PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROS

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR SERTA NILAI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’ ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media
adalah perantara (‫)وساءل‬

atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien(siswa) sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar ebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar
demi

tercapainya

tujuan

pendidikan

pada

umumnya

dan

tujuan


pembelajaran di sekolah pada umumnya.
Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat
peraga, namun kedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR SERTA NILAI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
A. Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan
sebagai berikut:
1.

Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas( dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan daya indera, seperti:
a.

Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar,film


bingkai,film,atau model;
b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photo-grafy;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bias di tampilkan lagi lewat
e.

rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram,dan lain-lain;
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain)
dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai,gambar, dan lain-lain.
3.

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna
untuk:


a.
b.

Menimbulkan kegairahan belajar;
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

c.

lingkungan dan kenyataan;
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.[1]

4.

Dengan sifat unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran
ditetukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami
kesulitan bilamana senuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latarbelakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pembelajaran, yaitu:


a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalamam
c. Menimbulkan presepsi yang sama. [2]
Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang
sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang
terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar
dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan
lingkungan

pembelajaran

yang

interaktif

yang

dapat


menjawab

dan

memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan medianya yang efektif
guna menjamin terjadinya pembelajaran.[3]
Media pembelajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan
(1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran,
kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun,
buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts,
grasfik, peta, figure/gambar, transparansi, film bingkai, atau slide), media
berbasis audio-visual (video,film, slide bersama tape, televisi), dan media
berbasik komputer (pengajaran dengan bantuan komputer.[4]
1. Media Berbasis Manusia.
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan
untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin
secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya,
media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar


melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa
yang terjadi pada lingkungan belajar.[5]
Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan;
b.
Mengidentifikasi pengetahuan dan
c.

keterampilan

yang

terkait

untuk

memecahkan masalah;
Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu


dapat diterapkan untuk pemecahan masalah;
d. Tuntun eksploarasi siswa;
e. Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur
f.

pemecahan masalah;
Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahap tingkat

kerumitan;
g.
Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk
dipecahkan.[6]
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis
manusia ialah rancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya
manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan
interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan
baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk
percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif.disamping itu,
pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jika digunakan dengan

baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan. Sebagai
penuntun untuk mengembangkan pelajaran interaktif dikemukakan langkahlangkah berikut:
a.

Mengidentifiksi pokok bahasan pelajaran

b.

Mengembangkan kajian pembelajaran yang mencakup semua informasi
yang diharapkan siswa harus dikuasi

c.

Membaca / mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan dimana
dialog-dialog interaktif adapat digabung dan disispkan

d.

Menetapkan jenis informasi yang diinginkan dari siswa; dikembangkan
pertanyaan atau strategi lain yang memerlukan keikutsertaan siswa

menganalis, mensitesis, mengevaluasi, atau membuat keputusan

e.

Menentukan pesan-pesan apa yang ingin disampaikan dengan kegiatan
interaktif

f.

Menetapkan butir-butir diskusi penting; butir-butir penting ini dapat disajikan
setelah melibatkan siswa dalam diskusi atau kegiatan strategis lainnya.[7]
Pembelajaran interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk,
yaitu:

1.

Pembelajaran Partisipatori yaitu jenis pembelajaran yang dimulai dengan
sesi curah pendapat dari seluruh siswa.

2.


Pembelajaran main peran yaitu dimulai dengan main peran yang diberi
tahapan dengan pelaku yang terdiri atas siswa dengan suka rela.

3.

Pembelajaran kuis tim yaitu dimulai dengan mengumumkan bahwa akan
ada kuis pada akhir pelajaran

4.

Pembelajaran kooperatif

yaitu menciptakan tim-tim atau kelompok-

kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau
keterampilan khusus.
5.

Debat struktur amat bermanfaat apabila ada butir-butir informasi penting
atau pandangan yang berlawanan.

6. Pembelajran 99 detik merupakan rancangan pembelajran yang membantu
siswa meproses informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara
singkat informasi kedalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik.[8]
2. Media Berbasis Cetakan.
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal
adalah buku teks, buku penuntun,jurnal,dan lembaran lepas. Teks berbasis
cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat
merancang, yaitu koensistensi, format,organisasi,daya tarik,ukuran huruf
dan penggunaan spasi kosong.[9]
Konsistensi

a.

Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak

b.

menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf.
Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris
pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.
[10]
Format

a.

Jika paragrap panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai;

sebaliknya, jika paragraph pendek-pendek, wajah dua kolom akan sesuai.
b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbedasebaiknya dipisahkan dan
dilabel secara visual.[11]
Organisasi
a.

