TUBUHKU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATKAN KERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA TUBUHKU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 1 KEMADOHBATUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENINGKATAN KERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA

TUBUHKU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

JIGSAW PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 KEMADOHBATUR

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

RAHAYU PUTRA SETYA WATI A 54F121 001

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015


(2)

(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA TUBUHKU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 KEMADOHBATUR

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Rahayu Putra Setya Wati, A54F121001, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2015, 100 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sub tema:tubuhku pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur melalui model pembelajaran Jigsaw. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki – laki, dan 7 siswa perempuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kerjasama siswa. Peningkatan kerjasama terlihat dalam 4 indikator yaituRasa bertanggungjawab kelompok meningkat dari pra siklus sebesar 48%, Siklus I sebesar 64%, dan Siklus II 80%. Semangat kelompok memecahkan masalah meningkat dari pra siklus sebesar 43%, Siklus I sebesar 64%, dan Siklus II sebesar 83%. Interaksi terhadap teman dalam kelompok meningkat dari pra siklus sebesar 46%, Siklus I sebesar 65%, dan Siklus II sebesar 80%. Menghargai pendapat teman kelompok meningkat dari pra siklus sebesar 45%, Siklus I sebesar 68%, dan Siklus II sebanyak sebesar 80%. Peningkatan kerjasama siswakeseluruhan dibuktikan juga dengan peningkatan kriteria kerjasama yang diperoleh data pada pra siklus sebesar 19% kerjasama siswa rendah, siklus I sebesar 56% kerjasama siswa cukup, pada siklus II sebesar 81% kerjasama siswa sangat tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sub tema: tubuhku pada kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur tahun pelajaran 2014/2015.


(4)

A. PENDAHULUAN

Rendahnya kerjasama siswa dalam pembelajaran sub tema tubuhku dialami siswa kelas I SD Negeri 1 kemadohbatur, hal ini dapat dilihat dari rendahnya keaktifan dalam kerjasama pembelajaran sub tema tubuhku, meliputi interaksi,komunikasi sesama teman dalam pemahaman materi dan mengungkapkan ide, mengerjakan soal latihan di depan kelas dan hasil belajar. Rendahnya kerjasama dalam pembelajaran sub tema tubuhku karena rendahnya komunikasi dan interaksi siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur, dalam hal ini guru kurang menarik dalam memberikan materi, guru menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga membuat siswa bosan didalam pembelajaran, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif, penyampaian materi cenderung monoton dan kurang bervariasi, dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi. Pembelajaran subtema tubuhku bertujuan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan bagian-bagian dari anggota tubuh. Pembelajaran dirancang agar menarik dan menyenangkan untuk siswa.

Manfaat dari bekerjasama sangat besar bagi kehidupan manusia, menurut H. Kusnadi (2003) manfaat kerjasama adalah:

1)mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan.

2)Mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih aktif. 3)Mendorong hubungan yang harmonis antar pihak terkait

4)Meningkatkan rasa bertanggungjawab. 5)Menciptakan praktek,diskusi yang sehat. 6)Meningkatkan semangat kelompok

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap kerjasama akan terjadi dengan baik apabila didalam kelompok mampu melakukan beberapa tindakan yang mendukung tercapainya kerjasama. Tindakan tersebut diantaranya yaitu :

a) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok b)Semangat kelompok memecahkan masalah


(5)

c) Interaksi terhadap teman dalam kelompok d)Menghargai pendapat teman kelompok

Model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah model pembelajaran Jigsaw, Langkah – langkah Jigsaw adalah

1. siswa dikelompokkan dengan anggota 4 orang.

2. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda.

3. Tiap orang dalam tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli).

4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub bab yang mereka kuasai.

5. Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi. 6. Pembahasan.

7. Penutup

B. METODE PENELITIAN

Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri 3 Kemadohbatur, ini dilaksanakan pada awal semester Ganjil (satu) bulan November sekitar tanggal 17 sampai 28 November 2014. Jenis Penelitian yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yang menjadi subyek adalah Guru dan siwa kelas I Sekolah Dasar Negeri 1 Kemadohbatur dengan Jumlah 16 siswa, 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Penelitian ini untuk meningkatkan kerjasama siswa. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi,tes dan wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan jalan mengamati langsung objek yang diteliti. Margono (dalam Rubino Rubiyanto, 2011 : 85) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi


(6)

berpedoman pada aktifitas siswa SD Negeri 1 Kemadohbatur yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa.

3. Tes

Tes merupakan suatu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis. Tes tertulis disini digunakan untuk mengetagui seberapa besar kemampuan siswa dalam pemahaman subtema tubuhku, setelah mengikuti sustu proses perlakuan yang dilakukan penelitia melalui model jigsaw.

