Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun (Cucumis sativus Linn.) dan Anggur Merah (Vitis vinifera) terhadap Tekanan Darah pada Laki-Laki Dewasa Muda.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN INFUSED WATER KOMBINASI MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) dan ANGGUR MERAH (Vitis

Vinifera) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA Risang Haryo Raditya, 2015.

Pembimbing I : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Pembimbing II : dr. Jo Suherman, MS., AIF.

Latar belakang: Hipertensi sering terjadi di Indonesia. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologis adalah melalui modifikasi gaya hidup, salah satunya dengan mengonsumsi buah dan sayur seperti mentimun dan anggur merah.

Tujuan: mengetahui efek infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan darah sistol (TDS) dan diastol (TDD).

Desain penelitian: eksperimental semu dengan desain pretest dan posttest. Data yang diukur adalah TDS dan TDD (mmHg) pada 30 orang laki-laki dewasa yang diberi infused water kombinasi mentimun dan anggur merah. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan.

Hasil penelitian: tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik sebelum diberikan perlakuan yaitu 115,20/76,13 mmHg. Setelah subjek diberikan perlakuan, terdapat penurunan tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik menjadi 106,83/71,87 mmHg. Uji statistik menunjukkan perbedaan sangat bermakna dengan p = 0,000.

Simpulan: pemberian infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat menurunkan tekanan darah laki-laki dewasa.

Kata kunci: infused water, tekanan darah, mentimun, anggur merah, laki-laki dewasa


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUCUMBER (Cucumis sativus Linn.) AND RED GRAPE (Vitis Vinifera) COMBINATION INFUSED WATER IN

BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE

Risang Haryo Raditya, 2015.

Tutor 1 : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Tutor 2 : dr. Jo Suherman, MS., AIF.

Hypertension is common in Indonesia. Non-pharmacological treatment of hypertension is through lifestyle modification, one of which is consuming fruit and vegetable such as cucumber and red grape.

The objective of this study was to know the effect of cucumber and red grape combination infused water towards systolic and diastolic blood pressure.

The design of this study was quasi experimental with pre-test and post-test design. Measured data was systolic and diastolic blood pressue (in mmHg) in thirty adult men who were administered cucumber and red grape combination infused water. Data was analyzed with paired T test.

The results were the average systolic/diastolic blood pressure before the treatment was 115,20/76,13 mmHg. After treatment, there was a decrease in average systolic/diastolic blood pressure to 106,83/71,87 mmHg. Statistical test showed a highly significant difference with p= 0.000.

The administration of cucumber and red grape combination infused water could decrease blood pressure in adult male.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran... ... 5


(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Jantung ... 7

2.2 Fisiologi Jantung ... 9

2.3 Fisiologi Tekanan Darah ... 10

2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 11

2.3.1.1 Cardiac Output ... 11

2.3.1.2 Tahanan Tepi Total ... 12

2.3.1.3 Volume Darah ... 14

2.3.1.4 Elastisitas Pembuluh Darah... 14

2.3.1.5 Keadaan Pembuluh Darah Kecil Pada Kulit ... 14

2.3.1.6 Sistim Renin Angiotensin Aldosteron ... 16

2.3.1.7 Faktor-Faktor Tambahan ... 17

2.4 Pengaturan Tekanan Darah ... 18

2.4.1 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 21

2.4.1.1 Cara Langsung ... 21

2.4.1.2 Cara Tidak Langsung ... 21

2.5 Kelainan Tekanan Darah ... 24

2.5.1 Hipertensi ... 24

2.5.1.1 Epidemiologi ... 24

2.5.1.2 Klasifikasi Hipertensi ... 25

2.5.1.3 Jenis Hipertensi ... 25

2.5.1.4 Faktor Risiko Hipertensi ... 28

2.5.1.5 Komplikasi Hipertensi ... 30

2.5.1.6 Manifestasi Klinis Hipertensi ... 31

2.5.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi ... 31

2.6 Mentimun ... 34

2.6.1 Taksonomi Mentimun ... 34

2.6.2 Sejarah Mentimun ... 34


(5)