Upayakan untuk selalu menginformasikan siswa/pembaca mengenai dimana
mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu

melihat sepintas bagian atau bab berapa meraka baca.
b. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c. Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
[12]
Daya tarik
Perkenalkan setiap bab dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk membaca terus.
Ukuran Huruf
a.

Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dnegan siswa, pesan, dan lingkungannya.
Ukuran huruf biasanya dalam poin per inci. Misalnya, ukuran 24 poin per inci.
Ukuran huruf yang baik untuk teks ( buku teks atau buku penuntun ) adalah

12 poin.
b. Hindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks karena dapat membuat
proses membaca itu sulit.[13]
Ruang (spasi kosong)
a.

Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah
kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca
untuk istirahat pada titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri
teks.

b.

Menyesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat

c.

keterbacaan.
Tambahkan spasi antar paragraph untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.

3. Media Berbasis Visual Dua dimensi.
Ada beberapa jenis media visual dua dimensi ini, antara lain:
a.

Overhead Proyektor ( OHP)
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya
penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP. Negara Eropa yang
mula-mula menggunakan OHP ini adalah Skandinavia.[14]
Pengguanaan OHP dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa

1.

keuntungan, antara lain :
Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping
indera telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan

lebih kongkrit.
2. Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam
3.

kelas dan kejadian-kejadian masa lampau dapat diperagakan melalui OHP.
Mengatasi kelemahan-kelemahan panca indera, gerakan suatu objek yang
terlalu cepat atau terlalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna,
maka dengan membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan

4.

baik.
Transparansi dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswasiswa dengan mudah dapat dilakukan, karena guru dan siswa selalu

5.

berhadapan.
Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan

cahaya yang kuat.
6. Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu
yang relative singkat karena telat dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat
7.

digunakan dengan tekhnik berlapis.
Tidak terlalu menggunakan gerak fisik OHP dapat dihidup matikan dan

bagian yang belum diterangkan dapat ditutup dengan kertas.
8. Dapat dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila
akan dipergunakan kembali.
9.
Dapat digunakan bersama
sebagainya.

media

lainnya

seperti

papan

tulis

dan

10. Dapat dipindah-pindah dari satu kelas ke kelas lainnya.
11. Dapat disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada lanyang.
12. Dapat menggunakan warna jika diperlukan.[15]

b. Slide.
Slide dan filmstrip merupakan media yang diproyeksikan, dapat dilihat
dengan mudah oleh para siswa. Slide adalah sebuah gambar transparan
yang diproyeksikan oleh cahaya (schining light) melalui proyektor.
Slide ini hanya mempertunjukkan satu gambar saja, teknisnya juga
satu per satu. Ada juga yang berupa sound slide atau rupa rungu. Sound
slide merupakan perpaduan antara gambar diam dan suara.
Menurut Andre Rinanto (1982:49-50) media pembelajaran bahwa
sound Slide mempunyai keistimewaan sebagai berikut :
1. Mampu menarik perhatian dari anak-anak. Dengan munculnya gambar di
dinding serta mendengar suara yang keluar dari kaset,perasaan siswa
menjadi tergugah dan berminat untuk memperhatikannya,apalagi kalau
gambar yang dimunculkan tersebut bersifat ekspresi – ekspresi dan
2.

mengena pada kehidupan mereka.
Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir,dapat menghindarkan
pengertian –pengertian yang abstrak.materi yang disampaikan akan mudah
di tangkap dan dicerna oleh anak-anak sehingga energy otak tidak banyak

terbuang.
3.
Memberikan
didik,sehingga
divisualisasikan

pengalaman-pengalaman
dapat

menumbuhkan

untuk

self

yang

nyata

actifity.sesuatu

pengalaman-pengalaman

yang

kepada

anak

yang

hanya

nyata,bukan

pengalaman –pengalaman yang abstrak.
4. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir,didalam sound slide
ada beberapa sequence,dan tiap sequence tersebut ada message yang akan
diungkapkan.
5.
Ikut membantu

menumbuhkan

pengertian

mempengaruhi perkembangan bahasa anak.

(meaning)yang

akan

6.

Meletakkan

dasar-dasar

yang

penting

untuk

perkembangan

belajar

anak,sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama menetap di
dalam diri anak.[16]

c.

