UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI HANDAYANI KABUPATEN SUKABUMI (Studi Deskriptif tentang Keterampilan Vokasional di SLB Negeri Handayani).

(1)

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI HANDAYANI

KABUPATEN SUKABUMI

(Studi Deskriptif tentang Keterampilan Vokasional di SLB Negeri Handayani) SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

Disusun Oleh:

Ilma Azizah Fathul Jannah NIM. 1100263

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI HANDAYANI

KABUPATEN SUKABUMI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Khusus

© Ilma Azizah Fathul Jannah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ILMA AZIZAH FATHUL JANNAH NIM. 1100263

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI HANDAYANI

KABUPATEN SUKABUMI

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing Pembimbing I

Dr.Tjutju Soendari, M.Pd NIP. 19560214 198003 2 001

Pembimbing II

Drs. Zulkifli Sidiq, M.Pd NIP. 19601015 198710 1 001

Mengetahui Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198503 1 001


(4)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Oleh: Ilma Azizah Fathul Jannah (1100263) Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung

Permasalahan yang diungkap adalah upaya guru dalam mengembangkan keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang upaya guru dalam mengembangkan keterampilan vokasional dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan di SLBNegeri Handayani. Untuk mencapai tujuan tersebut maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Responden penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, PKS kurikulum, guru keterampilan, guru kelas. Hasil penelitian ini menjawab lima pertanyaan penelitian yaitu tentang perencanaanz pembelajaran keterampilan vokasional, proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan vokasional, evaluasi pembelajaran keterampilan vokasional, hambatan yang dihadapi guru ketika pelaksanaan pembelajaran, dan upaya guru dalam mengatasi hambatan yaitu dengan memotivasi secara langsung kepada setiap peserta didik. Upaya dalam tindak lanjut pembelajaran keterampilan vokasional ini antara lain dengan membangun kepercayaan masyarakat agar dapat bekerja sama dan bakat peserta didik dapat tersalurkan dengan baik, pihak sekolah pun berusaha mengembalikan kepercayaan beberapa lembaga yang pernah bekerja sama dalam program tindak lanjut untuk pembelajaran keterampilan vokasional, dan mempromosikan hasil keterampilan vokasional melalui koperasi.


(5)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Oleh: Ilma Azizah Fathul Jannah (1100263) Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung

The problems revealed by the effort of teachers in vocational skills for children to develop mild mental retardation. The purpose of this study aims to analyze about the teachers' efforts in developing vocational skills in providing educational services for children in SLB Negeri Handayani of mental retardation. To achieve these objectives the research method used is descriptive qualitative method. Respondents of this study consists of the principal, MCC curriculum, teacher skills, the class teacher. Results of this research study is to answer five questions about planing of learning vocational skills, vocational skills learning process of implementation, evaluation of vocational skill learning, barriers faced by teachers when teaching practices, and the efforts of teachers in overcoming obstacles is to motivate directly to each learner. Follow-up efforts in learning vocational skills, among others, by building public confidence in order to work together and talents of learners can be channeled properly, the school was trying to restore the confidence of some of the institutions that had worked in the follow-up program for learning vocational skills, and promote the results of vocational skills through a cooperative.


(6)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

BAB II PENINGKATAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI 8ANAK TUNAGRAHITA RINGAN ... 7

A. Konsep Dasar Tunagrahita ... 7

1. Pengertian Anak Tunagrahita ... 7

2. Klasifikasi Anak Tunagrahita ... 10

B. Konsep Dasar Tunagrahita Ringan... 10

1. Pengertian Tunagrahita Ringan ... 10

2. Pendidikan Tunagrahita Ringan ... 12

3. Permasalahan Tunagrahita Ringan ... 13

C. Tenaga Pendidik bagi Anak Tunagrahita ... 14

1. Guru ... 14

2. Tenaga Ahli Keterampilan ... 15

D. Konsep Dasar Pembelajaran Vokasional... 16

1. Pengertian Pembelajaran ... 16

2. Pembelajaran Keterampilan Vokasional ... 20

3. Program Pembelajaran Vokasional ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 31


(7)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Subjek dan Tempat Penelitian ... 32

C. Teknik Pengumpulan Data ... 32

D. Teknik Analisis Data ... 41

E. Pengujian Keabsahan Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian... 44

B. Pembahasan ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Saran ... 77


(8)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Anak Tunagrahita berdasarkan

