Pengaruh Penataan Atmosfer Toko Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Pada PT.Agronesia Divisi Makanan Minuman (Bandoengsche Melk Centrale), Bandung.

.............................................................

i

…………………………………………………… iv
…………………………………………………… viii
..................................................................

1.1 Latar Belakang Penelitian

x

........................................

1

1.2 Identifikasi Masalah

...................................................

3


1.3 Tujuan Penelitian

...................................................

4

1.4 Kegunaan Penelitian

...................................................

4

1.5 Kerangka Penelitian

...................................................

4

1.6 Metode Penelitian


...................................................

10

1.6.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan .....

10

1.6.2 Operasionalisasi Variabel

.............................

10

1.6.3 Metode Penarikan Sampel

.............................

14


.............................

14

.............................

16

........................................

18

1.6.3.1 Jenis dan Sumber Data
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
1.6.5 Metode Analisis Data

1.6.6 Rancangan Pengujian Hipotesis
1.7 Lokasi Penelitian


...................

19

...................................................

23

,
2.1 Pengertian Restoran
2.1.1 Pengertian

..................................................... 24
.....................................................

27

2.2 Atmosfer Toko ................................................................

27


2.2.1 Pengertian Atmosfer Toko

................................ 27

2.2.2 Elemen)elemen Atmosfer Toko .............................. 28
2.2.2.1

(Bagian Luar Toko)

2.2.2.2
2.2.2.3

.....................

28

(Bagian Dalam Toko) ..........

33


(Tata Letak Barang

Dalam Toko)
2.2.2.4

..........................................

42

(Area Pembelian
Dalam Toko)

..................................

46

2.3 Kepuasan Konsumen .....................................................

50


2.3.1 Konsep dan Pengertian Kepuasan Konsumen .....

50

2.3.2 Mengukur Kepuasan Pelanggan

...................

54

2.3.3 Pentingnya Kepuasan Konsumen

...................

56

2.4 Pengaruh Penataan Atmosfer Toko terhadap Kepuasan
Konsumen


.............................................................

58

...................................................

62

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ........................................

62

3.3 Struktur Organisasi

66

,
3.1 Objek Penelitian

...................................................


3.4 Kegiatan Usaha BMC ...................................................

66

3.5 Bauran Pemasaran yang dilakukan BMC ......................

68

3.5.1 Produk

..............................................................

68

3.5.2 Harga

..............................................................

69


............................................................

70

3.5.3 Tempat

3.5.4 Promosi ..................................................................

71

4.1 Penataan Atmosfer Toko pada BMC ..............................

72

4.1.1 Penataan

BMC .................................

4.1.2 Penataan


BMC

...................

75

.............................

79

BMC ................

80

...................................................

81

4.1.3 Penataan

BMC

4.1.4 Penataan
4.2 Profil Responden

72

4.3 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan Atmosfer Toko
Pada BMC

................................................................

87

4.3.1 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan
BMC

...................................................

87

4.3.2 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan
BMC

........................................... 90

4.3.3 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan
BMC

..............................................................

95

4.3.4 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan
BMC .........................................

97

4.4 Penataan Atmosfer Toko Dalam Mempengaruhi Kepuasan
Konsumen BMC

...........................................................

99

4.5 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan Atmosfer Toko
Melalui Saran dan Kritik
4.6 Pengolahan Data

......................................

103

........................................................

104

4.6.1 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

..................... 104

4.6.2 Pengujian Hipotesis Terhadap Pengaruh Atmosfer
Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan BMC

........................ 107

4.6.2.1 Analisis koefisien korelasi Pearson ..... 107
4.6.2.2 Analisis regresi berganda ...................

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

108

..................................................................

111

...........................................................................

115

....................................................................

116

.........................................................................

119

Tabel 1.1

Operasionalisasi Variabel

………………….

11

Tabel 4.1

Jenis kelamin responden ………………………….

81

Tabel 4.2

Usia responden

82

Tabel 4.3

Pekerjaan responden

Tabel 4.4

Pendapatan rata)rata responden tiap bulan

Tabel 4.5

Frekuensi berkunjung responden

Tabel 4.6

Kendaraan yang digunakan responden ……………

Tabel 4.7

Jumlah uang yang dikeluarkan responden dalam sekali
datang ke BMC

………………………………….
………………………….

83

…… 84

…………… 85

………………………….............

85

86

Tabel 4.8

, Papan nama

…………………………...

87

Tabel 4.9

, Pintu masuk

……………………………

88

Tabel 4.10

, Bangunan toko

……………………………

88

Tabel 4.11

, Keamanan parkir ……………………………

89

Tabel 4.12

, Lokasi toko

90

……………………………

Tabel 4.13

, Warna dan pencahayaan

Tabel 4.14

, Alunan musik dan aroma ruangan……91

Tabel 4.15

, Desain lantai

Tabel 4.16

, Sirkulasi dan temperatur udara

Tabel 4.17

, Keragaman produk

Tabel 4.18

, Karyawan

Tabel 4.19

, Kasir

Tabel 4.20

, Kebersihan

…....

……………………

90

92

..... 92

…………..

93

…………………..

