Strategi Partnership Marketing Communication Ammossi

UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

: Strategi Partnership Marketing Communication Ammossi
dengan Aksa 7 Dalam Meningkatkan Penjualan dan
Membangun Brand Awareness
Oleh
: Herry Budiman
NIM
: 44314110028
Bidang Studi : Marketing Communication And Advertising

Judul

ABSTRACT
Start up developments in indonesia is rapidly and exhilarating. Every years even
months there are many new founder start up. According to dailysocial.net, nowadays
there at least more than 1500 local start up in Indonesia. The objective of this study is
to find out how does promotion strategy partnership marketing communication of
Ammossi with Aksa 7 happened in real to increase sales and build brand awareness.
The study to figure out the role of partnership that brand Ammossi use to increase sales

and build product brand awareness. Theoritical base from Chriss fill book “marketing
communication engagement. Strategies and practice. This study used qualitative
approach with descriptive research type. The research method is case study by
conducting in-depth interviews to informant.
The result of study discusses about partnership activities that used by brand Ammossi
such as determining marketing communication objectives, identifying the target
audience, determine strategies and tactics to evaluate program effectiveness. Thus, the
researcher was able to obtain an overview strategies promotion partnership in
increasing sales and build brand awareness.
The study concluded that the most significant role in increasing sales and bulid brand
awareness that used by brand Ammossi is partnership or collaboration strategy. In this
case Ammossi involved and participate using all their assets and resource to succeed
in this activities.

PENDAHULUAN
Perkembangan Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat menggembirakan.
Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder (pemilik) Startup baru
bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500
Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin
naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan

sebuah Startup. 1
Peneliti melihat Ammossi selaku brand startup dalam melakukan partnership
bermaksud untuk meningkatkan penjualan produk sekaligus membangun kesadaran
akan merk pada khalayaknya. Dalam hal ini menjalin kerja sama dengan Aksa 7 yang
memiliki kesamaan target audiens serta visi dan misi serupa, yaitu untuk
mengkampanyekan pada target audiens untuk mengenali dan bangga akan kekayaan
alam serta keragaman budaya yang Indonesia miliki.
Dengan melakukan kerja sama dengan berbagai gerakan yang banyak dipercaya
oleh masyarakat, perusahaan dapat meningkatkan reputasi korporasinya,
meningkatkan kesadaran masyarakat atas merk, meningkatkan kesetiaan pelanggan,
meningkatkan penjualan, dan meningkatkan jumlah liputan pers yang menguntungkan
bagi perusahaan.2
Perubahan signifikan terjadi ketika Ammossi mulai berkolaborasi dengan Aksa 7.
Perubahan yang begitu terasa adalah ketika awal merintis, Ammossi mencoba
menawarkan produknya ke toko-toko outdoor namun ditolak karena dinilai sebuah
gelang bukanlah alat pendukung dalam kegiatan outdoor. Semua berubah ketika
Ammossi dan Aksa 7 berkolaborasi, toko-toko perlengkapan outdoor yang sebelumnya
menolak kemudian menawarkan kerja sama agar Ammossi dapat menempatkan
produknya di toko. Salah satu toko outdoor tersebut adala Eiger dan Consina yang
sudah sangat dikenal oleh para pecinta kegiatan luar ruang dalam menyediakan

peralatan outdoor.
Aksa 7 ARTspedition, merupakan sekelompok anak muda pekerja film dan aktivis
lingkungan yang memiliki semangat dan kecintaan terhadap Indonesia dan sumber

1 https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-startup-diindonesia.html diakses pada 30 september 2016
2

