ANALISIS KATA OOI, TAKUSAN DAN IPPAI SEBAGAI SINONIM DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG.

(1)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KATA OOI, TAKUSAN DAN IPPAI SEBAGAI SINONIM DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Mirharatulisa Dyah Amoendria 0900743

Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia 2013


(2)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis Kata Ooi, Takusan dan Ippai

sebagai Sinonim dalam Kalimat

Bahasa Jepang

Oleh

Mirharatulisa Dyah Amoendria

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Mirharatulisa Dyah Amoendria 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : MIRHARATULISA DYAH AMOENDRIA

NIM : 0900743

Judul : ANALISIS KATA OOI, TAKUSAN DAN IPPAI

SEBAGAI SINONIM DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

SK Dekan No : 483/UN40.3/DT/2013

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra.Hj.Melia Dewi J., M.Hum., M.Pd. Drs. Ahmad Dahidi, M.A.

NIP. 196105061987032001 NIP.195802281983031004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP. 196011081986012001


(4)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Di dalam bahasa Jepang cukup banyak terdapat kata yang mengandung makna yang mirip atau sinonim. Sinonim sendiri merupakan salah satu permasalahan sulit yang dihadapi pembelajar asing dalam mempelajari bahasa Jepang. Ditambah dengan kenyataan masih minimnya literature yang dapat dijadikan acuan untuk memahami sinonim di negeri kita. Sinonim sendiri terdapat di semua kelas kata, baik kelas kata yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Seperti yang kita temukan pada kumpulan kata ooi, takusan dan ippai. Ketiganya berasal dari kelas kata yang berbeda, ooi tergolong ke dalam kata sifat sementara takusan dan ippai termasuk ke dalam adverbia, namun ketika kita menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, ketiganya sama-sama memiliki makna banyak pada konteks tertentu. Akan tetapi belum diketahui dengan jelas persamaan dan perbedaan dari ketiga kata tersebut terutama dari segi penggunaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, karena dapat menganalisis permasalahan aktual yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari kata ooi, takusan dan ippai

sebagai sinonim.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dikumpulkan jitsueri baik dari kata ooi, takusan dan ippai, yang bersumber dari penelitian terdahulu, buku pelajaran bahasa Jepang, kamus, drama dan anime berbahasa Jepang dan internet. Lalu data dianalisis. Terakhir, berdasarkan hasil analisis data diambil kesimpulan.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian adalah untuk menerangkan benda yang abstrak dan konkrit, benda yang secara kuantitas dapat dihitung dan tidak dihitung dan untuk kalimat yang bersifat objektif, kata ooi, takusan dan ippai

dapat digunakan. Untuk benda yang tidak dapat dihitung yang tidak memiliki wujud dan kalimat yang bersifat subjektif hanya dapat menggunakan kata takusan

dan ippai.


(5)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

In Japanese language there are quite a lot of words which have similar meaning, also known as synonyms. Synonyms are one of the difficult problems encountered by foreign learners in learning the Japanese language. The lack of literatures that can be used as references in our country makes synonyms even more difficult to understand. Synonyms can be found in any part of speech, and the synonymous words may be the same or different part of speech, such as the words ooi, takusan and ippai. Those three words are different part of speech; ooi

is an adjective, while takusan and ippai are adverbs. When translated to Bahasa Indonesia, the three words have various meanings in certain contexts, but the similarities and the differences of the words especially in terms of usage are still unclear.

The methodology used for this research is descriptive, because it can analyze the actual problems. The purpose of the research is to figure out the similarities and the differences of ooi, takusan and ippai as synonyms.

The procedures done for the research are as follow: First, jitsueri of the words ooi, takusan and ippai are collected from previous researches, Japanese language text books, Japanese dramas and animes and the internet. Then, data are being analyzed. Last, conclusions are drawn based on the data analysis.

The conclusions drawn from the research are: the words ooi, takusan and

ippai can be used to explain both abstract and concrete nouns, countable and uncountable nouns, and for objective sentences; as for uncountable nouns which have no form, only the words takusan and ippai can be used.


(6)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

多い さ い い 類義語 言葉分析

ハ ウ サ ア

0900743

要旨

日本語 中 似 い 意味 持 い 言葉 類義

語 いう言葉 相当あ 類義語 外国学習者 一 難 い問

題 あ 類義語 文献 少 い あ 類義語 各 単語

あ 同 単語 あ 別 単語 あ 次 う 言

葉 多い さ い い あ こ 言葉

別 単語 あ イン ネシア語 翻訳さ い banyak

いう意味 持 い 言葉 相 点 類似点 明

さ い い

本研究 スク イプ法 用い スク イプ

法 現在 社会 問題 分析 こ あ 本研究

目的 類義語 多い さ い い 類似点

相 点 知

研究 方法 次 う あ 多い さ い

い 実例 収集 実例 行研究 辞書 日本語

イン ネッ 収集 最

後 分析 結果 基 い 結論

こ 研究 結論 体的 抽象的 や数え 数え

い物 や客観的価値 う 場合 多い さ い

い 使え 数え い物 存在 い場合や主観的価値

場合 多い 使え い


(7)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

A.