93

…………………………… 94
…………………………… 95

Tabel 4.21

, Pemanfaatan ruangan

Tabel 4.22

, Jarak antar meja

Tabel 4.23

, Arus lalu lintas dalam toko

…… 97

Tabel 4.24

, Dekorasi dinding

…… 97

Tabel 4.25

, Petunjuk letak toilet

…… 98

Tabel 4.26

…………………… 96

Pendapat responden mengenai perasaan puas yang
dirasakan

Tabel 4.27

…………… 95

ketika berada di BMC

……………. 99

Pendapat responden mengenai perasaan nyaman
yang dirasakan ketika berkunjung ke BMC ………… 99

Tabel 4.28

Pendapat responden mengenai lamanya waktu yang
dihabiskan ketika berkunjung ke BMC

Tabel 4.29

Penilaian responden lebih senang makan dan minum di
BMC daripada di restoran lain

Tabel 4.30

…………… 100

……………….......

101

Pendapat responden mengenai keinginannya untuk
merekomendasikan dan mengajak kerabatnya untuk
mengunjungi BMC karena suasananya ..............

Tabel 4.31

Pendapat responden mengenai kemungkinan ia akan
berkunjung

Tabel 4.32

102

kembali ke BMC karena suasananya….. 103
…………….

104

Tabel 4.33

…………………………………

107

Tabel 4.34

…………………………………

108

………………………………....

109

…………………………....... ....

110

Tabel 4.35
Tabel 4.36

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

ANOVA

Gambar 1.1 Diagram elemen atmosfer toko

…………………… 8

Gambar 1.2 Skema kerangka pemikiran

…………………… 9

Gambar 2.2 Konsep kepuasan konsumen

…………………… 52

*3*

%

#

(

+ # "

Memasuki era pasar bebas, persaingan dalam dunia bisnis tidak
bisa dihindarkan lagi. Bahkan persaingan tersebut kian hari kian
bertambah ketat. Di mana banyak pesaing bisnis baru yang muncul dari
berbagai bidang usaha. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan harus
dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dan mempertahankannya dalam
jangka panjang. Keberhasilan perusahaan bergantung pada kekuatan
usahanya dan mampu mengungguli para pesaingnya. Perusahaan pun
harus pandai membaca peluang)peluang dan hambatan)hambatan yang
ada dalam pasar dan mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahaannya, sehingga dapat menghadapi persaingan.
Bisnis makanan berbasis tepung terigu, seperti

, penjaja mi,

martabak, goreng)gorengan, dan lainnya adalah satu dari sedikit sektor
ekonomi informal yang mampu bertahan di masa krisis. Bahkan selagi
banyak perusahaan gulung tikar dan merumahkan para karyawannya,
jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor ini justru cenderung
tumbuh. Besaran keuntungan UKM makanan berbasis terigu juga cukup
mengiurkan antara 22% ) 42% per harinya. Karenanya tak sedikit yang
beralih profesi ke bisnis makanan yang satu ini, termasuk mereka yang
menjadi korban PHK akibat krisis ekonomi (Pikiran Rakyat, 11 September

2004). Bidang usaha makanan dan minuman banyak diminati karena
mempunyai potensi pasar yang besar sekali dan akan terus bertambah.
Industri restoran merupakan salah satu bidang bisnis yang paling bersaing
dan berjiwa usaha.
Saat ini, konsumen dapat memilih berbagai macam alternatif
restoran yang menawarkan beraneka ragam makanan dan minuman yang
khas, disertai pelayanan yang cepat dan memuaskan serta ditunjang
dengan lokasi rumah makan yang strategis dan mudah dituju. Konsumen
menaruh minat pada restoran yang bukan hanya sebagai sebagai tempat
bersantap tetapi juga sebagai tempat berkumpul bersama keluarga dalam
acara)acara tertentu, teman maupun relasi. Oleh karena itu, perusahaan
harus memahami harapan pelanggan dan mengawasi kinerja para
pesaing. Perusahaan harus memikirkan strategi pemasaran yang tepat
dan sesuai dengan usaha yang dikelolanya agar dapat terus berjalan.
Penataan suasana toko (

!

) merupakan suatu

strategi penting untuk menciptakan suasana restoran yang nyaman,
sehingga menciptakan citra dari restoran, menimbulkan kesan menarik
bagi konsumen dan mempengaruhi emosi konsumen untuk bersantap di
tempat itu. Konsumen pun ingin merasakan suasana yang nyaman,
santai, dan tenang ketika berkunjung ke restoran itu. Oleh karena itu, para
pengusaha bisnis makanan dan minuman berusaha menyediakan suatu
tempat yang unik, menarik, memadai, dan nyaman serta pelayanan yang
memuaskan untuk para pelanggan. Dan terjadilah persaingan di antara

pengusaha tersebut untuk menarik perhatian konsumen dan berusaha
menguasai pangsa pasar yang ada.
Dari sekian banyak pilihan restoran, konsumen memilki banyak hal
yang menjadi pertimbangannya sampai pada memutuskan untuk memilih
restoran tertentu. Oleh karena itu, pihak pengusaha BMC berusaha
memenuhi

semua

kriteria

yang

menjadi

bahan

pertimbangan

konsumennya, baik melalui produk yang ditawarkan maupun jasa
pelayanan ( servis ) yang diberikan sehingga dapat memberi kepuasan
bagi konsumennya.
Berkaitan dengan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Pengaruh Penataan Atmosfer Toko Terhadap
Tingkat Kepuasan Pelanggan pada PT. Agronesia Divisi Makanan dan
Minuman (Bandoengsche Melk Centrale), Bandung.”

