PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 4 Cibogo Kelas V Semester Genap Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun A

(1)

No. 50/S/PGSD-REG/8/Agustus/2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 4 Cibogo Kelas V Semester Genap Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Riki Purwandani

1003317

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Halaman Hak Cipta

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA

Oleh Riki Purwandani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Riki Purwandani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENERAPAN METODE

PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA (Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 4 Cibogo Kelas V Semester GenapKecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 25 Juni, 2014 Penulis


(5)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penlitian ... Error! Bookmark not defined. E. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. F. Hipotesis Tindakan... Error! Bookmark not defined. BAB II METODE EKSPERIMEN, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA, MATERI GAYA ... Error! Bookmark not defined.

A. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... Error! Bookmark not defined.

B. Metode Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. C. Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined. D. Gaya ... Error! Bookmark not defined. E. Penerapan Metode Eksperimen di Pembelajaran IPA pada Materi Pokok Gaya Kelas V SD ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.


(6)

v

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. Analisis Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. C. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. DOKUMENTASI ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. SURAT IZIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. BIODATA PENULIS ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA Oleh

Riki Purwandani 1003317

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya (Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 4 Cibogo Kelas V Semester Genap Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Cibogo yang berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada aspek keterampilan mengobservasi, keterampilan mengelompokkan, dan keterampilan mengkomunikasikan. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen, serta untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan sebanyak dua siklus.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi KPS, aktivitas guru, lembar observasi siswa, LKS, dan lembar evaluasi pembelajaran.


(8)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THEAPPLICATION OFEXPERIMENTALLEARNING METHODTO IMPROVE

SCIENCEPROCESSSKILLSSTUDENTSINSCIENCE EDUCATION WITH SUBJECT

MATTER THEFORCE

ABSTRACT By

Riki Purwandani 1003317

This Research deals with theApplication of ExperimentalLearning Method To Improve Science Process Skills Students In Science Education with Subject Matter The Force (Classroom Action Research in the Elementary School on thr five grades at SDN 4 Cibogo Lembang, District West Bandung Regency Even Semester in the school year. The subject of the research is the fifth grade students of SD Negeri 4Cibogowith the population 30 students. Generally, this research was aimed to describe how the application of experimental teaching methods to enhance the Science Process Skills (SPS) students on the skills aspect of observing, classifying skills, and communicating skills. Especially, this research was aimed to describe the implementation of learning by applying experimental method, and to describeimprovement ofstudents'science process skills. The method used in this research was Classroom Action Research using spiral model developed by Kemmis and Mc Taggart by implementing two cycles.

The Technique of collecting data using process skill n science student’s observation sheet, teacher activity, student observation sheets, worksheets, and lessonevaluationsheet.

Keywords: Science Process Skills, Learning Science, Classroom Action


(9)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam proses pembelajaran setidaknya dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa, sehingga dalam pelaksanaannya, pembelajaran IPA hendaknya dapat memberikan pengalaman langsung bagi sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran IPA tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga bersifat faktual. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI diantaranya adalah

“mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.”(Depdiknas, 2006).

Sejalan dengan hal tersebut diatas, salah satu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat mencapai tujuan diatas yaitu melalui Keterampilan Proses Sains (KPS). “KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru/mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.”(Dahar, 1985:11).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap 30 siswa kelas V SD Negeri 4 Cibogo mengenai pembelajaran IPA tentang gaya, diperoleh data sebagai berikut: (1) sebanyak 26 (86,7%) siswa mengungkapkan bahwa pada pembelajaran IPA hanya sebatas penyampaian konsep saja,siswa jarang melakukan percobaan; (2) sebanyak 19 (63,3%) siswa mengemukakan bahwa pembelajaran IPA dianggap sulit; (3) sebanyak 27 (90%) siswa menyatakan bahwa mereka menyukai mata pelajaran IPA; (4) pada mata pelajaran IPA semester 2 di kelas lima, sebanyak 13 (43,33%) siswa menganggap bahwa yang paling sulit adalah pokok bahasan tentang gaya, 9 (30%) siswa menganggap sulit


(10)

2

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pokok bahasan cahaya, dan 8 (26,67%) siswa yaitu mengenai pokok bahasan yang lain.