イン ネシア 日本語 開発 増加 い イン ネ

シア学習者 日本語能力 従え い 日本語 イン イ

ネシア語 相 点 さ あ あ

日本語 中 似 い 意味 持 い 言葉

類義語 いう言葉 相当あ 類義語 外国学習者 一

難 い問題 あ 類義語 文献 少 い あ

類義語 各 単語 あ 同 単語 あ 別 単

語 あ 次 う 言葉 多い さ い

い あ こ 言葉 別 単語 あ イン

ネシア語 翻訳さ い banyak いう意味 持 い

言葉 相 点 類似点 明 さ い い

こ 本研究 こ 言葉 相 点 類似点 明

B. 研究 問題

本研究 目的 次 う あ

1. 使用 見 多い さ い い 類似点

何 あ う

2. 使用 見 多い さ い い 相 点

何 あ う

3. 文 使用さ 場合 多い さ い い

代用 合うこ う 文 あ う


(8)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

本研究 目的 次 う あ

1. 使用 見 多い さ い い 類似点

知 あ

2. 使用 見 多い さ い い 相 点

知 あ

3. 文 多い さ い い 変わ 限 知

D. 研究 方法

本研究 スク イプ法 用い スク イプ法

現在 社会 問題 分析 こ あ 体

的 研究 方法 以 あ

. 収集

本研究 い 関係 あ 文献 収集 多い

さ い い 実例 収集 実例

行研究 辞 日本 イン ネッ

収集

. 分析

収集 あ 実例 分類 文 構成

分類 実例 意味 使い方 分析

あ 言葉 言葉 置 換え う 分析

. 結論

分析 結果 基 多い さ い


(9)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

E. 行研究 結果

1. さ こ (Effective Japanese Usage: 1994) 多い

1) 量 回数 数量 大 いこ 比べ

数量 大 い 表

例: ン ビ ンC 多い

1) 数量 多い う 表

例:私 友 さ い

2) 今 量や程度 十分 こ 以 必要 い いう 使い

こ ういや いう拒絶 意味

使い

例: う君 聞 さ

い い

1) 数量 多い う 表 さ 同 使い方

い い 会話 使うこ 多

感 時 子供 感 こ あ

容量 十分 満 い あ い う

以 余裕 い いう意味 表

例:新宿 い い い人 い

2. 山田 類義語大辞 : 2002

多い

1) 数量 比較さ あ い 基準 超え い 様子

例: 給料 多い


(10)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1) こ 以 い い意 表 言葉

例:こ い暮 さ

3. チアン ンクイ (類義語使い分 辞 : 1998)

多い

1) 人や物 数量 回数 一般的基準や比較 基準

回 状態

1) あ 範囲内 あ 物 数え 数量 絶対的 多い

状態

例:日本 比較的雨量 多い国 特 梅雨 雨

い い

1) 固体 液体 気体 容器 満 い 無数 物 最高

程度 い い 仕 鳥 い い い

い 客観的 無数 無数 感

時 場限 感覚的 余 多さ 表

例:い い 仕

F. 分析 結果

(55) ( 多 / い い / さ ) ハ ウッ 俳優 日本 コ

シ 出 い (http://www.alc.co.jp/)

(56) ( 多 / い い / さ ) いいアイ ア 入 い


(11)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(55) (56) 実例 言葉 多い さ

い い 使え 実例 体的 抽象的 物 説

明 こ 実例 見 多い さ

い い 説明さ 物 数え 物 分

(58) 新 潟 雪 (多 い / さ / い い)あ

(http://www.alc.co.jp/)

(70) 昼休 日比谷公園 日 浴 寒 前 日様(い い

/ さ )浴び こう!(http://www.alc.co.jp/)

実例 数え い物 説明 (58) 実例

多い 使え (70) 実例 さ い い

使え い (70) 実例 存在 い 数え い物

あ いう場合 多い 使え い

(72) 同音異義語 英語 ( 多い/ さ / い い)あ

(http://www.alc.co.jp/)

(75) 入江君 (い い / さ ) 可能性 あ (イ

キス )

(72) 実例 客観的 文 あ 言葉 多

い さ い い 使え (75) 実例

主観的 文 多い 使え い さ い


(12)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

的 文 見 い い 主観的 文 見

G. 結論

分析 結果 基 い 以 う

1. 多い さ い い 類似点

a. Banyak いうイン ネシア語 同 意味 表 使用

b. 体的 抽象的 物 説明

c. 数え 数え い物 説明

d. 言葉 客観的 文 使用

2. 多い さ い い 相 点

a. 存在 い 数え い物 多い 使え い

b. 抽象的 文 さ い い 使え い

c. 実際 さ 客観的 文 見 い


(13)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

参考文献

Masayoshi dan Kakuko, Shoji. 1994. Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kondasha International.

