Langkah langkah Dalam Pembangunan ekonomi
Langkah-langkah Dalam Pembangunan
Indonesia_Bali_Nusa_Lembongan_Beach_Ware_Seseorang yang akan melakukan pembangunan
proyek Hotel, Villa, atau yang lainya kadang- kadang bingung harus mulai darimana dan berharap
proyek yang akan dibangunya tidak menemui kendala dan yang paling dikhawatirkan adalah nilai
proyek itu tinggi. Penyebab tingginya nilai proyek bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Salah kelola proyek.
Terjadi mark Up nilai proyek.
Banyak terjadi perubahan desain proyek di tengah jalan.
Kejadian yang bisa menyebabkan nilai proyek membengkak dapat di minimalisir atau bahkan bisa
di hilangkan apabila dalam proses pembuatan proyek tersebut kita melewati langkah-langkah yang
benar yaitu :
Memilih lokasi yang tepat
Dalam pemilihan lokasi kita perlu hati hati dan harus disesuaikan dengan proyek apa yang akan
kita buat. Seperti contoh, kalau kita berkeinginan membangun city hotel yang sasaran tamunya
adalah kalangan pebisnis dan tamu lokal hendaknya kita memilih tempat didalam kota atau dekat
dengan kegiatan bisnis. Kita tidak perlu memilih tempat yang berada dilokasi pariwisata dimana
harga tanah di wilayah objek wisata cenderung sudah amat tinggi dan mengakibatkan investasi
awal kita sangat tinggi hanya untuk tanah saja.
Kalau kita berkeinginan membangun Villa atau residence yang sesekali kita mau tempati sendiri,
dalam pemilihan tempat kita harus sesuaikan dengan expektasi, keinginan dan kesukaan kita
terhadap view yang berada disekitar tempat kita. Ini sangat penting karena jangan sampai setelah
bangunan jadi kita merasa kurang nyaman atau terganggu lingkungan yang tidak kita inginkan.
Dalam proses pembelian lahan juga kita harus hati-hati. Sering sekali terjadi harga tanah yang mau
kita beli harganya sudah di mark up tinggi oleh orang yang kita tunjuk atau kita percayai dalam
pembelian lahan tersebut. Sebaiknya sebelum kita melakukan transaksi terlebih dahulu kita cari
informasi harga tanah di sekitar lahan yang akan kita beli.
Memilih konsultan management.
Pilih konsultan yang tepat
Pilih konsultan yang tepat
Setelah lahan kita sudah miliki maka kita sudah pasti berpikir bagaimana kita memulai suatu
proyek. Nah untuk langkah berikutnya kita terlebih dahulu memilih konsultan managemen atau
orang yang kita percaya untuk mengurus proyek kita sampai selesai. Dalam pemilihan konsultan
managemen kita harus sangat hati-hati karena disinilah pintu yang bisa mensukseskan proyek atau
menghancurkan proyek kita. Idealnya adalah kita memilih orang atau badan usaha dimana orang
orang tersebut sudah kita kenal baik dan memiliki kemampuan dalam mengelola proyek selain
mereka juga memiliki kejujuran dan integritas yang baik dalam mengelola proyek. Ada beberapa
pengalaman dimana owner salah memilih orang yang mengakibatkan proyek tersebut tidak
berjalan dengan baik dan biaya membengkak tinggi dimana owner mempercayakan kepada
temanya yang baik dan jujur tapi minim pengalaman dalam mengelola proyek sehingga dalam
perjalanan proyek terseok seok seperti spesifikasi di permainkan kontraktor dengan bermacam
alasan, proyek menjadi tidak tepat schedule karena keputusan sangat lambat dan membingungkan,
di bohongi konsultan konsultan rekanan yang sudah sangat mahir dalam perannya masing masing
dan masih banyak lagi kejadian yang menyebabkan melonjaknya harga proyek. Ada juga yang
mempercayakan proyeknya kepada konsultan yang memiliki badan usaha dan cukup handal dalam
mengurus proyek tetapi disini juga ada konsultan yang nakal dan merugikan owner yang telah
mempercayainya dan membayarnya dengan cara menitip atau meminta fee kepada kontraktor
yang akan ditunjuk atau yang menang dalam proses tender. Banyak cara dalam mengelabuhi
owner diantaranya dengan meminta kontraktor menaikkan harga dari semestinya dan ada juga
yang mempermainkan atau menitip volume pekerjaan sehingga kelihatan harga satuannya menjadi
normal.
Disini perlunya owner berhati-hati sehingga tidak masuk dalam permainan yang merugikan diri
sendiri. Yang perlu dilakukan owner adalah tidak mempercayakan proyeknya kepada siapapun
100%. Owner tetap harus waspada terhadap pembengkakan proyek. Bila perlu owner secara diam
diam juga mempersiapkan QS independen yang bisa diminta untuk mengaudit proses yang
dilakukan oleh orang yang dipercayainya.
Pemilihan Architect
architectSetelah owner memilih konsultan managemen selanjutnya adalah giliran konsultan
managenen yang harus bekerja dan owner tinggal memantau perkembangan yang terjadi dan
mengkonsultasikan keinginan owner dalam pembangunan proyek yang akan dibangunya sehingga
konsultan dapat merekomendasikan architect seperti apa yang harus dipilihnya. Dalam hal ini ada
banyak tipe architect dalam desain bangunan ada yang cenderung karakter bangunanya ke nuansa
daerah setempat, adapula yang menggabungkan karakter bangunan lokal dengan budaya modern
dan ada juga yang murni berkarakter modern. Disini perlunya keinginan owner diterjemahkan
oleh konsultan managemen sehingga menghasilkan karakter bangunan yang diinginkan oleh
owner. Pemilihan architect yang tepat merupakan salah satu alat kelengkapan yang sangat
menentukan besaran nilai proyek yang akan dibangun. Dalam pemilihan architectr, owner bisa
memilih sendiri atau dipilihkan oleh konsultan managemen. Kalau owner memilih sendiri maka
owner harus meminta architech dan konsultan management untuk selalu berkoordinasi dan owner
harus memastikan secara garis organisasi posisi architect dibawah konsultan managenent sehingga
tidak terjadi dua kepala dalam struktur proyek nantinya. Ada sebuah kejadian dimana architect
tidak mau dibawah konsultan managemen yang merepotkan owner sendiri karena setiap pemikiran
yang ingin dituangkan dalam gambar harus menginformasikannya kepada dua badan yang berbeda
dan owner akan kembali repot dibuatnya. Sebaiknya owner tidak disibukkan lagi dengan urusan
yang sudah tidak semestinya ditangani sendiri karena sudah membayar konsultan managenent
yang bertanggung jawab penuh terhadap proses pembangunan sampai selesai.
