PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1 SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menyiapkan diri dalam perananya dimasa akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia, ruang dan waktu yang tidak dimulai atau diakhiri di sekolah, tetapi diawali dalam keluarga dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya digunakan untuk membangun kehidupan pribadi agama, masyarakat, keluarga dan negara. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili lembaga yang bertanggung jawab didalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat yang sering disebut dengan Tri Pusat Pendidikan.

Tujuan dari proses pembelajaran adalah penguasaan konsep dan hasil belajar yang memuaskan. Sikap kurang aktif siswa seperti tidak berani bertanya atau mengungkapkan hasil pekerjaanya di depan kelas, kurang bergairah dan kadang-kadang ada siswa yang bermain sendiri dalam kelas merupakan masalah yang dihadapi di SD Negeri 2 Sukoharjo II. Strategi yang digunakan masih menyajikan ceramah sebagai pilihan utama dalam pembelajaran. Guru terlalu banyak memberikan informasi dan kemudian memberikan contoh selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal seperti yang telah dikerjakan guru.


(2)

Hal – hal rutin seperti ini dilaksanakan setiap kali pertemuan di kelas sehingga membuat siswa bosan dan tidak mampu memahami konsep sehingga prestasi belajar masih rendah, Dari prestasi belajar siswa kelas 1 semester genap tahun pelajaran 2011-2012 diketahui bahwa dari 24 siswa yang tuntas hanya 8 siswa atau 33,33 %, hal ini di dasarkan bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SD Negeri 2 Sukoharjo II adalah 60. Ketidak tuntasan ini salah satunya disebabkan metode yang digunakan belum dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Dalam upaya itu siswa perlu guru sebagai pengarah dan pembimbing. Dalam kelas tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi dengan alat bantu yang dikenal siswa disekitarnya, dari pada memberi informasi. Pendidikan siswa kelas I Sekolah Dasar masih identik dengan dunia bermain, karena siswa kelas I belum dapat melepas keterkaitannya dengan pendidikan Taman Kanak-Kanak sebelumnya, karena itu benda-benda disekitar sekolah sangat membantu proses pembelajaran siswa.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas peneliti ingin meningkatkan kemampuan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo II dalam meningkatkan prestasi belajar dengan model pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah.


(3)

Keterkaitan ini dapat terbentuk :

a. keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran dengan kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak;

b. keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam beberapa mata pelajaran dengan kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak.

Dengan pembelajaran terpadu diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Prestasi belajar masih rendah

b. Pembelajaran kurang menarik karena tidak menggunakan media pembelajaran.

c. Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. d. Guru belum menggunakan model pembelajaran terpadu.

e. Adanya suatu pandangan bahwa pengetahuan adalah suatu perangkat yang harus dihafal.


(4)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan pembelajaran terpadu dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas I SD Negeri 2 Sukoharjo II Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kabupaten Pringsewu melalui model pembelajaran terpadu.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan peran siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi Guru

Dengan hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menjadikan pembelajaran terpadu sebagai alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

3. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah pada tingkat sekolah dasar.


(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar

Seseorang menjadi dewasa melalui proses belajar dan pengalaman yang diperoleh semasa hidupnya. Belajar dapat meningkatkan kualitas manusia baik dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat bermanfaat bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Beberapa ahli mendefinisikan belajar secara berbeda yang pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama. Seperti yang dinyatakan Slameto (2003:2) bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Selaras dengan itu Hamalik (2001:27) mengartikan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Selanjutnya Tirtarahardja (2005:51) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri, belajar dibawah bimbingan pengajar.

Berdasarkan beberapa definisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan seluruh unsur yang ada pada dirinya, baik itu unsur kognitif, afektif maupun psikomotorik untuk melakukan pengalaman dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya sehingga membentuk suatu perubahan dalam dirinya melalui bimbingan belajar.


(6)

Dalam kegiatan belajar harus didapat di dalamnya suatu tanda atau ciri, sehingga seseorang dikatakan belajar. Karena ada seseorang dikata belajar tetapi justru yang terjadi adalah bermain. Walaupun ada pemahan tentang belajar sambil bermaian atau bermain sambil belajar. Untuk itu satu kegiatan dapat dikategorikan belajar harus mempunyai ciri-ciri tertentu.