Derajat Ketunagrahitaan ...10

Tabel 2.2 Instrument Asemen Minat Anak Terhadap Pekerjaan ...27

Tabel 2.3 Kuesioner Orangtua ...28

Tabel 2.4 Program Bidang Keterampilan Vokasional...29

Tabel 2.5 Program Pembelajaran Individual ...30

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi ...34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ...35

Tabel 4.1 Analisis Data Silang Perencanaan Program Pembelajaran Keterampilan Vokasional ...47

Tabel 4.2 Analisis Data Silang Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Vokasional ...52

Tabel 4.3 Analisi Data Silang Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Vokasional ...56

Tabel 4.4 Analisis Data Silang Hambatan Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Vokasional...60

Tabel 4.5 Analisis Data Silang Upaya Guru dalam Mengatasi Hambatan yang dialami Selama Proses Pembelajaran Keterampilan Vokasional ...64

Tabel 4.6 Hasil Observasi tentang Pelaksanaan Pembelajaran Vokasional Anak Tunagrahita Ringan SMALB ...66

Tabel 4.7 Hasil Dokumentasi tentang Perencanaan Pembelajaran Vokasional Anak Tunagrahita Ringan SMALB ...69


(9)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

I. KISI-KISI INSTRUMEN ...81

II. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU...84

III. PEDOMAN OBSERVASI ...88

IV. HASIL WAWANCARA ...89

V. HASIL ANALISIS WAWANCARA ...109

VI. HASIL ANALISIS OBSERVASI ...119

VII. HASIL ANALISIS DOKUMENTASI ...121

VIII. CATATAN LAPANGAN ...123


(10)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kecakapan hidup adalah berbagai jenis keterampilan yang memupuk dan melatih remaja putra dan putri menjadi anggota masyarakat yang kreatif, inovatif, produktif dan tangguh.Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas.WHO (tanpa nama, 2015) mendefinisikan bahwa kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan yang lebih efektif.

Barrie Hopson dan Scally (dalam Hanie, 2014) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik dengan individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Broling (tanpa nama, 2015) mengartikan lebih sederhana, bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri.Pengertian kecakapan hidup tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu, namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara fungsional seperti membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan secara non formal yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik dengan pemahaman pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap dan kepribadian professional (Broling).

Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan individu secara optimal sehingga dapat hidup mandiri. Pendidikan di Indonesia telah memiliki jaminan yang sangat kuat sebagaimana termasuk dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa: “Setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”. Oleh karena itu masalah pendidikan merupakan hal yang harus ditangani secara serius dari semua pihak.


(11)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan bermutu termasuk anak berkebutuhan khusus. Hak tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 32 ayat (1) menyatakan bahwa:

“Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.

Undang-undang ini menegaskan bahwa anak berkebutuhan khusus dengan anak pada umumnya memilik hak yang sama dalam pendidikan, tidak terkecuali anak tunagrahita ringan.

Di samping hak-hak yang dimiliki anak-anak tunagrahita dalam memperoleh layanan pendidikan dan pengajaran, sebagai anggota masyarkata anak tungrahita hidup dan berinteraksi dengan lingkungannya, keluarga dan masyarakat serta sosial.Layanan pendidikan yang diberikan diupayakan untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal.Ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan profesional yang mendukung kepentingan tersebut.

Salah satu tujuan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan ialah mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Mempersiapkan berarti proses menanamkan kebiasaan tertentu dengan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak sehingga mereka menjadi individu yang baik. Sedangkan model pembelajaran dirancang berdasarkan kebutuhan nyata setiap peserta didik dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan yaitu pengetahuan keterampilan dan sikap. Karena itu pembelajaran keterampilan yang diberikan kepada anak tunagrahita ringan bertujuan tidak hanya melatih siswa dalam suatu pekerjaan khusus, melainkan yang lebih penting adalah mengarahkan siswa untuk mempersiapkan, menyesuaikan kemampuannya dan minatnya dengan pekerjaan yang akan dipilihnya sehingga menjadi pribadi yang mandiri baik dalam melaksanakan tugas dan juga kemandirian secara mandiri.