Dalam setiap koordinasi yang dilakukan atau menerima ide-ide dari owner harus selalu dibuatkan
berita acara sehingga semua hasil kesepakatan-kesepakatan saat itu termonitor dan tercatat
sehingga apabila suatu saat ada kejadian yang tidak diinginkan kita tahu siapa yang harus
memperbakinya dan bertanggung jawab. Setiap pembuatan berita acara selalu di kirimkan ke
masing-masing pihak dalam pembicaraan terkait dan owner.
Architect akan menuangkan ide-ide atau keinginan owner dalam sebuah gambar sehingga sebelum
bangunan jadi pun owner sudah dapat melihat tampilan bangunan yang akan dibangunnya.
Pemilihan Konsultan Structure.
images (6)Dalam proses selanjutnya setelah gambar architect jadi atau setengah jadi konsultan
managenent sudah mulai berpikir tentang desain structurnya atau desain kekuatan bangunan
sehingga nantinya bangunan tidak mengalami masalah ketika ada kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan seperti gempa bumi dll. Dalam pemilihan konsultan structure ada beberapa yang perlu
diperhatikan untuk menunjang kalancaran dan mempercepat proses implementasi gambar yang
dikehendaki.
Sebaiknya dipilih konsultan struktur yang sudah biasa bekerja sama dengan architect sehingga
dalam hal komunikasi sudah tidak bermasalah. Hal ini akan sangat membantu dalam realisasi
implementasi proses gambar tersebut. Owner juga perlu dilibatkan dalam pemilihan konsultan
structure ini terutama masalah fee yang diminta konsultan structure dan kewajiban konsultan
untuk menjelaskan atau memberi alternatif – alternatif yang lain apa bila owner menghendaki
adanya pembanding yang mungkin lebih efektif dan efisien.
Dalam konsultasi atau pembahasan gambar antara konsultan structure dengan architect selalu di
dampingi oleh konsultan management sehingga semua kesepakatan selalu termonitor dan tercatat
dan ini sangat penting untuk kebaikan owner. Meskipun owner tidak terlibat dalam rapat
koordinasi tetapi tetap tau perkembangan proyeknya.
Pemilihan Konsultan MEP
multiple-disciplinesApabila gambar architect telah mendekati rampung, konsultan managemen
sudah mulai mempersiapkan konsultan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Konsultan
MEP juga sangat menentukan besaran nilai proyek karena banyak sekali barang yang akan
digunakan dengan beraneka ragam spesifikasi yang tersedia.
Sebaiknya dipilih juga konsultan MEP yang sudah biasa bekerjasama dengan architect dan
konsultan managenent untuk memperlancar proses gambar selesai. Disini, konsultan management
juga intens berkomunikasi dengan owner dan konsultan MEP untuk menentukan spesifikasi yang
akan dipergunakan di proyek. Konsultan MEP selalu memberi masukan dan saran ke konsultan
managemen dalam hal penentuan spesifikasi karena ini sangat menentukan nilai proyek jangan
sampai owner menginginkan spesifikasi yang menengah tetapi konsultan MEP memasukkan
spesifikasi yang tinggi sehingga nantinya nilai proyek menjadi tinggi dan tidak sesuai harapan dari
pihak owner.
Ada beberapa kejadian dimana owner merasa dibohongi karena nilai proyek dianggap tinggi dari
perkiraanya padahal disini tidak ada kebohongan dari siapapun hanya kurangnya komunikasi
sehingga konsultan MEP tidak mengadopsi atau menuangkan keinginan owner dalam gambar dan
spesifikasi. Sebelum gambar MEP jadi, sepatutnya konsultan MEP mempresentasikan atau
menjelaskan ke konsultan managemen dan owner tentang desain dan spesifikasi dan memberi
penjelasan tentang spesifikasi yang dipergunakan dan selalu memberikan alternati-alternatif
kepada owner jika owner menghendaki nilai proyeknya lebih kecil lagi.
Setiap koordinasi yang dilakukan konsultan MEP dengan konsultan yang lain dan owner
sepatutnya juga didampingi konsultan management sebagai pengelola proyek sehingga semua
kesepakatan dapat dimonitor dan dicatat sebagai dokumen proyek yang sangat diperlukan agar
owner selalu dapat memantau perkembangan proyeknya sudah sampai tahap mana.
Pemilihan konsultan interior dan konsultant lanscape.
express-scriptsSelain memilih konsultan MEP juga memilih konsultan interior dan lanscape secara
bersamaan. Konsultan interior dan konsultan lanscape bisa dipilih terpisah atau diserahkan semua
ke architect karena secara basic ilmu architect juga bisa mendesain interior dan lanscape.
Disini yang perlu diperhatikan adalah interior sangat kental dengan selera owner maka konsultan
yang bertanggung jawab harus bisa mengadopsi dan menuangkan keinginan dan hasrat owner
kedalam sebuah gambar yang dapat dilihat dan dipahami oleh owner sehingga menghindari
banyak perubahan dalam pembangunan proyek yang dapat melambungkan nilai proyek.
Pengurusan Ijin.
Setelah Gambar architech dan gambar MEP mendekati rampung konsultan management harus
mulai mempersiapkan ijin-ijin yang diperlukan dalam pembangunan proyek yang dikehendaki
owner sehingga dibelakang hari proyek tidak mengalami masalah-masalah yang diakibatkan tidak
terurusnya ijin-ijin yang diperlukan.
Dalam pengurusan ijin-ijin bisa menunjuk orang atau badan uasaha yang melayani pengurusan
ijin-ijin pembangunan sehingga dalam proses perijinanya tidak mengalami kendala karena sudah
diurus oleh orang atau badan usaha yang sudah profesional di bidangnya.
Memulai Tender
Sesudah melewati proses desain dan perijinan maka akan masuk dalam proses yang sangat
menentukan besaran nilai proyek dan terujinya mental-mental pelaku proyek dan yang menangani
atau pengelola proyek. Dalam proses tender ini banyak kemungkinan dan banyak intrik-intrik
terjadi dan berkeliarnya setan-setan yang mempengaruhi manusia untuk berbuat curang.
