00
0
200.0
00.00
0
100
6.080.000.0
00
Perencana
an
III-26
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
36
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.05.16 Program
Pemanfaatan
Ruang
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
ketersediaan
dokumen
perencanaan
prasarana
wilayah dan
SDA sesuai
amanat
pemerintah
Tersedianya
informasi
mengenai
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten/Kot
a Beserta
Rencana
Rincinya
Melalui Peta
Analog
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi
publik yang
memenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan
RTR dan
program
pemanfaatan
S
a
t
u
a
n
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
30,7
7
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
7,6
9
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
3,8
5
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
46,
15
%
100
100
2.165.000
.000
100
4.500.000.
000
10
0
3.800.000.
000
100
4.000.000.0
00
100
3.600.000
.000
100
3.200
.000.
000
100
21.265.000.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
100
16,
67
100.000.0
00
16,6
7
350.000.00
0
16,
67
350.000.0
00
16,
67
350.000.000
16,
67
350.000.0
00
16,67
400.0
00.00
0
100
1.900.000.0
00
Perencana
an
III-27
7,69
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
0
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,8
5
Tahun 2020
100
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
%
0
0
%
100
100
S
a
t
u
a
n
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tahun 2020
Tar
get
Rp
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
ruang, yang
dilakukan
minimal 2
(dua) kali
Ketaatan
terhadap
RTRW
Terlayaninya
masyarakat
dalam
pengurusan
izin
pemanfaatan
ruang sesuai
dengan
Peraturan
Daerah
tentang RTR
wilayah
kabupaten/kot
a beserta
rencana
rincinya
40
233.500.0
00
100
45
7.205.000.
000
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
10
0
50
29.875.00
0.000
100
55
3.925.000.0
00
III-28
100
60
20.475.00
0.000
100
60
475.0
00.00
0
100
62.188.500.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
No.
37
1.1.4
38
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.05.17 Program
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
01.04.15 Program
Pengembanga
n Perumahan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Terlaksanakan
nya tindakan
awal terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang
penataan
ruang, dalam
waktu 5 (lima)
hari kerja
Rasio
bangunan berIMB per satuan
bangunan
S
a
t
u
a
n
%
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
100
100
450.000.0
00
100
2.840.000.
000
10
0
2.370.000.
000
100
320.000.000
100
320.000.0
00
8,09
8,7
6
9,43
62.443.18
2.000
Jumlah MBR
yang
terfasilitasi
Rusunami/Rus
unawa
K
K
0
Lingkungan
kawasan
kumuh
%
8,16
45
6,5
3
10,
09
118.058.00
0.000
478.075.0
00
30
23.428.00
0.000
4,89
35.000.000
10,
76
79.938.00
0.000
67
11,
43
63.232.850.
000
45
400.000.000
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,3
27.906.00
0.000
Targ
et
100
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Target
320.0
00.00
0
12
55.812.61
2.000
30
350.000.0
00
67.256.000
.000
Tahun 2021
100
27.920.000.
000
III-29
0
23.695.00
0.000
6.620.000.0
00
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
12
70.91
2.500
.000
450.397.144
.000
33
0
250
1.713.075.0
00
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
0
16.00
0.000
.000
100
186.205.000
.000
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
450.000.0
00
1,6
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
Rumah Tidak
Layak Huni
yang
terehabilitasi
Tersedianya
jaringan sistem
air limbah yang
memadai
S
a
t
u
a
n
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Tahun 2018
Rp
Ta
rg
et
4,84
Tahun 2019
Rp
Tar
get
4,8
4
Tahun 2020
Rp
Tar
get
4,8
4
Tahun 2021
Rp
Targ
et
4,8
4
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Target
4,84
Rp
0
4,8
4
%
97,1
0,9
26.161.01
8.000
0,5
14.000.000
.000
0,5
13.450.00
0.000
1
13.050.000.
000
0
8.200.000
.000
0
8.000
.000.
000
100
82.861.018.
000
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
29,06
39
01.04.16 Program
Lingkungan
Sehat
Perumahan
40
01.04.17 Program
Pemberdayaan
komunitas
Perumahan
Persentase
Rumah Tidak
Layak Huni
yang
terehabilitasi
%
4
0,8
4
6.020.000
.000
27,2
2
0
53,
59
0
78,
9
0
100
0
100
0
100
6.020.000.0
00
41
01.04.18 Program
perbaikan
perumahan
akibat bencana
alam/sosial
Persentase
Relokasi
sertifikat hak
milik di
banataran
Sungai
Bengawan
Solo
%
70
1,4
3
4.000.000
.000
22,8
6
9.000.000.
000
44,
29
9.000.000.
000
65,
71
9.000.000.0
00
87,
14
9.000.000
.000
100
0
100
40.000.000.
000
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
42
01.04.19 Program
peningkatan
kesiagaan dan
pencegahan
bahaya
kebakaran
Cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
Kota Surakarta
%
17
17
1.657.335
.000
18
8.876.000.
000
20
6.966.000.
000
21
5.460.000.0
00
22
5.813.000
.000
25
36.93
9.000
.000
25
65.711.335.
000
Ketentera
man,
ketertiban
umum, dan
perlindung
an
masyaraka
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-30
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
S
a
t
u
a
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tahun 2020
Tar
get
Rp
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
t
tingkat waktu
tanggap
(response time
rate) daerah
layanan
wilayah
manajemen
kebakaran
(WMK) dari
pangkalan
Damkar
persentase
penyediaan
APAR dari
pemilik usaha
yang memadai
Persentase
ketersediaan
sarana dan
prasarana
penunjang
operasional
penangnanan
bencana
Persentase
orang yang
mengikuti
pelatihan
%
100
100
100
10
0
100
100
100
100
%
20
33
46
59
73
80
86
86
%
10
20
30
40
50
60
70
70
%
75
75
80
85
90
95
95
95
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-31
No.
43
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.04.20 Program
pengelolaan
areal
pemakaman
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Rasio Tempat
Pemakaman
Umum per
satuan
penduduk
Rasio
Ketersediaan
lahan TMP
S
a
t
u
a
n
o
r
a
n
g
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
38
36
464.859.0
00
0,5
0,5
233.895.0
00
-
Tahun 2017
Targ
et
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
33
15.941.000
.000
64
19.021.00
0.000
101
3.995.600.0
00
96
5.077.000
.000
91
6.217
.100.
000
91
50.716.559.
000
0,5
2.950.000.
000
0,5
3.245.000.
000
0,5
3.407.250.0
00
0,5
3.577.612
.000
0,5
3.756
.400.
000
0,5
17.170.157.
000
Sumber: RPJMD Kota Surakarta tahun 2016-2021
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-32
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
Sosial
3.2.