4. Wawancara

Menurut suharsini arikunto (2003 :30) “wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab”. Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengajukan pertanyan pada guru atau teman sejawat untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran.

Pada penelitian ini data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif.

Analisis interaktif digunakan untuk mengolah data yang berupa peningkatan hasil dan prestasi belajar matematika siswa. Miles dan Huberman (Dalam Sugiyono,2008 :337) menyatakan bahwa langkah – langkah teknik analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,


(7)

penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif.

Adapun keterangan dari langkah – langkah teknik analisis interaktif tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan semua data yang diperoleh selama observasi. Data yang didapat diperoleh dari observasi pendahuluan, dokumentasi dan catatan lapangan. Data dalam penelitian ini didapat dari semua kegiatan yang diamati pada pembelajaran sub tema tubuhku dengan penerapan pendekatan Jigsaw.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pengolahan data penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih hal–hal yang penting dan membuang yang tidak perlu. Kegiatan ini mulai dilakukan ketika setiap tindakan dilaksanakan.

3. Peyajian Data atau Pelaporan

Penyajian data dilakukan setelah peneliti mereduksi data. Penyajian data pada penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Adanya penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan setelah penyajian data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan secara bertahap untuk

memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi.


(8)

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tindakan yang dilakukan guru peneliti adalah untuk meningkatkan kerjasama siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur. Adapun permasalahannya adalah :“ Apakah penerapan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran sub tema tubuhku pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kemadohbatur tahun pelajaran 2014/2015”. Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Setelah melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran jigsaw terdapat refleksi. Refleksi pada siklus I bertujuan untuk memeperbaiki tindakan mengajar siklus selanjutnya. Refleksi pada Siklus I yaitu :

a. Pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana, tetapi hasil yang dicapai pada siklus I belum maksimal sesuai yang kriteria yang diharapkan dalam penelitian. Pembelajaran belum terlalu interaktif, guru kurang interaksi dengan siswa dan guru belum dapat menyesuaikan diri dengan baik. b. Guru kurang memotivasi siswa dan kurang memberikan bimbingan baik

secara individu maupun kelompok kepada siswa, sehingga dalam kelompok siswa kurang bekerjasama dan hasilnya kurang optimal.

c. Kurang mengembangkan proses pembelajaran, karena tidak menginformasikan topik pembelajaran kepada siswa sebelum proses kegiatan belajar mengajar.

d. Banyak siswa yang malu dan tidak mau bertanya maupun mengemukakan pendapat karena mereka takut salah.

e. Indikator motivasi menunjukkan bahwa

1)Rasa bertanggung jawab kelompok dalam proses diskusi saat menyelesaikan masalah sebesar 64%.

2)Semangat kelompok dalam memecahkan masalah sebesar 64%. 3)Komunikasi terhadap teman dalam kelompok sebesar 65%. 4)Menghargai pendapat teman kelompok 68%


(9)

f.

Hasil Pelaksanaan tindakan

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 didapatkan siswa yang disiplinnya kurang sebanyak 7 siswa atau sebesar 43%, dan siswa yang sudah memiliki disiplin tinggi sebanyak 9 siswa sebesar 56%.

Pada Siklus II Guru peneliti mengadakan perbaikan dengan merencanakan pembelajaran sebagai berikutr :

a. Mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin dan menginformasikan topik pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dengan tujuan siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.

b. Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa dalam mempresentasikan hasil, dan memberikan motivasi pada siswa agar tidak takut mengeluarkan pendapat serta memberikan rangsangan agar siswa mau aktif berfikir. Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik sehingga hasil yang dicapai bisa optimal.

c. Lebih mengaktifkan siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya dengan memberikan motivasi dan penguatan.

Pada siklus II terdapat refleksi, ini merupakan perbaikan refleksi siklus I. Refleksi siklus II sebagai berikut:

1)Kegiatan yang dilaksanakan siklus II pertemuan kedua ini secara keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran Jigsaw karena sebelumnya guru telah menginformasikan topik pembelajaran.

2) Guru dapat memotivasi siswa dengan baik membimbing siswa dalam melakukan presentasi dan menanggapi dengan baik apabila ada siswa yang bertanya, baik secara individu maupun kelompok.

3)Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan interaktif dan komunikatif dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.


