STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LING

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SDK MARDIWIYATA UNTUK DALAM KEGIATAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pendidikan
Dosen Pengampu Asep Sunandar, S.Pd., M.Ap.

Oleh:
M. Hapiz Yulia Saputra

160132800835

Faustianus Banusu

160132800

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang
2016


STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SDK MARDIWIYATA UNTUK DALAM KEGIATAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Oleh: M. Hapiz Yulia Saputra, Faustianus Banusu
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Negeri Malang
Abstrak: Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan
oleh SDK Mardiwiyata dalam memberdayakan masyarakat di lingkungan sekolah
untuk melaksanakan promosi sebagai upaya menarik peserta didik baru. Metode
yang digunakan oleh penulis untuk menyusun artikel ini adalah kualitatif dan proses
pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan kepala
sekolah, studi dokumentasi, dan membandingkan hasil temuan dengan teori yang
digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dilingkungan sekolah. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam pemberdayaan di
SDK Mardiwiyata adalah dengan melibatkan para wali murid melalui pembentukan
paguyuban kelas dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kontribusi yang diberikan dalam pemberdayaan ini antara lain dana, tenaga, dan ide.
Menurut teori pemberdayaan yang dikaji sebagai pembanding maka pemberdayaan
yang dilakukan di lingkungan SDK Mardiwiyata sesuai dengan teori

pemberdayaan ???
Kata Kunci: Strategi, Pemberdayaan

Pendahuluan
Pendidikan dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Masyarakat
merupakan pemberi input dalam bentuk calon peserta didik untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan sedangkan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah memiliki tanggung jawab untuk
memproses input tersebut agar terbentuk menjadi output dan outcome yang berkualitas melalui
kegiatan pembelajaran.Dalam upaya mewujudkan hal tersebut maka perlu ada upaya
penyelenggaraan layanan pendidikan kepada masyarakat salah satunya adalah penerimaan
peserta didik baru (PPDB). Penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan pertama yang
dilakukan oleh sekolah untuk mendapatkan dan menyeleksi calon peserta didik. Kriteria tertentu
telah ditentukan oleh pihak sekolah yang terorganisir dan terencana secara sistematis, sehingga
penerimaan terhadap calon peserta didik baru memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Di era globalisasi ini terdapat banyak persaingan dari berbagai sekolah untuk menawarkan
kualitas terbaik dari sekolahnya masing-masing, terlihat dari beragam promosi dan strategi,
apalagi sekolah yang berstatus swasta yang dituntut untuk mempunyai kualitas dan daya saing
yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah yang berstatus negeri. Salah satu masalah yang
banyak dihadapi oleh sekolahan swasta adalah pada saat proses penerimaan peserta didik baru.

Proses penerimaan peserta didik baru tidak menjadi masalah untuk sekolah dasar negeri karena
telah dijamin oleh pemerintah, sedangkan pada sekolah dasar yang berstatus swasta hal itu masih
menjadi PR yang perlu dikerjakan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka sekolah dasar
swasta perlu memiliki strategi tersendiri untuk mendapatkan input yang diinginkan.
SDK Mardiwiyata yang berada di kota malang adalah salah satu sekolah dasar yang
berstatus swasta. SDK Mardiwiyata memiliki strategi khusus untuk menjaring peserta didik baru
yaitu melaksanakan kegiatan open house. Kegiatan ini tidak dilaksanakan sendiri oleh pihak
sekolah tetapi pihak sekolah berkolaborasi dengan para wali murid. Pihak sekolah percaya
bahwa dengan cara ini maka akan memudahkan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, dengan cara ini
pula akan memudahkan pihak sekolah untuk menyampaikan keunggulan sekolah melalui strategi
mouth to mouth, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat dan para calon wali
murid akan mempercayakan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
Dari proses itulah akan terjadi simbiosis yang saling menguntungkan antara sekolah dan stake
holder.
Secara rasional, dengan adanya program ini terdapat target-target tertentu yang ingin
dicapai antara lain meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pendidikan di
sekolah. Program tersebut dilaksanakan karena merujuk pada program yang sama yang pernah
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Program open house sudah pernah dilaksanakan tetapi
belum sepenuhnya mendapat dukungan dari para wali murid, diharapkan dengan pelaksanaan
program ini kembali maka partisipasi masyarakat akan meningkat. Selain itu dengan pelibatan

masyarakat ini akan memberikan dampak positif terhadap sekolah antara lain hubungan sekolah
dengan wali murid menjadi lebih akrab, terjalinnya hubungan kerjasama untuk meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah, terciptanya unsur keterbukaan antara kedua belah pihak,
komunikasi menjadi lebih lancar, dan untuk mempromosikan sekolah kepada masyarakat sekitar.
Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan antara lain menggunakan metode wawancara dengan kepala
sekolah sebagai informan, studi dokumentasi, dan studi komparasi antara hasil temuan
dilapangan dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.
Hasil Temuan Lapangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDK Mardi Wiyata 1 Malang tentang
strategi pemberdayaan masyarakat terdapat beberapa hal yang akan disampaikan dalam bab ini.
SDK Mardi Wiyata 1 Malang telah memiliki program pemberdayaan masyarakat yang telah
dilaksanakan sejak sembilan tahun yang lalu dan pada tahun ini adalah pelaksanaan program
yang ke sembilan. Program ini dilaksanakan setiap akhir semester dan bertempat di komplek
SDK Mardi Wiyata 1 Malang itu sendiri. Program pemberdayaan ini diintegrasikan dalam
kegiatan promosi sekolah dalam rangka menjaring calon peserta didik baru dan kegiatannya
berbentuk open house. rangkaian acara dalam program tersebut antara lain bazar, lomba menari,
lomba menggambar, dan lomba permainan game komputer. Sedangkan bentuk pemberdayaan

masyarakat yaitu dengan cara melibatkan para wali murid untuk ikut serta dalam mensukseskan
acara tersebut. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah adalah untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, menjalin hubungan yang akrab antara
wali murid dengan sekolah, terjadinya kerjasama yang sinergi, dan terjalinnya komunikasi yang
lancar dan terbuka.
Acara open house sendiri bertujuan untuk menjaring calon peserta didik baru dan dijadikan
sekolah sebagai sarana mengenalkan program sekolah kepada masyarakat sekitar. Adanya
program ini pula maka diharapkan bisa mengedukasi masyarakat bahwa kegiatan di sekolah
tidak hanya kegiatan dalam bidang akademik saja melainkan juga ada program non-akademik
yang diberikan kepada para peserta didik. Alasan kepala sekolah memilih acara open house
antara lain. Pertama, karena melanjutkan program yang sudah ada. Kedua, acara ini dirasa cocok
ntuk maasyarakat sekitar sekolah. Karakteristik masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai
wiraswasta dan berkemampuan ekonomi menengah kebawah. Bagi masyarakat yang memiliki
usaha wiraswasta bisa ikut serta dalam kegiatan bazar di acara open house. Ketiga, cocok bagi
target peserta lomba yaitu para siswa-siswa TK disekitar sekolah.

Kegiatan ini diselenggarakan dibawah koordinasi dari kepala sekolah dan panitia
penyelenggaranya terdiri dari para wali murid yang terkumpuldalam pagiuyuban kelas dan BP2.
Adanya paguyuban kelas tersebut bisa memudahkan sekolah dalam melakukan koordinasi dalam
rangkan mensukseskan program-program sekolah salah satunya open house ini. Anggota

paguyuban kelas terdiri dari satu ketua dari masing-masing kelas yang bisa merangkul para wali
murid yang lain. Terdapat enam paguyuban kelas yang ada di SDK Mardi Wiyata 1 Malang. Dari
paguyuban kelas tersebut itulah selanjutnya disusun kepanitiaan yang terdiri dari ketua,
bendahara, dan lain-lain.
Pada kegiatan ini kepala sekolah bertindak sebagai panitia pengarah sedangkan panitia
pelaksana menjadi tanggung jawab wali murid yang tergabung dalam paguyuban kelas. Kepala
sekolah sebagai panitia pengarah memiliki tugas antara lain memberikan garis besar pelaksanaan
kegiatan, menentukan ketua panitia, mengarahkan ketua panitia dalam menyusun kepanitian
beserta kegiatan yang ada didalamnya. Pemberdayaan ini sudah disosialisasikan pada saat awal
semester melalui rapat seluruh wali murid. Terdapat kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaannya yaitu persoalan dana. Kepala sekolah merasa sungkan jika sudah membicarakan
persoalan dana, tetapi untuk menyiasati itu kepala sekolah menggunakan surat edaran yang
diberikan kepada wali murid sebagai media penyampai informasi.
Pembahasan
Kesimpulan
Berdasalkan hasil temuan dilapangan dan pembahasan maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekolah perlu dilakukan dengan tujuan
antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, menjalin hubungan yang
akrab antara wali murid dengan sekolah, terjadinya kerjasama yang sinergi, dan terjalinnya
komunikasi yang lancar dan terbuka. Jika dilihat dari segi internal dengan adanya program

pemberdayaan akan memudahkan pihak sekolah untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat
walaupun masih dibutuhkan media lain sebagai alat penunjang seperti surat edaran yang akan
diberikan kepada para wali murid untuk menyampaikan informasi yang bersifat lebih pribadi
seperti penarikan dana. Terdapat banyak upaya yang bisa dilakukan untuk memberdayakan
masyarakat sekitar, sepeeti yang dilakukan oleh SDK Mardi Wiyata 1 Malang. Kegiatan yang

dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar adalah dengan mengintegrasikan program
pemberdayaan dalam acara open house untuk promosi sekoalah kepada calon peserta didik baru.
Kepala sekolah membentuk tim kepanitianan untuk menyelenggarakan acara tersebut dari para
wali murid yang telah tergabung dalam paguyuban kelas. Paguyubhan kelas terbentuk dari satu
ketua dari masing-masing kelas yang bisa merangkul para wali murid yang lain. Adanya
paguyuhban kelas ini terbukti bisa memudahkan pihak sekolah dalam memberdayakan
masyarakat dalam rangka mensukseskan salah satu program sekolah.
Daftar Rujukan