Efek Sari Kukusan Brokoli (Brassica oleracea var italica) Terhadap Gambaran Histopatologis Kolon Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa.

(1)

EFEK SARI KUKUSAN BROKOLI (Brassica oleracea var italica) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL

KOLITIS ULSERATIVA

Steffe Lie, 2010. Pembimbing : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Kolitis ulserativa (KU) adalah penyakit inflamasi kronis pada kolon, yang bersifat

difus dan menyebabkan ulserasi rektum yang melebar ke arah proksimal. Pemberian

Dextran Sulfate Sodium (DSS) oral dapat menginduksi terjadinya UC pada mencit

dengan gambaran klinik dan histopatologis seperti yang terjadi pada manusia. Brokoli mengandung sulforaphane yang bersifat sebagai antioksidan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek brokoli terhadap gambaran histopatologis kolon mencit model kolitis ulserativa. Penelitian menggunakan mencit jantan galur Balb/C berumur 8 minggu, dibagi 6 kelompok perlakuan (n=5). Kelompok negatif diberi akuades, kontrol DSS diberi DSS 2,5% mulai hari 8 sampai dengan hari ke 14, kontrol brokoli hanya diberikan sari kukusan brokoli, kelompok perlakuan diberi sari kukusan brokoli dengan dosis berturut-turut 0,5 mL; 1,0 mL; 1,5 mL selama 14 hari dan diinduksi kolitis (DSS 2,5%) sejak hari ke 8 sampai hari ke 14. Hari ke 14 mencit dikorbankan dan diambil kolon. Kemudian dibuat preparat histopatologis kolon dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin, diamati dan data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis dan Mann Whitney U ( = 0,05).

Hasil penelitian menunjukkan kolon distal pada perlakuan 1, 2 dan 3 menunjukkan

perbedaan yang bermakna dibandingkan kontrol DSS pada pembesaran 10x10 dan 10x40. Simpulan dari penelitian ini bahwa sari kukusan brokoli dapat mengurangi kerusakan kolon yang terjadi.

Kata Kunci: Kolitis Ulserativa (KU), Sari Kukusan Brokoli, Dextran Sulfate Sodium

(2)

THE EFFECT OF BROCCOLI STEAM JUICE (Brassica oleracea var italica) TOWARDS HISTOLOGICAL COLON FEATURE IN DSS-INDUCED COLITIS

MICE

Steffe Lie, 2010. Tutor : Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Ulcerative colitis (UC) is a chronic inflammatory disease characterized by diffuse

ulceration limited to the colon and extends proximally to the rectum. Orally administered Dextran Sulfate Sodium (DSS) mice show colon inflammation and ulceration similar to the UC in human. Broccoli contains sulforaphane that is an antioxidant.

The aim of this study is to examine the effect of broccoli steam juice towards the colon tissue in colitis mice model. 8 weeks old BALB/C male mice were divided into 6 groups. Negative control group was given diestilled water, DSS control group was induced colitis by given DSS orally at day 8 until day 14. 1st, 2nd, and 3rd exposure groups were given broccoli steam juice with various doses of 0,5 mL, 1,0 mL, 1,5 mL respectively for 14 days, and were induced by DSS 2,5 % (w/v) at day 8 until day 14 . Broccoli control group was only given by broccoli steam juice without colitis induction. After 14 days, mice were sacrified and colons were removed. Histopathological of colon after staining with Hematoxylin-Eosin were observed and all data were analyzed by Kruskal-Wallis and Mann Whitney U (= 0,05).

The result showed that distal colon of 1st, 2nd, and 3rd groups were significantly differed compare to DSS group both for 10x10 and 10x40. It can be conclude that broccoli steamed juice could reduce destruction of the colon tissue in colitis mice model.

Key words : Ulcerative Colitis (UC), Broccoli Steam Juice, Dextran Sulfate Sodium

(3)

viii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6Metodologi Penelitian ... 5

1.7Tempat dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Sistem Pencernaan ... 6

2.1.1 Anatomi Sistem Pencernaan ... 6

2.1.2 Histologi Usus Besar ... 10

2.2Inflamasi dan Kolitis Ulserativa... 12

2.2.1 Inflamasi ... 12

(4)

2.5.1 Taksonomi dan Gambaran Botanikal ... 23

2.5.2 Morfologi dan Asal ... 24

2.5.3 Kandungan Kimia ... 24

2.5.3.1 Sulforaphane ... 26

2.5.4 Efek Brokoli ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 31

3.1.1 Alat Penelitian ... 31

3.1.2 Subjek Penelitian ... 32

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Variabel Penelitian ... 33

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 33

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 34

3.2.4 Prosedur Kerja ... 35

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan dan Persiapan Bahan Uji ... 35

3.2.4.2 Pemaparan Dextran Sulfate Sodium dan Pemberian brokoli ... 36

3.2.4.3 Pembuatan Preparat Histopatologis ... 37

3.2.5 Analisis Histopatologis ... 40

3.2.6 Metode Analisa Data ... 40

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 41

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 41

(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 65

(6)