Shibata dan Yamada. 2002. Ruigigo Daijiten.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Zhongkui, Tian dkk. 1998. Ruigigo Tsukai Wake Jiten. Kenkyuusha


(14)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4 Definisi Operasional ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 6

BAB II LANDASANTEORI 2.1 Semantik (Imiron/ 意味論) ... 10

2.2 Sinonim (Ruigigo/ 類義語) ... 11

2.3 Ooi (多い) ... 13

2.4 Takusan (たくさん) dan Ippai (いっぱい) ... 14

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu Mengenai Kata Ooi (多い), Takusan (たくさ ん) dan Ippai (いっぱい)... 15

2.5.1 Effective Japanese Usage Guide ... 6

2.5.2 Ruigigo Daijiten ... 19

2.5.3 Ruigigo Tsukai Wake Jiten ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 23

3.2 Objek Penelitian ... 23

3.3 Instrumen Penelitian dan Sumber Data ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 24

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Huruf Kanji dan Tanda Aksen Kata Ooi (多い), Takusan (たくさん) dan Ippai (いっぱい) ... 26


(15)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.2 Konjugasi dari Adjektiva Ooi (多い) ... 27

4.3 Analisis Keiyooshi Ooi (多い) ... 28

4.4 Analisis Fukushi Takusan (たくさん) ... 33

4.5 Analisis Fukushi Ippai (いっぱい) ... 38

4.6 Persamaan dan Perbedaan Kata Ooi (多い), Takusan (たくさん) dan Ippai (いっぱい) sebagai Sinonim ... 44

4.6.1 Pasangan Kata Ooi (多い) dan Takusan (たくさん) ... 45

4.6.2 Pasangan Kata Ooi (多い) dan Ippai (いっぱい) ... 49

4.6.3 Pasangan Kata Takusan (たくさん) dan Ippai (いっぱい) ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Masalah untuk Penelitian Selanjutnya ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65

CURRICULUM VITAE


(16)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seperti yang dapat kita amati bersama, perkembangan pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia dewasa ini meningkat. Hal ini bisa terlihat dari semakin banyak diselenggarakannya pembelajaran bahasa Jepang baik secara formal (di sekolah dan universitas) maupun non-formal (kursus). Namun sayangnya hal ini belum diimbangi dengan kemampuan berbahasa Jepang yang memadai sehingga masih sering muncul kesalahan berbahasa di kalangan pembelajar bahasa Jepang. Hal ini disebabkan oleh karena adanya berbagai faktor yang dianggap terlalu berbeda dari bahasa Indonesia dan menghambat dalam penguasaan bahasa asing tersebut secara maksimal. Salah satu hal yang menjadi penghambat bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia adalah masalah kata yang bersinonim. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutedi (2011: 46) bahwa ketidakjelasan tentang perbedaan makna dan fungsi dari kata yang bersinonim menjadi penyebab munculnya kesalahan berbahasa.

Dalam bahasa Jepang, ada begitu banyak kelompok kata yang memiliki arti yang sama ketika kita menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, tetapi sebenarnya berbeda baik dari segi makna maupun penggunaannya. Sehingga sering menciptakan kondisi dimana pembelajar merasa kesulitan untuk memilih padanan kata mana yang paling tepat dalam bahasa Jepang untuk konteks yang dimaksud. Kondisi ini diperburuk dengan masih minimnya penjelasan mengenai kata-kata bersinonim dalam bahasa Jepang dari referensi yang tersedia di negeri kita yang bisa digunakan sebagai acuan.

Kata bersinonim sendiri hampir terdapat di semua kelas kata bahasa Jepang, baik dari kelas kata yang sejenis maupun yang berbeda jenis. Seperti yang bisa ditemukan pada kasus ooi (多い), takusan (たくさ


(17)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2 ) dan ippai (いっぱい). Ketiga kata ini berasal dari kelas kata yang berbeda, ooi (多い) tergolong dalam keiyooshi (形容詞) atau kelas kata adjektiva dalam bahasa Jepang yang berakhiran silabel /i/, sementara

takusan (たくさ ) dan ippai(いっぱい) termasuk ke dalam fukushi (副

詞) atau adverbia. Meskipun ketiganya berasal dari kelas kata yang berbeda, namun ketika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia ketiganya sama-sama memiliki makna ‘banyak’ dan ketiganya bisa saling menggantikan pada konteks kalimat tertentu, sebagaimana yang bisa kita lihat pada contoh kalimat berikut:

(1) 私はサラダ いっぱい食べた (http://ejje.weblio.jp/)

Watashi sarada wo ippai tabeta.

‘Saya banyak memakan salad.’

