PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITA

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS
Dedi Supiyadi1, Zahra Ramdhonah2, Merry Fithriani3
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : supiyadi@student.upi.edu ; zahraramdhonah@student.upi.edu
merry@student.upi.edu

Abstract
This study aims to determine the effect of capital structure on profitability. The method used in this
study is the study of literature, namely research that examines critically the knowledge, ideas or
findings and provide theoretical and methodological contribution to the object of study. The object of
the analysis in this study is the international journals on capital structure and profitability as well as
the relevant literature. Finally, the finding of this study shows that capital structure is significant
positive effect on profitability

Keywords : Capital Structure, Profitability

I. Pendahuluan
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan
profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan dalam memperoleh laba yang
diukur menggunakan presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana

perusahaan mampu menghasilkan keuntungan (Darminto, Rosyadah, & Suhadak,
2013). Menurut (Sartono, 2005) terdapat beberapa rasio profitabilitas untuk
mengukur seberapa besar efektivitas manajemen mengelola assets dan equity untuk
menghasilkan laba, yaitu Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Margin Laba
Bersih (Net Profit Margin), Return on Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), dan Earning Power.
Perusahaan tentunya ingin menghasilkan keuntungan yang maksimal dalam
dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, dimana perubahan teknologi
informasi berkembang sangat cepat mendorong perusahaan untuk beradaptasi serta
mengantisipasi perubahan tersebut. Untuk memperoleh keuntungan, maka
perusahaan membutuhkan dana yang dapat digunakan untuk investasi atau untuk
menjalankan usahanya. Kebutuhan dana tersebut dapat berasal dari sumber internal
perusahaan atau sumber eksternal perusahaan. Sumber internal adalah sumber dana
1

yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu misalnya modal sendiri yang
telah dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan sumber eksternal adalah sumber dana
yang diperoleh dari luar perusahaan, bukan milik perusahaan, yaitu misalnya
hutang baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Keputusan
dana mana yang akan digunakan memainkan peranan penting terhadap kinerja

perusahaan serta berpengaruh terhadap semua aspek aktivitas perusahaan.
Setiap perusahaan akan memiliki struktur modal yang berbeda-beda.
Struktur modal adalah jumlah total hutang dan total asset yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dan sangat penting dalam menentukan operasionalisasi perusahaan
(Shubita & Alswalhah, 2012). Perusahaan dapat menentukan komposisi struktur
modal yang akan diputuskan, apakah menggunakan hutang dengan proporsi lebih
besar atau menggunakan harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan total
hutang. Pilihan terbaik bagi perusahaan adalah menggunakan kombinasi antara
hutang dan kekayaan (Muhamad Fawzi, dkk; meysam rahimin), akan tetapi setiap
perusahaan mempunyai kebijakan tersendiri, pilihan mana yang terbaik dan
mengguntungkan bagi perusahaan.
Jika kebijakan struktur modal yang diambil perusahaan mengunakan
kebijakan hutang jangka panjang maka akan menurunkan tingkat profitabilitas
(Shubita, FM; Rahimian ,Meysam), akan tetapi jika

kebijakan pendanaan

menggunaan hutang jangka pendek maka akan meningkatkan profitabilitas (Abor,
2005). Untuk mengukur struktur modal yang berkaitan dengan pendanaan yang
berasal dari sumber internal perusahaan dan sumber eksternal (hutang) perusahaan,

maka struktur modal dapat diukur dengan rasio leverage, yaitu Debt Ratio (DR) yaitu
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva perusahaan dan Debt to Equity
Ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang (jangka panjang dan jangka
pendek) dan modal perusahaan.
Tujuan utama penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara struktur modal dan profitabilitas melalui studi literatur yang relevan, yaitu
dengan mengkaji dan membandingkan hasil penelitian dari enam belas jurnal ilmiah
yang telah terakreditasi secara internasional yang meneliti juga mengenai hubungan
antara struktur modal dan profitabilitas, yang pada akhirnya akan melahirkan

hipotesis yang kemudian dapat diuji secara empirik pada penelitian selanjutnya.
Penelitian antara jurnal yang satu dengan yang lainnya tentunya akan menunjukkan
perbedaan, baik dari perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitiannya,
banyaknya sampel yang digunakan untuk penelitian, metode penelitian yang
digunakannya, serta hasil dari penelitiannya.
Hasil penelitian dewasa ini menunjukan gap yang sangat signifikan, di satu
sisi kebijakan struktur modal meningkatkan profitabilitas (berpengaruh positif) akan
tetapi hasil penelitian lain menemukan bahwa kebijakan struktur modal justru
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, gap ini menarik penulis untuk
mengetahui dimana letak perbedaannya dan berusaha untuk menarik sebuah

