KONSEP DASAR EKONOMI DAN KOPERASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara.
Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing
negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara
yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di
dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin
berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek
tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat
subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan
subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek)
tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau
peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang
menjalin hubungan antar manusia.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas kami dapat menjelaskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari system ekonomi ?
2. Apa Pengertian dari Distribusi, konsumsi dan produksi ?

KONSEP DASAR EKONOMI DAN KOPERASI
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dua aspek kehidupan lain
yang wajib menjadi perhatian anda selaku mahasiswa dan guru IPS sekaligus selaku warga
negara dan warga masyarakat, yaitu aspek ekonomi koperasi dan politik yang terus
mengalami perkembangan dalam pembangunan jangka panjang, sektor ekonomi masih
tetap mendapat prioritas utama. Sedangkan aspek politik yang menyangkut pemerintahan
dan kenegaraan, stabilitas tidak dapat diabaikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
perkembangan dan pengembangannya harus tetap diupayakan. Stabilitas tersebut, bukan
berarti statis melainkan dinamik mengikuti perubahan serta perkembangan internal
maupun eksternal global. Dalam makalah ini, akan menitik beratkan uraian dua aspek
tersebut yang juga berkaitan dengan kehidupan perkoperasian dan pemerintahan yang
nantinya mahasiswa atau guru memiliki kemampuan untuk menganalisa kebutuhan dengan
menggunakan konsep dasar ekonomi yang dipahami.
A. EKONOMI DAN KOPERASI
Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu sosial akan dikaitkan dengan

koperasi yang menurut undang-undang menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Tentu
saja pembahasan kita tentang ekonomi sebagai bidang ilmu dengan konsep-konsep
dasarnya, menjadi sorotan utama.
Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown & Brown (1980:241) mengemukakan
bahwa “ekonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang cara bagaimana manusia
melalui pranata-pranata memanfaatkan keterbatasan sumber daya modal, sumber
daya alam, dan tenaga kerja, memuaskan kebutuhan materinya”.
Sedangkan Earl E. Muntz (Fairchild, H.P. dkk.: 1982: 102) mengetengahkan bahwa
“Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber
daya alam, kemampuan budaya, dan tenaga kerja menopang dan meningkatkan
kesejahteraan materialnya”. Sementara itu, dengan
cukup panjang, Gerarado P. Sicat dan H.W Arndt (1991: 3) mengemukakan: Ilmu ekonomi
adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompokkelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai keinginan yang tidak
terbatas. Untuk memuaskan bermacam ragam keinginan tersebut, tersedia sumber daya

yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas. Karenanya,
sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternatif. Pilihan penggunaan
dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan esok hari (masa
depan). Selain itu, penggunaan sumber daya tersebut menimbulkan pula biaya dan manfaat
maka diperlukan pertimbangan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

Dari tiga batasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu
ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai “bagaimana cara manusia memenuhi
kebutuhan materi”. Selanjutnya bahwa di sekitar manusia itu terdapat
sumber daya yang mampu memenuhi kebutuhan tadi, namun penyediaannya terbatas,
bahkan ada yang sifatnya langka. Sementara itu, kebutuhan materi manusia cenderung
tidak terbatas. Bahkan dari sumber daya tersebut terbuka kemungkinan alternatif
penggunaan tidak hanya terbatas pada kebutuhan pokok manusia. Untuk menghadapi hal
tersebut diperlukan “pertimbangan efisiensi penggunaan sumberdaya”.
Hal inilah yang menjadi kajian Ilmu Ekonomi. Mengenai apa yang didefinisikan di atas,
Anda dapat mengamati dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal, fakta, dan
masalah yang kita bersama alami sehari-hari tadi, dapat mengembangkan pemahaman
tentang ekonomi.
Penduduk yang jumlahnya terus meningkat yang dapat Anda hayati sendiri dalam
keluarga, di lingkungan para tetangga, di kota atau kabupaten sampai di tingkat
negara. Semua penduduk, baik yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja, anakanak
sampai bayi yang baru lahir, menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan materi,
paling tidak pangan, sandang dan papan (perumahan). Padahal sumber daya yang
menjaminnya mulai dari lahan (areal tanah), pertanian, hutan, air dan sebangsanya ada
dalam keterbatasan. Oleh karena itu, upaya ilmu ekonomi, pakar ekonomi, dan kita semua
bagaimana mencari keseimbangan antara kebutuhan manusia yang cenderung meningkat

kuantitas serta kualitasnya dengan kemampuan sumber daya menyediakannya. Belum lagi
berbicara tentang “alternatif penggunaan dan pemanfaatan sumber daya” yang juga makin
bervariasi. Tugas Anda selaku guru IPS, dan kita semua selaku guru, bagaimana
memberikan pengertian, penghayatan serta kesadaran kepada peserta didik tentang
kecenderungan masalah ekonomi, jika tiap orang tidak membatasi diri keutuhan sampai
batas minimum menjamin kesejahteraan. Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri
dari hidup yang berlebih-lebihan, padahal kemampuan sumber daya ada dalam
keterbatasan.

