PERANAN GEORGE WASHINGTON DALAM PERANG KEMERDEKAAN AMERIKA SERIKAT PADA TAHUN 1775 - 1783.

(1)

PERANAN GEORGE WASHINGTON DALAM PERANG

KEMERDEKAAN AMERIKA SERIKAT PADA TAHUN 1775 - 1783

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh

FAIZAL ARIFIN NIM. 0809543

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PERANAN GEORGE WASHINGTON DALAM

PERANG KEMERDEKAAN AMERIKA SERIKAT

PADA TAHUN 1775 - 1783

Oleh Faizal Arifin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Faizal Arifin 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

i

PERANAN GEORGE WASHINGTON DALAM PERANG KEMERDEKAAN AMERIKA SERIKAT PADA TAHUN 1775 - 1783

ABSTRAK

Perang Kemerdekaan Amerika Serikat merupakan tonggak awal berdirinya demokrasi di dunia. Dengan segala keterbatasan kualitas dan kuantitas pasukan, kemenangan militer atas Inggris berpengaruh terhadap pendirian dan masa depan Amerika Serikat. Oleh karena itulah peranan Washington sebagai pimpinan pasukan dan salah satu tokoh Koloni yang berpengaruh perlu dikaji. Rumusan masalah yang dikemukakan yaitu pertama, bagaimana latar belakang George Washington memperjuangkan kemerdekaan Amerika Serikat. Kedua, bagaimana peranan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat. Ketiga, bagaimana dampak dari Perang Kemerdekaan bagi Amerika Serikat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengan menerapkan enam langkah penelitian yaitu menentukan topik, mengusut evidensi, membuat catatan penting, kritik sumber, menyusun hasil penelitian dan menyajikan hasil penelitian. Peneliti menggunakan studi literatur sebagai sumber utama penelitian dan alat pengumpul data. Kesimpulan penelitian dipaparkan sebagai berikut yaitu utang nasional Inggris yang tinggi mengakibatkan ditetapkannya beban pajak yang tinggi kepada Koloni Amerika dengan mengeluarkan kebijakan yang merugikan Koloni seperti Stamp Act, Declaratory Act, Townsend Act dan Intolerable Act. Berbagai kebijakan yang dipaksakan Inggris tanpa persetujuan Koloni dianggap sebagai kebijakan inskontitusional. Boston Massacre dan Boston Tea Party

memicu Koloni berkonflik secara militer dengan Inggris. George Washington menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inggris tidak adil, inkonstitusional dan serangan terhadap kebebasan Amerika. Washington merasa bahwa orang Koloni tidak dianggap sejajar dengan orang Inggris. Washington memiliki lahan pertanian yang luas sehingga setiap gangguan ekonomi akan berdampak padanya. Boston Massacre membuatnya yakin menentang Inggris. Washington berperan aktif dalam gerakan menentang Inggris dalam berbagai forum seperti House of Burgesses, Konvensi Virginia dan Kongres Kontinental. Washington pun mengirim surat kepada tokoh-tokoh Koloni untuk memperluas gerakannya. Washington diangkat menjadi Commander-in-Chief memimpin Pasukan Amerika Serikat. Washington menerapkan strategi defensif melawan Inggris sehingga ia berhasil memenangkan pertempuran di Bunker Hill (1775), melintasi Delaware (1776) dan pertempuran Princeton (1776) sampai mengalahkan pasukan terakhir Inggris di Yorktown (1781). Kemenangan dalam Revolusi Amerika telah mengubah status Amerika Serikat menjadi sebuah negara independen dan merdeka dari Inggris, dimana pemerintahan demokratis dan republik berdiri.


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. ... Metode dan Teknik Penelitian ... 41

3.2. ... Persiapan Penelitian ... 47

3.2.1. Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian ... 47

3.2.2. Pengurusan Perizinan ... 49

3.2.3. Persiapan Perlengkapan Penelitian ... 49

3.2.4. Bimbingan dan Konsultasi ... 50

3.2.5. Pelaksanaan Penelitian ... 51

BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Latar Belakang Perjuangan George Washington dalam Meraih Kemerdekaan Amerika Serikat ... 54

4.2. Peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat ... 106

4.3. Dampak Perang Kemerdekaan bagi Amerika Serikat ... 162

BAB V KESIMPULAN ... 184


(6)

vi


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Bermula dari para pendatang dari Eropa yang bermukim di Amerika utara sejak abad ke-16, bangsa Amerika menjadi sebuah bangsa baru yang lahir dalam suatu revolusi yaitu Revolusi Amerika. Membentuk sebuah negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi yang mewujudkan prinsip-prinsip pemerintahan yang demokratik (Deplu AS, 2005: 44). Titik balik sebuah negara yang dikuasai oleh bangsa lain sampai akhirnya menjadi negara merdeka yaitu Amerika Serikat bermula dari peristiwa Revolusi Amerika.

Revolusi Amerika merupakan pertempuran bangsa Amerika untuk mencapai kemerdekaannya dari Inggris. Pertempuran ini disebabkan oleh tingginya pajak yang dibebankan oleh Inggris terhadap para koloni di Amerika yang akhirnya melakukan perlawanan menentang Inggris. Diawali oleh peristiwa yang terkenal yakni Boston Tea Party, sebuah bentuk protes terhadap pajak yang diberlakukan Inggris terhadap komoditas teh, yang kemudian berujung pada pertempuran bersenjata. Pada awalnya perjuangan yang dilakukan bangsa Amerika bertujuan hanya untuk melawan aturan-aturan Inggris yang menindas mereka. Perlawanan yang dilakukan bukan untuk mencapai kemerdekaan dan membentuk sebuah negara baru. Seiring


(8)

berlanjutnya proses perjuangan melawan Inggris akhirnya bangsa Amerika menginginkan bukan hanya kebebasan akan tetapi kemerdekaan.

Revolusi Amerika bukan hanya suatu rangkaian pertempuran, akan tetapi memberikan hasil berupa kemerdekaan dan pembentukan negara Amerika Serikat (United States) dengan Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence) pada tahun 1776. Revolusi inilah yang memberikan pengaruh terhadap perubahan sistem pemerintahan di berbagai belahan dunia.

Revolusi Amerika mengguncang pemerintahan negara-negara Eropa karena sistem pemerintahan di negara baru tersebut tidak dipimpin oleh seorang raja yang absolut. Gentz dan Adams (1800: 5) berpendapat bahwa Revolusi Perancis yang menggulingkan pemerintahan raja yang absolut terinspirasi dan berhubungan dengan Revolusi Amerika. Revolusi Perancis terjadi setelah para pasukan maupun para pimpinan militer Perancis ikut berperang membantu Amerika Serikat dalam mencapai kemerdekaannya. Kemerdekaan dan kebebasan yang dialami dan dirasakan oleh orang-orang Perancis saat Revolusi Amerika, memberikan inspirasi terhadap mereka yang berharap kondisi seperti itu bisa terwujud juga di tanah air Perancis. Perancis mengawali perubahan pemerintahan yang sebelumnya dikuasai oleh raja yang memerintah secara absolut. Kelak bahkan sampai beberapa abad kemudian, negara-negara yang dikuasai oleh raja yang absolut satu per satu mulai runtuh dan digantikan oleh sistem demokrasi yang dianut sampai saat ini.