Seperti yang dapat kita amati bersama bahwa pada kalimat ini kata

yang mengandung arti ‘banyak’ yang digunakan adalah ippai (いっぱい).

Namun kata ooi (多い) dan takusan (たくさ ) pun dapat digunakan untuk menggantikan ippai (い っ ぱ い) pada tipe kalimat seperti ini sebagaimana bisa kita lihat berikut:

(2) 私はサラダ 多く食べた

Watashi sarada ooku tabeta.

‘Saya banyak memakan salad.’

(3) 私はサラダ たくさ 食べた

Watashi sarada takusan tabeta.

‘Saya banyak memakan salad.’

Namun pada kasus yang lain, terdapat keadaan dimana hanya masing-masing dari kata itu yang dapat digunakan sementara kata yang lain tidak dapat menggantikannya sekalipun memiliki arti yang sama yaitu


(18)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

‘banyak’. Sebagaimana bisa kita lihat pada beberapa contoh kalimat

berikut ini:

(4) 今年は去年よりも雪 多い (Shibata dan Yamada, 2002: 1167)

Kotoshi ha kyonen yori mo yuki ga ooi.

‘Salju pada tahun ini dibanding tahun kemarin lebih banyak.’

(5) 嬉しさで胸 いっぱい り 何も言え った (Masayoshi dan Kakuko, 1994: 146)

Ureshisa de mune ni ippai ni natari, nani mo ienakatta.

‘Karena di dada menjadi banyak dipenuhi dengan kebahagiaan, saya jadi tidak bisa mengatakan apa-apa.’

(6) 五十円でたくさ (http://ejje.weblio.jp/)

Gosen en de takusan ka.

‘Apakah cukup banyakdengan 50 yen?’

Dari contoh kalimat yang dipaparkan di atas, dapat kita pahami bahwa pada konteks kalimat tertentu, pemakaian kata ooi (多い), takusan

(たくさ ) dan ippai (いっぱい) dipadankan ke dalam satu kata yang sama dalam bahasa Indonesia, yaitu banyak. Sejalan dengan itu, Momiyama (Sutedi, 2011: 145) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk mengidentifikasikan sinonim adalah ketika beberapa kata jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing (dalam hal ini dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia) akan menjadi satu kata. Dengan ini bisa dikatakan bahwa ketiganya merupakan kata-kata yang bersinonim.

Meskipun begitu yang patut menjadi perhatian di sini adalah belum diketahui secara jelas mengenai persamaan dan perbedaan ketiga kata yang bersinonim tersebut terutama dari segi penggunaannya, sebagaimana yang bisa kita lihat pada beberapa contoh kalimat di atas


(19)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4 bahwa ada kalimat yang dapat menggunakan ketiga kata tersebut namun ada juga kalimat yang hanya dapat menggunakan satu dari kata ketiga kata yang sama-sama mengandung makna ‘banyak’ tersebut. Ketidakjelasan dari penggunaan ketiga kata tersebut mungkin saja akan menimbulkan kesalahan berbahasa atau bahkan sudah, mengingat intensitas pemakaian ketiga kata tersebut cukup besar dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari oleh pembelajar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengangkat skripsi yang berjudul “Analisis Kata Ooi, Takusan dan Ippai sebagai Sinonim dalam Kalimat Bahasa Jepang.”

1.2Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah persamaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai

(いっぱい) dari segi penggunaannya?

2. Apakah perbedaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai

(いっぱい) dari segi penggunaannya?

3. Pada konteks kalimat yang bagaimanakah ketiga kata tersebut dapat saling menggantikan?

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulis akan membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Penulis hanya akan meneliti persamaan dari kata ooi (多い), takusan

(たくさ ) dan ippai (いっぱい)dari segi penggunaan.

2. Penulis hanya akan meneliti perbedaan dari kata ooi (多い), takusan

(たくさ ) dan ippai (いっぱい) dari segi penggunaan.

3. Penulis hanya akan meneliti konteks kalimat tertentu yang dimana ketiga kata tersebut dapat saling menggantikan.


(20)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meneliti ooi (多

い), takusan (た く さ ) dan ippai (い っ ぱ い) sebagai kata yang bersinonim. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui persamaan kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan

ippai (いっぱい) dari segi penggunaan.

2. Untuk mengetahui perbedaan kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan

ippai (いっぱい) dari segi penggunaan.

3. Untuk mengetahui dalam konteks kalimat yang seperti apa ketiga kata tersebut dapat saling menggantikan.

Sedangkan manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: A. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah untuk memperkaya khazanah keilmuan khususnya berkaitan dengan kata bersinonim dalam bahasa Jepang (ruigigo / ).

B. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat membantu untuk lebih memperdalam pemahaman penulis mengenai kata bersinonim, khususnya untuk kata

ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai (いっぱい).