hypothesis.
II. Kajian Pustaka
Struktur Modal
Menurut (Weston & Copelan, 2010) struktur modal sebagai pembiayaan
permanent yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa,
modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan bila perusahaan
memiliki saham preferen maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal
pemegang saham. Selanjutnya (Keown, Martin, Petty, & Scott, 2005) menyatakan
bahwa struktur modal adalah bauran sumber-sumber dana jangka panjang yang
digunakan perusahaan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
struktur modal adalah bauran sumber pendanaan yang bersumber dari hutang,
saham biasa, dan saham preferen yang digunakan perusahaan. Struktur modal
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: tingkat bunga, stabilitas
pendapatan, susunan dari aktiva, kadar resiko aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya perusahaan,
(Irawati, 2006).
Banyak teori keuangan menjelaskan model struktur modal yang paling ideal,
akan tetapi penelitian mengenai keuangan belum menemukan model struktur
keuangan yang optimal. Beberapa teori struktur modal yang dijadikan acuan oleh


para akademisi maupun praktisi bisnis adalah static trade theory, agency cost theory,
pecking order theory, Modigliani-Miller theory dan free cash flow theory.
Static trade-off theory (Myers, 2001) mengatakan bahwa the firm will borrow up
to the point where the marginal value of tax shields on additional debt is just offset by the
increase in the present value of possible costs of financial distress. Perusahaan mencari
tingkat utang yang menyeimbangkan keuntungan pajak dari utang tambahan
terhadap biaya kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. . Titik optimal tingkat
utang dapat terjadi karena adanya pajak sebagai faktor yang mendorong perusahaan
meningkatkan utangnya dan biaya kebangkrutan yang mendorong perusahaan
untuk membatasi tingkat utangnya, (Boutilda & Gandakusuma, 2014). Menurut teori
ini, perusahaan lebih mengutamakan pendanaan dari luar atau eksternal daripada
menggunakan pendanaan dari dalam atau internal. Menurut Static trade-off theory,
manfaat lain dari pembiayaan utang adalah untuk mengontrol perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajer perusahaan memiliki
insentif untuk menyalahgunakan arus kas bebas pada penghasilan tambahan dan
keputusan investasi yang tidak efisien. Biaya yang berkaitan dengan penerbitan
utang adalah biaya kesulitan keuangan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
pada waktu konflik antara pemegang saham dan debitur (Negasa, 2016).
Agency cost theory, menyatakan biaya keagenan timbul dari pemisahaan

kepemilikan dan pengendalian serta adanya konflik kepentingan antara manager
dan pemegang saham. Salah satu permasalahan terbesar timbulnya konflik adalah
free cash flow, (Negasa, 2016). Jensen 1976 (dalam Negasa 2016) mendefinisikan utang
sebagai alat disiplin untuk memastikan bahwa manajer memberikan preferensi
untuk penciptaan kekayaan bagi pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki arus kas yang tinggi dan profitabilitas, peningkatan utang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengurangi ruang lingkup bagi manajer sampai
sumber daya perusahaan tidak menjadi sia-sia akibat tujuan masing-masing
manajer. Konflik kepentingan terjadi akibat pemilik merangkap sebagai pengelola
perusahaan, konflik ini memiliki konsekuensi seperti kenaikan suku bunga oleh
kreditur, penambahan biaya pengawasan dan penurunan investasi. Jadi, konflik ini
menunjukkan bahwa leverage yang tinggi menyebabkan kinerja yang buruk.