(9)

Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat mengandung nilai-nilai tentang hak asasi manusia (human right). Pernyataan tentang hak asasi manusia tersebut termasuk dalam salah satu bagian dari perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia (Srijanti, et al., 2008: 123-124). Pernyataan HAM tersebut juga tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights yang disahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 Desember 1948 (Soebantardjo, 1956: 137, 227). Pencantuman dan pengakuan akan pentingnya Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menunjukkan bahwa peristiwa Revolusi Amerika memberikan pengaruh terhadap dunia. Deklarasi tersebut tidak hanya bernilai pada abad ke-18 akan tetapi nilai-nilai kebebasan dan HAM yang tercantum masih dirasakan pengaruhnya bahkan pada abad ke-21.

Kebebasan dan kemerdekaan yang didapatkan Amerika Serikat tidaklah mudah dan diperjuangkan terutama lewat jalan senjata atau militer selain diplomasi tentunya. Pertempuran menghadapi Inggris tersebut dikenal dengan nama Perang Revolusi Amerika (American Revolutionary War) atau Perang Pertama Amerika (First American War) (Woodward, 1872: 69). Sebutan Perang Kemerdekaan Amerika relatif lebih populer dibandingkan dengan istilah yang kedua.

Perang Revolusi Amerika antara tentara Inggris dan tentara Amerika berjumlah 34 pertempuran. Pertempuran Lexington dan Concord pada 19 April 1775 menjadi pertempuran pertama yang mengawali Perang Revolusi Amerika. Perang Revolusi Amerika dimenangkan oleh pasukan Amerika,


(10)

dengan menyerahnya Lord Cornwallis dan pasukan Inggris kepada pasukan Amerika dan Perancis yang dikomandoi George Washington di Yorktown, Virginia, 19 Oktober 1781. Pertempuran Yorktown berujung pada berakhirnya perang dan kemerdekaan Amerika, yang disahkan di Perjanjian Paris tahun 1783 (Deplu AS, 2005: 55).

Kemenangan pihak Amerika dalam perang tersebut tidak bisa dilepaskan dari peranan George Washington yang semasa perang merupakan pimpinan militer Amerika. Selain sebagai panglima, George Washington disebut-sebut merupakan salah seorang The Founding Fathers

sekaligus menjadi Presiden pertama Amerika Serikat, sehingga ia mendapat julukan “Father of His Country.” Hart (2009: 139-141) menempatkan Washington dalam urutan ke-27 dari 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah, karena keberhasilan-keberhasilan yang diperbuatnya begitu punya daya jangkau pengaruh yang lebih jauh dan lestari.

Washington dikenal sebagai tokoh besar yang sukses sebagai seorang pemimpin militer dan politkus dalam sejarah Amerika Serikat. Dalam karir militer, seperti telah dipaparkan sebelumnya, Washington menjadi komandan tertinggi (commander-in-chief) pada Perang Revolusi Amerika dan keluar sebagai pemenang. Sebagai seorang politikus, ia berhasil mencapai puncak karirnya sebagai Presiden Amerika dalam dua periode yakni sejak tahun 1789 sampai 1797.

Beberapa penulis biografi menjadikan Washington sebagai subjek kajiannnya. Sebagai salah satu bukti, Catalogue of Washingtoniana (1898),


(11)

sebuah katalog penjualan berbagai buku dan barang antik, tercantum bahwa biografi tentang George Washington dalam katalog tersebut berjumlah 59 buku dari berbagai penulis. Jumlah tersebut belum mencakup biografi atau buku lain yang tidak dijual dalam katalog. Banyaknya biografi tentang Washington menunjukkan penghormatan kepadanya seakan tak pernah berhenti. Hanya hampir 100 tahun setelah kematiannya, begitu banyak karya yang didedikasikan untuknya.

Washington merupakan seorang pahlawan bagi bangsa dan negara Amerika Serikat karena telah memperjuangkan tanah airnya. Salah satu diantara sekian banyak peranannya sebagai Founding of His Country, Bapak Bangsa bagi Amerika Serikat, adalah pada masa Perang Kemerdekaan Amerika. Peranan dan jasanya telah mengantarkan Amerika Serikat ke pintu gerbang kemerdekaannya.

Kemenangan yang diraih Amerika Serikat dalam Perang Kemerdekaan salah satu sebabnya adalah peranan mata-mata yang akhirnya mensukseskan misi mereka yaitu mengalahkan Inggris di beberapa pertempuran. Allen (2004: 1-150) mengkaji peranan para mata-mata yang dipekerjakan pada beberapa pihak, diantaranya Inggris, Perancis dan Amerika. Setiap pihak memiliki mata-mata yang memiliki peranan penting dalam pertimbangan strategi yang dilakukan dalam sebuah rangkaian pertempuran.

Dalam konteks masa Revolusi Amerika, Washington merupakan salah seorang mata-mata kelas elit. Allen (2004: 13) menyebut Washington


(12)

sebagai seorang Spymaster dan secret agent. Washington disebutkan berhasil menggagalkan strategi Perancis dengan cara memberikan informasi rahasia kepada Inggris pada Perang Tujuh Tahun (The Seven Years War). Namun beberapa tahun kemudian justru berbalik, sebuah lukisan menggambarkan sosok George Washington yang tengah memimpin sebuah misi ke hutan belantara dengan tujuan menemui tentara Perancis dan memberitahukan mereka untuk meninggalkan Virginia. Sebagai seorang mata-mata, Washington mengalami titik balik dalam kehidupan militernya.

Kajian mengenai Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat merupakan kajian yang kontroversial dimana di satu sisi Washington yang sebelumnya dekat dengan Inggris, bersama-sama dengan pegawai Inggris bahkan bergabung dengan militer Inggris saat menghadapi tentara Perancis dalam Perang Tujuh Tahun maupun pada masa sebelumnya. Akan tetapi pada akhirnya berkat pendidikan militer Inggris, Washington melawan Inggris dan menjalin hubungan kerjasama dengan Perancis sampai akhirnya berhasil mengalahkan Inggris. Titik balik dalam diri Washington saat sebelumnya membela Inggris mengalahkan musuh-musuhnya, akhirnya berbalik melawan Inggris dan menjalin kerjasama dengan musuh Inggris. Sifat dan sikap yang dimiliki Washington memang bertentangan jika memposisikannya sebagai seorang Revolusioner sebagaimana diungkapkan


(13)

salah seorang penulis:

This colonel from Virginia, now in his forty-fourth year, was a great landholder, an owner of slaves, an Anglican churchman, an aristocrat, everything that stands in contrast with the type of a revolutionary radical (Wrong, 1921:1).

