Kampanye Menumbuhkan Sifat Peka Kebersihan Lingkungan Mulai Dari Usia 5-10 Tahun Di Bandung.
v
ABSTRAK
Menumbuhkan sifat peka kebersihan lingkungan dari usia 5-10 tahun ini dilakukan agar di masa mendatang, anak-anak penerus bangsa dapat mengatasi kebersihan lingkungan kota yang semakin lama semakin kotor akan sampah. Dengan pengenalan tokoh yang memulangkan sampah ke rumahnya kepada anak-anak, akan memberi contoh kepada mereka akan tindakan tersebut.
Beragam tokoh dibuat agar anak-anak tertarik untuk melakukan apa yang mereka lihat dari tokoh tersebut. Jika sifat peka kebersihan sudah tumbuh sejak kecil, mereka akan menjadi pribadi yang peka dan peduli akan kebersihan lingkungan disekitar mereka.
(2)
vi
DAFTAR ISI
COVER DALAM ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... .viii
DAFTAR GAMBAR ... .xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 2
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORY ... 5
2.1 Ruang Lingkup DKV ... 5
2.1.1 Desain Komunikasi Visual ... 5
2.2 Kampanye ... 6
2.2.1 Tujuan Kampanye ... 7
2.2.2 Jenis Kampanye ... 7
2.2.3 Media Kampanye ... 8
2.3 Etika Lingkungan Hidup ... 9
2.3.1 Prinsip-prinsip Etika Ligkungan Hidup ... 10
2.4 Gaya Hidup ... 12
2.4.1 Gaya Hidup AIO (Activity, Interest, Opinion) ... 13
2.5 Psikologi Anak ... 14
(3)
vii
2.5.2 Peran Kedua Orang Tua dalam Mewujudkan Kepribadian Anak ... 16
2.5.3 Peran Kedua Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian Anak ... 17
2.5.4 Peranan Guru dalam Perkembangan Anak ... 18
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19
3.1 Data dan Fakta ... 19
3.1.1 Lembaga Pendukung Kampanye ... 19
3.1.1.1 Kementrian Lingkungan Hidup ... 19
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 23
3.1.2.1 Penggemar Skateboard Bandung Kampanye Bebas Sampah ... 23
3.1.2.2 Kampanye “Saatnya Bandung Bebas Sampah” ... 24
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 24
3.2.1 Segmentasi ... 25
3.2.2 Targetting ... 26
3.2.2 Positioning ... 26
3.2.3 SWOT ... 26
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 28
4.1 Konsep Komunikasi ... 28
4.2 Konsep Kreatif ... 29
4.2.1 Gaya Gambar ... 29
4.2.2 Warna ... 29
4.2.3 Tipografi ... 30
4.3 Konsep Media ... 30
4.4 Hasil Karya ... 34
4.4.1 Logo ... 34
4.4.2 Tokoh Karakter Kartun ... 37
4.4.3 Poster Tentang Keadaan Lingkungan ... 38
4.4.4 Poster Reminding ... 39
4.4.5 Booklet ... 40
4.4.6. Event ... 41
(4)
viii
4.4.6.2 Event “Memulangkan Sampah” ... 42
4.4.7 Goody Bag ... 43
4.4.8 T-shirt ... 44
4.4.9 Topi ... 44
4.4.10 Pin ... 45
4.4.11 Stiker ... 45
4.4.12 Gantungan Kunci ... 46
4.4.13 Rumah Sampah ... 46
4.5 Budgetting ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 48
DAFTAR ISTILAH ... xii
DAFTAR PUSTAKA ... .xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... .xiv
(5)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4
Gambar 3.1 Logo Kementrian Lingkungan Hidup ... 21
Gambar 3.2 Pemuda penggemar skateboard kampanye sampah di Bandung ... 23
Gambar 3.3 Kampanye “Saatnya Bandung Bebas Sampah” ... 24
Gambar 4.1 Tabel Timeline ... 31
Gambar 4.2 Logo Kampanye ... 34
Gambar 4.3 Logo Pulangkan Sampahnya ... 35
Gambar 4.4 Alternatif Warna Logo Pulangkan Sampahnya ... 35
Gambar 4.5 Larangan Logo Pulangkan Sampahnya ... 36
Gambar 4.6 Tokoh Karakter Kampanye ... 37
Gambar 4.7 Poster Keadaan Lingkungan ... 38
Gambar 4.8 Poster-Poster Reminding ... 39
Gambar 4.9 Booklet ... 40
Gambar 4.10 Poster Event Perkenalan Tokoh ... 41
Gambar 4.11 Perbandingan Kostum Tokoh dengan Tinggi Anak-Anak ... 42
Gambar 4.12 Poster Event “Ayo Pulangkan Sampahnya” ... 42
Gambar 4.13 MerchendiseGoody Bag ... 43
Gambar 4.14 Merchendise T-shirt ... 44
Gambar 4.15 Merchendise Topi ... 44
Gambar 4.16 Merchendise Pin ... 45
Gambar 4.17 Merchendise Stiker ... 45
Gambar 4.18 Merchendise Gabtungan Kunci ... 46
Gambar 4.19 Merchendise Rumah Sampah ... 46
(6)
x
DAFTAR ISTILAH
Global Warming : Pemanasan bumi. Role Model : Tokoh panutan.
