UPAYA PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI KETAPANG SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DALAM Upaya Pondok Pesantren Modern Bina Insani Ketapang Susukan Kabupaten Semarang Dalam Meningkatkan Kemahiran Berbicara Bahasa Arab Santri.
UPAYA PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI
KETAPANG SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DALAM
MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA
ARAB SANTRI
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
Muhammad Amin
G 000 090 081
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UPAYA PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI
KETAPANG SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DALAM
MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA
ARAB SANTRI
ABSTRAK
Pondok Pesantren memiliki peran yang penting dan upaya dalam upaya
mengikuti perkembangan jaman. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang
melatar belakanginya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan
pendidikan diniyah saja akan tetapi juga mengajarkan pendidikan-pendidikan
formal yang bertujuan agar peserta didik dapat juga belajar seperti layaknya
belajar di lembaga pendidikan di luar pondok.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan masalah
Bagaimana upaya pembinaan dalam meningkatkan berbicara Bahasa Arab santri
di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan Kabupaten
Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya pembelajaran Bahasa
Arab di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan
Kabupaten Semarang.
Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis Memberikan kontribusi
berupa penyajian informasi ilmiah tentang upaya peningkatan kualitas berbahasa
Arab dan manfaat praktis untuk memberikan informasi tentang bagaimana upaya
yang dilaksanakan Pondok Pesantren Modern Bina Insani Ketapang Susukan
Kabupaten Semarang dalam meningkatkan berbicara Bahasa Arab santri,
sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan perbaikan program
kerja Pondok Pesantren.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengamati orang
dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi wajar, berinteraksi bersama mereka,
melakukan wawancara dan berusaha memaknai bahasa, kebiasaan dan perilaku
yang berhubungan dengan fokus penelitian. Dengan mengambil lokasi di Pondok
Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan, Kabupaten Semarang
sebagai obyek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data dilakukan secara
deskriptif (menutur kata dengan apa adannya secara kualitatif) dengan
menggunakan metode induktif.
Penelitian menyimpulkan bahwa upaya Pondok Pesantren Modern Bina
Insani Ketapang Susukan Kabupaten Semarang dalam meningkatkan kemahiran
berbicara Bahasa Arab meliputi kegiatan pendidikan formal yaitu mengadakan
pembelajaran bahasa Arab seperti Nahwu, Sorof, Balaghoh, Tafsir, Tajwid/P.Iba,
Fiqih, Tamrin lughoh, Mutola'ah, Mahfudzot, yang dapat mendukung Santri
untuk berbahasa Arab dengan lancar, dan kegiatan pendidikan non formal
meliputi mengadakan kegiatan Muhadastah, mengadakan kegiatan Muhadhoroh, ,
mewajibkan Santri untuk menggunakan bahasa yang sudah ditentukan dari
pengurus, mengadakan Kursus Dwi bahasa (Arab dan Inggris), melakukan
pengawasan, menerapkan kedisiplinan dan melakukan koordinasi. Faktor-faktor
pendukung dari Pondok Pesantren Modern Bina Insani meliputi : Tujuan
pembelajaran, ustadz dan ustadzah, LAB Bahasa, buku penunjang Pembelajaran
Bahasa, lingkungan, Santri dan Metode dan faktor penghambat seperti : Sarana
dan prasarana kurang memadahi, asisten kurang Profesional, penyampaian metode
yang monoton, kurangnya koordinasi.
Kata kunci : Upaya, Meningkatkan Kemahiran, Bahasa Arab
1
mengajarkan agar umat manusia
Pendahuluan
Pondok
pesantren
lembaga
sebagai
mempunyai jasmani dan rohani yang
Islam
baik agar dapat melakukan aktifitas
pendidikan
mengalami perubahan bentuk dengan
sehari-hari
mengikuti perubahan jaman serta
manusia dapat hidup rukun dan
adanya dampak kemajuan sains dan
saling tolong menolong dalam hal
teknologi. Dengan demikian, banyak
kebaikan.
Al Qur’an diturunkan dalam
pondok pesantren yang mengajarkan
pendidikan
formal
sains
bahasa Arab, begitu pula dengan
teknologi lainnya dan menambahkan
Hadits menggunakan bahasa Arab.
nama menjadi “Pondok pesantren
Sangat
disayangkan,
Modern”. Pesantren adalah lembaga
muslim
tidak
yang dapat dikatakan merupakan
memahami bahasa Arab. Padahal
wujud proses perkembangan sistem
kitab suci mereka berbahasa Arab.
pendidikan
Islam
dan
dengan sesama umat
menguasai
dan
juga
Bahasa yang paling berguna di
dalam
dunia khususnya untuk umat Islam
pendidikan, bukan hanya pendidikan
sendiri adalah bahasa Arab karena
diniyah
merupakan bahasa yang digunakan
memerlukan
yang
mayoritas
inovasi
saja
akan
tetapi
juga
mengajarkan pendidikan formal.
Allah untuk kitab-kitabNya. Sebagai
tidak
bahasa al Qur’an, bahasa Arab
sekolah-sekolah
menjadi bahasa yang paling fasih,
formal yang mempunyai tujuan yang
jelas, dan memiliki makna yang
sama, yaitu menciptakan peserta
paling luas diantara bahasa-bahasa
didik yang berkwalitas yang dapat
lainya. As-Sirjini dan Kholiq (2008 :
menciptakan
19), mengemukakan bahwa untuk
Pondok
berbeda
dengan
Pendidikan
berupa
pesantren
kemandirian.
agama
bimbingan
Islam
memahami al Qur’an dibutuhkan
adalah
jasmani
dan
kemampuan berbahasa Arab. Hal
rohani berdasarkan hukum-hukum
tersebut
Islam
terbentuknya
ditekankan oleh umat Islam untuk
kepribadian utama menurut ukuran-
mempelajari bahasa Arab agar dalam
ukuran
menuju
Islam.
Pendidikan
Islam
1
menjadikan
hal
yang
mempelajari al Qur’an dan as-
praktek
secara
Sunnah menjadi mudah.
