UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 101783 SAENTIS T.A. 2011/2012.

(1)

UPAYA MENI NGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SAINS

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS

IV SD NEGERI 101783 SAENTIS

T.A. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar S arjana Pendidikan

OLEH:

TAHASSA NINA HARAHAP 108313365

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS N EGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

TAHASS A NINA HARAHAP, N IM 108313365. “ Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar S ains Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe S TAD Pada Siswa Kelas IV S D Negeri 101783 Saentis T.A. 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101783 Saentis, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar sains materi energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang Tahun Ajaran 2011-2012. Penentuan kelas ini diambil berdasarkan hasil pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti dan peneliti melihat rendahnya motivasi belajar sains siswa khususnya pada materi energi bunyi, serta kurangya media dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siswa dikelas ini serta guru kurang bervariasi menggunakan metode dan kurangnya minat belajar siswa pada pelajaran sains. Pelaksanaan PTK dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket, angket diberikan sebanyak 30 pertanyaan berbentuk daftar checklist. Angket diberikan sebanyak 3 kali yaitu kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Sedangkan observasi meliputi akitivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi belajar sains siswa pada materi energi bunyi. Hasil penelitian menunjukkan pada saat kondisi awal sebelum dilakukan tindakan diperoleh dari 32 orang siswa, hanya 1 siswa (3,12%) yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, 8 siswa (25%) yang memiliki motivasi belajar sedang dan 23 siswa (71,87%) yang memiliki motivasi belajar yang rendah, selanjutnya pada siklus I diperoleh dengan tingkat belajar siswa dari 32 orang siswa sebesar 10 siswa (31,12%) yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, 12 siswa (37,5%) yang memiliki motivasi belajar sedang dan 10 siswa (31,25%) yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Pada sikus II diperoleh 29 siswa (90,62%) yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, 3 siswa (9,37%) yang memiliki motivasi belajar sedang. Jadi dapat dikatakan pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat pesat. Kemudian hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 57,5 tergolong rendah, pada siklus I pertemuan 2 diperoleh skor 72,5 tergolong cukup. Dan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil observasi kegiatan mengajar guru sebesar 82,5 tergolong baik dan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 100 tergolong sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar sains pada materi energi bunyi di kelas IV SD Negeri 101783 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ……….... vi

DAFTAR GAM BAR ……… vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. viii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1Latar Belakang M asalah ………. 1

1.2Indentifikasi M asalah ………. 4

1.3Pembatasan M asalah ……….. 5

1.4Rumusan Tujuan ……… 5

1.5Tujuan Penelitian ……… 5

1.6M anfaat Penelitian ……….. 6

BAB II KAJ IAN T EORI ………. 7

2.1 Kerangka Teori ……… 7

2.1.1 Pengertian Belajar ……….. 7

2.1.2 Pengertian M otivasi Belajar ……… 8

2.1.3 Indikator M otivasi ……….. 10

2.1.4 Fungsi M otivasi Belajar ………. 11

2.1.5 Strategi M enumbuhkan M otivasi Belajar ……… 13

2.1.6 Pengertian Pembelajaran Sains ……….. 14

2.1.7 M ateri Energi Bunyi ……….. 15

2.1.8 M odel Pembelajaran Kooperatif ……… 17

2.1.9 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………. 21

2.2 Kerangka Berpikir ……… 25


(7)

BAB III METODE PEN ELITIAN ……….. 27

3.1 Jenis Penelitian ……….. 27

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ………. 27

3.3 Operasional Variabel Penelitian ……….. 27

3.4 Prosedur Penelitian ……… 28

3.5 Teknik Pengumpulan Data ……… 33

3.6 Teknik Analisis Data ………. 34

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 36

BAB IV HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN ………. 38

4.1 Hasil Penelitian ……….. 38

4.1.1 Kondisi Awal ……… 38

4.1.2 Deskripsi Siklus I ………. 40

a. Tahap Perencanaan ……….. 40

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ……….. 41

c. Tahap Observasi ……….. 50

d. Tahap Refleksi ……… 59

4.1.3 Deskripsi Siklus II ……… 60

a. Tahap Perencanaan ……… 60

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ……… 60

c. Tahap Observasi ……… 64

d. Tahap Refleksi ……….. 73

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 73

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ……….. 80

5.1 Kesimpulan ……….. 80

5.2 Saran ………. 81

DAFTAR PUS TAKA ……… 82


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Guru menyampaikan materi energi bunyi ……… 42

Gambar 4.2 Siswa mempraktekkan sifat energi ……….. 43

Gambar 4.3 Siswa sedang berdiskusi kelompok ………... 44

Gambar 4.4 Guru membimbing diskusi kelompok ………. 45

Gambar 4.5 Siswa membacakan hasil kerja kelompok ……… 46

Gambar 4.6 Guru memberikan penghargaan pada siswa ……… 46

Gambar 4.7 Siswa aktif dalam belajar ... 47

Gambar 4.8 Siswa sedang berdiskusi kelompok ……… 48

Gambar 4.9 Guru memberi tes/kuis kepada siswa ……….. 49

Gambar 4.10 Guru memberi hadiah kepada siswa ………. 49

Gambar 1 : Grafik observasi motivasi belajar siswa ………. 76


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas daya manusia di masa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, perlu diiringi peningkatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik dan bagaimana seorang guru meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Sebab dalam proses pembelajaran, motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar.