2.6.4 Jenis-Jenis Mentimun ... 36

2.6.5 Kandungan Mentimun ... 37

2.6.6 Kegunaan dan Khasiat mentimun ... 37

2.6.7 Pengaruh Mentimun Terhadap Tekanan Darah ... 39

2.7 Anggur... 41

2.7.1 Taksonomi Buah Anggur ... 41

2.7.2 Varietas Buah Anggur ... 42

2.7.3 Kandungan Buah Anggur ... 43

2.7.4 Khasiat Buah Anggur ... 43

2.8 Air ... 44

2.8.1 Manfaat Air Bagi Tubuh ... 44

2.9 Infused Water ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 47

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 47

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 48

3.3 Metode Penelitian... 48

3.3.1 Desain Penelitian ... 48

3.3.2 Data yang Diukur ... 48

3.3.3Variabel Penelitian ... 48

3.3.4 Definisi Operasional Variabel... 49

3.3.5 Besar Sampel Penelitian... ... 49

3.3.6 Prosedur Penelitian…... 50

3.3.6.1 Persiapan Subjek Penelitian... 50

3.3.6.2 Prosedur Pembuatan Infuse Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah ... 50

3.3.7 Analisis Data ... 52


(6)

3.3.9 Kriteria Uji ... 53

3.4 Uji Pendahuluan ... 53

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 55

4.1.1 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Sistolik... 55

4.1.2 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Diastolik... 57

4.2 Pembahasan……….. 59

4.3 Hipotesis Penelitian……….. 61

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67


(7)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Definisi Bunyi Korotkoff………. 23

Tabel 2.2 Klasifikasi JNC VII... 25

Tabel 2.3 Komplikasi Hipertensi ... 30

Tabel 2.4 Nutrisi Anggur... 43

Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 55

Tabel 4.2 Perubahan Tekanan Darah Sistolik ... 55

Tabel 4.3 Hasil Uji T Berpasangan Tekanan Darah Sistolik... 57

Tabel 4.4 Tekanan Darah Diastolik Sebelum Dan Setelah Perlakuan... 58

Tabel 4.5 Perubahan Tekanan Darah Diastolik... 58


(8)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 2.1 Anatomi Jantung... 8

Gambar 2.2 Regulasi Sekresi Aldosteron Oleh RAA... 16

Gambar 2.3 Mentimun... 34


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1 Hasil Tekan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 67

Lampiran 2 Hasil Tekan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 68

Lampiran 3. Inform Consent...…... 69

Lampiran 4. Analisis Statistik Tekanan Darah Sistolik …... 70

Lampiran 5. Analisis Statistik Tekanan Darah Diastolik ...… 71

Lampiran 6. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ...…... 72

Lampiran 7. Dokumentasi ...…... 73


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang penting bagi kesehatan seseorang, namun hal ini masih jarang diperhatikan sehingga banyak orang yang mengalami kelainan tekanan darah. Kelainan tekanan darah ada dua macam, antara lain hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipertensi menurut kriteria The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg, atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (JNC VII, 2003).

Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti minuman beralkohol, makanan yang mengandung banyak lemak, dan juga merokok. Selain itu, ada pula faktor genetik yang dapat menimbulkan seseorang menderita tekanan darah tinggi. Tetapi seiring pertambahan usia seseorang juga dapat mengalami hipertensi akibat proses pengerasan dari pembuluh darah atau disebut juga aterosklerosis (Guyton & Hall, 2007).

Kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskular ini cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup sehat dan mahalnya biaya pengobatan hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), penderita hipertensi di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 77,9 juta atau 1 dari 3 penduduk pada tahun 2010 (AHA, 2011). Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan akan meningkat sebanyak 7,2% dari estimasi tahun 2010. Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan


(11)

bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (DEPKES, 2013).

Beberapa hal yang menjadi faktor risiko hipertensi di Indonesia adalah umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi minuman berkafein lebih sekali per hari, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan obesitas. Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda, tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55 tahun. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopouse (Marliani dan Tantan, S, 2007). Beberapa komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan hipertensi yaitu stroke, gagal jantung, kebutaan, cronic kidney disease (Penyakit Hipertensi, n.d.).

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Penatalaksanaan secara nonfarmakologis adalah dengan berolahraga dan menjaga pola makan seperti diet rendah garam. Penatalaksanaan secara farmakologi dengan menggunakan obat anti hipertensi. Dikenal 5 golongan obat lini pertama yang biasa digunakan untuk penatalaksanaan awal hipertensi, yaitu: ACE inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker, Calcium Channel Blocker, diuretik, dan beta blocker. Terdapat kemungkinan timbulnya efek samping pada penggunaan obat-obat tersebut jangka panjang. Pada golongan obat diuretik efek samping sistemik yang paling sering terjadi adalah hipotensi, sedangkan pada ACE inhibitor dapat menyebabkan batuk selama pengobatan (Nafrialdi, 2007).