Hanish Pringle dan Marjorie Thompson, Brand Soul: How Cause Related Marketing Builds Brands
(New York: John Wiley & Sons, 1999); Richard Earl The Art of Cause Marketing (Lincoln Wood, Ill.:
NTC, 2000). I dalam Kotler, Philip. “Marketing insight from A to Z : 80 konsep yang harus dipahami
setiap manajer / by Philip Kotler ; alih bahasa Anies Lastiati. Jakarta: Erlangga, 2003. Hal 189

dayanya.3 Proyek yang ingin mereka lakukan adalah membuat film dokumenter
tentang gunung-gunung tertinggi di Indonesia. Terdapat 7 gunung yang dipilih untuk
ekspedisi dalam proyek film dokumenter ini yaitu gunung tertinggi yang mewakili
daerah administrasi wilayah Negara Indonesia dengan visi, mengenalkan alam dan
budaya Indonesia lewat media film. Misi, Sebagai salah satu kelompok pencinta alam
dan pekerja seni dengan semangat bangga ber-INDONESIA yang akan mengenalkan
Indonesia lewat sebuah film dokumenter bertemakan gunung sebagai sumber
kehidupan.

Ammossi bersama dengan Aksa 7 melakukan kolaborasi dalam bentuk penjualan
produk bertema, yaitu gelang kulit 7 Summit of Indonesia. gelang tersebut terdiri dari
8 buah gelang yang mewakili 7 puncak tertinggi di 7 pulau Indonesia yaitu Kerinci,
Mahameru, Rinjani, Bukit Raya, Rantemario, Binaiya, dan Carstenz serta 1 seri gelang
khusus yaitu Artspedition yang mewakili para ekspeditor dari tim Aksa 7. Dengan
melakukan pembelian gelang aksa 7 Summit of Indonesia ini, maka para warriors
(sebutan untuk pendukung proyek film Aksa 7) telah ikut ambil bagian dan
menyumbangkan sebagian dari hasil pembelian gelang tersebut.4
Aksa 7 dalam menggalang dana untuk melaksanakan proyek pembuatan film
dokumenter pendakian 7 puncak tertinggi di Indonesia salah satunya adalah dengan
menjual gelang yang diproduksi oleh Ammossi. Hal ini sangat membantu Ammossi
dalam usahanya untuk mengkomunikasikan produknya kepada khalayak. Mengingat
kesamaan target audiens antara Aksa 7 dan Ammossi maka disetiap event yang
dilaksanakan oleh Aksa 7 diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap brand
Ammossi.
Fokus Penelitian
Bagaimana Strategi partnership marketing communication Ammossi dalam
meningkatkan penjualan dan membangun brand awareness produk?
Identifikasi Masalah
Bagaimana peran Aksa 7 dalam meningkatkan penjualan dan membangun

brand awareness produk gelang kulit Ammossi.
Tujuan Penelitian
Peneliti ingin mengetahui bagaimana Strategi partnership marketing
communication Ammossi dan Aksa 7 yang sesungguhnya (yang terjadi dilapangan)
dalam meningkatkan penjualan dan membangun Brand awareness.

3

https://wujudkan.com/project/aksa-7-/view

4

http://Ammossi.com/post/Ammossi-X-Aksa7

Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
Peneliti berharap bahwa dimasa akan datang, penelitian ini bisa menjadi
referensi dalam bidang komunikasi pemasaran (Marketing Communication),
khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan memulai startup dan membangun
brand awareness.

Manfaat Praktis
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi
Ammossi dalam membuat dan melakukan strategi promosi yang tepat sehingga mampu
menciptakan dan menumbuhkan brand awareness baik bagi produk maupun
perusahaan, yang pastinya diharapkan berdampak pada peningkatan penjualan serta
diharapkan juga bisa memberikan masukan untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
METODE PENILITAN
Paradigma
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
postpositivis. Paradigma postpositivis ialah paradigma yang hampir merupakan
antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam
menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu
sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui
pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan
menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka.5
Tipe Penelitian
Berangkat dari masalah pokok yang diteliti, yaitu strategi partnership produk
gelang startup Ammossi dalam membangun brand awareness, maka tipe penelitian
yang digunakan peneliti ini adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif dimaksud
sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur statistik
atau bentuk hitungan lainnya.
Metode Penelitian
Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data
(sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan,
5

Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Jakarta, 2003, hal 3.