Pecking order theory, teori ini menyatakan bahwa perusahaan memiliki hirarki
yang sempurna untuk keputusan pembiayaan. Pilihan terbaik adalah dengan
menggunakan dana internal yang berasal laba ditahan, kemudian mengeluarkan
surat utang jika sumber dana internal tidak mencukupi untuk membiayai
perusahaan dan mengeluarkan ekuitas adalah pilihan terakhir dari pembiayaan
perusahaan. Menurut (Myers, 1984) firms must use external funds and the first choice is
to use the financing sources such as debt, convertible securities, preferred stock, and common

stock. Perusahaan harus menggunakan dana eksternal dan pilihan terbaik pertama
adalah dengan menggunakan sumber-sumber pembiayaan seperti utang, obligasi
konversi, saham preferen, dan saham biasa. Terdapat empat point utama teori
Pecking order theory yaitu: (1) Perusahaan mengambil kebijakan dividen untuk
memanfaatkan peluang investasi; (2) Perusahaan lebih suka menggunakan dana
internal terlebih dahulu dalam membiyayai investasi, kemudian menggunakan
sumber dana eksternal (eksternal financing); (3) Ketika dibutuhkan pendanaan
eksternal, pilihan pertama perusahaan adalah menerbitkan sequritas utang,
kemudian baru menerbitkan equitas dan (4) Ketika dibutuhkan dana yang lebih
besar untuk mendanai proyek yang memiliki nila sekarang yang positif urutan
financing pecking order akan diikuti, artinya yang lebih disukai adalah utang yang
lebih berisiko, diikuti dengan equitas konvertibel, lalu equitas preferen dan saham
biasa sebagai pilihan terakhir, (Keown et al., 2005). Teori ini berangkat dari
Asymmetric information yang berakar pada teori pecking order, yang menyatakan
bahwa manajer perusahaan tahu lebih banyak tentang kondisi keuangan perusahaan
dan peluang pertumbuhan di masa depan daripada para investor. Penggunaan dana
internal mencegah manajer dari keharusan untuk membuat public disclosures tentang
peluang investasi perusahaan dan potensi pendapatan untuk direalisasikan dalam
investasi. Kesimpulan penting teori ini adalah tidak adanya target rasio pengungkit
yag didefinisikan secara jelas, hal ini karena rasio pengungkit (total hutang terhadap

total asset) hanya mereplesikan kebutuhan pendanaan eksternal kumulatif
perusahaan dari waktu ke waktu.
Modigliani-Miller theory, Teori struktur modal modern yang dimulai pada
tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (selanjutnya MM)

menerbitkan Artikel keuangan yang paling berpengaruh yang pernah ditulis,
(Ehrhardt & Brigham, 2011). Studi MM itu didasarkan pada beberapa asumsi yang
kuat, yang meliputi:
1. Tidak ada biaya broker.
2. Tidak ada pajak.
3. Tidak ada biaya kebangkrutan.
4. Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama seperti perusahaanperusahaan.
5. Semua investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang
masa depan perusahaan peluang investasi.
6. EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan utang.
Modigliani-Miller theory berpendapat bahwa risiko total bagi seluruh
pemegang saham tidak berubah walaupun struktur modal perusahaan mengalami
perubahan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pembagian struktur modal
antara hutang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi,
yaitu karena nilai investasi total perusahaan tergantung dari keuntungan dan risiko,

sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun struktur modalnya berubah,
Asumsi yang digunakan adalah, pasar modal sempurna nilai yang diharapkan dari
distribusi probabilitas semuil investor sama perusahaan mempunyai risiko usaha
(business risk) yang sama dan tidak ada pajak, (Ali & Agustin, 2015).
Free cash flow theory, teori ini menyatakan bahwa perusahaan berusaha mempertahan
tingkat utang yang berisiko tinggi, sebab tingkat hutang dengan resiko tinggi akan
meningkatkan nilai perusahaan, meskipun ada ancaman kesulitas keuangan.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan. Menurut Chechet dan Olayiwola (dalam Boutilda & Gandakusuma,
2014) profitabilitas sebuah perusahaan diukur melalui tingkat kenaikan keuntungan
selama beberapa tahun dari hasil kegiatan operasionalnya.
Menurut Mohammadzadeh, et al (dalam Boutilda & Gandakusuma, 2014)
bahwa profitabilitas merupakan faktor yang berpusat pada dua teori struktur modal

yaitu teori trade-off dan teori pecking order. Teori trade off menyatakan bahwa
perusahaan akan menyeimbangkan tingkat utang dari keuntungan pajak dan teori
pecking order menyatakan bahwa perusahaan akan meminjam, bukan menerbitkan
saham ketika arus kas internal tidak cukup untuk mendanai modal kerja. Dengan
demikian jumlah utang akan mencerminkan kebutuhan perusahaan akan dana