Banyak orang yang menggunakan terapi non farmakologis karena efek samping obat yang muncul pada beberapa individu. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan manajemen diet hipertensi. Contohnya dengan pembatasan konsumsi garam, mempertahankan asupan kalium dan magnesium serta membatasi asupan kalori. DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merekomendasikan pasien hipertensi banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, meningkatkan konsumsi serat, dan minum banyak air (Lewis, Heitkemper, & Dirksen, 2004).


(12)

Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah yaitu : mentimun dan anggur merah. Anggur merah (Vitis vinifera) merupakan buah yang cukup banyak digemari karena rasanya yang unik dan menyegarkan, selain itu anggur memiliki banyak kandungan aktif yang baik untuk kesehatan seperti vitamin dan antioksidan. Mentimun (Cucumis sativus Linn.) merupakan sayuran yang cukup digemari di Indonesia. Selain karena mudah ditemukan dan harganya yang murah, mentimun memiliki rasa yang khas dan memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga menghasilkan sensasi rasa yang segar, kandungan kalium pada mentimun juga tergolong cukup tinggi. Infused water dapat menjadi alternatif bagi orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air putih, buah, dan sayur secara langsung. (Murtie & Yahya, 2014)

Pada penelitian sebelumnya di Universitas Louis Pasteur di Strasbourg, Prancis, dipimpin oleh Valerie Schini-Kerth, Ph.D., menemukan bahwa jus anggur dapat menurunkan tekanan darah dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuniati Valentina menemukan bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah normal perempuan dewasa. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan darah pada laki-laki dewasa muda.

1.2Indentifikasi Masalah

Apakah infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi tekanan darah pada laki-laki dewasa muda

1.3Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dalam memengaruhi tekanan darah pada laki-laki dewasa mudas


(13)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

 Untuk menambah wawasan farmakologi tentang bahan alami yang dapat menurunkan tekanan darah

Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dalam memengaruhi tekanan darah

1.4.2 Manfaat Praktis

 Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai terapi adjuvan hipertensi yang ekonomis / terjangkau.

 Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan darah.


(14)

1.5Kerangka Pemikiran

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer. Tekanan darah dapat berkurang bila curah jantung dan resistensi perifer diturunkan. Resistensi perifer akan berkurang bila terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Mentimun memiliki kandungan kalium, magnesium, flavonoid, sedangkan anggur merah memiliki kandungan tambahan yaitu resveratrol, dan berbagai antioksidan yang berperan untuk menurunkan tekanan darah.

Resveratrol yang terdapat pada biji dan kulit anggur berfungsi menghambat produksi Endothelin-1/ET-1, vasokonstriktor terkuat di tubuh. ET-1 disintesis oleh sel endotelial yang mengalami cedera sebagai respon terhadap pembentukan radikal bebas saat terjadi kelelahan atau stress. (WHFOODS, 2016)

Resveratrol juga menghambat Angiotensin II (ACE-Inhibitor), hal ini akan mengakibatkan terjadinya penghambatan vasokontriksi pembuluh darah di berbagai daerah di tubuh khususnya arteriol sehingga tahanan perifer total tidak meningkat, dengan demikian tekanan arteri pun tidak meningkat. Penghambatan Angiotensin II oleh resveratrol akan menghambat sekresi aldosteron yang berakibat meningkatnya ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga volume cairan intravaskular akan berkurang dan tekanan arteri menurun (Guyton & Hall, 2007).

Kandungan lain pada anggur dan mentimun yang penting adalah kalium. Kenaikan konsentrasi ion kalium menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini akibat kemampuan ion kalium untuk menurunkan potensial membran sehingga terjadi penghambatan kontraksi otot polos dan penurunan total peripheral resistance (TPR), serta terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Kalium yang juga berpengaruh dalam sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) yang merupakan pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi endokrin terkait kardiovaskuler. Tingginya kadar kalium dapat menghambat pelepasan renin yang akan mencegah pembentukan angiotensin I dan II, selain itu kalium juga menyebabkan penurunan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi vasodilatasi


(15)

pembuluh darah perifer yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Murray, R., & al, 2003). Magnesium merupakan inhibitor kuat terhadap kontraksi vaskuler otot halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah (Appel, 1999). Flavonoid mempengaruhi kerja angiotensin converting enzim (ACE) yang akan menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah, penurunan sekresi aldosteron dan Anti diuretic hormone (ADH) (Robinson, 1995). Terjadinya penurunan sekresi aldosteron dan ADH ini akan menyebabkan penurunan reabsorbsi air dan natrium di ginjal sehingga volume cairan intravaskuler akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Flavanoid turut mencegah pembentukan plak arterosklerosis dan membantu relaksasi otot pembuluh darah arteri sehingga terjadi vasodilatasi dan aliran darah menjadi lebih lancar. (Nelson, 2009).