Titik balik sikap dan pendirian Washington sehingga akhirnya lebih memilih Amerika Serikat dibanding Inggris, menjadi kajian yang menarik bagi peneliti karena dibalik latar belakang dan sifat yang dimiliki Washington memang sangat kontras dengan tipe seorang Revolusioner radikal. Selain itu peranan Washington dalam memimpin perjuangan melawan Inggris mencapai kesuksesan dengan memenangkan beberapa pertempuran. Berbagai langkah dan strategi yang diinstruksikan oleh Washington terhadap militer Amerika Serikat menjadi kajian yang menarik karena kemenangan Washington melawan militer Inggris yang memiliki jajahan terluas di dunia saat itu. Oleh karena itu kemenangan Amerika Serikat melawan militer Inggris yang kuat dan berpengalaman di berbagai benua merupakan sebuah prestasi besar. Kemenangan besar tersebut tidak terlepas dari peran Washington sebagai salah seorang pimpinan militer Amerika Serikat.

Permasalahan inilah yang menjadi awal bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang peranan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, menjadi tantangan tersendiri yang mendorong peneliti untuk menyusun skripsi dengan judul “Peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika, 1775 – 1783.”


(14)

1.2. Rumusan Masalah

Aspek temporal kajian ini dimulai pada 1775, tahun dimana Perang Revolusi Amerika dimulai dan Washington terlibat di dalamnya. Sedangkan kajian ini dibatasi hingga perang ini berakhir dengan kekalahan Inggris dengan pengakuannya terhadap negara Amerika Serikat melalui perjanjian Paris tahun 1783. Sedangkan aspek spasial kajian ini adalah Amerika Utara atau Koloni Amerika (sebelum Declaration of Independence), dimana disebut juga dengan Amerika Serikat (United States) setelah negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya.

Rumusan masalah yang menjadi sentral dalam skripsi ini yaitu “Bagaimana peranan George Washington dalam Perang Revolusi Amerika pada tahun 1775-1783?”, sedangkan untuk menjawab rumusan masalah tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana latar belakang George Washington memperjuangkan kemerdekaan Amerika Serikat?

2. Bagaimana peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat?


(15)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan penulisan skripsi adalah:

1. Menganalisis latar belakang yang menyebabkan Washington memperjuangkan kemerdekaan Amerika Serikat.

2. Mengkaji terjadinya peristiwa Revolusi Amerika dalam perspektif Washington.

3. Mengidentifikasi peranan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat.

4. Mengkaji dan Mengeksplorasi teknik dan strategi yang diterapkan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat.

5. Mengidentifikasi dampak Perang Kemerdekaan bagi Amerika Serikat.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya kajian mengenai sejarah Amerika, khusunya memperkaya kajian biografis tokoh dunia. Dimana subjek penelitian ini adalah George Washington. Selain itu, kajian ini merupakan salah satu upaya dekonstruktif sejarah Amerika tentang peranan Washington sebagai seorang militer.

Pada mata pelajaran sejarah tingkat SMA kelas XI IPS, kajian ini dapat memperkaya dan menunjang pemahaman siswa yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) yaitu menganalisis sejarah dunia yang


(16)

abad ke-20, dengan Kompetensi Dasar (KD) yakni membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia. Selain bagi siswa, kajian ini diharapkan dapat memperkaya dan menunjang pemahaman mahasiswa sejarah dalam mata kuliah Sejarah Peradaban Barat, khususnya kajian mengenai sejarah Amerika.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima bab yaitu perdahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, pembahasan dan bagian terakhir yakni kesimpulan dan rekomendasi.

Bab pertama adalah pendahuluan, berisi latar belakang masalah yang mendeskripsikan pentingnya peristiwa Revolusi Amerika yang melahirkan negara Amerika Serikat dan pentingnya kemenangan Amerika dalam Perang Revolusi Amerika yang tidak terlepas dari peran Washington sebagai salah seorang pimpinan militernya. Perumusan dan pembatasan masalah ditujukan agar penelitian dapat dikaji dalam penulisan skripsi. Pada akhir dari bab, peneliti memaparkan tentang metode dan teknik penelitian secara ringkas, juga sistematika penulisan yang akan menjadi pedoman penulisan skripsi.

Bab kedua merupakan tinjauan pustaka, yakni berisi paparan berbagai teori dan sumber lainnya yang dinilai relevan dengan penelitian yang membantu memantapkan kerangka berpikir peneliti terhadap kajian ini.


(17)

Bab ketiga adalah metode penelitian, berisi penerapan metode sejarah dalam penelitian ini. Bab ini berisikan penerapan tahapan-tahapan heuristik, kritik eksternal dan internal, dan historiografi.

Bab keempat yaitu pembahasan, berisikan deskripsi, narasi dan analisis tentang hubungan George Washington dengan militer Amerika Serikat. Didalamnya dibahas mengenai latar belakang bergabungnya Washington dengan pihak Kolonial, peranan Washington terhadap kemenangan militer Amerika Serikat serta berbagai strategi militer yang diterapkan oleh Washington dalam perang tersebut. Pembahasan ini merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.

Bab kelima yang merupakan bab terakhir adalah kesimpulan dan rekomendasi. Bab ini memaparkan kesimpulan sebagai hasil akhir sekaligus hasil-hasil yang dicapai dari penelitian. Kesimpulan merupakan inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Sedangkan rekomendasi merupakan masukan dan saran dari peneliti, kepada berbagai subjek yang terkait dengan penelitian ini.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III berisi pemaparan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat pada Tahun 1775 - 1783. Metode yang digunakan adalah metode historis atau metode sejarah, dan untuk teknik penelitian peneliti menggunakan studi literatur. Sedangkan untuk pendekatannya peneliti menggunakan pendekatan multidisipliner.

1.1. Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ilmiah pada ilmu sosial lainnya sebagaimana ilmu sejarah, memiliki beberapa kegiatan dan prosedur yang lazim dilakukan. Terdapat patokan dan prosedur khusus yang harus dilakukan di dalam penelitian yang berhubungan dengan sejarah (Sevilla, 1993: 47). Beberapa patokan dan prosedur khusus dalam penelitian sejarah disebut metode penelitian sejarah (Sjamsuddin, 2007: 89-90), atau metode historis (Sevilla, 1993: 47). Sebagai penelitian sejarah maka menurut Richard D. Claire (dalam Daliman, 2012: 28) menggunakan metode sejarah adalah sistem prosedur yang benar untuk mencapai kebenaran sejarah. Secara singkat Gilbert J. Garragan, S.J. (dalam Daliman, 2012: 27) memberikan definisi metode sejarah adalah seperangkat asa dan aturan yang sistematik yang didesain guna membantu secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis dan


(19)

menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapainya, yang pada umumnya berbentuk tertulis.

Daliman (2012: 28-29) memaparkan empat prosedur metode sejarah: a. Heuristik, ialah kegiatan menghimpun sumber-sumber sejarah; b. Kritik (verifikasi), meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik

bentuk maupun isinya;

c. Interpretasi, untuk memantapkan makna dan saling-hubungan dari fakta-fakta yang telah diverifikasi;

d. Historiografi, penyajian hasil sistensis yang diperoleh dalam bentuk sebuah kisah sejarah.

Wood Gray (dalam Sjamsuddin, 2007: 89-90) memaparkan enam tahap yang harus ditempuh peneliti dalam menggunakan metode historis, yaitu:

a. Memilih suatu topik yang sesuai;

b.Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik; c. Membuat catatan tentang itu apa saja yang dianggap penting dan

relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung;

d.Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber);

e. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya;

f. Menyajikannya dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin.