Film Strip
Filmstrip disebut juga film slide, strimfilm, dan still film yang arti dan
fungsinya sama. Oemar Hamalik (1980: 90) menjelaskan sebagai berikut :
“filmstrip is aroll in 35 mm positive, film which has sprocket holes in both
margins and contains a sequence of ficture”. Filmstrip itu biasanya berisi 50
sampai 75 buah gambar.[17]
Ukuran filmstrip ada dua jenis yaitu: a). Single frame, dan b)
double frame.Kedua-duanya menggunakan film yang berukuran 35 mm.
Berikut ini akan diperlukan contoh bentuk proyektor filmstrip.
Slide dan filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan
proses belajar mengajar. Oemar Hamalik (1985- 91) mengemukakan bahwa

slide dan filmstrip mengandung nilai-nilai sebagai berikut :
1. Penyajiannya berupa satu unit atau satu kesatuan yang bulat.
2. Menimbulkan dan mempertinggi minat murid
3. Setiap system dalam kelas melihat gambar yang sama dan dalam waktu
yang sama.
4. Merangsang diskusi kelas
5. Dapat mempertunjukkan pada ruang setengah gelap,tidak seperti halnya
gambar hidup (film)
6. Lebih efesien
7. Dapat digunakan untuk semua bidang pengajaran dan juga untuk semua
tingkat usia.[18]
4. Media Berbasis Audio-Visual.
Media audiovisual dapat berupa : film besuara atau gambar hidup dan
televisi.berikut ini akan dibahas jenis-jenis media tersebut.
a) Film Bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau film
strip

yang

ditambah

dengan

suara

bukan

alat

audio

visual

yang

lengkap,karena suara dan rupa berada terpisah,oleh sebab itu slide atau
filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus
suara.[19]
Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film
sebagai

media untuk menyampaikan pelajaran terhadap anak didik. Di

antara keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:
1. Film dapat mengambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu
keterampilan tangan dan sebagainya.
2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
3. Pengambarannya bersifat 3 dimensional
4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
5.
Dapat menyampaikan
6.

suara

seseorang

ahli

sekaligus

melihat

penampilannya
Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang

diperagakan.
7. Dapat mengambarkan teori sain dan animasi.[20]
Disamping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan di atas, film
juga mempunyai beberapa kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
1.

Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu

konsentrasi audien.
2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu
capat.
3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara
keseluruhan.
4. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.[21]
b) Televise (TV)
Oemar

Hamalik

(1985-134)

mengemukakan:

“television

is

an

electronic motion picture with conjoinded or attendant sound; both picture
and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast
point”. Defenisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah
perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup

yang meliputi gambar dan suara. Maka televise sebenarnya sama dengan
film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar
hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara
bersamaan.

Televisi

juga

dapat

memberikan

kejadian-kejadian

yang

sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan
komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat didengar
dan dilihat oleh para pemirsa. Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian
tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar TV tertentu.[22]
Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan
antara lain :
1.

Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang

sebenarnya.
2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau betrbagai
3.
4.
5.
6.
7.

Negara.
Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
Menarik minat anak.
Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam incervice

8.

training.
Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian
mereka terhadap sekolah.[23]

c) Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu
bidang yang memberikan informasi tentang satu atau du aide pokok, poster
hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas.[24]
Ciri-ciri poster yang baik adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Sederhana
Menyajikan satu ide
Dengan slogan yang ringkas
Gambar dan tulisan yang jelas, dan
Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus.

Poster yang baik dapat merangsang orang untuk membeli suatu
barang, merangsang untuk menggunakan jasa angkutan tertentu, seperti
yang dilakukan oleh beberapa perusahaan penerbangan dan perusahaanperusahaan lainnya. Dapat pula poster itu mendorong orang untuk
mengunjungi suatu tempat seperti yang dilakukan oleh biro jasa parawisata.
Tidak kalah pentingnya poster itu digunakan untuk penerangan dan
penyuluhan serta untuk menyeberluaskan program pemerintah. Poster dapat
pula sebagai alat yang efektif bagi para kontestan pemilu.
5. Media Berbasis komputer.
Penggunaan computer sebagai media pembelajaran secara umum
mengikuti proses instruksional sebagai berikut:
a.
Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan
b.
c.
d.
e.