(11)

3

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu didapatkan pula data bahwa proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 4 Cibogo melalui penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional (ceramah) pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini berdampak langsung terhadap perilaku siswa, dimana selama proses pembelajaran, siswa terlihat kurang semangat, bosan dan banyak yang mengantuk.

Salah satu langkah strategis yang dapat dijadikan alternatif untuk peningkatan keterampilan proses sains siswa adalah dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA merupakan salah satu metode yang sesuai dan dapat menunjang keterampilan proses. Dengan menerapkan metode ekseprimen maka siswa diberikan kesempatan untuk mengalami atau melakukan percobaan sendiri baik secara individual maupun kelompok kecil. Sehingga dengan metode eksperimen tersebut siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan pada “Penerapan

Metode Pembelajaran Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains Siswa pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya” (Penelitian Tindakan

Kelas di SD Negeri 4 Cibogo Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti adalah “Bagaimanakah penerapan

metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas V di SD Negeri 4 Cibogo pada pembelajaran IPA pokok bahasan

gaya?”.

Adapun rumusan masalah tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo untuk meningkatkan keterampilan proses sainssiswa?


(12)

4

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA pada pokok bahasangaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo dengan menggunakan metode eksperimen?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains IPA siswa pada pokok bahasan gaya dengan menggunakan metode eksperimen dikelas V SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo.

2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo dengan menggunakan metode eksperimen.

D. Manfaat Penlitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan manfaat di SD Negeri 4 Cibogo yaitu sebagai berikut:

1. ManfaatTeoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai metode eksperimen pada mata pelajaran IPA kepada dinas pendidikan khususnya di tingkat sekolah dasar.

2. ManfaatPraktis a. BagiSiswa

1) Memberikan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran 2) Meningkatkan motivasi belajar siswa

3) Siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran terutama pada pembelajaran IPA tentang Gaya.


(13)

5

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Memberikan informasi kepada guru dalam merencanakan metode belajar yang tepat.

2) Memberikan pembelajaran secara langsung dalam proses pembelajaran.

3) Menambah wawasan dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan pemahaman tentang fungsi penelitian tindakan kelas.

2) Menjelaskan maksud penyelesaian masalah IPA tentang gaya di sekolah dasar.

d. Bagi Peneliti

1) Memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran.

2) Dapat dijadikan bahan-bahan kajian bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian mengenai penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan keterampilan proses sainssiswa tentang gaya. E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan yang mendefinisikan kata-kata atau kalimat-kalimat yang mengandung arti dalam judul ini. Adapun penjelasannya yaitu:

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara dalam menyajikan suatu pokok bahasan dengan cara melakukan percobaan. Sehingga siswa dapat mengalami suatu proses dan dapat mengamati percobaan yang dilakukannya secara langsung. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah percobaan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa tentang gaya yang meliputi gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet.


(14)

6

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah eksperimen yang digunakan yaitu meliputi: a. Perencanaan

1) Menjelaskan tujuan dari eksperimen yang akan dilakukan.

2) Menyusun langkah-langkah percobaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

3) Menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen.

b. Pelaksanaan, siswa melakukan kegiatan eksperimen/percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada LKS.

c. Tindak Lanjut, siswa mengumpulkan LKS kemudian diperiksa.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains adalah keterampilan dalam pembelajaran IPA agar siswa dapat memiliki kemampuan dalam mencapai aspek keterampilan observasi (mengamati), keterampilan mengelompokkan, dan keterampilan mengkomunikasikan.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah “Jika metode eksperimen diterapkan dengan tepat maka keterampilan proses sains siswa kelas V SDNegeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Gaya akan


(15)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian yang bersifat kualitatif. Sebagaimana dipaparkan oleh Wiriaatmadja (2005, hlm.4) bahwa PTK merupakan bentuk kajian inkuiri yang termasuk kualitatif dalam penelitian emansipatoris tindakan sebagai studi mikro untuk membangun ekspresi konkret dan praktis dalam sebuah perubahan dunia sosial atau pendidikan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja para praktisinya.

Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus.Dalam tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), mengamati (observing), dan merefleksikannya (reflecting).Alasan peneliti memilih metode ini karena dilihat dari tujuan PTK itu sendiri adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas proses dan hasil pembelajaran. Metode penelitian ini dirasa cocok untuk peneliti yang sekaligus sebagai guru yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1982). Penulis menggunakan model ini karena model ini menggunakan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali sehingga peneliti akan mengetahui sejauh mana keberhasilan dan mengetahui apa saja kekurangan yang harus diperbaiki di siklus berikutnya.