Poin a, b, dan c termasuk dalam heuristik, poin d termasuk dalam kritik, poin e dan f termasuk dalam historiografi. Ketiga prosedur tersebut yakni heuristik, kritik dan historiografi merupakan dasar bagi metode historis.

Heuristik (heuristics) adalah sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah, atau evidensi sejarah


(20)

(Sjamsuddin, 2007: 86). Menurut Fox, sumber-sumber yang berhubungan dalam sejarah diklasifikasikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder (Sevilla, 1993:49). Klasifikasi sumber sejarah yang lain adalah didasarkan atas kesengajaan (deliberate) dan ketidaksengajaan (inadvertent) dalam perekaman data (Sevilla, 1993:49).

Tahapan heuristik yang telah didapatkan oleh peneliti diantaranya beberapa sumber sejarah yang sebagian sumber primer dan sebagian lainnya sekunder bahkan tersier. Sumber–sumber tersebut, sebagian besar adalah buku-buku elektronik (e-books) yang merupakan hasil digitalisasi berbagai buku di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat maupun negara-negara Eropa.

Berdasarkan klasifikasi sumber (Sjamsuddin, 2007: 96-119), peneliti tidak menggunakan relics/remains, melainkan catatan-catatan (records), yakni pelantar fakta yang direncanakan. Adapun jenis records yang telah dihimpun peneliti adalah biografi dan catatan harian. Sumber sekunder yang didapatkan adalah berbagai ensiklopedia dan buku tentang sejarah Amerika dan dunia. Selain itu, peneliti dibantu juga oleh beberapa atlas sejarah.

Beberapa langkah pengumpulan sumber sejarah seperti disebutkan di atas, dilakukan penulis dengan merujuk pada rekomendasi Barzun dan Graff (1977: 65) tentang pentingnya menggunakan buku-buku referensi untuk membuat kualitas penelitian lebih baik. Adapun beberapa tipe buku referensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Encyclopedias


(21)

3. Indexes to Periodicals

4. Dictionaries of Quotations, and Concordances 5. Atleses and Gazetters

6. Chronologies or Books of Dates 7. Language Dictionaries

8. Handbook and Source Books 9. Bibliographies

Kritik yang dilakukan terhadap sumber sejarah, diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu kritik eksternal dan internal. Dalam istilah yang berbeda namun dalam makna yang sama, Fling (1899) menyebutnya

external criticism dan internal criticism. Kritik sumber dilakukan, baik terhadap bahan materi (ekstern) sumber maupun terhadap substansi (isi) sumber (Sjamsuddin, 2007: 131). Dalam konteks penelitian ini, peneliti tidak melakukan kritik eksternal karena sumber yang digunakan peneliti bukan merupakan sumber primer melainkan buku-buku biografi yang termasuk dalam sumber sekunder. Adapun yang dilakukan peneliti adalah membandingkan dan menguji informasi yang didapatkan peneliti dari sumber yang berbeda, bahkan dapat disebut memiliki versi yang berbeda, peneliti akan menguji informasi yang didapatkan tersebut dengan informasi pada sumber-sumber relevan lainnya. Hal ini perlu dilakukan untuk membedakan fakta yang berasal dari sumber yang jelas dan fakta yang berasal dari subjektifitas pengarangnya. Fakta-fakta yang didapatkan akan disusun secara sistematis sehingga dapat membantu peneliti dalam memberikan paparan dan interpretasi pada tahapan selanjutnya yaitu tahapan penulisan atau historiografi.


(22)

Langkah ketiga dalam metode sejarah adalah penulisan sejarah atau historiografi. Tahap-tahap penulisan mencakup interpretasi sejarah, eksplanasi sejarah sampai kepada presentasi atau pemaparan sejarah (yang) sebenarnya bukan merupakan tiga kegiatan terpisah melainkan bersamaan. (Sjamsuddin, 2007: 155).

Fakta-fakta yang disaring melalui kritik eksternal dan internal kemudian disusun oleh peneliti. Penyusunan tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah susunan fakta yang sistematis. Fakta-fakta yang didapatkan kemudian dihubungkan dalam antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk sebuah kesatuan fakta yang utuh. Kumpulan fakta tersebut kemudian disusun oleh peneliti dalam bentuk kalimat. Kalimat-kalimat pokok yang terangkum dijadikan oleh peneliti sebagai kerangka pemikiran bagi tahapan selanjutnya yaitu penulisan sejarah.

Dalam tahap penulisan sejarah, peneliti melakukan pengkajian terhadap fakta-fakta yang memiliki relevansi dengan kejadian-kejadian yang sesuai dengan konteks pokok pemasalahan, kemudian fakta-fakta mengenai latar belakang peristiwa Revolusi Amerika dan bagaimana Washington mempengaruhi sekaligus berperan dalam peristiwa Perang Kemerdekaan Amerika Serikat. Fakta-fakta yang didapatkan setelah ditafsirkan kemudian dituliskan dalam susunan yang sistematis dan terstruktur.

Daliman mengemukakan bahwa terdapat tiga kategori bentuk penulisan yaitu secara naratif, deskriptif dan yang kini semakin populer adalah secara analitik (G. R. Elton; dalam Daliman, 2012: 106). Model


(23)

penulisan yang dipilih oleh peneliti adalah model penulisan naratif dimana peneliti mempergunakan penulisannya untuk mengisahkan suatu cerita atau alur peristiwa-peristiwa menurut sekuensi waktu. Dalam penerapannya, peneliti memaparkan tentang berbagai peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Amerika dengan menurut pada sekuensi waktu, mulai dari kondisi sosial, politik dan ekonomi sebelum Revolusi Amerika sampai paparan peristiwa-peristiwa yang mengarah pada meletusnya revolusi. Selain itu paparan mengenai Washington pun disajikan menurut sekuensi waktu sejak Washington kecil dan dilahirkan sampai akhirnya ia berperan dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat.

Dalam penulisan naratif, peneliti dapat memanfaatkan prinsip-prinsip penulisan drama ataupun cerita pendek (Daliman, 2012: 106). Peneliti dapat memperluas dan mempersempit alur waktu (the flow of time) untuk dapat menciptakan tempo yang baik dan sesuai dengan narasi ceritanya. Dalam penulisan skripsi ini, prinsip tersebut dalam dilihat dalam narasi tentang kehidupan masa kecil Washington sampai sebelum Washington ikut dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, peneliti mempersempit alur waktu sehingga begitu singkat. Berbeda halnya dengan penulisan peranan Washington dalam Revolusi Amerika, penulisannya meluaskan alur waktu sehingga penjelasannya lebih komprehensif dan mendalam. Penulisan tentang biografi Washington pun memiliki klimaks dengan penyerahan diri Cornwallis kepada pasukan Amerika dibawah Washington. Penulisan bagian akhir mengenai dampak peristiwa Revolusi Amerika bagi bangsa


(24)

Amerika Serikat, maupun bangsa-bangsa lain dan dunia dipaparkan secara analitis dengan tetap bersumber pada fakta sejarah.