Peserta tender akan menggunakan segala daya upaya untuk memenangkan tender yang
dilaksanakan. Ada sebagian kontraktor yang menggunakan cara-cara kotor dengan mengimingimingi konsultan menagement selaku panitia tender dengan banyak cara diantaranya dengan
menjanjikan sejumlah uang atau persentase dari nilai proyek dan ada banyak lagi cara-cara kotor
yang lainya. Ada juga yang sebaliknya pihak panitia tender yang mematok atau meminta
persentase siapapun yang menang nantinya. Disini yang akan menjadi korban adalah owner
sendiri karena harus mengeluarkan anggaran proyek yang tidak semestinya.
Disini mental-mental pelaku tender diuji. Apabila salah satu saja dari peserta atau panitia tender
memiliki pandangan benar dan prilaku lurus serta selalu menjaga kepercayaan yang telah
diberikan maka kecurangan tidak akan terjadi. Disinilah perlunya owner memilih konsultan
management yang baik dan bermental lurus seperti yang telah di sampaikan di depan.
Dalam proses ini owner harus cukup hati-hati dan selalu mengikuti setiap proses yang dilakukan
oleh panitia tender. Apabila ada kecurangan akan terdeteksi lebih awal dan akan terlihat janggal
dalam prosesnya serta mengurangi resiko melambungnya nilai proyek.
Step-step Proses Tender
Proses pertama dalam tahapan ini panitia tender akan mengundang secara resmi sejumlah
kontraktor sebagai peserta tender. Dalam undangan akan tercantum kapan, dimana dan waktu akan
dilakukan pengambilan dokumen tender dan penjelasan tentang proyek yang ditenderkan.
Proses ke dua adalah pada waktu yang telah ditentukan, panitia tender akan menjelaskan semua
tentang proyek yang ditenderkan mulai siapa pemilik proyek, konsultan-konsultan yang terlibat,
apa yang ditawarkan dan apa yang tidak ditawarkan, dokumen dokumen kelengkapan tender serta
penjelasan desain dari masing-masing konsultan secara singkat. Disini juga dihimbau apabila ada
pertanyaan tentang gambar harus di tanyakan kemana dan bagaimana proses tanya jawabnya dan
juga waktu pengumpulan penawaranya.
Proses ke tiga adalah pengumpulan penawaran dari masing-masing kontraktor. Dalam proses ini
nilai dari penawaran kontraktor bisa dilakukan tertutup atau terbuka. Apabila dilakukan tertutup
cukup diketahui oleh panitia tender dan owner saja. Namun, apabila dilakukan secara terbuka
maka semua kontraktor akan diumumkan di depan peserta tender sehingga semua kontraktor akan
mengetahuinya.
Proses ke empat adalah mengundang kembali kontraktor yang memenuhi persyaratan yang di
inginkan panitia dan owner untuk menerima penjelasan dan manyamakan persepsi tentang
penawaran sehingga masing-masing kontraktor sudah memiliki persepsi yang sama dalam
penawarannya.
Proses ke lima adalah setelah penawaran masuk kembali akan dilakukan negosiasi. Di tahap inilah
yang akan menentukan besaran nilai proyek. Dalam proses ini sebaiknya owner hadir atau
melakukan sendiri negosiasinya.
Proses ke enam adalah penentuan kontraktor pemenang. Dalam penentuan kontraktor sebaiknya
tidak selalu memilih yang paling murah tetapi harus juga diperhatikan nilai raport kontraktornya
seperti keadaan keuangan, hasil proyek yang telah selesai dikerjakan, hasil proyek yang masih
tahap konstruksi, personil dan trekrecord dari masing-masing kontraktor karena ini akan sangat
mempengaruhi hasil dari proyek kita.
Proses ke tujuh adalah menyebar pengumuman kembali kepada semua kontraktor yang pernah kita
undang. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga profesionalisme dari panitia tender dan tetap
menjaga hubungan dengan kontraktor sehingga apabila dikemudian hari panitia ternder
mengadakan tender kembali mereka semua akan mau terlibat kembali.
Apabila owner tidak mau melewati proses tender ini bisa saja dilakukan dengan beberapa alasan
seperti owner mau kelola sendiri atau menunjuk langsung kontraktor langganan atau keluarga
dengan harapan mendapat harga lebih murah. Disini kami ingin berbagi dan memberi masukan
dan perbandingan antara proyek yang kita kelola sendiri dengan proyek yang kita tenderkan antara
lain:
Proyek Ditenderkan
Dalam pengawasan pihak konsultan dan owner lebih gampang karena tinggal berkoordinasi
dengan kontraktor. Pihak pengelola dan owner lebih cenderung memiliki sedikit staff sehingga
mengurangi pengeluaran.
Bisa menghasilkan kwalitas bangunan yang diinginkan semaksimal mungkin.
Bisa mencapai target waktu yang diinginkan.
Owner harus membayar fee atau keuntungan bagi kontraktor.
Proyek Dikelola sendiri
Owner tidak perlu mengeluarkan fee atau keuntungan bagi kontraktor.
Dalam pengawasan proyek pihak pengelola dan owner cenderung lebih repot karena harus
berkoordinasi dengan staff sendiri.
Cenderung merekrut banyak staff untuk membantu kegiatan proyek.
Cenderung lebih sulit untuk mencapai target waktu penyelesaian proyek.
Cenderung sulit mendapatkan material atau equipment yang murah dan mendapatkan discout yang
tinggi karena kita belum memiliki hubungan baik dengan banyak supplayer.
Penjelasan diatas hanyalah sedikit gambaran sebagai perbandingan tetapi masih banyak lagi
perbedaan atau perbandingan yang memiliki kekurangan dan kelebihan lainnya. Sesuai
pengalaman kami, proyek yang dikelola sendiri belum tentu akan selalu lebih murah ketimbang
kalau mamakai jasa kontraktor.
Proses konstruksi bangunan
Dalam tahap ini harus sudah dapat dipastikan gambar-gambar dari semua konsultan sudah selesai
dan sudah ada singkronisasi dari gambar architect, structure, mep, serta interior dan lanscape.
Singkronisasi gambar sangat penting supaya dalam proses konstruksi tidak mendapatkan
halangan-halangan yang berarti dan yang paling penting tidak menimbulkan biaya lagi yang
diakibatkan adanya perubahan-perubahan pekerjaan yang disebabkan dari tidak singkronnya
antara masing-masing gambar.
Tahap pertama yang harus dilakukan pengelola proyek adalah menyepakati kembali spesifikasi
material yang akan digunakan di proyek tersebut yang biasa disebut aproval material. Hal ini
harus dilakukan untuk menghindari pemakaian material atau barang yang tidak sesuai dengan
standard mutu yang telah disepakati dan ada bukti tertulis serta sebagai media kontrol bagi owner
proyek.
Tahap kedua adalah menyepakati gambar yang akan dikerjakan oleh pihak pelaksana proyek
dengan pengajuan shop drawing yang lebih detail dan disesuaikan kembali dengan keadaan
lapangan dari gambar yang dibuat oleh masing-masing konsultan. Hal ini tidak boleh dilewatkan
untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang yang dapat merugikan dalam bentuk materi atau
waktu kerja yang terhambat dari pihak pelaksana proyek atau pihak owner. Disini pentingnya
peran engineer dari pihak pelaksana dan pengelola proyek untuk memahami keadaan lapangan dan
penerapan gambar dari masing-masing konsultan perencana proyek sehingga apabila adan
masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan cermat dan tepat. Hal ini terus dilakukan sampai
proyek selesai dan dapat diterima oleh pihak owner atau pemilik.
Tahap ketiga adalah dari gambar-gambar yang telah disetujui dalam bentuk shop drawing pihak
pelaksana proyek sedianya mengajukan ijin kerja. Hal ini bermanfaat sebagai media pengawasan
dan kontrol dimana pekerjaan akan dimulai dan kondisi lapangan yang akan dibangun apakah
sudah siap atau belum. Selain itu juga sebagai media koordinasi antara pekerjaan yang bisa saling
bersinggungan seperti pekerjaan civil, architect dengan pekerjaan MEP untuk menghindari saling
merusak pekerjaan yang dapat mengurangi mutu dan kwalitas bangunan yang diinginkan. Apabila
sudah ada satu pemahaman atau persetujuan dari masing-masing pekerjaan yang terkait dan
dipastikan pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak mengakibatkan perusakan dibelakang hari
maka ini baru dapat disetujui oleh pihak pengelola proyek sebaga perpanjangan tangan owner. Hal
ini terus dilakukan sampai proyek selesai dan tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan oleh
pihak pelaksana proyek.
Tahap ke empat adalah setelah ijin kerja disetujui maka pihak pelaksana proyek seyogyanya
secepat mungkin melaksanakan pekerjaan dilapangan untuk mengejar waktu atau schedule yang
telah disepakati bersama-sama pihak pengelola proyek.Di tahap ini pihak pengelola proyek harus
terus mengawasi dan berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek supaya apa yang dilaksanakan
dilapangan tidak melenceng dari apa yang telah disepakati bersama-sama. Disini pentingnya
mental-mental yang jujur, lurus dan profesional kerja sehingga apa yang telah disepakati baik
dalam gambar, spesifikasi barang dan material, serta teknik kerja dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan dan tidak mencari keuntungan yang dapat merugikan orang lain atau perusahaan.
Tahap ke lima adalah dari setiap item-item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan terutama
pekerjaan MEP harus dilakukan pengetesan dan pengecekan supaya pada saat pengoperasiannya
tidak ada permasalahan lagi.Hal ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan untuk menghindari
terjadinya kejadian yang tidak diinginkan bersama-sama seperti kebakaran,sistem tidak berpungsi
dan pengerusakan pekerjaan lain yang telah selesai dikerjakan yang ujung-ujungnya tidak
menghasilkan kwalitas dan mutu yang baik serta schedule pekerjaan yang telah disepakati bisa
tidak tercapai.
Tahap ke enam adalah setelah semua proses konstruksi bangunan rampung dan fasilitas bangunan
telah berfungsi baik maka kemudian pekerjaan di serah terimakan kepada pihak pengelola dan
owner sebagai bukti bahwa tugas pelaksana proyek telah selesai dikerjakan dan juga sudah sesuai
dengan semua kesepakatan yang telah disepakati bersama-sama dalam awal proyek maupun dalam
perjalanan konstruksi sampai bangunan di serah terimakan.
Tahap ke tujuh adalah apabila pengoperasian bangunan ditunjuk sebuah badan usaha atau lembaga
untuk mengelola kelanjutannya maka dalam tahap ini pihak owner yang menyerahkan bangunan
beserta isinya untuk dikelola dan kembangkan sesuai fungsi dan keinginan pemilik supaya apa
yang dicita-citakan pihak pemilik dapat tercapai dengan semaksimal mungkin.
Semua proses atau metode yang disampaikan diatas masih belum terperinci atau detail karena
dalam proses pembangunan proyek banyak sekali akan timbul permasalahan mulai dari yang kecil
sampai yang besar. Akan tetapi apa yang kami sampaikan bisa dipakai acuan untuk melangkah
lebih baik.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membagi pengalaman dan mengedukasi masyarakat
yang membutuhkanya sehingga dari orang yang belum tahu manjadi tahu. Yang tadinya kurang
paham menjadi lebih paham. Yang sebelumnya sudah tahu menjadi lebih jelas.
Artikel ini merupakan pengalaman yang diperoleh penulis dari banyak proyek yang telah
dikerjakan dan banyak posisi diproyek telah dilakoninya mulai dari menjadi pembantu tukang
(helper), menjadi tukang, menjadi pelaksana proyek (supervisor), manager proyek (site manager),
tukang hitung proyek (estimator), tukang gambar (engineer) dan posisi di wakil owner (konsultan
management). Proyek yang pernah di kerjakan atau ditangani mulai dari rumah tinggal sampai
hotel berbintang. Penulis merasa sangat berterimakasih kepada tiga perusahaan yang telah
memberi kesempatan untuk berkembang ke arah lebih baik dan lebih maju terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan. Di perusahaan yang pertama sekali menampung adalah kontraktor MEP,
penulis mulai belajar banyak hal dari yang belum diketahui sampai mematangkan kembali apa
yang telah diketahui dan disini juga mulai belajar menghitung proyek dan membuat desain
terutama untuk pekerjaan MEP. Di perusahaan ke dua yang merupakan perusahaan konsultan
managenent proyek penulis belajar banyak tentang ilmu negosiasi proyek dan bagaimana
mengelola proyek yang benar. Disini juga penulis mulai belajar tentang ilmu civil dan architect
karena harus mengawasi MEP dan civil juga. Di perusahaan ke tiga yang merupakan kontraktor
MEP penulis diberi kesempatan untuk mengembangkan dan memantapkan semua pengetahuan
yang telah di dapat dari dua perusahaan sebelumnya karena disini diberi keleluasaan sepenuhnya
dan selalu dipercaya untuk melakukan semua pekerjaan mulai dari menghitung tender, ikut dalam
proses negosiasi, mengelola proyek dilapangan menjadi site manager, engineer dan posisi yang
lain.
