ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI : Studi Deskriptif Pada Availability, Performance Efficiency, Rate of Quality Product dan Perencanaan Produksi di PT.Pupuk Kujang Cik

(1)

i

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY

DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN

PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

(Studi Deskriptif Pada Availability, Performance Efficiency,Rate of Quality

Productdan Perencanaan Produksidi PT.Pupuk Kujang Cikampek)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen Bisnis Konsentrasi Manajemen Operasi

Oleh :

TRI ADI PUTRA, S.Si

1302973

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

ii

LEMBAR HAK CIPTA

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY

DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN

PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

(Studi Deskriptif Pada Availability, Performance Efficiency,Rate of Quality

Productdan Perencanaan Produksidi PT.Pupuk Kujang Cikampek)

Oleh Tri Adi Putra

S.Si Kimia Universitas Pendidikan Indonesia 2012

Sebuah Tesis diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelarMagister Manajemen (MM) pada Program Studi Magister Manajemen Bisnis

©Tri Adi Putra 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Tri Adi Putra, S.Si

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY

DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN

PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

(Studi Deskriptif Pada Availability, Performance Efficiency,Rate of Quality

Productdan Perencanaan Produksidi PT.Pupuk Kujang Cikampek)

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Dr. Hj. Sumartini,MP. NIP. 195908301986012001

Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Manajemen Bisnis

Prof.Dr.H.Eeng Ahman,M.Si NIP. 196110221986031002


(4)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Tesis ini berjudul “ AnalisisAvailability, Performance Efficiency dan Rate of Quality

Product Sebagai Bahan Pertimbangan Perencanaan Produksi” dibawah bimbingan Dr.Hj. Sumartini,M.P. disusun oleh Tri Adi Putra,S.Si (1302973).

Permasalahan downtime yang tinggi pada mesin unit ammonia dan urea PT.Pupuk Kujang mengakibatkan target atau volume produksi tidak tercapai sebagaimana Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).Sehingga pada penyusunan RKAP selanjutnya perlunya menganalisis efektivitas mesin keseluruhan sebagai bahan pertimbangan.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis atau mengetahui gambaranefektivitas mesin keseluruhan berdasarkan faktor availability, performance efficiency, rate of quality

productsebagai bahan pertimbangan perencanaan produksi.Jenis penelitian ini adalah

deskriptif analitik dengan menggunakan data sekunder hasil produksi dan pemeliharaan pada tahun 2010-2014. Teknik analisis menggunakan parameter yakni nilai efektivitas mesin keseluruhan sebesar 85% sebagai standar perusahaan kelas dunia dengan komposisi:availability ratio 90% atau lebih, performance ratio 95% atau lebih, danquality ratio 99% atau lebih (Nakajima, 1988, Dal, et.al, 2000 dan Hansen, 2002) dan hasil peramalan efektivitas mesin keseluruhan untuk tahun 2015 sebagai bahan pertimbangan perencanaan produksi.Berdasarkan hasil penelitian meyakinkan konsep Hansen, 2002 lebih baik dalam menggambarkan faktor availability pada mesin yang bekerja selama 365 hari dibandingkan dengan konsep Nakajima,1988. Nilai availability dalam kurun waktu 5 tahun, unit ammonia 1B 95.51% dan urea 1B 92.45%,yang memenuhi standar perusahaan kelas dunia yakni diatas 90% sedangkan unit ammonia 1A dan urea 1B hanya sebesar 88.78% dan 89.57%. Nilai performance efficiency dalam waktu 5 tahun, tidak ada mesin satupun pada unit ammonia dan urea 1A dan 1B yang memenuhi standar kelas dunia (95%)hanya mendekati saja yakni unit ammonia 1B sebesar 94.90% dan Urea 1B sebesar 90.78%. dan sisanya unit ammonia 1A hanya sebesar 88.21% dan unit urea 1A hanya 75.62%, Faktor terpenting nilai minimum

performance efficiency yang harus di perhatikan pada unit ammonia 1A sebesar 80.02%,

Amonia 1B sebesar 90.69%, urea 1A sebesar 65% dan urea 1B sebesar 82%, bila pada hari beroperasi mendekati nilai minimum dapat dipastikan akan adanya downtime.Nilai

rate of quality product diatas 99% untuk unit ammonia dan urea 1A maupun 1B dimana

nilai rate of quality productmendukung nilai performance efficiency untuk menggambarkan performa mesin sehingga jika nilai performace efficiency kecil dan nilai

rate of quality product kecil maka mesin benar-benar berperforma tidak ideal. Jadi mesin

yang memiliki waktu operasi akan menghasilkan produk hingga mencapai kapasitasnya, dengan menghasilkan produk bagus. Nilai efektivitas mesin keseluruhan dari unit ammonia dan urea 1A sebesar 75.11% dimana belum termasuk kelas dunia, dimana kegiatan operasi pabrik tersebut dapat diterima dengan catatan perbaikan harus 85% dengan resiko terdapat kerugian ekonomi dan daya saing pabrik rendah. Namun untuk unit ammonia dan urea 1B memiliki nilai OEE sebesar 87.43% dimana termasuk perusahaan kelas dunia dengan kegiatan operasi tersebut hampir sempurna dan daya saing pabrik cukup baik namun harus tetap mempertahankan kinerja mesin melalui pemeliharan teratur dan terencana. Menurut Honda, 2000, nilai efektivitas mesin keseluruhan yang didapat sebanding dengan kapasitasnya. Maka nilai efektivitas mesin keseluruhan dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan produksi melalui teknik peramalan. Hasil peramalan yang dilakukan mendapatkan hasil yang memuaskan.Sehingga


(5)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan produksi berdasarkan peramalan efektivitas mesin keseluruhan dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan.

Kata kunci: Availability,Performance Efficiency,Rate of Quality Product dan Perencanaan Produksi

ABSTRACT

This thesis entitled "Analyze of Availability, Performance Efficiency and Rate of Quality Product as Material Production Planning Considerations" under the guidance of Dr.Hj. Sumartini, M.P. by Tri Adi Putra,S.Si (1302973)

The problems of high downtime on the machine unit PT.Pupuk Kujang ammonia and urea resulting in a target or volume of production was not achieved as the Work Plan and Budget (CBP). So that in the preparation of the need to analyze the overallequipment effectiveness of subsequent CBP for consideration. The purpose of this study was to analyze or determine the overall equipment effectiveness picture based on the factors of availability, performance efficiency, product quality rate of production planning consideration. This type of research is descriptive analytic using secondary data production and maintenance in 2010-2014. Analysis techniques using parameters such as the value of the overall equipment effectiveness by 85% as the standard world-class company with the composition: availability ratio of 90% or more, performance ratio of 95% or more, and quality ratio 99% or more (Nakajima, 1988, Dal, et. al, 2000 and Hansen, 2002) and the results of forecasting the overall equipment effectiveness for 2015 as production planning consideration. Based on the results convincing concept Hansen, 2002 is better in describing the availability factor of the machine that works for 365 days compared with the concept Nakajima, 1988. Availability value over a period of 5 years, ammonia unit 1B 95.51% and urea 92.45%, which meet the standards of a world class company that is above 90% while ammonia units 1A and 1B urea only amounted to 88.78% and 89.57%. Value performance efficiency within 5 years, no single machine in ammonia and urea units 1A and 1B that meet world-class standards (95%) is only just approaching the ammonia unit 1B by 94.90% and amounted to 90.78% Urea 1B. and the remaining ammonia unit 1A only amounted to 88.21% and the urea unit 1A is only 75.62%, the most important factor is the minimum value of the performance efficiency to note the ammonia unit amounted to 80.02% 1A, 1B Ammonia amounted to 90.69%, amounting to 65% urea 1A and 1B of urea 82%, on the day when operating close to the minimum value can be ascertained that there is downtime. Values above quality product rate of 99% for ammonia and urea units 1A and 1B where the value rate of quality product to support the value of the performance efficiency to describe the performance of the machine so that if the value of small performace efficiency and value of quality product rate smaller then the engine really performs no ideal. So a machine that has an operating time will produce up to capacity, with good products. The overall equipment effectiveness value of ammonia and urea units 1A of 75.11% which does not include a world-class, where the operations of the plant can be received with a record of repairs should be 85% with the risk of economic loss and there is the plant's competitiveness is low. But for ammonia and urea unit 1B has a value OEE of 87.43% which includes world-class company with the almost perfect operation and competitiveness of the plant is quite good but it should still maintain engine performance through regular and planned maintenance. According to Honda, 2000, the value of the overall equipment effectiveness obtained proportional to its capacity. Then the value of the overall equipment


(6)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

effectiveness to be considered for production planning through forecasting techniques.Forecasting results that do get satisfactory results. So that production planning based on forecasting theoverall equipment effectiveness can be used as a reference or consideration.

Keywords: Availability, Performance Efficiency, Rate of Quality Product and Production Planning


(7)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini, meskipun penulis akui masih banyak kekurangannya.

