PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE : studi deskriptif pada siswi kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung.
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
(Studi Deskriptif pada Siswi Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
oleh
NEA MUSTIAKA SARI 1103258
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKRASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
(2)
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Oleh Nea Mustiaka Sari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
(3)
© Nea Mustiaka Sari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
LEMBAR PENGESAHAN NEA MUSTIAKA SARI
PROFIL KOSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing: Pembimbing I
Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd NIP. 196005181987032003
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd NIP. 196509091991021001
(5)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
Nea Mustiaka Sari Nim. 1103258 Skripsi: Profil Konsentrasi Belajar Siswi yang Mengalami Dismenore. Skripsi ini dibimbing oleh Pembibing I Dr. Hj. Tite Juliantine, M. Pd dan Pembimbing II Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd Program Studi Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore. Dismenore adalah gangguan menstruasi yang
sering dialami perempuan seperti nyeri perut bagian bawah, menstruasi tidak teratur, nyeri pinggang, dan lemas maka hal tersebut disebut dismenore.
Dismenore adalah nyeri di perut bagian bawah ataupun dipunggung bagian bawah
akibat gerakan rahim yang meremas-remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan lapisan dinding rahim yang terlepas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah siswi yang mengalami
dismenore sebanyak 10 orang. Pengambilan sampel diperoleh melalui teknik sampling purposive (sampel dengan pertimbangan tertentu). Penelitian ini
menggunakan kuesioner / angket tertutup untuk mendapatkan data gambaran mengenai konsentrasi belajar siswi. Berdasarkan data yang telah didapat menunjukkan bahwa, penurunan konsentrasi belajar siswi yang mengalami
dismenore sebesar 76, 4 % dan termasuk dalam kriteria tinggi. Rekomendasi
yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya agar dapat lebih memperhatikan siswi yang sedang mengalami dismenore.
(6)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Nea Mustiaka Sari Nim. 1103258 Essay: Concentration Profile Of Student Learning Experience Dysmenorrhea. This essay guided by advister I Dr. Hj. Tite Juliantine, M. Pd and advister II Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd. Program of physical adecation study, health and recreation. Indonesia of Education University
This study aims to describe the concentration profile of the student learning experience dysmenorrhea. Dysmenorrhea is a menstrual disorder that is often experienced by women such as lower abdominal pain, irregular menstruation, back pain, and weakness then it is called dysmenorrhea. Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen or in brisket lower part of the uterus due to movement of wringing (contraction) in an attempt to remove the uterine lining apart. This research uses descriptive method, the population in this study were female students who have dysmenorrhea as many as 10 people. Samples were obtained through purposive sampling techniques (sampling with particular consideration). This study used a questionnaire / questionnaire enclosed to obtain image data on the concentration of student learning. Based on the data already obtained show that, a decrease in the concentration of the student learning experience dysmenorrhea by 76, 4% and is included in the high criteria. Recommendations that can be put forward relating to the results of this research is for researchers in particular and for the readers in general in order to pay more attention to students who are experiencing dysmenorrhea.
(7)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA-KATA MUTIARA LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi ... 6
BAB II KAJIAN KAJIAN TEORITIS ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Pengertian Belajar ... 8
2. Pengertian Konsentrasi Belajar ... 13
3. Pengertian Dismenore ... 20
B. Kerangka Berpikir ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Desain Penelitian ... 38
B. Partisipan ... 38
C. Populasi dan Sampel ... 39
D. Instrumen Penelitian ... 39
E. Prosedur Penelitian ... 47
(8)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Pemaparan Data Penelitian ... 52 B. Diskusi Penemuan ... 54
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI…………..…….58
A. Simpulan ... 58 B. Implikasi dan Rekomendasi ... 58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner / Angket Konsentrasi Belajar Siswi ... 41
TABEL 3.2 Tabel Pemberian Nilai Alternatif Jawaban Angket Skala Likert .. 42
TABEL 3.3 Hasil Uji Validitas ... 43
TABEL 3.4 Hasil Uji Validitas Item... 45
TABEL 3.5 Kisi-Kisi Angket Konsentrasi Belajar Siswi Setelah Ujicoba ... 46
TABEL 3.6 Interpretasi Nilai ... 47
TABEL 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konsentrasi Belajar Siswi ... 47
TABEL 3.8 Kriteria Frekwensi Presentase ... 51
TABEL 4.1 Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 52
TABEL 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors ... 52
TABEL 4.3 Presentase Konsentrasi Belajar Siswi yang Mengalami Dismenore ... 53
(10)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 3.1 Desain Penelitian ... 38 GAMBAR 3.2 Langkah-Langkah Penelitian ... 48 GAMBAR 4.1 Grafik Presentase Konsentrasi Belajar Siswi yang mengalami Dismenore ... 53
(11)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : SK Judul Skripsi LAMPIRAN B : Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN C : Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN D : Instrumen Uji Coba Angket
LAMPIRAN E : Hasil Uji Validitas Instrumen LAMPIRAN F : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen LAMPIRAN G : Instrumen Penelitian
LAMPIRAN H : Hasil Penelitian
LAMPIRAN I : Rata-rata dan Simpangan Baku LAMPIRAN J : Uji Normalitas Liliefors
LAMPIRAN K : Hasil Perhitungan Presentase Alternatif Jawaban LAMPIRAN L : Hasil Analisis Data Setiap Indikator
(12)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, pada masa remaja seseorang akan mengalami pubertas. Pubertas adalah masa ketika seseorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan kematangan fungsi seksual. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan tumbuhnya kumis dan
janggut serta jakun membesar. Menstruasi pada perempuan merupakan pertanda bahwa masa reproduktif sudah memasuki masa suburnya. Secara fisiologis, menstruasi di sebabkan karena luruhnya dinding rahim akibat dari tidak terjadinya proses pembuahan. Seperti yang dikatakan oleh Andira (dalam Silfiana, 2013, hlm. 1) mengemukakan bahwa:
Menstruasi atau yang kita kenal dengan istilah haid adalah kejadian alamiah yang terjadi pada wanita normal. Hal ini terjadi karena terlepasnya lapisan endometrium uterus. Hal ini terjadi biasanya setiap bulan dengan siklus setiap orang berbeda, selama menstruasi darah dan lapisan yang terbentuk pada dinding rahim mengalir keluar lewat vagina, termasuk juga sel telur yang mati karena tidak dibuahi dengan sperma. Sebanyak apapun darah haid keluar tidak akan menyebabkan anemia.
Pada saat menstruasi tingkat kesuburan seorang perempuan sedang masa puncaknya, namun ada kalanya terdapat gangguan dengan menstruasi tersebut. Masalah tersebut yaitu dapat berupa tidak mengalami menstruasi atau menstruasi berkepanjangan. Menstruasi setiap perempuan berbeda-beda, ada yang mengalami menstruasi tidak teratur, dan ada yang relatif teratur yaitu setiap satu bulan sekali. Adapun ketidakteraturan menstruasi tersebut disebabkan oleh gangguan hormon atau faktor psikis seperti stress, depresi dan lain-lain.
Sebagian perempuan mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidak nyamanan berupa dismenore. Dismenore adalah nyeri haid yang dirasakan perempuan pada saat menstruasi, umunya nyeri haid tersebut dirasakan pada perut bagian bawah menjalar ke paha, ke pinggang,
(13)
kadang-2
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kadang sampai ke punggung. Adapun hal-hal lain yang dirasakan perempuan pada saat dismenore adalah pusing, mual tidak enak badan. Menurut Ramaiah (2006) “Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi”. Sedangkan menurut Faizah (2000). “Dismenore adalah nyeri di perut bagian bawah ataupun di pungung bagian bawah akibat dari gerakan rahim yang meremas – remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan lapisan dinding rahim yang terlepas”.
Pada umumnya perempuan akan mengalami menstruasi pada usia 10 tahun tergantung keadaan biologis dari perempuan tersebut. Seperti yang di kemukakan oleh Sumudarsono (1998) bahwa:
Menstruasi biasanya dimulai antara usia 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Walaupun begitu, pada kenyatannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya dismenore (nyeri haid).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya waktu menstruasi yang dialami sebagian perempuan tidak sama, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya kesehatan tubuh, status gizi dan berat badan. Sedangkan menurut Proverawati & Misaroh (2009) mengungkapkan bahwa
”Dismenore adalah gangguan nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari”. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
dismenore merupakan keluhan yang dirasakan sebagian perempuan pada saat
menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Angka kejadian dismenore sangat besar seperti yang diungkapkan oleh Abidin (dalam Silfiana, 2013, hlm. 3) bahwa:
Dari hasil penelitian di Amerika persentase kejadian dismenore sekitar 60%, Swedia 72% dan Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenore dialami oleh 30%-50% perempuan usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga”.
Berdasarkan angka kejadian dismenore di Indonesia berarti setengah perempuan Indonesia mengalami dismenore. Dari gangguan yang terjadi saat
(14)
3
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menstruasi pada perempuan, mereka juga di sisi lain harus menjalankan aktivitas yang sama dengan perempuan lainnya. Begitu pula pada siswi yang masih sekolah merekapun harus tetap mengikuti pembelajaran di sekolah seperti biasanya, salah satunya adalah mata pelajaran pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam segi kognitif, afektif dan psikomotor. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk berkonsentrasi agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan. Konsetrasi dalam pembelajaran merupakan fokus perhatian pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Menurut Slameto (2013, hlm. 86) mengungkapkan bahwa:
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran seseorang terhadap bahan pelajaran yang sedang dipelajari dengan mengesampingkan semua hal yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Sedangkan menurut Siswanto (dalam Setiani, 2014, hlm. 14) mengemukakan bahwa “yang dimaksud konsentrasi yaitu kemampuan untuk
memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi”.
Dengan demikian seseorang akan mempunyai konsentrasi yang baik apabila orang tersebut berusaha keras agar setiap perhatian panca indera dan pikirannya hanya fokus pada satu objek saja. Lebih jauh lagi seperti yang kemukakan oleh (Setiani,
2014, hlm. 15) bahwa “konsentrasi adalah sebagai suatu proses pemusatan pikiran
kepada suatu objek tertentu”. Berdasarkan beberapa paparan yang diatas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran pada suatu objek tertentu dengan menghiraukan segala hal yang sifatnya dapat mengganggu, terutama dalam pembelajaran.
Konsentrasi belajar dalam penjas merupakan hal yang sangat penting karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran tersebut. Seorang siswa atau siswi yang mempunyai konsentrasi tinggi dalam pembelajaran cenderung lebih cepat menyerap materi pembelajaran yang disampaikan. Karena penjas menggunakan
(15)
4
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas jasmani sebagai media untuk menyampaikan materi pembelajaran dan materinya kompleks, jadi setiap siswa harus berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung. Begitu pula dengan siswi yang sedang mengalami
dismenore (nyeri haid) harus tetap mengikuti pembelajaran sebagaimana
mestinya.
Pada dasarnya pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran yang dapat merubah perilaku seseorang maupun perkembangan pertumbuhan siswa dan siswi menjadi lebih baik. Dalam penjas terdapat unsur belajar yaitu berubahnya keadaan seeorang yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang diungkapkan oleh Suyono dan Haryanto (2011, hlm. 9) bahwa “belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian”.
Dalam proses pembelajaran penjas di sekolah tentunya tidak akan lepas dari kendala-kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa itu sendiri. Beberapa kendala tersebut dapat muncul, salah satunya adalah kendala fisiologis yang dialami siswi yaitu pada saat dismenore. Rasa dismenore yang dialami siswi tersebut tentunya akan berkaitan dengan konsentrasi belajar yang dimilikinya, karena dismenore merupakan rasa nyeri subjektif maka yang mengetahui tingkat nyerinya adalah dirinya sendiri.
Dismenore yang dirasakan oleh siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP)
adalah masa Dismenore Primer. Dismenore Primer yaitu nyeri haid yang terjadi pada usia muda. Seperti yang dikemukakan oleh Afriliwanti (2012) bahwa:
Desminore Primer terjadi pada usia lebih muda, timbul setelah terjadinya
siklus haid yang teratur, sering pada nulipara, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau hari ke dua haid.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat PPL di SMP Kartika XIX-2 Bandung dalam pembelajaran penjas adalah ada siswi yang meminta ijin untuk tidak megikuti pembelajaran dikarenakan sedang nyeri haid (dismenore), adapun siswi yang tetap mengikuti pembelajaran akan tetapi siswi tersebut menjadi malas bergerak dan menjadi lebih sensitif, hal tersebut terjadi dikarenakan alasan yang
(16)
5
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sama, bahkan ada siswi yang sampai tidak hadir sekolah. Seperti yang
diungkapkan oleh Kurniawati dan Kusumawati (2011) bahwa “ ada pengaruh
antara dismenore dengan penurunan aktivitas sehari-hari’. Sedangkan menurut
Ashtiani (2002) mengungkapkan bahwa “dismenore telah mengganggu kehidupan
sehari-hari dan menyebabkan harus absen dari sekolah antara 1-7 hari dalam sebulan dan dismenore dianggap sebagai penyebab utama dari ketidak hadiran
sekolah”. Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa dismenore merupakan hal yang mengganggu bagi siswi dalam mengikuti pembelajaran penjas maupun dalam melakukan aktivits sehari-hari. Maka, peneliti mencoba mengungkap tentang profil konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore yang dapat mengatasi masalah yang terjadi sebagai upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran penjas. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Profil Konsentrasi Belajar Siswi yang Mengalami Dismenore di SMP Kartika XIX-2 Bandung”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah seberapa besar konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore di SMP Kartika XIX-2 Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Sebelum suatu kegiatan dilaksanakan, tentunya telah ditetapkan tujuan yang ingin di capai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya peneliti mengharapkan apa yang telah diteliti oleh peneliti dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
(17)
6
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman untuk mengetahui gambaran tentang konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore
b. Untuk memberikan sumbangan teori konseptual dan memperoleh pengalaman berpikir bagi peneliti dalam memecahkan persoalan tentang konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore.
2. Praktis
a. Untuk melatih, mengembangkan kemampuan dan keterampilan peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Sebagai bahan acuan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore pada saat pembelajaran penjas. c. Memberikan gambaran tentang konsentrasi belajar siswi yang mengalami
dismenore.
E.Batasan Masalah Penelitian
Untuk menghindari timbulnya penafsiran agar tidak menyimpang dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka masalah yang telah penulis uraikan perlu dibatasi sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dismenore.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar siswi. 3. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP Kartika XIX-2 Bandung. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas VIII yang diambil secara
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.
6. Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
F. Struktur Organisasi
Strukutur organisasi merupakan bagian ini memuat tentang sisitematika penulisan skripsi, dengan memberikan gambaran kandungan setiap bab. Adapun gambaran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(18)
7
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab I Pendahuluan: Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan struktur organisasi.
Bab II Kajian Pustaka: Bab ini membahas mengenai kajian-kajian teoritis yang berhubungan dengan penelitian, bab ini memiliki peran penting karena berisi tentang kajian teori yang mendukung penelitian dan diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian: Bab ini membahas tentang desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian serta analisis data.
Bab IV Temuan dan Pembahasan: Bab ini membahas tentang temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi: Bab ini membahas tentang bagian akhir dari sistematika penulisan skripsi yang terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, mengemukakan implikasi dan rekomendasi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan.
(19)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
BAB` III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena desain adalah suatu rancangan tentang tata cara, proses, pengumpulan data dan menganalisis data dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut adalah desain yang digunakan dalam penelitian ini:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 216)
Keterangan : X : Dismenore
Y : Konsentrasi Belajar Siswi
Berdasarkan desain penelitian di atas, maka dapat di jelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel bebas (X) adalah Dismenore dan variabel terikat (Y) adalah Konsentrasi Belajar Siswi.
B.Partisipan
Partisipan adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, adapun penjelasan partisipan yang dimaksud adalah berkaitan dengan partisipan yang terlibat, seperti karakteristik yang spesifik dari partisipan, dan dasar pertimbangan
Y
X
(20)
39
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemilihan partisipan. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti, merupakan partisipan sebagai penulis dan peneliti.
