PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA.

(1)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 38 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh : Han Han Suhandi

NIM. 0901083

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


(2)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

Oleh

Han Han Suhandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Han Han Suhandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HAN HAN SUHANDI 0901083

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. Andi Suntoda, M. Pd NIP. 195806201986011002

Pembimbing II

Didin Budiman, M. Pd NIP. 197409072001121001

Mengetahui: Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Mudjihartono, M. Pd NIP. 196508171990011001


(5)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Judul: Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa SMP. Dibawah bimbinngan Drs. Andi Suntoda, M.Pd dan Didin Budiman, M.Pd

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap percaya diri yang harus dimiliki oleh siswa SMP untuk dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di sekolah ataupun dalam kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan mengambil salah satu kelas IIV di SMP Negeri 38 Bandung sebanyak 38 siswa, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dengan tahapan melihat populasi, menentukan sampel, melakukan pre test, melaksanakan treatment, melakukan post test, pengolahan data dan membuat kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dengan membandingkan pre test dan post test. Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis maka pembelajaran taekwondo tidak berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa, untuk meningkatkan percaya diri siswa guru dapat mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan pembelajaran beladiri.


(6)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Title:The Effect on the Confidence of Learning Taekwondo Junior High School Students. Under the guidance Drs. Andi Suntoda, M.Pd and Didin Budiman, M.Pd

This research was motivated by the importance of confident attitude that must be owned by the junior high school students to be applied in the learning process at school or in everyday life in order to improve student achievement. This research method using the experimental method, the sample in the study using purposive sampling by taking one of the VII grade students at SMP Negeri 38 Bandung, instruments used in this study is the direct observation of the stages look populations, determine the sample, do the pre-test, implement treatment, do a post test, processing the data and make conclusions. Data analysis technique used is the Uji-t to compare pre-test and post test. Based on the results of data processing and the results of testing the hypothesis that learning taekwondo no effect on students self-confidence, to increase the confidence of students teacher may reconsider if will use the learning martial.


(7)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(8)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Batasan Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pembelajaran ... 9

B. Taekwondo ... 18

C. Percaya Diri ... 20

D. Anggapan Dasar ... 27

E. Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Desain Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 36

F. Prosedur Pengolahan Data ... 37

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data ... 39

B. Uji Normalitas Data ... 39

C. Uji Homogenitas ... 40

D. Pengajuan Hipotesis ... 40

E. Diskusi Penemuan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45


(9)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

1

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitanya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Oleh karena itu pendidikan jasmani memiliki peranan penting bagi pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama karena dalam usia tersebut siswa sangat berpengaruh pada aspek psikologisnya yang terutama pada tingkat kepercayaan diri untuk itu diperlukan sebuah pembelajaran bela diri yang dapat menumbuhkan sikap afektif pembelajaran tersebut tidak hanya dapat dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler namun juga dapat dilakukan di jam esktrakurikuler karena dalam jam ekstrakurikuler siswa memiliki durasi yang lebih panjang.


(11)

2

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran merupakan kegiatan yang formal yang dilakukan disekolah. Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajara mengajar. Sagala (2008:61) menjelaskan bahwa “pembelajaran ialah membelajarakan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan.”

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Dalam teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa, yakni kedua belah pihak dapat berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja (frame work) dan dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir (frame of reference) yang seyogianya dipahami dan disepakati bersama.

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia dengan percaya diri seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya sendiri, sebaliknya seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri akan terlihat minder tidak yakin dengan kemampuanya dan tidak memiliki keberanian untuk mengembangkan potensi dalam dirinya.

Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri, atau sering disebut diffident, merupakan akibat dari ketidayakinannya pada kemampuan yang ia miliki. Siswa tersebut menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak bisa melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu akan menjadi suatu permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk menghadapi suatu tantangan yang ada dalam kehidupan.

Menururut online game ressearch group itb diambil http://e-psokologi.com (2004:4) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seorang indivdu yang mampu dirinya mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya, hal ini bukan berarti bahwa setiap individu mampu dan kompeten dalam segala hal seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada beberapa aspek dari kehidupan. Individu harus memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya


(12)

3

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa dia bisa, karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Wills (1985) dalam Ghufron (2010:34) “kepercayaan diri adalah

keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi

terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi semua orang”,

sedangkan menurut Lauser (1992) dalam Ghufron (2010:35) mendefinisikan sebagai berikut :

Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan kana kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup.

Percaya diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya. Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain. Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet, masalah kurang atau rendahnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Oleh karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertandingan yang cukup.