Menurut Sudjana (1990), kegiatan belajar memiliki ciri-ciri. seperti: a. Siswa berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan tercapainya

Mengajar bukan berarti cukup mendengarkan saja dan bersikap diam untuk tidak untuk mengganggu melainkan didalamnya ada proses memperhatikan, mau bertanya, mencoba dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan pelajaran yang timbul berasal dari siswa maupun dari guru itu sendiri. Dengan sikap aktif akan berpengaruh positif terhadap hasil belalar.

b. Adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan. Keputusan siswa terhadap lingkungan terhadap mengakibatkan terhentinya proses pemahaman terhadap materi ajar yang menjadi objek dalam pembelajaran, sehingga proses itu harus berjalan melalui bermacam pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu. Pengalaman belajar bersumber dari suatu kebutuhan dan tujuan peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.

c. Belajar merupakan proses berkelanjutan hingga mendapat pengertian yang mendalam, sehingga hasil belajar itu diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya. Kebermaknaan dalam belajar menyangkut berbagai


(7)

aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

d. Mengembangkan kemampuan siswa kearah lebih maju dan baik, hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

B. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Nashar (2004:77) berpendapat belajar itu sendiri adalah suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Prestasi belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut terjadi dengan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:3) prestasi belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Sementara itu Larasati (2005:11) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu proses belajar. Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.


(8)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kepandaian dalam penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang telah dicapai oleh seseorang baik tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotor. Suatu proses belajar tidak hanya sebagai indikator ketercapaian hasil, tetapi juga sebagai indikator ketercapaian proses pembelajaran. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah suatu faktor yang ada dalam diri individu seperti kecerdasan, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor ekstern adalah suatu faktor yang berasal dari luar individu seperti keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.

C. Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah. Keterkaitan ini dapat terbentuk :

a. keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran dengan kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak;

b.keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam beberapa mata pelajaran

dengan kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak.

Menurut Joni (1996:3), pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun


(9)

kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta konsep keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Menurut Departemen Pendidikan & kebudayaan (1996), pembelajaran terpadu memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya.

b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

c. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.

d. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu penekanan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan pengertian arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep – konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.


(10)

Pembelajaran terpadu sebagai pendekatan baru merupakan seperangkat wawasan dan aktifitas berpikir dalam merancang butir-butir pembelajaran yang ditunjukkan untuk menguntai tema, topik maupun pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara simultan.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2009), karakteristik pembelajaran terpadu adalah :

a. Pembelajaran berpusat pada siswa,

Hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran moderen yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peran guru lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktifitas belajar.

b. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata atau konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yag lebih abstrak.

c. Dalam pembelajaran terpadu pemisah antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, bahkan dalam pelaksanan di kelas-kelas awal sekolah


(11)

dasar. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan siswa.

d. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.

e. Pembelajaran terpadu bersifat luwes atau fleksibel.

Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu pelajaran ke mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dengan keadaan lingkungan dimana siswa dan sekolah berada.

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Pembelajaran terpadu dilandasi oleh landasan filosofis, psikologis dan landasan praktis. Landasan filosofis mencakup progresivisme, konstruktivisme dan humanisme. Landasan psikologis mencakup psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Landasan praktis dilandasi prinsip-prinsip perkembangan dunia pengetahuan, pemberian pelajaran di sekolah, kolaborasi atara berbagai mata pelajaran dan adanya kesenjangan yag terjadi antara teori dan praktik.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2009), manfaat pembelajaran terpadu adalah :

a. Banyak topik – topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari siswa.


(12)

b. Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran.

c. Pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai dengan daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.

d. Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.

Strategi pembelajaran terpadu dengan cara memadukan materi dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran. Dalam 1 (satu) kegiatan pembelajaran siswa belajar berbagai mata pelajaran, misalnya matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia. Cara ini biasa dilakukan dengan memadukan topik - topik (tema - tama) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa atau sesama guru berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa dengan penyesuaian dari materi - materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit tema (sub tema).

D. Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisir tentang


(13)

alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pelaksanaan pembelajaran IPA seperti diatas dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang sekarang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum KTSP selain dirumuskan tentang tujuan pembelajaran IPA juga dirumuskan tentang ruang lingkup pembelajaran IPA, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan arah pengembangan pembelajaran IPA untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk


(14)

penilaian. Sehingga setiap kegiatan pendidikan formal di SD harus mengacu pada kurikulum tersebut.

Dalam Standar Isi dan Penentuan Standar Kelulusan yang dituliskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannnya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah Penerapan pembelajaran terpadu dapat meningkatkan prestasi belajar IPA kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.


