ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SMA KELAS XI IPA DENGANPEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKANMEDIA POWER POINT PADA MATERI SISTEM KOLOID.

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SMA KELAS XI IPA DENGAN
PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN
MEDIA POWER POINT PADA MATERI SISTEM KOLOID

Oleh:
Agustina Simbolon
NIM 409131003
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

iv


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Hasil Belajar Kimia SMA Kelas XI IPA dengan
Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Menggunakan Media Power Point pada
Materi Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak
Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan
Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED. Terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA
Negeri 17 Medan, Bapak Soagahon Simanukalit, S.H, Bapak Sitanggang, S.Pd

selaku PKS 1 dan Bapak M. Purba, S.Pd selaku guru kimia di SMA Negeri 17
Medan yang telah memberikan izin dan membantu penelitian skripsi ini.
Teristimewa penulis ucapkan rasa rindu

dan terimakasih kepada mendiang

Ayahanda M.Simbolon (alm) dan Ibunda N.Napitupulu (alm), meskipun
Ayahanda dan Ibunda telah tiada namun perjuangan dan semangat mendiang
selalu menemani dan menguatkan penulis. Teristimewa juga penulis ucapkan rasa
bangga

dan

terimakasih

kepada

Abang-abang

dan


kakak-kakakku

L.Simbolon/T.Manurung,S.Pd (Bpk. Kevin), R.H.Marpaung,S.T/L.Simbolon,S.E
(Bpk. Clara), J. Siahaan/M.Simbolon,Amd, M.Simbolon/br. Manik, Ridwan
Simbolon yang telah memberikan segalanya demi terselesaikannya studi dan

v

terimakasih telah menjadi orang tua sekaligus sahabat. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada pengurus dan seluruh umat gereja katolik Santa
Maria L.Manurung Porsea, Keluarga besar UK-KMK St. Martinus UNIMED
perhatian dan dukungan moril dan doa yang diberikan untuk penulis selama
menyelesaikan studi. Juga untuk semua keluarga yang tidak dapat disebut satu
persatu, yang sudah memberi dukungan serta doa untuk kesuksesan penulis.
Penulis ucapkan terimakasih kepada saudara Riduan Manurung untuk segala
bantuan,

dukungan


serta

doanya.

Terimakasih

juga

untuk

keponakan-

keponakanku yang ganteng dan cantik, Kevin, Maria, Christian, Indah Clara,
Irene, Citra Raisah, Felix yang turut menjadi semangat penulis selama berada
disini. Tak lupa untuk sahabat terkasih, diucapkan kepada bang Willy F
Sitanggang (abang angkatku), Yuslela br Surbakti, Sikstin Purba, Juli Saragih,
Rebekka Manurung, kak Angeline Siahaan, Nurbetty Siallagan, Ericha Ona
Manalu serta teman-teman seperjuangan kelas Dik Kimia B 2009 terimakasih
untuk 4 tahun ini, ibu kos (mama oneng), adikku Intan, Cut dan Cici untuk
partisipasi, dukungan dan doa selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
proposal penelitian ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik
dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 27 Juli 2013
Penulis

Agustina Simbolon
NIM. 409131003

iii

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SMA KELAS XI IPA DENGAN
PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN
MEDIA POWER POINT PADA MATERI SISTEM KOLOID

AGUSTINA SIMBOLON (NIM.409131003)
Abstrak


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan
Kontekstual dengan media Power Point terhadap peningkatan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan Sistem Koloid kelas XI IPA SMA Semester Genap T.A.
2012/2013. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 17 Medan kelas XI IPA
sebanyak dua kelas dengan rata-rata jumlah siswa 36 orang siswa. Instrsumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes.
Berdasarkan hasil uji dari 40 soal yang divalidkan, 20 soal yang valid digunakan
sebagai instrumen tes penelitian. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas tes. Dari pengujian yang
dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen.
Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 17 Medan adalah terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan
pembelajaran Kontekstual mengunakan media power point (kelas eksperimen)
dengan pembelajaran Konvensional menggunakan media power point (kelas
kontrol), yang mana rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,6%
sedangkan hasil belajar kimia siswa kelas kontrol adalah 60,5%. Uji beda nyata
terhadap kedua rata-rata hasil belajar siswa ini dilakukan dengan uji statistik Z
pada tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan uji ini dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil pembelajaran Kontekstual menggunakan media power point
lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional menggunakan

media power point.