(13)

4

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis tertarik pada penelitian ini dikarenakan sikap percaya diri merupakan sikap yang harus dimiliki seorang siswa untuk membuat mereka lebih yakin dalam menghadapi tantangan dalam hidup. Untuk meningkatkan rasa percaya diri salah satunya adalah dengan memberikan pembelajaran olahraga bela diri Taekwondo yang dilaksanakan pada jam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan diri siswa.

Taekwondo adalah olah raga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari

Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan

ditumbuhkembangkan. Taekwondo terdiri dari tiga kata Tae yang berarti kaki (mengahncurkan dengan teknik tendangan), Kwon yang berarti tangan (menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan), Do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri.

Maka jika diartikan scara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik dengan kaki/tendangan untuk melumpuhkan lawan dan menggunakan tangan untuk memukul dan mempertahankan diri.

Mempelajari Taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi fisik, mental, dan spiritualnya. Untuk itu seseorang yang berlatih dan mempelajari Taekwondo sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi, Namun hal itu harus mampu ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seorang dapat dikatakan berhasil dalam berlatih Taekwondo.


(14)

5

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Teakwondo penting untuk dilaksanakan di sekolah dalam kegiatan yang dilaksanakan di jam ekstrakurikuler sebab kegiatan ekstrakurikuler mempunyai durasi yang lebih panjang dibandingkan kegiatan intrakurikuler. Dengan berlatih taekwondo akan menambah keprcaan diri seseorang karena kegiatan beladiri Taekwondo adalah olahraga beladiri yang dilakukan secara individual, dalam kegiatan Taekwondo seseorang akan dilatih untuk tampil melakukan jurus-jurus dan gerakan-gerakan dasar untuk itu kepercaayan diri akan dilatih dalam kegiatan ini.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasi masalah yang akan peneliti tulis. Bahwa tujuan dari proses pendidikan jasmani bukan hanya pada aspek psikomotornya saja tetapi juga mencakup aspek kognitif dan apektif namun pada kenyataan di lapangan pembelajaran pendidikan jasmani lebih menekankan pada aspek psikomotornya saja hal ini dikarenakan waktu jam belajar yang tersedia di sekolah kurang cukup untuk meningkatkan

Pentingnya sikap apektif yang harus dimiliki oleh siswa oleh karena itu perlu adanya tambahan aktivitas gerak bagi siswa agar tujuan pembelajaran yang belum tercapai di waktu jam belajar di sekolah dapat tercapai, untuk itu siswa diarahkan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di jam ekstrakurikuler sekolah karena durasi waktu yang tersedia lebih banyak, dari kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan di sekolah. Sebab nilai percaya diri sangat penting untuk dimiliki oleh siswa agar siswa memiliki suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Siwa yang tidak memiliki rasa percaya diri akan menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak bisa melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu akan menjadi suatu permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk menghadapi suatu tantangan yang ada dalam kehidupan.


(15)

6

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kegiatan bela diri Taekwondo nilai percaya diri ditumbuhkan dalam proses latihan jurus (pomsae) maupun sparing (kyoruky). Dalam latihan jurus setiap individu harus memiliki kesiapan dalam menampilkan gerakan jurus yang sudah dipelajari sebelumnya hal ini tentu membutuhkan sikap percaya diri sebab walaupun dalam latihan sudah melakukan gerakan dengan benar tetapi karena situasi yang dihadapi, apa yang sudah dilatih bisa hilang karena faktor tegang dan tidak yakin pada diri sendiri begitu pun dalam sparing harus memiliki kesiapan saat berada dilapangan dan menghadapi lawan sparing nya tentu dibutuhkan sikap rasa percaya diri karena pada saat melakukan sparing seseorang hanya akan bergantung dan mengandalkan dirinya sendiri untuk menghadapi lawan sparing nya.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data, dan analisis data, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan diri siswa?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat sehingga dapat memberikan solusi, informasi dan hasil penelitian yang benar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan diri siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan suatu harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik secara teoritis maupun secara praktik. Pada paparan ini diuraikan atau dirumuskan secara lebih lugas sampai seberapa jauh hasil penelitian


(16)

7

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermanfaat dalam kegunaan praktik serta pengembangan ilmu sebagai landasan dasar dalam pengembangan selanjutnya. Adapun kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis

a. Sebagai pertimbangan pihak sekolah unutk mendukung kegiatan

ekstrakurikuler olahraga di sekolah sehingga siswa di arahkan untuk mengikuti kegiatan ekstarkurikuler olahraga.

b. Sebagai bahan bagi siswa disekolah bahwa kegiatan pembelajaran

Taekwondo yang dilaksanakan dalam ekstrakurikuler sangat

bermanfaat bagi para siswa.