2. Bagi pembelajar bahasa Jepang, hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai kata bersinonim khususnya untuk kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan

ippai (い っ ぱ い) sehingga diharapkan dapat mengurangi bahkan menghindari kesalahan dalam penggunaannya.


(21)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6 3. Bagi pendidik bahasa Jepang, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk pembelajaran kata bersinonim khususnya ooi (多

い), takusan (たくさ ) dan ippai (いっぱい).

1.4Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan makna dari kata-kata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

1. Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis berarti penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis). Dan analisis yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu kepada analisis terhadap kata ooi (多い), takusan

(たくさ ) dan ippai (いっぱい) yang dimana jika dipadankan dalam bahasa Indonesia ketiganya sama-sama memiliki arti banyak pada konteks kalimat tertentu. Berkaitan dengan hal itu, lebih spefisik akan dibahas mengenai persamaan dan perbedaan dari penggunaan ketiga kata tersebut serta probabilitas bagi ketiga kata tersebut untuk dapat saling menggantikan pada suatu konteks kalimat tertentu.

2. Sinonim

Chaer (2007: 297) menyatakan bahwa sinonim atau sinonimi sebagai hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. Dalam bahasa Jepang sendiri, sinonim biasa disebut dengan istilah ruigigo (類義語). Ruigigo (類義語) sendiri dijelaskan oleh Iwabuchi (Sudjianto dan Dahidi,


(22)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7 2009: 114) sebagai beberapa kata yang memiliki ucapan yang berbeda namun memiliki makna yang sangat mirip.

Dalam penelitian ini, kumpulan kata yang akan diangkat sebagai topik utama adalah sinonim ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai (い

っぱい), yang dalam Kamus Standar Bahasa Jepang – Indonesia (Goro Taniguchi: 2008), ooi (多 い) dan takusan (た く さ ) memiliki arti banyak sementara ippai (いっぱい) berarti penuh. Meskipun ippai (いっ

ぱい) tidak didefinisikan secara tepat sebagai banyak layaknya kata ooi

(多 い) dan takusan (た く さ ), namun kata penuh pun merupakan indikasi dari suatu kuantitas yang banyak. Dan dalam konteks kalimat tertentu pun ippai (いっぱい) memang diartikan sebagai banyak bukannya penuh.

1.5Metode Penelitian

A. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai (いっぱい) serta probabilitas bagi ketiga kata tersebut untuk saling menggantikan dalam sebuah kalimat. Oleh karena itulah metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2011: 58). Berkaitan dengan tema yang diangkat penulis yaitu mengenai kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai (いっぱい) yang, pada konteks kalimat tertentu, memiliki kemiripan makna jika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, metode deskriptif analisis dianggap paling sesuai untuk penelitian ini. Dengan metode ini, tidak


(23)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8 hanya akan dijabarkan mengenai ooi (多い), takusan (たくさ ) dan

ippai (いっぱい) sebagai kata yang berdiri sendiri, tetapi juga ketiganya akan diperbandingkan dan dianalisis secara mendalam untuk diketahui persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam ketiga kata tersebut. Yang pada akhirnya akan mencapai pada kesimpulan akan persamaan dan perbedaan serta probabilitas ketiga kata tersebut untuk saling menggantikan posisi masing-masing di sebuah kalimat.

B. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yaitu mengumpulkan, meneliti dan mempelajari sumber data yang berhubungan dengan tema penelitian yaitu kata ooi (多い), takusan (たくさ ) dan ippai (いっぱい). Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang berupa contoh kalimat yang diambil dari buku pelajaran, drama berbahasa Jepang, situs internet, dan literatur lain yang dipublikasikan (jitsurei) yang dianggap relevan serta beberapa contoh kalimat yang dibuat oleh penulis sendiri yang diterima oleh penutur asli (sakurei) sebagai bahan pembanding.

2. Klasifikasi Data

Dari data yang sudah terkumpul, akan diklasifikasikan kembali ke dalam kategori ‘data yang menggunakan kata ooi (多い)’,

‘data yang menggunakan kata takusan (たくさ )’, dan ‘data yang

menggunakan kata ippai (いっぱい)’. 3. Analisis Data

Dalam upaya mengkaji persamaan dan perbedaan ketiga kata tersebut, teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik subtisusi (penggantian) kalimat. Data


(24)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9 yang sudah terkumpul mulai dianalisis dengan cara menelaah makna yang terkandung dari masing-masing kata, baik ooi (多い), takusan

(た く さ )dan ippai (い っ ぱ い) dalam sebuah kalimat. Lalu dibandingkan antara makna yang satu dengan yang lain dan juga saling disubtitusikan antara kata yang satu dengan yang lain agar dapat diketahui probabilitas bagi ketiga kata itu saling menggantikan dalam kalimat.

4. Generalisasi Data

Setelah dilakukan analisis data secara teliti, maka langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan secara induktif untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kata ooi, takusan dan ippai

(い っ ぱ い) baik dari segi makna maupun penggunaanya dalam kalimat.


