(ABSTRAK) STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH BIDANG INVESTASI DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KUDUS MELALUI SISTEM ONE STOP SER.

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI
DAERAH BIDANG INVESTASI DI KANTOR
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN
KUDUS MELALUI SISTEM ONE STOP SERVICE

SKRIPSI
Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar sarjana Hukum pada Universitas
Negeri Semarang
Oleh
Windy Citra Anggraini
3450406022

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

ABSTRAK
Anggraini, Windy Citra 2011. “Strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah
bidang investasi di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus
melalui Sistem One Stop Service”. Program Studi Ilmu Hukum. Fakultas Hukum.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Dr. Nurul Akhmad, S.H., M.Hum

dan Pembimbing II: Tri Sulistiyono, S.H., M.H. 124 Hal. 

Kata Kunci: Strategi peningkatan PAD, Melalui Sistem One Service
Strategi peningkatan PAD(Pendapatan Asli Daerah) bidang investasi di
KPPT Kabupaten Kudus melalui Sistem One Stop Service adalah Suatu upaya
atau usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus Khususnya di
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ( KPPT ) dalam menciptakan iklim usaha
yang kondusif dengan memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kualitas
layanan publik terutama pelayanan prima di bidang Penanaman Modal ( Investasi
) dan Perizinan kepada masyarakat dengan Penyelenggaraan “ Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu ( One Stop Service )” sehingga investasi di
Kabupaten Kudus diharapkan semakin berkembang.
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, setelah menggunakan sistem
pelayanan One Stop Service, minat berinvestasi masyarakat menjadi lebih baik,
karena sistem pelayanan ini dirasa lebih efesien, efektif, tidak berbelit–belit, biaya
yang murah dan transparan, dan ketepatan serta cepat dalam menyelesaikan proses
perizinan, masyarakat pun akhirnya memiliki kesadaran yang tinggi akan
pentingnya memiliki izin dalam berwirausaha khususnya di bidang investasi.
Penelitian penulisan skripsi ini di batasi pada permasalahan, sebagai
berikut : 1) Strategi peningkatan PAD bidang investasi di KPPT Kabupaten

Kudus melalui Sistem One Stop Service, 2) Penerapan Sistem One Stop Service di
Kantor PPT dalam meningkatkan PAD
khususnya di bidang investasi di
Kabupaten Kudus 3) Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung dalam
meningkatkan PAD di bidang investasi di KPPT Kabupaten Kudus.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yuridis
sosiologis, penelitian ini beralokasi di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Kudus, apa saja kendalanya, dan bagaimana upaya peningkatan
pelayanan perizinan. Pendekatan yuridis sosiologis yang berlokasi di Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus, penelitian akan difokuskan pada
Strategi Peningkatan PAD Bidang Investasi di KPPT Kabupaten Kudus melalui
sistem one stop service, penerapan sistem one stop service, serta faktor
ii

pendukung dan penghambat dalam meningkatkan PAD. Sumber data diperoleh
melalui observasi, studi kepustakaan, dan wawancara yang melibatkan responden
dan informan dari instansi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu di Kudus, dan
masyarakat Kabupaten Kudus. Objektifitas dan keabsahan data dilakukan dengan
teknik triagulasi sumber. Analisis data mengutamakan metode analisis kualitatif
melalui serangkaian kegiatan dari pengumpulan, reduksi, penyajian dan verifikasi

data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem one stop service yang di
terapkan di KPPT Kabupaten Kudus adalah Suatu upaya atau usaha yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus Khususnya di Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu ( KPPT ) dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif
dengan memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kualitas layanan publik
terutama pelayanan prima di bidang Penanaman Modal ( Investasi ) dan Perizinan
kepada masyarakat, sehingga investasi di Kabupaten Kudus diharapkan semakin
berkembang. Dengan diterapkannya Sistem One Stop Service pengurusan
perizinan dan non perizinan menjadi lebih mudah, selain itu juga biaya untuk
mengurus perizinan dan non perizinan menjadi murah, serta waktu yang di
butuhkan menjadi lebih cepat, Sehingga tujuan dari penyelenggaraan pelayanan
terpadu satu pintu yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan
memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh
pelayanan publik dapat terwujud.
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu: 1) Perlunya penambahan dan
penyempurnaan jumlah petugas KPPT juga peningkatan tingkat profesional untuk
petugas, penambahan kualitas pegawai KPPT bisa dengan cara mengikuti diklat
atau pelatihan-pelatihan semacamnya demi terciptanya pelayanan yang maksimal;
2) Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang kurang

memadai. Apabila tidak dibenahi diperkirakan akan mengganggu jalannya
pertumbuhan investasi khususnya di Kabupaten Kudus; 3) Adanya upaya
peningkatan pelaksanaan Sistem One Stop Service didalam pelayanan perizinan
khususnya di bidang investasi, guna meningkatkan kualitas manajemen pelayanan
yang lebih baik; 4) Lebih meningkatkan komunikasi terhadap masyarakat yang
belum mengerti akan adanya Sistem One Stop Service dengan cara sosialisasi,
sehingga dapat memberikan mutu pelayanan yang baik.

iii