Tagline : Slogan.
Car free Day : Hari bebas kendaraan bermotor. Merchendise : Hadiah.
Booklet : Selebaran yang dibagikan dengan informasi yang lebih rinci dan biasanya berbentuk buku kecil.
(7)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Foto Keadaan Lingkungan Kita ... 49 Lampiran B : Kuisoner Data ... 50 Lampiran C : Sketsa ... 51
(8)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah tempat dimana kita berpijak, tempat kita tinggal, dan penyedia segala yang kita butuhkan, tapi kondisi bumi kita sekarang semakin menurun seperti banyak bencana alam, global warming, sakit penyakit dan lainnya. Kondisi tersebut timbul karena banyak sekali faktor, salah satunya disebabkan oleh manusia yang kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya yaitu membuang sampah sembarangan.
Dewasa ini sering kita saksikan lingkungan sekitar yang kotor, banyak ditemui sampah berserakan dimana-mana, meskipun tersedia tempat sampah, kita masih saja menemukan sampah yang berserakan disekitarnya. Masyarakat di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta seharusnya memiliki kesadaran lebih akan kebersihan lingkungan, yaitu dengan menyimpan atau memegang sampahnya dahulu apabila belum menemukan tempat sampah di sekitarnya, dan apabila telah menemukan tempat sampah, barulah sampah-sampah yang telah kita pegang atau kita simpan dibuang, karena pengetahuan masyarakat kota yang lebih luas dibandingkan masyarakat pedesaan. Banyaknya sampah di kota-kota besar yang berserakan di jalan disebabkan kurangnya kepekaan akan kebersihan lingkungan pada diri mereka. Mereka tidak berpikir panjang akan apa akibat dari perbuatan mereka, seperti polusi udara, polusi lingkungan serta banjir dapat terjadi apabila kesadaran lingkungan itu semakin minim pada masyarakat. Kepekaan akan kebersihan lingkungan sangat kurang pada masyarakat kita antara lain karena didikan yang kurang intensif akan etika lingkungan yang mereka dapat ketika usia dini.
Sifat peka akan kebersihan lingkungan pada masyarakat sangatlah penting, karena sifat itulah yang akan membuat lingkungan kita menjadi bersih dan enak dilihat. Membuang sampah dijalan, saluran air serta transportasi umum menunjukkan bahwa masyarakat kita perlu bantuan untuk memperbaiki kepekaan mereka terhadap
(9)
2
kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, topik ini diambil untuk membantu mengatasi permasalahan ini akan krisis sadar kebersihan lingkungan.
Pemahaman tentang kesadaran akan kebersihan lingkungan sebaiknya ditanamkan sejak usia dini karena mereka masih dalam pembentukkan karakter dan meniru contoh yand dia lihat. Proses memberi contoh secara terus-menerus atau kontinu akan membuat anak tersebut menjadi terbiasa. yang dikemudian hari bias menimbulkan kesadaran dari dalam diri berasal dari kesadaran mereka sendiri.
