Pengaruh Rotasi Kap, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Kualitas dari sebuah proses audit merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin bahwa laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan dapat dipercaya oleh masyarakat maupun pihak ke tiga lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit baik secara positif maupun negatif. Penelitian-penelitian terdahulu tentang kualitas audit menemukan hasil yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan penelitian ulang untuk memverifikasi teori tentang kualitas audit. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan di Indonesia. Data yang digunakan adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Variabel penelitian yang digunakan adalah Rotasi KAP, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien dan Kualitas Audit dengan proksi Opini Audit Going Concern. Dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan aplikasi SPSS 20, penelitian ini mencoba menguji pengaruh Rotasi KAP, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Rotasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, (2) Reputasi Auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, (3) Ukuran Perusahaan Klien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Kata kunci: kualitas audit, rotasi KAP, reputasi auditor, ukuran perusahaan klien, opini going concern.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The Quality of an audit process is very important to ensure that financial statement can be used as a basis for decision making and can be trusted by the public or other third parties. Many factors can affect audit quality both positively and negatively. Previous studies on the quality of audits found different results, so it need to be repeated to verify the theoretical research on audit quality. The purpose of this study is to find empirical evidence regarding the factors that affect the quality of audits on companies in Indonesia. The data used is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) years 2012-2014. Research variables used were Audit Firm Rotation, Auditor Reputation, Client Size and Audit Quality by proxy of Going Concern Audit Opinion. By using logistic regression analysis with SPSS 20 application, this study tried to examine the influence of the Audit Firm Rotation, Auditor Reputation, and Client Size on Audit Quality. The results were as follows : (1) Audit firm rotation does not significantly affect the quality of the audit, (2) auditor reputation does not significantly affect the quality of the audit, (3) Client Size does not significantly influence the quality of the audit.
Keywords: audit quality, audit firm rotation, auditor reputation, client size, going concern audit opinion
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Pembahasan ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10
2.1 Tinjauan Pustaka ... 10
2.1.1 Teori Agensi ... 10
2.1.2 Auditing ... 12
2.1.3 Kualitas Audit ... 16
2.1.4 Opini Going Concern ... 19
2.1.5 Rotasi KAP ... 21
2.1.6 Reputasi Auditor ... 23
2.1.7 Ukuran Perusahaan Klien ... 24
2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 25
2.2 Kerangka Pemikiran ... 31
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 34
2.3.1 Hubungan Rotasi KAP Terhadap Kualitas Audit ... 34
2.3.2 Hubungan Repotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 36
2.3.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit ... 36
2.3.4 Hubungan Rotasi KAP, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit ... 37
BAB 3. METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Objek Penelitian ... 39
3.2 Populasi dan Sample Penelitian ... 39
3.3 Teknik Pengambilan Data ... 41
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 41
3.5 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
3.5.2 Variabel Independen ... 42
3.6 Teknik Analisis Data ... 44
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.6.2 Uji Regresi Logistik ... 46
3.6.3 Uji Hipotesis ... 48
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 50
4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 51
4.1.3 Regresi Logistik ... 53
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... 56
4.2 Pembahasan ... 59
4.2.1 Pengaruh Rotasi KAP Terhadap Kualitas Audit ... 59
4.2.2 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 59
4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit ... 60
4.2.4 Pengaruh Rotasi KAP, Reputasi Auditor dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit ... 60
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ... 61
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Keterbatasan Masalah ... 62
5.3 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 25
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 43
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 50
Tabel 4.2 Uji Multikolonieritas ... 51
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi ... 52
Tabel 4.4 Overall Model Fit ... 53
Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test ... 55
Tabel 4.6 Nagelkerke R Square ... 56
Tabel 4.7 Variables in the Equation ... 56
Tabel 4.8 Omnibus Tests of Model Coefficients... 58
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Data Excel Hasil Penelitian ... 65
Lampiran B. Uji Asumsi Klasik ... 70
Lampiran C. Uji Regresi Logistik ... 71
(8)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah Enron terulang di Jepang dengan terjadinya skandal Kanebo pada tahun 2005 dan skandal Satyam di India yang terjadi tahun 2009. Penelitian Heru Sulistiyo (2014) menjelaskan kedua skandal tersebut melibatkan auditor anggota dari kantor akuntan besar Price Waterhouse Coopers. Price Waterhouse Coopers yang telah mengorbankan prinsip independensi karena telah bersekongkol dengan eksekutif perusahaan tersebut dengan melakukan window dressing / mempercantik laporan keuangan. Atas skandal Satyam, maka akuntan publik yang mengauditnya dipenjara oleh pengadilan India dan dilarang berpraktik seumur hidup oleh organisasi profesi akuntan publik India (Tuanakota, 2013).