RENCANA STRATEGIS INFRASTUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
A. Visi Misi Perumahan dan Permukiman Kota Surakarta 2014 – 2031
Visi Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Surakarta 2014-2031 adalah : “Setiap
KK mampu memenuhi kebutuhan Rumah Layak Huni, Terjangkau, Berkelanjutan dan
Berbudaya dalam upaya membentuk masyarakat yang berjati diri, mandiri, produktif dan
sejahtera” Untuk menjalankan visi tersebut perlu dilakukan beberapa hal yang terkandung dalam
4 (empat) misi. Keempat misi yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memenuhi kebutuhan rumah layak huni. Pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat,
aman, nyaman demi terwujudnya lingkungan hunian yang layak.
2.
Rumah yang terjangkau
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.1.
ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN
PENATAAN RUANG
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan RPJMN 2015-2019
Adapun arahan pembangunan Cipta Karya yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yaitu:
1. Mendorong Percepatan Pembangunan Perumahan Rakyat
Arah kebijakan dalam mendorong percepatan pembangunan perumahan rakyat selama
lima tahun kedepan akan dicapai dengan upaya peningkatan akses masyarakat
berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung
oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai melalui strategi:
a. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan
hunian baru (sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian. Penyediaan hunian baru
(sewa/milik) dilakukan melalui pengembangan sistem pembiayaan perumahan
nasional yang efektif dan efisien termasuk pengembangan subsidi uang muka, kredit
mikro perumahan swadaya, bantuan stimulan, memperluas program Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta integrasi sektor perumahan dalam sistem
jaminan sosial nasional. Sementara peningkatan kualitas hunian dilakukan melalui
penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas pembangunan kampung deret, serta
bantuan stimulan dan/atau kredit mikro perbaikan rumah termasuk penanganan
permukiman kumuh yang berbasis komunitas.
b. Peningkatan tata kelola dan keterpaduan antara para pemangku kepentingan
pembangunan perumahan melalui: i) penguatan kapasitas pemerintah dan
pemerintah
daerah
dalam
memberdayakan
pasar
perumahan
dengan
mengembangkan regulasi yang efektif dan tidak mendistorsi pasar; ii) penguatan
peran lembaga keuangan (bank/non-bank); serta iii) revitalisasi Perum Perumnas
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-1
menjadi badan pelaksana pembangunan perumahan sekaligus pengelola Bank
Tanah untuk perumahan.
c. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan
penyediaan perumahan untuk MBR melalui: i) peningkatan ekuitas Bank Tabungan
Negara (BTN), Perum Perumnas, dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui
Penyertaan Modal Negara (PMN); ii) mendorong BTN menjadi bank khusus
perumahan, serta iii) melakukan perpanjangan Peraturan Presiden SMF terkait
penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan
sumber pendanaan dari pasar modal dengan dukungan pemerintah.
d. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan
melalui fasilitasi penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta
pengembangan instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi
lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan milik
BUMN, tanah terlantar dan tanah wakaf.
e. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
f. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan
penyediaan dan pengembangan perumahan. Sarana air minum dan sanitasi menjadi
infrastruktur bingkai bagi terciptanya hunian yang layak.
2. Membangun Infrastruktur Dasar Air Minum dan Sanitasi dalam Pencapaian
Universal Access
Arah kebijakan dalam mendorong pembangunan infrastruktur dasar air minum dan
sanitasi dalam pencapaian universal access selama lima tahun kedepan yaitu:
1. Menjamin ketahanan sumber daya air domestik melalui optimalisasi bauran sumber
daya air domestik untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi melalui strategi:
a.
Jaga Air, yakni strategi yang ditempuh melalui (1) pengarusutamaan
pembangunan air minum yang memenuhi prinsip 4K (kualitas, kuantitas,
kontinuitas dan keterjangkauan), (2) pengelolaan sanitasi melalui peningkatan
pengelolaan air limbah di perdesaan dengan sistem on-site dan di perkotaan
dengan sistem on-site melalui IPLT dan sistem off-site baik skala kawasan
maupun skala kota, peningkatan kualitas TPA menjadi TPA sanitary landfill
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-2
dengan prioritas skema TPA regional, pengelolaan sampah melalui penerapan
prinsip 3R, serta (3) peningkatan kesadaran masyarakat akan hygiene dan
sanitasi.
b.
Simpan Air, yakni strategi untuk menjaga ketersediaan dan kuantitas air melalui
upaya konservasi sumber air baku air minum yakni perluasan daerah resapan air
hujan, pemanfaatan air hujan (rain water harvesting) sebagai sumber air baku air
minum maupun secondary uses pada skala rumah tangga (biopori dan
penampung air hujan) dan skala kawasan (kolam retensi), serta pengelolaan
drainase berwawasan lingkungan.
c.
Hemat Air, yakni strategi untuk mengoptimalkan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) yang telah ada melalui pengurangan kebocoran air hingga 20 persen,
pemanfaatan idle capacity; dan pengelolaan kebutuhan air di tingkat
penyelenggara dan skala kota.
d.
Daur Ulang Air, yakni strategi untuk memanfaatkan air yang telah terpakai
melalui pemakaian air tingkat kedua (secondary water uses) daur ulang air yang
telah dipergunakan (water reclaiming).
2. Penyediaan infrastruktur produktif melalui penerapan manajemen aset baik di
perencanaan, penganggaran, dan investasi termasuk untuk pemeliharaan dan
pembaharuan infrastruktur yang sudah terbangun melalui strategi:
a.
Penerapan tarif atau iuran bagi seluruh sarana dan prasarana air minum dan
sanitasi terbangun yang menuju prinsip tarif pemulihan biaya penuh (full cost
recovery)/ memenuhi kebutuhan untuk Biaya Pokok Produksi (BPP). Pemberian
subsidi dari pemerintah bagi penyelenggara air minum dan sanitasi juga
dilakukan sebagai langkah jika terjadi kekurangan pendapatan dalam rangka
pemenuhan fullcost recovery.
b.
Pengaturan kontrak berbasis kinerja baik perancangan, pembangunan,
pengoperasian, dan pemeliharaan aset infrastruktur.
c.
Rehabilitasi dan optimalisasi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi yang
ada saat ini dan peningkatan pemenuhan pelayanan sarana sanitasi komunal.
3. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat melalui strategi:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-3
a.
Peningkatan kualitas rencana dan implementasi Rencana Induk-Sistem
Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK)
melalui pengarusutamaan dalam proses perencanaan dan penganggaran formal.
Penyusunan RI-SPAM didasari optimalisasi bauran sumber daya air domestik
kota/kabupaten dan telah mengintegrasikan pengelolaan sanitasi sebagai upaya
pengamanan air minum.
b.
Upaya peningkatan promosi hygiene dan sanitasi yang terintegrasi dengan
penyediaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi.
c.
Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintah Daerah di sektor
air minum dan sanitasi.
d.
Advokasi kepada para pemangku kepentingan disektor air minum dan
sanitasi,baik eksekutif maupun legislatif serta media.
Tabel 3.1. Sasaran RPJMN 2015-2019 Bidang Infrastruktur Cipta Karya
No
1
.