(25)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Hakikat dari penelitian adalah untuk memecahkan atau memberi solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Keberhasilan dari penelitian itu sendiri, sebenarnya sangat ditentukan dari ketepatan pemilihan metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Pada penelitian ini penulis berupaya untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan dari kata bersinonim ooi (多い), takusan (たくさん) dan

ippai (いっぱい) yang mengandung makna ‘banyak’ terutama dari segi penggunaannya. Melihat dari penelitian ini yang termasuk ke dalam penelitian kualitatif dan topik yang diangkat oleh penulis, digunakan metode deskriptif analisis yang dianggap sesuai untuk menguraikan permasalahan tersebut.

Sutedi (2011: 58) menjelaskan penelitian deskriptif sebagai penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sejalan dengan sifat penelitian ini yang menjabarkan permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti, diharapkan dapat diperoleh gambaran lebih jelas dan detail mengenai persamaan dan perbedaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan

ippai (い っ ぱ い) terutama dari segi penggunaannya sehingga bisa meminimalisir kesalahan penggunaan di masa mendatang.

3.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang menjadi pusat konsentrasi pada penelitian ini adalah tiga buah kata bersinonim dalam Bahasa Jepang, yaitu ooi (多

い), takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい). Seperti kita ketahui bahwa ketika ketiganya dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, mereka


(26)

sama-Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

24 sama memiliki arti banyak, namun begitu belum diketahui secara jelas persamaan dan perbedaan dari penggunaan ketiga kata tersebut. Lebih detail, penelitian ini akan memusatkan pada penggunaan ketiganya dalam kalimat dan probabilitas bagi salah dua atau pun ketiganya untuk dapat saling menggantikan posisi yang lain dalam suatu kalimat. Jadi penelitian ini akan lebih memusatkan kepada penggunaan dibandingkan maknanya.

3.3 Instrumen Penelitian dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data dan generalisasi data.

Sementara itu sumber data penelitian ini diperoleh dari: 1. Dorama Itazurana Kiss ~ Love in TOKYO

2. Mysteri Virgin PV Making video

3. Effective Japanese Usage Guide

4. Ruigigo Daijiten

5. Ruigigo Tsukai Wake Jiten

6. http://ejje.weblio.jp/

7. http://www.alc.co.jp/

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Dalam tahap pengumpulan data penulis menggunakan studi literatur yang dimana penulis akan menghimpun contoh-contoh kalimat yang digunakan dan dipublikasikan (jitsurei / 実例 ) dalam penelitian terdahulu, kamus, situs internet dan drama berbahasa jepang yang dianggap relevan. Di samping itu juga penulis menyertakan contoh kalimat yang penulis buat sendiri dan telah diterima tingkat kebenarannya oleh penutur asing (sakurei / 作例) sebagai bahan pembanding.


(27)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

25 Sedangkan untuk pengolahan data (analisis data) akan mengacu pada penelitian terdahulu yang sudah penulis cantumkan pada bab sebelumnya yaitu:

1. Masayoshi dan Kakuko (1994) dalam Effective Japanese Usage Guide.

2. Shibata dan Yamada (2002) dalam Ruigigo Daijiten. 3. Tian Zhonkui.et al (1998) dalam Ruigigo Tsukaiwake Jiten.

Kemudian digunakan teknik substitusi (penggantian) untuk dapat mengetahui probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat, dengan langkah kerja yang lebih terperinci sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

2. Analisis makna kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっ

ぱい) yang terkandung dalam setiap contoh kalimat terutama terkait dengan penggunaanya.

3. Pengklasifikasian data berdasarkan pilihan kata (ooi / 多い, takusan /

たくさんdan ippai / いっぱい) yang digunakan dalam kalimat. 4. Membuat pasangan kata dari ketiga kata tersebut untuk mempermudah

proses analisis yaitu ooi (多い) – takusan (たくさん), ooi (多い) –

ippai(いっぱい) , dan takusan (たくさん) –ippai (いっぱい)

5. Membandingkan ketiga kata tersebut dengan menggunakan teknik subtitusi dan permutasi untuk mengetahui probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat.

6. Menganalis persamaan dan perbedaan dari ketiga kata tersebut. 7. Membuat kesimpulan (generalisasi).


(28)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap beberapa macam jenis kalimat yang menggunakan kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan

ippai (いっぱい) baik dari jitsurei (実例) maupun sakurei (作例) dengan terlebih dahulu menganalisis perkata kemudian secara berpasangan, ditemukan persamaan dan perbedaan dari ketiganya baik dari segi makna dan terutama sekali dari segi penggunaan. Dan berdasarkan rumusan masalah yang sudah didaparkan pada bab terdahulu dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Persamaan yang mencakup ketiganya adalah bahwa ketiga kata tersebut baik ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい) dapat digunakan untuk menerangkan benda yang konkrit maupun abstrak dan juga untuk benda yang secara kuantitas dapat dihitung maupun tidak. Selain itu ketiganya dapat ditemui dalam kalimat objektif.