(15)

BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam suatu sistem yang saling terkait yaitu melalui langkah berdaur (siklus). Menurut Suharsimi Arikunto (2008:17) siklus dimulai dari perencanaan (planning), diteruskan dengan pelaksanaan (action), diikuti dengan pengamatan sistematik terhadap hasil tindakan yang dilakukan (observing), dan refleksi terhadap hasil pengamatan (reflecting) dan seterusnya

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian di SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April – Juni 2012.

C. Subjek Tindakan Pembelajaran

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas 1 semester genap tahun pelajaran 2011-2012 SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu sebanyak 24 orang siswa.


(16)

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini ditunjukan dalam bagan siklus penelitian tindakan kelas kelas pada gambar berikut :

Gambar 1. Siklus Penelitian

Gambaran umum penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu :

Permasalahan Perencanaan tindakan I

Pelaksanaan tindakan I

Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I

Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

pengumpulan data II Siklus I Siklus II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya


(17)

Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan I

a) Melakukan pertemuan awal dengan 1 guru teman sejawat selaku observer untuk membicarakan persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama penelitian.

b)Mengkaji kurikulum 2006 untuk menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. c) Menyusun silabus.

d)Membuat RPP yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. e) Mempersiapkan alat peraga dan bahan yang diperlukan untuk

melaksanakan tindakan.

f) Mempersiapkan lembar pengamatan observasi. g)Menyusun lembar kerja siswa.

h)Menyusun soal-soal tes akhir siklus.

2. Pelaksanaan Tindakan I

a) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 1 observer.

b)Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh siswa yang berhubungan dengan meteri yang akan dibahas.

c) Peneliti membagikan lembar kerja siswa, untuk dikerjakan siswa agar dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasar pengalaman belajarnya, dengan bimbingan seperlunya dari guru.


(18)

d)Peneliti membantu untuk membetulkan jawaban siswa jika masih ada yang salah.

e) Peneliti bersama siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.

f) Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

3. Pengamatan Tindakan I

Tahap ini dilaksanakan pada waktu tindakan sedang berjalan dari hasil pengamatan yang penulis dan observator yang telah dilakukan diperoleh bahwa :

a) Siswa masih banyak yang kurang aktif terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung,

b)Beberapa siswa mengalami kesulitan tidak berani bertanya.

c) Siswa masih kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas.

4. Refleksi

Hambatan-hambatan yang dihadapi berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I adalah :

a) Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

b)Kurangnya rasa percaya diri pada siswa untuk mengemukakan hasil pekerjaannya di depan kelas.


(19)

c) Siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran tidak berani bertanya.

Kelebihan dalam pelaksaan siklus I adalah

1. Kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. 2. Guru tidak lagi menggunakan metode konvensional melainkan

menggunakan model pembelajaran terpadu yang melibatkan keafktifan siswa dalam pembelajaran.

3. Guru menggunakan alat bantu atau alat peraga yang dikenal siswa disekitarnya

Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Tindakan II

a) Mendiskusikan dan memantapkan rencana pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I.

b) Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama.

c) Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.

d) Mempersiapkan lembar observasi e) Menyusun lembar kerja siswa. f) Menyusun soal-soal tes akhir siklus.

g) Mempersiapkan angket yang akan dibagikan pada akhir siklus setelah tes dilaksanakan.


(20)

2. Pelaksanaan Tindakan II

a) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 1 observer.

b) Membagikan LKS, untuk dikerjakan dengan bimbingan seperlunya dari guru.

c) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya, peneliti membantu membetulkan jawaban siswa jika ada yang salah.

d) Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran.

e) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.

f) Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

g) Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran terpadu.

3. Pengamatan Tindakan II

Dari hasil pengamatan yang telah penulis laksanakan bersama dengan observator, ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a) Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran sebagai subyek penelitian.

b) Kepercayaan diri siswa mulai timbul sehingga banyak siswa yang ingin mempresentasikan hasil kerjanya ke depan kelas.


(21)

c) Beberapa siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami materi yang sedang dipelajari.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan pada siklus II, hambatan yang dialami adalah : a) Adanya siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Peneliti

melakukan pendekatan kepada siswa, ternyata siswa tersebut mempunyai masalah sosial ekonomi dan kehidupan keluarga yang kurang harmonis sehingga berpengaruh pada pembelajarannya. b) Beberapa siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami materi

yang yang sedang dipelajari.

Kelebihan dalam pelaksanaan siklus II adalah :

1. Timbulnya rasa percaya diri pada siswa untuk mengemukan hasil pekerjaannya di depan kelas.

2. Kegiatan pembelajaran lebih aktif. 3. Hasil belajar siswa meningkat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data berupa :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati hasil belajar siswa. Dalam pengamatan hasil belajar siswa dibantu oleh rekan sejawat atau guru mitra selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.