Tesis ini disusun berdasarkan hasil pengolahan data sekunder yang penulis lakukan di bagian rencana dan pengendalian produksi serta bagian pemeliharaan PT.Pupuk Kujang Cikampek.Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar magister manajemen di program studi magister manajemen bisnis Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Prof. H. Furqon, M.A, Ph.D selaku rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Prof.Dr. H. Eeng Ahman, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. 4. Dr. Hj. Sumartini, M.P selaku Pembimbing dan Dosen Wali yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan studi dan penulisan tesis.

5. Dr. Chairul Furqon, S.Sos, M.M, Prof. Dr. H. Suryanadan Dr. Kusnendi, M.Si yang telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan dalam penulisan tesis.

6. Dadang Supriadi Selaku Superintendant Perencanaan dan Pengendalian Produksi Kujang 1A dan Pembimbing Lapangan yang telah memberikan data, masukan dan arahan selama observasi di PT.Pupuk Kujang Cikampek.

7. Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan hidup yang bermanfaat bagi penulis.


(8)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Kedua Orang tua ku Sigit Margono dan Hj. Tenri Abeng yang telah

mendukung dan memberikan do’a selama studi serta kakak-kakak dan saudaraku yang telah memberikan motivasi.

9. Rekan- rekan seperjuangan mahasiswa Magister Manajemen Bisnis (M2B) 2013 atas kebersamaannya selama studi.

10. Semua Pihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini.

Hanya kepada Allah SWT penulis bersyukur dan berharap agar dapat berkenan memberikan balasan-Nya.

Mudah-mudahan tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.Penulis mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini dapat lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.

Bandung, 10 Juli 2015


(9)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………... KATA PENGANTAR ………... DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………...

DAFTAR LAMPIRAN………

BAB. I PENDAHULUAN ………..

1.1. Latar Belakang Penelitian ………..

1.2. Rumusan Masalah………... 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 1.4. Kegunaan Penelitian ………..

BAB. II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ………. 2.1. Kajian Pustaka……….

2.1.1. Manajemen Operasi ………. 2.1.1.1. Strategis Manjemen Operasi ……….

2.1.1.2. Sepuluh Keputusan Strategis Manjemen Operasi………. 2.1.2 Pemeliharaan (Maintenance) ………

2.1.2.1. Perkembangan Sistem Pemeliharaan ………

2.1.2.2. Total Productive Maintenance (TPM) ………. 2.1.2.3. Maintenance Performance Measurement (MPM) ……… 2.1.2.4.Efektivitas Mesin Keseluruhan / Overall Equipment

Effectiveness (OEE) ……….

2.1.2.4.1. Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) ………... 2.1.2.4.2. Perkembangan OEE ………... 2.1.2.4.3. Klasifikasi OEE……….. 2.1.2.4.4. Manfaat Laporan Perhitungan OEE ……….. 2.1.2.4.5. Penelitian Pendahulu ……….

i iii v x xiii xix 1 1 10 11 12 13 13 13 13 14 16 16 19 20 22 25 27 30 31 31


(10)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.3. Kapasitas Produksi ………..

2.1.3.1. Kapasitas Desain ………... 2.1.3.2 Kapasitas Efektif ……… 2.1.3.3. Perencanaan Kapasitas ………. 2.1.3.4. Perencanaan Produksi ………... 2.1.3.5. Karakteristik Perencanaan Produksi ………. 2.1.3.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Optimal…...…….. 2.1.3.7. Peramalan ………. 2.1.4. Keterkaitan Kinerja Mesin / Overall Equpment Effectiveness dan Kapasitas Produksi ……… 2.2. Kerangka Pemikiran ………...

2.3 Hipotesis ………..

BAB.III OBYEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN …….... 3.1. Objek Penelitian……….. 3.2. Metode Penelitian ……….. 3.3. Operasionalisasi Variabel ……….. 3.4. Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ………..

3.4.1 Jenis Data ……….. 3.4.2. Sumber Data ……… 3..4.3.Teknik Pengumpulan Data ……….. 3.4.3.1. Dokumentasi ……… 3.4.3.2. Wawancara ……….. 3.4.3.3. Observasi ……….. 3.4.3.4. Studi Literatur / Kepustakaan ……….. 3.4.4. Metode Penyajiaan Data ……….. 3.5. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ……….. 3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif ………. 3.5.2. Analisis Peramalan Dengan Menggunakan SPSS 16.0 …………... BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 4.1. Profil Perusahaan………....

4.1.1 Departemen Produksi………

34 39 39 39 42 43 43 44 53 57 60 61 61 61 62 63 63 65 65 65 66 66 66 66 66 66 67 69 69 69


(11)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2. Proses Produksi ……….. 4.1.2.1. Bahan baku ………. 4.1.2.2. Proses ………...

4.1.2.3. Penyediaan Air Baku ………. 4.1.2.4. Penyediaan Gas Alam ……… 4.1.2.5. Unit-Unit Produksi ………. 4.1.2.5.1. Unit Pembangkit Uap ……….. 4.1.2.5.2. Unit Pembangkit Listrik ……… 4.1.2.5.3. Unit Penjernihan Air ………

4.1.2.5.4. Unit Amonia ………. 4.1.2.5.5. Unit Urea ………..

4.2.AnalisisEfektivitas Mesin Keseluruhan / Overall Equipment Effectiveness

(OEE) ………

4.2.1. Faktor Availability ………..

4.2.1.1. Unit Amonia ………

4.2.1.1. Unit Amonia 1A ………...

4.2.1.2. Unit Amonia 1B………

4.2.1.2. Unit Urea ………...

4.2.1.2.1. Unit Urea 1A ………. 4.2.1.2.2. Unit Urea 1B ………. 4.2.2. Faktor Performance Efficiency ………

4.2.2.1. Unit Amonia ………

4.2.2.1. Unit Amonia 1A ……….. 4.2.2.2. Unit Amonia 1B ……….. 4.2.2.2. Unit Urea ………...

4.2.2.2.1. Unit Urea 1A ……… 4.2.2.2.2. Unit Urea 1B ………

4.2.3. Faktor Rate of Quality Product ………...

4.2.3.1. Unit Amonia ………

4.2.3.1. Unit Amonia 1A ……….. 4.2.3.2. Unit Amonia 1B ………..

71 71 71 71 71 72 72 72 72 72 73 73 74 75 75 83 90 91 100 109 109 109 113 117 117 120 124 125 125 128


(12)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.3.2. Unit Urea ………... 4.2.3.2.1. Unit Urea 1A ………

4.2.3.2.2. Unit Urea 1B ……… 4.2.4. Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) ………

4.2.4.1. Unit Amonia ……….

4.2.4.1. Unit Amonia 1A ………...

4.2.4.2. Unit Amonia 1B ………..

4.2.4.2. Unit Urea ………

4.2.4.2.1. Unit Urea 1A ……… 4.2.4.2.2. Unit Urea 1B ………

4.3. Pengujian Hipotesis ………

4.4.Identifikasi Downtime ……….

4.4.1. Unit Amonia ………...

4.4.1.1 Unit Amonia 1A ……… 4.4.1.2 Unit Amonia 1B ……… 4.4.2 Unit Urea ………...

4.4.2.1 Unit Urea 1A ………. 4.4.2.2 Unit Urea 1B ………. 4.5 Peramalan (Forecasting)………..

4.5.1. Peramalan Availability……….

4.5.2. Peramalan Performance Efficiency………. 4.5.3. Peramalan Rate of Quality Product ………... 4.5.4. Peramalan Nilai OEE ………... 4.6. Perencanaan / Penjadwalan Produksi ………

4.6.1. Permintaan/Penjualan PT.PKC ……… 4.6.1.1. Permintaan / Penjualan Aktual Amonia PT.PKC …………... 4.6.1.2. Permintaan / Penjualan Aktual Urea PT.PKC ……… 4.6.2. Persediaan Produk PT.PKC ……… 4.6.2.1. Persediaan Produk Amonia PT.PKC ……….. 4.6.2.2. Persediaan Produk Urea PT.PKC ……… 4.6.3. Produksi Aktual. ………..

131 132 135 139 140 140 143 147 147 151 157 159 159 159 161 163 163 165 167 167 169 170 172 173 174 174 175 176 176 176 177


(13)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.6.3.1. Produksi Aktual Amonia 1A ……… 4.6.3.2. Produksi Aktual Amonia 1B ……… 4.6.3.3. Rencana Produksi Total Amonia tahun 2015 berdasarkan

hasil hitungan peramalan. ……… 4.6.3.4. Produksi Aktual Urea 1A ………. 4.6.3.5. Produksi Aktual Urea 1B ……… 4.6.3.6. Rencana Produksi total Urea tahun 2015 berdasarkan hasil

peramalan. ……….... 4.6.4. Keterkaitan Efektivitas Mesin Keseluruhan / Overall Equipment

Effectiveness dan Perencanaan Produksi………

4.6.4.1 Perencanaan / Penjadwalan Produksi Unit Amonia 1A Berdasarkan Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.2. Perencanaan / Penjadwalan Produksi Unit Amonia 1B

Berdasarkan Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.3. Perencanaan / Penjadwalan Produksi Total Amonia

Berdasarkan Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.4. Perencanaan / Penjadwalan Produksi Unit Urea 1A

Berdasarkan Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.5. Perencanaan / Penjadwalan Produksi Unit Urea 1B

Berdasarkan Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.6. Perencanaan / Penjadwalan Produksi Total Urea Berdasarkan

Batasan OEE Tahun 2015 ……… 4.6.4.7.Perbandingan perencanaaan produksi total ammonia

berdasarkan batasan OEE dan Perencanaan Produksi actual total ammonia ………. 4.6.4.8 Perbandingan perencanaaan produksi total urea berdasarkan

batasan OEE dan Perencanaan Produksi actual total urea ……

BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN………...