Sasaran
Indikator
Pembangunan Infrastruktur/Prasarana Dasar
Meningkatnya
a. Terfasilitasinya
layanan
penyediaan
hunian
perumahan,
air
layak baru (sewa/ milik)
minum
dan
untuk 9 juta rumah
sanitasi
tangga
b. Berkurangnya proporsi
rumah tangga kumuh
perkotaan menjadi 0%
melalui
peningkatan
kualitas hunian untuk 9,6
juta rumah tangga.
c. Tercapainya
100%
pelayanan air minum
yakni 85% penduduk
terlayani akses sesuai
Standard
Pelayanan
Minimal (SPM) dan 15
persen sesuai kebutuhan
dasar (basic needs)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Manfaat
-
-
-
-
Peningkatan
tingkat
kepemilikan
rumah
Perwujudan kota
tanpa permukiman
kumuh
Penurunan angka
kejadian penyakit
yang diakibatkan
kondisi air dan
sanitasi yang buruk
Peningkatan tingkat
pendapatan
masyarakat
karena
biaya untuk kesehatan
dapat dikurangi
Penerima manfaat:
- Perumahan: 18,6 juta
III-4
No
Sasaran
Indikator
d. Tercapainya
100%
pelayanan sanitasi (air
limbah domestik, sampah
dan drainase lingkungan)
yakni 85% penduduk
terlayani akses sesuai
Standard
Pelayanan
Minimal (SPM) dan 15
persen sesuai kebutuhan
dasar (basic needs).
Manfaat
-
rumah tangga
Air
minum:
32%
penduduk di tahun
2019 atau sekitar
100 juta jiwa
Sanitasi: 40% penduduk
di tahun 2019 atau
sekitar 120 juta jiwa
e. Meningkatnya keamanan
dan
keselamatan
bangunan gedung di
kawasan perkotaan
Sumber: RPJMN, 2015-2019
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
A. Arahan Penataan Ruang Nasional
Pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kebijaksanaan pembangunan
nasional memuat arahan pengembangan wilayah (Regional Development Policies) yang secara
umum merupakan arahan untuk menyeimbangkan pembangunan antar wilayah melalui upaya
penyebaran kegiatan ekonomi, sosial budaya, penduduk, dan pusat-pusat kegiatan. Arahan
pengembangan wilayah secara nasional dimaksudkan untuk merumuskan strategi pemanfaatan
ruang dan struktur ruang nasional yang didasarkan pada aspek-aspek efisiensi dan efektivitas
penggunaan investasi dan sumber daya dalam mewujudkan tujuan pembangunan.
‐ Visi Ruang Wilayah Nasional
Secara umum, visi ruang nasional yang diinginkan pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1.
Perkembangan kegiatan ekonomi antar pulau semakin seimbang dan semakin
terkait untuk mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan dan kesatuan
wilayah nasional;
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-5
2.
Sektor industri akan semakin menyebar di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
sesuai dengan potensi untuk mempercepat perkembangan ekonomi wilayah;
3.
Penyebaran kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi kawasan di wilayah nasional
membentuk keterkaitan yang mewujudkan penguatan struktur ekonomi secara
sektoral dan regional;
4.
Industri di Pulau Jawa tetap berkembang akan tetapi perlu memberi perhatian
khusus pada ketersediaan air dan kondisi lingkungan;
5.
Lahan pertanian di Pulau Jawa tetap dipertahankan untuk menjaga kemandirian di
bidang produksi pangan;
6.
Perubahan fungsi lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa terhadap permukiman
dan kawasan industri harus diganti dengan pembukaan sawah baru di luar Pulau
Jawa;
7.
Penyebaran kegiatan ekonomi di KTI sesuai dengan potensi sumber daya alam,
saling menguatkan dengan pengembangan pusat-pusat permukiman dan dapat
menciptakan kesempatan kerja sehingga dapat menarik penduduk dari daerah
padat.
‐ Pola dan Struktur Pemanfaatan Ruang Nasional
Pola ruang nasional menggambarkan secara indikatif sebaran kegiatan pelestarian
alam dan cagar budaya, kegiatan produksi serta persebaran permukiman. Pola ini
secara spasial dapat memperlihatkan pola kawasan lindung, pola pengembangan
kawasan budidaya, dan pola pengembangan sistem permukiman.
Pola kawasan lindung menggambarkan kawasan yang berfungsi lindung secara
indikatif dalam ruang wilayah nasional, baik di darat, laut, dan udara. Pola ini
memperlihatkan keterkaitan kawasan-kawasan lindung dengan lokasi-lokasi kawasan
permukiman dan indikasi lokasi pengembangan kawasan budidaya dengan sektor
produksi di dalamnya. Pola kawasan lindung yang ada dalam RTRWN akan dijabarkan
dalam Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung dalam RTRWP dan selanjutnya menjadi
pengelolaan kawasan lindung dalam RTRWK dengan menggunakan kriteria dan pola
pengelolaan kawasan lindung.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-6
Pada pola kawasan budidaya pada tingkat nasional memperlihatkan indikasi
sebaran kawasan dengan sektor-sektor produksi dan jasa di dalamnya yang perlu
dikembangkan dalam PJP II untuk mewujudkan perkembangan ekonomi nasional dan
pengembangan ekonomi provinsi yang direncanakan.
‐ Pola Pengembangan Kawasan dan Hirarki Fungsional Kota dalam Ruang Nasional
Dengan memperhatikan kondisi geografis, sistem administrasi pembangunan dan
konsep pengembangan kawasan andalan, ditentukan suatu hirarki fungsional kota dalam
ruang nasional adalah sebagai berikut:
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN), dengan kriteria penentuan :
a. Pusat yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan
internasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya;
b. Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yang melayani nasional/beberapa
provinsi;
c. Pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional/beberapa provinsi;
d. Simpul transportasi secara nasional/beberapa provinsi;
e. Pusat jasa-jasa publik yang lain untuk nasional/beberapa provinsi.
2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dengan kriteria penentuan:
a. Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yang melayani beberapa
kabupaten;
b. Pusat pengolahan/pengumpul barang yang melayani beberapa kabupaten;
c. Simpul transportasi untuk beberapa kabupaten;
d. Pusat jasa pemerintahan untuk beberapa kabupaten;
e. Pusat jasa-jasa yang lain untuk beberapa kabupaten.
3. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), dengan kriteria penentuan :
a. Pusat jasa-jasa keuangan/bank yang melayani satu kabupaten atau beberapa
kecamatan;
b. Pusat pengolahan/pengumpul barang untuk beberapa kecamatan;
c. Simpul transportasi untuk beberapa kecamatan;
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-7
d. Pusat
khusus karena mendorong perkembangan strategis atau kegiatan
khusus lainnya.
Fungsional kota Kota Surakarta dalam ruang nasional merupakan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN). Hal ini sesuai dengan arahan RTRWN dan karena Kota Surakarta telah
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan eksporimpor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa
skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala
nasional atau melayani beberapa provinsi.