Demikianlah penjelasan tentang dunia proyek. Semoga apa yang penulis bagikan ini dapat
memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Indonesia_Bali_Nusa_Lembongan_Beach_Ware_Seseorang yang akan melakukan pembangunan
proyek Hotel, Villa, atau yang lainya kadang- kadang bingung harus mulai darimana dan berharap
proyek yang akan dibangunya tidak menemui kendala dan yang paling dikhawatirkan adalah nilai
proyek itu tinggi. Penyebab tingginya nilai proyek bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Salah kelola proyek.
Terjadi mark Up nilai proyek.
Banyak terjadi perubahan desain proyek di tengah jalan.
Kejadian yang bisa menyebabkan nilai proyek membengkak dapat di minimalisir atau bahkan bisa
di hilangkan apabila dalam proses pembuatan proyek tersebut kita melewati langkah-langkah yang
benar yaitu :
Memilih lokasi yang tepat
Dalam pemilihan lokasi kita perlu hati hati dan harus disesuaikan dengan proyek apa yang akan
kita buat. Seperti contoh, kalau kita berkeinginan membangun city hotel yang sasaran tamunya
adalah kalangan pebisnis dan tamu lokal hendaknya kita memilih tempat didalam kota atau dekat
dengan kegiatan bisnis. Kita tidak perlu memilih tempat yang berada dilokasi pariwisata dimana
harga tanah di wilayah objek wisata cenderung sudah amat tinggi dan mengakibatkan investasi
awal kita sangat tinggi hanya untuk tanah saja.
Kalau kita berkeinginan membangun Villa atau residence yang sesekali kita mau tempati sendiri,
dalam pemilihan tempat kita harus sesuaikan dengan expektasi, keinginan dan kesukaan kita
terhadap view yang berada disekitar tempat kita. Ini sangat penting karena jangan sampai setelah
bangunan jadi kita merasa kurang nyaman atau terganggu lingkungan yang tidak kita inginkan.
Dalam proses pembelian lahan juga kita harus hati-hati. Sering sekali terjadi harga tanah yang mau
kita beli harganya sudah di mark up tinggi oleh orang yang kita tunjuk atau kita percayai dalam
pembelian lahan tersebut. Sebaiknya sebelum kita melakukan transaksi terlebih dahulu kita cari
informasi harga tanah di sekitar lahan yang akan kita beli.
Memilih konsultan management.
Pilih konsultan yang tepat
Pilih konsultan yang tepat
Setelah lahan kita sudah miliki maka kita sudah pasti berpikir bagaimana kita memulai suatu
proyek. Nah untuk langkah berikutnya kita terlebih dahulu memilih konsultan managemen atau
orang yang kita percaya untuk mengurus proyek kita sampai selesai. Dalam pemilihan konsultan
managemen kita harus sangat hati-hati karena disinilah pintu yang bisa mensukseskan proyek atau
menghancurkan proyek kita. Idealnya adalah kita memilih orang atau badan usaha dimana orang
orang tersebut sudah kita kenal baik dan memiliki kemampuan dalam mengelola proyek selain
mereka juga memiliki kejujuran dan integritas yang baik dalam mengelola proyek. Ada beberapa
pengalaman dimana owner salah memilih orang yang mengakibatkan proyek tersebut tidak
berjalan dengan baik dan biaya membengkak tinggi dimana owner mempercayakan kepada
temanya yang baik dan jujur tapi minim pengalaman dalam mengelola proyek sehingga dalam
perjalanan proyek terseok seok seperti spesifikasi di permainkan kontraktor dengan bermacam
alasan, proyek menjadi tidak tepat schedule karena keputusan sangat lambat dan membingungkan,
di bohongi konsultan konsultan rekanan yang sudah sangat mahir dalam perannya masing masing
dan masih banyak lagi kejadian yang menyebabkan melonjaknya harga proyek. Ada juga yang
mempercayakan proyeknya kepada konsultan yang memiliki badan usaha dan cukup handal dalam
mengurus proyek tetapi disini juga ada konsultan yang nakal dan merugikan owner yang telah
mempercayainya dan membayarnya dengan cara menitip atau meminta fee kepada kontraktor
yang akan ditunjuk atau yang menang dalam proses tender. Banyak cara dalam mengelabuhi
owner diantaranya dengan meminta kontraktor menaikkan harga dari semestinya dan ada juga
yang mempermainkan atau menitip volume pekerjaan sehingga kelihatan harga satuannya menjadi
normal.
Disini perlunya owner berhati-hati sehingga tidak masuk dalam permainan yang merugikan diri
sendiri. Yang perlu dilakukan owner adalah tidak mempercayakan proyeknya kepada siapapun
100%. Owner tetap harus waspada terhadap pembengkakan proyek. Bila perlu owner secara diam
diam juga mempersiapkan QS independen yang bisa diminta untuk mengaudit proses yang
dilakukan oleh orang yang dipercayainya.
Pemilihan Architect
architectSetelah owner memilih konsultan managemen selanjutnya adalah giliran konsultan
managenen yang harus bekerja dan owner tinggal memantau perkembangan yang terjadi dan
mengkonsultasikan keinginan owner dalam pembangunan proyek yang akan dibangunya sehingga
konsultan dapat merekomendasikan architect seperti apa yang harus dipilihnya. Dalam hal ini ada
banyak tipe architect dalam desain bangunan ada yang cenderung karakter bangunanya ke nuansa
daerah setempat, adapula yang menggabungkan karakter bangunan lokal dengan budaya modern
dan ada juga yang murni berkarakter modern. Disini perlunya keinginan owner diterjemahkan
oleh konsultan managemen sehingga menghasilkan karakter bangunan yang diinginkan oleh
owner. Pemilihan architect yang tepat merupakan salah satu alat kelengkapan yang sangat
menentukan besaran nilai proyek yang akan dibangun. Dalam pemilihan architectr, owner bisa
memilih sendiri atau dipilihkan oleh konsultan managemen. Kalau owner memilih sendiri maka
owner harus meminta architech dan konsultan management untuk selalu berkoordinasi dan owner
harus memastikan secara garis organisasi posisi architect dibawah konsultan managenent sehingga
tidak terjadi dua kepala dalam struktur proyek nantinya. Ada sebuah kejadian dimana architect
tidak mau dibawah konsultan managemen yang merepotkan owner sendiri karena setiap pemikiran
yang ingin dituangkan dalam gambar harus menginformasikannya kepada dua badan yang berbeda
dan owner akan kembali repot dibuatnya. Sebaiknya owner tidak disibukkan lagi dengan urusan
yang sudah tidak semestinya ditangani sendiri karena sudah membayar konsultan managenent
yang bertanggung jawab penuh terhadap proses pembangunan sampai selesai.