Mengacu pada kurikulum tahun 2006 (KTSP), pemberlakuan Undang-Undang Nomor 20, Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar isi khususnya bagi SMALB, menetapkan bahwa standar isi SMALB memusatkan perhatian pada bidang studi akademik 40% dan


(12)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keterampilan vokasional 60%. Berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa keterampilan vokasional lebih diutamakan daripada kemampuan akademik.

Sekolah luar biasa yaitu salah satu lembaga pelayanan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan yang dapat memberikan pelayanan pendidikan yang mengembangkan potensi anak secara optimal, termasuk di dalamnya potensi untuk dapat hidup lebih mandiri dengan bekerja, yang salah satu caranya dengan memberikan bekal keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan. Jika anak tunagrahita ringan diberi bekal keterampilan vokasional mereka akan mempunyai kesempatan untuk bekerja dan dengan mereka bekerja dapat mengurangi ketergantungannya terhadap orang lain dan mencapai kemandiriannya.

Jika tenaga pendidik membuat program keterampilan vokasional berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak, maka program keterampilan vokasional akan berjalan dengan efektif dan akan lebih mudah dalam mengembangkannya. Oleh karena itu tenaga pendidik diharuskan membuat program keterampilan vokasional yang relevan bagi anak tunagrahita ringan karena jika program pembelajaran keterampilan vokasional dibuat dengan benar makan akan menjadi awal keberhasilan untuk pelayanan keterampilan vokasional.

Pelaksanaan keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita ringan yang dilaksanakan di sekolah luar biasa mengalami banyak hambatan, salah satu hambatannya adalah terkadang program keterampilan vokasional yang disediakan belum memenuhi kebutuhan siswa. Contohnya, jika salah satu sekolah memiliki satu program keterampilan vokasional belum tentu semua peserta didik mampu dalam bidang tersebut termasuk di SLB Negreri Handayani. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat potensi peserta didik tidak berkembang. Meskipun anak tunagrahita ringan mempelajari keterampilan vokasional dengan waktu yang lama keterampilan tersebut tidak terpakai untuk memenuhi kebutuhannya dan jika ia meninggalkan sekolah maka keterampilan tersebut tidak akan tersalurkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang program keterampilan vokasional pada peserta didik tunagrahita ringan yang diselenggarakan di SLB Negeri Handayani. Sehingga dalam penelitian ini penuslis mengambil judul“Upaya Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Vokasional bagi Anak Tunagrahita Ringan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi”


(13)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah tertuju kepada “Bagaimana upaya guru dalam mengembangkan keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan di SLBN Handayani?” dengan subfokus masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi?

4. Hambatan apa saja yang di alami guru pada saat melaksanakan program keterampilan vokasional di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi?

5. Upaya apa yang dilakukan guru dalam meningkatkan pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Setiap aktivitas tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai, begitu pula pada penelitian ini.

a. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang upaya guru dalam mengembangkan keterampilan vokasional dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan di SLBNegeri Handayani.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap data lapangan yang berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui perencanaan guru mengenai program keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita ringan di SLBNegeri Handayani.


(14)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan program keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita ringan di SLBNegeri Handayani.

3) Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SLBNegeri Handayani.

4) Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan yang dialami selama proses pembelajaran keterampilan vokasional di SLBNegeri Handayani.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini dibagi secara teoritis dan praktis: a. Manfaat Teoritis

1) Untuk menambah wawasan guru mengenai permasalahan dalam perancangan program keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita ringan.

b. Manfaat Praktis:

1) Bagi Penulis :Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai program keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan.

2) Bagi Guru :Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai program keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita ringan dan mengadaptasikannya pada suatu pekerjaan.

3) Bagi Orang Tua : Untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang program keterampilan vokasional sebagai motivasi untuk dijadikan bekal bagi anak tunagrahita ringan pasca sekolah

4) Bagi Sekolah : Sebagai pemberi pelayanan dan fasilitas pembelajaran dalam mengupayakan pemberian layanan pendidikan kepada peserta didik khususnya siswa tunagrahita ringan.


(15)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian, karena akan berpengaruh terhadap pencapain tujuan penelitian yang ditetapkan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak terlepas dari metode penelitian yang digunakan.