Tabel 3.2. Fungsi dan Peran Kota Surakarta dalam RTRWN
Penetapan Kota Surakarta sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)
Pusat Kegiatan Nasional
Surakarta, meliputi Kota Surakarta dan sekitarnya
PKW
-
PKSN
-
KSN
Subosukawanasraten
Sumber : PP 26 tahun 2008 tentang RTRWN
B. Arahan Penataan Ruang Provinsi
Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah berperan sebagai perangkat operasional
dari RTRWN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang merupakan perwujudan visi dan misi
pembangunan keruangan jangka panjang Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung perwujudan
tujuan penataan ruang nasional yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, berlandaskan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Kebijakan dan strategi pengembangan wilayah ini
meliputi kebijakan dan strategi pembangunan spasial maupun sektoral di Provinsi Jawa Tengah
‐ Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
Secara umum, untuk mewujudkan misi penataan ruang wilayah Provinsi Jawa
Tengah, maka ditetapkan strategi dan kebijakan perencanaan ruang wilayah; serta
strategi perencanaan ruang wilayah. Untuk mengakomodasi perkembangan yang terjadi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-8
di Provinsi Jawa Tengah serta melaksanakan konsep pembangunan yang berkelanjutan,
maka disusunlah Strategi Besar penataan ruang wilayah sebagai berikut:
1.
Mencegah pertumbuhan berpola sprawl dari kota-kota utama;
2.
Mendukung alokasi kesempatan kerja dan kegiatan-kegiatan pada lokasi yang
memadai, berdasarkan kriteria lokasi dan sistem tempat pusat;
3.
Mengalokasikan kegiatan-kegiatan ekonomi primer (pertanian, perkebunan, hutan
produksi, dan lain-lain) pada ruang-ruang yang paling sesuai secara fisik;
4.
Mendukung pengembangan sistem transportasi wilayah yang terbaik;
5.
Memfasilitasi pemisahan kegiatan-kegiatan polutif dengan kegiatan-kegiatan nonpolutif pada semua skala, besar maupun kecil;
6.
Mengaplikasikan pendekatan perintah dan kendali (command and control), yang
dilengkapi dengan instrumen-instrumen pasar (market based instruments) dalam
menangani polusi dan bentuk-bentuk eksternalitas yang pareto-relevant lainnya;
7.
Mendukung konversi penggunaan lahan yang dapat memperkuat dan/ atau
menciptakan keuntungan komparatif wilayah, sejauh efisiensi sosial ekonomi tetap
terjaga;
8.
Mendukung usaha-usaha untuk meningkatkan produktifitas penggunaan lahan
dalam kondisi efisiensi sosial ekonomi;
9.
Mendukung pemanfaatan lahan secara tradisional atau yang berdasarkan kearifan
lokal (indigenous), jika ini lebih bisa membawa keadaan yang optimal secara
sosial;
10. Memfasilitasi pengembangan kegiatan-kegiatan non-pertanian perdesaan (rural
non-farm);
11. Memfasilitasi rasio terbaik dari kegiatan-kegiatan padat modal dengan padat
karya, terutama jika ekspansi kegiatan padat modal dipandang tidak efisien secara
sosial (terjadi pareto-relevant externality).
- Rencana Struktur Ruang Wilayah
Dalam sistem Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta termasuk
dalam Sistem Perwilayahan Surakarta dan sekitarnya (Subosukawonosraten), yang
terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-9
Sragen, dan Klaten, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal,
Provinsi, Nasional dan Internasional.
Di bidang prasarana wilayah, arahan pengembangan prasarana wilayah di Kota
Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Solo;
b. Pengembangan jalan tol sepanjang Solo – Sragen - Perbatasan Jawa Timur;
c. Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta – Solo ;
d. Rencana pengembangan terminal penumpang jalan Tipe A ;
e. Rencana pengembangan kereta api regional, yang meliputi :
jalur Selatan menghubungkan, Solo-Bandung/Jakarta dan Solo - Surabaya;
jalur Utara - Selatan menghubungkan Semarang - Solo - Malang -Surabaya;
jalur Tengah menghubungkan Semarang – Solo;
pengembangan Rel ganda, pada jalur Solo - Yogyakarta - Kutoarjo - Kroya,
dan Solo – Madiun.
f.
Rencana pengembangan kereta api komuter meliputi :
jalur Solo-Boyolali;
jalur Sragen – Solo – Klaten – Jogyakarta – Kutoarjo;
jalur Solo – Sukoharjo – Wonogiri.
g. Peningkatan stasiun kereta api (2 unit);
h. Pengembangan bandar udara umum berupa bandar udara pengumpul sekunder
skala internasional yaitu Bandar Udara Adisumarmo di Kota Surakarta ;
i.
Pengembangan sungai pada Wilayah Sungai Bengawan Solo;
Rencana Pola Ruang Wilayah
Pola ruang kawasan lindung di Kota Surakarta sesuai RTRW Provinsi Jawa
Tengah meliputi :
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Kawasan rawan banjir.
Sementara itu pola ruang kawasan budidaya di Kota Surakarta sesuai RTRW Provinsi
Jawa Tengah meliputi :
Kawasan hutan rakyat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-10
Kawasan pertanian lahan basah
Kawasan peruntukan peternakan besar dan kecil
Kawasan peternakan unggas
Kawasan perikanan budidaya air tawar
Kawasan Pengembangan, termasuk dalam Kawasan Pariwisata A koridor
Borobudur – Prambanan – Surakarta, sekaligus ditetapkan sebagai pusat
pengembangan pariwisata, dengan Daya Tarik Wisata yang utama berupa Keraton
Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan.
Rencana Kawasan Strategis Provinsi
Kota Surakarta ditetapkan sebagai bagian dari rencana kawasan strategis
provinsi, yaitu: Rencana pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi berupa :
Kawasan Perkotaan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri- SragenKlaten (Subosukawonosraten);
Kawasan Koridor Solo-Selo-Borobudur.
Rencana pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan
budaya yaitu pada Kawasan Kraton Kasunanan dan Mangkunegaran.
C. Arahan Penataan Ruang Kota Surakarta
Rencana tata ruang wilayah merupakan rencana penataan ruang yang terdiri atas pola
ruang dan struktur ruang. Rencana pola ruang merupakan rencana peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah berfungsi sebagai alokasi ruang
untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam
wilayah kabupaten/kota serta mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang.
Rencana stuktur ruang merupakan susunan pusat-pusat permukiman dengan jaringan sarana
dan prasarananya. Berdasarkan Perda Kota Surakarta Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031, arahan rencana tata ruang Kota
Surakarta mencakup:
‐ Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Surakarta
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Surakarta adalah untuk mewujudkan kota
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan
berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa, pendidikan,pariwisata, serta olah raga.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-11
Sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut, kebijakan
penataan ruang Kota Surakarta adalah sebagai berikut:
a.
Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang. Kebijakan pengembangan
struktur ruang meliputi:
pemantapan peran kota dalam sistem nasional sebagai PKN, yang melayani
kegiatan skala nasional;
pengembangan
kota
sebagai pusat pelayanan Kawasan Andalan
Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan
Klaten) dalam peningkatan ekonomi masyarakat kota; dan
pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan berhirarki
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan dengan berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa,
pendidikan, pariwisata, serta olah raga.
b.