Permasalahan audit ini diawali dari kemajuan perkembangan perusahaan publik (go public) yang mengakibatkan permintaan audit atas laporan keuangan meningkat (Margi Kurniasih,2014). Hal ini disebabkan laporan keuangan perusahaan merupakan hal utama dalam memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Haron et al (2006) dan Sari (2011) berpendapat bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu dalam membuat keputusan ekonomi.
Namun, menurut Ni Made Dewi Febriyanti dan I Made Mertha (2014) didalam laporan keuangan dapat ditemukan perbedaan atau ketidakselarasan informasi keuangan perusahaan . Hal tersebut dapat muncul disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan pengguna laporan keuangan dari pihak luar. Dalam Nadia Rizki Nugrahani (2013), bagian manajemen
(9)
2
Universitas Kristen Maranatha bertanggungjawab untuk melaporkan hasil kegiatan operasional dan posisi keuangan perusahaan kepada para pemegang saham melalui laporan keuangan. Hal ini yang menyebabkan adanya kesenjangan informasi sehingga dibutuhkan peran pihak ketiga yang kompeten dan independen untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan menilai tingkat kewajaran laporan keuangan yang dilaporkan oleh manajemen agar menghindari potensi konflik kepentingan. (Al-Thuneibat et al,2011)
Menurut Castellani (2008) laporan keuangan seharusnya diaudit oleh auditor independen. Profesi akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen seharusnya memberikan jaminan atas relevansi dan keandalan sebuah laporan keuangan. Akuntan publik merupakan profesi yang paling tepat sebagai pihak ketiga dan berperan sebagai auditor untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemeriksaan.
Menurut Malem Ukur Tarigan dkk. (2013), akuntan publik seringkali mendapat kritikan dari para pengguna laporan keuangan. Hal ini disebabkan banyak skandal yang melibatkan akuntan publik baik diluar negeri maupun didalam negeri mengenai kualitas audit. Keadaan ini telah memberikan dampak besar atas kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik. Menurut Arrunada (2004) dan Bangun (2011), kasus-kasus yang terjadi hampir semuanya dikaitkan dengan profesi akuntan, baik akuntan intern maupun akuntan publik sebagai auditor. Pelanggaran-pelanggaran tersebut menunjukkan masalah auditor yang kurang mampu memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam memenuhi kualifikasi Standar Auditing yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan pelanggaran tersebut jelas-jelas bertentangan dengan SPAP (Hastuti,2010).
(10)
3
Universitas Kristen Maranatha Akibat dari permasalahan-permasalahan tersebut, Kantor Akuntan Publik dituntut untuk selalu memperbaiki kinerjanya agar tetap dapat bertahan. Menurut Bangun (2011) upaya yang harus dilakukan antara lain, Kantor Akuntan Publik dituntut untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan senantiasa menjunjung tinggi etika dan kaidah moral, agar kualitas audit dan citra Profesi Akuntan Publik tetap terjaga.
Menurut Margi Kurniasih (2014), persaingan Kantor Akuntan Publik untuk menciptakan hasil audit yang berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut dapat berupa tekanan dari pihak luar untuk memonitor pekerjaan dan peningkatan kualitas proses audit. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan pengaruh terhadap kualitas audit diantaranya rotasi KAP, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien.