Seseorang dapat dikatakan berhasil belajar, apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Semakin tinggi motivasi seseorang dalam mengerjakan apa yang dicita-citakan, maka makin giat ia melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut. Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi ditandai dengan minat, perhatian, giat, tekun, dan ulet dalam mengerjakan tugas. Oleh karenanya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab guru memotivasi siswa dalam kegiatan belajar serta melatih siswa untuk berfikir kreatif, sehingga proses belajar yang dilaksanakan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.Untuk itu guru dituntut berkemampuan dan terampil serta memahami metode-metode mengajar demi meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Penerapan variasi metode


(10)

mengajar pada mata pelajaran akan sangat bernilai positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajar dan akan sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa pada saat mengikuti pelajaran terutama pada mata pelajaran sains.

Sains merupakan ilmu yang sangat penting dipelajari yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan serta tidak terkesan pasif namun belajar harus aktif dan dinamis. Selain itu suasana kelas yang hidup dapat membuat siswa belajar tekun dan penuh semangat sebaliknya kelas yang suram, menegangkan serta metode pembelajaran yang kurang bervariasi menjadikan siswa kurang bersemangat dan tidak menunjukkan adanya minat untuk belajar.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas IV SD Negeri 101783 Saentis mengatakan bahwa nilai rata-rata ujian IPA/Sains siswa T.A. 2011 masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yakni 60. Hal ini dapat terlihat dari motivasi belajar siswa masih rendah yaitu dari jumlah siswa 32 orang yang termotivasi belajarnya hanya 25 % (8 orang ) saja, selebihnya 75 % (24 orang ) belum termotivasi. Hal ini disebabkan karena guru cenderung menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam mengajarkan sains, dimana aktivitas pembelajaran hanya berpusat pada guru sedangkan siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru sehingga siswa merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal ini dapat terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan, kalaupun ada siswa yang bertanya hanya dilakukan oleh siswa yang sama. Kemudian dapat dilihat juga dari sikap


(11)

siswa kurang tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa kurang menunjukkan minat yang tinggi terhadap pelajaran yang diberikan, kurangnya kemandirian untuk menguasai materi pelajaran, kurangnya kekreatifan siswa dalam mencari dan memecahkan soal-soal, kurangnya hasrat untuk belajar terutama pada mata pelajaran sains. Oleh sebab itulah peserta didik berperilaku menyimpang pada saat proses belajar mengajar berlangsung karena ada siswa yang ribut didalam kelas, mengganggu teman, bahkan ada siswa yang mengantuk pada saat guru menjelaskan. Dalam hal ini berarti guru kurang mampu dalam menyampaikan pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan dan adakalamya guru kurang menguasai konsep pada materi pelajaran sains. Selain itu guru kurang menggunakan media/alat peraga pada saat proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa.

Untuk mencapai proses pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan membangkitkan gairah siswa dalam belajar sains, guru perlu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). M odel pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem kelompok yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dimana siswa dikelompokkan kedalam kelompok yang terdiri antara empat sampai lima orang yang mempunyai latar belajar kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).


(12)

Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar secara optimal, hal itu dapat dilaksanakan dengan cara belajar kelompok.

Dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengadakan pengadakan penelitian tindakan kelas mengenai ” Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

S ains dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe S TAD

(S tudent Teams Achievement Division) Pada S iswa S D Negeri 101783 S aentis

T.A 2011-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan pembelajaran sains guru cenderung menggunakan metode konvensional.

2. Guru kurang menggunakan alat peraga.

3. Pada materi pelajaran sains tertentu adakalanya guru kurang menguasai konsep.

4. Siswa kurang berminat dalam belajar.

5. Siswa tampak pasif sewaktu pembelajaran berlangsung.

6. Nilai rata-rata ujian IPA/Sains siswa T.A. 2011 masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yakni 60.


(13)

1.3 Pembatasan Masalah

M engingat luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini, maka masalah dibatasi ”Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi energi bunyi kelas IV SD dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri 101783 Saentis T.A. 2011-2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar sains pada materi energi bunyi siswa kelas IV SD Negeri 101783 Saentis T.A. 2011-2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut: Untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) di SD Negeri 101783 Saentis dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran sains kelas IV SD.


(14)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari energi bunyi.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam membelajarkan siswa pada pelajaran sains.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan kepada peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama ataupun yang terlibat dalam dunia pendidikan.

4. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada pokok bahasan energi bunyi yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pembelajaran Sains di SD.


(15)

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi energi bunyi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif bersama teman kelompoknya sehingga siswa tertantang untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan mendapatkan nilai yang maksimal dalam belajar.