eksternal yang kumulatif.
Rasio untuk menilai kemampuan suatu usaha dalam mencari keuntungan
disebut dengan rasio profitabilitas (Kasmir, 2008). Menurut (Kasmir, 2008), tujuan
penggunaan rasio profitabilitas bagi suatu usaha ataupun bagi pihak luar, yaitu
untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu,
untuk menilai posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, untuk menilai
perkembangan laba dari waktu ke waktu, untuk menilai besarnya laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri, untuk mengukur produktivitas seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, untuk
mengukur produktivitas dari seluruh dana yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri, dan tujuan lainnya. Sementara itu manfaat yang diperoleh
dari penggunaan rasio profitabilitas adalah untuk mengetahui besarnya tingkat laba
yang diperoleh dalam satu periode, untuk mengetahui posisi laba tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang, dan untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke
waktu, untuk mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri,
dan untuk mengetahui produktivitas dari seluruh dana yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
Menurut (Sartono, 2005) terdapat beberapa rasio profitabilitas untuk
mengukur seberapa besar efektivitas manajemen mengelola assets dan equity untuk
menghasilkan laba, yaitu :

1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


=




atau

−� � �

=





Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik.

Tetapi perlu

diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh Harga Pokok
Penjualan (HPP). Apabila Harga Pokok Penjualan (HPP) meningkat maka
gross profit margin akan menurun begitu pula sebaliknya.
2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


ℎ=

ℎ�



Apabila gross profit margin selama satu periode tidak berubah sedangkan net
profit margin mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat
relatif lebih besar daripada peningkatan penjualan.
3. Return on Investment (ROI)
Returm on Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA) menunjukkan
kemampuan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.


ℎ�

=

4. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan usaha memperoleh laba yang
tersedia. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang. Apabila
proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.


=



ℎ�

5. Earning Power
Earning Power merupakan tolak ukur kemampuan suatu usaha dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.
Apabila tingkat perputaran aktiva meningkat dan net profit margin tetap
makan earning power juga akan meningkat.


��

=





ℎ�

III. Metodologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur,
yaitu penelitian yang mengkaji secara kritis pengetahuan, gagasan atau temuan serta
memberikan kontribusi teoritis dan metodologis terhadap objek kajian. Studi
literatur dilakukan dengan mencari referensi sumber-sumber tulisan yang relevan
yang sesuai dengan yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Sumber-sumber tulisan yang
dapat dijadikan sebagai bahan studi literature di antaranya adalah buku-buku
teoritis dan jurnal-jurnal ilmiah yang telah terakreditasi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam studi literature pada penelitian ini adalah :
1. Mencari jurnal yang relevan yang telah terakreditasi secara internasional yang
meneliti juga mengenai pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas
sebanyak 16 jurnal.
2. Mengkaji isi dari jurnal-jurnal tersebut diantaranya tujuan penelitiannya,
metodologi penelitiannya, dan hasil penelitiannya.
3. Membandingkan hasil penelitian antara jurnal yang satu dengan jurnal yang
lainnya, karena hasil penelitian dari setiap jurnal akan terdapat perbedaan.
4. Setelah membandingkan hasil penelitian dari setiap jurnal tersebut,
selanjutnya adalah menyimpulkan yang pada akhirnya akan melahirkan
hipotesis yang kemudian dapat diuji secara empirik pada penelitian
selanjutnya.

IV. Hasil dan Pembahasan
Struktur modal memegang peranan krusial bagi setiap organisasi bisnis,
keputusan sangat penting karena untuk memaksimalkan keuntungan bagi para
pemangku kepentingan, dan berdampak terhadap kemampuan organisasi dalam
beradaptasi dengan para pesaing dan lingkungan bisnis. Hasil penelitian dalam
kajian ini disajikan secara lengkap pada Matrik dibawah ini yang mengambarkan

mengenai tujuan penelitian, metode yang digunakan serta hasil penelitian yang
dilakukan di berbagai negara sebagai berikut:
Tabel 1
Matrik Hasil Penelitian
No
1

Jurnal
The effect of capital
structure on
profitability: an
empirical analysis of
listed firms in Ghana
Joshua Abor

2

3

The Relationship
between Capital
Structure and
Profitability of
Companies Listed in
Tehran Stock Exchange
Meysam Rahimian
The Relationship
between Capital
Structure and
Profitability
Dr. Mohammad Fawzi
Shubita

4

The Effect of Capital
Structure on Firms’
Profitability
(Evidenced from
Ethiopian)
Tariku Negasa

5

Capital Structure And
Profitability: The
Macedonian Case
Rametulla Ferati

6

The Relationship

Tujuan

Metodologi

Untuk menginvestigasi
hubungan antara struktur
modal dan proftabilitas,
pada perusahaan yang
terdaftar di Ghana Stok
Ekchange selama periode 5
tahun.

