KETERKAITAN ANTARA TUJUAN BISNIS DENGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Krisna Motor
Mengenai kondisi industri, Krisna Motor berdiri pada tahun 2004
sebelumnya bernama Ramdhan 46 Motor, usaha ini dirintis oleh Bapak Adin
yang beralamat di jalan M.Ramdhan no. 50, lalu berpindah tempat ke jalan
Karapitan no. 123 pada tahun 2009, dan terakhir sekarang beralamat di jalan
terusan kopo no. 388 terhitung Juli 2013 dengan SKU 27/02/01/X/2009. Di
dalam pangsa pasar dealer mobil di kota Bandung cukup memiliki persaingan
yang ketat, dan Krisna motor memiliki pesaing yang mempunyai nama besar
diantaranya seperti dealer mobil Naripan Motor dan juga Omega motor. Oleh
karena adanya persaingan yang ketat ini Krisna Motor termotivasi untuk
menciptakan hal yang inovatif. Dalam hal profit layaknya bisnis dealer mobil
lainnya Krisna Motor mengalami profit yang Fluktuatif namun secara garis
besar Krisna motor berkembang ke arah yang lebih baik.
1.1.2 Visi dan Misi Krisna Motor
Visi

: Memberikan pelayanan jual-beli mobil bekas yang terpercaya,

berkualitas, dan memuaskan di kota Bandung.

Misi

:

a. Krisna Motor berusaha menjadi perusahaan yang dipercaya.
Dengan cara memberlakukan pembeli sebagai sahabat bagi Krisna
Motor.
b. Krisna Motor memberlakukan layanan yang terjangkau bagi
konsumennya. Mudah dijangkau, terbuka bagi konsumen untuk
jual-beli.
c. Menelurkan hasil produk mobil bekas yang memiliki nilai jual
yang tinggi.
1.1.3 Struktur Organisasi Krisna Motor
1

1.1.3.1 Bagan Struktur Organisasi
Krisna Motor merupakan perusahaan milik perorangan. Berikut
bagan struktur organisasinya :

Adin

(pemilik)
Makbul
Zaelani
(penglola)
Ponidi
(pegawai)

Agus M
(pegawai)

1.1.3.2 Job Description
Setiap orang yang ada di struktur organisasi dan telah terlibat
dalam usaha Krisna Motor memiliki deskripsi pekerjaan yang
berbeda-beda, berikut penjelasan pekerjaan dari setiap level di
struktur organisasi Krisna Motor :
a.

Pemilik

:


Menerima

laporan

penjualan

mobil

b.

mengontrol jalannya usaha.
Pengelola : Membantu pemilik dalam mengelola showroom,

c.

melayani pelanggan, dan membeli mobil-mobil bekas.
Pegawai
: Memperbaiki mobil-mobil bekas yang telah dibeli
oleh pengelola dan dijual kembali dalam keadaan baik.


1.2 Latar Belakang Penelitian

2

dan

Alat trasportasi (otomotif) merupakan salah satu sub sektor yang
diprioritaskan untuk dikembangkan, Indonesia adalah salah satu Negara yang
sedang mengembangkan industri alat transportasi, seperti yang di tunjukkan
siaran pers dalam http://www.kemenperin.go.id “Dalam kebijakan industri
nasional, industri alat transportasi (otomotif) merupakan salah satu sub sektor
yang diprioritaskan untuk dikembangkan, sehingga diperlukan adanya
kebijakan yang kondusif. Dalam kaitan tersebut, Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah
lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan
Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga
Terjangkau”. Kebijakan adanya mobil murah yang telah dilaksanakan pada
tahun 2013 lalu disambut hangat oleh sebagian rakyat Indonesia, hal tersebut