5.1. Kesimpulan ………

5.2. Saran……….... DAFTAR PUSTAKA 177 177 178 179 179 180 181 181 182 182 183 184 184 185 186 187 187 188


(14)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Kapasitas Design Perusahaan Pupuk di Indonesia………..

Tabel 1.2. Data Realisasi Operasi Pabrik PT. PKC Tahun 2009-2014……… Tabel 1.3. Kinerja Operasi Kujang 1A dan 1B Tahun 2009-2014…………...

Tabel 2.1. Penelitian Pendahulu ……….. Tabel 3.1. Operasionalisasi Variebel ………... Tabel 3.2. Jenis Data Dan Sumber Data ……….

Tabel 4.1 Nilai Availability Unit Amonia 1A dari tahun 2010-2014

berdasarkan konsep Nakajima, 1988………...

Tabel 4.2. Nilai Availability Unit Amonia 1A dari tahun 2010 - 2014 dengan

konsep Hansen, 2002………...

Tabel 4.3. Nilai Availability Unit Amonia 1B dari tahun 2010-2014 dengan

konsep Nakajima, 1988………

Tabel 4.4. Nilai Availability Unit Amonia 1B dari tahun 2010-2014 dengan

konsep Hansen, 2002………

Tabel 4.5 Nilai Availability Unit Urea 1A dari tahun 2010-2014 dengan

konsep Nakajima,1988……….

Tabel 4.6 Nilai Availability Unit Urea 1A dari tahun 2010 - 2014 dengan konsepHansen. 2002………..

Tabel 4.7.Nilai Availability Unit Urea 1B dari tahun 2010-2014 dengan konsep Nakajima, 1988………..

Tabel 4.8. Nilai Availability Unit Urea 1B dari tahun 2010-2014 dengan

konsep Hansen, 2002………..

Tabel 4.9. Nilai Performance Efficiency Unit Amonia dari tahun

2010-2 4 6 32 63 65

75

79

83

86

90

95

100


(15)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014………..

Tabel 4.10. Nilai Performance Efficiency Unit Amonia dari tahun

2010-2014………..

Tabel 4.11. Nilai Performance Efficiency Unit Urea dari tahun 2010-2014… Tabel 4.12. Nilai Performance Efficiency Unit Urea 1B dari tahun

2010-2014………

Tabel 4.13. Nilai Rate of Quality Product Unit Amonia 1A dari tahun

2010-2014………..

Tabel 4.14. Nilai Rate of Quality Product Unit Amonia 1B dari tahun

2010-2014………

Tabel 4.15 Nilai Rate of Quality Product Unit Urea dari tahun 2010-2014…. Tabel 4.16 Nilai Rate of Quality Product Unit Urea dari tahun 2010-2014….

Tabel 4.17 Nilai OEE unit Amonia 1A……… Tabel. 4.18. Nilai OEE Ammonia 1B………..

Tabel 4.19 Nilai OEE unit urea 1A tahun 2010-2014……….. Tabel 4.20 Nilai OEE Urea 1B tahun 2010-2014………. Tabel 4.21. Perbandingan Nilai OEE dari tahun 2010-2014………... Tabel 4.22. Perbandingan Nilai OEE dalam Pabrik 1A dan 1B dari tahun

2010-2014………..

Tabel 4.23. Hasil Uji t dengan SPSS16.0……….. Tabel 4.24 Rincian downtime unit amonia 1A……….. Tabel 4.25 Rincian downtime komponen ammonia 1A……….. Tabel 4.26 Rincian downtime unit amonia 1B………

Tabel 4.27 Rincian downtime komponen ammonia 1B………...

Tabel 4.28 Rincian downtime unit urea 1A………. Tabel 4.29 Rincian downtime komponen Urea 1A……….. Tabel 4.30 Rincian downtime unit urea 1B………. Tabel 4.31. Rincian downtime komponen Urea 1B……….

Tabel 4.32 Ramalan Availability Tahun 2015……… Tabel.4.33. Uji Kelayakan Model Peramalan Availability tahun 2015……… Tabel 4.34 Ramalan performance efficiency Tahun 2015………

110 113 117 121 125 128 131 135 140 144 147 152 156 157 158 159 160 161 162 163 163 165 165 167 167 169


(16)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel.4.35. Uji Kelayakan Model Peramalan performance efficiency tahun

2015………..

Tabel 4.36 Ramalan rate of quality product Tahun 2015……….. Tabel.4.37. Uji Kelayakan Model Peramalan rate of quality product tahun

2015………..

Tabel 4.38 Ramalan Nilai OEE Tahun 2015……… Tabel.4.39. Uji Kelayakan Model Peramalan Nilai OEE tahun 2015………

Tabel 4.40. Realisasi Penjualan Amonia dalam ton……… Tabel 4.41. Realisasi Penyaluran / Penjualan Pupuk Urea Ke Distributor….. Tabel 4.42. Persediaan Amonia /ton PT.PKC………..

Tabel 4.43. Persediaan urea /ton PT.PKC………

Tabel 4.44. Produksi amonia 1A……….. Tabel 4.45. Produksi amonia 1B……….. Tabel 4.46. Rencana Produksi total ammonia……….

Tabel 4.47. Produksi Urea 1A………..

Tabel 4.48. Produksi Urea 1B……….. Tabel 4.49. Total Produksi Urea………..

Tabel 4.50. Rencana Produksi Amonia 1A Menurut Ramalan OEE tahun

2015………

Tabel 4.51Rencana Produksi Amonia 1B Menurut Ramalan OEE tahun

2015………

Tabel 4.52 Rencana Produksi Total Amonia………..

Tabel 4.53. Rencana Produksi Urea 1A Menurut Ramalan OEE tahun 2015.. Tabel 4.54 Rencana Produksi Urea 1B Menurut Ramalan OEE tahun 2015... Tabel 4.55 Rencana Produksi Total Amonia……… Tabel 4.56. RencanaProduksi Total Amonia Menurut Ramalan Data

PT.PKC dan OEE………...

Tabel 4.57. RencanaProduksi Total Urea Menurut Ramalan Data PT.PKC

dan OEE……… 169 170 171 172 172 174 175 176 176 177 177 178 179 179 180 181 182 183 183 184 184 185 186


(17)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1.Mesin pada PT. Pupuk Kujang Cikampek………...

Gambar 1.2.Perbandingan Produksi Aktual Ammonia dengan RKAP pabrik Kujang 1A dan 1B Tahun 2009-2014 ……….. Gambar 1.3. Perbandingan Produksi Ammonia pabrik Kujang 1A dan 1B

dalam Persen Tahun 2009-2014……….. Gambar 2.1. Modifikasi Model Kesepuluh Keputusan Manajemen terhadap

Keunggulan Bersaing……….. Gambar 2.2. Perkembangan Metode Pemeliharaan………. Gambar 2.3. Kerangka Kerja Implementasi TPM………...

Gambar 2.4. Alur Pengukuran Proses Manufaktur ………. Gambar 2.5. Alur Pengukuran Maintenance ………... Gambar 2.6. Model Overall Equipment Effectiveness………. Gambar 2.7. Formula Perhitungan OEE………... Gambar 2.8. Sistem Mesin………... Gambar 2.9. Skema Perhitungan OPE hasil modifikasi perhitungan OEE …. Gambar 2.10. Penerapan Perhitungan OEE……….. Gambar 2.11. Deming Cycle………

Gambar 2.12. Skema Hubungan Kapasitas Dengan Penjadwalan Produksi…

Gambar 2.13. Model Keterkaitan OEE Terhadap Kapasitas Produksi……….

3

5

5

15 19 20 21 21 25 27 28 29 30 31 41 54


(18)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.14. Keterkaitan Kinerja Mesin dengan Kapasitas……… Gambar 2.15. Model Keterkaitan Maintenance Dengan Produksi…………...

Gambar 2.16. Model Keterkaitan Maintenance Dengan Produksi…………...

Gambar 2.17. Model Keterkaitan Maintenance Dengan Produksi…………... Gambar 2.18. Kerangka Pemikiran Penelitian ……… Gambar 3.1. Alur Penelitian ………

Gambar 4.1. Histogram rasio nilai availability unit amonia 1A tahun

2010-2014………..

Gambar 4.2.Grafik time series rasio nilai availability unit amonia 1A tahun

2010-2014………

Gambar 4.3. Histogram rasio nilai availability unit amonia 1A tahun

2010-2014………

Gambar 4.4. Grafik rasio nilai availability unit amonia 1A tahun 2010-2014. Gambar 4.5. Perbandingan rasio nilai availability unit amonia 1A pada

tahun 2010-2014 antara konsep Nakajima (1998) dan Hansen

(2002)………

Gambar 4.6. Histogram rasio nilai availability unit amonia 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.7. Grafik time series rasio nilai availability unit amonia 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.8. Histogram rasio nilai availability unit amonia 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.9. Grafik rasio nilai Availability unit Amonia 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.10. Perbandingan Rasio nilai Availability unit Amonia 1B pada tahun 2010-2014 antara konsep Nakajima (1998) dan Hansen

(2002)……….