*31 5

7

+

+ # "

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat diidentifikasi
beberapa pokok permasalahaan sebagai berikut:
1. Bagaimana

penataan

atmosfer

toko

yang

diciptakan

oleh

Bandoengsche Melk Centrale (BMC)?
2. Bagaimana

penataan

atmosfer

kepuasan pelanggan pada BMC?

toko

mempengaruhi

tingkat

*38

#
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penataan atmosfer toko yang diciptakan oleh
BMC.
2. Untuk menguji pengaruh atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan
pelanggan pada BMC.

*39

(


#

Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui apakah kebijakan tentang atmosfer
tokonya sudah baik atau perlu diperbaiki dalam meningkatkan
kepuasan

pelanggannya

dan

perusahaan

dapat

memahami

pelanggannya lebih baik lagi dan dapat menentukan kebijakan dan
strategi yang berkaitan dengan penataan atmosfer toko yang
sesuai dengan keinginan pelanggan dan dapat terciptanya
kepuasan bagi pelanggannya.

*30

%

(

!

%

Menurut Kotler (2000;42) pengertian kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang

atau kecewa seseorang

yang muncul

setelah

membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan ) harapannya. Kepuasan merupakan
fungsi dari kinerja dan harapan. Jika kinerja memenuhi harapan,

pelanggan akan merasa amat puas atau senang, dan sebaliknya apabila
kinerja berada di bawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa atau
puas. Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan pelanggan akan
mempengaruhi perilaku pelanggan tersebut berikutnya.
Menurut Kotler, seorang pelanggan akan merasa sangat puas
apabila ia telah mendapatkan sesuatu hal yang diinginkan pada waktu dan
tempat yang tepat. Karena pelanggan yang telah memperoleh kepuasan
sesuai dengan apa yang diinginkannya, maka akan sukar untuk
mengubahnya. Pelanggan yang puas cenderung akan menjadi pelanggan
yang setia.
Mencapai

tingkat

kepuasan

tertinggi

adalah

tujuan

utama

pemasaran. Pemasaran bukanlah semata)mata membuat penjualan;
melainkan tentang bagaimana memuaskan pelanggan terus)menerus.
Ketika pelanggan merasa puas, penjualan berikutnya akan terjadi.
Mempertahankan kepuasan dari waktu ke waktu akan membina hubungan
yang baik dengan pelanggan.
Babbin

dan

Griffin

(1998;127)136)

mengartikan

kepuasan

pelanggan sebagai suatu emosi yang dihasilkan dari penilaian)penilaian
atas rangkaian pengalaman. Penilaian)penilaian ini terdiri dari berbagai
proses

yang

berbeda)beda

yang

memicu

respon)respon

afektif.

Pelanggan memberi penilaian tidak hanya pada barang atau jasa inti yang
ditawarkan tetapi juga pada semua komponen yang pada umumnya
diistilahkan dengan bauran pemasaran atau program perusahaan.

Pencapaian kepuasan merupakan suatu proses yang dinamis dan
tidak pernah berhenti: pekerjaan yang tak pernah terselesaikan, aturan)
aturannya

berubah,

lingkungannya

selalu

berubah)ubah

dengan

munculnya pesaing)pesaing baru dan apa yang dulu dianggap sebagai
pengalaman “ Wow” sekarang merupakan hal yang biasa.
Dalam

pemasaran

modern,

untuk

memuaskan

kebutuhan

pelanggan, perusahaan tidak hanya membutuhkan produk yang baik dan
harga yang mudah dijangkau oleh pelanggan saja, tetapi perusahaan juga
harus memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan
pesannya.
Menurut Kotler (2000;560)561) saluran komunikasi terdiri dari 2
jenis utama yaitu:
1) Saluran komunikasi personal
Saluran komunikasi personal melibatkan dua atau lebih orang yang
langsung berkomunikasi satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi
lewat tatap muka, satu orang terhadap

, lewat telepan atau

surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya lewat
kesempatan memberikan presentasi dan umpan balik sendiri.
2) Saluran komunikasi non)personal
Saluran komunikasi non)personal menyampaikan pesan tanpa
kontak personal dan interaksi saluran ini meliputi:

: berupa media cetak (koran, majalah), media penyiaran



(radio, televisi), media elektronik (

, "

), dan media

display ( papan nama, papan tanda, plakat / poster).


#

!

: “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan /

memperkuat keinginan pembeli kepada pembelian produk


"

: kejadian tertentu yang dirancang untuk menyampaikan

pesan tertentu kepada

sasaran.

Dalam menarik dan mempertahankan pelanggan, berbagai cara
dilakukan mulai dari keragaman produk, bauran pelayanan sampai
rancangan suasana toko. Dalam hal ini Menurut Buchari Alma (2004;189)
berkata bahwa “ Usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada
toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (

"

).