(16)

14

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan-tahapan yang tedapat pada PTK model Kemmis dan Mc Taggart, (1982) diantaranya:

1. Perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan.

4. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Adapun alur PTK menurut Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan sebagai berikut:

Tidak Berhasil Tidak Berhasil

Pelaksanaan Tindakan

Refleksi

Rencana Tindakan

Observasi

Pelaksanaan Tindakan

Rencana Tindakan

Observasi

Refleksi

Refleksi


(17)

15

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SIKLUS 1

SIKLUS 3

SIKLUS 2

Gambar 3.1.Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart dalam Sukajati (2008, hlm.19)

Alur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dua siklus, di mana dalam setiap siklus terdiri dari satu tindakan yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dalam PTK. Prosedur pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awalnya adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran.

Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, pengamatan (observasi). Terakhir, barulah peneliti melakukan refleksi berdasarkan hasil observasiatas tindakan yang telah dilakukan.Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya lebih baik lagi dan tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlokasi di SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Maret hingga Juni tahun ajaran 2013/2014.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 4 Cibogo kelas V yang terdiri dari 30 siswa dengan 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas V SDNegeri 4Cibogo pada pokok bahasan gaya. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam Arikunto (2011, hlm.97) „tahap


(18)

16

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal‟.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Melakukan observasi awal di SD Negeri 4 Cibogo, mengidentifikasi masalah dan membuat surat ijin penelitian.

b. Memilih materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) materi IPA kelas V SD.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Membuat alat bantu/media pembelajaran yang sesuai dengan materi. e. Menyusun instrumen (lembar observasi, dan soal tes) untuk

mengumpulkan data.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut :

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian, meliputi:

1) Melakukan observasi awal di SD Negeri 4 Cibogo, mengidentifikasi masalah dan membuat surat ijin penelitian. 2) Memilih penerapan metode pembelajaran eksperimen sebagai

problem solving.

3) Mengembangkan RPP berdasarkan metode pembelaran eksperimen.

Memilih materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) materi IPA kelas V SD.


(19)

17

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) SK : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

b) KD : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

4) Membuat alat peraga dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.

5) Membuat dan mengembangkan LKS tentang percobaan mengenai gaya gesek dan gaya gravitasi

6) Menyusun instrumen untuk mengumpulkan data.

a) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa.

b) Membuat pedoman jawaban LKS untuk menilai hasil pekerjaan siswa pada LKS.

c) Membuat tes tertulis berupa soal evaluasi pembelajaran lengkap dengan kisi-kisi soal.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen, sesuai dengan rencana yang telah disusun.

1) Melaksanakan tindakan menyesuaikan RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan siklus pertama.

2) Menggunakan alat peraga dan media pembelajaran serta menggunakan alat dan bahan eksperimen.

3) Melakukan percobaan pertama tentang gaya gravitasi lalu melakukan percobaan kedua tentang gaya gesek..


(20)

18

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pengamatan/observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung di kelas. Observasi terkait dengan kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa saat kegiatan belajar berlangsung dengan memperhatikan keterampilan proses sains siswa menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah mendapatkan hasil dari observasi dan nilai tes tertulis. Peneliti dan pengamat berdiskusi mengenai kegiatan yang sudah terlaksana, serta memperbaiki yang kurang baik yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti membuat RPP sesuai dengan SK dan KD untuk siklus kedua yaitu tentang subpokok bahasan mengenai gaya magnet.

2) Membuat indikator capaian kompetensi berdasarkan kompetensi dasar yang ada. Indikator:

a) Mengelompokkan benda-banda yang bersifat magnetis dan non-magnetis

b) Membandingkan kekuatan gaya magnet

c) Mengidentifikasi kutub senama dan tidak senama pada magnet d) Memberikan minimal tiga contoh pengguanaan magnet dalam

kehidupan sehari-hari.

e) Membuat magnet buatan dengan cara induksi, digosok, dan dialiri arus listrik.

3) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, serta alat dan bahan untuk eksperimen.