Adapun penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dkk, 2008, hlm. 21-22) :

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan di SMALB di SLBN Handayani Kabupaten Sukabumi dengan cara deskripsi. Sehubung dengan masalah penelitian ini, maka peneliti mempunyai rencana kerja atau pedoman pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah.

Menuru Sugiyono (2014) penggunaan metode penelitian yang besifat kualitatif ini berdasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu :

1. Metode ini secara langsung menghubugkan antara peneliti dengan responden.

2. Metode ini lebih pada bentuk kata-kata atau gambaran, sehingga tidak menekankan pada angka.

Maka penelitian ini menggunakan metode deskripsi, yaitu suatu metode penelitian untuk membantu membuat deskripsi, karena data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka. Dengan demikian semua data yang terkumpul akan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.


(16)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Subjek dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Handayani yang beralamat di jalan Raya Karang Tengah no. 126 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada kebutuhan data penelitian. Kegiatan yang akan diteliti adalah pembelajaran vokasional tunagrahita ringan untuk SMALB. Untuk siswa tunagrahita SMALB yang ada di SLB Negeri Handayani ada 6 orang siswa. Pelaksanaan keterampilan vokasional di SLB Negeri Handayani mempunyai ruangan khusus dan peralatan yang lengkap. Hasil dari keterampilan vokasional tataboganya pun sudah mempunyai merek tersendiri yaitu “hade”.

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dan bersedia memberikan informasi-informasi yang berisi keterangan dan data penting yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini didapat dari kepala sekolah, PKS kurikulum, guru kelas, guru keterampilan dan proses pelaksanaan kegiatan keterampilan vokasional yang dilaksanakan oleh peserta didik tunagrahita ringan di SMALB di SLBNegeri Handayani Kabupaten Sukabumi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapat data. Teknik pengumpulan data menitik beratkan kepada perekaman situasi yang terjadi dalam konteks masalah yang dibahas. Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai peneliti dan sebagai instrumen penting dalam penelitian yaitu peneliti menjadi perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan menjadi pelapor penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.

1. Observasi

Obsevasi ialah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim, dalam Basrowi dkk, 2008, hml. 93-94).


(17)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Observasi salah satu metode pengumpulan data yang digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

Observasi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan observasi partisipasi. Bogdan (dalam Basrowi dkk, 2008, hml. 106) mendefinisikan pengamatan berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi social yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam lingkungan subjek dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan.

Pada observasi ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisifan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Pedoman Observasi

No Komponen

Hasil Penelitian

Keterangan

Ada Tidak

Ada

1.

Kegiatan Prapembelajaran a. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran b. Sarana dan

Prasarana

2. Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Apersepsi

3. Kegiatan Inti Pembelajaran


(18)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Elaborasi

c. Konfirmasi 4.

Kegiatan Akhir a. Evaluasi (post

tes) b. Rencana

Pembelajaran selanjutnya

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancara sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Format pertanyaan dan jawaban yang dilaksanakan dalam wawancara ini adalah pertanyaan dan jawaban yang terencana.

Menurut Esterberg(dalam Sugiyono, 2012, hlm. 316) menyatakan bahwa “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancer.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran vokasional, guru kelas, dan guru bidang kurikulum. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan:

Tabel 3.2

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA FOKUS

PENELITIAN RUANG LINGKUP PERTANYAAN 1. Perencanaan

program

1.1Penyusunan Asesmen

1. Apakah bapak


(19)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu pembelajaran

keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan

2. Apa tujuan bapak melakukan asesmen?

1.2Penyusunan Progran Pembelajaran

3. Apakah bapak membuat program khusus untuk pembelajaran

vokasional?

4. Apakah program di buat oleh bapak atau ada tim khusus? 5. Bila ada, siapa saja

yang terlibat dalam pembuatan program? 6. Program apa saja yang

di buat untuk mengembangkan pembelajaran keterampilan

vokasional pada peserta didik?

7. Apa tujuan yang di harapkan setelah pelaksanaan program pembelajaran

keterampilan

vokasional pada peserta didik?

2. Pelaksanaan program pembelajaran keterampilan vokasional pada

2.1Pelaksanaan Program Pembelajaran

8. Bagaimana cara bapak menentukan materi yang dianggap sesuai dengan kebutuhan peserta didik?


(20)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu anak

tunagrahiota ringan

9. Apa saja hal-hal yang dipersiapkan untuk pelaksanaan program pembelajaran

keterampilan vokasional untuk peserta didik? 10.Apakah dalam

pelaksanaan pembelajaran keterampilan

vokasional mempunyai tempat khusus?