Menurut Philip Kotler (2000;527), Atmosfer adalah suatu lingkungan
yang

dikemas

dan

dirancang

oleh

orang)orang

kreatif

yang

menggabungkan rangsangan visual, pendengaran, bau, dan perasaan
untuk mencapai beberapa tujuan di antaranya adalah mendorong
kecenderungan pembeli pada pembelian suatu produk.
Donovan dan Rossiter menyatakan bahwa suasana toko terutama
melibatkan afeksi dalam bentuk status emosi dalam toko yang mungkin
tidak disadari sepenuhnya oleh konsumen ketika sedang berbelanja.
Sedangkan menurut Berman dan Evans (1998;463)475) elemen)elemen
utama dari atmosfer toko adalah

(bagian luar toko)$

(bagian dalam toko)$

(tata letak barang dalam toko)$

!

(area pembelian dalam toko).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1.1
(% ! # !

!'+7 % ' '

*Store Front
*Entrance
*Marquee
*Display Windows
*Height of Building
*Size of Building

*Flooring
*Colors
*Lighting
*Scent, Sound
*Fixtures
*Wall Textures
*Temperature
*Width of Aisles
*Dressing Facilities

*Vertical Transportation
*Dead Areas
*Personnel
*Self)Service
*Merchandise
*Prices (Level & Display)
*Cash Register Placement
*Technology/Modernization
*Cleanliness

*Allocation of Floor Space for
Selling, Merchandise,
Personnel, and Customers
*Product Groupings
*Traffic Flow

*Assortment
*Theme)Setting
*Ensemble
*Rack and Cases

*Visibility
*Uniqueness
*Surrounding Stores
*Surrouding Area
*Parking
*Congestion

*Space/Merchandise
Category
*Department Locations
*Arrangement within
Department

*Cut Case and Dump Bins
*Posters, Signs, and Card
*Mobiles
*Wall Decoration

Sumber: Barry Berman & Joel R Evans Retail Management : A Strategic Approach,
Seventh edition, Englewood Cliff New Jersey : Prentice Hall Inc. ( 1998;553 )

Sesuai dengan judul di atas, penulis menetapkan dua variabel
dalam penelitian ini, yaitu : Faktor Penataan Atmosfer Toko sebagai
variabel bebas dan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel terikat.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diungkapkan
suatu hipotesis sebagai berikut: ada pengaruh penataan atmosfer toko
terhadap tingkat kepuasan pelanggan.

Gambar 1.2
!

EXTERIOR

%

INTERIOR

(

!

%

STORE
LAYOUT

Atmosfer toko yang baik

INTERIOR
POP

*3:

'5

*3:3* ,

#
+

#

5

'5 $

(

(

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian survei
deskriptif dan verifikatif. Metode survei deskriptif, yaitu suatu metode
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu objek penelitian
dalam suatu keadaan sebenarnya. Sedangkan metode survei verifikatif,
yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai pihak dari perusahaan yang berhubungan
langsung dengan kepuasan pelanggan akibat penataan atmosfer toko
tersebut.

*3:31

& % +'

#+ +

% 4 #

Variabel)variabel penelitian ini dibagi menjadi:
1. Variabel Bebas (

)

%

yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah atmosfer
toko, karena atmosfer toko dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
pelanggan.
2. Variabel Tidak Bebas (

%

)

yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kepuasan pelanggan,
karena kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh faktor atmosfer toko.

Untuk memberikan keterangan yang lebih lengkap mengenai kedua
variabel di atas, dapat dilihat pada tabel operasionalisasi variabel di
bawah ini:
Tabel 1.1
& % +'
Konsep

Sub

Variabel

Variabel

Independent

Tempat atau

Exterior

Variable

situasi

Atmosfer

suasana

Toko

yang ada

(X)