(21)

19

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Membuat dan mengembangkan LKS tentang gaya magnet.

5) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa. b. Tindakan

1) Melaksanakan tindakan menyesuaikan RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan.

2) Menggunakan alat peraga, media pembelajaran, serta alat dan bahan untuk eksperimen.

3) Mengadakan tes evaluasi c. Observasi

Melaksanakan pengamatan tentang keteampilan proses sains siswa saat melaksanakan percobaan dengan format observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan siklus kedua.Observasi dilakukan oleh tiga orang observer.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah mendapatkan hasil dari observasi dan nilai tes tertulis. Peneliti dan pengamat berdiskusi mengenai kegiatan yang sudah terlaksana, serta memperbaiki yang kurang baik yang akan coba dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu dengan tes dan nontes.

a. Tes

Tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban.Dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan siswa berkaitan dengan konsep, prosedur, dan aturan-aturan. Dalam menjawab soal, siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya (Depdiknas:2006, dalam Nurlaela, 2011).

Dalam penelitian ini tes digunakan adalah berupa soal evaluasi pembelajaran yang berisi 10 soal pilihan ganda dan lima soal isian. Selain


(22)

20

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal evaluasi dalam penelitian ini juga menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

b. Non Tes

Selain menggunakan tes, pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan penilaian nontes yaitu sebagai berikut.

1) Observasi Keterampilan Proses Sains

Yaitu pengamatan terhadap indikator dari aspek keterampilan proses sains yaitu keterampilan mengobservasi, mengelompokkan, dan keterampilan mengkomunikasikan.

2) Observasi Guru dan Siswa

Merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selam kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan tersebut dapat dijadikan acuan sebagai bahan perbaikan untuk kegiatan penelitian pada siklus selanjutnya.

2. Instrumen Penelitian

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai panduan guru dalam melaksanakan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswadalam penelitian ini dibuat sesuai indikator dari keterampilan proses sains yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang aktivitas dalam kegiatan eksperimen tentang gaya. Selain itu lembar kerja siswa dalam penelitian ini dibuat untuk mengukur peningkatan keterampilan proses sains siswa pada setiap siklus PTK yang dilakukan. c. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains

Berisi pengamatan terhadap indikator dari aspek keterampilan proses sains yaitu keterampilan mengobservasi, mengelompokkan, dan


(23)

21

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan mengkomunikasikan dengan melihat hasil dari Lembar Kerja Siswa (LKS) dari kegiatan eksperimen yang telah dilakukan siswa.

d. Lembar Observasi Guru

Berisi pengamatan terhadap kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung.Lembear observasi ini bertujuan untuk mengamati apakah aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dalam RPP atau belum sesuai.

e. Lembar Observasi Siswa

Berisi pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

f. Soal Evaluasi Pembelajaran

Soal evaluasi berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengusaan materi yang telah disampaikan yang harus dijawab oleh siswa, jawaban soal evaluasi dalam penelitian ini dalam bentuk tulisan. Soal evaluasi dibuat dalam bentuk pilihan ganda dan isian.

G. Analisis Data Penelitian

Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data-data tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan jenisnya agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh.

Berikut ini gambaran analisis data secara kualitatif dan kuantitatif pada penelitian yang dilakukan.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi. Pada penelitian ini data kualitatif yang akan diolah serta dianalisis adalah data observasi guru dan siswa serta observasi keterampilan proses sains melalui rubrik penilaian. “Penilaian keterampilan proses dengan melalui bukan tes diperlukan lembar


(24)

22

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan yang lebih rinci untuk menilai perilaku yang diharapkan” Arikunto (2009). Lembar pengamatan ini dapat berupa rubrik, daftar cek, atau skala bertingkat.

Dalam penelitian ini digunakan rubrik untuk menilai keterampilan proses sains yang berisi level dan kriteria berdasarkan indikator dari aspek keterampilan proses sains.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes evaluasi belajar siswa dan lembar kerja siswa mengenai gaya dengan menerapkan metode eksperimen. Data diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan cara sebagai berikut:

a. Pengolahan Data Observasi Keterampilan Proses Sains

Data observasi keterampilan proses sains diperoleh dari hasil yang dikerjakan siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kegiatan eksperimen. Penilaian dilakukan melalui pengkategorian, kategori tersebut diperoleh berdasarkan perolehan skor pada lembar observasi KPS siswa. Dibawah ini rumusan penilaian pada lembar KPS siswa:

Dengan ketentuan:

Jumlah Skor Maksimal = 6 Perolehan Skor Maksimal = 3

2 =Jumlah Indikator Keterampilan pada masing-masing aspek KPS.