Gambar 4.11. Perbandingan rasio nilai availability amonia 1A dan 1B……. Gambar 4.12. Histogram rasio nilai availability unit urea 1A tahun

2010-2014………

Gambar 4.13. Grafik time series rasio nilai availability unit urea 1A tahun

55 56 56 56 60 62 77 78 80 81 82 84 85 87 88 89 90 92


(19)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2010-2014………

Gambar 14. Grafik Gabungan rasio nilai availability ammonia 1A dan Urea 1A pada tahun 2010-2014……… Gambar 4.15. Histogram Rasio nilai availability unit urea 1A tahun

2010-2014……….

Gambar 4.16. Grafik time series rasio nilai availability unit urea 1A tahun

2010-2014……….

Gambar 4.17. Grafik Gabungan rasio nilai availability amonia 1A dan urea 1A pada tahun 2010-2014………. Gambar 4.18. Perbandingan rasio nilai availability unit urea 1A pada tahun

2010-2014 antara konsep Nakajima (1998) dan Hansen (2002). Gambar 4.19. Histogram rasio nilai availability unit urea 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.20. Grafik time series rasio nilai availability unit urea 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.21. Grafik Gabungan rasio nilai availability ammonia 1B dan urea 1B pada tahun 2010-2014……… Gambar 4.22. Histogram rasio nilai availability unit urea 1B tahun

2010-2014……….

Gambar 4.23. Grafik time series rasio nilai availability unit urea 1B tahun

2010-2014………

Gambar 4.24. Grafik Gabungan rasio nilai availability amonia 1B dan Urea 1B pada tahun 2010-2014………. Gambar 4.25. Perbandingan rasio nilai availability unit urea 1B pada tahun 2010-2014 antara konsep Nakajima (1998) dan Hansen (2002) Gambar 4.26. Histogram rasio nilai performance efficiency unit amonia 1A

tahun 2010-2014……… Gambar 4.27. Grafik time series rasio nilai performance efficiency unit

amonia 1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.28. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability dan

performance efficiency unit amonia 1A tahun 2010-2014……

93

94

96

97

98

99

101

102

103

105

106

107

108

111

112


(20)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.29. Histogram rasio nilai performance efficiencyunit amonia 1B tahun 2010-2014………. Gambar 4.30. Grafik time series rasio nilai performance efficiency unit

amonia 1B tahun 2010-2014……… Gambar 4.31. Grafik gabungan rasio nilai performance efficiencyamonia 1A

dan amonia 1B pada tahun 2010-2014……… Gambar 4.32. Grafik Gabungan rasio nilai availability dan performance

efficiencyamonia 1B dan amonia 1B pada tahun 2010-2014 Gambar 4.33. Histogram rasio nilai performance efficiency unit urea 1A

tahun 2010-2014……… Gambar 4.34. Grafik time series rasio nilai performance efficiency unit urea

1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.35 Gabungan grafik rasio nilai availability dan performance

efficiency urea 1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.36.Grafik gabungan PE ammonia dan urea 1A tahun 2010-2014.. Gambar 4.37. Histogram rasio nilai performance efficiencyunit urea 1B

tahun 2010-2014……… Gambar 4.38. Grafik time series rasio nilai performance efficiency unit urea

1B tahun 2010-2014……… Gambar 4.39. Grafik penggabungan grafik time series availabilityurea 1B

dan Performance efficiency urea 1B pada tahun 2010-2014…. Gambar 4.40. Grafik Gabungan rasio nilai performance efficiency amonia

1B dan performance efficiencyurea 1B pada tahun 2010-2014 Gambar 4.41. Histogram rasio nilai rate of quality product unit amonia 1A

tahun 2010-2014……….. Gambar 4.42. Grafik time series rasio nilai rate of quality product unit

amonia 1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.43. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit amonia 1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.44. Histogram rasio nilai rate of quality product unit amonia 1B

114

115

116

116

118

119

119 120

122

122

123

123

126

126


(21)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahun 2010-2014……… Gambar 4.45. Grafik time series rasio nilai rate of quality product unit

amonia 1B tahun 2010-2014……… Gambar 4.46. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit amonia 1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.47. Histogram rasio nilai rate of quality product unit urea1A

tahun 2010-2014………. Gambar 4.48. Grafik time series rasio nilai rate of quality product unit urea

1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.49. Gabungan Grafik time series rasio nilai rate of quality

product unit ammonia dan urea1A tahun 2010-2014………… Gambar 4.50. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit urea1A tahun 2010-2014……… Gambar 4.51. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit ammonia dan urea1A tahun 2010-2014 ………. Gambar 4.52. Histogram rasio nilai rate of quality product unit urea 1B

tahun 2010-2014……… Gambar 4.53. Grafik time series rasio nilai rate of quality productunit urea

1B tahun 2010-2014………. Gambar 4.54. Gabungan Grafik time series rasio nilai rate of quality

product unit ammonia dan urea1B tahun 2010-2014………… Gambar 4.55. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit urea1B tahun 2010-2014……… Gambar 4.56. Gabungan Grafik time series rasio nilai availability,

performance efficiency dan rate of quality product unit ammonia dan urea1B tahun 2010-2014 ……… Gambar 4.57. Histogram bulanan nilai OEE ammonia 1A dari tahun

2010-129

129

130

132

132

133

134

134

136

136

137

137


(22)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014………

Gambar 4.58, Grafik bulanan availability, performance efficiency, rate of quality product dan Overall Equipment effectiveness ammonia 1A dari tahun 2010-2014……… Gambar 4.59. Grafik time series nilai OEE ammonia 1A tahun 2010-2014.. Gambar 4.60. Histogram bulanan nilai OEE ammonia 1B dari tahun

2010-2014………

Gambar 4.61, grafik bulanan availability, performance efficiency, rate of quality product dan Overall Equipment effectiveness Amonia 1Bdari tahun 2010-2014 ……… Gambar 4.62. Grafik time series nilai OEE ammonia 1B tahun 2010-2014.. Gambar 4.63. Grafik nilai OEE ammonia 1A dan 1B tahun 2014-2015…… Gambar 4.64. Histogram bulanan nilai OEE urea 1A dari tahun 2010-2014. Gambar 4.65, Grafik bulanan availability, performance efficiency, rate of

quality product dan Overall Equipment effectiveness urea1A dari tahun 2010-2014……… Gambar 4.66. Grafik time series nilai OEE urea 1A tahun 2010-2014…….. Gambar 4.67.Penggabungan grafik Availability, Performance Efficiency,

Rate of Quality Product, dan OEE ammonia 1A dan Urea1A. Gambar 4.68. Histogram bulanan nilai OEE urea 1B dari tahun 2010-2014... Gambar 4.69, grafik bulanan availability, performance efficiency, rate of

quality product dan Overall Equipment effectiveness Urea 1Bdari tahun 2010-2014………. Gambar 4.70. Grafik time series nilai OEE ammonia 1A tahun 2010-2014… Gambar 4.71.Penggabungan grafik availability, performance efficiency,

Rate of Quality product dan OEE ammonia 1B dan Urea 1B…

Gambar 72. a Nilai OEE unit ammonia, b.Nilai OEE unit urea…………

142

142

145

145

146 147

149 150

151 153

153 154

155 156


(23)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengolahan Data Lampiran 2. Data Sekunder


(24)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI


(25)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI


(26)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI


(27)

1

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian

Negara Indonesia adalah negara agraris dimana kebutuhan pokok seperti beras, sayuran dan buah-buahan di produksi di dalam negeri untuk memenuhi permintaan konsumen (pasar).Maka kebijakan strategis pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional adalah mendirikan pabrik-pabrik kimia seperti industri pupuk urea untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea di dalam negeri baik kebutuhan lahan pertanian, perkebunan maupun industri. Pupuk urea merupakan pupuk buatan yang kaya akan unsur nitrogen (46%) yang diperlukan petani untuk menyuburkan tanaman padinya dansebagai bahan pendukung bagi proses industri. Kebutuhan total pupuk urea dalam negeri sekitar 13,7 juta ton pertahun dan kebutuhan ammonia sekitar 6 juta ton pertahun (Laporan Tahunan PT. Pupuk Kujang,2013).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.122/2013 tentang Rencana Kebutuhan Pupuk Bersubsidi 2014 yang diterbitkan pada 26 November 2013, alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2014 bagi petani sebanyak 7,78 juta ton lebih rendah 830.000 ton (10 persen) dibandingkan dengan alokasi 2013 dan lebih rendah 1,47 juta ton dibandingkan dengan alokasi 2012 atau turun 16 persen.Besaran alokasi pupuk bersubsidi 2014 hanya 63,45 persen dari total produksi pupuk nasional sebanyak 12,26 juta ton. Rinciannya, alokasi pupuk jenis urea 3,42 juta ton, SP-36 sebanyak 760.000 ton, ZA 800.000 ton, NPK 2 juta ton, dan pupuk organik 800.000 ton.