Mengonsumsi air putih dalam kadar tertentu dapat membantu menurunkan tekanan darah karena air yang diserap akan melarutkan natrium sehingga dapat diekskresikan. Infused water adalah air yang diberi tambahan potongan buah-buahan, yang kemudian didiamkan sekitar 4 jam di dalam kulkas.

Dengan mengonsumsi infused water, kita bisa mendapatkan manfaat alami dari air putih dan buah sekaligus, maka mengonsumsi infused water dapat menjadi alternatif bagi orang yang tidak suka atau terbiasa untuk mengonsumsi air putih, buah, atau sayur secara langsung.

1.6Hipotesis Penelitian

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi tekanan darah pada laki-laki dewasa muda


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah mempengaruhi tekanan darah sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah sistolik laki-laki dewasa muda.

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah diastolik laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan perlu dilanjutkan dengan penelitian lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, serta untuk mengetahui efek samping dan dosis efektif dari infused water kombinasi mentimun dan anggur merah yang tidak menimbulkan efek samping untuk menurunkan tekanan darah, maka penulis menyarankan :

o Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat digunakan sebagai terapi adjuvan untuk mengontrol tekanan darah

o Perlu dilakukan pemeriksaan kandungan kalium dalam infused water

o Perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer digital

o Perlu dilakukan penelitian menggunakan kadar buah dan sampel yang lebih besar


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2015). Manfaat Buah Timun (Mentimun) untuk Kesehatan. Retrieved September 20, 2015, from http://webkesehatan.com/manfaat-kesehatan-buah-mentimun/

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah (8th edition ed.). Jakarta: EGC.

CCRC Farmasi UGM. (2012). Anggur (Vitis vinifera). Retrieved from http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2401.

DEPKES. (2013). Masalah Hipertensi di Indonesia. Retrieved December 3, 2015, from Departement Kesehatan Republik Indonesia:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html

Dewi, N. (2012). Kreatif Bertanam Buah Anggur. Yogyakarta:: Pustaka Baru Press. Elsanti, Salma. (2009). Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi &

Serangan Jantung. Yogyakarta: Araska.

F. Paulsen, J. W. (2010). Sobotta Atlas Anatomi Manusia (Vol. 23). Munchen: EGC. Fowler, M. J. (2008). Microvascular and Macrovascular Complications. Clinical

Diabetes, 26, 77-81.

Fikri. (2008). Mentimun, Murah Menyegarkan. Retrieved August 8, 2015, from http://tabloidcempaka.com/2008/28/mentimun-murah-menyegarkan/

Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Textbook of Medical Physiology (11th Edition ed.). (W. Schmitt, Ed.) Philadelphia: Elsevier Saunders.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. Retrieved from http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC


(18)

Imdad, H., & Nawangsih, A. (1995). Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya. JNC VII. (2003). Hypertension. The Seventh report of the Joint National Committee

on Prevention, Detection, Evaliation and Treatment of High Blood Pressure, 1026.

Krummel, Debra. (2004). Nutrition in Hypertension dalam Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Philadelphia: W.B.Saunders.

Marliani dan Tantan, S. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi.

Masud, I. (1989). Human Physiology. New york: McGraw-Hill Book Company. Mohrman, D., & Heller, L. (2013). Cardiovascular Physiology. New York: McGraw

Hill Book Company.

Murray, R., & al. (2003). Biokimia Harper (5 ed.). Jakarta:: EGC.

Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. In BPI, Cara Asyik Minum Sehat. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. (5 ed.). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nirmala, M. (2008). Mentimun Si "Dingin" dengan 1001 Manfaat. Retrieved August

8, 2015, from http://cybermed.cbn.net.id

Oates, J., & Brown, N. (2001). Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of Hypertension. In J. Hardman, & L. Limbird, Pharmacological Basis of Therapeutics. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing Division.