diberitakan oleh www.merdeka.com pada tanggal 30 November 2013
“Merdeka.com- Mobil murah dan ramah lingkungan alias Low Cost Green
Car (LCGC) kini tengah 'meledak' di tanah air. Kehadiran mobil dengan harga
terjangkau tentu sangat dinanti oleh rakyat Indonesia, yang rata-rata
penghasilannya memang tak terlalu tinggi. Program LCGC dilaksanakan
mulai tahun ini berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/2013
tentang Pengembangan Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi
dan Harga Terjangkau. Peraturan tersebut mengatakan bahwa harga jual
termahalnya adalah Rp 95 juta berdasarkan lokasi kantor pusat Agen
Pemegang Merk (APM).”
Munculnya kebijakan tersebut ternyata juga menimbulkan persaingan baru
dalam dunia bisnis, yaitu persaingan antara mobil murah ramah lingkungan
dengan mobil bekas seperti yang ditulis dalam www.Liputan6.com pada
tanggal 29 Agustus 2013, “Keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low
cost green car/LCGC) diprediksi membuat persaingan baru antara kendaraan
tersebut dengan mobil bekas karena memiliki posisi harga yang sama. Tak
mau terpaku begitu saja, pemilik show room mobil bekas menyiapkan strategi
sendiri untuk tetap mempertahankan usahanya di tengah gempuran mobil

3


murah.” Dengan adanya fenomena mobil murah ramah lingkungan dan
membuat persaingan di dunia bisnis otomotif, peneliti telah meneliti salah
satu Usaha Mandiri Kecil dan Menengah (UMKM) yang mempunyai
hubungan dekat dengan peneliti yaitu Krisna Motor yang menjual mobilmobil bekas di show room milik Krisna Motor. Pengelola show room Krisna
Motor, bapak Makbul Zaelani mengatakan bahwa setelah adanya kebijakan
mobil murah dan ramah lingkungan tersebut, Krisna Motor mendapat
kesulitan dalam menjual mobil-mobil bekas yang dimiliki.
Dalam memulai sebuah usaha, wirausahawan pasti memiliki sesuatu yang
ingin dicapai yaitu keuntungan dan pertumbuhan, seperti yang dikatakan oleh
Zimmer & Scarborough (2004) dalam R. Heru Kristanto (2009:2)
mendefinisikan wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah
bisnis baru dengan mengambil risiko ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang dan
menggabungkan sumberdaya yang dimiliki. Keuntungan dan pertumbuhan
yang ingin dicapai oleh Krisna Motor sangat dipengaruhi oleh strategi-strategi
yang dimiliki Krisna Motor,karena “Goals are the broad, long range targets
that business seeks to accomplish; they tend to be general and sometimes
even abstract. Objectives are more specific target and performance, and
common object address profitability, productivity, efficiency, markets,

financial

resources,

physical

facilities,

organiz

ational structure, employee welfare, and social responsibility. Creating goals
and objectives is an essential part of the strategic management
process”.Scarborough dan Zimmerer (2003) dalam R. Heru Kristanto
(2009:72).
Keterkaitan antara strategi yang diterapkan dengan tujuan usaha yang
ingin dicapai akan saling mempengaruhi satu sama lain, jika salah satu
elemen ada yang tidak berhasil, maka elemen yang lain mungkin salah atau
tidak tepat. Seperti yang terlihat dalam Krisna Motor, salah satu tujuannya
sedang terhalang atau tidak berhasil yaitu keuntungan dan pertumbuhan,
maka perlu adanya pengkajian ulang strategi-strategi yang diterapkan oleh


4

Krisna Motor. Hal tersebut yang membuat peneliti mengambil judul
penelitian “Keselarasan antara Strategi dan Tujuan Usaha Krisna
Motor”.
1.3 Perumusan Masalah
1. Apa saja strategi bisnis yang dimiliki oleh Krisna Motor?
2. Bagaimana penerapan dari strategi bisnis tersebut?
3. Apakah strategi yang diterapkan sudah mencapai tujuan perusahaan?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembahasan penelitian yang ingin penulis sampaikan, tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi bisnis apa saja yang dimiliki oleh Krisna Motor
dalam menjalankan bisnisnya.
2. Untuk mengetahui penerapan strategi-strategi yang dimiliki oleh Krisna
Motor dalam menjalankan bisnisnya.
3. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi-strategi yang diterapkan oleh
Krisna Motor dalam mencapai tujuan perusahaan.
1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mengetahui strategi apa saja yang biasa
digunakan dalam bisnis automotif, bagaimana pengimplementasiannya dalam
menjalankan bisnis sehari-hari, dan kesesuaian strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
1.5.1 Aspek Teoritis
Hal-hal yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna
sebagai rujukan untuk penelitian-peneletilian selanjutnya yang berkaitan
dengan strategi bisnis sebuah Usaha Mandiri Kecil dan Menengah dalam
mencapai tujuan mereka.
1.5.2 Aspek Praktis
a. Bagi Peneliti :
Kegunaan yang didapat peneliti dalam melakukan penelitian ini
adalah adanya pembelajaran tersendiri dalam mengetahui pemilihan
strategi untuk usaha mandiri kecil dan menengah.
b. Bagi Universitas :
5