vi

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Ruang Lingkup
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Batasan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian

1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakekat Belajar Mengajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Pendekatan Kontekstual
2.1.4. Pengertian Pendekatan Kontekstual
2.1.5. Tujuan dan Lingkup Kegiatan Kontekstual
2.1.6. Alasan Pentingnya Kontekstual
2.1.7. Bentuk-Bentuk Pendekatan
2.1.8. Kebaikan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
2.1.9. Media Pembelajaran
2.2. Materi Kimia
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Rancangan Penelitian

3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Uji Validitas Tes
3.5.2. Uji Reliabilitas
3.5.3. Daya Pembeda Tes
3.5.4. Taraf Kesukaran Tes

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
1
1
4
5

5
5
6
6
8
8
8
8
10
11
12
13
14
15
16
19
19
20
21
21

21
21
23
25
25
26
26
26

vii

3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data Tes
3.7.Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas Data Dengan Uji Chi Kuadrat
3.7.2. Uji Homogenitas Data
3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian
3.7.4. Peningkatan Hasil Belajar
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1 Uji Normalitas Pre-test dan Post-test
4.1.3.3 Uji Homogenitas Pretest dan Post-test
4.1.3.5 Peningkatan Hasil Belajar
4.1.3.6 Pengujian Hipotesis
4.2. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

27
28
29
29
30
30
31
32
32
32
33
34
34
35
36
36
37
40
40
40

DAFTAR PUSTAKA

41

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabel 3.2. Interpretasi Nilai r
Tabel 3.3. Tabel Penolong untuk Uji Normalitas
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian
Tabel 4.2. Uji Normalitas
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel

Halaman
22
26
29
34
35
36

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Skematik Pelakanaan Penelitian

24

Gambar 3.2. Skematik Teknik Pengumpulan Data

28

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Materi Pelajaran
43
Lampiran 2 Silabus
58
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen I dan II
60
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa
89
Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi
97
Lampiran 6 Instrumen Tes Sebelum Validasi
102
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi
109
Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi
110
Lampiran 9 Instrumen Tes Setelah Validasi
113
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Setelah validasi
117
Lampiran 11 Media Power Point
118
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Test
127
Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Test
131
Lampiran 14 Perhitungan Daya Pembeda Test
134
Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
136
Lampiran 16 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 138
Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
141
Hasil Belajar
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas
143
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas
147
Lampiran 20 Perhitungan Gain(Peningkatan Hasil Belajar)
148
Lampiran 21 Data Hasil LKS III
154
Lampiran 22 Pengujian Hipotesis
156
Lampiran 23 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
158
Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
159
Lampiran 25 Tabel Kritis Distribusi F
160
Lampiran 26 Tabel Nilai-Nilai Distribusi Z
161
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
162
Lampiran 28 Surat Persetujuan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
167
Lampiran 29 Surat Izin Penelitian dari Fakultas
168
Lampiran 30 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Medan
169
Lampiran 31 Surat Balasan Penelitian dari Sekolah
170

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

sangat

penting bagi

kehidupan

manusia.