menjelaskan secara komperehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program,
organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini
membutuhkan berbagai macam instrumen pengumpulan data. Karena itu periset dapat
menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi,
kuesioner(hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya.6
Subyek Penelitian
Peneliti butuh subyek penelitian sebagai pendukung pengamatan kejadian yang
diteliti. Penelitian ini membutuhkan dukungan berupa wawancara dengan orang yang
mempunyai hubungan dengan penelitian yang dimaksud. Narasumber dipilih oleh

peneliti dilakukan sesuai dengan kriteria tertentu karena narasumber merupakan orang
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian7.
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap startup yang
menjadi objek penelitian yakni Ammossi , dimana key informan dan informan nya
adalah sebagai berikut:
1. Key informan,
Ecky Anugrah founder startup Ammossi
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
wawancara mendalam dengan wawancara yang bersifat terbuka tidak terstruktur dan
pengamatan data serta dokumen dengan menggunakan metode multiple source of
evidence,yakni memperbolehkan peneliti untuk menemukan dan menggunakan
berbagai isu yang lebih luas, baik dalam tatanan histori, perilaku maupun
observasional.
a. Data Primer
Wawancara, Untuk mendapatkan penjelasan dan gambaran menyeluruh
dilakukan wawancara secara mendalam (in Depht Interview). Wawancara
mendalam terhadap narasumber Ecky Anugrah selaku founder startup
Ammossi.

b. Data Sekunder
Data sekunder di dapat dari berbagai macam informasi yang berkaitan dengan
Ammossi, baik itu berupa artikel, berita, maupun informasi pendukung yang
6

Kriyantono, Rachmat. Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis riset media, public
relations, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran. Cetakan kelima 2010. Hal. 65

Lexy J, Moeleong, 2004- Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 132

7

diperoleh melalui internet maupun data internal yang sudah ada dan telah
disediakan oleh founder dari Ammossi yaitu Ecky Anugrah, dengan tujuan
untuk memperoleh teori maupun konsep yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengembangan penelitian.
Teknik Analisis Data
Bogdan8 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang terkumpul,
perlu dilakukan pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat
kepercayaan (credibility) dengan teknik triangulasi, ketekunan pengamatan,
pengecekan teman sejawat9.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengertian start up beserta karakteristiknya10 dari berbagai sumber. Start up
adalah sebuah bisnis rintisan. Istilah ini mulai dikenal setelah era internet. Faktornya
ini adalah karena banyak perusahaan yang dimulai dari nol oleh satu atau beberapa
orang saja kemudian menjadi besar. Istilah start up sendiri sebenarnya baru populer
ketika banyak perusahaan yang menggunakan domain .com bermunculan. Fenomena
ini disebut sebagai buble dot-com, sebuah fenomena ketika banyak perusahaan punya
situs pribadinya. Dari fenomena itulah, start up kemudian selalu diidentikan dengan
perusahaan yang berhubungan dengan teknologi. Padahal, istilah start up sebenarnya
bisa digunakan untuk perusahaan berkembang lainnya di berbagai bidang.
Ammossi Sebagai Brand Kategori Start Up
Pengalaman bekerja selama empat tahun sebagai MT (Management Trainee) di
PT. Wellcomm Indo Pratama pemilik merk Wellcomm®, brand leader aksesories

ponsel dan gadget di Indonesia, menjadikan Ecky memahami alur kerja sebuah bisnis
8

Dalam, Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta. Hal. 244

Moleong, Metode Penelitian. 2002 hal 177

9

10

http://www.plimbi.com/article/160520/mengenal-start up-dan-7-karakteristiknya- diakses pada 28
february 2017

dijalankan, yang pada akhirnya membuatnya memutuskan untuk membangun bisnis
sendiri yaitu Ammossi. Ammossi adalah sebuah start up yang bergerak sebagai
penyedia aksesoris bagi traveler yang berdiri pada tanggal 4 agustus 2014. Ammossi
mengangkat tema alam dan budaya indonesia dengan tagline traveler inside diperkuat
dengan storyline yang jelas pada setiap produknya.
Visi dan Misi Brand Ammossi
Visi Ammossi menjadi pionir brand lokal berkualitas global yang
mengedepankan unsur etnik serta story dan tema seputar alam dan budaya indonesia di
setiap produknya.
MISI
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Membuat produk kreatif berkualitas dengan harga terjangkau
senantiasa berinovasi baik dalam desain dan story produk
menjalin kerjasama dengan relasi toko outdoor offline se Indonesia
membentuk kerjasama positif antara reseller dan distributor bahan baku
membangun sistem penjualan dan struktur organisasi yang baik
mengikuti pelatihan berskala regional dan nasional seputar pengembangan
brand dan penjualan.