Dengan
adanya
Ibnu Katsir (Abdullah, 2011 :
404),
berpendapat
bahwasanya
terus-menerus.
praktek
yang
dilakukan,
siswa
akan
mudah
mengingat
apa
yang
sudah
ketika menafsirkan surat Yusuf ayat
dipelajarinya
2, “yang demikian itu (al Qur’an
dipraktekkanya.
diturunkan
Arab)
kenyataannya di dalam sekolah-
merupakan
sekolah justru menekankan pada
bahasa yang paling fasih, jelas, luas,
metode ceramah saja tanpa ada
dan maknanya lebih cocok untuk
praktek
jiwa
mengajar. Oleh sebab itu, untuk
karena
dalam
bahasa
manusia
bahasa
Arab
dalam
membenai
dan
meningkatkan
al Qur’an , bahasa Arab juga
bahasa
merupakan
bahasa
harus
pembenahan
digunakan
oleh
umat
Islam
metode-metode
khususnya
dalam
melaksanakan
yang
sudah
Namun
dalam
akhlaq”. Disamping sebagai bahasa
yang
proses
mutu
Arab
pemahaman
perlu
dalam
belajar-
diadakan
penggunaan
yang
sudah
berkembang pada saat ini,
dan
ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang
kebersihan lingkungan dalam belajar
sudah ditetapkan oleh Allah dan
juga perlu agar siswa tidak merasa
sudah diatur secara tegas seperti
terganggu
dalam ibadah shalat, adzan, dan
proses belajar.
dalam
melaksanakan
iqomah. Hal ini merupakan wujud
Tujuan penelitian
komukasi antara manusia dengan
Allah (Makruf, 2009 : 8). Dengan
demikian
sebagai
umat
Penelitian ini memiliki tujuan
Islam
antara lain untuk mengetahui: upaya
diwajibkan untuk mengetahui dan
yang dilaksanakan pondok pesantren
mempelajari bahasa Arab agar dalam
modern
melaksanakan ibadah dapat berjalan
meningkatkan kemahiran berbicara
dengan baik.
bahasa
Pada intinya belajar bahasa
tetapi
juga
Arab
Insani
santri
dan
pelaksanaan pembinaannya.
Arab tidak hanya membutuhkan teori
saja
Bina
membutuhkan
2
dalam
Faktor
Jadi
Landasan teori
yang
dimaksud
dengan
Pondok pesantren Modern adalah
1. Upaya
tempat
Menurut Kamus Besar Bahasa
melakukan
Indonesia, upaya adalah ikhtiar
permasalahan.
keluar
suatu
(Kamus
Besar
Meningkatkan
dalam
arti
(derajat, taraf, dan sebagainya)
atau mempertinggi” (Depdikbud,
bi pukul 18.45). Dengan demikian
yang dimasut dengan
usaha
yang
2005: 1198). Masutnya adalah
upaya
melakukan
dilakukan
dikehendaki
mencari solusi dari permasalah
4. Kemahiran
akan dihadapi.
agar
mencapai
Berbicara
Bahasa
Arab
2. Pondok pesantren Modern
Kemahiran berarti kemampuan
Pondok pesantren terdiri dari
seseorang
dua kata yaitu kata pertama “
keberhasilan.
pondok “ dan kata yang kedua “
funduq”
“penginapan”
meraih
Kesanggupan,
melakukan sesuatu (depdikbud,
berarti
2005: 707).
sedangkan
suatu
pesantren berasal dari kata “ santri
Berbicara
kemampuan
adalah
seseorang
untuk berinteraksi kepada orang
“ yang mendapat awalan “ pe-“
“an”
untuk
kecakapan, dan kekuatan untuk
pesantren “.Kata pondok berasal
akhiran
yang
keberhasilan yang sempurna.
yang sedang ada maupun yang
“
usaha-usaha
dapat menaikkan hal-hal yang
dengan sungguh-sungguh untuk
dan
yang
adalah “upaya untuk menaikkan
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kb
kata
modern
3. Meningkatkan
Depdiknas,
dari
belajar
mengikuti perkembangan jaman.
Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa
adalah
untuk
aktifitas
kurikulum
maksud, memecahkan persoalan,
jalan
santri
dengan sistem pembelajaran dan
atau usaha untuk mencapai suatu
mencari
para
lain. Bahasa Arab adalah kalimat
sehingga
yang digunakan oleh orang Arab
mempunyai arti “ tempat tinggal
untuk menayampaikan maksud
para santri” (Dhofier, 1982 : 18).
dan tujuan mereka (Anshor, 2009:
3
2). Dengan demikian kemahiran
masalah atau untuk mendapatkan
dalam berbicara
Arab
data keadaan dan praktik-praktik
adalah kecakapan dan perilaku
yang sedang berlangsung (Sumadi
seseorang dalam memahami dan
Suryabrata, 1983: 20). Penelitian ini
menggunakannya
dilaksanakan di Pondok Pesantren
bahasa
dalam
kehidupan sehari-hari.
Modern
5. Santri
Bina
Insani
Ketapang
Susukan kabupaten Semarang.
Santri
adalah “orang yang
mendalami
agama
Teknik
Islam”
pengumpulan
data
dalam penelitian ini disesuaikan
(Depdikbud, 2005: 995). Dengan
dengan
demikian santri Pondok pesantren
Dalam memperoleh data dengan
Bina Insani adalah seseorang yang
menggunakan Metode wawancara,
berdiam diri di dalam Pondok
metode
yang mempunyai tujuan untuk
dokumentasi, dan metode analisis
memperdalam agama Islam di
data : 1) wawancara digunakan
Pondok pesantren Bina Insani
sebagai
agar
memperoleh
mencapai
tujuan
yang
untuk
Metode Penelitian
penelitian
tujuan
penelitian.
observasi,
komunikasi
metode
awal
informasi
untuk
yang
diperlukan, 2) observasidigunakan
semaksimal mungkin.