11.Metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan vokasional untuk peserta didik? 12.Apakah dalam

pelaksanaan pembelajaran keterampilan

vokasional pada peserta didik menggunakan alat peraga?

13.Alat peraga apa yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan vokasional untuk peserta didik?

2.2 Alokasi Waktu

14.Berapa alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran

keterampilan vokasional pada pesertadidik?

15.Berapa kali dalam satu minggu pembelajaran keterampilan


(21)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dilaksanakan?

16.Apakah bapak sudah merasa cukup dengan waktu yang telah di sediakan untuk pelaksanaan program pembelajaran

keterampilan?

3. Evaluasi pembelajaran keterampilan vokasional pada anak

tunagrahita ringan

3.1Evaluasi Proses

17.Aspek apa saja yang dievaluasi saat pelaksanaan program keterampilan

vokasional?

18.Kriteria apa saja yang ditentukan dalam

keberhasilan dari proses pembelajaran

keterampilan vokasional untuk pesertadidik tunagrahita ringan?

3.2 Evaluasi Hasil

19.Aspek apa saja yang dievaluasi saat pelaksanaan selesai? 20.Kriteria apa saja yang

ditentukan dalam keberhasilan dari program pembelajaran keterampila vokasional untuk pesertadidik tunagrahita ringan? 21.Apa kegunaan hasil

evaluasi pembelajaran keterampilan

vokasional untuk pesertadidik tunagrahita ringan?

4. Hambatan yang di alami guru pada saat pelaksanakan program

4.1Hambatan dalam Penyusunan Asesmen

22.Hambatan apakah yang ditemui dalam


(22)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu keterampilan

vokasional

4.2 Hambatan dalam Penyusunan Program

23.Hambatan apakah yang ditemui dalam

penyusunan program pembelajaran

keterampilan vokasional?

4.3 Hambatan dalam Pelaksanaan Program

24.Hamabatan apa yang dialami ketika

menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran

keterampilan vokasional?

25.Hambatan apakah yang ditemui dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

keterampilan vokasional?

26.Hambatan apa yang dialami terkait waktu pelaksanaan

pembelajaran keterampilan vokasional?

4.4 Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi hasil

27.Hambatan apa yang dialami ketika

melaksanakan evaluasi hasil?

5. Upaya apa yang dilakukan guru

5.1Upaya Guru dalam Penyusunan

28.Upaya apa yang dilakukan guru untuk


(23)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dalam

meningkatkan pembelajaran keterampilan vokasional pada anak

tunagrahita ringan di SLBN Handayani

Asesmen mengatasi hambatan

penyusunan asesmen?

5.2Upaya Guru dalam Penyusunan

Program Pembelajaran

29.Upaya apa yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam menyusun program pembelajaran keterampilan

vokasional?

5.3Upaya Guru dalam Pelaksanaan Program Pembelajaran

30.Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan dalam menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses

pembelajaran keterampilan vokasional?

31.Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran keterampilan

vokasional?

32.Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan

terkait waktu


(24)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu pembelajaran keterampilan vokasional?

5.4Upaya Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi Hasil

33.Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan ketika melaksanakan evaluasi hasil?

5.5Tindak Lanjut Guru Dalam Upaya Meningkatkan Program Pembelajarn Vokasional

34.Apa tindak lanjut guru

dalam upaya

meningkatkan pembelajaran vokasional?

35.Bagaimana program tindak lanjut untuk meninkatkan

pembelajaran vokasional?

36.Bagaimana pelaksanaan program tindak lanjut untuk meningkatkan pembelajaran

vokasional?

37.Apakah bapak/ibu melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan

pembelajaran vokasional?


(25)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Dokumentasi

Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu menberikan informasi bagi proses penelitian.

Adapun pedoman dokumentasi yang digunakan adalah: 1. Proses pembelajaran keterampilan vokasional 2. Media yang digunakan dalam pembelajaran

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban dari hasil wawancara belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Miles and Huberman (dalam Basrowi dkk, 2008, hlm. 209) mengemukakan dalam analisis data kualitatif mencakup tiga kegiatan yang bersamaan (1) reduksi data (2) penyajian data (3) penarikan kesimpulan (verivikasi).