Strategi Marketing Ammossi
A. Identifikasi pelanggan Ammossin ( B to C )
Segmentasi konsumen produk gelang kulit Ammossi membidik para pemuda
atau pemudi range usia 18 – 35 tahun di wilayah perkotaan dari kelas sosial menengah,
menengah atas dan atas, kepribadian yang menggemari kegiatan outdoor serta memiliki
jiwa petualang yang tinggi, semangat muda yang berani keluar dari zona nyamannya
untuk menjelajah dan lebih mengenali negeri sendiri keseluruh penjuru negeri.
Targeting konsumen Ammossi adalah mereka anak-anak muda produktif dan
aktif dalam kegiatan-kegiatan outdoor yang terhimpun dalam komunitas-komunitas
pecinta alam, pendaki gunung, traveler, dan para backpacker baik online maupun
offline yang bangga akan kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.
Positioning konsumen Ammossi menekankan pada keunikan produk serta
kualitas produk gelang kulit premium dengan harga terjangkau. Ammossi ingin
menanamkan dalam benak konsumen melalui produk eksklusif yang mencirikan
jatidiri orang yang mengenakannya. Melalui produknya pula Ammossi mengajak
setiap pemuda untuk mengenali, mencintai dan menjaga alam dan kebudayaan yang
negeri Indonesia miliki.
B. Identifikasi Bisnis Partnership (B to B)

Segmentasi bisnis Ammossi menyasar pada komunitas pecinta alam yang
sedang menggalang dana untuk proyeknya yang memiliki banyak member dan toko
retail perlengkapan oudoor yang memiliki jaringan yang tersebar di perkotaan di
Indonesia dan.
Targeting bisnis Ammossi adalah komunitas pecinta alam dan toko retail yang
khusus menjual alat-alat perlengkapan kegiatan outdoor.
Positioning bisnis Ammossi menekankan pada keunikan produk serta kualitas
produk gelang kulit premium dengan harga terjangkau.
Bauran Pemasaran
Tahapan yang digunakan oleh Ammossi dalam melakukan strategi komunikasi
pemasarannya yaitu dengan menggunakan bauran pemasaran mencakup 4P (product,
price, placement, dan promotion).
a. Produk
Ketika awal berdiri Ammossi memproduksi tiga tipe gelang dengan 12 pilihan gelang.
Pada bulan juni 2015 Ammossi menjalin kerjasama dengan Aksa 7 yang sedang
melakukan proyek pembuatan film dokumenter pendakian 7 puncak gunung tertinggi
di Indonesia. Ammossi menawarkan pada Aksa 7 gelang customize sebagai bentuk
dukungan pada Aksa 7 dengan memproduksi delapan gelang khusus tipe 7 Summits of
Indonesia Series (Seri 7 puncak tertinggi di 7 pulau di Indonesia)
b. Price (harga)
Harga produk gelang Ammossi yang ditawarkan pada konsumen adalah Rp.
120,000. Harga tersebut juga berlaku jika pelangan membeli produk gelang kulit
Ammossi di tempat lain. Dengan kata lain Ammossi mengusung satu harga untuk
penjualan produknya. Harga tersebut cukup terjangkau mengingat kegiatan outdoor
merupakan hobi yang tidak bisa dibilang murah karena untuk harga peralatan outdoor
yang mencapai jutaan rupiah menurut Zainuddin salah seorang pembeli yang penulis
temui.
c. Place (Tempat)
Awal berdiri pada 2014 Ammossi mencoba menjual produknya sendiri dengan
menawarkan produk langsung pada konsumen. namun belum dapat meningkatkan
penjualan dan membangun brand awareness produk.
Pada periode juni 2015 Ammossi melakukan kerjasama dengan Aksa 7 yang
sedang menggalang dana pembuatan film dokumenter pendakian 7 puncak gunung
tertinggi di Indonesia. Mulai saat itu Ammossi menggunakan Aksa 7 sebagai perantara
penjualan produk. Toko retail Eiger yang saat itu yang sedang menjadi sponsor proyek
Aksa 7 kemudian tertarik untuk ikut menjual produk gelang kulit Ammossi di tokonya
kemudian selanjutnya diikuti toko retail Consina.