Jenis
fokus
merencanakan
tindakan
selanjutnya, 3) dokumentasi untuk
penelitian
ini
lapangan,
adalah
mendukung
dan
karena
kepercayaan dan pembuktian suatu
penelitian ini berdasarkan data-data
masalah,
dari lapangan, sedangkan pendekatan
melakukan pengurutan data yang
yang digunakan adalah pendekatan
diperoleh
deskriptif, yaitu suatu penelitian
mengorganisasikan kedalam suatu
yang bermaksud untuk membuat
pola, kategori, dan ukuran dasar
deskripsi
sehingga dapat ditemukan suatu tema
atau
mengenai
situasi-situasi
kejadian-kejadian
Analisis
menambah
dari
data
proses
subyek,
(Ismawati, 2010: 20).
yang
yang bertujuan
Penelitian ini termasuk jenis
untuk mengindentifikasi masalah-
penelitian kualitatif, sehingga dalam
berlangsung dan
4
menganalisis data juga menggunakan
mengajarkan berbagai pelajaran
analisis data kualitatif. Yaitu berpikir
seperti Nahwu, Sorof, Balaghah,
berdasarkan realitas proses sehingga
Tafsir,
yang penting bukan prosentasenya
Tamrin
tetapi upaya dalam memecahkan
Mahfudzot,
yang
dapat
berbagai macam persoalan dalam arti
mendukung
santri
untuk
pemaknaan proses tersebut.
berbahasa Arab dengan lancar.
Tajwid/P.Iba,
lughah,
Penyampaian
Hasil Penelitian
seorang
Mutola'ah,
materi
tersebut
ustadz
pembelajaran
Adapun upaya yang sudah
Fiqih,
dalam
menggunakan
diterapkan pondok pesantren dalam
berbagai metode yang dimiliki
meningkatkan
dalam
setiap ustadz, walaupun strategi
berbicara bahasa Arab yaitu melalui :
yang digunakan tergolong strategi
a. Kegiatan Pendidikan Formal
yang sudah lama tetapi santri
kemahiran
senang
Pendidikan formal menunjuk
pada
pendidikan
dalam
pembelajaran
sistem
dan
mengikuti
santri
juga
persekolahan. Pendidikan sistem
mudah menerima materi di dalam
persekolahan tersebut berstandar
mengikuti
sedemikian rupa, paling tidak di
disampaikan ustadz/ustadzah.
dalam wujud legalitas-formalnya.
b. Kegiatan Pendidikan Non Formal
pembelajaran
yang
Aktifitas pendidikan yang sudah
Pondok Pesantren Modern
diatur dan terorganisasi dalam
Bina Insani dalam meningkatkan
suatau lembaga pendidikan yang
kemahiran santri dalam berbicara
memiliki
untuk
bahasa Arab, seperti kegiatan
didik
muhadtasah,
tujuan
mencerdaskan
peserta
muhadhoroh
maupun siswa yang mengikuti
membuat klub bahasa dan lain
kegiatan
aktifitas
sebagainya yang dilaksanakan di
Seperti
yang
luar jam sekolah. Semua kegiatan
oleh
pondok
kebahasaan yang ada di dalam
tersebut.
dilaksanakan
maupun
pesantren dalam meningkatkan
pondok
berbahasa
semua
Arab
yaitu
5
pesantren
kepada
diserahkan
OSBI
yang
dipegang khusus oleh pengurus
3) Mewajibkan
bagian bahasa. Dengan demikian
untuk
kegiatan
non
Kegiatan ini mewajibkan
melaksanakan
formal
untuk
berbahasa resmi
bagian bahasa diberikan tanggung
jawab
santri
semua santri yang ada di dalam
dalam
pondok
pesantren
untuk
meningkatkan santri berbahasa
menggunakan bahasa sehari-
dengan baik dan benar.
harinya dengan menggunakan
Adapun
cara
yang
bahasa yang sudah dijadwalkan
dilaksanakan oleh pengurus OSBI
oleh
bagian bahasa seperti berikut :
disetiap
1) Mengadakan
ditentukan oleh pengurus OSBI
Kegiatan
Muhadastah
bagian
bahasa
yang
harinya
sudah
dalam menggunakan bahasa
Kegiatan ini dilaksanakan
dalam
berinteraksi
setiap minggu setelah ba’da
santri lain.
shalat subuh sampai terbitnya
4) Mengadakan
matahari, yang diikuti oleh
dengan
kursus
dwi
bahasa (Arab dan Inggris)
semua santri putra maupun
Adapun
pelaksanaan
santri putri pondok pesantren
kursus dari bagian bahasa ini
modern Bina Insani.
diadakan setiap satu minggu
2) Mengadakan
Kegiatan
satu
Muhadhoroh
kali
karena
melihat
kegiatan yang harus dikerjakan
Kegiatan ini diikuti oleh
oleh
santri
sudah
banyak,
semua santri putra maupun
kursus
putri
diadakan setiap hari minggu
yang
ada
di
dalam
bahasa
tersebut
pondok pesantren. Kegiatan
tepatnya
tersebut yaitu praktik pidato
Pelakasanaan
dengan menggunakan bahasa
bahasa ini tidak diwajibkan
Arab yang dilaksanakan setiap
kepada semua santri yang ada
malam minggu setelah makan
di pondok untuk mengikutinya
malam bersama sampai pukul
tetapi
22.00 WIB.
berminat dalam memperlancar
6
pada
untuk
sore
hari.
kursus
dwi
santri
yang
kebahasaanya saja.
memiliki perhatian terhadap
5) Melakukan Pengawasan
kesalahan yang telah santri
Bagian
bekerjasama
dengan
bahasa
lakukan dan menjadi pelajaran
bagian
bagi
santri
yang
lain.
keamanan OSBI dan setiap
Persidangan dilakukan setiap
pengurus
ba’da isyak di kantor ustadz
kamar
membantu
untuk
melakukan
Faktor-faktor
pendukung
pengawasan atau mengontrol
dalam
kedisiplinan berbahasa Arab
berbicara bahasa Arab santri dari
santri dalam aktifitas di kamar.
pondok
6) Menerapkan Kedisiplinan
buku
sanksi yang bertujuan untuk
bahasa,
menanamkan kedisiplinan pada
metode.