Penelitian ini menggunakan
analisa regresi yang digunakan
sebagai etimasi yang berkaitan
dengan fungsi ROE sebagai
ukuran setruktur modal

Tujuan penulisan artikel
ini adalah untuk
menivestigasi hubungan
anatara struktur modal
dan profitabilitas pada
perusahaan yang terdaftar
di Tehran Stock Exchange.

Metode penelitian yang
digunakan adalah Metode
deskriptif, korelasi

Untuk mengetahui
Prngatuh Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas
pada perusahaan yang
terdaftar di Amman Stock
Exchange Selama Periode 6
tahun

ANALISIS Regresi dan multiple
korelasi

Tujuan studi ini adalah
untuk menginvestigasi
pengaruh struktur modal
terhadap profitabilitas
pada perusahaan sector
swasta di Ethopia
Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui
pengaruh Struktur Modal
Terhadap Profitability
pada Perusahaan di
Macedonia

Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Analisa
regresi Linier

Untuk mengetahui

Metologi yang diigunakan dalam
penelitian ini adalah OLS
(ordinary least square) untuk
mengetimasi fungsi-fungsi yang
berkaitan dengan ROE dengan
indez Hutang jangka panjang dan
hutang jangka pendek terhadap
Owners’Eqity.
Data yang digunakan adalah data

Key Finding
Hasil penelitian menunjukan
hubungan positif antara Hutang
jangka pendek terhadap Total Asset
dan ROE, akan tetapi Hutang Jangka
Panjang mempunyai hubungan
negatif. Sedangkan Total Hutang
terhadap Total Asset dan ROE
mempunyai hubungan positif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa
profitabilitas yang dihasilkan
perusahaan tergantung dari besarnya
debt yang dijadikan sebagai pilihan
utama pembiyaaan perusahaan
dengan kata lain semakin besar utang
akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan. 85% utang adalah utang
jangka pendek (kasus Ghana)
Struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas

Struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (Hasil
penelitian ini mengungkapkan
hubungan signifikan negatif antara
utang dan profitabilitas. Temuan ini
menyiratkan bahwa
peningkatan posisi utang dikaitkan
dengan penurunan profitabilitas;
dengan demikian, semakin tinggi
utang, semakin rendah
profitabilitas perusahaan)
Terdapat hubungan posisif antara
profitability dan total debt ratio yang
menggindikasikan struktur modal

Hasil penelitian menunjukan bawa
terdapat korelasi positif antara Utang
jangka pendek terhadap equity, dan
sebailinya untuk hutag jangka
panjang. Struktur Modal
berpengaruh positif terhadap
Profitavilitas
Hasil dari analisis menunjukkan

No

Jurnal
between Capital
Structure &
Profitability
T. Velnampy & J. Aloy
Niresh

7

Interrelationship
between Capital
Structure and
Profitability with
Special Reference to
Manufacturing
Industry in India

Tujuan

Metodologi

Key Finding

hubungan antara struktur
modal dan profitabilitas
dari sepuluh Bank di Sri
Lanka yang terdaftar di
Colombo Stock Exchange
(CSE) periode tahun 20022009.