Untuk mengatur kesejahteraan rakyat, khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa
Indonesia, telah diatur hitam di atas putih dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pada Pasal
33 yang terdiri atas tiga ayat, yaitu:
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan;
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara;
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam Pasal 33 ini juga tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab

itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangun
perusahaan sesuai dengan itu ialah koperasi.
Secara konstitusional, perekonomian Indonesia itu mengutamakan rakyat banyak. Namun
kecenderungan yang dapat kita amati dan kita hayati menunjukkan keadaan yang lain.
Beberapa gelintir keluarga makin hari makin kaya, sedangkan sebagian besar rakyat makin
tidak berkemampuan, pemilikan lahan pertanian makin sempit, bahkan akan hilang sama
sekali. Pemilikan rumah kecenderungannya makin kecil, mengingat harganya terus
meningkat, sedangkan kemampuan daya beli sangat lemah.
Selanjutnya, sebelum kita membahas berbagai konsep dasar, lebih dahulu kita akan
menyimak pengertian koperasi dari berbagai kalangan dan secara konstitusional ada dalam
Undang-Undang Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian dalam upaya memantapkan
ekonomi keluarga. Berdasarkan undang-undang tersebut “koperasi merupakan badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan”. Sedangkan International Cooperative Alliance (ICA)
dalam buku The Cooperative Principles, karangan P.E. Weraman (A.A. Chaniago, Ch.
Toweula dkk.: 1995:225) memberikan definisi:
Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum; yang bertujuan untuk
perbaikan sosial ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan
jalan berusaha bersama sating membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara

membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.
Berdasarkan tulisan Bapak Koperasi Indonesia, Dr. Mohammad Hatta, pada Hari Koperasi
ke-1 tanggal 12 Juli 1951 (A.A. Chaniago, Ch Toweula dkk.: 1995:225) memberikan

definisi: “Koperasi adalah bangun organisasi sebagai badan usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan”.
Dari tiga batasan tadi dapat ditarik garis persamaan, yaitu bahwa koperasi adalah kegiatan
ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi
keuntungan bersama, dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi keluarga sematamata, melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial.
Namun demikian, sebagai suatu bentuk kegiatan usaha, memerlukan penanganan dan
pengelolaan yang profesional. Hal inilah yang belum dipenuhi oleh kegiatan usaha
ekonomi yang disebut koperasi. Oleh karena itu, masih banyak koperasi yang menjadi
proyek kasihani yang menjadi anak angkat perusahaan besar, belum menunjukkan
kemandirian. Kondisi yang demikian, menjadi masalah bagi koperasi sendiri sebagai
kegiatan usaha ekonomi rakyat. Dengan demikian, menjadi panggilan bagi Anda selaku
guru IPS bagaimana memikirkan dan melibatkan diri dalam kegiatan ekonomi tersebut,
untuk meningkatkan kualitas usaha, tujuan menyejahterakan para anggota berdasarkan.
asas kekeluargaan dan keuntungan sosial.
Ekonomi yang berasas kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang
diarahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya, telah tercantum dalam UUD

1945. Selanjutnya bagaimanakah kenyataannya hasil upaya ekonomi seperti itu dinikmati
sebagian besar penduduk warga negara Indonesia, masih menuntut perjuangan. Hal inilah
yang wajib menjadi kepedulian dan perjuangan kita bersama. Nusantara Indonesia tercinta
bukan milik segelintir pengusaha raksasa, meskipun pada kenyataannya demikian,
melainkan menjadi milik otentik seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan IPS wajib
menggiring kesadaran, penghayatan dan kepedulian peserta didik terhadap hakikat
ekonomi rakyat yang menjadi amanat
UUD 1945.
Setelah kita memperhatikan batasan-batasan ekonomi dan koperasi, marilah kita
mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua pokok persoalan yang erat
kaitannya satu sama lain. Konsep-konsep dasar itu sebagai berikut.
1. Kalangan sumber daya.
2. Keterbatasan sumber daya.
3. Kebutuhan yang tidak terbatas.
4. Konsumsi-produksi-distribusi.
5. Penawaran-permintaan.
6. Kekeluargaan.