Bagian
modern
Bina
ustadz dan ustadzah, LAB bahasa,
berbagai macam tata tertib dan
santri.
pesantren
kemahiran
Insani meliputi: tujuan pembelajaran,
Bagian bahasa memiliki
diri
meningkatkan
bahasa
penunjang
pembelajaran
lingkungan,
santri
Faktor-faktor
dan
penghambat
bertujuan untuk menanamkan
dalam
kedisiplinan
seperti
berbicara bahasa Arab santri pondok
mewajibkan kepada
seluruh
pesantren modern Bina Insani seperti
santri
pondok
untuk
berkomunikasi
menggunakan
:
dengan
bahasa
meningkatkan
sarana
dan
memadahi,
yang
bahasa
koordinasi.
mengadakan
Persidangan
monoton,
bagian
Kesimpulan yang dapat ditulis
bahasa.
oleh peneliti mengenai upaya pondok
bahasa
ini
pesantren
bertujuan agar santri
yang
Ketapang
Susukan
pelanggaran
Semarang
dalam
melakukan
kurangnya
Simpulan
bagi
santri yang melanggar tata
dari
kurang
bahasa
(mahkamatullughoh)
tertib
kurang
profesional, penyampaian metode
yang
persidangan
prasarana
asisten
sudah dijadwalkan dari bagian
dan
kemahiran
7
modern
Bina
Insani
Kabupaten
meningkatkan
kemahiran berbicara bahasa Arab
pembelajaran,
santri yaitu:
ustadzah,
1. Pondok pesantren modern Bina
penunjang pembelajaran bahasa,
Insani
mengadakan
kegiatan-
formal
memberikan
pembelajaran
dan
LAB bahasa, buku
lingkungan, santri dan metode.
kegiatan seperti : (1) Kegiatan
pendidikan
ustadz
3. Faktor-faktor penghambat dalam
seperti
meningkatkan
;
berbicara
kemahiran
bahasa
Arab
santri
nahwu, sorof, balaghoh, tafsir,
pondok pesantren modern Bina
tajwid/p.iba, fiqih, tamrin lughoh,
Insani
mutola'ah, mahfudzot, yang dapat
prasarana
mendukung
asisten
santri
untuk
seperti
:
sarana
kurang
kurang
dan
memadahi,
profesional,
berbahasa Arab dengan lancar. (2)
penyampaian
Kegiatan pendidikan non formal
monoton, kurangnya koordinasi.
metode
yang
seperti ; mengadakan muhadastah
Saran
setiap minggu setelah ba’da shalat
subuh,
mengadakan
kegiatan
Pada
bagian
muhadhoroh, yang dilaksanakan
mengemukakan
setiap
ataupun
malam
mewajibkan
minggu,
santri
untuk
penulis
beberapa
masukan
pengamatan
ini
saran
berdasarkan
atau
temuan
menggunakan bahasa yang sudah
pelaksanaan kegiatan dalam upaya
ditentukan
pondok pesanren modern Bina Insani
dari
pengurus,
mengadakan kursus dwi bahasa
dalam
(Arab dan Inggris), melakukan
berbicara bahasa Ara yaitu :
pengawasan,
1. Direktur pondok
kedisiplinan
menerapkan
dan
melakukan
meningkatkan
kemahiran
Agar mengembangkan pondok
koordinasi.
pesantren modern Bina Insani
2. Faktor-faktor pendukung dalam
meningkatkan
dengan
pengadaan
sarana
kemahiran
prasarana yang mendukung agar
berbicara bahasa Arab santri dari
tercapainya pembelajaran bahasa
pondok pesantren modern Bina
Arab dengan baik, bahkan sangat
Insani
perlu diupayakan penguasaan dan
meliputi:
tujuan
8
pemanfaatan media audio visual
4. Santri Putra dan Putri.
yang saat ini semakin canggih.
Santri putra dan putri pondok
2. Ustadz dan ustadzah
Hendaknya
ustadz
ustadzahsenatiasa
kualitas
dan
hendaknya
meningkatkan
dan
senantiasa
pesantren modern Bina Insani
hubungan
kuantitasnya,
berinovasi
dengan
dengan
dapat
baik
santri,
pengurus
menjalin
antara
santri
OSBI,
dan
santri
dengan
santri
metode-metode baru yang akan
dengan
memudahkan
pembelajaran bahasa Arab terasa
santri
dalam
mengikuti pembelajaran bahasa
proses
5. Kepada Peneliti yang Lain.
cepat bosan dalam mengikutinya.
Hendaknya lebih bersemangat
3. Pengurus OSBI dan Pengurus
dalam meneliti hal-hal lain yang
Bagian Bahasa.
berkaitan
OSBI
agar
menyenangkan.
Arab dengan mudah dan tidak
Pengurus
guru
agar
dengan
pembelajaran
bahasa Arab, guna meningkatkan
melakukan koordinasi dengan
semangat
ustadz dan ustadzah secara rutin,
didik dan mempermudah mereka
agar dalam pencapaian semua
dalam
kegitan dapat berjalan dengan
menggunakan bahasa Arab.
dan kesadaran peserta
membaca
teks-teks
yang
baik kususnya dalam pencapaian
pembelajaran Bahasa Arab.
Yogyakarta:
Daftar Pustaka
Pustaka
Pelajar
Offser.
Abdullah
bin
Muhannad
bin
Abdul Aziz, Abdul Muhaimin, M.
Abdurrahman bin Ishaq Alu
Dian Nafi’, Abd A’la. 2007.
Syaikh. 2001. Tafsir Ibnu Katsir
Praksis Pembelajaran Pesantren.
Jilid 4. Pustaka Imam Asyafi’i.
Yogyakarta. P.T lKiS Pelangi
Abdul Kholiq, Smail SM, Nurul
Huda.
Pesantren
2002.
Dan
Aksara
Dimamika
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur
Madrasah.
Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
9
Anshor,
ahmad
Pengajaran
Muhtadi.
2009.
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa
Arab.
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Media dan Metode-Metodenya.
Hasbullah. 1996. “ kapita selekta
Yogyakarta: Teras.
Dawan Raharjo Muhammad. 1985.
Pergulatan Dunia Pesantren.
Jakarta: media Ptratama Offset
Departemen
Pendidikan
Dan
Kebudayaan. 1988. “ Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia”.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dhofier, Zamaksyari. 1982. “ Tradisi
Pesantren”. Jakarta.
Pustaka
pendidikan islam”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasbullah.
1999.