pengajaran;
Mengevaluasi siswa (tes)
Mengumpulkan data mengenai siswa
Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran;
Membuat catatan perkembangan pembelajaran (

kelompok

atau

perseorangan)
Konsep interaktif dalam pembelajaran paling erat kaitannya dengan
media berbasis computer. Interaksi dalam lingkungan pembelajaran berbasis
komputer pada umumnya mengikuti tiga unsur, yaitu:
1. Urut-urutan instruksional yang dapat disesuaikan
2. Jawaban/ respons atau pekerjaan siswa
3. Umpan balik yang dapat disesuaikan
Untuk melibatkan keterampilan berpikir tingkat yang lebih tinggi,
tugas-tugas

yang

disajikan

melalui

media

ini

harus

mampu

memperkenankan dan memperhitungakan jawaban benar yang lebih dari
satu,

kreativitas,

dan

perbedaan

pemecahan

pengetahuan awal siswa yang tidak homogen. [25]

yang

disebabkan

oleh

B. Nilai Dan Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Encyclopedia of educational research, dalam buku Oemar
Hamalik , Media Pendidikan (1985) bahwa

nilai dan manfaat media

pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berpikir untuk “verbalisme”
2. Memperbesar perhatian para siswa
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh
4.

karena itu membuat pelajaran lebih menetap.
Membarikan pengalaman yang nyata, yang dapat menumbuhkan kegiatan

5.

berusaha sendiri dikalangan siswa.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama

terdapat dalam gambar hidup
6.
Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan kemampuan berbahasa
7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam
serta keragaman yang lebih dalam belajar.[26]
Selain dari itu juga terdapat sejumlah nilai praktis dari media
pendidikan, sebagai berikut:
1. Media pendidikan melampaui batas pengalaman pribadi siswa
2. Media pendidikan melampaui batas-batas ruangan kelas
3. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa
dan lingkungannya
4. Media pendidikan memberikan uniformitas/kesamaan dalam pengamatan
5. Media pendidikan akan memberikan pengertian/konsep yang sebenaranya
secara realistis dan teliti
6. Media pendidikan membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru
7. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan
belajar
8. Media pendidikan akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.[27]
Sedangkan dalam buku Azhar Arsyad, Media pengajaran (2009) bahwa
manfaat dari media pembelajaran sebagai berikut:
1.

Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapar memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
3.

sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masayarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke meseum atau kebun
binatang.[28]

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Media pengajaran memiliki peranan penting dalam melancarkan
proses belajar mengajar, karena dengan adanya media para siswa bisa
memahami materi yang akan disampaikan. Penggunaan media bisa berupa
media yaitu:
1. Berbasis manusia
2. Media berbasis cetakan
3. Media berbasis visual

4.
5.

Media berbasis audio-visual
Media berbasis komputer.
Media pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat yang besar dalam
melancarkan proses pembelajaran siswa, adapun nilai dan manfaat yang
paling penting dari media pembelajaran ialah dapat memperjelas penyajian
informasi kepada siswa.
B.Kritik dan Saran
Demikianlah isi makalah kami, semoga bisa memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan kita pada penggunaan media pembelajaran serta
nilai dan manfaatnya dalam proses belajar mengajar. Kami sadar isi makalah
kami jauh dari sempurna oleh karena itu diharapkan kritik dan saran dari
rekan-rekan.

DAFTAR PUSTAKA
S.Sadiman Arif...[dkk],Media Pendidikan,Jakarta:Rajawali,1990.
Arsyad Azhar ,Media Pembelajaran, Jakarta:Rajawali,2009.
Usman,

M.Basyiruddin-Asnawir,Media

Pembelajaran,Jakarta:Ciputat

Pers,2002.
Hamalik Oemar, Media Pendidikan,Bandung:Penerbit Alumni,1985.

[1] Arif S.Sadiman...[dkk],Media Pendidikan,(Jakarta:Rajawali,1990),h.16-17.
[2] Ibid
[3]Azhar Arsyad,Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali,2009),hl 81.
[4] Ibid
[5]Ibid,h.82.

[6]Ibid,h. 83-84.
[7]Ibid,h. 85-86 .
[8]Ibid,h. 86-87
[9]Ibid,h.87-88.
[10]Ibid
[11]Ibid
[12] Ibid,h.88-89.
[13]Ibid,h.89.
[14] Usman, M.Basyiruddin-Asnawir,Media

Pembelajaran,(Jakarta:Ciputat Pers,2002),h.

57.
[15] Ibid,h.57-58.
[16] Ibid,h.72-73.
[17]Ibid,h.77.
[18] Ibid,h.79-80.
[19]Ibid,h.95.
[20]Ibid,h.96.
[21]Ibid
[22]Ibid,h.101.
[23]Ibid,h.102.
[24]Ibid,h.44
[25] Azhar Arsyad,Media Pembelajaran,h.96-101.
[26]Hamalik Oemar, Media Pendidikan,(Bandung:Penerbit Alumni,1985),h.27.
[27]Ibid,h. 27-31.
[28] Azhar Arsyad,Media Pembelajaran,h.26-27.

Diposkan oleh satriyo sukemi di 09.51
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: MEDIA PEMBEL