2. Perbedaan dari penggunaan ketiga kata tersebut adalah ooi (多い) tidak dapat dijadikan digunakan untuk menerangkan benda yang secara kuantitas tidak dapat dihitung yang tidak memiliki wujud dan juga tidak ditemui dalam kalimat subjektif, sementara takusan

(たくさん) dan ippai (いっぱい) dapat ditemui dalam konteks itu. 3. Dengan demikian, dalam kalimat yang menerangkan benda konkret, benda abstrak, benda yang secara kuantitas dapat dihitung dan benda yang secara kuantitas tidak dapat dihitung yang memiliki wujud serta kalimat objektiflah ketiga kata tersebut dapat saling menggantikan.


(29)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

65

Tabel 5: Persamaan dan Perbedaan Kata Ooi (多い), Takusan (た くさん) dan Ippai (いっぱい)

Persamaan Perbedaan

1. Dapat digunakan untuk menerangkan benda yang konkrit maupun abstrak.

2. Objek yang

diterangkan dapat berupa benda yang dapat dihitung maupun tidak.

3. Dapat ditemui dalam kalimat objektif.

1. Untuk benda yang tidak dapat dihitung, penggunaan ooi (多い) terbatas pada benda yang memiliki wujud, sementara tidak ada batasan untuk takusan

(たくさん) dan ippai

(いっぱい).

2. Takusan (た く さ ん) dan ippai (いっぱい) dapat ditemui juga

dalam kalimat

subjektif. Meskipun dalam realitanya,

takusan (た く さ ん)

lebih banyak

ditemukan dalam kalimat subjektif sementara ippai (いっ

ぱ い) dalam kalimat subjektif.


(30)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66

5.2 Masalah Untuk Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menitikberatkan pada penggunaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっ

ぱい) ketika mengandung arti banyak dan probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat tertentu. Sementara itu kita ketahui bagaimana ada makna lain yang dikandung dari masing-masing kata pada konteks yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai makna dan penggunaan ketiga kata tersebut sebagai polisemi.


(31)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

67

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: RINEKA CIPTA

___________. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: RINEKA CIPTA

Dahidi Ahmad dan Sudjianto. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Depdiknas UPI. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

H, R.d. M. Lukman. (2011). Analisis Verba Moeru dan Yakeru sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Hida dan Asada, Hideko. 1991. Genzai Fukushi Youhou Jiten. Tokyo:Tokyodou Shuppan

____________________. 1991. Genzai Keiyoushi Youhou Jiten. Tokyo:Tokyodou Shuppan

Masayoshi dan Kakuko, Shoji. 1994. Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kondasha International.

Putri, I.D.D (2010). Analisis Adjektiva “Utsukushii” dan “Kireida” sebagai

Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rusman, R.P. (2009). Analisis Makna Samui, Suzushii dan Tsumetai sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Setianingrum, M. (2006). Analisis Nomina Kibun, Kimochi dan Kigen sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(32)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

68 Sutedi, Dedi. 2011. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. _________. 2011. Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung:

Humaniora.

Taniguchi, Goro. 2008. Kamus Standar Bahasa Indonesia – Jepang. Jakarta: PT. DIAN RAKYAT.

_____________. 2008. Kamus Standar Bahasa Jepang – Indonesia. Jakarta: PT. DIAN RAKYAT.

Yusuf, Ferry M. (2011). Analisis Verba Okoru dan Shikaru Sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Zhongkui, Tian dkk. 1998. Ruigigo Tsukai Wake Jiten. Kenkyuusha

http://alc.co.jp/

http://ejje.weblio.jp/

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis


(1)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

25 Sedangkan untuk pengolahan data (analisis data) akan mengacu pada penelitian terdahulu yang sudah penulis cantumkan pada bab sebelumnya yaitu:

1. Masayoshi dan Kakuko (1994) dalam Effective Japanese Usage Guide.

2. Shibata dan Yamada (2002) dalam Ruigigo Daijiten. 3. Tian Zhonkui.et al (1998) dalam Ruigigo Tsukaiwake Jiten.

Kemudian digunakan teknik substitusi (penggantian) untuk dapat mengetahui probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat, dengan langkah kerja yang lebih terperinci sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

2. Analisis makna kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっ

ぱい) yang terkandung dalam setiap contoh kalimat terutama terkait dengan penggunaanya.