“
sejarah
pendidikan islam”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasbullah. 1999. “ dasar-dasar ilmu
pendidikanislam”. Jakarta: Raja
Grafindo.
KETAPANG SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DALAM
MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA
ARAB SANTRI
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
Muhammad Amin
G 000 090 081
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UPAYA PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI
KETAPANG SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DALAM
MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA
ARAB SANTRI
ABSTRAK
Pondok Pesantren memiliki peran yang penting dan upaya dalam upaya
mengikuti perkembangan jaman. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang
melatar belakanginya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan
pendidikan diniyah saja akan tetapi juga mengajarkan pendidikan-pendidikan
formal yang bertujuan agar peserta didik dapat juga belajar seperti layaknya
belajar di lembaga pendidikan di luar pondok.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan masalah
Bagaimana upaya pembinaan dalam meningkatkan berbicara Bahasa Arab santri
di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan Kabupaten
Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya pembelajaran Bahasa
Arab di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan
Kabupaten Semarang.
Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis Memberikan kontribusi
berupa penyajian informasi ilmiah tentang upaya peningkatan kualitas berbahasa
Arab dan manfaat praktis untuk memberikan informasi tentang bagaimana upaya
yang dilaksanakan Pondok Pesantren Modern Bina Insani Ketapang Susukan
Kabupaten Semarang dalam meningkatkan berbicara Bahasa Arab santri,
sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan perbaikan program
kerja Pondok Pesantren.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengamati orang
dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi wajar, berinteraksi bersama mereka,
melakukan wawancara dan berusaha memaknai bahasa, kebiasaan dan perilaku
yang berhubungan dengan fokus penelitian. Dengan mengambil lokasi di Pondok
Pesantren Modern Bina Insani Baran, Ketapang, Susukan, Kabupaten Semarang
sebagai obyek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data dilakukan secara
deskriptif (menutur kata dengan apa adannya secara kualitatif) dengan
menggunakan metode induktif.
Penelitian menyimpulkan bahwa upaya Pondok Pesantren Modern Bina
Insani Ketapang Susukan Kabupaten Semarang dalam meningkatkan kemahiran
berbicara Bahasa Arab meliputi kegiatan pendidikan formal yaitu mengadakan
pembelajaran bahasa Arab seperti Nahwu, Sorof, Balaghoh, Tafsir, Tajwid/P.Iba,
Fiqih, Tamrin lughoh, Mutola'ah, Mahfudzot, yang dapat mendukung Santri
untuk berbahasa Arab dengan lancar, dan kegiatan pendidikan non formal
meliputi mengadakan kegiatan Muhadastah, mengadakan kegiatan Muhadhoroh, ,
mewajibkan Santri untuk menggunakan bahasa yang sudah ditentukan dari
pengurus, mengadakan Kursus Dwi bahasa (Arab dan Inggris), melakukan
pengawasan, menerapkan kedisiplinan dan melakukan koordinasi. Faktor-faktor
pendukung dari Pondok Pesantren Modern Bina Insani meliputi : Tujuan
pembelajaran, ustadz dan ustadzah, LAB Bahasa, buku penunjang Pembelajaran
Bahasa, lingkungan, Santri dan Metode dan faktor penghambat seperti : Sarana
dan prasarana kurang memadahi, asisten kurang Profesional, penyampaian metode
yang monoton, kurangnya koordinasi.
Kata kunci : Upaya, Meningkatkan Kemahiran, Bahasa Arab
1
mengajarkan agar umat manusia
Pendahuluan
Pondok
pesantren
lembaga
sebagai
mempunyai jasmani dan rohani yang
Islam
baik agar dapat melakukan aktifitas
pendidikan
mengalami perubahan bentuk dengan
sehari-hari
mengikuti perubahan jaman serta
manusia dapat hidup rukun dan
adanya dampak kemajuan sains dan
saling tolong menolong dalam hal
teknologi. Dengan demikian, banyak
kebaikan.
Al Qur’an diturunkan dalam
pondok pesantren yang mengajarkan
pendidikan
formal
sains
bahasa Arab, begitu pula dengan
teknologi lainnya dan menambahkan
Hadits menggunakan bahasa Arab.
nama menjadi “Pondok pesantren
Sangat
disayangkan,
Modern”. Pesantren adalah lembaga
muslim
tidak
yang dapat dikatakan merupakan
memahami bahasa Arab. Padahal
wujud proses perkembangan sistem
kitab suci mereka berbahasa Arab.
pendidikan
Islam
dan
dengan sesama umat
menguasai
dan
juga
Bahasa yang paling berguna di
dalam
dunia khususnya untuk umat Islam
pendidikan, bukan hanya pendidikan
sendiri adalah bahasa Arab karena
diniyah
merupakan bahasa yang digunakan
memerlukan
yang
mayoritas
inovasi
saja
akan
tetapi
juga
mengajarkan pendidikan formal.
Allah untuk kitab-kitabNya. Sebagai
tidak
bahasa al Qur’an, bahasa Arab
sekolah-sekolah
menjadi bahasa yang paling fasih,
formal yang mempunyai tujuan yang
jelas, dan memiliki makna yang
sama, yaitu menciptakan peserta
paling luas diantara bahasa-bahasa
didik yang berkwalitas yang dapat
lainya. As-Sirjini dan Kholiq (2008 :
menciptakan
19), mengemukakan bahwa untuk
Pondok
berbeda
dengan
Pendidikan
berupa
pesantren
kemandirian.
agama
bimbingan
Islam
memahami al Qur’an dibutuhkan
adalah
jasmani
dan
kemampuan berbahasa Arab. Hal
rohani berdasarkan hukum-hukum
tersebut
Islam
terbentuknya
ditekankan oleh umat Islam untuk
kepribadian utama menurut ukuran-
mempelajari bahasa Arab agar dalam
ukuran
menuju
Islam.
Pendidikan
Islam
1
menjadikan
hal
yang
mempelajari al Qur’an dan as-
praktek
secara
Sunnah menjadi mudah.