1.2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian merupakan landasan awal dalam suatu proses penelitian yang harus dipersiapkan. Proses ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu tahap penentuan dan pengajuan tema penelitian, mengurus perizinan, mempersiapkan perlengkapan penelitian, bimbingan dan konsultasi serta pelaksanaan penelitian.

1.2.1. Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Skripsi yang berjudul “Peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat pada Tahun 1775 – 1783” merupakan suatu kajian sejarah kawasan yang tidak terlepas dari kajian politik. Penentuan tema dan judul skripsi ini dipengaruhi dari ketertarikan peneliti akan mata kuliah Sejarah Peradaban Barat dimana kajiannya di dalam kelas terbatas karena terbagi antara sejarah Amerika, Australia dan Eropa, sehingga peneliti berpikir untuk melengkapi khazanah pengetahuan yang terbatas tersebut.

Ketertarikan awal peneliti sebelumnya adalah mengkaji Washington dari sisi sebuah organisasi yang kontroversial dalam sejarah yaitu Freemasonry. Namun dikarenakan keterbatasan sumber dan kekhawatiran subjektifitas peneliti maka kajian tentang


(25)

organisasi tersebut diganti dengan kajian masa Revolusi Amerika dengan jarak waktu yang lebih singkat dari usulan penelitian sebelumnya yakni 1775 – 1783. Sebelumnya usulan awal peneliti mengkaji Washington dalam organisasi Freemasonry periodenya adalah 1752 – 1789. Akhirnya peneliti mengikuti saran dosen dengan mengambil periode yang lebih pendek namun lebih rinci membahas Washington pada masa tersebut.

Gagasan dan usulan penelitian tersebut dituangkan dalam sebuah proposal penelitian dimana peneliti mempresentasikan dalam mata kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Mendapat saran dan kritik dari dosen mata kuliah tersebut menjadikan peneliti merasa tertantang untuk melanjutkan proposal penelitian ini ke tahapan selanjutnya yaitu Seminar Skripsi. Setelah melakukan konsultasi dengan Ketua TPPS (Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi) dan calon dosen pembimbing, ternyata penelitian tentang George Washington di lingkungan Jurusan pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, belum pernah ada yang menulis, sehingga proposal ini dapat berlanjut ke tahapan penulisan skripsi. Setelah pergantian periode dan kajian, peneliti mempresentasikan rancangan penelitiannya di Seminar Skripsi pada tanggal 22 Juni 2012.


(26)

1.2.2. Pengurusan Perizinan

Setelah selesai mempresentasikan rancangan penelitiannya dan memperbaikinya dengan saran dan kritik dari para dosen, peneliti mendapatkan Surat Keputusan (SK) mengenai penunjukkan dosen pembimbing skripsi / karya ilmiah yang ditandatangani oleh ketua TPPS, Bapak Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. Dalam SK tersebut ditunjuklah dosen pembimbing I yakni Bapak Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd dan dosen pembimbing II yaitu Bapak Moch. Eryk Kamsori, S.Pd.

1.2.3. Persiapan Perlengkapan Penelitian

Peneliti mempersiapkan perlengkapan penelitian dengan banyak mengkaji beberapa buku yang relevan. Sebagian besar buku adalah buku elektronik yang didapatkan dari berbagai situs internet seperti archive.org, openlibrary.org dan en.bookfi.org sehingga peneliti hanya menyiapkan perlengkapan berupa laptop dan internet untuk mendapatkan perlengkapan. Peneliti tidak menggunakan perlengkapan lainnya sebagaimana penelitian sejarah yang menggunakan tape recorder maupun alat perekam lainnya karena tidak terdapat wawancara dan pelaku sejarah yang dapat diwawancarai. Dalam penulisan skripsi peneliti menggunakan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2011 yang diterbitkan UPI sebagai


(27)

pedoman penulisan agar tetap berada pada proses yang tepat dan ilmiah.

1.2.4. Bimbingan dan Konsultasi

Bimbingan merupakan suatu kegiatan konsultasi yang dilaksanakan oleh peneliti dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dalam proses penelitian dan penulisan skripsi. Proses bimbingan dilakukan setelah peneliti memperoleh SK penunjukkan pembimbing pada bulan Juli 2012 dengan nomor SK 73/TPPS/JPS/2012. Berdasarkan SK tersebut, dosen pembimbing terdiri dari dua orang yaitu Bapak Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd sebagai pembimbing I dan bapak Moch. Eryk Kamsori, S.Pd sebagai pembimbing II. Saat menyerahkan SK tersebut kepada kedua pembimbing peneliti memasukkan juga hasil revisi proposal yang telah diperbaiki.

Proses bimbingan ini sangat diperlukan oleh peneliti karena dosen pembimbing memberikan arahan dan fokus penelitian agar skripsi lebih berkualitas. Proses bimbingan ini memberikan ruang bagi peneliti untuk berdiskusi dengan pembimbing I dan pembimbing II mengenai permasalahan yang dihadapi selama penelitian. Peneliti banyak memperoleh manfaat selama proses bimbingan, diantaranya adalah mengetahui kelemahan dan


(28)

kekurangan dalam penelitian skripsi ini serta diarahkan untuk melengkapi berbagai kajian yang selayaknya dituliskan.

1.2.5. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti memulai penelitiannya pada bulan Agustus 2012 dimana selama mengerjakan Bab I, peneliti telah memulai tahapan heuristik seperti disebutkan sebelumnya pada bagian pembahasan metode dan teknik penelitian. Metode historis yang dibahas sebelumnya, dilaksanakan oleh peneliti yang mengawalinya dengan tahapan heuristik dimana peneliti mendapatkan sebagian besar buku yang dijadikan sumber dari buku-buku elektronik, yakni buku-buku yang berasal dari abad 19 dan 20 yang telah didigitalisasi oleh beberapa universitas di luar negeri. Buku-buku tersebut kemudian ditampung dalam beberapa situs seperti archive.org, openlibrary.org, en.bookfi.org dan berbagai situs penyedia ebook lainnya dimana terdapat fasilitas untuk mengunduhnya. Selain menggunakan sumber internet, peneliti juga mengunjungi perpustakaan beberapa perguruan tinggi seperti perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD), Perpustakaan Jawa Barat, serta perpustakaan jurusan atau fakultas yang berhubungan dengan penulisan skripsi seperti


(29)

perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah UPI dan perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNPAD.

Tahapan selanjutnya yaitu kritik eksternal dan internal tidak menjadi dilakukan secara ketat karena sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sumber sekunder dan bukan sumber primer. Oleh karena itu penggunaan buku-buku biografi dan buku sejarah tidak dilakukan kritik eksternal terhadapnya, namun dalam konteks kritik peneliti berusaha membandingkan berbagai informasi yang berasal dari sebuah buku yang memiliki versi berbeda dengan buku lainnya.

Pada tahapan interpretasi, peneliti berpijak kepada fakta-fakta yang didapatkan setelah proses kritik. Fakta-fakta tersebut ditafsirkan oleh peneliti dan disusun secara sistematis. Kumpulan fakta tersebut kemudian dipadukan dengan fakta-fakta lain yang berhubungan dengan kajian peneliti. Kumpulan fakta tersebut disusun dalam bentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut kemudian ditafsirkan dan menjadi kerangka pemikiran bagi tahapan penulisan sejarah. Tahapan akhir yaitu penulisan sejarah dimana peneliti menggunakan model penulisan naratif dengan menulis alur peristiwa-peristiwa menurut pada sekuensi waktu.