Berbagai upaya dan media untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya sadar akan kebersihan lingkungan dapat dilakukan, salah satunya dengan kampanye, karena media kampanye dapat menginformasikan dan bersifat persuasif sehingga anak-anak usia dini sebagai target sasaran dapat dengan mudah tertarik dan diharapkan dapat memiliki sifat sadar akan kebersihan lingkungan. Kampanye juga bisa menjangkau lebih banyak target.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas, dianalisis, dan dipecahkan dalam perancangan tugas akhir ini
1) Bagaimana membuat media visual untuk menumbuhkan sifat peka terhadap lingkungan pada anak?
2) Bagaimana membuat kampanye mengenai sadar lingkungan yang dapat menginformasikan sekaligus juga mengajak anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan sadar lingkungan ini?
Kampanye akan ditujukan kepada anak-anak khususnya mereka yang kurang mendapat etika tentang pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Target sasaran kampanye ini adalah anak usia 5-10 tahun, yang berada di wilayah bandung dan sekitarnya.
(10)
3
1.3 Tujuan Perancangan
1) Menginformasikan pengetahuan akan kondisi bumi serta untuk mencegah pencemaran yang lebih jauh lagi.
2) Membuat kampanye yang menarik perhatian anak-anak agar mereka peka dan mau berpartisipasi dalam kegiatan peduli kebersihan lingkungan ini.
3) Mengaplikasikan kampanye peduli lingkungan ini pada media yang unik dan menarik serta penyampaian informasi dengan cara yang menyenangkan anak-anak.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu system. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Observasi yang akan dilakukan adalah mengamati tingkah laku anak usia dini terhadap lingkungan sekitarnya.
2) Studi Pustaka
Studi pustaka adalah untuk memperoleh semua referensi yang dibutuhkan dari semua bahan melalui buku-buku, majalah, internet. Pengumpulan data pada permasalahan kali ini didapat dari buku mengenai etika lingkungan hidup, buku psikologi anak, kumpulan artikel tentang psikologi anak, lingkungan hidup serta media internet sebagai informasi pelengkap mengenai sampah dan lingkungan hidup
3) Wawancara
Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Pengumpulan data untuk permasalahan ini dilakukan kepada anak usia 5-10 tahun dari yang tidak berpendidikan sampai yang bersekolah tingkat SD.
(11)
4
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan Ide dasar Ingin menumbuhkan kepekaan akan kebersihan lingkungan pada masyarakat Fakta 1. Lingkungan sekitar kita tidak pernah luput dari sampah 2. Masyarakat tidak peka akan kebersihan lingkungan Penyebab Masalah Masyarakat tidak dibiasakan peka dan menjaga kebersihan dari usia dini. Solusi 1. Kampanye untuk menumbuhkan kepekaan akan kebersihan lingkungan sejak usia dini. 2. Kampanye yang sesuai dengan sasaran. Sasaran Anak usia 5‐10 tahun Ide dasar Membuat tokoh untuk menjadi “role model”/teladan bagi anak‐anak Komunikasi Menyampaikan informasi dengan cara bermain, bercerita, menggambar, dan aktivitas lainnya. Media 1. Poster 2. Ambiance 3. Gimmick 4. Booklet Tujuan Menumbuhkan anak yang peka akan kebersihan lingkungan
(12)
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kampanye Menumbuhkan sifat peka akan kebersihan lingkungan mulai ini dilakukan karena melihat keadaan kota Bandung yang semakin kotor. Sampah yang berserakan di jalan, sungai dan taman menunjukkan semakin minimnya sifat peka masyarakat terhadap kebersihan lingkungannya. Dari hal sekecil ini bisa berdampak besar bagi lingkungan kita seperti lingkungan yang tidak enak dipandang mata, bau yang tidak sedap, sampai banjir.
Pada kampanye ini, program menumbuhkan sifat peka akan kebersihan lingkungan akan ditujukan untuk anak usia 5-10 tahun dimana pada usia tersebut anak masih dalam proses belajar dan memiliki sifat mengikuti tokoh teladan yang dia lihat, maka dari itu pada kampanye ini dibuat beberapa tokoh peduli untung memulangkan sampah ke tempatnya. Dengan mengajarkan untuk memulangkan sampah ke rumahnya kepada anak dari usia dini, diharapkan sifat peka akan terus tumbuh dan menjadi sebuah pribadi yang peka akan kebersihan lingkungan disekitarnya.