Dalam setiap koordinasi yang dilakukan atau menerima ide-ide dari owner harus selalu dibuatkan
berita acara sehingga semua hasil kesepakatan-kesepakatan saat itu termonitor dan tercatat
sehingga apabila suatu saat ada kejadian yang tidak diinginkan kita tahu siapa yang harus
memperbakinya dan bertanggung jawab. Setiap pembuatan berita acara selalu di kirimkan ke
masing-masing pihak dalam pembicaraan terkait dan owner.
Architect akan menuangkan ide-ide atau keinginan owner dalam sebuah gambar sehingga sebelum
bangunan jadi pun owner sudah dapat melihat tampilan bangunan yang akan dibangunnya.
Pemilihan Konsultan Structure.
images (6)Dalam proses selanjutnya setelah gambar architect jadi atau setengah jadi konsultan
managenent sudah mulai berpikir tentang desain structurnya atau desain kekuatan bangunan
sehingga nantinya bangunan tidak mengalami masalah ketika ada kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan seperti gempa bumi dll. Dalam pemilihan konsultan structure ada beberapa yang perlu
diperhatikan untuk menunjang kalancaran dan mempercepat proses implementasi gambar yang
dikehendaki.
Sebaiknya dipilih konsultan struktur yang sudah biasa bekerja sama dengan architect sehingga
dalam hal komunikasi sudah tidak bermasalah. Hal ini akan sangat membantu dalam realisasi
implementasi proses gambar tersebut. Owner juga perlu dilibatkan dalam pemilihan konsultan
structure ini terutama masalah fee yang diminta konsultan structure dan kewajiban konsultan
untuk menjelaskan atau memberi alternatif – alternatif yang lain apa bila owner menghendaki
adanya pembanding yang mungkin lebih efektif dan efisien.
Dalam konsultasi atau pembahasan gambar antara konsultan structure dengan architect selalu di
dampingi oleh konsultan management sehingga semua kesepakatan selalu termonitor dan tercatat
dan ini sangat penting untuk kebaikan owner. Meskipun owner tidak terlibat dalam rapat
koordinasi tetapi tetap tau perkembangan proyeknya.
Pemilihan Konsultan MEP
multiple-disciplinesApabila gambar architect telah mendekati rampung, konsultan managemen
sudah mulai mempersiapkan konsultan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Konsultan
MEP juga sangat menentukan besaran nilai proyek karena banyak sekali barang yang akan
digunakan dengan beraneka ragam spesifikasi yang tersedia.
Sebaiknya dipilih juga konsultan MEP yang sudah biasa bekerjasama dengan architect dan
konsultan managenent untuk memperlancar proses gambar selesai. Disini, konsultan management
juga intens berkomunikasi dengan owner dan konsultan MEP untuk menentukan spesifikasi yang
akan dipergunakan di proyek. Konsultan MEP selalu memberi masukan dan saran ke konsultan
managemen dalam hal penentuan spesifikasi karena ini sangat menentukan nilai proyek jangan
sampai owner menginginkan spesifikasi yang menengah tetapi konsultan MEP memasukkan
spesifikasi yang tinggi sehingga nantinya nilai proyek menjadi tinggi dan tidak sesuai harapan dari
pihak owner.
Ada beberapa kejadian dimana owner merasa dibohongi karena nilai proyek dianggap tinggi dari
perkiraanya padahal disini tidak ada kebohongan dari siapapun hanya kurangnya komunikasi
sehingga konsultan MEP tidak mengadopsi atau menuangkan keinginan owner dalam gambar dan
spesifikasi. Sebelum gambar MEP jadi, sepatutnya konsultan MEP mempresentasikan atau
menjelaskan ke konsultan managemen dan owner tentang desain dan spesifikasi dan memberi
penjelasan tentang spesifikasi yang dipergunakan dan selalu memberikan alternati-alternatif
kepada owner jika owner menghendaki nilai proyeknya lebih kecil lagi.
Setiap koordinasi yang dilakukan konsultan MEP dengan konsultan yang lain dan owner
sepatutnya juga didampingi konsultan management sebagai pengelola proyek sehingga semua
kesepakatan dapat dimonitor dan dicatat sebagai dokumen proyek yang sangat diperlukan agar
owner selalu dapat memantau perkembangan proyeknya sudah sampai tahap mana.
Pemilihan konsultan interior dan konsultant lanscape.
express-scriptsSelain memilih konsultan MEP juga memilih konsultan interior dan lanscape secara
bersamaan. Konsultan interior dan konsultan lanscape bisa dipilih terpisah atau diserahkan semua
ke architect karena secara basic ilmu architect juga bisa mendesain interior dan lanscape.
Disini yang perlu diperhatikan adalah interior sangat kental dengan selera owner maka konsultan
yang bertanggung jawab harus bisa mengadopsi dan menuangkan keinginan dan hasrat owner
kedalam sebuah gambar yang dapat dilihat dan dipahami oleh owner sehingga menghindari
banyak perubahan dalam pembangunan proyek yang dapat melambungkan nilai proyek.
Pengurusan Ijin.
Setelah Gambar architech dan gambar MEP mendekati rampung konsultan management harus
mulai mempersiapkan ijin-ijin yang diperlukan dalam pembangunan proyek yang dikehendaki
owner sehingga dibelakang hari proyek tidak mengalami masalah-masalah yang diakibatkan tidak
terurusnya ijin-ijin yang diperlukan.
Dalam pengurusan ijin-ijin bisa menunjuk orang atau badan uasaha yang melayani pengurusan
ijin-ijin pembangunan sehingga dalam proses perijinanya tidak mengalami kendala karena sudah
diurus oleh orang atau badan usaha yang sudah profesional di bidangnya.
Memulai Tender
Sesudah melewati proses desain dan perijinan maka akan masuk dalam proses yang sangat
menentukan besaran nilai proyek dan terujinya mental-mental pelaku proyek dan yang menangani
atau pengelola proyek. Dalam proses tender ini banyak kemungkinan dan banyak intrik-intrik
terjadi dan berkeliarnya setan-setan yang mempengaruhi manusia untuk berbuat curang.
Peserta tender akan menggunakan segala daya upaya untuk memenangkan tender yang
dilaksanakan. Ada sebagian kontraktor yang menggunakan cara-cara kotor dengan mengimingimingi konsultan menagement selaku panitia tender dengan banyak cara diantaranya dengan
menjanjikan sejumlah uang atau persentase dari nilai proyek dan ada banyak lagi cara-cara kotor
yang lainya. Ada juga yang sebaliknya pihak panitia tender yang mematok atau meminta
persentase siapapun yang menang nantinya. Disini yang akan menjadi korban adalah owner
sendiri karena harus mengeluarkan anggaran proyek yang tidak semestinya.