Proses penelitian dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi bersamaan dengan bimbingan dan arahan yang diberikan oleh dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II


(30)

sehingga alur penelitiannya dapat dikontrol dan diawasi. Seringkali peneliti mendapatkan saran dan kritik dari kedua dosen pembimbing dalam proses pelaksanaan penelitian ini. Berbagai saran, kritik, penambahan maupun pengurangan kajian sebagaimana direkomendasikan dosen pembimbing diterapkan oleh peneliti dengan proses diskusi selama penelitian dan penulisan skripsi berlangsung.


(31)

BAB V KESIMPULAN

Perang Kemerdekaan Amerika Serikat atau disebut juga Revolusi Amerika dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Dari segi ekonomi dan politik, kekalahan Perancis dari Inggris pada Perang Perancis-Indian bukan hanya menyebabkan Perancis meninggalkan Amerika melainkan meninggalkan beban hutang nasional yang tinggi bagi kedua negara. Kondisi ini menyebabkan Inggris menetapkan beban pajak yang tinggi kepada Koloni Amerika untuk menambah pemasukan kas negara dan membiayai pasukan Inggris di Koloni Amerika dengan mengeluarkan kebijakan yang merugikan Koloni seperti Stamp Act, Declaratory Act, Townsend Act dan Intolerable Act. Hukum perdagangan Inggris - Koloni juga tidak adil karena Koloni sering dirugikan. Dari segi politik, berbagai kebijakan yang dipaksakan Inggris tanpa persetujuan Koloni dianggap sebagai kebijakan inskontitusional karena Koloni tidak memiliki perwakilan di parlemen Inggris oleh karena itu memicu penentangan dan protes terjadi hampir di seluruh wilayah Koloni.. Dari segi sosial, ditemukan bahwa aspirasi, protes dan penentangan rakyat Koloni tidak ditanggapi oleh George III sehingga mereka ingin melepaskan diri dari Inggris. Masyarakat Koloni sebenarnya merasa bahwa mereka adalah sama yaitu Englishmen namun diperlakukan berbeda dan dianggap orang-orang taklukan. Selain itu meningkatnya populasi masyarakat Koloni secara natural menyebabkan munculnya independensi dan keinginan untuk merdeka. Dari segi politik, keluarnya Perancis dari Amerika membuat rakyat Koloni tidak lagi


(32)

bergantung kepada Inggris. Sedangkan sebab khusus Revolusi Amerika adalah peristiwa Boston Massacre dan Boston Tea Party.

Latar belakang George Washington bergabung dengan pihak Amerika, meskipun sebelumnya dibesarkan oleh Inggris, disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inggris seperti Stamp Act adalah tidak adil, inkonstitusional dan serangan terhadap kebebasan Amerika. Kedua, dari segi militer, Washington pernah mengkritik dan memprotes pimpinan militer Inggris karena perlakuan yang dibedakan kepada pasukan Inggris dengan pasukan Kontinental saat Perang Perancis-Indian. Kritik ini tidak ditanggapi dan Washington merasa bahwa orang Koloni tidak dianggap sejajar dengan orang Inggris. Ketiga, Washington memiliki lahan pertanian yang luas sehingga setiap gangguan ekonomi akan berdampak padanya. Keempat,

Boston Massacre membuat pendiriannya semakin teguh untuk menentang Inggris. Sebelum Revolusi Amerika meletus, Washington berperan aktif dalam gerakan menentang Inggris dalam berbagai forum seperti House of Burgesses, Konvensi Virginia dan Kongres Kontinental. Washington pun mengirim surat kepada tokoh-tokoh Koloni untuk memperluas gerakannya.

Peranan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1775 – 1783 yaitu menjadi panglima tertinggi dengan jabatan Commander-in-Chief pada Pasukan Amerika Serikat yang disebut juga Pasukan Kontinental sejak diangkat oleh Kongres Kontinental II. Peranan Washington dalam masa perang adalah berhasil menerapkan strategi defensif melawan Inggris seperti teknik gerilya dan serangan mendadak untuk membunuh pasukan Inggris dan


(33)

mengambil logistik maupun persenjataan. Kedua, Washigton berhasil melatih pasukan, memotivasi dan menanamkan patriotisme dalam diri mereka dalam keterbatasan kualitas dan kuantitas jika dibandingkan pasukan Inggris. Ketiga, Washington berhasil memenangkan pertempuran di Bunker Hill (1775), melintasi Delaware (1776) dan pertempuran Princeton (1776) sampai mengalahkan pasukan terakhir Inggris di Yorktown (1781).

Revolusi Amerika memberikan dampak yang penting bagi Amerika Serikat yaitu kemerdekaan dan kebebasan akhirnya yang diraihnya sehingga Amerika Serikat menjadi negara independen yang lepas dari kekuasaan penjajah yaitu Inggris. Cita-cita Washington dan para pendiri Amerika Serikat terwujud melalui Perjanjian Paris (1783) dimana Inggris mengakui Amerika Serikat sebagai negara berdaulat. Revolusi Amerika untuk melepaskan diri dari Inggris telah menginspirasi beberapa bangsa di dunia untuk melakukan revolusi dan perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan. Berkat kemenangan Amerika Serikat pada Perang Kemerdekaan, nilai-nilai demokrasi dan republikan dapat terwujud dalam pemerintahan negara Amerika Serikat. Kemenangan dalam Perang Kemerdekaan juga membuat George Washington menjadi pahlawan bagi bangsa Amerika Serikat.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Alden, J. R. (1954). The American Revolution 1775 – 1783. New York: Harper & Brothers Publishers.

Allen, P. et al. (1822). A History of The American Revolution; Comprehending All The Principal Events Both in The Field and in The Cabinet. Baltimore: Wm. Woody, Jr. printer.

Allen, T. B. (2004). Washington, Spymaster: How The Americans Outspied The British and Won The Revolutionary War. National Geographic Children's Books.

Barzun, J. dan Graff, H. F. (1977). The Modern Researcher. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Barnes, A.S. (1885). A Brief History of the United States. New York & Chicago: A. S. Barnes & Company.

Burg, D. F. (2007). The American Revolution; Update Edition. New York: Fact On File, inc.

Carrington, H.B. (1888). Battles of the American Revolution. 1775-1781; Historical and Military Criticism, with Topographical Illustration. New York, Chicago: A.S. Barnes & Co.

Chadwick, B. (2007). The General and Mrs. Washington: The Untold Story of a Marriage and a Revolution. Illinois: Sourcebooks, Inc.

Chase, E. (1911). The Beginnings of The American Revolution, Based on Contemporary Letters, Diaries, and Other Documents. London: Sir Isaac Pitman and Sons, Ltd.

Conte, C. dan Karr, A. R. (1981). Garis Besar Ekonomi Amerika Serikat. Jakarta: Departemen Luar Negeri AS Kantor Program Informasi International. Courtenay, C. M. (1917). George Washington. New York: Sam'L Gabriel Sons &

Company.