Dengan
adanya
Ibnu Katsir (Abdullah, 2011 :
404),
berpendapat
bahwasanya
terus-menerus.
praktek
yang
dilakukan,
siswa
akan
mudah
mengingat
apa
yang
sudah
ketika menafsirkan surat Yusuf ayat
dipelajarinya
2, “yang demikian itu (al Qur’an
dipraktekkanya.
diturunkan
Arab)
kenyataannya di dalam sekolah-
merupakan
sekolah justru menekankan pada
bahasa yang paling fasih, jelas, luas,
metode ceramah saja tanpa ada
dan maknanya lebih cocok untuk
praktek
jiwa
mengajar. Oleh sebab itu, untuk
karena
dalam
bahasa
manusia
bahasa
Arab
dalam
membenai
dan
meningkatkan
al Qur’an , bahasa Arab juga
bahasa
merupakan
bahasa
harus
pembenahan
digunakan
oleh
umat
Islam
metode-metode
khususnya
dalam
melaksanakan
yang
sudah
Namun
dalam
akhlaq”. Disamping sebagai bahasa
yang
proses
mutu
Arab
pemahaman
perlu
dalam
belajar-
diadakan
penggunaan
yang
sudah
berkembang pada saat ini,
dan
ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang
kebersihan lingkungan dalam belajar
sudah ditetapkan oleh Allah dan
juga perlu agar siswa tidak merasa
sudah diatur secara tegas seperti
terganggu
dalam ibadah shalat, adzan, dan
proses belajar.
dalam
melaksanakan
iqomah. Hal ini merupakan wujud
Tujuan penelitian
komukasi antara manusia dengan
Allah (Makruf, 2009 : 8). Dengan
demikian
sebagai
umat
Penelitian ini memiliki tujuan
Islam
antara lain untuk mengetahui: upaya
diwajibkan untuk mengetahui dan
yang dilaksanakan pondok pesantren
mempelajari bahasa Arab agar dalam
modern
melaksanakan ibadah dapat berjalan
meningkatkan kemahiran berbicara
dengan baik.
bahasa
Pada intinya belajar bahasa
tetapi
juga
Arab
Insani
santri
dan
pelaksanaan pembinaannya.
Arab tidak hanya membutuhkan teori
saja
Bina
membutuhkan
2
dalam
Faktor
Jadi
Landasan teori
yang
dimaksud
dengan
Pondok pesantren Modern adalah
1. Upaya
tempat
Menurut Kamus Besar Bahasa
melakukan
Indonesia, upaya adalah ikhtiar
permasalahan.
keluar
suatu
(Kamus
Besar
Meningkatkan
dalam
arti
(derajat, taraf, dan sebagainya)
atau mempertinggi” (Depdikbud,
bi pukul 18.45). Dengan demikian
yang dimasut dengan
usaha
yang
2005: 1198). Masutnya adalah
upaya
melakukan
dilakukan
dikehendaki
mencari solusi dari permasalah
4. Kemahiran
akan dihadapi.
agar
mencapai
Berbicara
Bahasa
Arab
2. Pondok pesantren Modern
Kemahiran berarti kemampuan
Pondok pesantren terdiri dari
seseorang
dua kata yaitu kata pertama “
keberhasilan.
pondok “ dan kata yang kedua “
funduq”
“penginapan”
meraih
Kesanggupan,
melakukan sesuatu (depdikbud,
berarti
2005: 707).
sedangkan
suatu
pesantren berasal dari kata “ santri
Berbicara
kemampuan
adalah
seseorang
untuk berinteraksi kepada orang
“ yang mendapat awalan “ pe-“
“an”
untuk
kecakapan, dan kekuatan untuk
pesantren “.Kata pondok berasal
akhiran
yang
keberhasilan yang sempurna.
yang sedang ada maupun yang
“
usaha-usaha
dapat menaikkan hal-hal yang
dengan sungguh-sungguh untuk
dan
yang
adalah “upaya untuk menaikkan
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kb
kata
modern
3. Meningkatkan
Depdiknas,
dari
belajar
mengikuti perkembangan jaman.
Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa
adalah
untuk
aktifitas
kurikulum
maksud, memecahkan persoalan,
jalan
santri
dengan sistem pembelajaran dan
atau usaha untuk mencapai suatu
mencari
para
lain. Bahasa Arab adalah kalimat
sehingga
yang digunakan oleh orang Arab
mempunyai arti “ tempat tinggal
untuk menayampaikan maksud
para santri” (Dhofier, 1982 : 18).
dan tujuan mereka (Anshor, 2009:
3
2). Dengan demikian kemahiran
masalah atau untuk mendapatkan
dalam berbicara
Arab
data keadaan dan praktik-praktik
adalah kecakapan dan perilaku
yang sedang berlangsung (Sumadi
seseorang dalam memahami dan
Suryabrata, 1983: 20). Penelitian ini
menggunakannya
dilaksanakan di Pondok Pesantren
bahasa
dalam
kehidupan sehari-hari.
Modern
5. Santri
Bina
Insani
Ketapang
Susukan kabupaten Semarang.
Santri
adalah “orang yang
mendalami
agama
Teknik
Islam”
pengumpulan
data
dalam penelitian ini disesuaikan
(Depdikbud, 2005: 995). Dengan
dengan
demikian santri Pondok pesantren
Dalam memperoleh data dengan
Bina Insani adalah seseorang yang
menggunakan Metode wawancara,
berdiam diri di dalam Pondok
metode
yang mempunyai tujuan untuk
dokumentasi, dan metode analisis
memperdalam agama Islam di
data : 1) wawancara digunakan
Pondok pesantren Bina Insani
sebagai
agar
memperoleh
mencapai
tujuan
yang
untuk
Metode Penelitian
penelitian
tujuan
penelitian.
observasi,
komunikasi
metode
awal
informasi
untuk
yang
diperlukan, 2) observasidigunakan
semaksimal mungkin.