Disini mental-mental pelaku tender diuji. Apabila salah satu saja dari peserta atau panitia tender
memiliki pandangan benar dan prilaku lurus serta selalu menjaga kepercayaan yang telah
diberikan maka kecurangan tidak akan terjadi. Disinilah perlunya owner memilih konsultan
management yang baik dan bermental lurus seperti yang telah di sampaikan di depan.
Dalam proses ini owner harus cukup hati-hati dan selalu mengikuti setiap proses yang dilakukan
oleh panitia tender. Apabila ada kecurangan akan terdeteksi lebih awal dan akan terlihat janggal
dalam prosesnya serta mengurangi resiko melambungnya nilai proyek.
Step-step Proses Tender
Proses pertama dalam tahapan ini panitia tender akan mengundang secara resmi sejumlah
kontraktor sebagai peserta tender. Dalam undangan akan tercantum kapan, dimana dan waktu akan
dilakukan pengambilan dokumen tender dan penjelasan tentang proyek yang ditenderkan.
Proses ke dua adalah pada waktu yang telah ditentukan, panitia tender akan menjelaskan semua
tentang proyek yang ditenderkan mulai siapa pemilik proyek, konsultan-konsultan yang terlibat,
apa yang ditawarkan dan apa yang tidak ditawarkan, dokumen dokumen kelengkapan tender serta
penjelasan desain dari masing-masing konsultan secara singkat. Disini juga dihimbau apabila ada
pertanyaan tentang gambar harus di tanyakan kemana dan bagaimana proses tanya jawabnya dan
juga waktu pengumpulan penawaranya.
Proses ke tiga adalah pengumpulan penawaran dari masing-masing kontraktor. Dalam proses ini
nilai dari penawaran kontraktor bisa dilakukan tertutup atau terbuka. Apabila dilakukan tertutup
cukup diketahui oleh panitia tender dan owner saja. Namun, apabila dilakukan secara terbuka
maka semua kontraktor akan diumumkan di depan peserta tender sehingga semua kontraktor akan
mengetahuinya.
Proses ke empat adalah mengundang kembali kontraktor yang memenuhi persyaratan yang di
inginkan panitia dan owner untuk menerima penjelasan dan manyamakan persepsi tentang
penawaran sehingga masing-masing kontraktor sudah memiliki persepsi yang sama dalam
penawarannya.
Proses ke lima adalah setelah penawaran masuk kembali akan dilakukan negosiasi. Di tahap inilah
yang akan menentukan besaran nilai proyek. Dalam proses ini sebaiknya owner hadir atau
melakukan sendiri negosiasinya.
Proses ke enam adalah penentuan kontraktor pemenang. Dalam penentuan kontraktor sebaiknya
tidak selalu memilih yang paling murah tetapi harus juga diperhatikan nilai raport kontraktornya
seperti keadaan keuangan, hasil proyek yang telah selesai dikerjakan, hasil proyek yang masih
tahap konstruksi, personil dan trekrecord dari masing-masing kontraktor karena ini akan sangat
mempengaruhi hasil dari proyek kita.
Proses ke tujuh adalah menyebar pengumuman kembali kepada semua kontraktor yang pernah kita
undang. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga profesionalisme dari panitia tender dan tetap
menjaga hubungan dengan kontraktor sehingga apabila dikemudian hari panitia ternder
mengadakan tender kembali mereka semua akan mau terlibat kembali.
Apabila owner tidak mau melewati proses tender ini bisa saja dilakukan dengan beberapa alasan
seperti owner mau kelola sendiri atau menunjuk langsung kontraktor langganan atau keluarga
dengan harapan mendapat harga lebih murah. Disini kami ingin berbagi dan memberi masukan
dan perbandingan antara proyek yang kita kelola sendiri dengan proyek yang kita tenderkan antara
lain:
Proyek Ditenderkan
Dalam pengawasan pihak konsultan dan owner lebih gampang karena tinggal berkoordinasi
dengan kontraktor. Pihak pengelola dan owner lebih cenderung memiliki sedikit staff sehingga
mengurangi pengeluaran.
Bisa menghasilkan kwalitas bangunan yang diinginkan semaksimal mungkin.
Bisa mencapai target waktu yang diinginkan.
Owner harus membayar fee atau keuntungan bagi kontraktor.
Proyek Dikelola sendiri
Owner tidak perlu mengeluarkan fee atau keuntungan bagi kontraktor.
Dalam pengawasan proyek pihak pengelola dan owner cenderung lebih repot karena harus
berkoordinasi dengan staff sendiri.
Cenderung merekrut banyak staff untuk membantu kegiatan proyek.
Cenderung lebih sulit untuk mencapai target waktu penyelesaian proyek.
Cenderung sulit mendapatkan material atau equipment yang murah dan mendapatkan discout yang
tinggi karena kita belum memiliki hubungan baik dengan banyak supplayer.
Penjelasan diatas hanyalah sedikit gambaran sebagai perbandingan tetapi masih banyak lagi
perbedaan atau perbandingan yang memiliki kekurangan dan kelebihan lainnya. Sesuai
pengalaman kami, proyek yang dikelola sendiri belum tentu akan selalu lebih murah ketimbang
kalau mamakai jasa kontraktor.
Proses konstruksi bangunan
Dalam tahap ini harus sudah dapat dipastikan gambar-gambar dari semua konsultan sudah selesai
dan sudah ada singkronisasi dari gambar architect, structure, mep, serta interior dan lanscape.
Singkronisasi gambar sangat penting supaya dalam proses konstruksi tidak mendapatkan
halangan-halangan yang berarti dan yang paling penting tidak menimbulkan biaya lagi yang
diakibatkan adanya perubahan-perubahan pekerjaan yang disebabkan dari tidak singkronnya
antara masing-masing gambar.
Tahap pertama yang harus dilakukan pengelola proyek adalah menyepakati kembali spesifikasi
material yang akan digunakan di proyek tersebut yang biasa disebut aproval material. Hal ini
harus dilakukan untuk menghindari pemakaian material atau barang yang tidak sesuai dengan
standard mutu yang telah disepakati dan ada bukti tertulis serta sebagai media kontrol bagi owner
proyek.