pada Outlet

Variabel

#+ +

% 4 #

Indikator

Ukuran

) Kejelasan

) Tingkat

papan nama

kejelasan

Skala
Ordinal

papan nama

BMC

) Keleluasaan

) Tingkat

pintu masuk dan

keleluasaan

keluar

pintu masuk
dan keluar

) Kondisi

) Tingkat daya

bangunan yang

tarik kondisi

menarik

bangunan

) Keamanan

) Tingkat

kendaraan saat

keamanan

parkir

kendaraan
saat parkir

) Lokasi restoran

) Tingkat
kemudahan
untuk
mencapai
lokasi restoran

General
Interior

) Kualitas warna

) Tingkat

dan cahaya

kualitas warna
dan cahaya

) Aroma dan

) Tingkat

suara musik

kenyamanan

untuk

melalui musik

kenyamanan

dan aroma
ruangan

Ordinal

) Desain lantai

) Tingkat daya

yang digunakan

tarik desain

dalam ruangan

lantai

) Sirkulasi udara

) Tingkat

dalam ruangan

sirkulasi udara
di dalam
ruangan

) Keramahan,

) Tingkat

kecepatan dan

keramahan,

pengetahuan

kecepatan dan

yang dimiliki

pengetahuan

karyawan

yang dimiliki
karyawan

) Lokasi dan

) Tingkat

jumlah kasir

kecukupan
jumlah kasir

) Kebersihan

) Tingkat

ruang dalam dan

kebersihan

luar restoran

ruang dalam
dan luar outlet

) Kebersihan

) Tingkat

toilet

kebersihan
toilet

Store
Layout

) Pemanfaatan

) Tingkat

ruangan dalam

keteraturan

restoran

pemanfaatan
ruangan dalam

) Jarak antar

) Tingkat

meja

keleluasaan
jarak antar
meja

) Arus lalu lintas

) Tingkat

dalam restoran

keleluasaan
arus lalu lintas
dalam restoran

Ordinal

Interior
POP
Display

) Keindahan

) Tingkat

dekorasi dinding

keindahan

di dalam ruangan

dekorasi di

) Petunjuk

dalam ruangan

informasi letak

)Tingkat

toilet

kejelasan

Ordinal

petunjuk
informasi letak
toilet
Dependent

Tingkat

) Kenyamanan

) Tingkat

Variable

perasaan

yang dirasakan

Kenyamanan

Kepuasan

seseorang

pelanggan saat

yang dirasakan

Pelanggan

setelah

berada di dalam

pelanggan

membanding

restoran

saat berada di

(Y)

dalam restoran

kan kinerja /
hasil yang

) Jumlah waktu

) Lamanya

dirasakan

yang dihabiskan

waktu

dengan

ketika berada di

harapannya

restoran
) Ajakan untuk

) Tingkat

melakukan

rekomendasi

kunjungan
kepada kerabat
) Kepuasan yang

) Tingkat

dirasakan

kepuasan

pelanggan saat
berada di
restoran
) Penilaian

) Tingkat

pelanggan

kesenangan

terhadap
atmosfer restoran
daripada di
restoran lain

Ordinal

*3:38

'5

*3:383* ,

+5

%

!& #
!4 %

Dalam penelitian ini digunakan adalah metode deskriptif dengan
mengumpulkan data primer, data sekunder serta data penunjang lainnya.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang menjadi
objek dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penataan
atmosfer toko dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang
bertujuan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dari perusahaan
dengan teori yang sudah ada.
Data)data yang sudah terkumpul dari perusahaan tersebut
kemudian diolah dan dianalisis oleh penulis untuk menghasilkan
rekomendasi yang bermanfaat dan sebagai pembuktian hipotesis.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode pengambilan sampel acak sederhana (

&

'), yaitu orang yang mengunjungi outlet BMC yang dianggap
mewakili sebagai pelanggan. Pengambilan sampel dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang diambil mewakili populasi yang ada atau
tidak. Menurut buku Metode Riset Bisnis karangan Husein Umar
(2002;141), untuk menentukan jumlah sampel (n) yang dapat mewakili
populasi dapat digunakan rumus Slovin (1960) yang dikutip Sevilla (1994)
sebagai berikut:
n=

+

n =

+

n =

= 44.378698 ≈

( dibulatkan )

Keterangan:
n

: jumlah sampel

N

: ukuran populasi

e

: persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditorerir, misalnya 2 %
Ukuran populasi (N) diatas adalah jumlah rata)rata pembeli di outlet
BMC perbulannya yang didapat dari hasil wawancara penulis dengan
Manajer Pemasaran BMC yaitu sebesar 30.000 orang. Sedangkan tingkat
error (e) penulis menggunakan sebesar 15%. Hasil yang didapatkan dari
perhitungan

diatas

sebesar

44.378698

responden,

maka

penulis

membulatkan dan menetapkan jumlah responden sebanyak 50 orang.

*3:39

( !& #
Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan 3

macam teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Yaitu

dengan

cara

melakukan

pencatatan terhadap objek yang diteliti.

pengamatan

langsung

dengan

2. Wawancara
Yaitu dengan mengajukan pertanyaan)pertanyaan langsung kepada
pihak)pihak di dalam perusahaan yang berhubungan

dengan masalah

“ Penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan.”
3. Kuesioner
Yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data atau
keterangan dengan memberikan pertanyaan)pertanyaan tertulis mengenai
“ Penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan.”
Penelitian setiap butir pertanyaan mengenai “ Pengaruh atmosfer toko
terhadap tingkat kepuasan pelanggan di Outlet BMC” menggunakan skala
yang terdiri dari :
Jawaban :
Sangat Setuju Sekali

diberi bobot

5

Sangat Setuju

diberibobot

4

Setuju

diberibobot

3

Tidak Setuju

diberi bobot

2

Sangat Tidak Setuju

diberi bobot

1

#5

+5

# 4#

+

Menurut Husein Umar dalam bukunya Metode Riset Bisnis
2002;103), data dapat menjadi tidak berguna, karena kuesioner yang
digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh sebab

itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar hasil riset dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi dalm bukunya Manajemen
Pemasaran Jasa (2003;201)202), uji validitas dan reliabilitas alat ukur
dilakukan untuk memastikan instrumen tersebut merupakan alat ukur yang
akurat dan dapat dipercaya. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan Reliabilitas
menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama atau
disebut

juga

&

(Singarimbun

an

Effendi,1989). Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner.
Pada penelitian ini, uji reliabilitas alat ukur yang akan digunakan
adalah