Pemerintah

mencanangkan program sertifikasi guru demi meningkatkan program pendidikan
di Indonesia. Panduan pelaksanaan sertifikasi guru 2006 mendefenisikan
sertifikasi guru sebagai “upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan” (Panduan
Pelaksanaan Sertifikasi Guru 2006:p.1). Dokumen yang sama memaparkan tujuan
sertifikasi guru sebagai berikut: pertama, menentukan kelayakan guru sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, kedua,
peningkatan proses dan mutu hasil pendidikan, dan ketiga, peningkatan
profesionalisme guru. Apakah setelah dilaksanakan selama kurang lebih 6 tahun
hingga hari ini, apa yang dipaparkan dalam definisi dan tujuan sertifikasi ini telah
menunjukkan hasil positif seperti yang diharapkan? (theindonesianway.com).
Sertifikasi guru yang semestinya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
guru agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan di kelas dan sekolah ternyata
tidak berjalan seperti yang diharapkan. Program sertifikasi guru oleh pemerintah
belum meningkatkan prestasi guru dan siswa secara signifikan. Sertifikasi guru
hanya efektif meningkatkan minat kaum muda memilih pendidikan sebagai calon
guru. Prestasi siswa tidak meningkat signifikan (KOMPAS.com).
Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester pelajaran kimia
untuk siswa kelas XI IPA SMA Sw Bintang Timur Balige T.P 2012/2013 dengan
nilai antara 60 – 80 dan nilai rata-rata kelas 70. Di SMA N 17 Medan nilai ujian
semester pelajaran kimia untuk siswa kelas XI IPA T.P 2012/2013 antara 50–80
dan nilai rata-rata kelas 65, sedangkan KKM kimia di kedua sekolah tersebut

2

adalah nilai 75, sebenarnya KKM sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh
siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian guru terhadap tugas
pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin siswa.
Menurut Poedjiadi (dalam Sadia, 1998: 2), pendidikan Sains (IPA) di
sekolah perlu direformasi dan diarahkan menuju penciptaan masyarakat yang
memiliki literasi sains dan teknologi. Tujuan pendidikan sains di sekolah SLTP
tidak semata-mata menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, tetapi lebih daripada itu membentuk individu siswa
yang memiliki literasi sains dan teknologi. Siswa yang memiliki literasi sains dan
teknologi adalah siswa yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang fakta,
konsep, prinsip, dan teori sains serta kemampuan mengaplikasikannya, mampu
mengambil keputusan berdasarkan konsep, prinsip, dan teori-teori ilmiah; mampu
memilah dan memilih teknologi serta mengantisipasi dampak negatifnya, dan
mampu mengembangkan karyanya di masa depan.
Kimia merupakan ilmu sains yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aspek kehidupan manusia dalam bidang pertania, peternakan, kesehatan,
dan sebagainya. Selain itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat
dengan kehidupan sehari-hari. Seperti, fotosintesis pada tumbuhan dan
metabolisme pada tubuh mahluk hidup. Melihat topik yang dibahas pada kimia
sangat menarik, seharusnya kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan
mudah dipahami oleh siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi. Namun,
banyak siswa menganggap kimia adalah pelajaran yang sulit, membosankan dan
menakutkan karena guru menjelaskan secara monoton.
Guru harus mengubah kebiasaan mengajarnya dari “memberitahu” ke
“mengajak tahu” dimana jika siswa aktif akan memungkinkan dapat menemukan
dan memahami konsep yang dipelajarinya. Salah satu alternative pembelajaran
yang berorentasi pada keaktifan siswa adalah pembelajaran dengan mengaitkan
materi dengan apa yang terdapat di lingkungan sekitar siswa itu sendiri. Salah satu
model pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah Kontekstual atau
Contextual Teaching and learning (Purnomo, 2011).

3

Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
(Sanjaya, 2010).
Menurut Penelitian “Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching And Learning) dengan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011” oleh Redno Kartikasari (2011:7) rata-rata persentase aspek
keterampilan proses sains siswa dari 60,75% pada pra siklus menjadi 71,87%
pada siklus I dan meningkat menjadi 78,15% pada siklus II.
Menurut hasil penelitian “Pengaruh Penggunaan Metode Preview,
Question, Read, Summarize, And Test melalui Pendekatan Contextual Teaching
And Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA” oleh Siti sundari
miswadi dkk (2010:562) rata-rata nilai tes siswa terhadap hasil evaluai pre test
kelas eksperimen

adalah 62,42

sedangkan

sedangkan

hasil evaluasi

postest

pada

kelas kontrol

kelas

adalah

eksperimen

59,94.