2. Secara praktis

a. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang pengaruh kepercayaan

diri siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran Taekwondo.

b. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan

oleh guru pendidikan jasmani dalam pelaksanaan program pengajaran.

F. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 38 Bandung.

2. Penelitian difokuskan pada pengaruh Pembelajaran Taekwondo terhadap

kepercayaan diri siswa.

G. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam penelitian dan menghindari dan menafsirkan, penulisan akan menjelaskan istilah-istilah yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Berikut penjelasan beberapa istilah penting dalam penelitian ini, yaitu :

1. Percaya diri : menurut kamus besar Bahasa Indonesia rasa percaya diri ialah


(17)

8

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimilikinya dan keyakinan tersebut membuat ia merasa mampu untuk dapat mencapai segala tujuan dalam hidupnya.

2. Pembelajaran : pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan melalui pendidikan agar dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pertumbuhan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

3. Pengaruh : Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara

langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

4. Taekwondo : Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah

olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olahraga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade. Taekwondo di Indonesia semakin populer sejak di promosikan secara besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon), seorang bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termuda di Indonesia sejak berumur 7 tahun. Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas Taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, Taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.


(18)

9

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa


(19)

30

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat

dipertanggungjawabkan, jika dalam proses penelitian penggunaan metodologi yang tepat dengan sistematik tertentu sesuai dengan peneliti butuhkan. Metode merupakan jalan menuju tujuan, dengan demikian dalam penelitian ini diperlukan suatu metode yang menjadi acuan penelitian dalam melaksanakan proses penelitian.

Penelitian adalah suatu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah. Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Sugiyono (2012:2) menyatakan ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalarana manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu apat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan dipergunakan dengan permasalahan yang diselidiki. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) sebagai berikut metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya, seperti sudah dijelaskan, variasi metode dimaksud: angket, wawancara, pengamatan, atau observasi, tes, dan dokumentasi.

Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai prosedur penelitian, metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen Sugiono, (2012:107) mengungkapkan bahwa :


(20)

31

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan” selanjutnya menurut Arikunto (2010:207) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian ekperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Sedangkan menurut Riduwan (2011:50) Tujuan penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secra ketat.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian populasi. Sugiyono (2012:117) mengungkapkan bahwa:

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Riduwan (2011:54).mengungkapkan bahwa : “populasi

adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi

objek peneliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 38 Bandung yang berjumlah 432.

2. Sampel

Sampel Menurut Arikunto dalam riduwan (2011:56) “sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono

(2012:118) bahwa : “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel (contoh) yang benar-benar

dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive

Sampling, mengenai jenis sampel ini Riduwan (2011 : 63) mengemukakan bahwa:


(21)

pertimbangan-32

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan tertentu didalam pengambilan sempelnya atau pengambilan sampel

untuk tujuan tertentu”. Mengacu pada penjelasan di atas maka peneliti mengambil sampel salah satu kelas 7 di sekolah tersebut yang berjumlah 38 siswa dengan pertimbangan di dalam kelas tersebut tidak ada satupun siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kelas tersebut.

C. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen memiliki berbagai macam desain penelitian, penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta masalah pokok yang ingin diungkapkan. Atas dasar tersebut maka penulias menggunakan

one-Group Pretest-Postest Design sebagai desain penelitianya.

Desain ini dapat dilihat pada bagan berikut:

Bagan 3.1

One group Pretest-Posttest Design (sugiono 2012:111)

Keterangan :

O1 = nilai pretest sebelum diberi perlakuakn O2 = nilai posttest setelah diberi perlakukan

Desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan/treatment. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingan dengan keadaan sebelum di beri perlakukan/treatment.

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah peelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut :


(22)

33

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrumen penelitian

Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Dalam pengambilan data variabel penelitian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari sejumlah populasi dan sampel penelitian yang ditentukan.

Menurut Arikunto (2010:203) “instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap,

POPULASI

PENGAMBILAN SAMPEL

TES AWAL

TREATMENT

TES AKHIR


(23)

34

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan sistematis sehingga mudah diolah.” Variasi jenis intrumen penelitian adalah angket, ceklis atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012:148) “instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati.” Secara spesifik ataupun fenomena ini disebut variabel penelitain”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Bila wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.