7. Keuntungan ekonomi.
8. Keuntungan social.

9. Alternatif pemanfaatan sumber daya.
10. Sumber daya alternatif.
11. Sumber daya yang terbarukan.
12. Sumber daya yang tidak terbarukan.
13. Modal.
14. Tenaga kerja.
15. Pemuasan kebutuhan.
16. Surplus-minus-keseimbangan.
17. Efektif-efisien-produktif.
18. Dan hal-hal lain yang dapat digali sendiri lebih jauh.
Sudah menjadi hukum alam bahwa segala sesuatu yang ada di permukaan bumi ini tidak
merata. Di sesuatu kawasan terjadi kelebihan (surplus), sedangkan di kawasan lain terjadi
kekurangan (minus) atau keterbatasan, bahkan di kawasan lainnya lagi terjadi kelangkaan
sumber daya. Pada proses pemenuhan kebutuhan akan sumber daya tersebut terjadi
kegiatan ekonomi yang dikenal sebagai perdagangan. Dalam memenuhi sampai mencapai
kepuasan kebutuhan, manusia baik perorangan maupun kelompok, melakukan kegiatan
produksi, menghasilkan sesuatu baik yang langsung dari sumber daya alam maupun
melalui pengolahan lebih dahulu.
Proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu meningkat kualitas dan kuantitasnya.
Konsumsi atau pemakai barang basil produksi itu, tidak selalu ada di satu kawasan,

melainkan lebih banyak tersebar di berbagai kawasan. Oleh karena itu, untuk mencapai
konsumen harus dilakukan pendistribusian. Produksi yang terus dilangsungkan,
menimbulkan penawaran basil produksi tadi. Sedangkan konsumen melakukan permintaan
atas hasil produksi tadi. Untuk sampai kepada konsumen harus dilakukan distribusi. Proses
distribusi ini, selain menyampaikan barang kepada konsumen, juga melakukan proses
penyeimbangan di antara yang kelebihan (surplus) dengan yang kekurangan (minus).
Demikianlah proses dan kegiatan ekonomi berlangsung.
Kegairahan kegiatan ekonomi untuk para pelakunya, jika terdapat keuntungan yang
diperoleh, ada nilai tambah dari kegiatan tadi. Dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia
yang ber-Pancasila, keuntungan itu tidak semata-mata keuntungan material atau
keuntungan ekonomi, melainkan juga wajib memperhatikan keuntungan sosial.

Keuntungan ini berarti keuntungan yang dirasakan semua pihak, baik itu oleh produsen
maupun oleh konsumen.
Dalam hal ini koperasi sebagai suatu badan usaha rakyat yang didukung oleh para
anggotanya, mengutamakan keuntungan sosial ini. Tentu saja tidak berarti bahwa
keuntungan material-ekonomi tidak diperhatikan. Bagaimanapun sebagai suatu badan
usaha, hidup matinya badan usaha yang disebut koperasi ini juga dari keuntungan ekonomi
ini, namun bukan hal yang terutama. Oleh karena itu, badan usaha yang berasaskan
kekeluargaan ini untuk kelangsungan hidupnya, wajib dikelola secara profesional.

Pengurus koperasi yang sifatnya kekeluargaan ini, pengurusnya diangkat oleh para anggota
pada rapat anggota. Namun berjalannya suatu badan usaha tidak dapat amatiran dalam anti
oleh siapa saja yang bersedia bekerja dengan tidak memperhatikan kemampuan
menjalankan usaha tadi. Badan pengurus bisa saja berasal dari anggota meskipun tidak
memiliki keahlian berusaha secara ekonomi, namun perangkat kerja perusahaan, wajib
dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya sesuai dengan sifat badan usaha.
Sedangkan yang mencirikan
koperasi dengan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonominya, terutama dalam
mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh anggota dan pengguna jasa koperasi,
wajib menjadi acuan utama.
Modal dalam kegiatan usaha dan kegiatan ekonomi, tidak hanya terbatas pada alat
produksi, gedung, lahan dan keuangan, namun paling utama terletak pada SDM yang
menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut. Oleh karena itu, baik
perusahaan milik negara, milik swasta ataupun milik rakyat dalam bentuk koperasi,
dituntut adanya modal SDM yang bersikap mental wiraswasta. Orang yang berjiwa perwira
yaitu berani, jujur, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Orang atau orang-orang yang
demikian yang dituntut menjadi modal utama dalam kegiatan berusaha dan kegiatan
ekonomi Dengan dimilikinya orang-orang yang demikian, modal berupa alat produksi,
keuangan dan sebagainya dapat digalang serta didatangkan. SDM yang demikian itulah
yang masih langka di kalangan kita, umumnya di Indonesia dan khususnya di lingkungan

koperasi. Oleh karena itu, menjadi tuntutan bagi Anda selaku guru IPS bagaimana
membimbing, mengarahkan, membina dan mengembangkan peserta didik untuk bersikap
mental wiraswasta bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Sumber daya alam, selain ada yang persediaannya terbatas dan langka, juga sifatnya tak
terbarukan (non renewable resources). Oleh karena itu, pemakaian dan pemanfaatannya
wajib didasarkan atas asas efektif untuk apa, serta efisien seberapa.