(10)

4)Indikator Motivasi belajar sebagai berikut :

a) Rasa tanggung jawab kelompok sebanyak sebesar 80%. b)Semangat kelompok memecahkan masalah sebesar 83%. c) Komunikasi antar teman dalam kelompok sebesar 80%. d)Menghargai pendapat teman kelompok sebesar 80% 5) Hasil Pelaksanaan tindakan

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 didapatkan siswa yang kerjasamanya masih rendahsebanyak 3 siswa atau sebesar 19% , dan siswa yang sudah memiliki disiplin tinggi sebanyak 13 siswa atau 81%.

Dari data di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran subtema tubuhku pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur tentang peningkatan kerjasama siswa pada pembelajaran subtema tubuhku melalui model pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas I SD Negeri Kemadohbatur. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Indikator motivasi belajar

a) Rasa tanggung jawab kelompok yaitu pada pra siklus 48%, Siklus I 64%, dan Siklus II 80%.

b)Semangat kelompok memecahkan masalah yaitu pada pra siklus 43%, Siklus I 64%, dan Siklus II 83%.

c) Komunikasi antar teman dalam kelompok yaitu pada pra siklus 46%, Siklus I 65%, dan Siklus II 80%.

d)Menghargai pendapat teman kelompok yaitu pada pra siklus 45%, Siklus I 68%, dan Siklus II 80%.


(11)

2. Presentasi kerjasama siswa:

Presentase kerjasama siswa yaitu pada pra siklus 19%, siklus II 56% dan siklus III 81%. Dari indikator pencapaian yang diharapkan peneliti sudah sesuai target yaitu sebesar 81%, sudah tercapai pada siklus II sehingga tidak perlu dilakukan tindak lanjut lagi karena sudah sesuai dengan harapan peneliti.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran subtema tubuhku pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : PSKGJ FKIP UMS.

Suwandi, Joko.2011.Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta : PSKGJ FKIP UMS.

Wahyu, Agus Budi, dan Zabda, Sutan Zahrir. 2011. Strategi Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta. PSKGJ-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.

Sugiarto.2012.Upaya peningkatan hasil belajar matematika melalaui penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw pasa siswa kelas VA SD Kristen Satya Wacana Salatiga Semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga : UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Samino, Marsudi Saring.2012. LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta : Fairuz Media.

http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/kerjasama.html (diakses pada tanggal 18 september 2014 )

http://ayomengajarindonesia.blogspot.com/2012/12/belajar-kelompok.html(diakses pada tanggal 18 september 2014 )

http://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajaran-jigsaw/(diakses pada tanggal 18 september 2014)


(13)

http://ninaruspinacivic.blogspot.com/2012/04/makalah-metode-pembelajaran-jigsaw.html(diakses pada tanggal 20 september 2014 )

http://ninaruspinacivic.blogspot.com/2012/2014/makalah-metode-pembelajaran-jigsaw.html(diakses pada tanggal 18 september 2014)

http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-karakteristik-penelitian.html.(diakses pada tanggal 18 september 2014 )


(1)

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tindakan yang dilakukan guru peneliti adalah untuk meningkatkan kerjasama siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur. Adapun permasalahannya adalah :“ Apakah penerapan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran sub tema tubuhku pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kemadohbatur tahun pelajaran 2014/2015”. Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Setelah melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran jigsaw terdapat refleksi. Refleksi pada siklus I bertujuan untuk memeperbaiki tindakan mengajar siklus selanjutnya. Refleksi pada Siklus I yaitu :

a. Pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana, tetapi hasil yang dicapai pada siklus I belum maksimal sesuai yang kriteria yang diharapkan dalam penelitian. Pembelajaran belum terlalu interaktif, guru kurang interaksi dengan siswa dan guru belum dapat menyesuaikan diri dengan baik.

b. Guru kurang memotivasi siswa dan kurang memberikan bimbingan baik

secara individu maupun kelompok kepada siswa, sehingga dalam kelompok siswa kurang bekerjasama dan hasilnya kurang optimal.

c. Kurang mengembangkan proses pembelajaran, karena tidak

menginformasikan topik pembelajaran kepada siswa sebelum proses kegiatan belajar mengajar.

d. Banyak siswa yang malu dan tidak mau bertanya maupun mengemukakan pendapat karena mereka takut salah.

e. Indikator motivasi menunjukkan bahwa

1)Rasa bertanggung jawab kelompok dalam proses diskusi saat

menyelesaikan masalah sebesar 64%.

2)Semangat kelompok dalam memecahkan masalah sebesar 64%.

3)Komunikasi terhadap teman dalam kelompok sebesar 65%.


(2)

f.

Hasil Pelaksanaan tindakan

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 didapatkan siswa yang disiplinnya kurang sebanyak 7 siswa atau sebesar 43%, dan siswa yang sudah memiliki disiplin tinggi sebanyak 9 siswa sebesar 56%.