Menurut Al- Thuneibat et al. (2011) dalam M.T.Sinaga (2012) berpendapat bahwa hubungan yang lama antara auditor dan kliennya berpotensi untuk menciptakan kedekatan antara mereka, cukup untuk menghalangi independensi auditor dan mengurangi kualitas audit. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tanggal 5 Februari 2008 mengenai rotasi auditor dan KAP juga dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas berdasarkan pada asumsi bahwa semakin lama hubungan antara auditor baik Partner Audit maupun Kantor Akuntan Publik dengan kliennya akan mengurangi independensi auditor dan oleh karena itu akan mengakibatkan penurunan kualitas audit yang diberikan. Kemudian ditambah dengan meningkatnya kebutuhan jasa audit berpengaruh terhadap perkembangan profesi Akuntan Publik di Indonesia. Bertambahnya
(11)
4
Universitas Kristen Maranatha jumlah Kantor Akuntan Publik yang beroperasi dapat menimbulkan persaingan antara KAP yang satu dengan lainnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk berpindah dari satu KAP ke KAP lain (Damayanti dan Sudarma, 2007).Dengan menggunakan pendekatan kebijaksanaan akrual mereka menyimpulkan bahwa hubungan auditor-klien memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas audit.
Jackson et al. (2008) dalam M.T.Sinaga (2012) mencoba meneliti bagaimana pengaruh rotasi perusahaan KAP (dalam kaitannya dengan hubungan auditor – klien) terhadap kualitas audit. Mereka mengukur kualitas audit dengan dua pendekatan, yaitu kecenderungan untuk menerbitkan opini going concern dan tingkat kebijaksanaan akrual. Berbeda dengan kesimpulan yang dikemukakan oleh Al-Thuneibat et al. (2011), Jackson et al. (2008) menemukan bahwa kualitas audit akan meningkat terkait dengan lamanya hubungan auditor-klien, ketika diproksikan dengan kecenderungan untuk menerbitkan opini going concern, dan tidak berpengaruh ketika diproksikan dengan tingkat kebijaksanaan akrual. Berdasarkan temuan tersebut mereka menyimpulkan bahwa rotasi KAP tidak akan meningkatkan kualitas audit dan berpendapat bahwa rotasi KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien hanya akan memunculkan biaya-biaya yang tidak penting, baik bagi kantor akuntan maupun bagi perusahaan dengan manfaat yang minimal. Jackson et al. (2008) mendukung teori bahwa semakin panjang hubungan auditor dan klien, maka akan tercipta audit yang lebih berkualitas.
Beberapa penelitian yang menggunakan Big Four dan non Big Four sebagai proksi atas reputasi kantor akuntan publik, menemukan bukti bahwa, reputasi auditor mempengaruhi kualitas audit (Law, 2008; Francis dan Yu, 2009). DeAngelo (1981) dalam Nindita. C dan Sylvis V.S (2012) menunjukkan semakin
(12)
5
Universitas Kristen Maranatha besar ukuran kantor akuntan publik, semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung kantor akuntan publik Big Four, yang memiliki ukuran yang besar dianggap memiliki kualitas audit yang baik. De
Angelo’s (1998) dalam Choi et al., (2010) dan M.T. Sinaga (2012) berpendapat independensi dalam auditor besar lebih mungkin terjaga karena ketergantungan ekonomi auditor terhadap klien tidak begitu berarti bagi auditor besar, dan auditor besar berpeluang untuk mengalami kerugian yang lebih besar (misalnya kerugian yang lebih tinggi dalam kehilangan reputasi) pada kasus kegagalan audit, bila dibandingkan dengan auditor kecil sehingga jaminan atas kualitas audit lebih ditingkatkan.Wulandari, dkk (2014) menyatakan salah satu sumber peningkatan keahlian auditor berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang audit dan akuntansi.