Relations, H. P. (2007). Retrieved November 2015, from New study shows Concord grape juice has a heart-healthy effect not yet reported with red wine: http://www.eurekalert.org/pub_releases/2007-10/hpr-nss100207.php

RELATIONS, H. P. (2007). New study shows Concord grape juice has a heart-healthy effect not yet reported with red wine. Retrieved from www.eurekalert.org/pub_releases/2007-10/hpr-nss100207.php (Diakses tanggal 12 November 2015)

Roehandi. ( 2008). Treatment Of High Blood Pressure. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(19)

Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Sherwood. (2013). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem (8th edition ed.). (B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems (7th Edition ed.). Belmont, California, United States of America: Brooks/Cole, Cengage Learning .

Smeltzer, S., & Bare, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Soraya, N. (2014). Infused Water Minuman Alami dan Bervitamin Super Sehat. Jakarta: Swadaya Grup.

Sudarma, J. H. ( 2012). Pembibitan Tanaman Buah. Yogyakarta: Bola Bintang Publishing.

Sumpena. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat Dompet Dhuafa

Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.Republika.

Sumpena. (2007). Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa secara tumpang Gili. Jakarta: Penebar Swadaya.

Susalit E, K. E. (n.d.). Hipertensi Primer Dalam Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam (3 ed.). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.


(1)

1.5Kerangka Pemikiran

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer. Tekanan darah dapat berkurang bila curah jantung dan resistensi perifer diturunkan. Resistensi perifer akan berkurang bila terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Mentimun memiliki kandungan kalium, magnesium, flavonoid, sedangkan anggur merah memiliki kandungan tambahan yaitu resveratrol, dan berbagai antioksidan yang berperan untuk menurunkan tekanan darah.

Resveratrol yang terdapat pada biji dan kulit anggur berfungsi menghambat produksi Endothelin-1/ET-1, vasokonstriktor terkuat di tubuh. ET-1 disintesis oleh sel endotelial yang mengalami cedera sebagai respon terhadap pembentukan radikal bebas saat terjadi kelelahan atau stress. (WHFOODS, 2016)

Resveratrol juga menghambat Angiotensin II (ACE-Inhibitor), hal ini akan mengakibatkan terjadinya penghambatan vasokontriksi pembuluh darah di berbagai daerah di tubuh khususnya arteriol sehingga tahanan perifer total tidak meningkat, dengan demikian tekanan arteri pun tidak meningkat. Penghambatan Angiotensin II oleh resveratrol akan menghambat sekresi aldosteron yang berakibat meningkatnya ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga volume cairan intravaskular akan berkurang dan tekanan arteri menurun (Guyton & Hall, 2007).

Kandungan lain pada anggur dan mentimun yang penting adalah kalium. Kenaikan konsentrasi ion kalium menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini akibat kemampuan ion kalium untuk menurunkan potensial membran sehingga terjadi penghambatan kontraksi otot polos dan penurunan total peripheral resistance (TPR), serta terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Kalium yang juga berpengaruh dalam sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) yang merupakan pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi endokrin terkait kardiovaskuler. Tingginya kadar kalium dapat menghambat pelepasan renin yang akan mencegah pembentukan angiotensin I dan II, selain itu kalium juga menyebabkan penurunan


(2)

pembuluh darah perifer yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Murray, R., & al, 2003). Magnesium merupakan inhibitor kuat terhadap kontraksi vaskuler otot halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah (Appel, 1999). Flavonoid mempengaruhi kerja angiotensin converting enzim (ACE) yang akan menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah, penurunan sekresi aldosteron dan Anti diuretic hormone (ADH) (Robinson, 1995). Terjadinya penurunan sekresi aldosteron dan ADH ini akan menyebabkan penurunan reabsorbsi air dan natrium di ginjal sehingga volume cairan intravaskuler akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Flavanoid turut mencegah pembentukan plak arterosklerosis dan membantu relaksasi otot pembuluh darah arteri sehingga terjadi vasodilatasi dan aliran darah menjadi lebih lancar. (Nelson, 2009).

Mengonsumsi air putih dalam kadar tertentu dapat membantu menurunkan tekanan darah karena air yang diserap akan melarutkan natrium sehingga dapat diekskresikan. Infused water adalah air yang diberi tambahan potongan buah-buahan, yang kemudian didiamkan sekitar 4 jam di dalam kulkas.

Dengan mengonsumsi infused water, kita bisa mendapatkan manfaat alami dari air putih dan buah sekaligus, maka mengonsumsi infused water dapat menjadi alternatif bagi orang yang tidak suka atau terbiasa untuk mengonsumsi air putih, buah, atau sayur secara langsung.