2. Siswi kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebagai populasi dan sampel.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan kegiatan penelitian adalah data. Data yang diperoleh hanya ada dan di dapat pada sumbernya, dalam hal ini di istilahkan sebagai populasi dan sampel. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117)
mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan paparan tersebut, maka populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang ingin diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
2. Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel penelitian yang akan digunakan yaitu Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 124)
mengemukakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu”. Dengan demikian, sampling purposive dapat
diartikan sebagai sampel yang bertujuan atau sampel yang menjadi sumber data sesuai dengan karakteristknya. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung yang mengalami dismenore.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Instrumen merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) mengemukakan bahwa “Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
(21)
40
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2013, hlm. 199) mengemukakan sebagai berikut:
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Untuk mengukur nilai variabel yang diteliti, maka perlu adanya skala, skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2013,
hlm. 134) mengemukakan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala likert, variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi beberapa indikator, kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun kisi-kisi kuesioner (angket) mengenai konsentrasi belajar siswa kemudian dikembangkan menjadi butir pernyataan dalam kuesioner (angket). Menurut harian pikiran rakyat bandung 2006 (dalam Pungkas & Novita, 2011, hlm. 1) mengemukakan bahwa “…dismenore (nyeri haid) adalah gangguan pada saat
menstruasi juga semacam kram perut, nyerinya bisa menjalar kebagian-bagian tubuh lainnya dismenore ini mempunyai tingkatan nyeri yang bervariasi dan bisa melumpuhkan aktivitas sehari-hari membuat penderitanya pun harus beristirahat dengan cukup”. Kemudian Slameto (2013, hlm. 86) mengemukakan tentang konsentrasi bahwa “Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan”. Sedangkan menurut Dimyati & Mudjiono (2010, hlm. 239) mengungkapkan bahwa
“Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada
pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun
proses memperolehnya”.
Untuk penyusunan butir-butir pertanyaan atau pernyataan serta alternatif jawaban yang tersedia maka dibuatlah kisi-kisi kuesioner (angket) sebagai berikut:
(22)
41
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner / AngketKonsentrasi Belajar Siswi
Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi di atas, selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan dengan kemungkinan alternatif jawaban yang tersedia. Mengenai pemberian nilai altenatif jawaban yang digunakan dalam skala menggunakan skala likert adalah sebagai berikut:
Variabel Sub Variabel Indikator
Konsentrasi belajar siswa (Slameto, 2013) &
(Dimyati & Mudjiono, 2010)
Memusatkan pikiran/fokus
1. Mampu fokus terhadap pembelajaran secara terus menerus 2. Tidak mudah
terusik oleh kegaduhan
Perhatian 1. Memberikan
perhatian yang penuh saat proses belajar
berlangsung 2. Memperhatikan
dan menghormati orang lain ketika berbicara
3. Tidak pelupa Melaksanakan pemebelajaran sesuai dengan tujuan 1. Mengikuti petunjuk yang diberikan guru 2. Rajin dalam
mengerjakan tugas
3. Mampu
mengaturtugas dan kegiatannya
(23)
42
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Tabel Pemberian Nilai Altenatif Jawaban Angket Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
a. Uji Validitas Instrumen
Untuk menggunakan instrumen dalam penelitian sangat diperlukan instrumen yang mempunyai validitas tinggi dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173 mengemukakan bahwa
“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah di ujicobakan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Memberi skor pada masing-masing pernyataan sesuai dengan jawaban. (2) Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap
responden.
(3) Setiap skor butir pernyataan dikorelasikan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment menurut Arikunto (2010, hlm. 213) sebagai berikut:
} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan: xyr
: Koefisien korelasi.x : Skor tiap butir pertanyaan y : Skor total
xy : Jumlah perkalian antara skor x dan skor y
∑x : Jumlah skor x
∑y : Jumlah skor y
(24)
43
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4) Membandingkan niali r hitung yang didapat dengan r tabel yang terdapat pada tabel nilai r Pearson Product Moment
(5) Menyimpulkan validitas dari masing-masing pernyataan denga kriteria: Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut valid
Dalam hal lain maka butir pernyataan tidak valid.
Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2010. Pada instrumen minat belajar sebanyak 64 item diperoleh
item pernyataan yang valid yaitu berjumlah 20 item dengan taraf kepercayaan 95% dan n= 7, nilai r tabel 0.754 hal ini menunjukkan berjumlah 44 item pernyataan tidak valid. Hasil uji validitas setiap item dalam instrument konsentrasi belajar siswi kelas VIII SMP NEGERI 12 Bandung secara rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
No r hitung r tabel Keterangan
1 0.840 0.754 Valid
2 0.890 0.754 Valid
3 0.730 0.754 Tidak Valid
4 0.154 0.754 Tidak Valid
5 0.079 0.754 Tidak Valid
6 0.678 0.754 Tidak Valid
7 0.946 0.754 Valid
8 0.281 0.754 Tidak Valid
9 0.732 0.754 Tidak Valid
10 0.882 0.754 Valid
11 0.501 0.754 Tidak Valid
12 0.558 0.754 Tidak Valid
13 0.583 0.754 Tidak Valid
14 0.163 0.754 Tidak Valid
15 0.933 0.754 Valid
(25)
44
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17 0.893 0.754 Valid
18 0.953 0.754 Valid
19 0.475 0.754 Tidak Valid
20 0.310 0.754 Tidak Valid
21 0.789 0.754 Valid
22 0.933 0.754 Valid
23 0.753 0.754 Tidak Valid
24 0.464 0.754 Tidak Valid
25 0.731 0.754 Tidak Valid
26 0.668 0.754 Tidak Valid
27 0.753 0.754 Tidak Valid
28 0.182 0.754 Tidak Valid
29 0.896 0.754 Valid
30 0.793 0.754 Valid
31 0.720 0.754 Tidak Valid
32 0.165 0.754 Tidak Valid
33 0.915 0.754 Valid
34 0.183 0.754 Tidak Valid
35 0.880 0.754 Valid
36 0.719 0.754 Tidak Valid
37 0.775 0.754 Valid
38 0.365 0.754 Tidak Valid
39 0.906 0.754 Valid
40 0.924 0.754 Valid
41 -0.380 0.754 Tidak Valid
42 0.723 0.754 Tidak Valid
43 0.678 0.754 Tidak Valid
44 0.274 0.754 Tidak Valid
45 0.153 0.754 Tidak Valid
46 0.774 0.754 Valid
(26)
45
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48 0.890 0.754 Valid
49 0.506 0.754 Tidak Valid
50 0.661 0.754 Tidak Valid
51 0.717 0.754 Tidak Valid
52 -0.040 0.754 Tidak Valid
53 0.753 0.754 Tidak Valid
54 0.902 0.754 Valid
55 0.360 0.754 Tidak Valid
56 0.742 0.754 Tidak Valid
57 0.522 0.754 Tidak Valid
58 0.269 0.754 Tidak Valid
59 0.475 0.754 Tidak Valid
60 0.469 0.754 Tidak Valid
61 0.264 0.754 Tidak Valid
62 0.707 0.754 Tidak Valid
63 0.270 0.754 Tidak Valid
64 0.301 0.754 Tidak Valid
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Jenis
instrument
No item valid No item tidak valid
Konsentrasi Belajar
Siswa
1,2,7,10,15,16,17,18,21,22 29,30,33,35,37,39,40,46, 48,54
,3,4,5,6,8,9,
11,12,13,14,18,19,20, ,23,24,25,26,27,28, 31,32,33,34,36,38, 41,42,43,44,45,47,49,50, 51,52,53 ,55,56,57,58, 59,60,61,62,63,64
(27)
46
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Konsentrasi Belajar setelah uji coba
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat ukur menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Pengujian instrumen ini dilakukan dengan split half metod (metode belah dua).
Dibawah ini adalah langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan reliabilitas skala tersebut.
(1) Membagi butir soal menjadi dua bagian soal bernomor ganjil dan genap.
Variabel Sub Variabel Indikator No Soal
(+) (-) Konsentrasi belajar siswa (Slameto, 2013) & (Dimyati & Mudjiono, 2010) Memusatkan pikiran/focus
1. Mampu fokus terhadap pembelajaran secara terus menerus
1 18
2. Tidak mudah terusik oleh kegaduhan
7 -
Perhatian 1. Memberikan
perhatian yang penuh saat proses belajar
berlangsung
21 40
2. Memperhatikan dan menghormati orang lain ketika berbicara
-
15
3. Tidak pelupa 2,54
Melaksanakan pemebelajaran sesuai dengan tujuan 1. Mengikuti petunjuk yang diberikan guru 16, 45,46 33,37
2. Rajin dalam mengerjakan tugas
22,48 35,56,
3. Mampu
mengaturtugas dan kegiatannya
(28)
47
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2) Skor dari butir-butir pernyataan bernomor ganjil dikelompokkan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir soal yang bernomor genap menjadi variabel Y.
(3) Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal valid yang bernomor ganjil dengan genap, dengan menggunakan formula correlation pearson product
moment dalam microsoft excel.
(4) Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian di sesuaikan dengan tabel interpretasi nilai.
Tabel 3.6
Interpretasi Nilai Menurut Arikunto (2010, hlm. 319)
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Tinggi Agak Rendah
Rendah
Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi)
Uji coba reabilitas instrumen angket konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konsentrasi Belajar Siswa
Ganjil Genap
Ganjil 1 -
Genap 0.954 1
Instrumen tersebut memiliki koefisien sebesar 0,954. Nilai tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini memiliki reabilitas tinggi.
E. Prosedur Penelitian
Untuk memberikan kemudahan dalam penelitian, maka diperlukan adanya langkah-langkah kerja penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Dengan adanya langkah-langkah penelitian ini, membuat pembaca lebih memahami arah dan tujuan
(29)
48
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Berikut merupakan langkah-langkah penelitian yang disusun oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Langkah-langkah penelitian
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:
a. Langkah pertama adalah menentukan populasi yaitu siswa kelas VIII di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
b. Menentukan sampel yaitu dengan manggunakan sampling purposive maka sampelnya siswa kelas VIII yang mengalami dismenore di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
c. Melakukan tes pengukuran dengan menggunakan kuesioner (angket). d. Setelah di dapat hasil pengukuran dengan menggunakan angket, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan analisis data. e. Kemudian yang terakhir membuat kesimpulan yang di dasarkan dari
pengolahan dan analisis data tersebut. Populasi
Sampel
Kesimpulan Pengolahan data
Tes untuk mengukur konsentrasi belajar
(30)
49
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dari tes terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 207) bahwa:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Untuk mengolah dan menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel : X̅ = ∑ xi
n
Keterangan :
X̅ = Nilai rata-rata yang dicapai
∑ = Jumlah
xi = Nilai data n = Jumlah sampel
Menghitung simpangan baku :
S =
√
∑ X −X̅n−1
Keterangan :
S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel
X1 = Skor yang dicapai seseorang
X̅ = Nilai rata-rata
2. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar dan Darajat (2013, hal. 148) adalah sebagai berikut :
(31)
50
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.
b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus :
Zi =XiS− X̅
Keterangan : Zi = Z skor Xi = Skor sampel
X̅ = Rata-rata
S = Simpangan baku dari sampel
c. Mencari luas Zi pada tabel Z.
d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda 50egative maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.
f. Hasil pengurangan F(Zi) – S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) – S(Zi). g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.
h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis :
a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi
normal.
b) Jika L0≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.
3. Menghitung presentase gambaran alternatif jawaban digunakan rumus sebagai berikut:
P = ∑��
∑�� x 100%
Keterangan:
P = Presentase
∑X1 = Jumlah skor aktual atau pengamatan ∑Xn = Jumlah skor ideal atau pengharapan
(32)
51
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setalah data didapat, kemudian menafsirkan dan menyimpulkan data dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Frekwensi Presentase
Rentang Nilai Kriteria
76% - 100% Tinggi
56% - 75% Sedang
40% - 55% Rendah
< 40% Sangat Rendah
Sumber : Arikunto 2006, (dalam Chaerunisa, 2013, hlm. 45)
4. Analisis data setiap indikator agar diketahui indikator mana yang lebih berpengaruh, untuk itu dapat dilakukan perhitungan dengan cara menjumlahkan nilai untuk setiap butir pertanyaan, mencari skor ideal dengan cara skor tertinggi dikali jumlah butir instrumen dikali jumlah responden. Kemudian, Jumlah nilai butir pertanyaan dibagi skor ideal. Perhitungan tersbut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 248).
(33)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dismenore terhadap konsentrasi belajar siswi adalah sebesar 76,4 % dan termasuk dalam kriteria tinggi. Maksud besarnya dari 76,4 % tersebut menunjukkan penurunan konsentrasi belajar pada siswi yang sedang mengalami dismenore. Indikator yang sangat menonjol dalam konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore adalah indikator perhatian sebesar 81, 09 %, kemudian Indikator memusatkan pikiran sebesar 72,7 % dan Indikator melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan 66,7 %.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan berkaitan dengan konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore, peneliti mengemukakan implikasi dan rekomendasi, yaitu pentingnya konsentrasi yang dimiliki siswi dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Siswi yang mempunyai konsentrasi yang baik maka akan mempunyai kemampuan untuk menyerap materi pembelajaran dengan baik pula, sedangkan siswi yang mempunyai konsentrasi yang kurang baik, seperti siswi yang mengalami dismenore maka tidak akan mampu menyerap materi pembelajaran, sehingga akan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dismenore mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap konsentrasi belajar siswi
sehingga dapat mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian tersebut, diharapakan bagi pihak-pihak terkait agar lebih memperhatikan keadaan siswi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, terutama siswi yang sedang mengalami dismenore. Bagi guru khusunya, apabila ada siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan berat, maka di ijinkan pulang untuk segera memeriksakan ke dokter dengan keluhan yang dialaminya. Apabila siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan sedang, maka di tangani di UKS dan di beri obat pereda nyeri atau diberikan
(34)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
penanganan khusus seperti perutnya dikompres air hangat atau dilakukan pemijatan disekitar yang sakit dengan cara pijatan yang melingkar ringan di perut. Kemudian siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan ringan, maka guru mengintruksikan untuk tetap beraktivitas atau tetap menggikuti pembelajaran penjas.
(35)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar & Darajat. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK. Anugraheni, Dwi Merdianita Vonny & Wahyuningsih, Aries. (2013). Efektifitas
Kompres Hangat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dysmenorrhoea Pada Mahasiswi Stikes Rs. Baptis Kediri, 6, No 1. Stikes Rs. Baptis
Kediri, Kediri.
Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaerunisa, I. (2013). Dampak Kecemasan Terhadap Hasil Belajar Renang. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Innaka Dwi Notia. (2013). Tingkat Pengetahuan Renaja Putri Tentang
Dismenorea Pada Kelas VIII Di SMPN 1 Sambi Boyolali. (Skripsi).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada, Surakarta.
Istianah. (2008). Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi. (Skripsi) Universitas
Islam Negeri Syarifhidayatulloh, Jakarta.
Kaur, Deeprajh. (2014). Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U shafe Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa Primeri di Harvard English Course Sei Rampah. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
Kurnia, Nita. (2013). Pengalaman Mengatasi Dismenore pada Remaha di MA
Darul Ulum Bulusari Sayung Demak. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah
Semarang, Semarang.
Lestari, Dewi Sri Made Ni. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Fakultas
Penjaskesrek, Fakultas Olahraga dan Kesehatan.
Manan, EL. (2013). Kamus cerdik kesehatan wanita. Jogjakarta: flash books.
Mar’atussholiha, Aliah. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dengan
Dismenorea Di Poli Obsgyn Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul.
(Skripsi). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Paramita, Dyah Pradnya. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea pada siswi SMK YPKK I Sleman Yogyakarta. (Karya Tulis Ilmiah). Universitas Sebelas
(36)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rakhma, Astrida, (2012). Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya
Penangannya Pada Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Arjuna Depok Jawa Barat. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rukmana, Fauzan Aswin. (2014). Implementasi Reward Dan Punishmnet
Terhadap Sportivitas Siswa Dalam Permainan Sepakbola. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Saydam, G. Syafni. (2008). Waspadai Penyakit Reproduksi Anda. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Setiani, Amalia Cahya. (2014). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui
Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. (Skripsi).
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Silfiana, Elsa. (2013). Gangguan Menstruasi pada Partisipasi Siswa Dalam
Pembelajaran Penjas Di SMK 45 Lembang. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Slameto. (2013). Belajar dan faktor-fakor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyono & Hariyanto, (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wina, Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Yuliani, P. & Novita, N.H. (2011). Hubungan Antara Dismenorea dengan
Aktivitas Belajar Siswa SMPN 4 Boyolali. Akademi Kebidanan Estu Utamo
Boyolali, Boyolali.
Sumber dari internet:
Alodokter. Penyebab nyeri haid yang tidak tertahankan. Diakses dari : http : //www.alodokter.om/penyebab-nyeri-haid-yang-tidak-tertahankan Ariffatun, Nurul (2013). Mengatasi Dismenore. Diakses dari : http //
NurulAriffatun blogspot.com/2013/12/mengatasi-dismenore.html?m=1 Dae. (2013). Kram saat menstruasi? Jangan Buru-Buru Minum Obat. diakses
dari:http://m.detik.com/health/read/2013/03/21/170040/2200309/763/kram-saat-menstruasi-jangan-buru-buru-minum-obat
(37)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deviyana, Nia. (2015). Sehatkah Anda? Cek Lewat Periode Menstruasi. Diakses darI; http://m.metrotvnews.com/read/2015/01/05/340854/sehatkah-anda-cek-lewat-periode-menstruasi
Darmayanti, Erin. (2012). Nyeri Haid/Dismenore, Bagaimana Cara
Menanggulanginya. Diakses dari:
https://erindarmayanti.wordpress.com/2012/03/13/nyeri-haid-dimenor-bagaimana-cara-menanggulanginya/.
Klik Healty. (2011). Penyebab Kram Haid (Dismenore) Pada Wanita. Diakses dari : http://www.klikhealthy.com/2011/07/Penyebab-Kram-haid-dismenore-pada_16.html?m=1
Kiqy, (2011). Kenali Faktor Risiko dari Nyeri menstruasi/Dismenore agar bisa
dicegah. diakses dari:
http://viqylezta.blogspot.com/2013/06/kenali-faktor-risiko-dari-nyeri.html?m=1
Lubis, Halimatussakdiyyah. (2015). Makalah Tentang Dismenore. Diakses dari: http://diyahhalsyah.blogspot.com/2015/03/makalah-tentang-dismenore.html. Muhlisin, Ahmad (2015). Penyebab nyeri haid dan cara mengatasinya. Diakses dari :http://mediskus.com/penyakit/penyebab-nyeri-haid-dan-cara-mengatasinya.html
Nurul, Ugahari. (2011). Dysmenorrhea (dismenore): Penyebab dan Cara
Mengatasi. Diakses dari : http://ugaharinrl. Blogspot.com/2011/10/dysmenorrhea-dismenore-penyebab-dan.html?m=1 Pasupati, Budi Sryam. (2012). Nyeri Haid/ Dismenore, Bagaimana Cara
Menanggualnginya?. Diakses dari:http :
//herbal.obat.blogspot.com/2012/10/nyeri-haid-dismenore-bagaimana-cara?m=1.
Rizal. (2012). Hubungan Dismenorrhoe Dengan Gangguan Belajar Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 1 Nganjuk. Diakses dari:
Http://Arizalc.Blogspot.Com/2014/03/V-Behaviorurldefaultvmlo.Html Wahyu, Rahmad Haryadie. (2012). Dismenorea. diakses dari :
(1)
51
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setalah data didapat, kemudian menafsirkan dan menyimpulkan data dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Frekwensi Presentase
Rentang Nilai Kriteria
76% - 100% Tinggi
56% - 75% Sedang
40% - 55% Rendah
< 40% Sangat Rendah
Sumber : Arikunto 2006, (dalam Chaerunisa, 2013, hlm. 45)
4. Analisis data setiap indikator agar diketahui indikator mana yang lebih berpengaruh, untuk itu dapat dilakukan perhitungan dengan cara menjumlahkan nilai untuk setiap butir pertanyaan, mencari skor ideal dengan cara skor tertinggi dikali jumlah butir instrumen dikali jumlah responden. Kemudian, Jumlah nilai butir pertanyaan dibagi skor ideal. Perhitungan tersbut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 248).
(2)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dismenore terhadap konsentrasi belajar siswi adalah sebesar 76,4 % dan termasuk dalam kriteria tinggi. Maksud besarnya dari 76,4 % tersebut menunjukkan penurunan konsentrasi belajar pada siswi yang sedang mengalami dismenore. Indikator yang sangat menonjol dalam konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore adalah indikator perhatian sebesar 81, 09 %, kemudian Indikator memusatkan pikiran sebesar 72,7 % dan Indikator melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan 66,7 %.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan berkaitan dengan konsentrasi belajar siswi yang mengalami dismenore, peneliti mengemukakan implikasi dan rekomendasi, yaitu pentingnya konsentrasi yang dimiliki siswi dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Siswi yang mempunyai konsentrasi yang baik maka akan mempunyai kemampuan untuk menyerap materi pembelajaran dengan baik pula, sedangkan siswi yang mempunyai konsentrasi yang kurang baik, seperti siswi yang mengalami dismenore maka tidak akan mampu menyerap materi pembelajaran, sehingga akan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dismenore mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap konsentrasi belajar siswi
sehingga dapat mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian tersebut, diharapakan bagi pihak-pihak terkait agar lebih memperhatikan keadaan siswi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, terutama siswi yang sedang mengalami dismenore. Bagi guru khusunya, apabila ada siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan berat, maka di ijinkan pulang untuk segera memeriksakan ke dokter dengan keluhan yang dialaminya. Apabila siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan sedang, maka di tangani di UKS dan di beri obat pereda nyeri atau diberikan
(3)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
penanganan khusus seperti perutnya dikompres air hangat atau dilakukan pemijatan disekitar yang sakit dengan cara pijatan yang melingkar ringan di perut. Kemudian siswi yang mengalami dismenore dengan tingkat keluhan ringan, maka guru mengintruksikan untuk tetap beraktivitas atau tetap menggikuti pembelajaran penjas.