Di Indonesia terdapat lima perusahan milik negara yang bergerak dalam industri pupuk urea dan ammonia dimana bertugas untuk memenuhi kebutuhan tersebut didaerah tugas pendistribusiannya dan jika berlebih dapat melakukan penjualan bebas untuk dalam negeri maupun ekspor dimana pendistribusian pupuk bersubsidi harus berdasarkan PERMENTAN seperti yang telah diuraikan diatas, perusahaan tersebut diantaranya, PT. Pupuk Sriwidjaya, PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kalimantan Timur, PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT.Petrokimia Gresik yang seluruhnya tergabung dalam perusahaan Induk PT.


(28)

2

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pupuk Indonesia (persero). Adapun kapasitas terpasang (design) produksinya tiap-tiap perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Kapasitas Design Perusahaan Pupuk Di Indonesia

Perusahaan

Kapasitas Design Ammonia (Ton/Tahun)

Kapasitas Design Urea (Ton/Tahun) PT. Pupuk Kalimantan Timur 1.850.000 2.980.000 PT. Pupuk Sriwidjaya 1.499.500 2.262.000 PT. Pupuk Iskandar Muda 782.000 1.140.000 PT. Pupuk Kujang Cikampek 660.000 1.140.000

PT.Petrokimia Gresik 445.000 460.000

Total 5.236.500 7.982.000

Sumber : PT. Pupuk Indonesia,2014

PT. Pupuk Kujang Cikampek (PKC) merupakan industri pupuk kimia yang telah berdiri ditahun 1975 dengan Pabrik pertama yakni Kujang 1A dan telah membangun pabrik kedua yakniKujang 1B di tahun 2006 yang masing- masing terdiri dari unit ammonia dengan kapasitas terpasang 330.000 ton/tahun (1000ton/hari) dan unit urea dengan kapasitas terpasang 570.000 ton/tahun (1725ton/hari).

Menurut data tabel 1.1, kapasitas design ammonianya PT. Pupuk Kujang Cikampek (PKC) berada di posisi no.4 dan sedangkan menurut kapasitas design ureanya diposisi 3 atau 4. Berdasarkan kapasitas design yang dimiliki diharapkan mampu memenuhi kebutuhan ammonia dalam negeri sebesar 11% dan 8 % urea dari total kebutuhan dalam negeri di tahun 2013.

Dalam mengolah gas alam dan air baku menjadi ammonia (NH3) kemudian di reaksikan dengan udara/ karbon dioksida (CO2) menjadi butiran urea (CO(NH2)2), PT.PKC menerapkan sistem produksi flow shop, multiple stage processdimana produk dihasilkan melalui proses produksi yang berurutan, bertahap, dimulai dari unit utility sebagai unit steam/boiler (bahan bakar) dan pengolahair baku sehingga air baku siap diproses pada unit ammonia dan ammonia kemudian masuk ke unit urea serta butiran urea ke unit pengantongan yang kemudian siap untuk didistribusikan ke gudang maupun distributor. Perusahaan dalam berproduksi menerapkan prinsip fokus pada produk(make to stock)yakni perusahaan membuat produksi untuk disimpan sebagai persediaan dengan asumsi perusahaan siap mendukung ketahanan dan swasembada


(29)

3

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pangan.Hal tersebut dikarenakan mesin-mesin pabrik bekerja secara 24 jam terus menerus serta berfokus pada pengiriman produk sesegera mungkin dengan kualitas produk yang baik dan harga yang kompetitif. Strategi tersebut mempunyai berbagai macam keuntungan diantaranya adalah kemungkinan kekurangan produk sangat sedikit, dapat memenuhi permintaan tepat waktu serta penjadwalan dan manajemen produksi lebih mudah yakni menerapkan pola produksi konstan (sesuai kinerja mesin) dengan biaya tambahan yang lebih sedikit yakni hanya biaya penyimpanan saja.(Feriyanto,2008).

Dalam persaingan bisnis yang begitu ketat, PT.PKC dihadapkan pada persoalan yang cukup berat.Perusahaan dituntut memperoleh laba untuk dapat bertahan, tumbuh dan berkembang.Salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu industri kimia ditentukan oleh kelancaran proses produksi. Sehingga bila proses produksi lancar, akan menghasilkan produk berkualitas, waktu penyelesaian pembuatan yang tepat dan ongkos produksi yang murah. Proses tersebut tergantung dari kondisi sumber daya yang dimiliki seperti manusia, mesin ataupun sarana penunjang lainnya, dimana kondisi yang dimaksud adalah kondisi siap pakai untuk menjalankan operasi produksinya, baik ketelitian, kemampuan ataupun kapasitasnya.

Dengan mesin yang serba otomatis yang dimiliki PT.PKC, perusahaan diharapkan mampu menghasilkan produk atau output yang sesuai dengan target serta mampu mengantisipasi kerugian yang mungkin timbul, sehingga akan meningkatkan produktivitas dan harga jual produk. Mesin produksi merupakan salah satu dari sumber daya yang ada yang harus dioptimalkan penggunaannya.Untuk menjamin agar mesin bisa beroperasi dengan baik dan optimal diperlukan suatu sistem pemeliharaan yang baik pula.

Gambar 1.1. Mesin Pada PT.Pupuk Kujang Cikampek Sumber : Annual report PT.PKC,2013


(30)

4

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mesin-mesin otomatis dan peralatan yang dioperasikan di PT.PKC kompleks dan membutuhkan modal besar baik untuk investasi awal maupununtuk biaya operasionalnya yang dapat dilihat pada gambar 1.1.Agar mesin - mesin berjalan dengan baik PT.PKC melakukan teknik pemeliharaan denganmeningkatkan komponen individual dan menetapkan redundancyuntuk menyokong komponen dengan komponen tambahan (cadangan). Hal ini dilakukan dengan menempatkan unit secara paralel danuntuk memastikan bahwa jika sebuah komponen gagal, maka sistem memiliki sumber daya yang lain. Keandalan (realibility) yang dihasilkan adalah kemungkinan komponen pertama bekerja ditambah dengan kemungkinan dari komponen cadangan (komponen paralelnya).Namun mesin di PT.PKC tidak semua komponen memiliki redundancyhanya pada unit pompa saja.Keandalan mesin dan fasilitas produksi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi serta produk yang dihasilkan. Keandalan ini dapat membantu untukmemperkirakan peluang suatu komponen mesin untuk dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam periode tertentu.

Program pemeliharaan yang tergabung dalam Total Productive Maintenance (TPM) yang dijalankan PT.Pupuk Kujang telah mengikuti seluruh aspek manajemen pemeliharaan namun pada kenyataannya mesin-mesin yang digunakan mengalami kerusakan diluar dari pemeliharaan terencana/tahunan sehingga produksi tidak sesuai target. Dimana jika produksi berhenti selama satu hari tidak menggangu distribusi pupuk namun jika lebih dari satu minggu akan mengganggu distribusi pupuk ( Hasil wawancara dengan bapak Marwan,Staf Rencana dan Pengendali Produksi PT.Pupuk Kujang). Adapun data produksi PT.PKC dari tahun 2009 – 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Realisasi Operasi Pabrik PT.Pupuk Kujang Cikampek 2009-2014

Tahun

Produksi Ammonia Pabrik Kujang 1 A ProduksiAmmonia Pabrik Kujang 1 B dalam ton / tahun

Aktual RKAP % Ket.(%) Aktual RKAP % Ket.(%)

2009 265,562 315,400 84.2 0 345,515 345,900 99.8 0

2010 298,072 328,800 90.6 Naik 12.24 334,234 310,200 107 Turun 3.26 2011 299,313 295,000 101.4 Naik 0.42 359,330 321,300 111 Naik 7.51 2012 331,806 302,900 109.5 Naik 10.86 321,216 342,000 93.9 Turun 10.61


(31)

5

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013 260,910 296,300 88.05 Turun 21.37 322,235 342,300 94.1 Naik 0.32 2014 272,060 322,700 84.3 Naik 4.27 319,938 316,300 101.1 Turun 0.72

r2 287,954 310,183 93 333,745 329,667 101

Tahun

ProduksiUrea Pabrik Kujang1A Produksi Urea Pabrik Kujang1 B dalam ton / tahun

Aktual RKAP % Ket.(%) Aktual RKAP % Ket.(%)

2009 424,666 510,000 83.2 0 565,426 560,000 101 0

2010 463,635 476,000 97.4 Naik 9.18 535,353 504,000 106 Turun5.32 2011 460,024 462,800 99.4 Turun 0.78 590,030 538,700 109 Naik10.21 2012 480,889 448,800 107 Naik 4.54 513,776 532,200 96.5 Turun12.92 2013 384,275 443,000 86.7 Turun 20.09 503,978 527,000 95.6 Turun1.91 2014 409,298 478,600 85.52 Naik 6.51 501,262 482,400 103.91 Turun 0.53

r2 437131 469867 93.2 534971 524050 102.0

Sumber : Laporan Tahunan Produksi PT.PKC yang dimodifikasi oleh penulis.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perbandingan produksi pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B pada gambar di bawah ini.