Perolehan Nilai / Skor Kategori

0 – 1 1 (Kurang)

1,5 – 2 2 (Baik)

2,5 - 3 3 (Sangat Baik)


(25)

23

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala poin yang digunakan untuk evaluasi belajar siswa berdasarkan jumlah soal yaitu sepuluh soal dalam bentuk pilihan ganda pada jawaban yang benar masing-masing mendapat skor 10.

c. Menghitung Rata-rata Kelas

Purwanto dalam Nurlaela, (2011, hlm. 41) X =

Ket: = nilai rata − rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa Σ = jumlah siswa


(26)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas V semester genap SD Negeri 4 Cibogo dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pokokbahasan tentang gaya yang dilakukan dua siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan gaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo agar keterampilan proses sains siswa meningkat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a. Pada saat pembentukan kelompok, akan lebih baik jika jumlah

masing-masing kelompok lebih kecil. Namun semakin kecil jumlah anggota kelompok, maka jumlah kelompok akan semakin banyak, sehingga ketersediaan alat dan bahan eksperimen juga akan lebih banyak.

b. Penyampaian langkah-langkah kegiatan eksperimen yang terdapat pada lembar kerja siswa harus dijelaskan kembali oleh guru, sehingga guru dapat merasa yakin bahwa siswa sudah benar-benar memahaminya. Dengan demikian siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. c. Pemberian nomor berurut pada siswa dapat membantu dalam

mengkondisikan siswa. Sehingga dalam pelaksanaannya, siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen secara tertib dan bergilir. Sehingga dapat terhindar dari aktifitas siswa yang suka mengganggu satu sama lain.

2. Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dikelas V SD Negeri 4 Cibogo dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.


(27)

53

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini dapat terlihat dari data hasil observasi dan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan secara individu.

B. Rekomendasi 1. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan pembelajaran yang dapat dipraktekkan dalam pembelajaran IPA khususnya untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Untuk menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, sebaiknya guru memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Guru harus mampu mengolah indikator capaian dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran dengan baik. Upayakan agar indikator capaian kompetensi yang dibuat sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Sehingga indikator capaian tersebut dapat dicapai dengan efektif.

b. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen diawali dengan membimbing siswa untuk merumuskan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi dan menyusun hipotesisnya.

c. Kegiatan eksperimen yang dilakukan di dalam kelompok kecil, lebih baik apabila pembentukan kelompok di atur oleh guru dan harus adanya pemerataan kemampuan siswa, agar siswa saling membantu. d. Guru harus selalu mengawasi dan membimbing siswa selama

melaksanakan kegiatan eksperimen.

2. Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Apabila hendak melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Sehingga konsentrasi belajar dan motivasi belajar siswa masih tinggi.


(28)

54

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Apabila dalam melakukan penelitian tindakan kelas terdapat langkah pembentukkan kelompok belajar, sebaiknya peneliti sudah menentukan anggota kelompoknya. Dengan seperti itu, dapat mempersingkat waktu agar lebih efektif.


(29)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Dahar, Ratna W. (1985). Kesiapan Guru Mengejarkan Sains di Sekolah Dasar

Ditinjau dari Segi Pengembangan Ketrampilan Proses Sains. Disertasi

doktor FPS IKIP Bandung.

Depdiknas.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Heriawan Adang, Darmaji., dan Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran

Kajian Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G.

Kemmis, S and McTaggart, MR. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

Keputusan Rektor UPI No. 4892/UN40/HK/2013 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI, Penerbit UPI, 2013.

Moedjionodan Moh.Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Nurlaela.(2011). Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Teknik

Bermain Peran untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana Pada Program PPB FIP UPI Bandung: Tidak di

Terbitkan.

Rhizema-Putra, S. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis

Sains.Yogyakarta: Diva Press.

Roestiyah, N, K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Samatowa Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.


(30)

55

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukajati. (2008). Penelitian Tindakan Kelas di SD. Yogyakarta: Depdiknas. Sumantri, dkk.Strategi Belajar Mengajar. Dirjen: Depdikbud.