2. Dari hasil observasi motivasi belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan belajar siswa diantaranya:

a. Pada siklus I, pertemuan I diperoleh data bahwa 24,17% yang motivasi belajarnya tergolong kurang.

b. Pada siklus I, pertemuan II terdapat 46,54% yang motivasi belajarnya tergolong cukup

c. Pada siklus II, pertemuan I terdapat 75,98% yang motivasi belajarnya tergolong baik.

d. Pada siklus II, pertemuan II terdapat 91,77% yang motivasi belajarnya tergolong sangat baik.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal, angka motivasi klasikal diperoleh 3,12% atau 1 orang dari 32 orang siswa yang mendapat motivasi tertinggi.


(16)

Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi berdasarkan hasil angket diperoleh bahwa tidak ada motivasi belajar siswa yang tergolong rendah (0%), 3 orang siswa tergolong sedang dan 29 orang siswa (90,62%) tergolong tinggi.

4. Dari hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 57,5 tergolong rendah, pada siklus I pertemuan 2 diperoleh skor 72,5 tergolong cukup. Dan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil observasi kegiatan mengajar guru sebesar 82,5 tergolong baik dan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 91,77 tergolong sangat baik.

5. Pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

materi energi bunyi dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran sains.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti memberikan beberapan saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, disarankan agar menghimbau guru-guru untuk

menghindari pembelajaran konvensional (tidak bervariasi) dengan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan seperti pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Bagi guru, disarankan agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD


(17)

3. Bagi peneliti lain, disarankan agar melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam menigkatkan motivasi belajar siswa.


(18)

Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, B.Syaiful. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Fathurrohman, P& Sutikno, S. 2007. Strategi Belajar M engajar, Bandung: Refika Aditama

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Hariyanto, 2004. Sains untuk sekolah dasar kelas IV, Jakarta: Erlangga Isjoni, 2009. Pembelajaran kooperatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, Jakarta.

Riyanto,Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Surabaya: Kencana

Sardiman, AM . 2007. Interaksi & M otivasi Belajar M engajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Uno, Hamzah. 2010. Teori M otivasi & Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara Wena, M ade. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer, Jakarta: Bumi Aksara


(1)

1.3 Pembatasan Masalah

M engingat luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini, maka masalah dibatasi ”Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi energi bunyi kelas IV SD dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri 101783 Saentis T.A. 2011-2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar sains pada materi energi bunyi siswa kelas IV SD Negeri 101783 Saentis T.A. 2011-2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut: Untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) di SD Negeri 101783 Saentis dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran sains kelas IV SD.


(2)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari energi bunyi.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam membelajarkan siswa pada pelajaran sains.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan kepada peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama ataupun yang terlibat dalam dunia pendidikan.

4. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada pokok bahasan energi bunyi yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pembelajaran Sains di SD.


(3)

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi energi bunyi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif bersama teman kelompoknya sehingga siswa tertantang untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan mendapatkan nilai yang maksimal dalam belajar.

2. Dari hasil observasi motivasi belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan belajar siswa diantaranya:

a. Pada siklus I, pertemuan I diperoleh data bahwa 24,17% yang motivasi belajarnya tergolong kurang.

b. Pada siklus I, pertemuan II terdapat 46,54% yang motivasi belajarnya tergolong cukup

c. Pada siklus II, pertemuan I terdapat 75,98% yang motivasi belajarnya tergolong baik.

d. Pada siklus II, pertemuan II terdapat 91,77% yang motivasi belajarnya tergolong sangat baik.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal, angka motivasi klasikal diperoleh 3,12% atau 1 orang dari 32 orang siswa yang mendapat motivasi tertinggi.


(4)

Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi berdasarkan hasil angket diperoleh bahwa tidak ada motivasi belajar siswa yang tergolong rendah (0%), 3 orang siswa tergolong sedang dan 29 orang siswa (90,62%) tergolong tinggi.

4. Dari hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 57,5 tergolong rendah, pada siklus I pertemuan 2 diperoleh skor 72,5 tergolong cukup. Dan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil observasi kegiatan mengajar guru sebesar 82,5 tergolong baik dan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 91,77 tergolong sangat baik.

5. Pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

materi energi bunyi dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran sains.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti memberikan beberapan saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, disarankan agar menghimbau guru-guru untuk

menghindari pembelajaran konvensional (tidak bervariasi) dengan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan seperti pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Bagi guru, disarankan agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD


(5)

3. Bagi peneliti lain, disarankan agar melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam menigkatkan motivasi belajar siswa.


(6)

Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, B.Syaiful. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Fathurrohman, P& Sutikno, S. 2007. Strategi Belajar M engajar, Bandung: Refika Aditama

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Hariyanto, 2004. Sains untuk sekolah dasar kelas IV, Jakarta: Erlangga Isjoni, 2009. Pembelajaran kooperatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, Jakarta.

Riyanto,Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Surabaya: Kencana

Sardiman, AM . 2007. Interaksi & M otivasi Belajar M engajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Uno, Hamzah. 2010. Teori M otivasi & Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara Wena, M ade. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer, Jakarta: Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 MALANG

3 39 57

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANG ANYAR GEDUNGTATAAN PESAWARAN TP 2013/2014

1 7 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 PAJARAGUNG KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 46

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD 4 DERSALAM TAHUN 2012 2013

0 0 20