Kualitas audit juga dapat dikaitkan dengan ukuran perusahaan klien. Dalam Ni Made Dewi Febriyanti dan I Made Mertha (2014), perusahaan kecil cenderung memiliki informasi dan sistem pengawasan yang lemah, sehingga kurang diperhatikan oleh pemegang sahamnya, sehingga perusahaan-perusahaan
kecil akan menghasilkan audit yang lebih berkualitas (O’Brien dan Bhushan, 1990 dalam Fernando et al., 2010). Di sisi lain, semakin besar perusahaan, semakin meningkat pula agency cost yang terjadi. Sehingga perusahaan berukuran besar akan cenderung memilih jasa auditor besar yang profesional, independen, dan bereputasi baik untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih baik (Watts dan Zimmerman, 1986).
Dari hasil penelitian sebelumnya, penelitian Bambang Hartadi (2014) dan Ni Made Dewi Febriyanti dan I Made Mertha (2014) menyatakan
(13)
6
Universitas Kristen Maranatha bahwa rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Tetapi penelitian Reni Ayu Sri Saputri (2015) menyatakan rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian Efraim Ferdinan Giri (2010) menyatakan reputasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut penelitian Reni Ayu Sri Saputri (2015) variabel reputasi audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Namun tidak sejalan dengan penelitian Hartadi (2012) yang menyatakan reputasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut penelitian Ni Made Dewi Febriyanti dan I Made Mertha (2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan klien berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas audit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M.T.Sinaga (2012) dan Margaretha Mei Evita Sari (2014) dengan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Bambang Hartadi (2012) dengan judul “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan
Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Yang
menjadi obyek penelitiannya adalah 354 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2010. Alasan peneliti meneliti kembali disebabkan masih jarangnya riset yang menguji hubungan dari berbagai variabel tersebut di Indonesia dan juga adanya penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) No.20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik yang di dalamnya tidak ada lagi aturan batasan waktu bagi KAP untuk mengaudit sebuah perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti mengganti variabel fee audit dengan ukuran perusahaan klien. Peneliti memeriksa
(14)
laporan-7
Universitas Kristen Maranatha laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sumber data dan menemukan bahwa informasi mengenai pemberian fee terhadap auditor eksternal hanya ada sekitar 2% dari populasi penelitian. Hal ini menjadi alasan peneliti mengganti variabel fee audit menjadi ukuran perusahaan klien.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian kembali yang berjudul :
“Pengaruh Rotasi KAP, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan Klien
Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014“
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah rotasi KAP secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit?
2. Apakah reputasi auditor secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit?
3. Apakah ukuran perusahaan klien secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit?
4. Apakah rotasi KAP, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit?
(15)
8
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap kualitas audit
2. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara reputasi auditor terhadap kualitas audit.
3. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit.
4. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara rotasi KAP, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan kontribusi sebagai berikut :
1. Bagi Perkembangan Ilmu
Dapat menjadi referensi ilmiah tentang pengaruh rotasi KAP, reputasi Auditor, dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas Audit.
2. Bagi Penulis
Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung bagaimana pengaruh rotasi KAP, reputasi Auditor dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas Audit
3. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi di bidang Akuntansi untuk perbaikan atau pengembangan materi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji di bidang atau masalah yang sama.
(16)
9
Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan solusi bagi Kantor Akuntan
Publik untuk dapat menyediakan jasa audit yang berkualitas dan lebih meningkatkan kinerjanya secara optimal.
5. Bagi Praktisi Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambahan bagi perusahaan sebagai pemilik Laporan Keuangan ataupun masyarakat sebagai pengguna Laporan Keuangan
6. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi otoritas pembuat aturan (BAPEPAM) maupun standard profesi akuntan publik (IAI),apakah kebijakan rotasi KAP efektif untuk menjaga kualitas audit.
(17)
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 52 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai rotasi KAP, reputasi auditor dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit. Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan :
Tidak terdapat pengaruh rotasi KAP yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, rotasi KAP dilakukan ataupun tidak dilakukan tidak akan memberi kemungkinan adanya peningkatan ataupun penurunan kualitas audit suatu laporan keuangan melalui penerimaan opini audit going concern
Tidak terdapat pengaruh reputasi auditor yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, reputasi auditor baik yang berada di KAP besar seperti Big Four ataupun KAP diluar Big Four tidak akan memberi kemungkinan adanya peningkatan ataupun penurunan kualitas audit suatu laporan keuangan melalui penerimaan opini audit going concern.
Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan klien yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, walaupun total aset suatu perusahaan besar atau kecil tidak memberi kemungkinan adanya peningkatan ataupun penurunan kualitas audit suatu laporan keuangan melalui penerimaan opini audit going concern
Tidak terdapat pengaruh rotasi KAP, reputasi auditor dan ukuran perusahaan klien yang signifikan terhadap kualitas audit.
(18)
62
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Keterbatasan Masalah
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu :
Peneliti hanya menggunakan variabel independen rotasi KAP, reputasi auditor dan ukuran perusahaan klien
Peneliti terlalu sedikit menggunakan periode tahun untuk dijadikan sampel penelitian
Terlalu banyak data yang dikonversikan ke pengukuran dalam bentuk dummy.
5.3 Saran
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan menambah variabel-variabel lain yang dapat menjadi indikator tercapainya suatu laporan audit yang berkualitas
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menguji tidak hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis industri pada Bursa Efek Indonesia
(19)
63 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, dkk;. (2012). Auditing and Assurance Services An Integrated Approach (Vol. Edisi Empat Belas). Pearson Prentice Hall.
Aruan, M. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran KAP, Audit Tenure dan Auditor Swithing Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankkan yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia. Medan.
Astuti, W. (2014). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Ukuran Perusahaan Klien dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Medan.
Azizah, R., & Indah, A. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default dan Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Giong Concern (Vol. Vol 3, No 4). Accounting Analysis Journal.
Febriyanti, N. M., & Mertha, I. M. (2014). Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan ukuran KAP pada Variabel Kualitas Audit.
Ghozali, H. I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Giri, E. F. (2010). Pengaruh Tenur KAP dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit.
Gitman, L. J., J, C., & J, Z. (2012). Principles of Managerial Finance.Thirteenth Edition. English: Peason.
Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Rajawali Pers.
Hartandi, B. (2012). Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan.
HImawan, F. A. (2010). Pengaruh Persepsi Auditor Atas Kompetensi, Independensi, Dan Kualitas Audit Terhadap Umur Kantor Akuntan Publik DI Jakarta. Jakarta: Esensi.
Kartika, A. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di Indonesia. Semarang: Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Kristian, A. (2012). Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Dan Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan Melalui Website Perusahaan. Jakarta.
(20)
Universitas Kristen Maranatha Kurniasih, M. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit
Terhadap Kualitas Audit.
Leonora, S. (2012). Analisis Hubungan Masa Perikatan Audit Dengan Kualitas Audit. Surabaya: Calyptra.
Mutiara, K. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi.
N.P.Siregar, S. V. (2005). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Solo: SNA 8.
Nugrahani, N. R. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI. Diponegoro Journal Of Accounting.
Perdana, M. A. (2014). Pengaruh Rotasi KAP dan Rotasi Akuntan Publik.
Pratiwi, K. A. (2013). Pengaruh Audit Terture, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jakarta.
Saputri, R. A. (2015). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit, Reputasi Audit, Ukuran KAP, dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit. Dalam Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Sari, M. E. (2014). Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit.
Sinaga, D. M. (2012). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit.
(1)
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh
positif antara rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap kualitas audit
2. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh
positif antara reputasi auditor terhadap kualitas audit.
3. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit.
4. Untuk menguji dan menganalisis apakah secara parsial terdapat pengaruh positif antara rotasi KAP, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan
kontribusi sebagai berikut :
1. Bagi Perkembangan Ilmu
Dapat menjadi referensi ilmiah tentang pengaruh rotasi KAP, reputasi
Auditor, dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas Audit.
2. Bagi Penulis
Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu
untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung
bagaimana pengaruh rotasi KAP, reputasi Auditor dan ukuran perusahaan klien
terhadap kualitas Audit
(2)
9
Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan solusi bagi Kantor
Akuntan
Publik untuk dapat menyediakan jasa audit yang berkualitas dan lebih
meningkatkan kinerjanya secara optimal.