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang. Kebijakan pola ruang meliputi:
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung
Kebijakan pengembangan kawasan lindung dilaksanakan melalui kelestarian
fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya
Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi:
1) Mewujudkan ruang kawasan budidaya yang terintegrasi antar nilai
budaya dan lingkungan (Eco-Cultural);
2) Meningkatkan keterkaitan antara kota dengan kabupaten sekitarnya,
antar PPK dengan SPK, antar SPK, dan antar SPK dengan PL;
3) Mengembangkan kawasan terbangun kota ke bagian utara wilayah
kota;
4) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di bagian selatan wilayah kota;
dan
5) Meningkatkan fungsi kawasan dan pertahanan dan keamanan negara
‐ Arahan Struktur Ruang Kota Surakarta
Rencana sistem pusat pelayanan kota meliputi:
Pusat Pelayanan Kota
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-12
Pusat Pelayanan Kota (PPK) merupakan pusat pelayanan ekonomi, sosial,
dan/atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional. PPK
Kota Surakarta adalah Kecamatan Pasar Kliwon, dimana kecamatan tersebut
berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, budaya, wisata dan
industri kreatif.
Sub Pusat Pelayanan Kota
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) terbagi menjadi 6 kawasan yang terdiri atas:
1) SPPK Kawasan I: Kelurahan Kemlayan. Fungsi pelayanannya meliputi
pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga, dan industri kreatif.
2) SPPK Kawasan II: Kelurahan Purwosari. Fungsi pelayanannya meliputi
pariwisata, olahraga, dan industri kreatif.
3) SPPK Kawasan III: Kelurahan Nusukan. Fungsi Pelayanannya meliputi
permukiman, perdagangan dan jasa.
4) SPPK Kawasan IV: Kelurahan Mojosongo. Fungsi Pelayanannya meliputi
permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan industri ringan.
5) SPPK Kawasan V: Kelurahan Jebres. Fungsi Pelayanannya meliputi
pariwisata, pendidikan tinggi, dan industri kreatif.
6) SPK Kawasan VI: Kelurahan Stabelan. Fungsi Pelayanannya meliputi
pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan dan jasa.
Tabel 3.3. Arahan Pembagian SPPK Kota Surakarta Tahun 2011 - 2031
Sub Pusat
Pelayanan
Kota
No.
1.
I
2.
II
3.
4.
5.
III
IV
V
Kecamatan
Tercakup
Kec. Jebres
Kec. Laweyan
Kec. Pasar Kliwon
Kec. Serengan
Kec. Banjarsari
Kec. Laweyan
Kec. Banjarsari
Kec. Banjarsari
Kec. Banjarsari
Arahan Fungsi Kawasan
Pariwisata, Perdagangan dan Jasa,
Olahraga/RTH
Pariwisata, Olahraga/RTH
Permukiman, Perdagangan/Jasa
Permukiman, Perdagangan/Jasa
Pariwisata, Pendidikan Tinggi, Industri
Pemerintahan,
Pariwisata,
6.
VI
Kec. Banjarsari
Perdagangan/Jasa
Sumber : Perda no 1 tahun 2012 tentang RTRW Kota Surakarta tahun 2011 – 2031
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-13
Pusat Lingkungan
Pusat Lingkungan (PL) merupakan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau
administrasi yang melayani lingkungan permukiman. Pusat Lingkungan di Kota
Surakarta terbagi menjadi 6 kawasan yang terdiri atas:
1) PL Kawasan I: Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan
Baluwarti, dengan pelayanan pariwisata (budaya), perdagangan dan jasa,
olahraga serta industri kreatif
2) PL kawasan II adalah Kelurahan Sondakan; Kelurahan Jajar dan Kelurahan
Manahan, dengan pelayanan pariwisata, olahraga dan perdagangan/jasa,
serta industri kreatif;
3) PL kawasan III adalah Kelurahan Banyuanyar,
Kelurahan Sumber dan
Kelurahan Kadipiro, dengan pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa;
4) PL kawasan IV adalah Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Nusukan,
dengan pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan
industri;
5) PL kawasan V adalah Kelurahan Jebres, Kelurahan Pucangsawit dan
Kelurahan Jagalan, dengan pelayanan pariwisata, pendidikan tinggi dan
industri kreatif; dan
6) PL kawasan VI adalah Kelurahan Gilingan, Kelurahan Setabelan, Kelurahan
Kampung Baru, dan Kelurahan Mangkubumen, dengan pelayanan
pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan dan jasa.
Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah Kota Surakarta dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian utama yakni:
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Utama
Rencana sistem prasarana utama meliputi rencana sistem jaringan transportasi
darat dan rencana sistem jaringan transportasi perkeretaapian.
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya
Rencana sistem prasarana lainnya meliputi:
1) Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan;
2) Rencana sistem jaringan telekomunikasi;
3) Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan
4) Rencana infrastruktur kota.
Rencana Pengembangan Infrastruktur Kota
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-14
Rencana sistem infrastruktur kota meliputi:
1) Sistem drainase;
2) Sistem persampahan;
3) Sistem penyediaan air bersih;
4) Sistem pengelolaan air limbah;
5) Sistem jaringan pedestrian, jalur sepeda dan pejalan kaki;
6) Prasarana park and ride;
7) Jalur evakuasi bencana.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-15
PENYUSUNAN RPIJM KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018 – 2022
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
KOTA SURAKARTA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-16
‐ Arahan Pola Ruang Kota Surakarta
1. Rencana Kawasan Lindung
Berdasarkan analisis kondisi dan karakteristik Kota Surakarta, maka kawasan
fungsi lindungnya meliputi :
Kawasan perlindungan setempat, yaitu :
a. Meliputi kawasan sempadan Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes, Kali
Anyar, Kali Sumber, Kali Gajahputih, Kali Pepe, Kali Wingko, Kali Brojo,
Kali Boro, Kali Premulung;
b. Luas kawasan perlindungan setempat kurang lebih 401,00 Ha, yaitu :
1) kawasan I seluas 47,00 Ha, terletak di :
– Kecamatan Jebres seluas 11,67 Ha;
– Kecamatan Laweyan seluas 5,46 Ha;
– Kecamatan Pasar Kliwon seluas 29,88 Ha;
2) kawasan II seluas 45,88 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 1,99 Ha;
– Kecamatan Laweyan seluas 43,89 Ha;
3) kawasan III seluas 46,06 Ha, di Kecamatan Banjarsari.