3. Pengklasifikasian data berdasarkan pilihan kata (ooi / 多い, takusan /

たくさんdan ippai / いっぱい) yang digunakan dalam kalimat. 4. Membuat pasangan kata dari ketiga kata tersebut untuk mempermudah

proses analisis yaitu ooi (多い) – takusan (たくさん), ooi (多い) – ippai(いっぱい) , dan takusan (たくさん) – ippai (いっぱい) 5. Membandingkan ketiga kata tersebut dengan menggunakan teknik

subtitusi dan permutasi untuk mengetahui probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat.

6. Menganalis persamaan dan perbedaan dari ketiga kata tersebut. 7. Membuat kesimpulan (generalisasi).


(2)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap beberapa macam jenis kalimat yang menggunakan kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい) baik dari jitsurei (実例) maupun sakurei (作例) dengan terlebih dahulu menganalisis perkata kemudian secara berpasangan, ditemukan persamaan dan perbedaan dari ketiganya baik dari segi makna dan terutama sekali dari segi penggunaan. Dan berdasarkan rumusan masalah yang sudah didaparkan pada bab terdahulu dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Persamaan yang mencakup ketiganya adalah bahwa ketiga kata tersebut baik ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい) dapat digunakan untuk menerangkan benda yang konkrit maupun abstrak dan juga untuk benda yang secara kuantitas dapat dihitung maupun tidak. Selain itu ketiganya dapat ditemui dalam kalimat objektif.

2. Perbedaan dari penggunaan ketiga kata tersebut adalah ooi (多い) tidak dapat dijadikan digunakan untuk menerangkan benda yang secara kuantitas tidak dapat dihitung yang tidak memiliki wujud dan juga tidak ditemui dalam kalimat subjektif, sementara takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい) dapat ditemui dalam konteks itu. 3. Dengan demikian, dalam kalimat yang menerangkan benda konkret, benda abstrak, benda yang secara kuantitas dapat dihitung dan benda yang secara kuantitas tidak dapat dihitung yang memiliki wujud serta kalimat objektiflah ketiga kata tersebut dapat saling menggantikan.


(3)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

65

Tabel 5: Persamaan dan Perbedaan Kata Ooi (多い), Takusan (

くさん) dan Ippai (いっぱい)

Persamaan Perbedaan

1. Dapat digunakan untuk menerangkan benda yang konkrit maupun abstrak.

2. Objek yang

diterangkan dapat berupa benda yang dapat dihitung maupun tidak.

3. Dapat ditemui dalam kalimat objektif.

1. Untuk benda yang tidak dapat dihitung, penggunaan ooi (多い) terbatas pada benda yang memiliki wujud, sementara tidak ada batasan untuk takusan (たくさん) dan ippai (いっぱい).

2. Takusan (た く さ ん) dan ippai (いっぱい) dapat ditemui juga

dalam kalimat

subjektif. Meskipun dalam realitanya, takusan (た く さ ん)

lebih banyak

ditemukan dalam kalimat subjektif sementara ippai (いっ

ぱ い) dalam kalimat subjektif.


(4)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66 5.2 Masalah Untuk Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menitikberatkan pada penggunaan dari kata ooi (多い), takusan (たくさん) dan ippai (いっ

ぱい) ketika mengandung arti banyak dan probabilitas bagi ketiganya untuk dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat tertentu. Sementara itu kita ketahui bagaimana ada makna lain yang dikandung dari masing-masing kata pada konteks yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai makna dan penggunaan ketiga kata tersebut sebagai polisemi.


(5)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

67 DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: RINEKA CIPTA

___________. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: RINEKA CIPTA

Dahidi Ahmad dan Sudjianto. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Depdiknas UPI. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

H, R.d. M. Lukman. (2011). Analisis Verba Moeru dan Yakeru sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Hida dan Asada, Hideko. 1991. Genzai Fukushi Youhou Jiten. Tokyo:Tokyodou Shuppan

____________________. 1991. Genzai Keiyoushi Youhou Jiten. Tokyo:Tokyodou Shuppan

Masayoshi dan Kakuko, Shoji. 1994. Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kondasha International.

Putri, I.D.D (2010). Analisis Adjektiva “Utsukushii” dan “Kireida” sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rusman, R.P. (2009). Analisis Makna Samui, Suzushii dan Tsumetai sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Setianingrum, M. (2006). Analisis Nomina Kibun, Kimochi dan Kigen sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Analisis Kata OOT Takusan Dan IPPAI Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

68 Sutedi, Dedi. 2011. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. _________. 2011. Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung:

Humaniora.

Taniguchi, Goro. 2008. Kamus Standar Bahasa Indonesia – Jepang. Jakarta: PT. DIAN RAKYAT.

_____________. 2008. Kamus Standar Bahasa Jepang – Indonesia. Jakarta: PT. DIAN RAKYAT.

Yusuf, Ferry M. (2011). Analisis Verba Okoru dan Shikaru Sebagai Sinonim. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Zhongkui, Tian dkk. 1998. Ruigigo Tsukai Wake Jiten. Kenkyuusha

http://alc.co.jp/

http://ejje.weblio.jp/

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis