PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN PATI KIDUL 05 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh : SEPTINA DEWI

A54E111020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jln. A. Yani Tromol Pos 1-Pabelan Kartasura Telp.(0271) 717417 Fax:715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Drs.Saring Marsudi, SH,M.Pd

NIP/NIK : 195211251980031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Septina Dewi NIM : A54E111020 Jurusan : PSKGJ PGSD

Judul Skripsi : PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN PATI KIDUL 05 TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 16 Januari 2014 Pembimbing,


(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini,saya

Nama : SEPTINA DEWI

NIM : A54E111020

Fakultas / Jurusan : KIP / PGSD Jenis : Skripsi

Judul : “PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN PATI KIDUL 05 TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.

2.Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta,... Yang menyatakan,

Septina Dewi NIM.A54E111020


(4)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN PATI KIDUL 05 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Septina Dewi, A54E111020, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013, 126 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran ips. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 , kepala sekolah sebagai subjek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 17 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini secara deskriptif komparatif dengan metode alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi belajar ips siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dalam indikator kuatnya kemauan untuk berbuat sebelum tindakan 47,05% pada siklus I pertemuan ke-1 sebesar 58,82% pertemuan ke-2 76,47% dan pada siklus II mencapai 82,35%, ketekunan dalam mengerjakan tugas sebelum tindakan 52,94% pada siklus I pertemuan ke-1 52,94% pertemuan ke-2 76,47% dan pada siklus II mencapai 88,23%, dapat mempertahankan pendapatnya sebelum tindakan 35,29% pada siklus I pertemuan ke-1 47,05% pertemuan ke-2 70,58% dan pada siklus II mencapai 76,74%, lebih senang bekerja sendiri sebelum tindakan 47,05% pada siklus I pertemuan ke-1 58,82% pertemuan ke-2 70,58% dan pada siklus II mencapai 82,35%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan motivasi belajar ips pada siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Ajaran 2013/2014.


(5)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara . Sedangkan belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas ) yang ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan .

Motivasi merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran karena keberadaanya sangat berarti bagi perbuatan belajar (Uno, 2007: 23). Selain itu motivasi belajar merupakan faktor psikis yang dapat menumbuhkan gairah, menimbulkan perasaan senang dan semangat untuk belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan berhasil pula proses belajar siswa. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di SDN Pati Kidul 05 pada proses pembelajaran IPS masih saya jumpai adanya motivasi belajar siswa yang masih rendah, yaitu seperti siswa kurang bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung sehingga terlihat pasif, banyak siswa yang tidak memperhatikan apa yang di sampaikan guru sehingga terlihat banyak siswa yang mengobrol sendiri bahkan ada yang bermain sendiri sementara guru menyampaikan materi, siswa tidak berani bertanya kepada guru, sehingga hal ini dapat mempengaruhi prestasi siswa khususnya mata pelajaran IPS.

Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan yang khususnya berlangsung di sekolah adalah adanya interaksi aktif antara siswa dan guru. Guru bukan hanya menjadi pusat dari kegiatan belajarmengajar, namun keterlibatan siswa aktif dan penggunaan sumber belajar menjadi hal yang tidak kalah pentingnya. Agar dapat memancing siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar-mengajar, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.


(6)

Di antaranya adalah dengan menguasai dan dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran dan menggunakan berbagai sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat tercipta kondisi pembelajaran yang baik di kelas dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang baik pula.Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan langkah - langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Hal yang harus dilakukan salah satunya dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa agar siswa dapat berpikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sebagian guru berpikir bahwa mereka sudah menerapkan cooperative learning tiap kali menyuruh siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil. Tetapi guru belum memperhatikan adanya aktivitas kelas yang terstruktur sehingga peran setiap anggota kelompok belum terlihat.

Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). NHT merupakan pendekatan struktur informal dalam cooperative learning. Menurut Spencer Kagan (dalam Sitti Maesuri, 2002 : 11) NHT merupakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa.

Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun terutama pada siswa SD yang merupakan pemula dalam pembelajaran kooperatif.

Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah tersebut dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.


(7)

Rumusan Masalah

“Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning melalui tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV ?”

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti kali ini adalah : 1. Tujuan Umum :

a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar.

b. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. c. Untuk memperbaiki prestasi belajar siswa.

d. Untuk mengoptimalkan penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang sesuai dengan metode yang tepat.

2. Tujuan Khusus :

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis.

Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah masing-masing, sehingga tercipta manusia berkualitas yang berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain serta berguna bagi bangsa maupun negara.

2. Manfaat Praktis a. Sekolah

Sebagai informasi adanya peningkatan di sekolah tersebut, setelah dilaksanakan PTK yang akan berdampak dalam upaya peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran.

b. Guru

Sebagai bahan informasi, kejadian dan refleksi diri bagi guru agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan


(8)

menyenangkan demi meningkatkan prestasi belajar siswa. Manfaat yang di dapat bagi guru antara lain :

1. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran. 2. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.

3. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan. 4. Meningkatkan rasa percaya diri guru.

c. Siswa

Manfaat bagi siswa antara lain ;

1. Meningkatkan motivasi dan semangat belajar.

2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 3. Meningkatkan peran aktif dan kreatif pada setiap pembelajaran. LANDASAN TEORI

1. Pembelajaran Model Kooperatif Tipe NHT.

NHT merupakan pendekatan struktural pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan oleh Spencer Kagan (Kagan:1992). NHT memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) Melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, 2) melatih siswa untuk bisa menjadi tutor Sebaya, 3) memupuk rasa kebersamaan, 4) membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan”.Kelemahan NHT menurut Krismanto (2003:65) adalah “1) Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan, 2) Guru harus bisa memfasilitasi siswa, 3) tidak semua mendapat giliran”. 2. Motivasi Belajar.

Motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri. Indikator motivasi belajar yang akan diungkap yaitu: 1) Kuatnya kemauan untuk berbuat. 2)

Ketekunan dalam mengerjakan tugas. 3) Dapat mempertahankan

pendapatnya. 4) Lebih senang bekerja mandiri. Dimyati & Mudjiono (2009)

mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain adalah cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya guru dalam membelajarkan siswa.


(9)

3. Pembelajaran IPS.

IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. tujuan dari pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar, adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pati Kidul 05, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Pati Kidul 05 tahun pelajaran 2013 / 2014. Adapun jumlah siswanya yaitu anak yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Sumber data diperoleh dari hasil observasi pembelajaran, wawancara, hasil tes atau evaluasi belajar siswa dan dokumentasi dalam proses pembelajaran.


(10)

Pengumpulan Data

a. Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti.

b. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.

c. Wayan Nurkencana (1993: 23) tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak.

d. Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa data arsip sekolah atau administrasi sekolah atau kelas.

Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi motivasi belajar siswa dan lembar observasi motivasi guru. 2. Pedoman wawancara, cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.

3. Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas.

4. Dokumentasi yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran,daftar nama anak, daftar kelompok,lembar observasi,foto kegiatan.

Tehnik Validasi Data

Validasi data yang digunakan adalah Triangulasi. Triangulasi ini dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode.

Tehnik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan tehnik deskriptif komparatif. Yaitu dengan cara mendeskripsikan/menggambarkan dan membandingkan motivasi belajar mata pelajaran IPS pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.


(11)

Indikator Pencapaian

Adapun yang menjadi indikator penacapaian adalah kuatnya kemauan untuk berbuat mencapai 80%,ketekunan dalam mengerjakan tugas mencapai 80%,dapat mempertahankan pendapatnya mencapai 75%,lebih senang bekerja mandiri mencapai 80%.

HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN Profil Sekolah

Nama Sekolah : SDN Pati Kidul 05 Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Ds.Kranggan RT 05 RW 03 Pati Kidul Visi dan Misi Sekolah

1. Visi

Terwujudnya lulusan SDN Pati Kidul 05 yang cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia,berbudaya, mandiri dan cinta tanah air.

2. Misi

1. Melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dengan prinsip-prinsip profesional.

2. Menanamkan dasar-dasar perilaku, budi pekerti dan akhlak mulia. 3. Menumbuhkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis,

berhitung, kewirausahaan dan etos kerja.

4. Melaksanakan pengelolaan sekolah berdasarkan manajemen berbasis sekolah.

5. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Deskripsi Awal

Hasil observasi awal dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 kurang termotivasi dalam pembelajaran IPS. Penyebabnya antara lain metode yang dipakai guru kurang efektif karena guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Selama pembelajaran pun siswa terlihat kurang berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru. Untuk meningkatkan motivasi siswa diperlukan metode atau model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together. Model pembelajaran ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut : (1) Guru mampu


(12)

memberikan motivasi belajar, memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri siswa. (2)Adanya kemauan siswa untuk berbuat. (3)Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas.(4)Siswa mampu dalam mempertahankan pendapatnya. (5)Adanya kemandirian pada siswa dalam bekerja.

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilakukan dua kali pertemuan yaitu tanggal 19-26 November 2013, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan awal ini dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dilanjutkan dengan absensi dan apersepsi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat 76,47%, ketekunan dalam mengerjakan tugas 76,47%, dapat mempertahankan pendapatnya 70,58% dan lebih senang bekerja sendiri 70,58%.Ini berarti dibandingkan dengan sebelum diadakan siklus I ada peningkatan motivasi belajar siswa.

Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan tanggal 03 Desember 2013. Pada siklus II guru meningkatkan kinerja, bimbingan serta pengarahan terhadap siswa agar siswa lebih fokus. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat 82,35%, ketekunan dalam mengerjakan tugas 88,23%, dapat mempertahankan pendapatnya 76,47% dan lebih senang bekerja sendiri 82,35%.Ini berarti sudah mencapai indikator pencapaian.

Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas IV (observer) yang terlibat dalam proses penelitian ini.Guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian,pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya motivasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV adalah dengan metode kooperatife tipe NHT.


(13)

Peningkatan motivasi belajar siswa dari mulai kegiatan pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II dapat ditunjukkan dengan gambar grafik di bawah ini :

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :“Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hal ini terbukti dengan ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat pada siklus I (76,47%) siklus II meningkat (82,35%) , ketekunan dalam mengerjakan tugas siklus I (76,47%) siklus II meningkat (88,23%) dapat mempertahankan pendapatnya siklus I (70,58%) siklus II meningkat (76,47%) dan lebih senang bekerja sendiri siklus I(70,58%) siklus II meningkat (82,35%). Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah.

Kepala sekolah disarankan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru-guru kelas dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2. Bagi Guru :

0 20 40 60 80 100

1 2 3 4

pra siklus siklus I siklus II


(14)

a. Guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS. Salah satunya dengan menerapkan model NHT dalam pembelajaran IPS, karena dapat meningkatkan motivasi belajar IPS .

b. Guru perlu memperbanyak latihan dan inovasi dalam pembelajaran. Peneliti Berikutnya.

3. Bagi peneliti.

Bagi peneliti yang tertarik pada masalah serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan model pembelajaran yang lebih variatif, sehingga pembelajaran IPS bagi siswa dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun,(2003), Psikologi Pendidikan. PT Rosda Karya Remaja, Bandung.

AL Krismanto,(2003), Beberapa Teknik,Model, Dan Strategi Dalam Pembelajranan, Yogyakarta, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah.

A.M. Sardiman,(2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi,(2006), PenelitianTindakan Kelas, Jakarta, Bina Aksara

Depdiknas,(2006). Kurikulum KTSP Tingkat Satuan Sekolah Dasar, Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dikdasmen.

Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamilik Oemar,(2008), Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Baru. Hamzah,B. Uno,(2006), Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Handoko,(1996), Motivasi Daya Penggerak Tingkah laku. Yogyakarta:Kanisius. Haryanto,(2004),Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas IV.Jakarta,Penerbit Erlangga. Joko Suwandi, (2011), Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta : FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, Lexy,(2007), Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution S., (2004), Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, (2001). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.

Rubino Rubiyanto, (2011), Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : FKIP Muhammadiyah Surakarta.


(1)

3. Pembelajaran IPS.

IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. tujuan dari pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar, adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pati Kidul 05, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Pati Kidul 05 tahun pelajaran 2013 / 2014. Adapun jumlah siswanya yaitu anak yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Sumber data diperoleh dari hasil observasi pembelajaran, wawancara, hasil tes atau evaluasi belajar siswa dan dokumentasi dalam proses pembelajaran.


(2)

Pengumpulan Data

a. Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti.

b. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.

c. Wayan Nurkencana (1993: 23) tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak.

d. Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa data arsip sekolah atau administrasi sekolah atau kelas.

Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi motivasi belajar siswa dan lembar observasi motivasi guru. 2. Pedoman wawancara, cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.

3. Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas.

4. Dokumentasi yang digunakan adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran,daftar nama anak, daftar kelompok,lembar observasi,foto kegiatan.

Tehnik Validasi Data

Validasi data yang digunakan adalah Triangulasi. Triangulasi ini dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode.

Tehnik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan tehnik deskriptif komparatif. Yaitu dengan cara mendeskripsikan/menggambarkan dan membandingkan motivasi belajar mata pelajaran IPS pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.


(3)

Indikator Pencapaian

Adapun yang menjadi indikator penacapaian adalah kuatnya kemauan untuk berbuat mencapai 80%,ketekunan dalam mengerjakan tugas mencapai 80%,dapat mempertahankan pendapatnya mencapai 75%,lebih senang bekerja mandiri mencapai 80%.

HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN Profil Sekolah

Nama Sekolah : SDN Pati Kidul 05 Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Ds.Kranggan RT 05 RW 03 Pati Kidul

Visi dan Misi Sekolah

1. Visi

Terwujudnya lulusan SDN Pati Kidul 05 yang cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia,berbudaya, mandiri dan cinta tanah air.