Gambar. 1.2. Perbandingan produksi aktual ammonia dengan RKAP pabrik Kujang 1A dan 1B tahun 2009-2014

Dari gambar 1.2, dapat disimpulkan bahwa RKAP unit amoniaselalu tidak tepat dengan produksi aktualnya baik untuk 1A maupun 1B. Begitu Juga RKAP unit Urea yang tidak tepat dengan produksi aktualnya yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 1.3. Perbandingan Produksi UreaPabrik Kujang 1A dan 1Bdalam persen tahun 2009 - 2014

0 100,000 200,000 300,000 400,000

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Aktual 1A

RKAP1A

Aktual1B

RKAP1B

0 500,000 1,000,000

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Aktual 1A

RKAP1A

Aktual1B


(32)

6

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 PT. PKC mengalami penurunan volume produksi urea sebesar 20.09 % dibandingkan pada tahun 2012 maupun lima tahun sebelumnya dan tidak dapat memenuhi target produksinya, hanya 86,7% yang terpenuhi. Bila dilihat dari kebutuhan nasional pada tahun 2013 volume produksi / target produksi urea idealnya 8% namun aktual yang diperoleh hanya sekitar 6,4%, untuk 2014 terdapat kenaikan 4,27 % dari tahun 2013 namun target produksi tetap tidak tercapai. Volume produksi / target produksi ammonia ideal 11% namun aktual produksi ammonia yang diperoleh sekitar 9,7% di tahun 2013, hal tersebut menggambarkan volume produksi yang dihasilkan oleh PT.PKC masih belum sesuai dengan target nasional yang diharapkan. Ketidaktercapaian Volume produksi / target produksi dapat lebih jelas dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.3. Kinerja Operasi Kujang 1A dan 1B 2009-2014

Pabrik Kujang 1A

Tahun Produksi On Stream Down Time OSF % CF % PF%

Urea( Ton) day(hari) (hari)

2009 424,666 314.21 50.79 86.08 78.35 67.45

2010 463,635 337.43 27.57 92.45 79.65 73.64

2011 460,024 336.24 28.76 92.12 79.31 73.06

2012 480,889 349.20 15.80 95.67 79.83 76.38

2013 384,275 284.18 80.82 77.86 78.39 61.03

2014 409,297 324.24 40.76 88.83 73.18 65.01

r2 437,131 324.25 40.75 88.84 78.12 69.43

Pabrik Kujang 1B

Tahun Produksi On Stream Down Time OSF % CF % PF%

Urea( Ton) day(hari) (hari)

2009 565,426 353.81 11.19 96.93 92.64 89.8

2010 535,353 338.11 26.89 92.63 91.79 85.03

2011 590,030 361.03 3.97 98.91 94.74 93.71

2012 513,776 333.34 31.66 91.33 89.35 81.60

2013 503,978 333.01 31.99 91.24 87.73 80.04

2014 501,262 321.41 43.59 88.06 90.41 79.61

r2 534,970 340.12 24.88 93.18 91.11 84.97

Sumber : Laporan Tahunan Produksi PT.PKC

Ket: OSF/on stream day: lamanya mengalir dalam hari CF: Kapasitas Faktor: produksi aktual/ (OSFx1725) PF: Produksi Faktor : produksi aktual/ (365x1725)


(33)

7

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 ketidaktercapaian volume produksi / target produksi diakibatkan oleh down time yang tinggi yakni 80,82 hari pada Kujang 1A (sekitar 22 % dari total waktu mengalir) dan down time 31,99 hari (8% dari total waktu mengalir) pada Kujang 1B padahal produksi faktor / kapasitas utilitasnya hanya baru terpenuhi sebesar 61.03% pada Kujang 1A dan Kujang 1B hanya baru terpenuhi 80.04 % masih dibawah 82% berdasarkan Key Performace Indicator perusahaan besar di Eropa (Marr , 2012) (Heizer& Render,2008:443).

Volume produksi / target produksi yang tidak tercapai di tahun 2013 diduga mesin-mesin produksi ditahun sebelumnya (2012-2011) dipaksakan bekerja terus menerus melebihi target produksi yang telah ditetapkan dengan mengabaikan tindakan pemeliharaan, sehingga down time di tahun 2013 tinggi akibat akumulasi beban kerja mesin yang dipaksakan ditahun 2011-2012. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Siringoringo dan Sudiyantoro(2004)

bahwa“semakin seringnya mesin bekerja untuk memenuhi target produksi yang kadang melebihi kapasitas dapat menurunkan kemampuan mesin, menurunkan umur mesin dan sering membutuhkan pergantian komponen yang rusak”. Jadi permasalahan yang dihadapi oleh PT.PKC adalah mengenai volume / target produksi yang tidak terpenuhi akibat adanya down time yang tinggi, sehingga hal tersebut berkaitan dengan manajemen pemeliharaan yang dijalankan.

Menurut Lazim dan Ramayah (2010) untuk beroperasi secara efisien dan efektif, perusahaan perlu memastikan bahwa tidak terdapat gangguan produksi yang disebabkan oleh kerusakan, pemberhentian dan kegagalan mesin.Pada umumnya penyebab gangguan produksi dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu faktor manusia, mesin dan lingkungan.Faktor terpenting dari kondisi tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi, et.al, 2009).Menurut Parida and Kumar (2006) bahwa tingkat efisiensi dan efektivitas sistem pemeliharaan memiliki peran yang penting dalam kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan.Sehingga performance dari sistem tersebut perlu diukur menggunakan sebuah teknik pengukuran kinerja.

Berdasarkan hasil penelitian Amin (2011)bahwa dari hasil uji simultan, jumlah bahan baku, upah tenaga kerja, dan jam henti mesin memiliki pengaruh


(34)

8

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara signifikan atau nyata terhadap volume produksi. Dan hasil uji parsial, jumlah bahan baku memiliki pengaruh secara signifikan atau nyata terhadap volume produksi, upah tenaga kerja tidak memiliki pengaruh secara signifikan atau nyata terhadap volume produksi, dan jam henti mesin memiliki pengaruh secara signifikan atau nyata terhadap volume produksi serupa dengan penelitian Herawati (2008).

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan Amin,2011, yang menyatakan jam henti mesin berpengaruh terhadap volume produksi maka permasalahan mengenai jam henti mesin (downtime) akan dievaluasi dengan metodeEfektivitas mesin keseluruhan / Overall Equipment Effectivenes(OEE) sebagai indikator performance mesin yan pertama kali dipublikasikan oleh Nakajima (1988) untuk mengevaluasi downtime di Pabrik Toyota. Metode OEE merupakanindikator efektif untuk sebuah mesin. Kinerja keseluruhan dari satu bagian dari peralatan (atau bahkan seluruh plant, Elley, 2005) diatur oleh dampak kumulatif dari tiga faktor OEE yakni 1. Ketersediaan waktu mesin beroperasi /availability (atau downtime), 2. Tingkat kinerja /performance efficiency(atau tingkat produksi optimum), dan 3.Tingkat kualitas / rate of quality product (atau downgrade). Sehingga nilai OEE adalah persentase yang diperoleh dari perkalian ketiga faktor tersebut (Amalia dan Boris ,2006).

Perusahaan yang termasuk kelas dunia adalah perusahaan yang memiliki nilai OEE sebesar 85%.Nilai tersebut dengan komposisi sebagai berikut:availability ratio 90% atau lebih, performance ratio 95% atau lebih, danquality ratio 99% atau lebih (Nakajima,1988, Dal, et.al, 2000 dan Wauters and Mathot,2002).

Penelitian mengenai OEE sebagai metode evaluasi down time telah banyak dilakukan diantaranya penelitian oleh WakjiradanSingh (2012) , Amalia dan Boris (2006) ,Bamjer,et.al(2003), Jeong dan Phillips (2001), Dal,et.al (2000), Jonsson and Lesshammar (1999),Prickett (1999)dan Ljungberg (1998).

Namun konsep OEE yang dikemukan Nakajima (1988), pada faktor availability memiliki pandangan berbeda terhadap klasifikasi downtime loses yakni planned maintenance time ( waktu pemeliharaan terencana/tahunan)tidak dimasukkan dalam klasifikasi downtime loses, maksud perhitungan tersebut untuk


(35)

9

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui dengan pasti faktor availability mesin berpengaruh terhadap kinerja mesin secara total pada mesin yang tidak digunakan secara 24jam dan terus menerus.

Hal tersebut (OEE / faktor availability) dimodifikasi untuk menjawab kinerja mesin secara keseluruhan pada mesin yang digunakan secara terus menerus (24jam) pada sebuah pabrik yang menjalankan prinsip produksi continuedimana planned maintenance timedimasukkan kedalam klasifikasi downtime losessehingga downtime loses terdiri dari planned maintenance time (asumsinya mesin tidak beroperasi / terdapat waktu berhenti untuk tidak menghasilkan produk)dan unplanned maintenance time (Breakdown failure dan set-up and adjustment loses yang juga mesin dalam kondisi tidak beroperasi) maka perhitungan ini dinamakanEfisiensi Pabrik Keseluruhan / Overall Plant Efficiency / OPEatau disebut juga TotalEffectiveness Equipment Performance / TEEP (Hansen,2002 dan Braglia and et.al, 2009).