Cushing, W. (1885). Initials and Pseudonyms: A Dictionary of Literary Disguises. New York : T. Y. Crowell & co.

Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Fling, F. M. (1899). Outline of Historical Method. Lincoln: J. H. Miller.


(35)

Fredrikson, J. C. (2006). Revolutionary War Almanac. New York: Fact On File, Inc.

Gentz, F. v. dan Adams, J. Q. (1800). The origin and principles of the American Revolution, compared with the origin and principles of the French Revolution. Philadelphia: Asbury Dickins.

George Washington University. (2012). History. [Online]. Tersedia: http://www.gwu.edu/history. [4 Desember 2012]

Griswold, R.W. et al. (1847). Washington and the Generals of the American Revolution. Philadelphia: Carey and Hart.

Hart, M. (2009). 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah.

Bandung: Mizan Media Utama.

Ismaun. (1990). Pengantar Ilmu Sejarah, Diktat Perkuliahan. Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS Bandung: IKIP.

Jameson, J. F. dan Buel, J. W. (1901). Encyclopedic Dictionary of American Reference. Boston: C. R. Gravam.

Jodi Allison-Bunnell. (1999). Guide to the Henry B. Carrington Papers. [Online]. Tersedia: http://nwda.orbiscascade.org/ark:/80444/xv65682. [12 November 2012]

Kompas. (2012). Pakai 'Apel Malang' dan 'Apel Washington' supaya Tidak Vulgar. [Online]. Tersedia: http://nasional.kompas.com/ read/2012/01/16/13045852/Pakai.Apel.Malang.dan.Apel.Washington.supa ya.Tidak.Vulgar. [4 Desember 2012]

Labberton, R. H. (1872). Outlines of History; with Original Tables, Chronological, Geneological and Literary. Philadelphia: Claxton, Remsen & Haffelfinger.

Lippard, G. (1847). Washington and His Generals: or, Legends of the Revolution.

Philadelphia: G. B. Zieber and co.

Malet, A. dan Isaac, J. (1989). Revolusi Perancis 1789-1799. Jakarta: PT Gramedia.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (2005). Garis Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.


(36)

McMaster, J. B. (1909). A Brief History of the United States. New York: American Book Co.

Murray, S. (2002). American Revolution. New York: DK Publishing, Inc.

Neimeyer, C. P. (2007). The Revolutionary War. United States of America: Greenwood Press.

Nursam, M. (2009). Empat Pasal dalam Menulis Biografi. [Online]. Tersedia: http://indonesiabuku.com/?p=16. [14 November 2012]

Pace, E. (1991). John Richard Alden, 83, Author And American Revolution Expert. [Online]. Tersedia: http://www.nytimes.com/1991/09/11/us/john-richard-alden-83-author-and-american-revolution-expert.html. [14 November 2012]

Ruoff, H.W. et.al. (1911). The standard dictionary of facts; history, language, literature, biography, geography, travel, art, government, politics, industry, invention, commerce, science, education, natural history, statistics and miscellany. New York: The Frontiers Press Company.

Selesky, H. E. (2006). Encyclopedia of America Revolution. Detroit, MI: Charles Scribner's Sons.

Sevilla, S. G. et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soebantardjo. (1956). Sari Sedjarah Djilid II: Eropah - Amerika. Jogjakarta: Penerbit Bopkri.

Snowden, R. (1802). The American Revolution: Written in Scriptural, or, Ancient Historical Style. Baltimore: W. Pechin.

Schmittroth, L. dan Rosteck, M. K. (2000). American Revolution: Biographies.

United States: U•X•L, an imprint of The Gale Group.

Thayer, W. R. (1931). George Washington. Boston and New York: Houghton Mifflin Company.

Tocqueville, A. D. (2005). Alexis de Tocqueville tentang Revolusi, Demokrasi, dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

UPI. (2011). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(37)

Winbolt, S. E. (1912). American independence and the French Revolution (1760-1801). London: G. Bell and Sons, Ltd.

Winsor, J. (1879). The Reader's Handbook of The American Revolution, 1761-1783. Boston dan New York: Houghton Mifflin Company.

Woodward, B. B. dan Cates, W. L. R. (1872). Encyclopaedia of Chronology, Historical and Biographical. London: Longmans, Green, and Co.

Wrong, G. M. (1921). Washington and his comrades in arms; ap chronicle of the war of independence. New Haven: Yale University Press.

Wikipedia. (2006). American Revolution. GNU Free Documentation License. Wikipedia. (2012). Gilbert Stuart. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/

wiki/Gilbert_Stuart. [4 Desember 2012]

Wikipedia. (2012). US Presidents on US postage stamps. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/US_Presidents_on_US_postage_stamps. [4 Desember 2012]

Wikipedia. (2012). Washington, D. C. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Washington,_D.C.. [4 Desember 2012]


(1)

bergantung kepada Inggris. Sedangkan sebab khusus Revolusi Amerika adalah peristiwa Boston Massacre dan Boston Tea Party.

Latar belakang George Washington bergabung dengan pihak Amerika, meskipun sebelumnya dibesarkan oleh Inggris, disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inggris seperti Stamp Act adalah tidak adil, inkonstitusional dan serangan terhadap kebebasan Amerika. Kedua, dari segi militer, Washington pernah mengkritik dan memprotes pimpinan militer Inggris karena perlakuan yang dibedakan kepada pasukan Inggris dengan pasukan Kontinental saat Perang Perancis-Indian. Kritik ini tidak ditanggapi dan Washington merasa bahwa orang Koloni tidak dianggap sejajar dengan orang Inggris. Ketiga, Washington memiliki lahan pertanian yang luas sehingga setiap gangguan ekonomi akan berdampak padanya. Keempat, Boston Massacre membuat pendiriannya semakin teguh untuk menentang Inggris. Sebelum Revolusi Amerika meletus, Washington berperan aktif dalam gerakan menentang Inggris dalam berbagai forum seperti House of Burgesses, Konvensi Virginia dan Kongres Kontinental. Washington pun mengirim surat kepada tokoh-tokoh Koloni untuk memperluas gerakannya.

Peranan Washington dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1775 – 1783 yaitu menjadi panglima tertinggi dengan jabatan Commander-in-Chief pada Pasukan Amerika Serikat yang disebut juga Pasukan Kontinental sejak diangkat oleh Kongres Kontinental II. Peranan Washington dalam masa perang adalah berhasil menerapkan strategi defensif melawan Inggris seperti teknik gerilya dan serangan mendadak untuk membunuh pasukan Inggris dan


(2)

mengambil logistik maupun persenjataan. Kedua, Washigton berhasil melatih pasukan, memotivasi dan menanamkan patriotisme dalam diri mereka dalam keterbatasan kualitas dan kuantitas jika dibandingkan pasukan Inggris. Ketiga, Washington berhasil memenangkan pertempuran di Bunker Hill (1775), melintasi Delaware (1776) dan pertempuran Princeton (1776) sampai mengalahkan pasukan terakhir Inggris di Yorktown (1781).