2. Misi

1. Melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dengan prinsip-prinsip profesional.

2. Menanamkan dasar-dasar perilaku, budi pekerti dan akhlak mulia. 3. Menumbuhkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis,

berhitung, kewirausahaan dan etos kerja.

4. Melaksanakan pengelolaan sekolah berdasarkan manajemen berbasis sekolah.

5. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

Deskripsi Awal

Hasil observasi awal dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 kurang termotivasi dalam pembelajaran IPS. Penyebabnya antara lain metode yang dipakai guru kurang efektif karena guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Selama pembelajaran pun siswa terlihat kurang berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru. Untuk meningkatkan motivasi siswa diperlukan metode atau model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together. Model pembelajaran ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut : (1) Guru mampu


(4)

memberikan motivasi belajar, memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri siswa. (2)Adanya kemauan siswa untuk berbuat. (3)Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas.(4)Siswa mampu dalam mempertahankan pendapatnya. (5)Adanya kemandirian pada siswa dalam bekerja.

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilakukan dua kali pertemuan yaitu tanggal 19-26 November 2013, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan awal ini dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama, dilanjutkan dengan absensi dan apersepsi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat 76,47%, ketekunan dalam mengerjakan tugas 76,47%, dapat mempertahankan pendapatnya 70,58% dan lebih senang bekerja sendiri 70,58%.Ini berarti dibandingkan dengan sebelum diadakan siklus I ada peningkatan motivasi belajar siswa.

Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan tanggal 03 Desember 2013. Pada siklus II guru meningkatkan kinerja, bimbingan serta pengarahan terhadap siswa agar siswa lebih fokus. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat 82,35%, ketekunan dalam mengerjakan tugas 88,23%, dapat mempertahankan pendapatnya 76,47% dan lebih senang bekerja sendiri 82,35%.Ini berarti sudah mencapai indikator pencapaian.

Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas IV (observer) yang terlibat dalam proses penelitian ini.Guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian,pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya motivasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV adalah dengan metode kooperatife tipe NHT.


(5)

Peningkatan motivasi belajar siswa dari mulai kegiatan pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II dapat ditunjukkan dengan gambar grafik di bawah ini :

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :“Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hal ini terbukti dengan ditemukan bahwa kuatnya kemauan untuk berbuat pada siklus I (76,47%) siklus II meningkat (82,35%) , ketekunan dalam mengerjakan tugas siklus I (76,47%) siklus II meningkat (88,23%) dapat mempertahankan pendapatnya siklus I (70,58%) siklus II meningkat (76,47%) dan lebih senang bekerja sendiri siklus I(70,58%) siklus II meningkat (82,35%).

Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah.

Kepala sekolah disarankan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru-guru kelas dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2. Bagi Guru :

0 20 40 60 80 100

1 2 3 4

pra siklus

siklus I


(6)

a. Guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS. Salah satunya dengan menerapkan model NHT dalam pembelajaran IPS, karena dapat meningkatkan motivasi belajar IPS .

b. Guru perlu memperbanyak latihan dan inovasi dalam pembelajaran. Peneliti Berikutnya.

3. Bagi peneliti.

Bagi peneliti yang tertarik pada masalah serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan model pembelajaran yang lebih variatif, sehingga pembelajaran IPS bagi siswa dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun,(2003), Psikologi Pendidikan. PT Rosda Karya Remaja, Bandung.

AL Krismanto,(2003), Beberapa Teknik,Model, Dan Strategi Dalam Pembelajranan, Yogyakarta, Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah.

A.M. Sardiman,(2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi,(2006), PenelitianTindakan Kelas, Jakarta, Bina Aksara

Depdiknas,(2006). Kurikulum KTSP Tingkat Satuan Sekolah Dasar, Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dikdasmen.

Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamilik Oemar,(2008), Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Baru. Hamzah,B. Uno,(2006), Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Handoko,(1996), Motivasi Daya Penggerak Tingkah laku. Yogyakarta:Kanisius. Haryanto,(2004),Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas IV.Jakarta,Penerbit Erlangga. Joko Suwandi, (2011), Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta : FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, Lexy,(2007), Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution S., (2004), Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, (2001). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.

Rubino Rubiyanto, (2011), Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : FKIP Muhammadiyah Surakarta.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)SISWA KELAS IV SDN 1 MARGODADI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 55

147 Perbedaan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan Kartu Soal dengan Model Pembelajaran Direct Instruction Di SMAN 7 Mataram Tahun Ajaran 20152016

0 0 7

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 73

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 6 66

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 2 49