sebesar 76,83

sedangkan kelas kontrol sebesar 72,17.
Menurut

hasil

penelitian

“Penerapan

Pendekatan

Kontekstual

Menggunakan model kooperatif pada Pembelajaran Kimia dan Pencemaran
Lingkungan” oleh I Nyoman Sukarta,dkk (2010:205) nilai hasil tes mahasiswa
dari siklus I, II, dan III berturut-turut 87,6 (sangat baik), 86,5 (sangat baik), dan
87,1 (sangat baik). Ketiga penelitian di atas tidak menggunakan media sebagai
pendukung pembelajaran.
Menurut Sagala (2009 : 87) Kontekstual merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu topik
kimia yang menekankan pada fenomena alam dan banyak penerapanya dalam
kehidupan sehari-hari adalah sistem koloid. Fenomena alam yang berhubungan
dengan sistem koloid adalah warna langit, terbentuknya delta di muara sungai,

4

pembuatan ice cream dan pembuatan jely. Pendekatan Kontekstual ini akan lebih
menarik jika disajikan dengan media.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan
pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan
karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia adalah microsoft office
(power point), software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan
menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang
dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif (Rida,
2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zailani Siregar (2011) hasil
penelitiannya menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar kimia melalui

pendekatan Kontekstual dengan media power poin sebesar 71,20%. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2009) diperoleh bahwa dengan
menerapkan media PowerPoint dalam pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sebesar 14,05. Dilihat dari nilai rata-rata kondisi awal 63,33 pada
kondisi akhir nilai rata-rata 77,38.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Kimia SMA Kelas XI IPA dengan
Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Menggunakan Media Power Point
pada Materi Sistem Koloid”.

1.2. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini yang akan menjadi ruang lingkup adalah sebagai
berikut:
1. Nilai ujian semester pelajaran kimia SMA sangat rendah.
2. Kimia merupakan ilmu sains yang sangat penting bagi kehidupan
manusia
3. Guru harus mengubah kebiasaan mengajarnya dari “memberitahu” ke
“mengajak tahu” dimana jika siswa aktif akan memungkinkan dapat
menemukan dan memahami konsep yang dipelajarinya.

5

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Apakah peningkatan hasil belajar siswa SMA kelas XI IPA Semester Genap
dengan menerapkan pendekatan belajar Kontekstual dengan media power point
lebih tinggi daripada penerapan model pembelajaran konvensional dengan media
power point terhadap pokok bahasan sistem koloid?

1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas
mengenai masalah yang diteliti, maka batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Siswa yang akan diteliti adalah siswa SMA Negeri 17 Medan kelas XI IPA
semester Genap T.A 2012/2013.
2. Komponen pembelajaran Kontekstual yang akan digunakan adalah lima
komponen dari tujuh komponennya yaitu: Konstruktivisme, Menemukan
(Inquiry),

Masyarakat

Belajar

(Learning

Community),

Pemodelan

(Modelling), Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment).
3. Hasil belajar ranah kognitif hanya mencakup, Pengetahuan/knowledge
(C1), Pemahaman/comprehension (C2), Aplikasi/Penerapan (C3) dan
Analisa (C4).

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh pendekatan Kontekstual dengan media Power Point
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koloid kelas
XI IPA SMA Semester Genap T.A. 2012/2013.

6

1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1.

Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah data ilmiah dan
sebagai masukan kepada para peneliti lanjutan.

2.

Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan dalam rangka
meningkatkan hasil pembelajaran yang dilakukannya sehari-hari.

3.

Bagi Siswa
Pembelajaran ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman baru yang
memberikan motivasi dan semangat pada siswa dalam mempelajari ilmu
kimia melalui kehidupan sehari-hari.