Wajib ada upaya penggunaan sumber daya yang demikian itu di utamakan bagi
kepentingan yang betul-betul mendesak dan bagi kepentingan orang banyak.
Berkaitan dengan upaya tersebut, wajib diperhitungkan secara rinci berapa besar
keperluannya, penghematan terhadap sumber daya yang tak terbarukan ini wajib dilakukan
oleh semua pihak. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya tersebut mencapai
kegunaan yang setinggi-tingginya dengan tingkat produktivitas optimal.
Penyalah-gunaan sumber daya, kelangkaan dan pemusnahannya, tidak hanya menimpa
sumber daya yang tidak terbarukan, dapat juga menimpa sumber daya yangterbarukan
(renewable resources). Penggunaan dan pemanfaatan sumber daya hayatiyang tidak
terkendali, pada tahap pertama terjadi penggunaan keragaman, yangselanjutnya
memberikan peluang pada pelangkaan, yang akhirnya dapatmenyebabkan terjadinya
pemusnahan. Masalah ini telah dialami oleh jenis tumbuhtumbuhan dan hewan tertentu.
Padahal, jenis-jenis tersebut memiliki fungsi ekologis mempertahankan keseimbangan
ekosistem.
Kemajuan dan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi, telah pula
menyebabkan terjadinya alternatif pemanfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.
Sebagai contoh penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara, tidak lagi hanya untuk
bahan bakar, melainkan untuk pemanfaatan dan kepentingan yang meluas. Dengan proses
petrokimia, minyak bumi dan batu bara dimanfaatkan untuk bahan pakaian, ban kendaraan,
kosmetik, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Padahal, migas dan batu bara termasuk sumber daya alam yang tak terbarukan. Masalah ini
wajib menjadi perhatian dan kepedulian Anda selaku guru IPS serta juga kepedulian dan
perhatian kita semua untuk menyadarkan peserta didik dalam menggunakan serta
memanfaatkan sumber daya alam yang tak terbarukan secara efektif, efisien sehingga
produktivitasnya optimum.
Menurut pengkajian dan perhitungan Departemen Pertambangan dan Energi, cadangan
mineral migas Indonesia sudah makin menipis. Menurut perhitungan tersebut, beberapa
pancawarsa yang akan datang, Indonesia yang semula sebagai negara pengekspor migas
dapat berubah menjadi pengimpor. Dapat dibayangkan dari sekarang, berapa mahalnya
minyak bumi dan gas alam, bila barang tersebut merupakan barang impor. Padahal
penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan bermotor makin meningkat,
peningkatan tersebut selain karena kendaraannya saja yang makin besar jumlahnya, juga
karena kemacetan lalu-lintas yang sukar diatasi di kota-kota besar.

Menghadapi keterbatasan, kelangkaan sampai pada tingkat habisnya sumber daya minyak
bumi dan gas alam, wajib dipikirkan sumber daya alternatif, sumber daya pengganti migas.
Indonesia memiliki sinar surya yang melimpah, arus ombak dan gelombang air laut yang
tak kunjung berhenti, merupakan sumber daya alternatif yang belum dimanfaatkan. Untuk
melaksanakan upaya pemanfaatan sumber daya alternatif, dituntut IPTEK yang tepat guna.
Untuk memanfaatkan IPTEK tersebut, menuntut SDM yang handal menciptakan,
mengembangkan dan mengelolanya. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan dan
kualitas SDM menjadi tuntutan. Secara kuantitatif, kita bangsa Indonesia memiliki
keunggulan komparatif SDM (peringkat empat di dunia), namun secara kualitatif, SDM
Indonesia belum memiliki keunggulan kompetitif. Oleh negara-negara kecil, seperti
Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan saja kalah. Di sini, dunia pendidikan
sangat ditantang dan dipanggil meningkatkan kualitas SDM ini. Angkatan kerja, tenaga
kerja, dan SDM Indonesia pada umumnya, masih belum mampu menempatkan diri sebagai
SDM yang berkeunggulan kompetitif, jangankan di tingkat global, di tingkat regional Asia
saja masih lemah. Hal ini sekali lagi menjadi tantangan dunia pendidikan untuk
menempatkan dan memfungsikan diri sebagai agen kemajuan bangsa serta negara.
Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan bagaimana Memberdayakan koperasi sebagai
sokoguru perekonomian Indonesia. Mengentaskan koperasi menjadi badan usaha yang
berdaya dari hanya sekadar “proyek kasihani”.

RANGKUMAN
Persediaan dan penyediaan sumber daya ada keterbatasan, bahkan ada yang
langkah secara alamiah. Di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusiacenderung tak
terbatas. Oleh karena itu, dalam kenyataan terjadi asas efektif, efisiendan produktif dalam
kegiatan ekonomi, menjadi salah satu landasan yang wajibmendapat perhatian segala pihak
secara serius. Sesuai dengan apa yang tercantumdalam Undang-Undang Dasar 1945, salah
satu asas perekonomian yang cocokdengan kehidupan bangsa Indonesia yang ber-Pancasila
adalah kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang
dapat menjamin kehidupan masyarakat banyak di. Indonesia. Namun demikian,
penyelenggaraan,penanganan dan pengelolaannya masih menuntut SDM yang profesional.
Dengandemikian, untuk mencapai keberhasilan dan tujuan koperasi yang optimal,
wajibdiperhatikan persyaratan SDM pengelolanya.
Ilmu Politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannyaadalah
penyelenggaraan kehidupan negara dan pelaksanaan pemerintahan dengan seluk-beluk
serta persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayatiproses
penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk mampu menjadi warga negara yang baik, wajib
mempelajari dasar-dasar ilmu politik.
Pemerintahan sebagai aparat penyelenggaraan kehidupan negara, menyangkut
penangkat-perangkat kekuasaan, kepemimpinan, perundang-undangan, dankelembagaan.
Untuk memahami hakikat pemerintahan dengan segala kegiatan danpersoalannya, kita
wajib mempelajari konsep-konsep dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan.
Butir-butir konsep sejarah dan koperasi sebagai berikut:
1. Secara alamiah, persediaan dan penyediaan sumber daya ada dalam keterbatasan,
bahkan ada yang langka. Di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusia
cenderung tak terbatas. Oleh karena itu dalam kenyataan terjadi kesenjangan.
Penerapan dan pengembangan asas efektif, efisien dan produktif dalam kegiatan
ekonomi, menjadi salah satu landasan yang wajib mendapat perhatian segala pihak.
2. Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, salah satu
asas perekonomian yang cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia yang berPancasila adalah kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi merupakan salah satu
kegiatan usaha yang dapat menjamin kehidupan masyarakat banyak di Indonesia.

Namun demikian, penyelenggaraan, penanganan dan pengelola-annya masih
menuntut SDM yang profesional. Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan
dan tujuan koperasi yang optimal, wajib diperhatikan persyaratan SDM
pengelolanya.
3. Ilmu Politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah
penyelenggaraan kehidupan negara dan pelaksanaan pemerintahan dengan selukbeluk serta persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayati proses
penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk mampu menjadi warga negara yang
baik, wajib mempelajari dasar-dasar ilmu politik.
4. Pemerintahan sebagai aparat penyelenggaraan kehidupan negara, menyangkut
perangkat-perangkat

kekuasaan,

kepemimpinan,

per-undang-undangan,

dan

kelembagaan. Untuk memahami hakikat pemerintahan dengan segala
5. kegiatan dan persoalannya, kita wajib mempelajari konsep-konsep dasar Ilmu
Politik dan Pemerintahan.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. C; Brown, D. (1980). A Survey Of the Social Sciences. New york: Mc GrawHill Book Company.
Chaniago, A.A., Ch. Toweula, dkk.(1995). Ekonomi. Bandung: Penerbit Angkasa.
Hidayati. M.(2004). Bahan Ajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Universitas
Negeri Yogyakarta.
Krech, D., Crutchfield, R.S., Ballacher, E.L. (1982) Individual in Cociety. London: Mc
Graw – Hill, Inc.
Kosasi, Jahiri., dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, Bandung. LPP-IPS FKISIKIP.
___________________(1980). Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni.
Nursid Sumaatmadja. (1986). Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Karunia UT.
Saidihardjo, dkk. (196). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. FIP IKIP.
Taneo. Silvester. (2005). Bahan Ajar Konsep Dasar IPS SD. Kupang FKIP Undana.
______________(2005). Bahan Ajar Materi dan Pembelajaran IPS.SD Kupang FKIP
Undana.
Tukidi. B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD. Jakarta. FIP IKIP.
Womack, J.G., Discovering the Structure of Social Studies. New York: Benziger Brothers.