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang tema yang tidak


(26)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perlu. Dengan demikian akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Display data adalah tahap kedua dalam analisis data. Displaydata yaitu menyusun data secara sistematis atau terkordinasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

E. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Susan Stainback (1988) (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 327) menyatakan bahwa “the aim is not to determine the truth about some social phenomon, rather the purpose of triangulation is to increase one’s understanding of whatever is being investigated”. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara


(27)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga derajat kepercayaan informasi yang diperoleh dalam penelitian akan terjamin.


(28)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa program pembelajaran keterampilan vokasional yang dilakukan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi pada guru tingkat SMALB adalah sebagai berikut: 1. Perencaan program pembelajaran keterampilan vokasional dibuat sesuai dengan hasil

assesmen dan kebutuhan setiap peserta didik. Perencanaan program pembelajaran keterampilan vokasional yang dibuat untuk tataboga yaitu melalui program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Proses pelaksanaan keterampilan vokasional pembelajaran yang dilaksanakan yaitu guru melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti dan evaluasi, dalam kegiatan inti pembelajaran guru langsung membimbing peserta didik, metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi ketika kegiatan keterampilan vokasional berlangsung guru melakukan evaluasi (post test).

3. Evaluasi yang dilaksanakan ada dua kali yaitu ketika kegiatan keterampilan vokasional berlangsung dan ketika akhir pembelajaran. Bentuk evaluasinya berupa tes unjuk kerja, tes lisan, dan tes skala sikap. Aspek-aspek yang dievaluasi secara garis besar mencakup hal-hal yang mendasar seperti pengenalan alat dan bahan dan untuk hasil evaluasi dilihat dari proses keterampilan sampai produk akhir dihasilkan.

4. Hambatan dalam program keterampilan vokasional di SLB Negeri Handayani yaitu penyesuaian program keterampilan vokasional, dan mood peserta didik yang naik turun yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan yang tidak optimal.

5. Meskipun menghadapi berbagai kendala atau hambatan, namun pihak sekolah tetap berusaha memberikan layanan pendidikan keterampilan vokasional. Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yaitu dengan memotivasi secara langsung kepada setiap peserta didik. Upaya dalam tindak lanjut pembelajaran keterampilan vokasional ini adalah dengan membangun kepercayaan masyarakat agar dapat bekerja sama dan bakat peserta didik dapat tersalurkan dengan baik, pihak sekolah pun berusaha mengembalikan kepercayaan beberapa lembaga yang pernah bekerja sama


(29)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam program tindak lanjut untuk pembelajaran keterampilan vokasional, dan mempromosikan hasil keterampilan vokasional melalui koperasi.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan, antara lain bagi pihak sekolah, bagi orang tua dan bagi peneliti selanjutnya yang dianggap sebagai masukan dan tindaklanjut dari penelitian ini:

1. Bagi Sekolah

Perencanaan program pembelajaran keterampilan vokasional untuk tunagrahita lebih diarahkan kepada layanan yang bersifat individual, agar menjamin peserta didik mempunyai program yang membantu kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan sesuai kemampuannya. Adapun komponen yang difokuskan pada kemajuan dan kebutuhan peserta didik yaitu melihat dari kemampuan awal peserta didik, tujuan yang akan dicapai, tujuan pembelajaran khusus, deskripsi tentang pelayanan pembelajaran, waktu dimulainya kegiatan dan lamanya diberikan, dan evaluasi.

Dalam program pelaksanaan sangat dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak baik sekolah, peserta didik, orang tua, maupun masyarakat agar program pembelajaran keterampilan vokasional ini dapat tersalurkan dengan baik agar anak tunagrahita ringan mendapatkan peluang untuk bekerja.

2. Bagi orangtua

Hendaknya orangtua ikut bekerjasama dengan sekolah dan hasil pembelajaran di sekolah mohon kiranya di terapkan juga di rumah agar setiap peserta didik mampu berkembang dengan pesat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan untuk peneli selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil penelitian kuantitatif mengenai pembelajaran keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan jenjang SMALB.