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Kolitis Ulserativa dan Crohn’s Disease ... 15 Tabel 2.2 Komposisi Zat Gizi Per 100 gram Brokoli ... 25 Tabel 2.3 Sumber Makanan dari Isotiosianat dan Prekursor

Glukosinolat ... 26 Tabel 4.1 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Proksimal ... 42 Tabel 4.2 Median Histopatologis Kolon Proksimal Berdasarkan Uji Statistik Kruskal -Wallis ... 44 Tabel 4.3 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Proksimal dengan

metode Statistik Mann Whitney U ... 45 Tabel 4.4 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Medial ... 47 Tabel 4.5 Median Histopatologis Kolon Medial Berdasarkan Uji

Statistik Kruskal –Wallis ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Medial dengan metode Statistik Mann Whitney U ... 49 Tabel 4.7 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Distal... 51 Tabel 4.8 Median Histopatologis Kolon Distal Berdasarkan Uji

Statistik Kruskal –Wallis ... 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Distal dengan metode Statistik Mann Whitney U ... 53

(7)

xii

Gambar 2.1 Anatomi Saluran Pencernaan ... 6

Gambar 2.2 Struktur Kolon ... 9

Gambar 2.3 Lapisan Kolon ... 11

Gambar 2.4 Histologi Kolon ... 11

Gambar 2.5 Perubahan Diameter dan Arus Vaskular ... 13

Gambar 2.6 Perbandingan Pola Penyebaran Kolitis Ulserativa dan Crohn’s Disease ... 15

Gambar 2.7 Patogenesis Kolitis Ulserativa dan Crohn’s Disease ... 18

Gambar 2.8 Struktur Dextran Sulfate Sodium ... 19

Gambar 2.9 Peranan Stres Oksidatif dan Inflamasi ... 21

Gambar 2.10 Cara Kerja Antioksidan dalam Menghambat Kerusakan sel ... 23

Gambar 2.11 Brokoli ... 24

Gambar 2.12 Mekanisme Kerja Brokoli ... 27

Gambar 2.13 Struktur Kimia Glukosinolat ... 28

Gambar 2.14 Mekanisme Pemecahan Glukoraphanin ... 28

Gambar 2.15 Aktivasi Nrf2 oleh Phytocemicals dan Mekanisme dalam Menginduksi detoksifikasi enzim ... 29

Gambar 4.1 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Proksimal ... 43

Gambar 4.2 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Medial ... 48

Gambar 4.3 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Distal ... 52

(8)

xiii

Lampiran 1. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan

Kontrol Negatif ... 65

Lampiran 2. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol DSS ... ..66

Lampiran 3. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Brokoli ……… ... ……67 Lampiran 4. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 1……… ……68

Lampiran 5. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 2…………..…69

Lampiran 6. Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 3……… ……70

Lampiran 7. Uji Statistik Kruskal-Wallis ... 71

Lampiran 8. Uji Statistik Mann Whitney-U ... 73

Lampiran 9. Skoring Histopatologis Kolon ... 74

Lampiran 10. Perhitungan Dosis ... 80

Lampiran 11. Alat dan Bahan yang Digunakan ... 81

Lampiran 12. Pembuatan Blok Parafin dan Pewarnaan Preparat………83

Lampiran 13. Komisi Etik Penelitian ……….………84

(9)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Negatif

Mukosa Tampak Normal

Nodus Limfatikus/ Plaque Peyer’s

(10)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol DSS

Dinding sangat tipis

Mukosa Tipis dengan Sel Goblet

(11)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Brokoli

Dinding tebal, mukosa normal

Dinding tebal, mukosa normal

(12)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 1

Dinding tipis

Hiperproliferasi epitel

(13)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 2

Hiperproliferasi epitel

Dinding tebal , mukosa normal

(14)

Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 3

Dinding tebal, mukosa normal

Hiperproliferasi epitel

(15)

hasil KN 5 12 Chi-Square 15.156 DSS 5 24 df 5.000 B 5 12 Asymp. Sig. 0.010 P1 5 21

P2 5 12 P3 5 14 Total 30

Proksimal 10x40

Ranks Test Statistics(a,b)

perlakuan N Mean Rank hasil KN 5 8 Chi-Square 11.141 DSS 5 23 df 5.000 B 5 14 Asymp. Sig. 0.049 P1 5 21

P2 5 15 P3 5 13 Total 30

Medial 10x10

Ranks Test Statistics(a,b)

perlakuan N Mean Rank hasil KN 5 11 Chi-Square 19.601 DSS 5 28 df 5.000 B 5 11 Asymp. Sig. 0.001 P1 5 13

P2 5 16 P3 5 16 Total 30

Medial 10x 40

hasil hasil

(16)

Total 30

Distal 10x10

Ranks Test Statistics(a,b)

perlakuan N Mean Rank hasil hasil KN 5 12 Chi-Square 24.392

DSS 5 28 df 5.000 B 5 12 Asymp. Sig. 0.000 P1 5 12

P2 5 17 P3 5 12 Total 30

Distal 10x40

Ranks Test Statistics(a,b)

perlakuan N Mean Rank hasil hasil KN 5 11 Chi-Square 26.359

DSS 5 28 df 5.000 B 5 11 Asymp. Sig. 0.000 P1 5 11

P2 5 21 P3 5 11 Total 30

(17)