Menurut Robinson dan Ginder (1995) bahwa dengan meningkatkan OEE dapat menaikkan kapasitas efektif dan menurunkan waktu tunggu produksi dan biaya per unit produk terhadap bahan baku. Selain itu dengan menaikkan OEE membentuk kemampuan perusahaan untuk memimpin satu atau lebih faktor keunggulan bersaing seperti cost, quality, delivery dan flexibility.

Mengenai permasalahan perencanaan produksi (RKAP) yang tidak sesuai dengan produksi aktualnya, hal tersebut dapat dibantu melalui hasil perhitungan OEE.Dimana menurut Dal, et.al, (2000), manfaat perhitungan OEE untuk mengevaluasi kinerja mesin sebagai bahan pertimbangan perencanaan kapasitas untuk menghasilkan volume produksi yang ingin dicapai.

Setelah evaluasi OEE dilakukan perencanaan kapasitasperlu di perhitungkan secara komprehensif. Sesuai dengan pendapat Marthur,et.al (2011) bahwa pengkajian/perhitungan status performance pada sistem manufaktur otomatis sangat diperlukan.

Adapun tahap-tahap kegiatan dalam penyusunan perencanaan kapasitas yakni meliputi kegiatan berikut: mengevaluasi kapasitas yang ada (kinerja mesin, bahan baku, modal dan tenaga kerja), memprediksi kebutuhan kapasitas yang akan datang, mengidentifikasi alternative terbaik untuk mengubah kapasitas,


(36)

10

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menilai aspek keuangan, ekonomi, dan teknologi alternatif dan memilih alternatif kapasitas yang paling sesuai untuk mencapai misi strategik (Freddy Rangkuti, 2005 : 96). Adapun perencanaan kapasitas yang berhubungan dengan kinerja mesin adalah perencanan kapasitas jangka pendek/ perencanaan (penjadwalan) produksi dengan menggunakan teknik peramalan (forecasting).

Jadi permasalahan yang konkrit dilapangan yakni dalam merencanakan produksi, manajemen kurang memperhatikan efektivitas mesin keseluruhan (kinerja mesin), sehingga waktu breakdown (unplanned maintenance) mesin tidak dapat diprediksi dengan baik,maka mesin langsung mati, tanpa dapat memprediksi mesin pada daerah mana yang akan mengalami kegagalan/kerusakan,jadi mesin tidak dapat berproduksi sesuai rencana produksi yang sudah ditetapkan.

Maka dari itu penelitian ini bermaksud mengkaji/ menganalisisfaktoravailability, performance efficiency dan rate of quality product sebagai bahan pertimbanganperencanaan produksipada unit amonia dan urea di PT.Pupuk Kujang Cikampek.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besarnilai availability berdasarkan konsep Nakajima (1988) dan Hansen (2002)pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT.Pupuk Kujang Cikampek ?

2. Seberapa besar nilaiperformance efficiency dan rate of quality productpada unit ammonia dan ureapabrik Kujang 1A dan 1B PT.Pupuk Kujang Cikampek?

3. Seberapa besar nilai efektivitas mesin keseluruhan / Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek ?

4. Apakah nilai efektivitas mesin keseluruhan (OEE) pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek sudah memenuhi standar perusahaan kelas dunia yakni nilai OEE sebesar 85% ? 5. Seberapa besar downtimepada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A


(37)

11

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Bagaimanakah hasil peramalan (forecasting)availability, performance efficiency dan rate of quality product pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT.Pupuk Kujang Cikampek?

7. Bagaimanakah perencanaan produksi dengan memperhatikan faktor OEE, persediaan, produksi aktual, dan permintaanactual pada unit ammonia dan urea pada pabrik Kujang 1A dan 1BPT.Pupuk Kujang Cikampek ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai availibility, performance efficiency dan rate of quality product dan perencanaan produksi pada unit ammonia dan ureapabrik Kujang 1A dan 1B PT.Pupuk Kujang Cikampek.

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran availability berdasarkan konsep Nakajima (1988) dan Hansen (2002) pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.

2. Mengetahui gambaran performance efficiency dan rate of quality product pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.

3. Mengetahui gambaran efektivitas mesin keseluruhan / Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.

4. Mengetahui efektivitas mesin keseluruhan (OEE) pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek sudah memenuhi standar perusahaan kelas dunia yakni nilai OEE sebesar 85%. 5. Mengetahui gambaran downtimepada unit ammonia dan urea pabrik

Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.

6. Mendapatkanhasil peramalan (forecasting) availability, performance efficiency dan rate of quality product pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.

7. Mendapatkan perencanaan produksi dengan memperhatikan faktor OEE, persediaan, produksi aktual, dan permintaan aktual pada unit ammonia dan urea pada pabrik Kujang 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek.


(38)

12

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diperuntukan pada aspek praktis (guna laksana) yakni :

1. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perencanaan produksi pada unit ammonia dan urea pabrik kujang 1A dan 1B di PT.Pupuk Kujang Cikampek.


(39)

61

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah availability, performance efficiency, rate of quality productdan perencanaan produksipada unit ammonia dan ureapabrik Kujang 1A dan 1B di PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Lokasi penelitian ini di Jl. Jend. A. Yani no. 39 Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

3.2. Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengukur / menganalisis / mengkaji availibility, performance efficiency, rate of quality productsebagai bahan pertimbangan perencanaan produksi pada unit ammonia dan urea pabrik Kujang 1A dan 1B di PT. Pupuk Kujang Cikampek, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan quantitative research (penelitian kuantitatif) yakni metode deskriptif analitik dengan menggunakan data panel dan rangkaian berkala (time series). Metode ini menekankan pada studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung.

Menurut Moh Nazir (2003:37), semua masalah harus dicari sebab-sebab serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis, fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya akan tetapi semua kejadian harus dicari sebab akibatnya dengan menggunakan analisis yang tajam. Sedangkan Winarno Surakhmad (1990:54) menjelaskan bahwa metode deskriptif analitis adalah metode untuk melihat keterkaitan antara dua variable atau lebih melalui analisis data yang didapat. Penelitian ini juga menggunakan metode studi kasus yaitu mempelajari suatu aspek tertentu secara mendalam yang terkait dengan masalah-masalah yang akan diteliti serta memberikan suatu solusi yang mungkin untuk masalah tersebut,khusus masalah efektivitas mesin keseluruhan, kapasitas produksi dan perencanaan produksi yang di terapkan di PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data down timemesin, tingkat defect, kapasitas efektif,dan volume produksi sehingga


(40)

62

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu objek penelitian, kemudian dilakukan analisa terhadap data tersebut untuk mendapatkan solusi tentang suatu sistem pemeliharaan mesin yang lebih efisien dalam rangka pencapaian target produksi yang dapat dilakukan perusahaan berdasarkan kesimpulan dan saran yang di dapat dari penelitian ini.

Adapun skema penelitian sebagai berikut: Penelitian pendahuluan pada Objek Penelitian

studi literature, observasi,dokumentasi, wawancara

Identifikasi masalah

Pengumpulan data

1. Evaluation Production Equipment/OEE Availability (A)

Performance Efficiency (PE)

Rate of Quality Product (Q) Analisa Hipotesis 2.Peramalan / forecasting

Penjualan Produk

Produksi Produk Kesimpulan

A, PE, Q, OEE

Gambar 3.1 Alur Penelitian 3.3. Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini yang menjadi operasionalisasi variabel adalah :

1. Availabilityadalah Rasio operation time terhadap waktu loading time-nya dimana planned maintenance time tidak termasuk down time (Nakajima,1988)

2. Availabilityadalah Rasio operation time terhadap waktu loading time-nya dimana planned maintenance time termasuk down time (Hansen, 2002)

3. Performance Efficiencyadalah merupakan hasil perbandingan dari netoperation timedenganoperation time(Nakajima,1988)


(41)

63

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Rate of Quality Product adalah rasio jumlah produk yang lebih baik terhadap jumlah total produk yang diproses (Nakajima,1988)

5. OEE adalah hasil perkalian kumulatif Availability, Performance Efficiency dan Rate of Quality Product (Nakajima,1988)

6.Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan (Handoko, 2000).

7. Peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematistentang apa yang paling mungkin terjadi di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dansekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil (Mulyono, 2000)

Pada penelitian ini operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel. 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Empiris Konsep Analitis Indikator Ukuran/ Satuan Skala pengukuran Availability Operation time, loading

time, down time

% per

bulan Rasio =

� � � ��

� � � �� x 100%

Performance Efficiency

Total waktu produksi, waktu proses aktual,

operating time

% per

bulan Rasio

= net operation time x 100% operation time

Rate of Quality Product

Produk baik, produk reject, total produk

% per

bulan Rasio =

� − �

� � 100%

OEE A, PE, Q %per

bulan Rasio = A x PE x Q Perencanaan

produksi Data 5 tahun terakhir

data per

bulan Interval Penilaian atas evaluasi dan peramalan Peramalan Data 5 tahun terakhir data per

bulan Interval

Model peramalan yang valid menurut SPSS 16.0(expert modeler) dan Nilai RMSE,MAPE dan MAE yang kecil

3.4. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric).Data-data yang digunakan dalam


(42)

64

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini baik yang bertujuan untukmendiskripsikan maupun menganalisis diperoleh dari data sekunder berupa data historis/time series.