Pada Siklus II Guru peneliti mengadakan perbaikan dengan merencanakan pembelajaran sebagai berikutr :

a. Mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin dan

menginformasikan topik pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dengan tujuan siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.

b. Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa dalam mempresentasikan hasil, dan memberikan motivasi pada siswa agar tidak takut mengeluarkan pendapat serta memberikan rangsangan agar siswa mau aktif berfikir. Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik sehingga hasil yang dicapai bisa optimal.

c. Lebih mengaktifkan siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya dengan memberikan motivasi dan penguatan.

Pada siklus II terdapat refleksi, ini merupakan perbaikan refleksi siklus I. Refleksi siklus II sebagai berikut:

1)Kegiatan yang dilaksanakan siklus II pertemuan kedua ini secara keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran Jigsaw karena sebelumnya guru telah menginformasikan topik pembelajaran.

2) Guru dapat memotivasi siswa dengan baik membimbing siswa dalam melakukan presentasi dan menanggapi dengan baik apabila ada siswa yang bertanya, baik secara individu maupun kelompok.


(3)

4)Indikator Motivasi belajar sebagai berikut :

a) Rasa tanggung jawab kelompok sebanyak sebesar 80%.

b)Semangat kelompok memecahkan masalah sebesar 83%.

c) Komunikasi antar teman dalam kelompok sebesar 80%.

d)Menghargai pendapat teman kelompok sebesar 80%

5) Hasil Pelaksanaan tindakan

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 didapatkan siswa yang kerjasamanya masih rendahsebanyak 3 siswa atau sebesar 19% , dan siswa yang sudah memiliki disiplin tinggi sebanyak 13 siswa atau 81%.

Dari data di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran subtema tubuhku pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur tentang peningkatan kerjasama siswa pada pembelajaran subtema tubuhku melalui model pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas I SD Negeri Kemadohbatur. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Indikator motivasi belajar

a) Rasa tanggung jawab kelompok yaitu pada pra siklus 48%, Siklus I 64%, dan Siklus II 80%.

b)Semangat kelompok memecahkan masalah yaitu pada pra siklus 43%,

Siklus I 64%, dan Siklus II 83%.

c) Komunikasi antar teman dalam kelompok yaitu pada pra siklus 46%, Siklus I 65%, dan Siklus II 80%.

d)Menghargai pendapat teman kelompok yaitu pada pra siklus 45%, Siklus I 68%, dan Siklus II 80%.


(4)

2. Presentasi kerjasama siswa:

Presentase kerjasama siswa yaitu pada pra siklus 19%, siklus II 56% dan siklus III 81%. Dari indikator pencapaian yang diharapkan peneliti sudah sesuai target yaitu sebesar 81%, sudah tercapai pada siklus II sehingga tidak perlu dilakukan tindak lanjut lagi karena sudah sesuai dengan harapan peneliti.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran subtema tubuhku pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kemadohbatur


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : PSKGJ FKIP UMS.

Suwandi, Joko.2011.Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta : PSKGJ FKIP UMS.

Wahyu, Agus Budi, dan Zabda, Sutan Zahrir. 2011. Strategi Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta. PSKGJ-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.

Sugiarto.2012.Upaya peningkatan hasil belajar matematika melalaui penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw pasa siswa kelas VA SD Kristen Satya Wacana Salatiga Semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga : UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Samino, Marsudi Saring.2012. LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta : Fairuz Media.

http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/kerjasama.html (diakses pada tanggal 18 september 2014 )

http://ayomengajarindonesia.blogspot.com/2012/12/belajar-kelompok.html(diakses pada tanggal 18 september 2014 )

http://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajaran-jigsaw/(diakses pada tanggal 18 september 2014)


(6)

http://ninaruspinacivic.blogspot.com/2012/04/makalah-metode-pembelajaran-jigsaw.html(diakses pada tanggal 20 september 2014 )

http://ninaruspinacivic.blogspot.com/2012/2014/makalah-metode-pembelajaran-jigsaw.html(diakses pada tanggal 18 september 2014)

http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-karakteristik-penelitian.html.(diakses pada tanggal 18 september 2014 )


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LONCAT HARIMAU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PANJANG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

10 44 48

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SD NEGERI 1 MATARAM GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 25

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1 SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 67

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEMA PERISTIWA PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GADINGREJO 2012/2013

0 12 50

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

UPAYA PENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE BERBANTU MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS 5 SEMESTER II SD NEGERI 1 DANYANG KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17

PENINGKATAN HASILBELAJAR IPS MELALAUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW 1 PADA SISWA KELAS IV SD 2 SIDOREKSO KUDUS TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 23