U tailed) U tailed) Proksimal DSS-B 10X10 2.500 0.017 DSS-B 10X40 4.000 0.065

DSS-PI 10.500 0.650 DSS-PI 10.500 0.655 DSS-P2 2.500 0.017 DSS-P2 5.500 0.125 DSS-P3 4.500 0.065 DSS-P3 5.000 0.095 KN-DSS 2.500 0.017 KN-DSS 2.500 0.017 KN-B 12.500 1.000 KN-B 5.000 0.050 KN-P1 5.000 0.053 KN-P1 2.500 0.018 KN-P2 12.500 1.000 KN-P2 5.000 0.053 KN-P3 10.000 0.317 KN-P3 7.500 0.136 B-P1 5.000 0.053 B-P1 5.500 0.125 B-P2 12.500 1.000 B-P2 11.000 0.729 B-P3 10.000 0.317 B-P3 11.000 0.817 P1-P2 5.000 0.053 P1-P2 7.000 0.233 P1-P3 7.000 0.189 P1-P3 6.000 0.154 P2-P3 10.000 0.317 P2-P3 10.500 0.650

Medial DSS-B 10X10 - 0.005 DSS-B 10X40 - 0.005

DSS-PI - 0.007 DSS-PI - 0.005 DSS-P2 - 0.008 DSS-P2 - 0.006 DSS-P3 - 0.008 DSS-P3 - 0.007 KN-DSS - 0.005 KN-DSS - 0.004 KN-B 12.500 1.000 KN-B 10.000 0.317 KN-P1 10.000 0.317 KN-P1 10.000 0.317 KN-P2 7.500 0.134 KN-P2 7.500 0.134 KN-P3 7.500 0.134 KN-P3 5.000 0.053 B-P1 10.000 0.317 B-P1 12.500 1.000 B-P2 7.500 0.134 B-P2 9.000 0.366 B-P3 7.500 0.134 B-P3 6.500 0.155 P1-P2 10.000 0.317 P1-P2 9.000 0.366 P1-P3 10.000 0.317 P1-P3 6.500 0.155 P2-P3 12.500 1.000 P2-P3 11.000 0.729

Distal DSS-B 10X10 - 0.005 DSS-B 10X40 - 0.004

DSS-PI - 0.005 DSS-PI - 0.004 DSS-P2 - 0.007 DSS-P2 - 0.007 DSS-P3 - 0.005 DSS-P3 - 0.004 KN-DSS - 0.005 KN-DSS - 0.004 KN-B 12.500 1.000 KN-B 12.500 1.000 KN-P1 12.500 1.000 KN-P1 12.500 1.000 KN-P2 7.500 0.136 KN-P2 2.500 0.018 KN-P3 12.500 1.000 KN-P3 12.500 1.000 B-P1 12.500 1.000 B-P1 12.500 1.000 B-P2 7.500 0.136 B-P2 2.500 0.018 B-P3 12.500 1.000 B-P3 12.500 1.000 P1-P2 7.500 0.136 P1-P2 2.500 0.018 P1-P3 12.500 1.000 P1-P3 12.500 1.000 P2-P3 7.500 0.136 P2-P3 2.500 0.018

(18)

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

rata-rata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.3 0 0 0

st dev 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.483046 0 0 0

10X 40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

8 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

9 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

10 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

rata-rata 0 0 0.4 0 0 0.3 0 0 0 0 0 0.4 0 0 0

st dev 0 0 0.5163978 0 0 0.4830459 0 0 0 0 0 0.5163978 0 0 0

KONTROL NEGATIF lapang

pandang

mencit

(19)

7 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4

8 1 4 5 0 4 4 1 5 4 1 2 2 3 4 5

9 1 4 5 0 4 5 2 5 4 1 2 3 3 4 6

10 2 4 5 1 5 6 2 6 5 2 3 3 3 4 6

rata-rata 0.7 3.3 4.1 0.1 3.6 4.1 1.2 4.3 4 0.8 1.7 2.1 2.2 3.9 4

st dev 0.674949 0.674949 0.737865 0.316228 0.699206 0.875595 0.421637 0.823273 0.471405 0.632456 0.674949 0.567646 0.632456 0.316228 1.247219

10x40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 3 3 0 4 3 1 4 3 0 1 1 1 3 4

2 0 3 3 0 4 3 1 4 4 1 1 1 2 3 4

3 0 3 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4

4 0 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4

5 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 4

6 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 4

7 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 5

8 1 4 4 0 4 4 1 5 4 1 2 2 3 4 5

9 1 4 5 1 5 4 1 6 4 1 2 2 3 4 6

10 2 4 5 2 5 5 2 6 5 1 2 2 3 4 6

rata-rata 0.7 3.7 4 0.3 4.2 3.9 1.1 4.5 4 0.9 1.8 1.8 2.5 3.8 4.6

st dev 0.674949 0.483046 0.666667 0.674949 0.421637 0.567646 0.316228 0.849837 0.471405 0.316228 0.421637 0.421637 0.707107 0.421637 0.843274 5

Kontrol DSS lapang pandang

mencit

(20)

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

9 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

10 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

rata-rata 0.3 0 0 0.1 0.1 0.1 0.2 0 0 0.3 0.3 0.1 0.4 0 0.1

st dev 0.483046 0 0 0.316228 0.316228 0.316228 0.421637 0 0 0.483046 0.483046 0.316228 0.516398 0 0.316228

10X40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

7 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

8 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0

9 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

rata-rata 0.5 0.2 0.2 0.3 0.1 0.1 0.5 0 0.3 0.3 0.3 0.2 0.5 0 0.2

st dev 0.527046 0.421637 0.421637 0.483046 0.316228 0.316228 0.527046 0 0.483046 0.483046 0.483046 0.421637 0.527046 0 0.421637 KONTROL BROKOLI

lapang pandang

mencit

(21)

7 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0

8 1 0 0 2 1 0 2 0 0 1 1 1 1 1 0

9 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0

10 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1

rata-rata 1 0.2 0.2 1.8 0.3 0.3 0.6 0.2 0.2 0.4 0.3 0.4 0.8 0.6 0.1

st dev 0.666667 0.421637 0.421637 1.032796 0.483046 0.674949 0.966092 0.421637 0.421637 0.516398 0.483046 0.699206 0.421637 0.699206 0.316228

10x40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

6 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

7 1 0 0 2 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0

8 1 1 1 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 2 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

rata-rata 0.8 0.3 0.3 1.8 0.1 0.4 0.4 0.3 0.4 0.5 0.5 0.3 0.6 0.3 0.3

st dev 0.788811 0.483046 0.483046 0.632456 0.316228 0.843274 0.516398 0.483046 0.516398 0.527046 0.527046 0.483046 0.516398 0.483046 0.483046 Perlakuan 1

lapang pandang

mencit

(22)

7 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1

8 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

rata-rata 0.3 0.5 0.6 0.3 0.2 0.4 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.5 0.5 0.5 0.4

st dev 0.483046 0.527046 0.516398 0.483046 0.421637 0.516398 0.483046 0.421637 0.421637 0.421637 0.483046 0.527046 0.707107 0.527046 0.516398

10x 40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

6 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0

7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0

8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1

rata-rata 0.6 0.6 0.5 0.3 0.6 0.6 0.7 0.2 0.5 0.3 0.3 0.6 0.6 0.3 0.3

st dev 0.516398 0.516398 0.527046 0.483046 0.516398 0.516398 0.823273 0.421637 0.527046 0.674949 0.483046 0.516398 0.699206 0.483046 0.483046 Perlakuan 2

lapang pandang

mencit

(23)

7 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

8 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

9 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

rata-rata 0.3 0.5 0 0.2 0.3 0.1 0.4 0 0.1 0.4 0.5 0.2 0.8 0.2 0.2

st dev 0.483046 0.527046 0 0.421637 0.483046 0.316228 0.516398 0 0.316228 0.516398 0.527046 0.421637 0.421637 0.421637 0.421637

10x40

prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

6 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

7 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

8 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

rata-rata 0.5 0.6 0.3 0.4 0.5 0.2 0.4 0.3 0.2 0.5 0.5 0.3 0.6 0.3 0.3

st dev 0.527046 0.516398 0.483046 0.516398 0.527046 0.421637 0.516398 0.483046 0.421637 0.527046 0.527046 0.483046 0.516398 0.483046 0.483046 Perlakuan 3

lapang pandang

mencit

(24)

Perhitungan Dosis Dosis Brokoli

Dosis manusia = 500 g

Dosis Untuk mencit 20 g = 500 x 0,0026 = 1,3 g ≈ 1,5 g 1,5 gr = 0,5 cc Sari Kukusan Brokoli

Perlakuan 1 = 1,5 gr = 0.5 cc Perlakuan 2 = 3,0 gr = 1,0 cc Perlakuan 3 = 6,0 gr = 1,5 cc

DSS

Serbuk DSS yang digunakan adalah 2,5 g dilarutkan dengan akuades 100 ml sehingga didapatkan larutan DSS 2,5 %. Larutan ini diberikan pada mencit melalui air minum.

(25)

Alat dan Bahan yang Digunakan

Brokoli Kandang Mencit

Penimbangan Brokoli Pengukusan dengan Alumunium foil

(26)

Pemberian Sari Kukusan Brokoli Persiapan Pembedahan

(27)

Pembuatan Blok Parafin dan Pewarnaan Preparat

Inkubator

Blok Parafin Microtom

(28)

Nama : Steffe Lie

NRP : 0710155

Agama : Buddha

Tempat/ Tanggal Lahir :Surabaya, 15 Agustus 1990

Alamat : Jl. Jendral Sudirman 65. Tarakan ( KAL-TIM)

Telp / Hp : (0551) 33338 / 081952500339

Riwayat Pendidikan :

- TK Katolik W.Poerwadarminta Tarakan (1994-1995)

- SD Patra Dharma Tarakan (1995-2001)

- SLTP Katolik W.Poerwadarminta Tarakan (2001-2004)

- SLTA Katolik W.Poerwadarminta Tarakan (2004-2007)

- Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (2007- sekarang) Riwayat Organisasi :

(29)

Brokoli (Brassica oleracea var italica) merupakan sayuran yang banyak digunakan sebagai bahan pangan yang digemari oleh banyak masyarakat. Brokoli banyak di budidayakan di seluruh dunia, dan tumbuh subur di daerah dengan iklim yang dingin. Makin tinggi daerah bercocok tanam maka makin baik kualitas dari brokoli yang dihasilkan. Makin hijau warna brokoli tersebut maka makin baik kandungan nutrisi yang dapat diperoleh. Brokoli merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi dan mikronutrien diantaranya adalah protein, vitamin A, B6, C, D, E, K, thiamin, riboflavin, niasin, folat, dan beberapa mikronutrien lainnya. Brokoli termasuk dalam golongan Cruciferae, masih banyak lagi tumbuhan yang termasuk dalam famili tersebut, seperti brokoli, kembang kol, kohlrabi, kubis, dan beberapa jenis yang lain (Watson dan Victor, 2007).

Menurut hasil beberapa penelitian golongan Cruciferae ini mempunyai efek proteksi terhadap penyakit keganasan karena senyawa glukosinolat yang terkandung di dalamnya. Glukosinolat (β-thioglycoside-N-hydroxysulfates) di

hidrolisis oleh enzim mirosinase yang terdapat di dalam tumbuhan. Pada brokoli, glukosinolat yang utama adalah glukoraphanin. Hasil pemecahan glukoraphanin adalah sulforaphane, yang memicu produksi enzim fase II, yang termasuk dalam enzim fase II yaitu, glutathion S-transferase (GST), sulfotransferase,

N-acetyl-transferase. Enzim tersebut mempunyai aktivitas antikanker, dan mempunyai

efek sebagai antioksidan serta berperan dalam menekan reaksi inflamasi (Lampe

et al., 2002).

Jeffery dan Araya menyebutkan bahwa sulforaphane yang terkandung dalam brokoli memiliki banyak peranan terhadap berbagai penyakit diantaranya adalah

(30)

dan Araya, 2009), KU merupakan salah satu penyakit inflamasi kronis pada kolon, yang bersifat difus dan menyebabkan ulserasi rektum yang melebar ke arah proksimal. Gejala klinik KU adalah diare disertai darah yang dapat berlangsung beberapa bulan sampai tahun. Gejala ini bisa bersifat eksaserbasi dan remisi (Kornbluth et al., 2004).

Insidensi KU semakin meningkat pada beberapa dekade ini, di Amerika Serikat insidensi KU adalah 4-12 per 100.000 populasi (Popivanova et al.,2008) dan insidensi ini juga meningkat di beberapa negara Asia seperti Jepang, Singapura, Malaysia, India, dan Cina (Lakatos, 2006).

Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh brokoli terhadap proses inflamasi pada kolon mencit model kolitis yang diinduksi Dextran Sulfate Sodium (DSS). Dengan pemberian DSS terjadi perubahan pada gambaran histopatologis jaringan kolon pada bagian proksimal, medial dan distal pada model mencit tersebut. Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek brokoli terhadap gambaran histopatologis pada mencit model kolitis ulserativa.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah brokoli dapat mengurangi kerusakan histopatologis kolon mencit model kolitis ulserativa.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud : mengetahui efek brokoli terhadap inflamasi pada kolon mencit model kolitis ulserativa.

(31)

kolon mencit model kolitis ulserativa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis : memperluas wawasan dan pengetahuan dalam bidang farmakologi terutama mengenai pengaruh brokoli (Brassica oleracea var italica) terhadap perubahan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis ulserativa.

Manfaat Praktis : memberikan informasi mengenai manfaat brokoli terhadap penyakit kolitis sebagai pencegahan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Sayuran merupakan salah satu bahan pangan yang dikonsumsi di seluruh dunia. Salah satu jenis sayuran yang kaya akan nutrisi adalah brokoli yang termasuk dalam golongan Cruciferae (kol, kembang kol, kale, mustard). Brokoli merupakan sumber yang kaya akan glukosinolat dan isotiosianat. Glukosinolat akan dihidrolisis oleh mirosinase (enzim yang ditemukan dalam tumbuhan) untuk membentuk isotiosianat dan salah satu isotiosianat yang mempunyai peranan penting adalah sulforaphane (1-isothiocyanato-4-methylsulfynil butane) (Gasper et al., 2005).

Menurut beberapa penelitian sulforaphane mempunyai potensi sebagai bakterisid, bakteriostatik, antiviral, antikanker, antioksidan (Shapiro et al., 2001). Sulforaphane dapat meregulasi fase II enzim detoksifikasi seperti Quinone Reductase (QR),

Glutathion S-Transferase (GST) dan Glucorosyl Transferase (GT), dan menghambat

(32)

degenerasi (Jeffery dan Araya, 2008). Sulforaphane merupakan stimulator terhadap jalur Keap1-Nrf2-ARE yang dapat menginhibisi aktivasi prokarsinogen, memblok tahapan menuju keganasan, menghambat neoangiogenesis dan metastase, serta menekan respon inflamasi (Talalay et al., 2007). Sulforaphane dapat menghambat terjadinya stres oksidatif dan menghambat kerusakan DNA (Surh et al., 2005). KU merupakan penyakit inflamasi kronis pada kolon sehingga dengan adanya zat kimia

Sulforaphane yang terkandung dalam brokoli dapat menekan proses inflamasi.

Penyakit KU adalah salah satu jenis IBD yang menyebabkan terjadi inflamasi pada kolon intestinal dan Dextran Sulfate Sodium (DSS) yang diberikan ad libitum dapat menginduksi terjadinya kolitis pada hewan coba mencit dengan gambaran klinik dan histopatologis menyerupai KU pada manusia. Dengan pemaparan DSS terjadi kerusakan dari mukosa kolon dan infiltrasi sel radang, yang jika terjadi secara berulang akan menyebabkan hiperplasia dan displasia epitel (Stevceva et al., 2001). Pada tahap awal akan diproduksi sitokin Th1 tetapi perkembangan lanjut sampai tahapan kronis maka respons gabungan Th1/Th2 akan terjadi (Dieleman et al., 1998).

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui apakah brokoli dapat menekan proses inflamasi dan kerusakan yang terjadi pada kolon mencit model kolitis ulserativa.

1.5.2 Hipotesis

Brokoli dapat mengurangi kerusakan histopatologis kolon mencit model kolitis ulserativa.

(33)

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan galur Balb/C berusia 8 minggu dengan berat 20-30 gram. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok secara acak lalu diberi perlakuan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan.

Data yang diamati adalah gambaran histopatologis kolon bagian proksimal, medial, dan distal mencit model kolitis ulserativa. Kemudian dilakukan analisis secara statistik dengan Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann Whitney U.

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian : Pusat Penelitian Ilmu kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

(34)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sari kukusan brokoli dapat

mengurangi kerusakan gambaran histopatologis kolon pada mencit model kolitis ulserativa.

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis brokoli yang optimal dan aman untuk KU.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat antiinflamasi dan efek toksik yang terkandung dalam brokoli.

3. Diperlukan penelitian uji klinik untuk menerapkan penggunaan brokoli sebagai adjuvan terapi pada KU.

(35)

AVMA Guidelines on Euthanasia. American Veterinary Medical Association. 2007; 1-36.

Basten G.P, Bao Y, Williamson G. 2002. Sulforaphane and Its Gluthatione Conjugate but not Sulforaphane Nitrile Induce UDP- Glucuronosyl Transferase (UGT1A1) and Glutathione Transferase (GSTA 1) in Cultured Cells. Carcinogenesis . 23 (8). p.1399-1404.

Cooper H.S, Murthy S, Kido K, Yoshitake H, Flanigan A. 2000. Dysplasia and Cancer in the Dextran Sulfate Sodium Mouse Colitis Model. Relevance to Colitis-Associated Neoplasia in the Human: a Study of Histopathalogy, B-catenin and p53 Expression and the Role of Inflammation. Carcinogenesis. 21(4):757-68. Dieleman L.A, Palmen M.J, Akol H, Bioemena E, Pena A.S, Meuwissen S.G, et al.

1998. Chronic Experimental Colitis Induced by Dextran Sulphate Sodium (DSS) is Characterized by Th1 and Th2 Cytokines. Clin. Exp. Immunol. 114: 385-91. Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22 ed. USA: McGraw-Hill

Companies.p. 491-508.

Gartner L.P, Hiatt J.L. 2007. Color Textbook of Histology. 3th ed. Philadelphia : W.B Saunders Company.p.398-409.

Gasper A.V, Al-Janobi A, Smith J.A, Bacon.J.R, Fortun P, Atherton C, et al. 2005. Gluthatione S-Transferase M1 Polymophism and Metabolism of Sulforaphane from Standard and High-Glucosinolate Broccoli. Am J Clin Nutr. 82:1283-91.

(36)

Research, Teaching and Testing. 1998. Canadian Council on Animal Care.

Jeffery E.H, Araya M. 2009. Physiological Effects of Broccoli Consumption.

Phytochem Rev.8:283-298

Kim T.W, Seo J.N, Suh Y.H, Park H.J, Kim J.H, Kim J.Y, et al. 2006. Involvement of Lymphocytes in Dextran Sulfate Sodium-Induced Experimental Colitis. World

J. Gastroenterol. 12(2): 302-305.

Khiong K, Murakami M, Kitabayashi C, Ueda N, Sawa S, Sakamoto A, et al. 2007. Homeostatically Proliferating CD4 T Cells are Involved in the Pathogenesis of an Omenn Syndrome Murine Model. JCI. 117(5): 1270-1281.

Kornbluth A, Sachar David B. 2004. Ulcerative Colitis Practice Guidelines in Adults Update : American College of Gastroenterology , Practice Parameters Committee.

Am. Journal of Gastroenterology. p.1372-1383.

Kumar V, Abbas A.K, Fausto N. 2005.Cellular Adaptation, Cell Injury, and Cell Death. In : Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran

Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p.17. _______________________________.2005. Acute and chronic Inflammation. In :

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran Pathologic Basis of

Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p.49-60.

_______________________________2005. The Gastrointestinal Tract. In : Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran Pathologic Basis of

Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p. 849-851.

Lakatos P.L. 2006. Recent Trends in the Epidemiology of Inflammatory Bowel Disease : Up or Down ?. World J Gastroenterol 12(38): 6102-6108.

(37)

Polymorphisms Alter the Preventive Effects of Cruciferous Vegetables. J. Nutr. 132:2991-2994.

Linus Pauling Institute. Isothiocyanates. 2009.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/isothio/oregon.statesuniversit y. Diunduh 9 Februari 2009.

Liu H, Dinkova-Kostova A.T, Talalay P. 2008. Coordinate Regulation of Enzyme Markers for Inflammation and for Protection Against Oxidant and electrophiles.PNAS. 105(41).15926-15931.

Martins N.B, Peppercorn M.A. 2004. Inflammatory Bowel Disease. Am J Manag

Care. 10:544-552.

McPhee S.J, Ganong W.F. 2006. Pathophysiology of Disease : An Introduction to

Clinical Disease. 5th ed. USA: McGraw-Hill Companies. p.338-364, 383.

Melgar S, Karlsson A, Michaelsson E. 2005. Acute Colitis Induced by Dextran Sulfate Sodium Progresses to Chronicity in C57Bl/6 but not in BALB/C Mice: Correlation Between Symptomps and Inflammation. Am J Physiol Gastrointest

Liver Physiol .288:G1328-1338.

Moore K.L, Dalley A.F. 2006. Clinically Oriented Anatomy. 5th ed. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.p.987-990.

Ovalle W. K. and Nahirney P.C. 2008. Netter’s Essential Histology. Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders. p. 304-305.

Petersen E.W, Otrowski K, Ibfelt T, Richekke M, Offord E, Kristensen J.H. et al. 2001. Effect of Vitamin Supplementation on Cytokine Response and on Muscle Damage after Strenuous Exercise. The American Physiological Society. Vol 280: 1570-1575.

(38)

Blocking TNF- in Mice Reduces Colorectal Carcinogenesis Associated with Chronic Colitis. The Journal of Clinical Investigation. Vol.118 (2):560-570. Rigas B, Sun Y. 2008. Induction of Oxidative Stress as a Mechanism of Action of

Chemopreventive Agents Against Cancer. British Journal of Cancer. 98:1157-1160.

Seril D.N, Liao J, Yang Y.G, Yang C.S. 2003. Oxidative Stress and Ulcerative Colitis-Associated Carcinogenesis : Studies in Humans and Animal Models.

Carcinogenesis . Vol 24 (3): 353-362.

Shapiro T.A, Fahey J.W, Kristina L, Wade, Katherine K. Stephenson, Paul Talalay. 2001. Chemoprotective glucosinolates and isothiocyanates of broccoli sprouts : metabolism and excretion in humans. Cancer Epidemiol. Biomarkers prev.10: 501-508.

Shinya, H. 2009. The Miracle of Enzym : Self Healing Program. Cetakan 3 Bandung : Qanita.p.44, 118, 241.

Stevceva L, Pavli P, Husband A, Ramsay A, Doe W.F. 2001. Dextran Sulphate Sodium-Induced Colitis is Ameliorated in Interleukin 4 Deficient Mice. Genes &

immunity. 2: 306-319.

Surh Y.J, Kundu J.K, Na K.H, Lee J.S. 2005. Redox-Sensitive Transciption Factors as Prime Targets for Chemoprevention with Anti-Inflammatory and Antioxidative Phytochemicals. The Journal of Nutrition. 135: 2993-3001.

Surh Y.J, Kundu J.K, Na H.K. 2008. Nrf2 as a Master Redox Switch in Turning on the Cellular Signaling Involved in the Induction of Cytoprotective Genes by Some Chemopreventive Phytochemicals. Planta med. 74:1526-1539.

(39)

Defenses that Protect Skin Against Damage by UV Radiation. PNAS.104;17500-17505.

Watson R & Victor R. 2009. Botanical Medicine in Clinical Practice . USA : CABI. p. 278-279.

http://www.commons.wikimedia.org/wiki/File:Broccoliplant.jpg. 2010. Broccoli. Diunduh 14 Juni 2010.

http://digestive.niddk.nih.gov. 2006. Ulcerative Colitis. Diunduh 27 Juni 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Brokoli. 2010 . Brokoli. Diunduh 14 Juni 2010.

http://www.id.wikipedia.org/wiki/radikal bebas . 2010. Radikal Bebas. Diunduh 14 Juni 2010.

http://www.med.mun.ca.anatomyts/digest.gut97a.htm. 2008. Diunduh 27 juni 2008. http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/cgi-bin/measure.pl. USDA. Komposisi Brokoli. Diunduh12 Juni 2010.

http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=BROLI. USDA. 2010. Plants Profile. Diunduh 12 Juni 2010.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/colonicdiseases.html#cat1. Anatomy of Colon. Diunduh 08 Juni 2010.

http://www.tonyslieman.com/phgy 230 lecture digestive. htm. 2010. Histologi Usus. Diunduh 23 Juni 2010.

http://www.trialsightmedia.com. 2008. Gastrointestinal System. Diunduh 09 Juni 2010.

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sari kukusan brokoli dapat mengurangi kerusakan gambaran histopatologis kolon pada mencit model kolitis ulserativa.

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis brokoli yang optimal dan aman untuk KU.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat antiinflamasi dan efek toksik yang terkandung dalam brokoli.

3. Diperlukan penelitian uji klinik untuk menerapkan penggunaan brokoli sebagai adjuvan terapi pada KU.

(2)

http://www.apczech.cz/pdf/DF_Dextran_Sulfaphate.pdf. Diunduh 12 Juni 2010. AVMA Guidelines on Euthanasia. American Veterinary Medical Association. 2007; 1-36.

Companies.p. 491-508.

Gartner L.P, Hiatt J.L. 2007. Color Textbook of Histology. 3th ed. Philadelphia : W.B Saunders Company.p.398-409.

(3)

Guidelines on: Choosing an Appropriate Endpoint in Experiments using Animals for Research, Teaching and Testing. 1998. Canadian Council on Animal Care.

Jeffery E.H, Araya M. 2009. Physiological Effects of Broccoli Consumption. Phytochem Rev.8:283-298

Kim T.W, Seo J.N, Suh Y.H, Park H.J, Kim J.H, Kim J.Y, et al. 2006. Involvement of Lymphocytes in Dextran Sulfate Sodium-Induced Experimental Colitis. World J. Gastroenterol. 12(2): 302-305.

Kornbluth A, Sachar David B. 2004. Ulcerative Colitis Practice Guidelines in Adults Update : American College of Gastroenterology , Practice Parameters Committee. Am. Journal of Gastroenterology. p.1372-1383.

Kumar V, Abbas A.K, Fausto N. 2005.Cellular Adaptation, Cell Injury, and Cell Death. In : Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p.17. _______________________________.2005. Acute and chronic Inflammation. In :

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p.49-60.

_______________________________2005. The Gastrointestinal Tract. In : Kumar V., Abbas A.K., Fausto N., eds., Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p. 849-851.

Lakatos P.L. 2006. Recent Trends in the Epidemiology of Inflammatory Bowel Disease : Up or Down ?. World J Gastroenterol 12(38): 6102-6108.

(4)

Lampe J.W, Peterson S. 2002.Brassica, Biotransformasion and cancer risk : genetic Polymorphisms Alter the Preventive Effects of Cruciferous Vegetables. J. Nutr. 132:2991-2994.

Linus Pauling Institute. Isothiocyanates. 2009.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/isothio/oregon.statesuniversit y. Diunduh 9 Februari 2009.

Liu H, Dinkova-Kostova A.T, Talalay P. 2008. Coordinate Regulation of Enzyme Markers for Inflammation and for Protection Against Oxidant and electrophiles.PNAS. 105(41).15926-15931.

Martins N.B, Peppercorn M.A. 2004. Inflammatory Bowel Disease. Am J Manag Care. 10:544-552.

McPhee S.J, Ganong W.F. 2006. Pathophysiology of Disease : An Introduction to Clinical Disease. 5th ed. USA: McGraw-Hill Companies. p.338-364, 383.

Moore K.L, Dalley A.F. 2006. Clinically Oriented Anatomy. 5th ed. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.p.987-990.

Ovalle W. K. and Nahirney P.C. 2008. Netter’s Essential Histology. Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders. p. 304-305.

(5)

Popivanova B.K, Kitamura K, Wu Y, Kondo T, Kagaya T, Kaneko S., et al. 2008. Blocking TNF- in Mice Reduces Colorectal Carcinogenesis Associated with Chronic Colitis. The Journal of Clinical Investigation. Vol.118 (2):560-570. Rigas B, Sun Y. 2008. Induction of Oxidative Stress as a Mechanism of Action of

Chemopreventive Agents Against Cancer. British Journal of Cancer. 98:1157-1160.

Seril D.N, Liao J, Yang Y.G, Yang C.S. 2003. Oxidative Stress and Ulcerative Colitis-Associated Carcinogenesis : Studies in Humans and Animal Models. Carcinogenesis . Vol 24 (3): 353-362.

Shinya, H. 2009. The Miracle of Enzym : Self Healing Program. Cetakan 3 Bandung : Qanita.p.44, 118, 241.

Stevceva L, Pavli P, Husband A, Ramsay A, Doe W.F. 2001. Dextran Sulphate Sodium-Induced Colitis is Ameliorated in Interleukin 4 Deficient Mice. Genes & immunity. 2: 306-319.

(6)

Talalay P, Fahey J.W, Healy Z.R et al. 2007. Sulforaphane Mobilizes Cellular Defenses that Protect Skin Against Damage by UV Radiation. PNAS.104;17500-17505.