Jenis
fokus
merencanakan
tindakan
selanjutnya, 3) dokumentasi untuk
penelitian
ini
lapangan,
adalah
mendukung
dan
karena
kepercayaan dan pembuktian suatu
penelitian ini berdasarkan data-data
masalah,
dari lapangan, sedangkan pendekatan
melakukan pengurutan data yang
yang digunakan adalah pendekatan
diperoleh
deskriptif, yaitu suatu penelitian
mengorganisasikan kedalam suatu
yang bermaksud untuk membuat
pola, kategori, dan ukuran dasar
deskripsi
sehingga dapat ditemukan suatu tema
atau
mengenai
situasi-situasi
kejadian-kejadian
Analisis
menambah
dari
data
proses
subyek,
(Ismawati, 2010: 20).
yang
yang bertujuan
Penelitian ini termasuk jenis
untuk mengindentifikasi masalah-
penelitian kualitatif, sehingga dalam
berlangsung dan
4
menganalisis data juga menggunakan
mengajarkan berbagai pelajaran
analisis data kualitatif. Yaitu berpikir
seperti Nahwu, Sorof, Balaghah,
berdasarkan realitas proses sehingga
Tafsir,
yang penting bukan prosentasenya
Tamrin
tetapi upaya dalam memecahkan
Mahfudzot,
yang
dapat
berbagai macam persoalan dalam arti
mendukung
santri
untuk
pemaknaan proses tersebut.
berbahasa Arab dengan lancar.
Tajwid/P.Iba,
lughah,
Penyampaian
Hasil Penelitian
seorang
Mutola'ah,
materi
tersebut
ustadz
pembelajaran
Adapun upaya yang sudah
Fiqih,
dalam
menggunakan
diterapkan pondok pesantren dalam
berbagai metode yang dimiliki
meningkatkan
dalam
setiap ustadz, walaupun strategi
berbicara bahasa Arab yaitu melalui :
yang digunakan tergolong strategi
a. Kegiatan Pendidikan Formal
yang sudah lama tetapi santri
kemahiran
senang
Pendidikan formal menunjuk
pada
pendidikan
dalam
pembelajaran
sistem
dan
mengikuti
santri
juga
persekolahan. Pendidikan sistem
mudah menerima materi di dalam
persekolahan tersebut berstandar
mengikuti
sedemikian rupa, paling tidak di
disampaikan ustadz/ustadzah.
dalam wujud legalitas-formalnya.
b. Kegiatan Pendidikan Non Formal
pembelajaran
yang
Aktifitas pendidikan yang sudah
Pondok Pesantren Modern
diatur dan terorganisasi dalam
Bina Insani dalam meningkatkan
suatau lembaga pendidikan yang
kemahiran santri dalam berbicara
memiliki
untuk
bahasa Arab, seperti kegiatan
didik
muhadtasah,
tujuan
mencerdaskan
peserta
muhadhoroh
maupun siswa yang mengikuti
membuat klub bahasa dan lain
kegiatan
aktifitas
sebagainya yang dilaksanakan di
Seperti
yang
luar jam sekolah. Semua kegiatan
oleh
pondok
kebahasaan yang ada di dalam
tersebut.
dilaksanakan
maupun
pesantren dalam meningkatkan
pondok
berbahasa
semua
Arab
yaitu
5
pesantren
kepada
diserahkan
OSBI
yang
dipegang khusus oleh pengurus
3) Mewajibkan
bagian bahasa. Dengan demikian
untuk
kegiatan
non
Kegiatan ini mewajibkan
melaksanakan
formal
untuk
berbahasa resmi
bagian bahasa diberikan tanggung
jawab
santri
semua santri yang ada di dalam
dalam
pondok
pesantren
untuk
meningkatkan santri berbahasa
menggunakan bahasa sehari-
dengan baik dan benar.
harinya dengan menggunakan
Adapun
cara
yang
bahasa yang sudah dijadwalkan
dilaksanakan oleh pengurus OSBI
oleh
bagian bahasa seperti berikut :
disetiap
1) Mengadakan
ditentukan oleh pengurus OSBI
Kegiatan
Muhadastah
bagian
bahasa
yang
harinya
sudah
dalam menggunakan bahasa
Kegiatan ini dilaksanakan
dalam
berinteraksi
setiap minggu setelah ba’da
santri lain.
shalat subuh sampai terbitnya
4) Mengadakan
matahari, yang diikuti oleh
dengan
kursus
dwi
bahasa (Arab dan Inggris)
semua santri putra maupun
Adapun
pelaksanaan
santri putri pondok pesantren
kursus dari bagian bahasa ini
modern Bina Insani.
diadakan setiap satu minggu
2) Mengadakan
Kegiatan
satu
Muhadhoroh
kali
karena
melihat
kegiatan yang harus dikerjakan
Kegiatan ini diikuti oleh
oleh
santri
sudah
banyak,
semua santri putra maupun
kursus
putri
diadakan setiap hari minggu
yang
ada
di
dalam
bahasa
tersebut
pondok pesantren. Kegiatan
tepatnya
tersebut yaitu praktik pidato
Pelakasanaan
dengan menggunakan bahasa
bahasa ini tidak diwajibkan
Arab yang dilaksanakan setiap
kepada semua santri yang ada
malam minggu setelah makan
di pondok untuk mengikutinya
malam bersama sampai pukul
tetapi
22.00 WIB.
berminat dalam memperlancar
6
pada
untuk
sore
hari.
kursus
dwi
santri
yang
kebahasaanya saja.
memiliki perhatian terhadap
5) Melakukan Pengawasan
kesalahan yang telah santri
Bagian
bekerjasama
dengan
bahasa
lakukan dan menjadi pelajaran
bagian
bagi
santri
yang
lain.
keamanan OSBI dan setiap
Persidangan dilakukan setiap
pengurus
ba’da isyak di kantor ustadz
kamar
membantu
untuk
melakukan
Faktor-faktor
pendukung
pengawasan atau mengontrol
dalam
kedisiplinan berbahasa Arab
berbicara bahasa Arab santri dari
santri dalam aktifitas di kamar.
pondok
6) Menerapkan Kedisiplinan
buku
sanksi yang bertujuan untuk
bahasa,
menanamkan kedisiplinan pada
metode.