Revolusi Amerika memberikan dampak yang penting bagi Amerika Serikat yaitu kemerdekaan dan kebebasan akhirnya yang diraihnya sehingga Amerika Serikat menjadi negara independen yang lepas dari kekuasaan penjajah yaitu Inggris. Cita-cita Washington dan para pendiri Amerika Serikat terwujud melalui Perjanjian Paris (1783) dimana Inggris mengakui Amerika Serikat sebagai negara berdaulat. Revolusi Amerika untuk melepaskan diri dari Inggris telah menginspirasi beberapa bangsa di dunia untuk melakukan revolusi dan perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan. Berkat kemenangan Amerika Serikat pada Perang Kemerdekaan, nilai-nilai demokrasi dan republikan dapat terwujud dalam pemerintahan negara Amerika Serikat. Kemenangan dalam Perang Kemerdekaan juga membuat George Washington menjadi pahlawan bagi bangsa Amerika Serikat.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alden, J. R. (1954). The American Revolution 1775 – 1783. New York: Harper & Brothers Publishers.

Allen, P. et al. (1822). A History of The American Revolution; Comprehending All The Principal Events Both in The Field and in The Cabinet. Baltimore: Wm. Woody, Jr. printer.

Allen, T. B. (2004). Washington, Spymaster: How The Americans Outspied The British and Won The Revolutionary War. National Geographic Children's Books.

Barzun, J. dan Graff, H. F. (1977). The Modern Researcher. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Barnes, A.S. (1885). A Brief History of the United States. New York & Chicago: A. S. Barnes & Company.

Burg, D. F. (2007). The American Revolution; Update Edition. New York: Fact On File, inc.

Carrington, H.B. (1888). Battles of the American Revolution. 1775-1781; Historical and Military Criticism, with Topographical Illustration. New York, Chicago: A.S. Barnes & Co.

Chadwick, B. (2007). The General and Mrs. Washington: The Untold Story of a Marriage and a Revolution. Illinois: Sourcebooks, Inc.

Chase, E. (1911). The Beginnings of The American Revolution, Based on Contemporary Letters, Diaries, and Other Documents. London: Sir Isaac Pitman and Sons, Ltd.

Conte, C. dan Karr, A. R. (1981). Garis Besar Ekonomi Amerika Serikat. Jakarta: Departemen Luar Negeri AS Kantor Program Informasi International. Courtenay, C. M. (1917). George Washington. New York: Sam'L Gabriel Sons &

Company.

Cushing, W. (1885). Initials and Pseudonyms: A Dictionary of Literary Disguises. New York : T. Y. Crowell & co.

Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Fling, F. M. (1899). Outline of Historical Method. Lincoln: J. H. Miller.


(4)

Fredrikson, J. C. (2006). Revolutionary War Almanac. New York: Fact On File, Inc.

Gentz, F. v. dan Adams, J. Q. (1800). The origin and principles of the American Revolution, compared with the origin and principles of the French Revolution. Philadelphia: Asbury Dickins.

George Washington University. (2012). History. [Online]. Tersedia: http://www.gwu.edu/history. [4 Desember 2012]

Griswold, R.W. et al. (1847). Washington and the Generals of the American Revolution. Philadelphia: Carey and Hart.

Hart, M. (2009). 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Bandung: Mizan Media Utama.

Ismaun. (1990). Pengantar Ilmu Sejarah, Diktat Perkuliahan. Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS Bandung: IKIP.

Jameson, J. F. dan Buel, J. W. (1901). Encyclopedic Dictionary of American Reference. Boston: C. R. Gravam.

Jodi Allison-Bunnell. (1999). Guide to the Henry B. Carrington Papers. [Online]. Tersedia: http://nwda.orbiscascade.org/ark:/80444/xv65682. [12 November 2012]

Kompas. (2012). Pakai 'Apel Malang' dan 'Apel Washington' supaya Tidak Vulgar. [Online]. Tersedia: http://nasional.kompas.com/ read/2012/01/16/13045852/Pakai.Apel.Malang.dan.Apel.Washington.supa ya.Tidak.Vulgar. [4 Desember 2012]

Labberton, R. H. (1872). Outlines of History; with Original Tables, Chronological, Geneological and Literary. Philadelphia: Claxton, Remsen & Haffelfinger.

Lippard, G. (1847). Washington and His Generals: or, Legends of the Revolution. Philadelphia: G. B. Zieber and co.

Malet, A. dan Isaac, J. (1989). Revolusi Perancis 1789-1799. Jakarta: PT Gramedia.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (2005). Garis Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.


(5)

McMaster, J. B. (1909). A Brief History of the United States. New York: American Book Co.

Murray, S. (2002). American Revolution. New York: DK Publishing, Inc.

Neimeyer, C. P. (2007). The Revolutionary War. United States of America: Greenwood Press.

Nursam, M. (2009). Empat Pasal dalam Menulis Biografi. [Online]. Tersedia: http://indonesiabuku.com/?p=16. [14 November 2012]

Pace, E. (1991). John Richard Alden, 83, Author And American Revolution Expert. [Online]. Tersedia: http://www.nytimes.com/1991/09/11/us/john-richard-alden-83-author-and-american-revolution-expert.html. [14 November 2012]

Ruoff, H.W. et.al. (1911). The standard dictionary of facts; history, language, literature, biography, geography, travel, art, government, politics, industry, invention, commerce, science, education, natural history, statistics and miscellany. New York: The Frontiers Press Company.

Selesky, H. E. (2006). Encyclopedia of America Revolution. Detroit, MI: Charles Scribner's Sons.

Sevilla, S. G. et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soebantardjo. (1956). Sari Sedjarah Djilid II: Eropah - Amerika. Jogjakarta: Penerbit Bopkri.

Snowden, R. (1802). The American Revolution: Written in Scriptural, or, Ancient Historical Style. Baltimore: W. Pechin.

Schmittroth, L. dan Rosteck, M. K. (2000). American Revolution: Biographies. United States: U•X•L, an imprint of The Gale Group.

Thayer, W. R. (1931). George Washington. Boston and New York: Houghton Mifflin Company.

Tocqueville, A. D. (2005). Alexis de Tocqueville tentang Revolusi, Demokrasi, dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

UPI. (2011). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Winbolt, S. E. (1912). American independence and the French Revolution (1760-1801). London: G. Bell and Sons, Ltd.

Winsor, J. (1879). The Reader's Handbook of The American Revolution, 1761-1783. Boston dan New York: Houghton Mifflin Company.

Woodward, B. B. dan Cates, W. L. R. (1872). Encyclopaedia of Chronology, Historical and Biographical. London: Longmans, Green, and Co.

Wrong, G. M. (1921). Washington and his comrades in arms; ap chronicle of the war of independence. New Haven: Yale University Press.

Wikipedia. (2006). American Revolution. GNU Free Documentation License. Wikipedia. (2012). Gilbert Stuart. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/

wiki/Gilbert_Stuart. [4 Desember 2012]

Wikipedia. (2012). US Presidents on US postage stamps. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/US_Presidents_on_US_postage_stamps. [4 Desember 2012]

Wikipedia. (2012). Washington, D. C. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Washington,_D.C.. [4 Desember 2012]