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan untuk para orang tua yaitu, biasakanlah anak-anak dari kecil untuk membuang sampah ke tempatnya, sehingga kepekaan akan kebersihan lingkungan tumbuh dari dalam diri mereka sendiri. Selain itu, perbanyaklah tempat membuangan sampah di lingkungan sekitar kita dan berikan sanksi yang tegas kepada para pelanggar yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
(13)
DAFTAR PUSTAKA
1) Keraf, A.Sony. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara.
2) Nirwana, Ade Benih. 2011. Psikologi Bayi, Balita & Anak. Bantul : Nuha Medika.
3) Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
4) http://sosiologibudaya.wordpress.com/ , diunduh pada tanggal 28 September 2011
waktu 20.10 WIB
(1)
1 1.1 Latar Belakang
Bumi adalah tempat dimana kita berpijak, tempat kita tinggal, dan penyedia segala yang kita butuhkan, tapi kondisi bumi kita sekarang semakin menurun seperti banyak bencana alam, global warming, sakit penyakit dan lainnya. Kondisi tersebut timbul karena banyak sekali faktor, salah satunya disebabkan oleh manusia yang kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya yaitu membuang sampah sembarangan.
Dewasa ini sering kita saksikan lingkungan sekitar yang kotor, banyak ditemui sampah berserakan dimana-mana, meskipun tersedia tempat sampah, kita masih saja menemukan sampah yang berserakan disekitarnya. Masyarakat di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta seharusnya memiliki kesadaran lebih akan kebersihan lingkungan, yaitu dengan menyimpan atau memegang sampahnya dahulu apabila belum menemukan tempat sampah di sekitarnya, dan apabila telah menemukan tempat sampah, barulah sampah-sampah yang telah kita pegang atau kita simpan dibuang, karena pengetahuan masyarakat kota yang lebih luas dibandingkan masyarakat pedesaan. Banyaknya sampah di kota-kota besar yang berserakan di jalan disebabkan kurangnya kepekaan akan kebersihan lingkungan pada diri mereka. Mereka tidak berpikir panjang akan apa akibat dari perbuatan mereka, seperti polusi udara, polusi lingkungan serta banjir dapat terjadi apabila kesadaran lingkungan itu semakin minim pada masyarakat. Kepekaan akan kebersihan lingkungan sangat kurang pada masyarakat kita antara lain karena didikan yang kurang intensif akan etika lingkungan yang mereka dapat ketika usia dini.
Sifat peka akan kebersihan lingkungan pada masyarakat sangatlah penting, karena sifat itulah yang akan membuat lingkungan kita menjadi bersih dan enak dilihat. Membuang sampah dijalan, saluran air serta transportasi umum menunjukkan bahwa masyarakat kita perlu bantuan untuk memperbaiki kepekaan mereka terhadap
(2)
2
kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, topik ini diambil untuk membantu mengatasi permasalahan ini akan krisis sadar kebersihan lingkungan.
Pemahaman tentang kesadaran akan kebersihan lingkungan sebaiknya ditanamkan sejak usia dini karena mereka masih dalam pembentukkan karakter dan meniru contoh yand dia lihat. Proses memberi contoh secara terus-menerus atau kontinu akan membuat anak tersebut menjadi terbiasa. yang dikemudian hari bias menimbulkan kesadaran dari dalam diri berasal dari kesadaran mereka sendiri.
Berbagai upaya dan media untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya sadar akan kebersihan lingkungan dapat dilakukan, salah satunya dengan kampanye, karena media kampanye dapat menginformasikan dan bersifat persuasif sehingga anak-anak usia dini sebagai target sasaran dapat dengan mudah tertarik dan diharapkan dapat memiliki sifat sadar akan kebersihan lingkungan. Kampanye juga bisa menjangkau lebih banyak target.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas, dianalisis, dan dipecahkan dalam perancangan tugas akhir ini
1) Bagaimana membuat media visual untuk menumbuhkan sifat peka terhadap lingkungan pada anak?
2) Bagaimana membuat kampanye mengenai sadar lingkungan yang dapat menginformasikan sekaligus juga mengajak anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan sadar lingkungan ini?
Kampanye akan ditujukan kepada anak-anak khususnya mereka yang kurang mendapat etika tentang pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Target sasaran kampanye ini adalah anak usia 5-10 tahun, yang berada di wilayah bandung dan sekitarnya.
(3)
1.3 Tujuan Perancangan
1) Menginformasikan pengetahuan akan kondisi bumi serta untuk mencegah pencemaran yang lebih jauh lagi.
2) Membuat kampanye yang menarik perhatian anak-anak agar mereka peka dan mau berpartisipasi dalam kegiatan peduli kebersihan lingkungan ini.
3) Mengaplikasikan kampanye peduli lingkungan ini pada media yang unik dan menarik serta penyampaian informasi dengan cara yang menyenangkan anak-anak.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu system. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Observasi yang akan dilakukan adalah mengamati tingkah laku anak usia dini terhadap lingkungan sekitarnya.
2) Studi Pustaka
Studi pustaka adalah untuk memperoleh semua referensi yang dibutuhkan dari semua bahan melalui buku-buku, majalah, internet. Pengumpulan data pada permasalahan kali ini didapat dari buku mengenai etika lingkungan hidup, buku psikologi anak, kumpulan artikel tentang psikologi anak, lingkungan hidup serta media internet sebagai informasi pelengkap mengenai sampah dan lingkungan hidup
3) Wawancara
Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Pengumpulan data untuk permasalahan ini dilakukan kepada anak usia 5-10 tahun dari yang tidak berpendidikan sampai yang bersekolah tingkat SD.
(4)
4
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan Ide dasar
Ingin menumbuhkan kepekaan akan kebersihan lingkungan pada masyarakat
Fakta
1. Lingkungan sekitar kita tidak pernah luput dari sampah
2. Masyarakat tidak peka akan kebersihan lingkungan
Penyebab Masalah
Masyarakat tidak dibiasakan peka dan menjaga kebersihan dari usia dini.
Solusi
1. Kampanye untuk menumbuhkan kepekaan akan kebersihan lingkungan sejak usia dini. 2. Kampanye yang sesuai dengan sasaran.
Sasaran Anak usia 5‐10 tahun
Ide dasar Membuat tokoh untuk
menjadi “role model”/teladan bagi
anak‐anak
Komunikasi Menyampaikan informasi
dengan cara bermain, bercerita, menggambar,
dan aktivitas lainnya.
Media 1. Poster 2. Ambiance 3. Gimmick 4. Booklet
Tujuan
Menumbuhkan anak yang peka akan kebersihan lingkungan
(5)
48 5.1 Kesimpulan
Kampanye Menumbuhkan sifat peka akan kebersihan lingkungan mulai ini dilakukan karena melihat keadaan kota Bandung yang semakin kotor. Sampah yang berserakan di jalan, sungai dan taman menunjukkan semakin minimnya sifat peka masyarakat terhadap kebersihan lingkungannya. Dari hal sekecil ini bisa berdampak besar bagi lingkungan kita seperti lingkungan yang tidak enak dipandang mata, bau yang tidak sedap, sampai banjir.
Pada kampanye ini, program menumbuhkan sifat peka akan kebersihan lingkungan akan ditujukan untuk anak usia 5-10 tahun dimana pada usia tersebut anak masih dalam proses belajar dan memiliki sifat mengikuti tokoh teladan yang dia lihat, maka dari itu pada kampanye ini dibuat beberapa tokoh peduli untung memulangkan sampah ke tempatnya. Dengan mengajarkan untuk memulangkan sampah ke rumahnya kepada anak dari usia dini, diharapkan sifat peka akan terus tumbuh dan menjadi sebuah pribadi yang peka akan kebersihan lingkungan disekitarnya.
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan untuk para orang tua yaitu, biasakanlah anak-anak dari kecil untuk membuang sampah ke tempatnya, sehingga kepekaan akan kebersihan lingkungan tumbuh dari dalam diri mereka sendiri. Selain itu, perbanyaklah tempat membuangan sampah di lingkungan sekitar kita dan berikan sanksi yang tegas kepada para pelanggar yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1) Keraf, A.Sony. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara.
2) Nirwana, Ade Benih. 2011. Psikologi Bayi, Balita & Anak. Bantul : Nuha Medika.
3) Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
4) http://sosiologibudaya.wordpress.com/ , diunduh pada tanggal 28 September 2011 waktu 20.10 WIB