Tahap kedua adalah menyepakati gambar yang akan dikerjakan oleh pihak pelaksana proyek
dengan pengajuan shop drawing yang lebih detail dan disesuaikan kembali dengan keadaan
lapangan dari gambar yang dibuat oleh masing-masing konsultan. Hal ini tidak boleh dilewatkan
untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang yang dapat merugikan dalam bentuk materi atau
waktu kerja yang terhambat dari pihak pelaksana proyek atau pihak owner. Disini pentingnya
peran engineer dari pihak pelaksana dan pengelola proyek untuk memahami keadaan lapangan dan
penerapan gambar dari masing-masing konsultan perencana proyek sehingga apabila adan
masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan cermat dan tepat. Hal ini terus dilakukan sampai
proyek selesai dan dapat diterima oleh pihak owner atau pemilik.
Tahap ketiga adalah dari gambar-gambar yang telah disetujui dalam bentuk shop drawing pihak
pelaksana proyek sedianya mengajukan ijin kerja. Hal ini bermanfaat sebagai media pengawasan
dan kontrol dimana pekerjaan akan dimulai dan kondisi lapangan yang akan dibangun apakah
sudah siap atau belum. Selain itu juga sebagai media koordinasi antara pekerjaan yang bisa saling
bersinggungan seperti pekerjaan civil, architect dengan pekerjaan MEP untuk menghindari saling
merusak pekerjaan yang dapat mengurangi mutu dan kwalitas bangunan yang diinginkan. Apabila
sudah ada satu pemahaman atau persetujuan dari masing-masing pekerjaan yang terkait dan
dipastikan pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak mengakibatkan perusakan dibelakang hari
maka ini baru dapat disetujui oleh pihak pengelola proyek sebaga perpanjangan tangan owner. Hal
ini terus dilakukan sampai proyek selesai dan tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan oleh
pihak pelaksana proyek.
Tahap ke empat adalah setelah ijin kerja disetujui maka pihak pelaksana proyek seyogyanya
secepat mungkin melaksanakan pekerjaan dilapangan untuk mengejar waktu atau schedule yang
telah disepakati bersama-sama pihak pengelola proyek.Di tahap ini pihak pengelola proyek harus
terus mengawasi dan berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek supaya apa yang dilaksanakan
dilapangan tidak melenceng dari apa yang telah disepakati bersama-sama. Disini pentingnya
mental-mental yang jujur, lurus dan profesional kerja sehingga apa yang telah disepakati baik
dalam gambar, spesifikasi barang dan material, serta teknik kerja dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan dan tidak mencari keuntungan yang dapat merugikan orang lain atau perusahaan.
Tahap ke lima adalah dari setiap item-item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan terutama
pekerjaan MEP harus dilakukan pengetesan dan pengecekan supaya pada saat pengoperasiannya
tidak ada permasalahan lagi.Hal ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan untuk menghindari
terjadinya kejadian yang tidak diinginkan bersama-sama seperti kebakaran,sistem tidak berpungsi
dan pengerusakan pekerjaan lain yang telah selesai dikerjakan yang ujung-ujungnya tidak
menghasilkan kwalitas dan mutu yang baik serta schedule pekerjaan yang telah disepakati bisa
tidak tercapai.
Tahap ke enam adalah setelah semua proses konstruksi bangunan rampung dan fasilitas bangunan
telah berfungsi baik maka kemudian pekerjaan di serah terimakan kepada pihak pengelola dan
owner sebagai bukti bahwa tugas pelaksana proyek telah selesai dikerjakan dan juga sudah sesuai
dengan semua kesepakatan yang telah disepakati bersama-sama dalam awal proyek maupun dalam
perjalanan konstruksi sampai bangunan di serah terimakan.
Tahap ke tujuh adalah apabila pengoperasian bangunan ditunjuk sebuah badan usaha atau lembaga
untuk mengelola kelanjutannya maka dalam tahap ini pihak owner yang menyerahkan bangunan
beserta isinya untuk dikelola dan kembangkan sesuai fungsi dan keinginan pemilik supaya apa
yang dicita-citakan pihak pemilik dapat tercapai dengan semaksimal mungkin.
Semua proses atau metode yang disampaikan diatas masih belum terperinci atau detail karena
dalam proses pembangunan proyek banyak sekali akan timbul permasalahan mulai dari yang kecil
sampai yang besar. Akan tetapi apa yang kami sampaikan bisa dipakai acuan untuk melangkah
lebih baik.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membagi pengalaman dan mengedukasi masyarakat
yang membutuhkanya sehingga dari orang yang belum tahu manjadi tahu. Yang tadinya kurang
paham menjadi lebih paham. Yang sebelumnya sudah tahu menjadi lebih jelas.
Artikel ini merupakan pengalaman yang diperoleh penulis dari banyak proyek yang telah
dikerjakan dan banyak posisi diproyek telah dilakoninya mulai dari menjadi pembantu tukang
(helper), menjadi tukang, menjadi pelaksana proyek (supervisor), manager proyek (site manager),
tukang hitung proyek (estimator), tukang gambar (engineer) dan posisi di wakil owner (konsultan
management). Proyek yang pernah di kerjakan atau ditangani mulai dari rumah tinggal sampai
hotel berbintang. Penulis merasa sangat berterimakasih kepada tiga perusahaan yang telah
memberi kesempatan untuk berkembang ke arah lebih baik dan lebih maju terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan. Di perusahaan yang pertama sekali menampung adalah kontraktor MEP,
penulis mulai belajar banyak hal dari yang belum diketahui sampai mematangkan kembali apa
yang telah diketahui dan disini juga mulai belajar menghitung proyek dan membuat desain
terutama untuk pekerjaan MEP. Di perusahaan ke dua yang merupakan perusahaan konsultan
managenent proyek penulis belajar banyak tentang ilmu negosiasi proyek dan bagaimana
mengelola proyek yang benar. Disini juga penulis mulai belajar tentang ilmu civil dan architect
karena harus mengawasi MEP dan civil juga. Di perusahaan ke tiga yang merupakan kontraktor
MEP penulis diberi kesempatan untuk mengembangkan dan memantapkan semua pengetahuan
yang telah di dapat dari dua perusahaan sebelumnya karena disini diberi keleluasaan sepenuhnya
dan selalu dipercaya untuk melakukan semua pekerjaan mulai dari menghitung tender, ikut dalam
proses negosiasi, mengelola proyek dilapangan menjadi site manager, engineer dan posisi yang
lain.
Demikianlah penjelasan tentang dunia proyek. Semoga apa yang penulis bagikan ini dapat
memberi manfaat kepada masyarakat luas.