Teknik observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung tehadap gejala-gejala subyek yang diselidik, baik pengamatan yang khusus diadakan. Dalam penelitian ini, teknik observasi langsung digunakan sebagai alat pengumpul data pendukung keterlaksanaan teknik observasi. Adapun instrumen yang dibuat penulis dalam lembar observasi sebagai berikut : sesuai dengan pendapat Lauser dalam Darsono (2011:24) bahwa orang yang memiliki percaya diri terdiri dari :

1. Keyakinan kemampuan diri, adalah sikap positif tentang dirinya. Ia akan

secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.

2. Tanggung jawab, adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu

yang telah menjadi konsekuensinya.

3. Optimis, adalah sikap positif yang di alami seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuan.

4. Komunikasi, adalah sikap positif sebagai cara atau alat penghubung.

5. Obyektif, adalah orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai

dengan kebenaran yang semsetinya, bukan menurut dirinya sendiri.


(24)

35

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka penulis membuat lembaran observasi penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Lembar Penilaian Observasi Nilai Kepercayaan Diri Siswa

NO

Nama Siswa

Indikator nilai Percaya diri

Jumlah Keyakinan

kemampuan diri

Tanggung

jawab Optimis Komunikasi Berani

1a 1b 1c 2a 2b 3a 3b

1 2 3

JUMLAH

Keterangan :

Nilai tertinggi adalah 100 terdiri dari :

1. Keyakinan kemampuan diri (20)

1a = keyakinan dalam menjalankan tugas/intruksi (10)

1b = melaksanakan tugas tanpa bergantung dengan orang lain (5) 1c = tidak ragu-ragu (5)

2. Tanggung jawab

2a = tanggung jawab terhadap kelompok (10) 2b= tanggung jawab terhadap diri sendiri (10)

3. Optimis


(25)

36

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3b = selalu siap ketika diberikan tugas/intruksi (10)

4. Komunikasi (20)

5. Berani (20)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Skor Kriteria Penilaian Skor

Point Rentang Keterangan

5

1-2 3-4 5

 Melakukan dengan kurang baik

 Melakukan dengan baik

 Melakukan dengan sangat baik

10

1-3 4-6 7-10

 Melakukan kurang baik

 Melakukan dengan baik

 Melakukan dengan sangat baik

20

1-6 7-13 14-20

 Melakukan kurang baik

 Melakukan dengan baik

 Melakukan dengan sangat baik

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Menurut Riduwan dalam candra (2013:42) teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai suatu objek penelitian. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa data yang diperlukan dalam penelitian bisa diperoleh. Kaitanya dengan hal tersebut, serta dapat melihat konsep analisis dari penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan bisa melalui komunikasi secara


(26)

37

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung atau tidak langsung. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi.

Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidik, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun di situasi buatan yanng khusus diadakan.

F. Prosedur Pengolahan Data

Sesuai dengan rumusan masalah, maka prosedur pengolahan data yang penulis gunakan ini berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistikan yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Menguji Normalitas

Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dari hasil penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Menguji normallitas data dari

setiap komponen dengan chi-kuadrat (x2) dengan rumus

Keterangan:

x2 : nilai chi-kuadrat menyatakan harga normalitas data

Oi : frekuensi nyata

Ei : frekuensi teoritik/ nilai-nilai yang diharapkan

dengan dk = 4 dan taraf signifikan a = 0,05 apabila x2 hitung < x2 tabel maka data dari setiap butir tes berdistribusi normal.


(27)

38

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguji homogenitas variasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

F=

Kriteria pengujian adalah hipotesis ditolak jika hitung ≤ F tabel. Dimana

nilai F tabel di dapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata 0.05 derajat kebebasan dk = V1 dan V2, nilai V1 = n-1 dan V2 = n-2. Jadi data setiap butir tes

adalah homogenitas bila F hitung ≤ F tabel.

3. Menguji signifikansi

Maksudnya untuk menguji kesamaan dua rata-rata antara faktor internal dan faktor eksternal. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini ditentukan oleh pengujian normalitas terlebih dahulu. Jika setelah uji normalitas ternyata terdistribusi normal, kemudian dilakukan uji t yaitu untuk menguji kesamaan dua rata-rata.