1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan persepsi antara penulis dan pembaca serta
menghindari penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam proses
penelitian ini perlu didefenisikana, antara lain:
1. Kontekstual adalah model pembelajaran yang mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang
berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya, yakni nilai dari hasil pretes dan postes pada awal
dan akhir pembelajaran yang bersifat kognitif dan afektif untuk
menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap
pokok bahasan sistem koloid.
4. Sistem Koloid. Keadaan koloid merupakan keadaan antara suatu larutan
dan suatu suspensi. Bahan yang dimensinya (sekurangnya satu dimensi)

7

berada dalam jangka antara kira-kira 10 A0 ke 2000 A0 dikatakan berada
dalam keadaan koloid. Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa
Yunani berarti “lem”. Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh
Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin
yang merupakan kristal tetapi sukar mengalami difusi. Padahal umumnya
kristal mudah mengalami difusi. Oleh karena itu, zat semacam gelatin ini
kemudian disebut koloid (Keenan, 1984: 455).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :
1. Hasil uji hipotesis diperoleh Zhitung = 10,491 pada α = 0,05 dan ttabel =
1,6706, sehingga Zhitung > Ztabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Pengaruh penerapan pembelajaran Kontekstual menggunakan media
power point (kelas eksperimen) memberikan hasil belajar yang lebih baik
dibanding hasil belajar siswa yang diajar dengan model Konvensional
menggunakan media power point (Kontrol).
3. Persentase peningkatan hasil belajar kelas Eksperimen sebesar 77,6 % dan
kelas Kontrol sebesar 60,5%.

5.2.

Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kimia, penerapan pembelajaran Kontekstual menggunakan
media power point untuk materi Sistem Koloid dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi

peneliti

berikutnya,

dapat

melakukan

penelitian

dengan

menggunakan pembelajaran Kontekstual menggunakan media power point
untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar
dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan
kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran kimia.

40

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Astuti, (2009), Analisis Tiga Tingkat Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada
Materi Pokok Hidrokarbon dengan Media Powerpoint Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA, III.
Dimyati dan Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar,
Rineka Cipta, Jakarta.

Penerbit

Hartanti, Weni. 2005. Lembar Kompetensi siswa. Malang: Citra Mentari
Group.Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru,
Penerbit Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kartika, Redno, (2011), Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching And Learning) dengan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta
Tahun Pelajaran 2010/2011, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Keenan, ddk, (1984 ), Kimia Untuk Universitas, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Penerbit
Rajagrafindo Persada, Jakarta

Nadhirin, (2010), Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning,
http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-pembelajaran-contextualteaching.html (Di Akses 22 Januari 2013).
Purba, M., (2006). Kimia Untuk Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Purnomo, Y.W, Sumardi, Sutarni., (2011), Efektivitas Contextual Teaching And
Learning (CTL) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Matematika (Eksperimentasi Di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri),
Prosiding Seminar Nasional Matematika.
Rusyana, A., dan Setiawan., (2009), Prinsip – Prinsip Pembelajaran Efektif,
Trans Mandiri Abadi, Jakarta.
Rusyan, Tabrani, (1989), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung

42

: Rosdakarya.
Sagala, H. S, (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011) Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Unimed, Medan.
Silitonga, L, L., dan Situmorang, M., (2011), Efektivitas Media Audiovisual
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem
Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 1 No. 1 Edisi April 2009 Hal 1-9.
Siregar, Zaulani, (2011), Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan Menggunakan Media Power Point terhadap Hasil
Belajar Kimia Kelas XI SMA, Skripsi, Unimed, Medan.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sukardjo, (1989), Kimia Fisika, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sukarta, I Nyoman, (2010), Penerapan Pendekatan Kontekstual Menggunakan
Model Kooperatif pada Pembelajaran Kimia dan Pencemaran
Lingkungan, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.
Sundari, Siti, (2010), Pengaruh Penggunaan metode Preview, Question, Read,
Summarize, and Test melalui Pendekatan Contextual Teaching and
Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Suyanti, Amin, (2006), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
http://www.theindonesianway.com/sertifikasi-guru-gagal-mencapai-tujuan/ jam
10:25, kamis 06 feb 2013
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/18/12002055/Sertifikasi.Guru.Tak.Ku
njung.Angkat.Prestasi diakses: jam 10:27, kamis 07 februari 2013.
http://www.pembelajar.com/category/kolomnis/adi-w-gunawan, diakses : jam
10:42, kamis 07 februari 2013.