4) kawasan IV seluas 76,77 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 12,55 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 64,22 Ha
5) kawasan V seluas 70,25 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 3,24 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 67,02 Ha
6) kawasan VI seluas 115,04 Ha, di:
– Kecamatan Banjarsari seluas 40,44 Ha
– Kecamatan Jebres seluas 57,55 Ha
– Kecamatan Laweyan seluas 7,25 Ha,
– Kecamatan Pasar Kliwon seluas 3,50 Ha, dan
– Kecamatan Serengan seluas 6,30 Ha
Kawasan lindung bangunan dan cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai
tradisional seluas 86,37 Ha, dengan sebaran sebagai berikut :
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-17
a. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan I seluas 57,14 Ha, yaitu di Kecamatan Laweyan seluas 3,96 Ha
dan di Kecamatan Pasar Kliwon seluas 53,18 Ha.
b. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan II seluas 15,23 Ha, yaitu terletak di Kecamatan Banjarsari
c. Kawasan lindung cagar budaya, sejarah, dan nilai-nilai tradisional di
kawasan VI seluas 8,73 Ha, yaitu terletak di Kecamatan Banjarsari
Ruang terbuka hijau dalam bentuk RTH privat dan RTH publik dengan
sebaran sebagai berikut:
a. Penyediaan RTH privat meliputi pekarangan rumah, perkantoran,
pertokoan dan tempat usaha, kawasan industri kreatif, fasilitas umum,
dengan luasan sekitar 446,32 (empat ratus empat puluh enam koma tiga
dua) hektar atau sekitar 10,13% (sepuluh koma satu tiga persen) dari luas
kota; dan
b. Penyediaan RTH publik meliputi taman lingkungan/permukiman, taman
kota, jalur hijau jalan, RTH fungsi tertentu (lapangan), tanah negara dan
kebun binatang dengan luasan sekitar 886,00 (delapan ratus delapan
puluh enam) hektar atau sekitar 20,12% (dua puluh koma dua belas
persen) dari luas kota.
2. Rencana Kawasan Budidaya
Dalam konteks Kota Surakarta, rencana pengembangan kawasan budi daya ini
diarahkan kepada upaya untuk mengendalikan alih fungsi guna lahan yang tidak
sesuai dengan peruntukannya. Prinsip penetapan kawasan ini adalah berdasarkan
dominasi fungsi atau kegiatan utama yang ada dan yang akan dikembangkan
pada kawasan tersebut. Penjelasan rencana pengembangan kawasan budidaya
yang akan dikaji secara lebih rinci adalah pengembangan perumahan dan
permukiman. Menurut Rencana Pola Ruang yang tertuang dalam Perda Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031, arahan lokasi
pengembangan perumahan di Kota Surakarta mencakup 2.274,65 Ha letaknya
menyebar, dengan sebaran luas permukiman sebagai berikut.
a. Luas perumahan di kawasan I seluas 463,64 Ha, yaitu di Kecamatan Jebres
seluas 61,76 Ha, Kecamatan Laweyan seluas 110,71 Ha, Kecamatan Pasar
Kliwon seluas 185,94 Ha, dan Kecamatan Serengan seluas 105,22 Ha.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-18
b. Luas perumahan di kawasan II seluas 502,70 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 37,27 Ha dan Kecamatan Laweyan seluas 465,42 Ha.
c. Luas perumahan di kawasan III seluas 369,97 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari.
d. Luas perumahan di kawasan IV seluas 386,37 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 44,77 Ha dan Kecamatan Jebres seluas 341,60 Ha.
e. Luas perumahan di kawasan V seluas 276,82 Ha, yaitu di Kecamatan
Banjarsari seluas 14,81 Ha dan Kecamatan Jebres seluas 262,01 Ha.
f.
Luas perumahan di kawasan VI seluas 275,15 Ha, yang meliputi Kecamatan
Banjarsari seluas 138,33 Ha, Kecamatan Jebres seluas 33,02 Ha,
Kecamatan Laweyan seluas 95,94 Ha, Kecamatan Pasar Kliwon seluas 5,32
Ha dan di Kecamatan Serengan seluas 2,54 Ha.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-19
PENYUSUNAN RPIJM KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018 – 2022
PETA RENCANA POLA RUANG
KOTA SURAKARTA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-20
3.1.3. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Bidang Cipta
Karya
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta diambil dari
indikasi program pembangunan Kota Surakarta tahun 2016 – 2021. Indikasi program tersebut
meliputi program-program dalam mencapai Visi dan Misi Tahun 2016-2021 terutama dalam
menyelenggarakan urusan pemerintah daerah yang khusus menjelaskan indikasi program
pembangunan di bidang Cipta Karya.
Penerjemahan program dan pagu indikatif dilakukan setiap tahun dan dituangkan ke
dalam RKPD sebagai rancangan atas rencana pendapatan dan rencana belanja yang akan
dituangkan ke dalam APBD. Indikasi program yang berisi pagu indikatif merupakan wujud
kebutuhan pendanaan proyeksi jumlah dana yang dibutuhkan dan teralokasikan untuk
pelaksanaan program bidang Cipta Karya dalam periode 2016-2021. Di dalam tabel indikasi
program tertera program-program dan pagu indikatif disertai dengan penetapan indikator
program, target, dan rencana SKPD Pelaksana Program. Adapun program-program, pagu
indikatif, indikator program, target, dan SKPD pelaksana program di wilayah Kota Surakarta
untuk tahun 2016-2021 dijelaskan melalui Tabel 3.4.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-21
Tabel 3.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Bidang Cipta Karya
No.
1.1.3
25
26
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
01.03.15 Program
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
01.03.16 Program
Pembangunan
saluran
drainase/goron
g-gorong
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
S
a
t
u
a
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Tahun 2017
Rp
Targ
et
219.232.6
27.000
78.779.34
4.000
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
432.429.37
6.481
2,96
123.609.85
0.000
Rp
Tahun 2019
Tar
get
969.585.3
00.000
603.500.0
00.000
Tar
get
1.634.478.4
50.207
1.650.993
.100.003
2,2
2
Panjang
jembatan kota
dalam yang
tertangani
Lingkungan
pemukiman
%
85
1
%
60
60
50.000.00
0
60
50.000.000
60
75.000.00
0
60
100.000.000
60
100.000.0
00
60
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
%
0
0
0
60
6.000.000
65
7.000.000
70
75.000.000
75
8.000.000
80
%
69,77
2
13.227.14
9.000
2
51.165.400
.900
2
42.713.55
0.000
2
40.724.200.
000
2
32.617.35
0.003
2
1
2
1.325.250
.000.000
1
III-22
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
218.6
15.15
0.000
73,37
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
1.295.750.0
00.000
Targ
et
%
1
2,9
6
Rp
Tahun 2021
Prosentase
panjang jalan
kota yang
tertangani
1
3,5
5
Rp
Tahun 2020
3
28.75
0.000
.000
1
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
5.125.334.0
03.691
90,06
3.455.639.1
94.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
91
125.0
00.00
0
9.000
.000
60
500.000.000
Kelurahan
80
105.000.000
Kecamata
n
38.13
8.350
.000
81,77
218.585.999
.903
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
No.