Eiger dan Consina adalah produsen dan toko retail yang khusus menjual
perlengkapan kegiatan outdoor yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Kedua
toko tersebut tertarik untuk bekerja sama karena adanya permintaan dari konsumen
pada produk gelang kulit Ammossi.
d. Promotion (Promosi)
Awal berdiri Ammossi melakukan promosi menggunakan facebook ads, media
sosial, website, dan forum-forum komunitas pecinta alam untuk mempromosikan
produk gelang kulit langsung pada konsumen. Namun usaha tersebut masih belum
dapat menaikkan penjualan.
Aksa 7 melakukan promosi seperti iklan, media sosial instagram, pengaruh artis
dan event partnership. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada partnership
marketing communication Ammossi dengan Aksa 7 dalam meningkatkan penjualan
dan membangun brand awareness produk.
Pembahasan
Segmentasi konsumen Ammossi menerapkan beberapa variabel yaitu, secara
demografi produk gelang kulit Ammossi membidik para pemuda atau pemudi range
usia 18 – 35 tahun dari kelas sosial menengah, menengah atas dan atas. Secara geografi
berada di wilayah perkotaan dan secara psikografi kepribadian yang menggemari
kegiatan outdoor serta memiliki jiwa petualang yang tinggi, semangat muda yang
berani keluar dari zona nyamannya untuk menjelajah dan lebih mengenali negeri
sendiri keseluruh penjuru negeri.
Targeting konsumen Ammossi menerapkan concentrated marketing yaitu,
perusahaan hanya terkonsentrasi dan fokus untuk memasarkan produknya kepada
anak-anak muda yang menggemari kegiatan-kegiatan outdoor yang terhimpun dalam
komunitas-komunitas pecinta alam, pendaki gunung, traveler, dan para backpacker
baik online maupun offline yang bangga akan kekayaan alam dan keragaman budaya
Indonesia.
Positioning konsumen produk Ammossi yaitu, the same for less yang
menekankan pada keunikan produk dan kualitas produk premium dengan harga
terjangkau.
Segmentasi bisnis produk Ammossi menyasar pada komunitas pencinta alam
dan toko-toko khusus yang menjual perlengkapan kegiatan outdoor yang memiliki
jaringan luas yang tersebar di perkotaan di Indonesia.
Targeting bisnis sama dengan targeting yang dilakukan pada B to C. Ammossi
menerapkan concentrated marketing yaitu, pada komunitas yang memiliki banyak
member, toko-toko retail yang secara khusus menjual perlengkapan outdoor.