Data historis/time seriesyang digunakan dalam penelitian ini mulai dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan denganmelakukan non participant observation yaitu dengan mencatat (mengkopi) datayang terdapat pada laporan produksi dan pemeliharaan PT.Pupuk Kujang Cikampek.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Jam Kerja Mesin

Data jam kerja mesin merupakan data yang menunjukkan jumlah waktu mesin produksiberoperasi. Data jam kerja mesin meliputi :

a. Data Total Time mesin

Data total time mesin merupakan data yang menunjukkan total keseluruhan waktu yangtersedia pada suatu mesin untuk beroperasi dalam 1 hari (3 shift).

b. Data Waktu Downtime Mesin

Data waktu downtime mesin merupakan data yang menunjukkan berapa lama waktu mesinmengalami kerusakan dan mengalami perbaikan, hingga mesin produksi tersebut dapat beroperasi kembali serta waktu pemeliharaan tahunan.

2. Data Hasil Produksi

Data hasil produksi merupakan data yang menunjukkan keseluruhan jumlah output produkyang diproduksi selama mesin beroperasi dalam 3 shift. Data hasil produksi meliputi data jumlahproduk baik (good product) dan data jumlah produk cacat (reject).Dalam data jumlah produkcacat termasuk di dalamnya jumlah produk cacat yang masih dapat di-recycle (initial reject) danjumlah produk cacat yang tidak dapat di-recycle (final reject).

3. Data Kerusakan Per-Unit Mesin

Data kerusakan per-unit mesin merupakan data yang menunjukkan kerusakan yang terjadipada unit mesin. Data kerusakan per-unit mesin meliputi :


(43)

65

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Data Frekuensi Kerusakan per-unit Mesin

Data frekuensi kerusakan per-unit mesin merupakan data yang menunjukkan jumlahkerusakan yang terjadi pada tiap unit mesin.

b. Data Jam henti per-unit Mesin

Data jam henti per-unit mesin merupakan data yang menunjukkan lamanya waktu unit mesinmengalami kerusakan dan perbaikan sehingga dapat beroperasi kembali.

3.4.2. Sumber Data

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari arsip / dokumen bagian produksi dan pemeliharaan, meliputi datakapasitas produksi, jumlah output, data breakdown mesin, jumlah produkrusak, dan sebagainya yang berhubungan dengan kinerja mesin dan kapasitas produksi / volume produksi, yang termuat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.2 Jenis Data dan sumber data

No. Jenis Data Sumber data Periode

1. Sekunder Laporan Produksi PT.Pupuk Kujang Cikampek

2010-2014 2. Sekunder Laporan Pemeliharaan PT.Pupuk

Kujang Cikampek

2010-2014 3. Sekunder Laporan Tahunan PT. Pupuk Kujang

Cikampek

2010-2014

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut.

3.4.3.1 Dokumentasi

Metode dokumentasi dengan cara menelusuri dan mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data dan informasi yang diperlukan. Menurut Surakhmad (1990:134) yang di maksud dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, dan ditulis dengan sengaja untuk meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dengan metode dokumentasi adalah tentang profil perusahaan,


(1)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singer, T. (1999), “Are you using all the features of your CMMS? Following this even-step plan can help uncover new benefits”, Plant Engineering, Vol. 53 No. 1, pp. 32-4.

Siringoringo, H., &Sudiyantoro. (2004). AnalisisPemeliharaanProduktif Total Pada PT. WahanaEkaParamitra GKD Group. JurnalTeknologi&Rekayasa, 9.

Skinner,W. (1969). Manufacturing : Missing link corporate Strategy, Harvard Business Review, Vol.47 No.3,1969.pp136-145

Spicar,Radim. (2014). System Dynamics Archetypes in Capacity Planning.24th DAAAM International Symposium on Intelligent Manufacturing and Automation, 2013.© 2014 The Authors. Published by Elsevier Ltd. Selection and peer-review under responsibility of DAAAM International Vienna

Subiyanto.(2014).AnalisisEfektifitasMesin/AlatPabrikGulaMenggunakanMetode Overall Equipments EffectivenessJurnalTeknikIndustri, Vol. 16, No. 1, Juni 2014, 41-50 DOI: 10.9744/jti.16.1.41-50 ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online

Susetyo, J. (2009).

Analisispengendaliankualitasdanefektivitasdenganintegrasikonsep failure mode & effect analysis dan fault tree analysis sertaoverall equipment effectiveness. JurnalTeknologiTechnoscientia, 2(1).

Telang, A.D. (1998), “Preventive maintenance”, in Vijayakumar, K. (Ed.), Proceedings of the National Conference on Maintenance and Condition Monitoring, Febuary 14, Government Engineering College, Thissur, India, Institution of Engineers, Cochin Local Centre, pp. 160-73.

Teresko, J. (1992). “Time bomb or profit center?”,IndustryWeek,Vol. 2,March, pp. 52-7.

Wahjudi, D., Tjitro, S., &Soeyono, R. (2009). StudiKasusPeningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) MelaluiImplementasi Total Productive Maintenance (TPM). Paper presented at theSeminar NasionalTeknikMesin IV, Surabaya, Indonesia.

Wang, K. and Chen, M. (2009). Cooperative capacity planning and resource allocation by mutual outsourcing using ant algorithm in a decentralized supply chain, Expert Systems with applications, Vol. 36, pp. 2831-2842.

Willmott, P. (1994). Total quality with teeth”, The TQM Magazine, Vol. 6 No. 4, pp. 48-50.


(2)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yunos bin Ngadiman,et.al.(2013). Exploring The Overall Equipment Effectiveness (OEE) In An Industrial Manufacturing Plant. Proceedings The 2nd International Conference On Global Optimization and Its Applications 2013 (ICoGOIA2013) Avillion Legacy Melaka Hotel, Malaysia 28-29 August 2013

Tesis

Enofe,OM and Aimienrovbiye,Gregory.(2010) Maintenance Impact on Production Profitability. (Tesis). Departemen of Terotechnology. Linnaeus University School of Engineering.

Herawati,Efi, (2008). AnalisisPengaruhFaktorProduksi Modal Bahan Baku, TenagaKerja,

danMesinTerhadapProduksiGlycerinePadaPT.FloraSawitaChemindo,Med an. (Tesis).USU

Vicaya,G.I. (2011). MenerapkanSistem Predictive Maintenance

UntukMeminimalkanTerjadinya Downtime Mesin.

(Tesis).UNPAD.120820080020

Skripsi

Amalia, R. R. (2006). PengukurandanPerbaikan Overall Equipment Effectiveness Handling Equipment (StudiKasus TPK TanjungEmas Semarang). S-1 TeknikIndustri, UniversitasSebelasMaretSurakarta.

Amin,RachmadSholeh.(2011). Faktor- FaktorProduksi Yang BerpengaruhTerhadap Volume ProduksiSedotanPada PT. HamparanPlastindo Raya di Surabaya. (Skripsi).UPN VETERAN JAWA TIMUR

Feriyanto. (2008).

AnalisisPenentuanPolaProduksiUntukMeminimalisasiBiayaProduksiPada PT.PupukKujang (persero).(Skripsi).Unisma

Hapsari,N, Kifayah Amar, danYandraRahadianPerdana.(2011) PengukuranEfektivitasMesinDenganMenggunakanMetode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. SetiajiMandiri. (Skripsi). TeknikIndustriUniversitas Islam NegeriSunanKalijaga Yogyakarta

Mulyati, D.(2012), AnalisisEfektivitasPeralatanProduksiPada PT. BahariDwikencana Lestari Kabupaten Aceh Tamiang, (Skripsi). JurusanTeknikManajemenIndustri, FakultasTeknikUniver-sitasSerambiMekkah, Banda Aceh.

Internet

OptimumFX Consulting. (2014). OEE & Six Loss Explained: calculation, examples, graphics,OptimumFX Ltd (Akses 20 Nov 2014)


(3)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Scott, D, & Pisa, R. (1998). Can Overall Factory Effectiveness Prolong Moore‟s Law? Solid State Technology. (Akses 15 Nov 2014)

Sun Microsystems, Inc. (2007). Best-practice recommendations capacity management and financial performance,Available online [Online],Available:http://www.sun.com/emrkt/sunspectrum/capacitymana gement.pdf [20 Oktober 2014].

Williamson, R. M., (2006).Using Overall Equipment Effectiveness: The Metric and the Measures, Stra-tegic Work Systems, Inc, Columbus, Available online at: (http://www.swspitcrew. com). (Akses 4 Januari 2015)


(4)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN DATA SEKUNDER


(5)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN PERSYARATAN TESIS DAN SK. PEMBIMBING


(6)

Tri Adi Putra,2015

ANALISIS AVAILABILITY, PERFORMANCE EFFICIENCY DAN RATE OF QUALITY PRODUCT

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PERENCANAAN PRODUKSI