! # ! . Jika nilai dari

! # ! mendekati 1, ini

menunjukan bahwa pengukuran yang kita gunakan reliabel atau jawaban
responden cenderung sama walaupun diberikan pada orang dan bentuk
pertanyaan yang berbeda.
Rumus

!# ! :

α=
+



: Rata)rata korelasi antaritem
k : Jumlah item

Jenis Validitas pengukuran dalam penelitian ini terkait dengan
Validitas Konstruksi (

%

). Validitas Konstruksi ini lebih

terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh alat
pengukur yang ada. Validitas pengukuran tersebut dapat dilihat pada
( )

tampilan SPSS uji reliabilitas, atau

secara manual dapat menggunakan rumus indek korelasi.
( )

adalah korelasi antaritem bersangkutan dengan sel

item sisa lainnya. Secara umum, jika nilai

( )

lebih besar dari 0.2, maka pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid ( Marija J. Norusis /

*3:30

&

6.0 ).

'5

#++

*

*

Data yang diperoleh kemudian diolah secara komputerisasi dan
disajikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis. Analisis dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Analisis kualitatif
yaitu analisis data yang diteliti berupa keterangan dan uraian untuk
memberikan gambaran mengenai “Penataan atmosfer toko.”
b. Analisis kuantitatif
yaitu analisis data yang memberikan gambaran lebih lanjut dengan
jalan mengumpulkan data kemudian dianalisis dalam bentuk angka atau
perhitungan dengan menggunakan metode statistik.

*3:3:

6

(

(

&' + +

Ada 2 cara perhitungan dalam mengolah data yaitu dengan
menggunakan program SPSS 11.5 dengan menggunakan koefisien
korelasi Pearson, yang kriteria pengujian hipotesisnya menggunakan uji 1
pihak ( tolak Ho jika Sig < α ) atau perhitungan manual.
Untuk

rancangan menganalisis dan mengolah data yang ada, penulis

menggunakan metode stastika sebagai berikut :
1. Analisis koefisien Pearson.
Rumusnya adalah:

=

(

[(( Σ

di mana :

) − (Σ Σ )
) − (Σ ) )(( Σ ) − (Σ )
Σ

)]

r = koefisien korelasi Pearson
X = Atmosfer toko
Y = Kepuasan pelanggan
n = jumlah sampel

Nilai r terletak antara )1 ≤ r ≤ +1, di mana:
) Jika r = +1 atau mendekati +1 , berarti korelasi kedua variabel sangat
kuat / cukup kuat dan mempunyai korelasi yang searah ( Jika X naik,
maka Y naik ).
) Jika r = 0 atau mendekati 0 , berarti korelasi kedua variabel sangat lemah
/ tidak ada hubungan sama sekali.

) Jika r = )1 mendekati )1 , berarti korelasi kedua variabel sangat kuat /
cukup kuat dan mempunyai korelasi yang berlawanan ( Jika X meningkat,
maka Y menurun dan sebaliknya ).
Untuk menentukan kuat lemahnya koefisien korelasi tersebut, dapat
dilihat dari batasan seperti yang dikemukakan oleh Dean J. Champion
(1981;302), yaitu : ) 0.00 – 0.25 : Tidak ada korelasi
) 0.26 − 0.51 : Korelasi cukup lemah
) 0.51 − 0.75 : Korelasi cukup kuat
) 0.76 – 1.00 : Korelasi kuat menuju sempurna
2. Analisis regresi berganda
Menurut Rambat Lupiyoadi (2003;199)201), untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas ( Atmosfer Toko ) dan variabel terikat
( Kepuasan Pelanggan ) pada BMC, maka penulis menggunakan metode
analisis uji regresi berganda (

& '

).

Dalam analisis ini akan dilakukan pengujian dengan langkah)
langkah sebagai berikut:
1) Perhitungan persamaan regresi berganda (

& '

)

Persamaan normal dari fungsi kepuasan terhadap pelanggan
diasumsikan sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
dimana:
Y

: Kepuasan pelanggan

a

: Konstanta dari persamaan regresi

b1

: Koefisien regresi dari variabel X1, dimensi

( Bagian luar

toko)
X1

: Skor dimensi

( Bagian luar toko )

b2

: Koefisien regresi dari variabel X2, dimensi
( Bagian dalam toko)

X2

: Skor dimensi

b3

: Koefisien regresi dari variabel X3, dimensi

( Bagian dalam toko )

( Penyusunan letak dalam toko )
X3

: Skor dimensi

b4

: Koefisien regresi dari variabel X4, dimensi
!

X4

( Penyusunan letak dalam toko )

(Area pembelian dalam toko)

: Skor dimensi

!

(Area pembelian

dalam toko)
e

:
1) Peninjauan pemenuhan asumsi
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh
adalah linier dan dapat dipergunakan ("

), untuk membuat

peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi linearitas,
normalitas, dan terdapat multikolinieritas ataupun autokorelasi.
2) Pengujian terhadap pengaruh variabel bebas (X1)X4) dengan
variabel tidak bebas (Y) dalam persamaan regresi berganda.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel bebas

(X1)X4) dengan variabel tidak bebas (Y), maka dilakukan pengujian
signifikansi/ uji hipotesis terhadap koefisien regresi, sebagai berikut:
Ho = b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Hi = satu atau lebih b1 = 0
Jika F > Fα,k,n)k)1 , maka Ho ditolak
dimana :

=

=

MSR :

+

MSE :

+

SSR :

+

SSE :

+

k

− −
& '

& '

: Derajat bebas regresi

n)k)1 : Derajat bebas nilai kesahan
Dalam uji hipotesis ini ditentikan tingkat signifikansi 5% atau
α=0.05, maka Fα,k,n)k)1 dapat dicari pada tabel F.

