BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

BAB II METODE PENELITIAN

  2.1. Bentuk Penelitian

  Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun penelitian asosiatif bertujuan untuk meneliti hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang ada yaitu variabel X dan variabel Y (Kriyantono, 2006:179). Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Variabel X) terhadap variabel terikat (Variabel Y), peneliti menggunakan Teknik Analisis Regresi Linier. Karena penelitian ini hanya menghubungkan dua variabel saja, maka Analisis Regresi Linier yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Sederhana.

  2.2. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Rambung, Jalan Letjend Jamin Ginting No.111, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan.

  2.3. Populasi dan Sampel

  Menurut Sugiyono (2002:55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam pengertian tersebut bisa berupa orang, benda, jumlah atau karakteristik yang ada pada objek atau subjek penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Puskesmas Rambung yang terdiri dari 35 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT).

  Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data. Berdasarkan pada prinsip-prinsip metode penelitian, apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut dengan total sampling (Arikunto, 2006:112). Berdasarkan teori tersebut, maka seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 38 orang.

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Ketenagaan di Puskesmas Rambung

  

Kota Binjai Tahun 2015

  No. Jenis Pegawai Jumlah

  Karyawan Persentase (%)

  1. Medis (Dokter Umum, Dokter Gigi) 8 21,05

  2. Paramedis (Perawat, Perawat gigi, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Asisten Apoteker, Bidan, Pranata Lab., Nutrisionis) 24 63,15

  3. Non Medis (Tata Usaha) 3 7,90

  4. Pegawai Tidak Tetap (Staf) 3 7,90 Jumlah 38 100

  Sumber : Bagian Kesekretariatan Puskesmas Rambung Tahun 2015 2.4.

   Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara: a.

  Metode Angket. Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh yang ia ketahui”. Sedangkan menurut Burhan (2011:133) “Metode Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti.” Pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan dilengkapi dengan beberapa alternative jawaban yang sudah tersedia.

  b.

  Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung, dengan tanya-jawab langsung dan mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dari pihak yang berhubungan dengan penelitian.

  2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: a.

  Dokumentasi, yaitu dengan cara menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

  b.

  Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, tulisan atau artikel, karya ilmiah yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.

2.5. Teknik Penentuan Skor

  Melalui penyebaran angket berisikan beberapa pertanyaan maupun pernyataan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner (Singarimbun, 1995:107). Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk jawaban alternative “a” diberi skor 5.

  2. Untuk jawaban alternative “b” diberi skor 4.

  3. Untuk jawaban alternative “c” diberi skor 3.

  4. Untuk jawaban alternative “d” diberi skor 2.

  5. Untuk jawaban alternative “e” diberi skor 1.

  Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing- masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan hitungan, sebagai berikut :

  Skor tertinggi - skor terendah

  Interval =

  Banyaknya bilangan 5 - 1

  =

  5

  = 0,8 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu : a. skor untuk kategori sangat tinggi : 4,20 - 5,00

  b. : 3,40 - 4,20 skor untuk kategori tinggi c. : 2,60 - 3,40 skor untuk kategori sedang d. : 1,80 - 2,60 skor untuk kategori rendah e.

  Untuk menentukan jawaban responden tersebut apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor variabel yang akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian maka dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana.

2.6. Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaitu dengan menggunakan instrument :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

  Rumus koefisien korelasi product moment adalah:

  n ∑XY – (∑X) (∑Y) r = xy

  2

  2

  2

  2 – ({n∑X ( ∑X) } {n ∑Y ∑Y) }

  • Keterangan :

  r = koefisien korelasi product moment

  xy

  n = jumlah individu dalam sampel ∑X = jumlah skor x ∑Y = jumlah skor y ∑XY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

  Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut: a.

  Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X (independen), semakin besar pula nilai variabel Y (dependen) atau sebaliknya, semakin kecil nilai variabel X (independen), maka semakin kecil pula nilai variabel Y (dependen).

  b.

  Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan linier negatif, yaitu semakin kecil nilai variabel X (independen), maka semakin besar nilai variabel Y (dependen) atau sebaliknya, semakin besar nilai variabel X (independen), maka semakin kecil pula nilai variabel Y (dependen).

  c.

  Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X (independen) dengan variabel Y (dependen).

  d.

  Jika nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linier sempurna, sedangkan untuk nilai r yang semakin mengarah ke angka 0 maka hubungan semakin melemah.

  Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu :

Tabel 2.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

  Interpretasi koefisien Tingkat hubungan

  0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Tinggi 0,80-1,000 Sangat tinggi Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh dapat berarti tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi.

  Tabel korelasi merupakan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, berarti hipotesis kerja atau hipotesis alternative diterima.

2. Analisis Regresi Linear

  Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

  Rumus:

  

Y = a + b X

  Keterangan: Y = variabel terikat a = nilai intercept (konstan) b = koefisien arah regresi X = variabel bebas

  2 ∑Y ∑X – ∑X ∑XY

  Harga a dihitung dengan rumus: =

  a

  2

  2 n – ( ∑X ∑X)

n

∑XY – ∑X ∑Y

  Harga b dihitung dengan rumus : =

  b

  2

  2 n – ( ∑X ∑X)

  Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi berapa nilai dependen akan terjadi bila nilai dalam variabel independen ditetapkan, dan kemudian untuk menghitung nilai besar pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan koefisien determinasi.

  3. Uji Determinasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100%, dengan rumus:

  

2

D = (r xy ) x 100%

  Keterangan: D = Koefisien Determinan r xy = Koefisien Korelasi Product Moment antara Variabel X dan Variabel Y

  4. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pengaruh gaya kepemimpinan (variabel X) dengan tingkat disiplin pegawai (variabel Y), maka dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus “t” :

  

r

(n - 2) t hitung

  =

  2 ) �(1 - r

  Dengan demikian, kriteria pengujian hipotesis adalah: Jika nilai t > t maka H ditolak dan H diterima, dan sebaliknya jika nilai

  hitung tabel a t hitung < t tabel maka H diterima dan H a ditolak.