5. Bagi Praktisi Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambahan bagi
perusahaan sebagai pemilik Laporan Keuangan ataupun masyarakat sebagai
pengguna Laporan Keuangan
6. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi otoritas pembuat aturan (BAPEPAM) maupun standard profesi akuntan publik (IAI),apakah kebijakan rotasi KAP efektif untuk menjaga kualitas audit.
(3)
BAB 5.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 52 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai rotasi KAP, reputasi
auditor dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit. Maka dari itu,
peneliti dapat menyimpulkan :
Tidak terdapat pengaruh rotasi KAP yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, rotasi KAP dilakukan ataupun tidak dilakukan tidak akan
memberi kemungkinan adanya peningkatan ataupun penurunan kualitas
audit suatu laporan keuangan melalui penerimaan opini audit going
concern
Tidak terdapat pengaruh reputasi auditor yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, reputasi auditor baik yang berada di KAP besar seperti Big
Four ataupun KAP diluar Big Four tidak akan memberi kemungkinan
adanya peningkatan ataupun penurunan kualitas audit suatu laporan
keuangan melalui penerimaan opini audit going concern.
Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan klien yang signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, walaupun total aset suatu perusahaan besar atau
kecil tidak memberi kemungkinan adanya peningkatan ataupun penurunan
(4)
62
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Keterbatasan Masalah
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan
penelitian, yaitu :
Peneliti hanya menggunakan variabel independen rotasi KAP, reputasi auditor dan ukuran perusahaan klien
Peneliti terlalu sedikit menggunakan periode tahun untuk dijadikan sampel penelitian
Terlalu banyak data yang dikonversikan ke pengukuran dalam bentuk
dummy.
5.3 Saran
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan menambah variabel-variabel lain yang dapat menjadi
indikator tercapainya suatu laporan audit yang berkualitas
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menguji tidak hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arens, dkk;. (2012). Auditing and Assurance Services An Integrated Approach (Vol. Edisi Empat Belas). Pearson Prentice Hall.
Aruan, M. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran KAP, Audit
Tenure dan Auditor Swithing Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankkan yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia. Medan.
Astuti, W. (2014). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan
Publik, Ukuran Perusahaan Klien dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Medan.
Azizah, R., & Indah, A. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default dan
Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Giong Concern (Vol. Vol 3, No 4). Accounting Analysis Journal.
Febriyanti, N. M., & Mertha, I. M. (2014). Pengaruh Masa Perikatan Audit,
Rotasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan ukuran KAP pada Variabel Kualitas Audit.
Ghozali, H. I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Giri, E. F. (2010). Pengaruh Tenur KAP dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas
Audit.
Gitman, L. J., J, C., & J, Z. (2012). Principles of Managerial Finance.Thirteenth
Edition. English: Peason.
Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Rajawali Pers.
Hartandi, B. (2012). Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan.
HImawan, F. A. (2010). Pengaruh Persepsi Auditor Atas Kompetensi,
Independensi, Dan Kualitas Audit Terhadap Umur Kantor Akuntan Publik DI Jakarta. Jakarta: Esensi.
(6)
Universitas Kristen Maranatha Kurniasih, M. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit
Terhadap Kualitas Audit.
Leonora, S. (2012). Analisis Hubungan Masa Perikatan Audit Dengan Kualitas
Audit. Surabaya: Calyptra.
Mutiara, K. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi.
N.P.Siregar, S. V. (2005). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,
dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Solo: SNA 8.
Nugrahani, N. R. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Fee
Audit Eksternal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI. Diponegoro
Journal Of Accounting.
Perdana, M. A. (2014). Pengaruh Rotasi KAP dan Rotasi Akuntan Publik.
Pratiwi, K. A. (2013). Pengaruh Audit Terture, Reputasi KAP, Disclosure,
Ukuran Perusahaan Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jakarta.
Saputri, R. A. (2015). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit, Reputasi Audit, Ukuran KAP, dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit. Dalam
Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Sari, M. E. (2014). Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kualitas Audit.
Sinaga, D. M. (2012). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Ukuran