' 7+

%!

+

Untuk mengetahui besarnya pengaruh ( tingkat determinasi antara
variabel ) yang diberikan, yaitu hubungan atmosfer toko ( Variabel X )
terhadap tingkat kepuasan pelanggan ( Variabel Y ), digunakan rumus :
Kd = rs2 x 100%

Untuk signifikan rs dengan menggunakan rumus statistik uji t untuk sampel
besar (n ≥ 30) menurut Siegel (1994;263) digunakan rumus:




=

Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak yaitu dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel.
Hipotesis : Semakin baik penataan atmosfer toko di BMC, maka semakin
besar tingkat kepuasan pelanggan.
Ho : ρ = 0
Hi : ρ > 0

Tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y
Ada pengaruh antara variabel X dan Y

Kriteria pengujian :
) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima
) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

*3; '

+

#

Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada
outlet BMC yang berlokasi di Jl. Aceh no. 30, Bandung.

03*

+ !& #
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis

yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terhadap
BMC mempunyai

:
+

yang baik, karena terdapat logo,

penulisan yang cukup jelas, dan warna yang menarik yang
melambangkan rasa dari

'!

. Pintu masuk BMC cukup lebar,

sehingga pelanggan dapat keluar)masuk dengan leluasa. Keunikan
bangunan BMC

yang bergaya

;

klasik Belanda tetap

dipertahankan, karena merupakan salah satu bangunan bersejarah
di kota Bandung. Hal ini harus dipertahankan dan dijaga oleh pihak
BMC dan juga warga Bandung.

2. Terhadap
Warna dan pencahayaan yang ada di BMC diatur dengan baik.
Kebersihan lantai di BMC cukup terjaga, karena setiap saat ada
petugas yang membersihkan. Desain lantai yang digunakan cukup
beragam dan menarik untuk setiap

/ bagian dari BMC.

Pelanggan dapat merasakan atmosfer yang berbeda pada setiap
nya. Dengan adanya tamanan hias, kolam air dan

pepohonan di sekitar jalan Aceh memberikan kesan sejuk dan asri.
Produk yang ditawarkan di BMC cukup beragam dari masakan
khas.Indonesia, Eropa hingga terdapat makanan ringan, seperti
donat,

, roti,

dan sebagainya, serta terdapat berbagai jenis

minuman seperti

'!

$ D

, dan

> Tetapi, pelanggan

ada yang merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan.karena
harus menunggu lama makanan yang dihidangkan.

3. Terhadap
Pemanfaatan

ruangan

di

BMC

sudah

maksimal,

sehingga

memberikan kesan leluasa dan dapat membuat pelanggan
nyaman. Lebar jarak antar meja dan kursi cukup teratur, sehingga
tidak mengganggu pelanggan lain yang sedang menikmati
makanannya, saat pelanggan lain meninggalkan mejanya. Arus lalu
lintas dalam toko cukup teratur, namun tetap harus diperhatikan
pada saat jam makan siang dan jam makan malam. Karena pada
saat itu banyak pelanggan yang datang.

4. Terhadap
Dekorasi dinding di BMC terlihat menarik dengan foto)foto Bandung
tempo dulu. Hal ini yang menjadi keistimewaan dan keunikan dari
BMC. Petunjuk letak

yang terlihat dengan jelas,

memudahkan pelanggan BMC untuk mengetahui di mana letak
toilet tersebut tanpa harus bertanya pada karyawan.

5. Besarnya pengaruh antara variabel atmosfer (variabel X) dengan
variabel kepuasan pelanggan (variabel Y) adalah sebagai berikut :


Dari hasil perhitungan dengan analisis koefisien korelasi
Pearson diperoleh

nilai sebesar 0,597 yang berarti terdapat

korelasi yang cukup kuat antara atmosfer toko dengan
kepuasan pelanggan BMC.


Besarnya pengaruh penataan atmosfer toko terhadap tingkat
kepuasan pelanggan BMC sebesar 35,7% dengan tingkat
signifikansi 0,05, sedangkan 64,3% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

031

%
Setelah disampaikan beberapa kesimpulan, maka penulis ingin

menyatakan beberapa saran dan masukan yang mungkin dapat berguna
untuk perbaikan dan kemajuan

BMC di masa yang akan datang.

Dari hasil penelitian mengenai penataan suasana toko terdapat
beberapa elemen yang masih diperhatikan oleh pihak manajemen
BMC di antaranya adalah:


Untuk fasilitas parkir, sebaiknya pihak BMC memberikan kartu
tanda masuk agar menjamin keamanan kendaraan pelanggan.