27
28
29
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.17 Program
Pembangunan
turap/talud/broj
ong
01.03.18 Program
rehabilitasi/pe
meliharaan
Jalan dan
Jembatan
01.03.19 Program
rehabilitasi/pe
meliharaan
talud/bronjong
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
35
5
21.631.37
5.000
%
0
0
%
73,37
Persentase
panjang city
walk yang
terpelihara
%
Panjang jalan
dilalui Roda 4
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
K
M
%
Uraian
Pembangunan
turap di
wilayah jalan
penghubung
dan aliran
sungai rawan
longsor lingkup
kewenangan
kota
Sempadan
sungai yang
dipakai
bangunan liar
Prosentase
panjang jalan
kota yang
tertangani
S
a
t
u
a
n
%
Rp
Targ
et
Tahun 2018
Tahun 2019
Rp
Ta
rg
et
Rp
5
25.120.125
.581
10
45.262.75
0.000
0
10
5.000.000
8
2,2
2
13.300.00
0.000
2,96
30.925.000
.000
0
13,
3
200.000.0
00
0
40
40
0
0
0
0
Tahun 2021
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
Tar
get
Rp
10
45.262.750.
000
10
45.262.75
0.000
10
37.11
9.000
.000
85
219.658.750
.581
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
6.000.000
7
7.000.000
6
8.000.000
5
9.000
.000
5
35.000.000
Kecamata
n
3,5
5
20.790.00
0.000
2,9
6
20.990.000.
000
2
17.505.00
0.000
3
2.250
.000.
000
90,06
105.760.000
.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13,3
200.000.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
40
0
42
44
100.000.000
45
0
100
350.000.000
Kelurahan
10.000.000
92
94
10.000.000
96
155.000.0
00
10.000.00
0
100
90
95.000.00
0
10.000.00
0
100
10.00
0.000
100
50.000.000
Kecamata
n
III-23
Targ
et
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Tar
get
Tahun 2020
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
30
01.03.23 Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
kebinamargaan
31
01.03.24 Program
pengembangan
dan
pengelolaan
jaringan irigasi,
rawa dan
jaringan
pengairan
lainnya
01.03.28 Program
pengendalian
banjir
32
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
80
2
100.000.0
00
2
4.800.000.
000
3
2.900.000.
000
3
1.450.000.0
00
3
250.000.0
00
2
250.0
00.00
0
95
9.750.000.0
00
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
0
0
0
100
500.000.00
0
10
0
500.000.0
00
100
0
0
0
0
0
100
1.000.000.0
00
Kelurahan
Persentase
wilayah bebas
banjir dan
genangan
%
90
2
2.500.000
.000
2
2.505.000.
000
2
3.506.000.
000
1
4.007.000.0
00
1
4.508.000
.000
1
4.009
.000.
000
99
21.035.000.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Persentase
orang yang
mengikuti
pelatihan
%
75
75
200.000.0
00
80
250.000.00
0
85
300.000.0
00
90
350.000.000
95
400.000.0
00
95
450.0
00.00
0
95
1.950.000.0
00
Ketentera
man,
ketertiban
umum, dan
perlindung
an
masyaraka
t
Uraian
Persentase
pemenuhan
kebutuhan
sarana dan
prasarana
kebinamargaa
n
Drainase
dalam kondisi
baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
S
a
t
u
a
n
%
Rp
Targ
et
Rp
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
III-24
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
33
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.29 Program
pengembangan
wilayah
strategis dan
cepat tumbuh
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Jumlah pasar
yang memiliki
sarana
prasarana
peralatan
elektrikal dan
mekanikal
pasar serta
pemeliharaann
ya
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
Proporsi
ketersediaan
infrastruktur
sesuai
Masterplan
STP
Lingkungan
pemukiman
Cakupan
Lingkungan
yang sehat
dan aman
yang didukung
dengan PSU
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
100
100
4.663.440
.000
100
5.000.000.
000
10
0
5.500.000.
000
100
6.325.000.0
00
100
7.084.000
.000
100
8.500
.800.
000
100
37.073.240.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
0
20
41.000.00
0.000
80
76.000.000
.000
0
50.000.00
0.000
0
0
0
0
0
0
100
167.000.000
.000
Penelitian
dan
Pengemba
ngan
%
0
100
%
8,16
6,5
3
465.125.950
.207
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
91,84
1,6
3
S
a
t
u
a
n
%
0
26.713.45
0.000
4,89
0
73.025.000
.000
1,67
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,3
1,5
6
0
129.325.0
00.000
1,6
Targ
et
0
112.562.500
.207
1,7
III-25
0
1,6
Rp
Target
0
71.000.00
0.000
0
0
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
100
52.50
0.000
.000
100
100
No.
34
35
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.03.30 Program
pembangunan
infrastruktur
perdesaaan
01.05.15 Program
Perencanaan
Tata Ruang
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
pasar rakyat
yang
direvitalisasi
Proporsi
panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
baik
persentase
rencana detail
kawasan
strategis kota
sesuai dengan
amanat dalam
regulasi
Tersedianya
dokumen
perencanaan:
RDTR yang
telah
ditetapkan
dengan
PERDA/PERK
ADA
tersedianya
dokumen
perencanaan
RTRW yang
ditetapkan
dengan Perda
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
45
48
13.019.36
9.000
%
78
80
%
0
0
d
o
k
0
0
0
66,
67
22,
22
11
0
100
%
0
20
60
20
0
0
0
100
S
a
t
u
a
n
%
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
50
23.013.000
.000
52
26.200.00
0.000
100.000.0
00
83
100.000.00
0
85
800.000.0
00
0
1.450.000.
000
60
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
55
97.350.000.
000
57
121.400.0
00.000
60
41.75
0.000
.000
60
322.732.369
.000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
120.000.0
00
88
120.000.000
90
140.000.0
00
100
150.0
00.00
0
100
730.000.000
Kelurahan
2.380.000.
000
20
700.000.000
20
550.000.0
00
0
200.0
00.00
0
100
6.080.000.0
00
Perencana
an
III-26
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
36
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.05.16 Program
Pemanfaatan
Ruang
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
ketersediaan
dokumen
perencanaan
prasarana
wilayah dan
SDA sesuai
amanat
pemerintah
Tersedianya
informasi
mengenai
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Wilayah
Kabupaten/Kot
a Beserta
Rencana
Rincinya
Melalui Peta
Analog
Terlaksananya
penjaringan
aspirasi
masyarakat
melalui forum
konsultasi
publik yang
memenuhi
syarat inklusif
dalam proses
penyusunan
RTR dan
program
pemanfaatan
S
a
t
u
a
n
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
30,7
7
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
7,6
9
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
3,8
5
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
46,
15
%
100
100
2.165.000
.000
100
4.500.000.
000
10
0
3.800.000.
000
100
4.000.000.0
00
100
3.600.000
.000
100
3.200
.000.
000
100
21.265.000.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
%
100
16,
67
100.000.0
00
16,6
7
350.000.00
0
16,
67
350.000.0
00
16,
67
350.000.000
16,
67
350.000.0
00
16,67
400.0
00.00
0
100
1.900.000.0
00
Perencana
an
III-27
7,69
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
0
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,8
5
Tahun 2020
100
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
%
0
0
%
100
100
S
a
t
u
a
n
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tahun 2020
Tar
get
Rp
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
ruang, yang
dilakukan
minimal 2
(dua) kali
Ketaatan
terhadap
RTRW
Terlayaninya
masyarakat
dalam
pengurusan
izin
pemanfaatan
ruang sesuai
dengan
Peraturan
Daerah
tentang RTR
wilayah
kabupaten/kot
a beserta
rencana
rincinya
40
233.500.0
00
100
45
7.205.000.