Kegunaan penelitian ini untuk universitas adalah sebagai rujukan
atau referensi untuk penelitian lanjutan, khususnya dalam bidang
kewirausahaan.

c. Bagi usaha mandiri kecil dan menengah yang diteliti :
Kegunaan penelitian ini untuk usaha Krisna Motor adalah sebagai
bahan evaluasi dalam proses penerapan strategi-strategi untuk
mencapai tujuan usaha Krisna Motor.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini membantu dalam proses penulisan laporan
penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkasan, dan padat yang
menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Isi bab ini meliputi gambaran
umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Pada bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil
kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk
dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan
hipotesis. Isi bab ini meliputi tinjauan pustaka penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan

untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau
menjelaskan masalah penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya secara
kronologis dan sistimatis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan
penelitian dan juga saran yang dirumuskan secara konkrit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian
2.1.1 Rangkuman Teori
Untuk memperjelas tujuan penelitian yang berkenaan dengan strategi
bisnis, peneliti merangkum teori teori mengenai strategi bisnis secara
umum hingga pada teori yang berkenaan dengan tujuan penelitian.

7

Henry Mintzberg dari McGill University mendefinisikan strategi
sebagai "pola dalam aliran keputusan" untuk kontras dengan pandangan
strategi

seperti

perencanaan.

Sementara

Max

McKeown

(2011)

berpendapat bahwa "strategi adalah tentang membentuksuatu

masa

depan" dan merupakan upaya manusia untuk sampai ke "ujung yang
diinginkan

dengan

sarana

yang

tersedia".

Dr

Vladimir

Kvint

mendefinisikan strategi sebagai "sebuah sistem untuk menemukan,
merumuskan, dan mengembangkan sebuah doktrin yang akan memastikan
sukses jangka panjang jika diikuti dengan sungguh-sungguh. Jadi secara
umum strategi merupakan Sebuah metode atau rencana yang dipilih untuk
membawa masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian tujuan atau
solusi untuk masalah.
Sementara, bisnis adalah organisasi yang terlibat dalam perdagangan
barang, jasa, atau keduanya kepada konsumen. Bisnis yang lazim di
negara-negara kapitalis, di mana sebagian besar dari mereka adalah milik
pribadi dan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan untuk
keuntungan. Bisnis juga mungkin tidak beroirentasi pada keuntungan
(non-profit) atau milik negara. Sebuah bisnis yang dimiliki oleh beberapa
individu dapat disebut sebagai sebuah perusahaan, meskipun istilah itu
juga memiliki arti yang lebih tepat. Secara ringkas, bisnis merupakan suatu
organisasi atau sistem ekonomi di mana barang dan jasa dipertukarkan
satu sama lain.
Bisnis yang peneliti angkat adalah Usaha Kecil dan Menengah
disingkat UKM, yaitu sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil
yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri
sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

8

Sementara itu, kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan, perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
(usaha), selain itu memiliki obyek kemampuan menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang dijelaskan oleh Zimmerer, and Scarboroug (1998).
Dengan adanya teori ini pada penelitian di Krisna Motor dapat dijadikan
untuk

meningkatkan

kemampuan

bersaing,

perubahan,

inovasi,

pertumbuhan dan daya tahan usaha, perusahaan.
Jadi, setelah mengetahui teori-teori yang bersangkutan peneliti
melakukan penelitian tentang bagaimana strategi bisnis yang diterapkan
oleh UKM khususnya oleh Krisna Motor dapat berjalan sesuai dengan
tujuan awalnya.
2.1.2 Penelitian Terdahulu
Table 2.1 Penelitian Terdahulu
Judul
1.Jurnal
Nasional:
Peran
Kepemimpinan
Chief Information
Officer
(CIO)
dalam
Penyelerasan
Strategi TI dan
Bisnis
Oleh:
Hari
Susanto,
Muhammad Andi
Tahun:
2013
Sumber:
http://elib.unikom
.ac.id/files/disk1/
494/jbptunikomp
p-gdl-ujanghiday-

Pembahasan
Untuk mendukung adanya
keselarasan antara strategi TI
–Bisnis, diperlukan SDM
yang mumpuni (profesional),
apalagi untuk pembangunan
yang
terkait
dengan
teknologi baru termasuk TI.

9

Persamaan
Tujuan bisnis akan
tercapai
sesuai
harapan
apabila
didukung oleh SDM
yang professional dan
menjalankan
sesuai
strategi Bisnis yang
telah dirancang.

Perbedaan
Penekanan
utama
terhadap SDM, di
Krisna Motor adalah
Tujuan bisnisnya.

24663-4unikom_u-2.pdf
2. Skripsi:
Strategi
Pengembangan
Bisnis
Bengkel
Mobil
dengan
Pendekatan
Business Model
Canvas
(Studi
pada CV Istana
Mobil di Kota
Cimahi)
Oleh:
Belinda
Rahmadiana
Tahun:
2013

3. Skripsi:
Aligning
Strategic
Business
Objectives
with Project
Management
Strategy
Oleh:
Jennifer DyReyes
Project Manager
ADP, Inc
Tahun:
2008

Untuk
mengembangkan
bisnis bengkel mobil CV
Istana
Mobil,
peneliti
mengusulkan adanya model
pendekatan
bisnis
yaitu
dengan model bisnis canvas.

Strategi bisnis yang
tepat
akan
dapat
mengembagkan bisnis
usaha kecil menengah
dalam
mencapai
tujuan bisnisnya.

Penekanan
pada
model
bisnis
tertentu, di Krisna
Motor
penekanan
pada strategi bisnis
dan penerapannya.

This
literature
review
examines the theory of
“strategic
project
management” as a concept
that aligns organizational
strategic intent and project
management goals. Twentyeight sources
published between 1998 and
2008 are analyzed to
understand how strategic
project management enables
the alignment of business
objectives
with
project
strategy in support of overall
competitive advantage. The
role of project portfolio
management
and
the
cultivation and management
of
organizational
competencies,
capabilities
and
project
leadership
(resource-based view) are
also examined.

Bertujuan
untuk
melihat keselarasann
tujuan dengan strategi
bisnis

Lebih condong ke
manajemen proyek
strateginya
bukan
keterkaitan
tujuan
dengan
strategi
bsnisnya

10

4. Skripsi :
Analisis Strategi
Pemasaran Pada
Usaha
Kecil
Menengah (Ukm)
Makanan Ringan
Oleh:
Halim
Oky
Zulkarnaen
Tahun :
2013

Penelitian ini menghasilkan Menggunakan
prioritas strategi yang
alternatif strategi UKM Snack
dilakukan untuk tetap
Barokah
dan
urutan mempertahankan
bisnis yang dijalankan.
prioritasnya sebagai berikut:
meningkatkan kualitas produk
dengan menggunakan mesin
pengemas,

Memproduksi

makanan

ringan

sendiri,

Meningkatkan kualitas produk
untuk menghadapi persaingan,
Mencari

modal

dengan

tambahan

memanfaatkan

program kredit pemerintah,
Mempertahankan
harga

dan

kualitas

tingkat

meningkatkan
cita

rasa,

Menggencarkan
promosi

usaha

produk

dengan

memanfaatkan fasilitas media
elektronik,

Meningkatkan

promosi langsung dengan cara
mendatangi pedagang besar
untuk

memperluas

pasar,

memberikan

fasilitas

suara

konsumen,

dan

menjaga

hubungan

baik

dengan

supplier.

11

Tujuan
penelitian
untuk memberikan
alternative
atau
solusi
terhadap
UKM yang diteliti

5. Jurnal
Nasional

Dari

hasil

Tahun :
2010

informasi,

kajian,

maka Karena
ada Permasalahan yang
permasalahan
yang dihadapi lebih pada
diperoleh beberapa masalah
menjadi
pemicu internal dari pihak
Judul :
yang dihadapi oleh UKM di penurunan
atas UKMdi
Bantul
Strategi
pendapatan
yang bukan karna ada isu
Kabupaten bantul, Provinsi
Pengembangan
diterima.
dari eksternal seperti
Usaha Kecil dan DIY,
antara
lain:
(1)
pemerintahan daerah
Menengah
atau pemerintahan
pemasaran, (2) modal dan
kota.
Oleh :
pendanaan, (3) inovasi dan
Jaka Sriyana
pemanfaatan
teknologi
(4)

pemakaian

bahan baku, (5) peralatan
produksi, (6) penyerapan dan
pemberdayaan tenaga kerja,
(7) rencana pengembangan
usaha,

dan

(8)

kesiapan

menghadapi

tantangan

lingkungan

eksternal.

Berkaitan

dengan

masalah

yang

UKM,

maka

berbagai
dihadapai
diperlukan

strategi untuk mengatasinya.
Untuk

mengembangankan

UKM tentu saja tidak hanya
dibebankan
sendiri
memperoleh
seluruh
Dukungan
diharapkan

pada

UKM

namun

harus
dukungan

stake-holders.
termaksud
datang

dari

asosiasi pengusaha, perguruan
tinggi, dinas/instansi terkait di
lingkungan

pemerintah

12

kabupaten/kota dan provinsi.
Di samping itu diperlukan
kebijakan pemerintah yang
mendorong

pengembangan

UKM. Pengembangan UKM
di

Kabupaten

Yogyakarta

Bantul,

pada

adalah

dasarnya
percepatan

transformasi UKM dari fase
formasi

menuju

fase

stabilisasi.

6. Skripsi
Judul :
Strategi
Bisnis
Usaha Mikro Kecil
Menengah
(UMKM) Dalam
Mengembangkan
Usahanya
Oleh :
Nurul Hidayati
Tahun :
2011

Dari hasil analisis data dapat Strategi
yang
dilakukan
bertujuan
diketahui
bahwa
dalam
untuk
differensiasi
strategi
produksi
dalam produk untuk usaha
persaingan
dan
bidang kerajinan tenun ikat
mempertahankan
tidak jauh berbeda yaitu prosuk yang dimiliki
dengan differensiasi produk
dalam hal bentuk maupun
jenisnya. Strategi keuangan
dalam hal ini adalah modal
yang

digunakan

mendirikan
modal

usaha

sendiri

dan

untuk
adalah
modal

pinjaman dari bank, serta
pencatatan keuangan belum
dilakukan secara sistematis.
Strategi sumber daya manusia,
13

Strategi
yang
dilakukan lebih ke
keuangan
pada
pencatatan keuangan
yang
belum
sistematis
dan
memaksimalkan
kualitas produk.

usaha

tersebut

mempekerjakan

antara

30

hingga 150 orang pekerja
hampir semua tenaga kerja
diperoleh dari masyarakat dan
desa

sekitar,

keseluruhan
secara

dengan

system

borongan.

gaji

Strategi

pemasaran, untuk produk kain
tenun ikat melalui internet,
pameran,

membuka

showroom dan juga melalui
agen

7. Jurnal
Nasional
Judul :
Pengembangan
Strategi Pemasaran
Abon Ikan Ukm
Sri
Rejeki:
Pendekatan
Marketing Mix
Oleh :

Hasil penelitian menunjukkan Menganalisis strategi
pemasaran
juga,
analisis
SWOT
yang
walaupun
peneliti
diperoleh UKM Sri Rejeki tidak
sepenuhnya
menganalisis tentang
yaitu terletak pada kuadran I
strategi pemasaran tapi
(satu).
Hal
ini hanya menjelaskakkn
sekilas.
menggambarkan situasi yang
sangat

menguntungkan

Marisa
Legrisca,
sehingga
M.R Yantu, dan perusahaan,
Alimudin Laapo
diharapkan perusahan tersebut

Tahun :
2013

dapat bertahan.