(4)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar & Darajat. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK. Anugraheni, Dwi Merdianita Vonny & Wahyuningsih, Aries. (2013). Efektifitas
Kompres Hangat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dysmenorrhoea Pada Mahasiswi Stikes Rs. Baptis Kediri, 6, No 1. Stikes Rs. Baptis
Kediri, Kediri.
Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaerunisa, I. (2013). Dampak Kecemasan Terhadap Hasil Belajar Renang. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Innaka Dwi Notia. (2013). Tingkat Pengetahuan Renaja Putri Tentang
Dismenorea Pada Kelas VIII Di SMPN 1 Sambi Boyolali. (Skripsi).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada, Surakarta.
Istianah. (2008). Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi. (Skripsi) Universitas
Islam Negeri Syarifhidayatulloh, Jakarta.
Kaur, Deeprajh. (2014). Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U shafe Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa Primeri di Harvard English Course Sei Rampah. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
Kurnia, Nita. (2013). Pengalaman Mengatasi Dismenore pada Remaha di MA
Darul Ulum Bulusari Sayung Demak. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah
Semarang, Semarang.
Lestari, Dewi Sri Made Ni. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Fakultas
Penjaskesrek, Fakultas Olahraga dan Kesehatan.
Manan, EL. (2013). Kamus cerdik kesehatan wanita. Jogjakarta: flash books.
Mar’atussholiha, Aliah. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dengan
Dismenorea Di Poli Obsgyn Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. (Skripsi). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta,
Yogyakarta.
Paramita, Dyah Pradnya. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea pada siswi SMK YPKK I Sleman Yogyakarta. (Karya Tulis Ilmiah). Universitas Sebelas
(5)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rakhma, Astrida, (2012). Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya
Penangannya Pada Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Arjuna Depok Jawa Barat. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rukmana, Fauzan Aswin. (2014). Implementasi Reward Dan Punishmnet
Terhadap Sportivitas Siswa Dalam Permainan Sepakbola. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Saydam, G. Syafni. (2008). Waspadai Penyakit Reproduksi Anda. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Setiani, Amalia Cahya. (2014). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui
Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. (Skripsi).
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Silfiana, Elsa. (2013). Gangguan Menstruasi pada Partisipasi Siswa Dalam
Pembelajaran Penjas Di SMK 45 Lembang. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Slameto. (2013). Belajar dan faktor-fakor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyono & Hariyanto, (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wina, Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Yuliani, P. & Novita, N.H. (2011). Hubungan Antara Dismenorea dengan
Aktivitas Belajar Siswa SMPN 4 Boyolali. Akademi Kebidanan Estu Utamo
Boyolali, Boyolali.
Sumber dari internet:
Alodokter. Penyebab nyeri haid yang tidak tertahankan. Diakses dari : http : //www.alodokter.om/penyebab-nyeri-haid-yang-tidak-tertahankan Ariffatun, Nurul (2013). Mengatasi Dismenore. Diakses dari : http //
NurulAriffatun blogspot.com/2013/12/mengatasi-dismenore.html?m=1 Dae. (2013). Kram saat menstruasi? Jangan Buru-Buru Minum Obat. diakses
dari:http://m.detik.com/health/read/2013/03/21/170040/2200309/763/kram-saat-menstruasi-jangan-buru-buru-minum-obat
(6)
Nea Mustiaka Sari, 2015
PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deviyana, Nia. (2015). Sehatkah Anda? Cek Lewat Periode Menstruasi. Diakses darI; http://m.metrotvnews.com/read/2015/01/05/340854/sehatkah-anda-cek-lewat-periode-menstruasi
Darmayanti, Erin. (2012). Nyeri Haid/Dismenore, Bagaimana Cara
Menanggulanginya. Diakses dari:
https://erindarmayanti.wordpress.com/2012/03/13/nyeri-haid-dimenor-bagaimana-cara-menanggulanginya/.
Klik Healty. (2011). Penyebab Kram Haid (Dismenore) Pada Wanita. Diakses dari : http://www.klikhealthy.com/2011/07/Penyebab-Kram-haid-dismenore-pada_16.html?m=1
Kiqy, (2011). Kenali Faktor Risiko dari Nyeri menstruasi/Dismenore agar bisa
dicegah. diakses dari:
http://viqylezta.blogspot.com/2013/06/kenali-faktor-risiko-dari-nyeri.html?m=1
Lubis, Halimatussakdiyyah. (2015). Makalah Tentang Dismenore. Diakses dari: http://diyahhalsyah.blogspot.com/2015/03/makalah-tentang-dismenore.html. Muhlisin, Ahmad (2015). Penyebab nyeri haid dan cara mengatasinya. Diakses dari :http://mediskus.com/penyakit/penyebab-nyeri-haid-dan-cara-mengatasinya.html
Nurul, Ugahari. (2011). Dysmenorrhea (dismenore): Penyebab dan Cara
Mengatasi. Diakses dari : http://ugaharinrl.
Blogspot.com/2011/10/dysmenorrhea-dismenore-penyebab-dan.html?m=1 Pasupati, Budi Sryam. (2012). Nyeri Haid/ Dismenore, Bagaimana Cara
Menanggualnginya?. Diakses dari:http :
//herbal.obat.blogspot.com/2012/10/nyeri-haid-dismenore-bagaimana-cara?m=1.
Rizal. (2012). Hubungan Dismenorrhoe Dengan Gangguan Belajar Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 1 Nganjuk. Diakses dari:
Http://Arizalc.Blogspot.Com/2014/03/V-Behaviorurldefaultvmlo.Html Wahyu, Rahmad Haryadie. (2012). Dismenorea. diakses dari :