Selain itu, fasilitas parkir agar lebih diperhatikan dalam hal
keamanan kendaraan pelanggan BMC. Hal ini disebabkan
banyaknya pelanggan yang menggunaan mobil ketika mereka
berkunjung ke BMC dan tempat parkir menjadi penuh saat jam
makan siang dan malam.


Untuk aroma ruangan yang tidak terasa oleh pelanggan,
sebaiknya pengharum ruangan diletakkan pada tempat yang
startegis dan intensitas penyemprotan lebih sering lagi.



Untuk alunan musik yang jarang diputar, sebaiknya pihak BMC
memutarnya agar pelanggan merasa nyaman dan santai ketika
menikmati makanannya.



Perusahaan dapat memperbanyak pencahayaan pada tempat
yang strategis terutama pada malam hari, karena kurangnya
pencahayaan dapat membuat suasana restoran menjadi tidak
menyenangkan.



Untuk temperatur udara dan sirkulasi udara, sebaiknya pihak
BMC menambah kipas angin atau AC. Hal ini dikarenakan
banyak konsumen yang merasa kepanasan dan tidak nyaman
saat mereka menikmati makanannya, terutama pada siang hari



Untuk dekorasi dinding, pihak BMC dapat mengganti)ganti
gambar foto)foto yang ada atau menambah foto yang baru agar
pelanggan tidak merasa bosan.



Pihak BMC dapat mendekorasi ulang '

nya, agar

dapat menciptakan suasana yang baru, nyaman dan menarik.


Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya diperoleh nilai
koefisien korelasi sebesar 0.597, berarti terdapat korelasi yang
cukup kuat antara atmosfer toko dengan kepuasan pelanggan
BMC. Besarnya pengaruh penataan atmosfer toko terhadap
tingkat kepuasan pelanggan BMC sebesar 35,7% dengan
tingkat signifikansi 0,05, sedangkan 64,3% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Faktor)faktor
lain itu diantaranya adalah kelezatan makanan, kualitas
pelayanan, harga, promosi dan sebagainya.



Besarnya pengaruh antara penataan atmosfer toko terhadap
tingkat kepuasan pelanggan lebih kecil dari pengaruh dari faktor
lain tersebut. Pada penelitain ini pun terdapat item)item (variabel
) yang tidak valid dan tidak reliabel. Oleh
karena itu, untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan
untuk :
)

Menambah sampel yang lebih banyak

)

Menambah jumlah pertanyaan untuk variabel
>

Alma, Buchari. 2004.

D

C

. Edisi

revisi, Alfabeta, Bandung.
Barnes, James G. 2003.

&

!

'

,

'

.

ANDI, Yogyakarta.
Barton, Michael L. and Barton A. Weitz. 1995. &

'

Madison Richard D. Irwin Inc., New York.
Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. &
#

'

G

'

!> 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey :Prentice Hall Inc.
', 9th

Boone, Louis E and David L. Kurtz, 1999,
> The Dryden Press, Chicago.
Champion, Dean J. 1981. 2

8

&

!> 2

Mac Milan Publishing Co., New York.
Engel, James F, Roger G Blackwell and Paul W Miniard. 1995>
2 ! "

$ 8 th

. The Dryden Press, Chicago.

>

Kotler, Philip. 2000.

'

'

> )!

>

Prentice)Hall International, Inc., New Jersey.
Kotler, Philip. 2003.

'

> 11th edition.

'

> Prentice)Hall International, Inc., New Jersey.
Kotler, Philip, John Bowen and James Markens. 2003.
:

> 3rd

)

'

> Prentice)Hall, Inc., New Jersey.

Lamb, Charles W, Jr., Joseph F. Hair Jr, and Carl McDaniel. 2001.
2

.. Salemba Empat. Jakarta.

Loudon, David L and Albert J Della Bita. 1993.
. 4th

#
Lovelock, Christopher. 2001.
' >

4th

2 ! "

G

. McGraw Hill, New York.

"

'G

$ )

.

.

!

' $

Prentice)Hall

International Inc., New Jersey.
Lupiyoadi, Rambat. 2001.

D

C

G )

. edisi pertama. Salemba Empat, Jakarta.
Maholtra, Naresh K. 1996.

!> 2nd

'&

> Prentice)Hall

Inc., New Jersey
Marquardt, Raymond A., James C Markens and Robert E Roe. 1993
E

.

3rd

.

CBS

College

Publishing, Inc., New York.
Pallant, Julie. 2005.

""

. 2nd

Crowns Nest New South Wales, Australia.

. Allen And Unwin,

Pratisto, Arif. 2004.
&

!

'

'

!

'

,.. PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta.
Salim, Peter. 1986. )!

' !;

. 2

. Modern English Press, Jakarta.
Siegel, Sidney. 1994.

'

E

A

;

>

Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Drs. Sadu Sundaru. Erlangga,
Jakarta.
Solomon, Michael R. 1999.

2 ! "

.

,

Engelwood Cliff New Jersey : Prentice Hall Inc.
Tjiptono, Fandy. 1996.

'

> Edisi Kedua. ANDI,

Yogyakarta.
Umar, Husein. 2002.

2

Marsum W A. 1999. &

. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.
'

!

. ANDI,

Yogyakarta.
West, Alan. 1990.

Pikiran Rakyat.

'

B

'

. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

> 11 September 2004.