14

Analisis
yang
dilakukan
ialah
SWOT
dan
menggunakan
marketing mix

2.2 Kerangka Pemikiran
(Teori Bisnis)

Strategi dapat didefinisikan sebagai art and science dari formulasi,
implementasi, dan evaluasi keputusan fungsional yang dapat membuat
perusahaan mencapai tujuan usahanya.

Cost leadership
strategy

Differentiation
Strategy

Focus Strategy

KRISNA MOTOR
Keterkaitan antara strategi bisnis dan tujuan usaha Krisna Motor
Perusahaan memiliki Strategi Bisnis dengan maksud untuk menjaga
kelancaran operasi bisnisnya. Disini kami meneliti antara Keselarasan Tujuan
Dengan Strategi Bisnis pada Krisna Motor. Dengan tujuan awal yang telah
disebutkan di Misi perusahaannya tersebut. Dan strategi yang dilakukan adalah
selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen yang datang ke
showroom Krisna Motor tersebut.
Menurut pemilik Showroom dengan strategi ini akan membuat konsumen
merasa puas dan senang sehingga membuatnya ingin datang kembali ke
Showroom ini. Dengan banyaknya Showroom yang sejenis maka Krisna Motor
harus membuat sesuatu yang dapat menarik perhatian calon konsumen untuk
datang dan membeli produk di Showroom mereka.
2.3 Ruang Lingkup Penelitian

15

Ruang lingkup penelitian merupakan bahasan yang penting untuk
ditentukan terlebih dahulu sebelum sampai pada tahap pembahasan selanjutnya.
Agar pembahasan masalah lebih terarah maka peneliti memberikan batasan
permasalahan pada penelitian ini. Adapun batasan masalah tersebut adalah :
a. Pada penelitian ini hanya dibahas masalah-masalah yang berhubungan dengan
strategi bisnis pada Krisna Motor
b. Strategi bisnis tersebut meliputi penerapan strategi bisnis dan realisasinya pada
tujuan bisnis Krisna Motor
c. Lokasi penelitian merupakan sebuah showroom mobil bekas milik Krisna
Motor yang terletak di jalan Terusan Kopo No. 388
d. Obyek penelitian yaitu pengelola perusahaan Krisna Motor

BAB III
16

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian secara
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi usaha
Krisna Motor yang berasal dari fakta pada saat melakukan penelitian , seperti
yang dikatakan William G. Zikmun (2003) bahwa tujuan penelitian deskriptif
adalah untuk menggambarkan karakteristik dari suatu objek, orang, grup,
organisasi, atau lingkungan. Penjelasan lain tentang penelitian deskriptif juga
diungkapkan Anwar Sanusi (2011) bahwa penelitian deskriptif berfokus pada
penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh pada saat penelitian
dilakukan.
Metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti
karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara
strategi dan tujuan usaha Krisna Motor.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif sendiri memiliki beberapa definisi
yaitu “Research that addresses business objectives through techniques that
allow the researcher to provide elaborate interpretations of phenomena
without depending on numerical measurement; it’s focus is on discovering
true inner meanings and new insights.” William G. Zikmun (2003). Prof. Dr.
Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

3.2

Variabel Operasional

17

Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel independen. Variabel independen dipilih oleh peneliti karena
dalam penelitian ini peneliti berfokus kepada strategi yang digunakan
usaha Krisna Motor dalam menjalankan bisnis mereka, yang nantinya akan
peneliti lihat keselarasannya dengan tujuan usaha Krisna Motor tersebut.
3.3

Tahapan Penelitian
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu mendeskripsikan
penerapan strategi
Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah, yaitu
munculnya kebijakan pemerintah mengenai ‘mobil baru murah’ yang
mempengaruhi penjualan usaha Krisna Motor. Dilanjutkan pada tahap
perumusan masalah, yaitu meneliti strategi bisnis yang diterapkan oleh
Krisna Motor. Setelah tahap perumusan masalah selesai, dilanjutkan
dengan menetapkan tujuan penelitian, kemudian tahap kegunaan
penelitian.
Tahapan selanjutnya adalah menentukan landasan teori yang dipilih
dari

literature-literatur

yang

mendukung

penelitian.