(22)

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data obyektif yang tidak terungkap pada lembar observasi meliputi prilaku – prilaku khusus yang ada pada siswa dan termasuk juga permasalahan yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada pelaksanaan langkah selanjutnya demi tercapainya keberhasilan yang diharapkan. 3. Tes

Tes awal dilakukan untuk menentukan kelompok belajar atau diskusi dan tes tertulis pada setiap akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan pembelajaran terpadu menggunakan alat peraga realia.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan cara : 1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui data hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran terpadu yang diambil dari nilai tes pada setiap siklus dihitung dengan menggunakan rumus :

�� �� = � � � � � �

untuk mengetahui persentase hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :


(23)

Keterangan

Pb = Persentase banyak siswa yang memperoleh nilai >= 60.

Xb = Jumlah siswa yang memperoleh nilai >= 60

N = Jumlah seluruh siswa

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar siswa yang memperoleh nilai minimal 60 mencapai 75 %.


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Setelah penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama dua siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

“Pembelajaran dengan model pembelajaran terpadu dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II tahun pelajaran 2011/2012”

B. Saran-Saran

Berdasarkan dari hasil yang peneliti capai dalam penelitian ini maka dapat peneliti sarankan :

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat meningkatkaan keaktifannya dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Bagi Guru

Dengan hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menjadikan pembelajaran terpadu sebagai alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.S. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bineka Aksara. Depdikbud. 1996. Materi Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2009. Materi Pelatihan KTSP. Pringsewu: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono.1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Joni,T.R. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Larasati,C. Milburga. 2005. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar. Yogyakarta: Kansius.

Oemar, Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Nashar, Haji. 2004. Peran Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta : Delia Press.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sujana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Soemadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Angkasa Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta


(26)

(27)

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1

SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh Setyaningsih

Masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah prestasi belajar IPA siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah. Dalam kegiatan pembelajaran IPA di sekolah guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah sebagai satu-satunya metode yang digunakan sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan, akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan masalah yang dihadapi peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran terpadu dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II pada mata pelajaran IPA. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA, sedangkan bagi guru dapat meningkatkan profesionalisme guru untuk perbaikan pembelajaran, bagi sekolah dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran terpadu rata-rata prestasi belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa (33,33 %) dan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (66,67%) dengan rata-rata prestasi belajar 60,58. Pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran sehingga 16 siswa (66,67%) yang belum tuntas pada siklus I dapat mencapai ketuntasan pada siklus II dengan rata-rata evaluasi adalah 73,58. Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran terpadu dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II tahun pelajaran 2011-2012. Saran bagi guru yang lainnya agar menggunakan model pembelajaran terpadu karena model pembelajaran terpadu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah.


(28)

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1

SD NEGERI 2 SUKOHAJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

SETYANINGSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(29)

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1

SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

( Skripsi )

Oleh

SETYANINGSIH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(30)

Penulis dilahirkan pada tanggal 07 Juni 1962 di Desa Sukoharjo II, Sukoharjo Pringsewu merupakan anak ke-1 dari pasangan bapak Harjo suwito dan ibu Sumirah.

Pendidikan yang pernah di jalani :

1. SD N 1 Sukoharjo II, Sukoharjo 1975

2. SMP N Gadingrejo, Lampung Selatan Tahun 1980 3. SPG N 1 Tanjung Karang Tahun 1983

4. DII PGSD Universitas Terbuka Tahun 2003

Penulis sekarang mengajar sebagai guru SD N 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kab. Pringsewu. Penulis saat ini melanjutkan Strata 1 PGSD di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.


(31)

DAFTAR GAMBAR


(32)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Pengertian Belajar ... 5

B. Prestasi Belajar ... 7

C. Pembelajaran Terpadu ... 8

D. Pembelajaran IPA ... 13

E. Hipotesis Tindakan ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian ... 15

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

C. Subyek Penelitian ... 15

D. Prosedur Penelitian ... 16

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tindakan ... 24

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 26

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 30


(33)

(34)

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat”

(depag RI 1989:421)

Mengakui kekurangan diri adalah tangga buat mencapai cita-cita, berusaha terus mengisi

kekurangan

adalah keberanian luar biasa “


(35)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang berjudul : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Terpadu Kelas 1 SD Negeri 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd sebagai Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi.