Bagian
modern
Bina
ustadz dan ustadzah, LAB bahasa,
berbagai macam tata tertib dan
santri.
pesantren
kemahiran
Insani meliputi: tujuan pembelajaran,
Bagian bahasa memiliki
diri
meningkatkan
bahasa
penunjang
pembelajaran
lingkungan,
santri
Faktor-faktor
dan
penghambat
bertujuan untuk menanamkan
dalam
kedisiplinan
seperti
berbicara bahasa Arab santri pondok
mewajibkan kepada
seluruh
pesantren modern Bina Insani seperti
santri
pondok
untuk
berkomunikasi
menggunakan
:
dengan
bahasa
meningkatkan
sarana
dan
memadahi,
yang
bahasa
koordinasi.
mengadakan
Persidangan
monoton,
bagian
Kesimpulan yang dapat ditulis
bahasa.
oleh peneliti mengenai upaya pondok
bahasa
ini
pesantren
bertujuan agar santri
yang
Ketapang
Susukan
pelanggaran
Semarang
dalam
melakukan
kurangnya
Simpulan
bagi
santri yang melanggar tata
dari
kurang
bahasa
(mahkamatullughoh)
tertib
kurang
profesional, penyampaian metode
yang
persidangan
prasarana
asisten
sudah dijadwalkan dari bagian
dan
kemahiran
7
modern
Bina
Insani
Kabupaten
meningkatkan
kemahiran berbicara bahasa Arab
pembelajaran,
santri yaitu:
ustadzah,
1. Pondok pesantren modern Bina
penunjang pembelajaran bahasa,
Insani
mengadakan
kegiatan-
formal
memberikan
pembelajaran
dan
LAB bahasa, buku
lingkungan, santri dan metode.
kegiatan seperti : (1) Kegiatan
pendidikan
ustadz
3. Faktor-faktor penghambat dalam
seperti
meningkatkan
;
berbicara
kemahiran
bahasa
Arab
santri
nahwu, sorof, balaghoh, tafsir,
pondok pesantren modern Bina
tajwid/p.iba, fiqih, tamrin lughoh,
Insani
mutola'ah, mahfudzot, yang dapat
prasarana
mendukung
asisten
santri
untuk
seperti
:
sarana
kurang
kurang
dan
memadahi,
profesional,
berbahasa Arab dengan lancar. (2)
penyampaian
Kegiatan pendidikan non formal
monoton, kurangnya koordinasi.
metode
yang
seperti ; mengadakan muhadastah
Saran
setiap minggu setelah ba’da shalat
subuh,
mengadakan
kegiatan
Pada
bagian
muhadhoroh, yang dilaksanakan
mengemukakan
setiap
ataupun
malam
mewajibkan
minggu,
santri
untuk
penulis
beberapa
masukan
pengamatan
ini
saran
berdasarkan
atau
temuan
menggunakan bahasa yang sudah
pelaksanaan kegiatan dalam upaya
ditentukan
pondok pesanren modern Bina Insani
dari
pengurus,
mengadakan kursus dwi bahasa
dalam
(Arab dan Inggris), melakukan
berbicara bahasa Ara yaitu :
pengawasan,
1. Direktur pondok
kedisiplinan
menerapkan
dan
melakukan
meningkatkan
kemahiran
Agar mengembangkan pondok
koordinasi.
pesantren modern Bina Insani
2. Faktor-faktor pendukung dalam
meningkatkan
dengan
pengadaan
sarana
kemahiran
prasarana yang mendukung agar
berbicara bahasa Arab santri dari
tercapainya pembelajaran bahasa
pondok pesantren modern Bina
Arab dengan baik, bahkan sangat
Insani
perlu diupayakan penguasaan dan
meliputi:
tujuan
8
pemanfaatan media audio visual
4. Santri Putra dan Putri.
yang saat ini semakin canggih.
Santri putra dan putri pondok
2. Ustadz dan ustadzah
Hendaknya
ustadz
ustadzahsenatiasa
kualitas
dan
hendaknya
meningkatkan
dan
senantiasa
pesantren modern Bina Insani
hubungan
kuantitasnya,
berinovasi
dengan
dengan
dapat
baik
santri,
pengurus
menjalin
antara
santri
OSBI,
dan
santri
dengan
santri
metode-metode baru yang akan
dengan
memudahkan
pembelajaran bahasa Arab terasa
santri
dalam
mengikuti pembelajaran bahasa
proses
5. Kepada Peneliti yang Lain.
cepat bosan dalam mengikutinya.
Hendaknya lebih bersemangat
3. Pengurus OSBI dan Pengurus
dalam meneliti hal-hal lain yang
Bagian Bahasa.
berkaitan
OSBI
agar
menyenangkan.
Arab dengan mudah dan tidak
Pengurus
guru
agar
dengan
pembelajaran
bahasa Arab, guna meningkatkan
melakukan koordinasi dengan
semangat
ustadz dan ustadzah secara rutin,
didik dan mempermudah mereka
agar dalam pencapaian semua
dalam
kegitan dapat berjalan dengan
menggunakan bahasa Arab.
dan kesadaran peserta
membaca
teks-teks
yang
baik kususnya dalam pencapaian
pembelajaran Bahasa Arab.
Yogyakarta:
Daftar Pustaka
Pustaka
Pelajar
Offser.
Abdullah
bin
Muhannad
bin
Abdul Aziz, Abdul Muhaimin, M.
Abdurrahman bin Ishaq Alu
Dian Nafi’, Abd A’la. 2007.
Syaikh. 2001. Tafsir Ibnu Katsir
Praksis Pembelajaran Pesantren.
Jilid 4. Pustaka Imam Asyafi’i.
Yogyakarta. P.T lKiS Pelangi
Abdul Kholiq, Smail SM, Nurul
Huda.
Pesantren
2002.
Dan
Aksara
Dimamika
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur
Madrasah.
Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
9
Anshor,
ahmad
Pengajaran
Muhtadi.
2009.
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa
Arab.
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Media dan Metode-Metodenya.
Hasbullah. 1996. “ kapita selekta
Yogyakarta: Teras.
Dawan Raharjo Muhammad. 1985.
Pergulatan Dunia Pesantren.
Jakarta: media Ptratama Offset
Departemen
Pendidikan
Dan
Kebudayaan. 1988. “ Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia”.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dhofier, Zamaksyari. 1982. “ Tradisi
Pesantren”. Jakarta.
Pustaka
pendidikan islam”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasbullah.
1999.
“
sejarah
pendidikan islam”. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasbullah. 1999. “ dasar-dasar ilmu
pendidikanislam”. Jakarta: Raja
Grafindo.