Selanjutnya

menentukan kerangka pemikiran dan ruang lingkup penelitian. Kemuduain
memilih metode penelitian untuk mendukung agar tujuan penelitian dapat
tercapai.
Selanjutnya dilakukan analisis data setelah data terkumpul, sehingga
dapat diketahui strategi yang tepat akan berjalan selaras dengan tujuan
usaha Krisna Motor.

3.4

Populasi dan Sampel

18

3.4.1. Populasi
Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan populasi. Seperti
yang dikatakan Prof. Dr. Sugiyono (2011: 216) dalam penelitian kualitatif
tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari
kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dal hasil kajiannya
tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempaat lain
pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada
kasus yang dipelajari.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka situasi sosial dalam penelitian
ini adalah usaha Krisna Motor yang menjadi objek dari penelitian ini.
3.4.2. Sample
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011: 218-219) dalam penelitian
kulaitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive
sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal
ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut
belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang
lian yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Sampling pada penelitian ini mengambil beberapa orang yang ada di
struktur organisasi Krisna Motor, yaitu orang-orang yang mengerti tentang
situasi usaha Krisna Motor sehari-hari. Teknik sampling yang digunakan
pada penelitian ini adalah purposive sampling.
3.5 Pengumpulan Data

19

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah teknik pengumpulan data primer yaitu dengan menggunakan teknik
wawancara.
Wawancara dapat dilakukan dengan (1) tanpa daftar pertanyaan
(wawancara bebas); (2) menggunakan kerangka yang dipakai pedoman
tentang apa yang akan ditanyakan; dan (3) menggunakan daftar
pertanyaan. Anwar Sanusi (2011:107).
Berdasarkan teori di atas, peneliti menggunakan teknik wawancara
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah peneliti susun
sebelumnya untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi usaha Krisna
Motor beserta tujuannya.
3.6

Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini peneliti menguji validitas penelitian dengan
menggunakan uji kredibilitas triangulasi, menurut William Wiersma
(1986) dalam Prof. Dr. Sugiyono (2011:273) triangulation is qualitative
cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the
convergence of multiple data sources or multiple data collection
procedures. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.
Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas
data, yaitu mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Sumber-sumber yang diambil oleh peneliti adalah beberapa orang yang
ada di struktur organisasi Krisna Motor. Hasil wawancara yang akan
dilakukan oleh sumber-sumber tersebut akan dibandingkan untuk
mendapatkan keadaan strategi dan tujuan usaha Krisna Motor yang
sebenarnya.

3.7

Teknis Analisis Data

20

Prof. Dr. Sugiyono (2011:244) menyimpulkan beberapa definisi
analisis data bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Miles dan Huberman (1984) dalam Prof. Dr. Sugiyono (2011:246)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Langkahlangkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Mengoleksi data, peneliti mengumpulkan data dengan teknik
wawancara oleh sample yang telah dipilih yaitu beberapa orang
dari struktur organisasi Krisna Motor.
b. Reduksi data, peneliti mewawancarai sumber dengan merekam
suara dan mencatat. Semua hasil wawancara telah direkam melalui
recorder dan peneliti mereduksi hasil wawancara dengan mencatat
hasil wawancara yang menurut peneliti pokok dan penting untuk
penelitian.
c. Penyajian data, peneliti menyajikan data yang telah diperoleh ke
dalam bentuk narasi. Peneliti menganalisis data untuk disusun
secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan
atau menjawab masalah yang diteliti.
d. Mengambil kesimpulan, setelah hasil penelitian di reduksi,
disajikan dan telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan
penelitian.

21

Proses analisis data diatas adalah bentuk interactive model yang
dikemukakan oleh Miles and Huberman yaitu data collection, data
display, data reduction, and conclusions : drawing/verifying yang
digambarkan oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam bentuk diagram sebagai
berikut :
GAMBAR 3.1
Komponen dalam Analisis Data (interactive Model)
DATA COLLECTION

DATA REDUCTION

DATA DISPLAY

CONCLUSION :
DRAWING / VERIFYING

Sumber: Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2011, hlm.247

22