sekunder, yaitu menggunakan
data laporan keuangan bank
periode tahun 2002-2009.
Sampel di dalam penelitian ini
adalah sepuluh Bank Sri Lanka
yang terdaftar di Colombo Stock
Exchange (CSE) sektor bank
keuangan dan asuransi.
Analisis data menggunakan
statistik deskriptif dan analisis
korelasi untuk mengetahui
hubungan antar variabel.
Data yang digunakan adalah data
sekunder, didapatkan dari CMIE
(Centre for Monitoring Indian
Economy) Sampel di dalam
penelitian ini adalah 110
Perusahaan Manufaktur yang
dipilih menggunakan teknik
sampling multi-stage. Teknik
Statistik yang digunakan adalah
Pearson’s Coefficient of
Correlation (untuk menganalisis
hubungan antara struktur modal
dan profitabilitas), Analisis
Regresi (untuk menganalisis
unique impact dari struktur
modal pada profitabilitas) sebagai
tambahan untuk statistik
deskriptif diantaranya Mean,
Standard Deviation, dan Ratio.
Data yang digunakan adalah data
keuangan Perusahaan Farmasi di
Iran periode tahun 2001-2010
dengan Sampel 30 Perusahaan
Farmasi Iranian.
Indikator dari Profitabilatas dan
Struktur Modal yang digunakan
adalah Marjin Laba Bersih dan
Debt to Asset Ratio. Variabel
kontrolnya adalah pertumbuhan
penjualan.
Analisis data dengan statistik
deskriptif, koefisien korelasi dan
analisis regresi.
Data yang digunakan adalah data
sekunder, yaitu dikumpulkan dari
berbagai web sites dan laporan
keuangan tahunan periode tahun
2007-2008 sampai 2011-2012 dari
perusahaan automobile industry
yang dijadikan sampel.
Sampel adalah 10 perusahaan
automobile industry yang
terdaftar di berbagai bursa efek di
India dan dipilih dengan teknik
sampling acak, Menggunakan
analisis rasio untuk memastikan
hubungan antara struktur modal
dan profitabilitas.

terdapat hubungan negatif antara
struktur modal dan profitabilitas
kecuali hubungan antara Debt to
Equity (membandingkan jumlah
hutang terhadap ekuitas) dan Return
on Equity (ROE).
Selanjutnya hasil menunjukkan 89%
dari total aset pada sektor Bank di Sri
Lanka diwakili oleh hutang.

Untuk menganalisis sejauh
mana struktur modal
mempengaruhi
profitabilitas pada
perusahaan-perusahaan
Industri Manufaktur di
India yang terdaftar di
Bombay Stock Exchange.

Gurmeet Singh

8

9

The Effect of Capital
Structure on the
Profitability of
Pharmaceutical
Companies The Case
of Iran
Mehdi
Mohammadzadeha,
Farimah Rahimia,
Forough Rahimib,
Seyed Mohammad
Asrabic and Jamshid
Salamzadeha.
Impact of Capital
Structure on
Profitability of Liste
Companies (Evidence
from India)
Dr. Khalid Ashraf
Chisti (Lecturer), Dr.
Khursheed Ali (Asstt.
Professor), Prof. Mouhi-Din Sangmi
(Professor & Head).

Untuk mengkaji hubungan
antara struktur modal dan
profitabilitas dari
Perusahaan Farmasi di
Iran.

Untuk memastikan
dampak dari struktur
modal terhadap
profitabilitas pada
perusahaan automobile
industry di India.

Penelitian membuktikan bahwa
terdapat hubungan kuat antara
variabel Struktur Modal dan variabel
Profitabilitas, Return on Assets
(ROA) dan Return on Capital
Employed (ROCE), dan Struktur
Modal memiliki pengaruh signifikan
pada Profitabilitas, dan peningkatan
penggunaan dana utang di Struktur
Modal cenderung untuk
meminimalkan laba bersih
perusahaan manufaktur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif yang
signifikan antara profitabilitas dan
struktur modal.

Struktur modal memiliki
dampak/pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas.

No

Jurnal

Tujuan

Metodologi

Key Finding

10

The Effect Of Capital
Structure On
Profitability: An
Empirical Analysis Of
Listed Firms In Nigeria

Tujuan Studi ini adalah
mengkaji pengaruh
struktur modal terhadap
profitabilitas perusahaan
yang tercatat di bursa efek
Nigeria.

Metologi yang diigunakan dalam
penelitian ini adalah OLS
(ordinary least square), Fixed
Effect Model (FEM) dan Random
Effect Model (REM)

Tujuan penelitian ini
adalah untuk menyelidiki
hubungan antara structur
modal dan Profitabilitas.
Dengan sample 40Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek
Dhaka (DSE) Selama
Periode 1998-2013
Untuk menguji pengaruh
struktur modal terhadap
profitabilitas pada
perusahaan di Brazil

Metode yang digunakan adalah
ekspalanatory study dengn
FMOLS (fully modified least
square) untuk mengukur
hubungan jangka panjang dan
jangka pendek antara CR dan
variable lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas menyajikan korelasi
positif dengan utang jangka pendek
dan ekuitas dan korelasi terbalik
dengan utang jangka panjang.
Selanjutnya, hasil menunjukkan
hubungan negatif antara rasio total
utang terhadap total aset dan
profitabilitas. Hasilnya menunjukkan
bahwa perusahaan di Nigeria
tergantung pada pendanaan
eksternal. Dalam kasus Nigeria,
proporsi yang tinggi (60%) dari utang
diwakili dalam utang jangka pendek.
Studi ini menunjukkan bahwa
perusahaan harus menerapkan
kebijakan kredit yang efektif dan
efisien, yang akan meningkatkan
tingkat kinerja omset dan
pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukan
hubungan yang kuat antara struktur
modal terhadap profitabilitas, ukuran
perusahaan dan liquiditas.