Prosedur untuk uji t adalah sebagai berikut :

a. Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :

S

2

Keterangan :

S2 : variansi gabungan

n1 : banyaknya responden kelompok atas

n2 : banyaknya responden kelompok atas

S1 : simpangan baku kelompok atas

S2 : simpangan baku kelompok bawah


(28)

39

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t =

Keterangan :

t : nilai t hitung setiap butir

: nilai rata-rata kelompok

: nilai rata-rata kelompok

S : simpang baku gabungan

n1 : jumlah responden kelompok

n2 : jumlah responden kelompok

c. Membandingan nilai t hitung yang telah dicari dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan 4 dan taraf signifikansi 0,05 jika nilai t hitung > t tabel maka data tersebut signifikan.


(29)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka dari penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran Taekwondo tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pertimbangan bagi para ahli pendidikan, yaitu untuk para guru agar memberikan materi pembelajaran yang bukan hanya menekankan pada gerak psikomotor siswa saja tetapi harus memberikan pembelajaran yang juga berdapak pada perubahan sikap apektif siswa, namun guru harus mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan pembelajaan beladiri untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa.


(30)

46

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdulujabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajamemen Pendidikan

Jasmani dan Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Abdulujabar, Bambang. (2010). Pedagogi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Arikunto, Suharismi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rienka Cipta.

Feby, Firmansyah. (2007). Tingkat Kepercayaan Diri Wasit PHSI. Yogyakarta. Ghufron & Risnawati. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Goderfroy, Stephanie Barat. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma

dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Center: Interaksara.

H. Suryana. (2004). Teknik Dasar, Poomsae, dan Peraturan Pertandingan

Taekwondo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat, Yusuf. (2008). Psikologi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Ibrahim, Rusli. (2007). Psikologi Kepelatihan. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI

Krisdayadi, Dadang. (2004). Teknik Dasar Poomsae dan Peraturan

Pertandingan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lutan, Rusli & Suherman, Adang. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjas. Jakarta: Depdiknas.

Mahendra, Agus. (2003). Asas dan Falsafat Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneleiti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rosadi. (2008). Hubungan Pembelajaran Ekstrakurikuler Karate dengan

Pembentukan Karakter Siswa. Bandung.

Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: JKTP FIP UPI.

Sagala. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2012). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(31)

47

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikhub Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Wiranegara , Chibita. (2010). Total Self Confident. Yogyakarta: New Diglosa. Agustira, Indra. (2010). Pengaruh Pembelajaran Tarung Derajat terhadap

Tingkat Emosi dan Kepercayaan Diri. Skrispsi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Oktaviana, Candra. (2013). Perbedaan Nilai Kerjasama dalam Pembelajaran

Penjas antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Taekwondo dan Bola Basket di SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Skrispi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Darsono. (2010). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa yang Mengikuti

Unit Kegiatan Taekwondo, Bulutangkis, dan Bola Basket di SMP Negeri 5 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Belajar Psikologi. (2010). Media Belajar Ilmu Psikologi dan Bimbingan

Konseling. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/.[10 Juni 2013].

ORG, ITB. (2004). Kepercayaan Diri. [Online]. Tersedia:

http://e-psikologi.com.[10 juni 2013].

_____. (2011). Definisi dan Konsep Hasil Belajar. [Online].

http://addyarchy0)7.blogspot.com/2011/12/definisi-konsep-hasil-belajar.html. [10 Juni 2013].

_____. (2012). Manfaat Latihan Bela Diri untuk Anak.

http://female.kompas.com/read/2012/09/06/10514151/6.Manfaat.Latihan. Bela.Diri.untuk.Anak.html. [10 Juni 2013].

_____. (2012). Sejarah dan Pengertian Taekwondo. [Online].

http://restupamungkas065112361.blogspot.com/2012/10/sejarah-dan-pengerian-taekwondo.html. [4 Juli 2013].


(1)

37

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung atau tidak langsung. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi.

Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidik, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun di situasi buatan yanng khusus diadakan.

F. Prosedur Pengolahan Data

Sesuai dengan rumusan masalah, maka prosedur pengolahan data yang penulis gunakan ini berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistikan yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Menguji Normalitas

Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dari hasil penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Menguji normallitas data dari setiap komponen dengan chi-kuadrat (x2) dengan rumus

Keterangan:

x2 : nilai chi-kuadrat menyatakan harga normalitas data Oi : frekuensi nyata

Ei : frekuensi teoritik/ nilai-nilai yang diharapkan

dengan dk = 4 dan taraf signifikan a = 0,05 apabila x2 hitung < x2 tabel maka data dari setiap butir tes berdistribusi normal.