Positioning bisnis produk Ammossi menggunakan the same for less yang
menekankan pada keunikan produk serta kualitas produk gelang kulit premium dengan
harga terjangkau.
Produk gelang Ammossi adalah actual product, terbuat dari kulit sapi
berkualitas premium dibuat secara handmade, dipadukan dengan gelang kayu sintetis
yang menambah unsur etnik produk kemudian dikemas dalam kotak karton tebal yang
mengesankan produk eksklusif dan tidak murahan. Keunikan lain dari gelang Ammossi
pada penamaan produknya, yang mengutamakan pada khasanah dan budaya Indonesia
yang dilengkapi dengan informasi yang mewakili dari nama produk tersebut.
Price (harga), Produk gelang Ammossi dijual seharga Rp.120,000 pada
konsumennya demi menghindari persaingan harga penjualan antara retailer, rekan
yang bekerja sama, dan Ammossi sendiri.
Place (tempat), Awal berdiri pada 2014 Ammossi menggunakan konsep B to C
(Business to Consumer) namun belum dapat meningkatkan penjualan dan membangun
brand awareness produk. Pada periode juni 2015 Ammossi memasarkan gelang kulit
dengan menggunakan konsep B to B (Business to Business) dengan menjual produk
melalui perantara Aksa 7, toko retail Eiger dan toko retail Consina.
Promosi yang Ammossi lakukan adalah menggunakan Advertising, memasang
iklan di media sosial facebook. Internet / interactive marketing dengan menggunakan
website. Direct marketing menggunakan akun sosial media LINE. Personal selling
dengan menawarkan produk langsung kepada konsumen, personal selling bisnis
dengan menawarkan kerjasama penjualan dengan sistem berbagi hasil penjualan.
Promosi yang dilakukan Aksa 7 adalah event, dengan membuat acara bootcamp
di beberapa kota di Indonesia yaitu Bandung, Bogor, Prau, Malang, Banyuwangi, Bali,
Makassar, Payakumbuh, dan jakarta. Public relation, melalui acara talkshhow Sarah
Sechan di stasiun tv nasional Net Tv, menggunakan endorser yang sangat dikenal di
dunia outdoor (Medina Kamil, Darius Sinathriya, Nadine Chandrawinata, Djukardi
“Bongkeng” Adriana, Galih Donikara, Iwan “Kweceng” Irawan). Personal Selling,
menawarkan langsung produk gelang kulit Ammossi kepada warriors sebutan untuk
para peserta bootcamp. Internet / Interactive Marketing menjual gelang kulit melalui
akun instagram @supportaksa7 dan @warrioraksa7.
Promosi yang dilakukan oleh toko retail perlengkapan outdoor Eiger dan
Consina adalah personal selling dengan menjual produk gelang Ammossi di toko dan
internet / interactive marketing dengan memposting produk di laman akun sosial media
Eiger dan Consina.
Hasil penjualan penjualan gelang kulit Ammossi sebelum dan sesudah
melakukan partnership sebagai berikut:

2015 Sebelum Partnership
Januari

32

Februari

33

Maret

72

April

51

Mei

95

TOTAL

283

2015 dengan Partnership
BULAN

STORE
CONSINA

AKSA
7

STORE
AMMOSSI EIGER
AKSA 7

JUMLAH

Juni
Juli
agustus
september
oktober
november
desember
TOTAL

9
11
13
16
19
22
25
115

85
102
122
149
176
202
235
1071

20
24
28
34
41
47
54
247

131
157
188
229
270
311
362
1648

17
20
24
30
35
40
47
214

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada periode januari – mei 2015 sebelum
melakukan partnership Ammossi hanya menjual produknya sebanyak 283 gelang kulit
pada konsumennya jika dibandingkan pada periode juni – desember 2015 ketika
Ammossi menjalin kerja sama dengan Aksa 7 dan dua toko retail outdoor secara
signifikan penjualan gelang kulit Ammossi melonjak sampai 1648 gelang. Penjualan
gelang kulit Ammossi melalui perantara Aksa 7 sebanyak 1071 gelang pada periode
juni – desember 2015. Penjualan Ammossi dengan menggunakan perantara meningkat
5 kali lipat dibanding ketika Ammossi menjual produknya sendiri.
Kerjasama Ammossi berlanjut di tahun berikutnya 2016 dengan rincian sebagai
berikut:

2016
BULAN

STORE
CONSINA

AKSA 7 AMMOSSI

STORE
EIGER
AKSA 7

JUMLAH

januari
februari
maret
April
Mei
Juni
Juli
agustus
september
oktober
november
desember
TOTAL