5. Bapak Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. sebagai dosen pembahas yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen sebagai tim pengajar dalam pelaksanaan Program SI PGSD daalm jabatan yang telah memberikan banyak pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita Lampung.

7. Ibu Tri Purnamawati selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.


(36)

Kabupaten Pringsewu yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini.

9. Rekan – rekan mahasiswa jurusan keguruan sekolah dasar Universitas Lampung

Serta semua pihak yang telah membantu bantuan baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga proses penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karananya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya penyusunan skripsi dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sukoharjo, 19 Mei 2012 Penulis

Setyaningsih NPM 1013119175


(37)

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Sugiyanto, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. ………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(38)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SETYANINGSIH NPM : 1013119175

Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1 SD NEGERI 2

SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya. Pringsewu, Mei 2012

Yang membuat pernyataan

Setyaningsih NPM 1013119175


(39)

Penelitian ini saya persembahkan kepada :

1. Suami tercinta yang telah ikut memberikan dukungan.

2. Anak-anakku, yang saya sayangi Eka Marliana,Amd.F, Dessy Pranila R,Amd, Diah asri lestari, Dina Agil Pangestuti yang telah memberi dukungan untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.

3. Seluruh dewan guru di SD N 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kab. Pringsewu yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Khususnya kepada ibu kepala SD N 2 Sukoharjo II Ibu Tri Purnamawati.

5. Bapak Suhardianto, temanku yang telah memberikan bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini.


(40)

PEMBELAJARAN TERPADU KELAS I

SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : Setyaningsih NPM : 1013119175 Program Studi : S-1 PGSD Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. Drs. Sugiyanto, M.Pd. NIP 19590419 198503 1 004 NIP 19560616 198303 1 003

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia,

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang

berjudul : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Terpadu Kelas 1

SD Negeri 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd sebagai Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Kependidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi.

5. Bapak Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. sebagai dosen pembahas yang telah

memberikan banyak saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen sebagai tim pengajar dalam pelaksanaan Program SI PGSD

daalm jabatan yang telah memberikan banyak pengetahuan selama penulis

menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita

Lampung.

7. Ibu Tri Purnamawati selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan


(2)

8. Guru mitra serta dewan guru SD Negeri 2 Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Pringsewu yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal

penelitian ini.

9. Rekan – rekan mahasiswa jurusan keguruan sekolah dasar Universitas Lampung

Serta semua pihak yang telah membantu bantuan baik secara langsung ataupun tidak

langsung sehingga proses penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karananya

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya

penyusunan skripsi dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Sukoharjo, 19 Mei 2012 Penulis

Setyaningsih NPM 1013119175


(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Sugiyanto, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. ………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(4)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SETYANINGSIH NPM : 1013119175

Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS 1 SD NEGERI 2

SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya kerja saya sendiri dan

menurut sepengetahuan saya tidak berisi materi yang pernah dipublikasikan atau ditulis oleh

orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya

orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya

ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Pringsewu, Mei 2012

Yang membuat pernyataan

Setyaningsih NPM 1013119175


(5)

PERSEMBAHAN

Penelitian ini saya persembahkan kepada :

1. Suami tercinta yang telah ikut memberikan dukungan.

2. Anak-anakku, yang saya sayangi Eka Marliana,Amd.F, Dessy Pranila R,Amd, Diah

asri lestari, Dina Agil Pangestuti yang telah memberi dukungan untuk menyelesaikan

penelitian tindakan kelas ini.

3. Seluruh dewan guru di SD N 2 Sukoharjo II Sukoharjo Kab. Pringsewu yang telah

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Khususnya kepada ibu kepala SD N 2 Sukoharjo II Ibu Tri Purnamawati.

5. Bapak Suhardianto, temanku yang telah memberikan bantuannya dalam

menyelesaikan penelitian ini.


(6)

Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU KELAS I

SD NEGERI 2 SUKOHARJO II SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : Setyaningsih NPM : 1013119175 Program Studi : S-1 PGSD Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Drs. H. Maman Surahman, M.Pd. Drs. Sugiyanto, M.Pd. NIP 19590419 198503 1 004 NIP 19560616 198303 1 003

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 JATI AGUNG AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 8 68

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKOYOSO SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKOYOSO SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 31

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 36

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDANSARI SELATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 8 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 48

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARN TEMATIK PADA SISWA KELAS II DI SD NEGERI 1 BHAKTI NEGARA KABUPATEN WAY KANAN

0 5 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SD NEGERI 3 SUKOHARJO 1 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 59

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BAWEN 05

2 38 198

1 PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI CIPETUNG

0 0 16