(30)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Amin M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Basrowi, dkk. (2008). Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati, dkk. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah S.B. dan Zain A. (1995). Strategi Belajarn Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Hanie, C. (2014). Life Skill. Diakses dari: http://keniea3.blogspot.com/2014/12/life-skill-kecakapan-hidup.html

Qemar, H. (2014). Kurikulum Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta

Kusrini, S dkk (2004). Keterampilan Dasar Mengajar Berorientasi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang.

Payne, J.S. and James R.P. (1981). Metnal Retardation, Columbus: a Bell and Howell Company.

Rochyadi dkk. (2009). Modul Pembelajaran Individual. Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI. Bandung.

Sugandi, Achmad, dkk (200). Teori Pembelajaran. Semarang.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. C.V Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinas (Mixed Methods) C.V Alfabeta, Bandung.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar disekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Jakarta.

Soendari, Tj dkk (2009). Modul Pembelajaran Individual. Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI. Bandung.

Tanpa Nama, (2014). Konsep Program Pendidikan Kecakapan Hidup. Diakses dari:

http://visiuniversal.blogspot.com/2015/01/konsep-program-pendidikan-kecakapan.html


(31)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bandung.

Umar, M. (Tanpa tahun). Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195202151983011-M._UMAR_DJANI_MARTASUTA/DIK_PRAVOKASIONAL/SEMINAR.pdf Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung.


(1)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perlu. Dengan demikian akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Display data adalah tahap kedua dalam analisis data. Displaydata yaitu menyusun data secara sistematis atau terkordinasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

E. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Susan Stainback (1988) (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 327) menyatakan bahwa “the aim is not to determine the truth about some social phenomon, rather the purpose of triangulation is to increase one’s understanding of whatever is being investigated”. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara


(2)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga derajat kepercayaan informasi yang diperoleh dalam penelitian akan terjamin.


(3)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa program pembelajaran keterampilan vokasional yang dilakukan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi pada guru tingkat SMALB adalah sebagai berikut: 1. Perencaan program pembelajaran keterampilan vokasional dibuat sesuai dengan hasil

assesmen dan kebutuhan setiap peserta didik. Perencanaan program pembelajaran keterampilan vokasional yang dibuat untuk tataboga yaitu melalui program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Proses pelaksanaan keterampilan vokasional pembelajaran yang dilaksanakan yaitu guru melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti dan evaluasi, dalam kegiatan inti pembelajaran guru langsung membimbing peserta didik, metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi ketika kegiatan keterampilan vokasional berlangsung guru melakukan evaluasi (post test).

3. Evaluasi yang dilaksanakan ada dua kali yaitu ketika kegiatan keterampilan vokasional berlangsung dan ketika akhir pembelajaran. Bentuk evaluasinya berupa tes unjuk kerja, tes lisan, dan tes skala sikap. Aspek-aspek yang dievaluasi secara garis besar mencakup hal-hal yang mendasar seperti pengenalan alat dan bahan dan untuk hasil evaluasi dilihat dari proses keterampilan sampai produk akhir dihasilkan.

4. Hambatan dalam program keterampilan vokasional di SLB Negeri Handayani yaitu penyesuaian program keterampilan vokasional, dan mood peserta didik yang naik turun yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan yang tidak optimal.

5. Meskipun menghadapi berbagai kendala atau hambatan, namun pihak sekolah tetap berusaha memberikan layanan pendidikan keterampilan vokasional. Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yaitu dengan memotivasi secara langsung kepada setiap peserta didik. Upaya dalam tindak lanjut pembelajaran keterampilan vokasional ini adalah dengan membangun kepercayaan masyarakat agar dapat bekerja sama dan bakat peserta didik dapat tersalurkan dengan baik, pihak sekolah pun berusaha mengembalikan kepercayaan beberapa lembaga yang pernah bekerja sama


(4)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam program tindak lanjut untuk pembelajaran keterampilan vokasional, dan mempromosikan hasil keterampilan vokasional melalui koperasi.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan, antara lain bagi pihak sekolah, bagi orang tua dan bagi peneliti selanjutnya yang dianggap sebagai masukan dan tindaklanjut dari penelitian ini:

1. Bagi Sekolah

Perencanaan program pembelajaran keterampilan vokasional untuk tunagrahita lebih diarahkan kepada layanan yang bersifat individual, agar menjamin peserta didik mempunyai program yang membantu kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan sesuai kemampuannya. Adapun komponen yang difokuskan pada kemajuan dan kebutuhan peserta didik yaitu melihat dari kemampuan awal peserta didik, tujuan yang akan dicapai, tujuan pembelajaran khusus, deskripsi tentang pelayanan pembelajaran, waktu dimulainya kegiatan dan lamanya diberikan, dan evaluasi.

Dalam program pelaksanaan sangat dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak baik sekolah, peserta didik, orang tua, maupun masyarakat agar program pembelajaran keterampilan vokasional ini dapat tersalurkan dengan baik agar anak tunagrahita ringan mendapatkan peluang untuk bekerja.

2. Bagi orangtua

Hendaknya orangtua ikut bekerjasama dengan sekolah dan hasil pembelajaran di sekolah mohon kiranya di terapkan juga di rumah agar setiap peserta didik mampu berkembang dengan pesat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan untuk peneli selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil penelitian kuantitatif mengenai pembelajaran keterampilan vokasional bagi anak tunagrahita ringan jenjang SMALB.


(5)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Amin M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Basrowi, dkk. (2008). Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati, dkk. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah S.B. dan Zain A. (1995). Strategi Belajarn Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Hanie, C. (2014). Life Skill. Diakses dari: http://keniea3.blogspot.com/2014/12/life-skill-kecakapan-hidup.html

Qemar, H. (2014). Kurikulum Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta

Kusrini, S dkk (2004). Keterampilan Dasar Mengajar Berorientasi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang.

Payne, J.S. and James R.P. (1981). Metnal Retardation, Columbus: a Bell and Howell Company.

Rochyadi dkk. (2009). Modul Pembelajaran Individual. Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI. Bandung.

Sugandi, Achmad, dkk (200). Teori Pembelajaran. Semarang.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. C.V Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinas (Mixed Methods) C.V Alfabeta, Bandung.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar disekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Jakarta.

Soendari, Tj dkk (2009). Modul Pembelajaran Individual. Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI. Bandung.

Tanpa Nama, (2014). Konsep Program Pendidikan Kecakapan Hidup. Diakses dari:

http://visiuniversal.blogspot.com/2015/01/konsep-program-pendidikan-kecakapan.html


(6)

Ilma Azizah Fathul Jannah, 2015

UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bandung.

Umar, M. (Tanpa tahun). Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195202151983011-M._UMAR_DJANI_MARTASUTA/DIK_PRAVOKASIONAL/SEMINAR.pdf Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL KEPADA ANAK TUNAGRAHITA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DENGAN TEKNIK PELATIHAN MODEL OPEN DESIGN DI SLB NEGERI SERDANG BEDAGAI.

0 3 28

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN VOKASIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB-C YAYASAN KARYA BHAKTI KABUPATEN GARUT.

3 15 11

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENGGANTI OLI MOTOR PADA SISWA SMALB TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH (Single Subject Research Pada Siswa SMALB di SLB Purnama Asih).

1 3 40

MODEL BIMBINGAN BEHAVIORAL UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA : Studi Pengembangan Bimbingan Behavioral untuk Mengembangkan Keterampilan Sosaial Anak Tunagrahitra di SLB-C.

0 7 54

KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN BAHASA ANAK: Penelitian tentang Keterampilan Membaca Pemahaman pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Kabupaten Sumedang.

0 0 36

PELAKSANAAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAYURAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS X DI SLB NGAMPRAH RAYA.

7 34 27

KESESUAIAN KURIKULUM KETERAMPILAN VOKASIONAL DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN DAN TUNTUTAN KOMPETENSI DUNIA KERJA BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB C “X” KOTA BANDUNG : Studi Kasus Kelas Anak Tunagrahita Sedang.

0 5 35

Implementasi Pengembangan Diri Kecakapan Vokasional Produktif Kriya Kayu Anak Tunagrahita SMPLB di SLB Negeri Sragen cover

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MELALUI PELATIHAN CETAK SABLON KAOS BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS XII DI SLB BAKTI PUTRA NGAWIS.

27 200 151

PELAKSANAAN KETERAMPILAN VOKASIONAL PEMBUATAN TELUR ASIN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN TINGKAT SMALB DI SLB C YPLB KOTA BANDUNG - repository UPI S PLB 120721 Title

0 2 4