15
13
12
11
13
12
13
15
12
13
13
17
160

143
119
115
104
118
115
120
138
114
120
125
159
1490

29
24
23
21
24
23
24
28
23
24
25
32
298

220
183
177
160
182
177
185
212
175
184
192
245
2292

33
27
27
24
27
27
28
32
26
28
29
37
344

Dari tabel diatas periode kerjasama tahun 2016 penjualan Ammossi meningkat lagi
mencapai penjualan gelang sebanyak 2292 dengan penjualan melalui perantara Aksa 7
sebanyak 1490 gelang. Pada tahun 2016 penjualan gelang Ammossi meningkat
sebanyak 28,09 persen dari tahun 2015.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi partnership marketing communication Ammossi dan Aksa 7 dalam
meningkatkan penjualan dan membangun brand awareness berhasil karena
terjadi peningkatan penjualan yang signifikan setelah Ammossi dan Aksa 7
bekerja sama.
2. Aksa 7 memiliki banyak anggota yang tersebar di kota-kota besar di
Indonesia selain itu Aksa 7 sangat aktif didalam jaringan komunitas pecinta
alam dan kalangan orang-orang yang memang meliki hobi kegiatan outdoor.
3. Promosi yang Aksa 7 lakukan melalui acara talkshow Sarah Sechan, event
Aksa 7 bootcamp dan menggunakan pengaruh endorser mengundang daya
tarik media untuk meliput kegiatan sehingga menyebabkan naiknya
penjualan dan brand awareness Ammossi.

4. Dengan menggunakan perantara mempermudah Ammossi menjangkau
konsumen.
Peneliti juga menganalisa sebab lain peningkatan penjualan dan awareness
produk diluar strategi partnership dengan Aksa 7, yaitu:
1. Kualitas produk yang baik dan dibuat secara handmade memberikan kesan
eksklusif dan limited edition pada produk.
2. Packaging yang Ammossi gunakan sangat bagus memberikan kesan eksklusif
dan tidak murahan.
3. Photo produk dengan background bersih, resolusi tinggi dan detail yang jelas.
Saran
Sebagai sebuah start up Ammossi masih harus melalui perjalanan yang panjang
dalam mengkomunikasikan produk pada target audiens. Dengan melalui serangkaian
strategi komunikasi pemasaran Ammossi mampu membangun brand awareness dan
mampu meningkatkan penjualan secara signifikan. Berdasarkan fakta yang telah
didapat, maka ada beberapa saran yang dapat penulis berikan, baik saran praktis
maupun saran akademis yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
bahan masukan dalam hal strategi bauran promosi yang dilakukan Ammossi.
a. Saran praktis
1. Membentuk SDM yang solid yang bisa saling berkoordinasi untuk setiap
program komunikasi pemasaran yang Ammossi jalankan.
2. Memperluas dan Menjalin lebih banyak kerjasama dengan pihak lain
sebagai perantara (retailer) penjualan produk.
b. Saran akademis
Penulis berharap dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan
pendekatan yang berbeda. Sehingga dapat dapat digunakan juga oleh peneliti
lainnya sebagai perbandingan khususnya mengenai efektivitas strategi komunikasi
pemasaran yang Ammossi terapkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnisstartup-di-indonesia.html diakses pada 30 september 2016
Hanish Pringle dan Marjorie Thompson, Brand Soul: How Cause Related Marketing
Builds Brands (New York: John Wiley & Sons, 1999); Richard Earl The Art of
Cause Marketing (Lincoln Wood, Ill.: NTC, 2000). I dalam Kotler, Philip.
“Marketing insight from A to Z : 80 konsep yang harus dipahami setiap manajer /
by Philip Kotler ; alih bahasa Anies Lastiati. Jakarta: Erlangga, 2003. Hal 189
https://wujudkan.com/project/aksa-7-/view
http://Ammossi.com/post/Ammossi-X-Aksa7
Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik,
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Jakarta, 2003, hal 3.
Kriyantono, Rachmat. Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis riset
media, public relations, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran.
Cetakan kelima 2010. Hal. 65
Lexy J, Moeleong, 2004- Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung
Hal 132
Dalam, Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta. Hal. 244
Moleong, Metode Penelitian. 2002 hal 177
http://www.plimbi.com/article/160520/mengenal-start
diakses pada 28 february 2017

up-dan-7-karakteristiknya-