1.6Hipotesis Penelitian

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi tekanan


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah mempengaruhi tekanan darah sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan

darah sistolik laki-laki dewasa muda.

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan

darah diastolik laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan perlu dilanjutkan dengan penelitian lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, serta untuk mengetahui efek samping dan dosis efektif dari infused water kombinasi mentimun dan anggur merah yang tidak menimbulkan efek samping untuk menurunkan tekanan darah, maka penulis menyarankan :

o Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat digunakan sebagai terapi adjuvan untuk mengontrol tekanan darah

o Perlu dilakukan pemeriksaan kandungan kalium dalam infused water

o Perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan

sphygmomanometer digital

o Perlu dilakukan penelitian menggunakan kadar buah dan sampel yang lebih besar


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2015). Manfaat Buah Timun (Mentimun) untuk Kesehatan. Retrieved September 20, 2015, from http://webkesehatan.com/manfaat-kesehatan-buah-mentimun/

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah (8th edition ed.). Jakarta: EGC.

CCRC Farmasi UGM. (2012). Anggur (Vitis vinifera). Retrieved from http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2401.

DEPKES. (2013). Masalah Hipertensi di Indonesia. Retrieved December 3, 2015, from Departement Kesehatan Republik Indonesia:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html

Dewi, N. (2012). Kreatif Bertanam Buah Anggur. Yogyakarta:: Pustaka Baru Press. Elsanti, Salma. (2009). Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi &

Serangan Jantung. Yogyakarta: Araska.

F. Paulsen, J. W. (2010). Sobotta Atlas Anatomi Manusia (Vol. 23). Munchen: EGC. Fowler, M. J. (2008). Microvascular and Macrovascular Complications. Clinical

Diabetes, 26, 77-81.

Fikri. (2008). Mentimun, Murah Menyegarkan. Retrieved August 8, 2015, from http://tabloidcempaka.com/2008/28/mentimun-murah-menyegarkan/

Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Textbook of Medical Physiology (11th Edition ed.). (W. Schmitt, Ed.) Philadelphia: Elsevier Saunders.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. Retrieved from

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC


(5)

Imdad, H., & Nawangsih, A. (1995). Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya. JNC VII. (2003). Hypertension. The Seventh report of the Joint National Committee

on Prevention, Detection, Evaliation and Treatment of High Blood Pressure,

1026.

Krummel, Debra. (2004). Nutrition in Hypertension dalam Krause’s Food, Nutrition

and Diet Therapy. Philadelphia: W.B.Saunders.

Marliani dan Tantan, S. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi.

Masud, I. (1989). Human Physiology. New york: McGraw-Hill Book Company. Mohrman, D., & Heller, L. (2013). Cardiovascular Physiology. New York: McGraw

Hill Book Company.

Murray, R., & al. (2003). Biokimia Harper (5 ed.). Jakarta:: EGC.

Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. In BPI, Cara Asyik Minum Sehat. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. (5 ed.). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nirmala, M. (2008). Mentimun Si "Dingin" dengan 1001 Manfaat. Retrieved August

8, 2015, from http://cybermed.cbn.net.id

Oates, J., & Brown, N. (2001). Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of Hypertension. In J. Hardman, & L. Limbird, Pharmacological Basis of

Therapeutics. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing Division.

Relations, H. P. (2007). Retrieved November 2015, from New study shows Concord grape juice has a heart-healthy effect not yet reported with red wine: http://www.eurekalert.org/pub_releases/2007-10/hpr-nss100207.php

RELATIONS, H. P. (2007). New study shows Concord grape juice has a

heart-healthy effect not yet reported with red wine. Retrieved from

www.eurekalert.org/pub_releases/2007-10/hpr-nss100207.php (Diakses tanggal 12 November 2015)


(6)

Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Sherwood. (2013). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem (8th edition ed.). (B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems (7th Edition ed.). Belmont, California, United States of America: Brooks/Cole, Cengage Learning .

Smeltzer, S., & Bare, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Soraya, N. (2014). Infused Water Minuman Alami dan Bervitamin Super Sehat. Jakarta: Swadaya Grup.

Sudarma, J. H. ( 2012). Pembibitan Tanaman Buah. Yogyakarta: Bola Bintang Publishing.

Sumpena. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat Dompet Dhuafa

Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.Republika.

Sumpena. (2007). Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa secara tumpang Gili. Jakarta: Penebar Swadaya.

Susalit E, K. E. (n.d.). Hipertensi Primer Dalam Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam (3 ed.). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.