000
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
10
0
50
29.875.00
0.000
100
55
3.925.000.0
00
III-28
100
60
20.475.00
0.000
100
60
475.0
00.00
0
100
62.188.500.
000
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
No.
37
1.1.4
38
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.05.17 Program
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
01.04.15 Program
Pengembanga
n Perumahan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Terlaksanakan
nya tindakan
awal terhadap
pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang
penataan
ruang, dalam
waktu 5 (lima)
hari kerja
Rasio
bangunan berIMB per satuan
bangunan
S
a
t
u
a
n
%
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
Targ
et
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
100
100
450.000.0
00
100
2.840.000.
000
10
0
2.370.000.
000
100
320.000.000
100
320.000.0
00
8,09
8,7
6
9,43
62.443.18
2.000
Jumlah MBR
yang
terfasilitasi
Rusunami/Rus
unawa
K
K
0
Lingkungan
kawasan
kumuh
%
8,16
45
6,5
3
10,
09
118.058.00
0.000
478.075.0
00
30
23.428.00
0.000
4,89
35.000.000
10,
76
79.938.00
0.000
67
11,
43
63.232.850.
000
45
400.000.000
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
3,3
27.906.00
0.000
Targ
et
100
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Target
320.0
00.00
0
12
55.812.61
2.000
30
350.000.0
00
67.256.000
.000
Tahun 2021
100
27.920.000.
000
III-29
0
23.695.00
0.000
6.620.000.0
00
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
12
70.91
2.500
.000
450.397.144
.000
33
0
250
1.713.075.0
00
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
0
16.00
0.000
.000
100
186.205.000
.000
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
450.000.0
00
1,6
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Persentase
Rumah Tidak
Layak Huni
yang
terehabilitasi
Tersedianya
jaringan sistem
air limbah yang
memadai
S
a
t
u
a
n
%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Tahun 2018
Rp
Ta
rg
et
4,84
Tahun 2019
Rp
Tar
get
4,8
4
Tahun 2020
Rp
Tar
get
4,8
4
Tahun 2021
Rp
Targ
et
4,8
4
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Rp
Target
4,84
Rp
0
4,8
4
%
97,1
0,9
26.161.01
8.000
0,5
14.000.000
.000
0,5
13.450.00
0.000
1
13.050.000.
000
0
8.200.000
.000
0
8.000
.000.
000
100
82.861.018.
000
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
29,06
39
01.04.16 Program
Lingkungan
Sehat
Perumahan
40
01.04.17 Program
Pemberdayaan
komunitas
Perumahan
Persentase
Rumah Tidak
Layak Huni
yang
terehabilitasi
%
4
0,8
4
6.020.000
.000
27,2
2
0
53,
59
0
78,
9
0
100
0
100
0
100
6.020.000.0
00
41
01.04.18 Program
perbaikan
perumahan
akibat bencana
alam/sosial
Persentase
Relokasi
sertifikat hak
milik di
banataran
Sungai
Bengawan
Solo
%
70
1,4
3
4.000.000
.000
22,8
6
9.000.000.
000
44,
29
9.000.000.
000
65,
71
9.000.000.0
00
87,
14
9.000.000
.000
100
0
100
40.000.000.
000
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
42
01.04.19 Program
peningkatan
kesiagaan dan
pencegahan
bahaya
kebakaran
Cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
Kota Surakarta
%
17
17
1.657.335
.000
18
8.876.000.
000
20
6.966.000.
000
21
5.460.000.0
00
22
5.813.000
.000
25
36.93
9.000
.000
25
65.711.335.
000
Ketentera
man,
ketertiban
umum, dan
perlindung
an
masyaraka
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-30
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
No.
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
S
a
t
u
a
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Capai
an
tahun
2015
Tahun 2016
Tar
get
Rp
Tahun 2017
Targ
et
Rp
Tahun 2018
Ta
rg
et
Rp
Tahun 2019
Tar
get
Rp
Tahun 2020
Tar
get
Rp
Tahun 2021
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
t
tingkat waktu
tanggap
(response time
rate) daerah
layanan
wilayah
manajemen
kebakaran
(WMK) dari
pangkalan
Damkar
persentase
penyediaan
APAR dari
pemilik usaha
yang memadai
Persentase
ketersediaan
sarana dan
prasarana
penunjang
operasional
penangnanan
bencana
Persentase
orang yang
mengikuti
pelatihan
%
100
100
100
10
0
100
100
100
100
%
20
33
46
59
73
80
86
86
%
10
20
30
40
50
60
70
70
%
75
75
80
85
90
95
95
95
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-31
No.
43
Bidang
Urusan
Pemerintahan
& Program
Prioritas
Pembangunan
01.04.20 Program
pengelolaan
areal
pemakaman
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) &
Kegiatan (Output)
Uraian
Rasio Tempat
Pemakaman
Umum per
satuan
penduduk
Rasio
Ketersediaan
lahan TMP
S
a
t
u
a
n
o
r
a
n
g
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2016
Data
Capai
an
tahun
2015
Tar
get
Rp
38
36
464.859.0
00
0,5
0,5
233.895.0
00
-
Tahun 2017
Targ
et
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Rp
Ta
rg
et
Rp
Tar
get
Rp
Tar
get
Rp
33
15.941.000
.000
64
19.021.00
0.000
101
3.995.600.0
00
96
5.077.000
.000
91
6.217
.100.
000
91
50.716.559.
000
0,5
2.950.000.
000
0,5
3.245.000.
000
0,5
3.407.250.0
00
0,5
3.577.612
.000
0,5
3.756
.400.
000
0,5
17.170.157.
000
Sumber: RPJMD Kota Surakarta tahun 2016-2021
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta
III-32
Targ
et
Rp
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode
Target
Rp
PD
Penanggu
ng Jawab
Urusan
Perumaha
n Rakyat
dan
Kawasan
Permukim
an
Sosial
3.2.
RENCANA STRATEGIS INFRASTUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
A. Visi Misi Perumahan dan Permukiman Kota Surakarta 2014 – 2031
Visi Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Surakarta 2014-2031 adalah : “Setiap
KK mampu memenuhi kebutuhan Rumah Layak Huni, Terjangkau, Berkelanjutan dan
Berbudaya dalam upaya membentuk masyarakat yang berjati diri, mandiri, produktif dan
sejahtera” Untuk menjalankan visi tersebut perlu dilakukan beberapa hal yang terkandung dalam
4 (empat) misi. Keempat misi yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memenuhi kebutuhan rumah layak huni. Pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat,
aman, nyaman demi terwujudnya lingkungan hunian yang layak.
2.
Rumah yang terjangkau