(2)

38

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguji homogenitas variasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

F=

Kriteria pengujian adalah hipotesis ditolak jika hitung ≤ F tabel. Dimana

nilai F tabel di dapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata 0.05 derajat kebebasan dk = V1 dan V2, nilai V1 = n-1 dan V2 = n-2. Jadi data setiap butir tes

adalah homogenitas bila F hitung ≤ F tabel.

3. Menguji signifikansi

Maksudnya untuk menguji kesamaan dua rata-rata antara faktor internal dan faktor eksternal. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini ditentukan oleh pengujian normalitas terlebih dahulu. Jika setelah uji normalitas ternyata terdistribusi normal, kemudian dilakukan uji t yaitu untuk menguji kesamaan dua rata-rata.

Prosedur untuk uji t adalah sebagai berikut :

a. Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :

S

2

Keterangan :

S2 : variansi gabungan

n1 : banyaknya responden kelompok atas

n2 : banyaknya responden kelompok atas

S1 : simpangan baku kelompok atas

S2 : simpangan baku kelompok bawah


(3)

39

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t =

Keterangan :

t : nilai t hitung setiap butir

: nilai rata-rata kelompok

: nilai rata-rata kelompok S : simpang baku gabungan n1 : jumlah responden kelompok

n2 : jumlah responden kelompok

c. Membandingan nilai t hitung yang telah dicari dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan 4 dan taraf signifikansi 0,05 jika nilai t hitung > t tabel maka data tersebut signifikan.


(4)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka dari penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran Taekwondo tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pertimbangan bagi para ahli pendidikan, yaitu untuk para guru agar memberikan materi pembelajaran yang bukan hanya menekankan pada gerak psikomotor siswa saja tetapi harus memberikan pembelajaran yang juga berdapak pada perubahan sikap apektif siswa, namun guru harus mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan pembelajaan beladiri untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa.


(5)

46

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdulujabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajamemen Pendidikan

Jasmani dan Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Abdulujabar, Bambang. (2010). Pedagogi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Arikunto, Suharismi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rienka Cipta.

Feby, Firmansyah. (2007). Tingkat Kepercayaan Diri Wasit PHSI. Yogyakarta. Ghufron & Risnawati. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Goderfroy, Stephanie Barat. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma

dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Center: Interaksara.

H. Suryana. (2004). Teknik Dasar, Poomsae, dan Peraturan Pertandingan

Taekwondo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat, Yusuf. (2008). Psikologi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Ibrahim, Rusli. (2007). Psikologi Kepelatihan. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI

Krisdayadi, Dadang. (2004). Teknik Dasar Poomsae dan Peraturan

Pertandingan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lutan, Rusli & Suherman, Adang. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjas. Jakarta: Depdiknas.

Mahendra, Agus. (2003). Asas dan Falsafat Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneleiti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rosadi. (2008). Hubungan Pembelajaran Ekstrakurikuler Karate dengan

Pembentukan Karakter Siswa. Bandung.

Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: JKTP FIP UPI.

Sagala. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2012). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

47

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikhub Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Wiranegara , Chibita. (2010). Total Self Confident. Yogyakarta: New Diglosa. Agustira, Indra. (2010). Pengaruh Pembelajaran Tarung Derajat terhadap

Tingkat Emosi dan Kepercayaan Diri. Skrispsi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Oktaviana, Candra. (2013). Perbedaan Nilai Kerjasama dalam Pembelajaran

Penjas antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Taekwondo dan Bola Basket di SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Skrispi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Darsono. (2010). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa yang Mengikuti

Unit Kegiatan Taekwondo, Bulutangkis, dan Bola Basket di SMP Negeri 5 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Belajar Psikologi. (2010). Media Belajar Ilmu Psikologi dan Bimbingan

Konseling. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/.[10 Juni 2013].

ORG, ITB. (2004). Kepercayaan Diri. [Online]. Tersedia: http://e-psikologi.com.[10 juni 2013].

_____. (2011). Definisi dan Konsep Hasil Belajar. [Online].

http://addyarchy0)7.blogspot.com/2011/12/definisi-konsep-hasil-belajar.html. [10 Juni 2013].

_____. (2012). Manfaat Latihan Bela Diri untuk Anak.

http://female.kompas.com/read/2012/09/06/10514151/6.Manfaat.Latihan. Bela.Diri.untuk.Anak.html. [10 Juni 2013].

_____. (2012). Sejarah dan Pengertian Taekwondo. [Online]. http://restupamungkas065112361.blogspot.com/2012/10/sejarah-dan-pengerian-taekwondo.html. [4 Juli 2013].