Wiriaatmadja Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

23

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala poin yang digunakan untuk evaluasi belajar siswa berdasarkan jumlah soal yaitu sepuluh soal dalam bentuk pilihan ganda pada jawaban yang benar masing-masing mendapat skor 10.

c. Menghitung Rata-rata Kelas

Purwanto dalam Nurlaela, (2011, hlm. 41) X =

Ket: = nilai rata − rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa


(2)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas V semester genap SD Negeri 4 Cibogo dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pokokbahasan tentang gaya yang dilakukan dua siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan gaya dikelas V SD Negeri 4 Cibogo agar keterampilan proses sains siswa meningkat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a. Pada saat pembentukan kelompok, akan lebih baik jika jumlah

masing-masing kelompok lebih kecil. Namun semakin kecil jumlah anggota kelompok, maka jumlah kelompok akan semakin banyak, sehingga ketersediaan alat dan bahan eksperimen juga akan lebih banyak.

b. Penyampaian langkah-langkah kegiatan eksperimen yang terdapat pada lembar kerja siswa harus dijelaskan kembali oleh guru, sehingga guru dapat merasa yakin bahwa siswa sudah benar-benar memahaminya. Dengan demikian siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. c. Pemberian nomor berurut pada siswa dapat membantu dalam

mengkondisikan siswa. Sehingga dalam pelaksanaannya, siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen secara tertib dan bergilir. Sehingga dapat terhindar dari aktifitas siswa yang suka mengganggu satu sama lain.

2. Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dikelas V SD Negeri 4 Cibogo dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.


(3)

53

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini dapat terlihat dari data hasil observasi dan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan secara individu.

B. Rekomendasi 1. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan pembelajaran yang dapat dipraktekkan dalam pembelajaran IPA khususnya untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Untuk menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, sebaiknya guru memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Guru harus mampu mengolah indikator capaian dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran dengan baik. Upayakan agar indikator capaian kompetensi yang dibuat sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Sehingga indikator capaian tersebut dapat dicapai dengan efektif.

b. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen diawali dengan membimbing siswa untuk merumuskan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi dan menyusun hipotesisnya.

c. Kegiatan eksperimen yang dilakukan di dalam kelompok kecil, lebih baik apabila pembentukan kelompok di atur oleh guru dan harus adanya pemerataan kemampuan siswa, agar siswa saling membantu. d. Guru harus selalu mengawasi dan membimbing siswa selama

melaksanakan kegiatan eksperimen.

2. Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Apabila hendak melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Sehingga konsentrasi belajar dan motivasi belajar siswa masih tinggi.


(4)

54

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Apabila dalam melakukan penelitian tindakan kelas terdapat langkah pembentukkan kelompok belajar, sebaiknya peneliti sudah menentukan anggota kelompoknya. Dengan seperti itu, dapat mempersingkat waktu agar lebih efektif.


(5)

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Dahar, Ratna W. (1985). Kesiapan Guru Mengejarkan Sains di Sekolah Dasar

Ditinjau dari Segi Pengembangan Ketrampilan Proses Sains. Disertasi

doktor FPS IKIP Bandung.

Depdiknas.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Heriawan Adang, Darmaji., dan Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran

Kajian Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G.

Kemmis, S and McTaggart, MR. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

Keputusan Rektor UPI No. 4892/UN40/HK/2013 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI, Penerbit UPI, 2013.

Moedjionodan Moh.Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Nurlaela.(2011). Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Teknik

Bermain Peran untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana Pada Program PPB FIP UPI Bandung: Tidak di

Terbitkan.

Rhizema-Putra, S. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis

Sains.Yogyakarta: Diva Press.

Roestiyah, N, K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Samatowa Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.


(6)

55

Riki Purwandani, 2014

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukajati. (2008). Penelitian Tindakan Kelas di SD. Yogyakarta: Depdiknas. Sumantri, dkk.Strategi Belajar Mengajar. Dirjen: Depdikbud.

Wiriaatmadja Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PENGUNGKIT : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Ciburial Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 1 42

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 1 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 2 38

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI MATERI PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SDN 3 Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

0 1 33

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

0 0 29

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTIK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG TANAH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V di SDN 02 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

0 1 43

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

0 0 35

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 38