Metologi yang diigunakan dalam
penelitian ini adalah OLS
(ordinary least square)

Hasil menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian menyajikan korelasi
positif dengan utang jangka pendek
dan ekuitas, dan korelasi terbalik
dengan utang jangka panjang.

Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji
hubungan antara struktur
modal dengan
profitabilitas pada UMKM
non financial di UK selama
periode 1998 - 2008

Studi ini menggunakan model
dinamik untuk mengukur
hubungan struktur modal dan
profitabilitas

Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji
pengaruh struktur modal
terhadap profitabilitas
pada 46 perusahaan
keluarga dan 46
perusahaan non keluarga

Sample adalah perusahaan yang
terdaftar di bursa Malaysia
periode 2009-2011. Untuk
mengukur profitability
menggunan ROE sebagai ukuran,
model penelitian menggunakan
model generate multivariate
sebagai dasar analisa empirik
untuk menguji hipotesis dan
analisis data menggunakan

Dengan menggunakan 2 stage least
square terdapat hubungan negative
antara struktur modal dan
profitabilitas.
Ukuran perusahaan merupakan
factor terpenting dalam menentukan
profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukan
pengaruh signipikan antara struktur
modal dan profitabilitas, rasio total
hutang jangka panjang terhadap total
asset mempunyai hubungan
negative terhadap profitability
artinya UMKM lebih mengutamakan
equity dalam rangka pengendalian.
Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa rasio hutang berpengaruh
negative terhadap profitabilitas,
penelitian menemukan bahwa
perusahaan lebih menungtungkan
jika dibiayai oleh equity lebih besar
dalam kebijakan pembiayaan,
hasilnya menunjukan penambahan
hutang mengakibatkan pemurunan
profitabilitas.

Rafiu Oyesola Salawu,
Obafemi Awolowo
University-Nigeria

11

Capital Structure and
Profitability of
Bangladeshi
Firms : A Causal
Investigation
Zahid Anowar

12

13

14

Capital Structure And
Profitability: The
Brazilian Case
José Marcos Carvalho
de Mesquita1 José
Edson Lara2
Capital Structure and
Profitability : An
Empirical Analysis of
SMEs in the UK

Capital Structure and
Profitability in Family
and Non-Family Firms
: Malaysian evidence

Masdiah Abdul
Hamida, Azizah
Abdullahb, Nur Atiqah
Kamaruzzamanc

No

15

16

Jurnal

The Effect Of Capital
Structure On
Profitability: An
Empirical Analysis Of
Listed Firms In Iraq
Dr. Ayad Shaker
Sultan at.all
Capital Structure And
Profitability: Case of
Islamabad Stock
Exchange
Abdul Raheman,
Bushra Zulfiqar and
Mustafa

Tujuan

Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengujii
pengaruh struktur modal
terhadap profitability pada
perusahaan yang terdaftar
du bursa efek Iraq
Tujuan penelitian ini
adalah untuk menemukan
hubungan antara struktur
modal dan profitabilitas
perusahaan non-financial
pada Islamad Stock
Exchange

Metodologi
Descriptive statistics, MannWhitney U Test, Correlation
matrix, dan Multivariate analysis.
Penelitian ini menggunakan
Metode Statistik menggunakan
OLS (ordinary least square)
sebagai teknik untuk menguji
variable yang di teliti

Penelitian ini menggunakan
pendekatan Quantitative dan
Analisis deskriptif. Analsis
deskriptif menggunakan mean,
standar deviasi, nilai minimum
dan maksimum, sedangkan
Analisa Quantitative
menggunakan analisis korelasi
pearson dan analisi regresi.

Key Finding

Penelitian menunjukan bahwa
struktur modal berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa
struktur modal mempunyai
penngaruh signifikan terhadap
profitabilitas, jika perusahaan ingin
meningkatkan profitabilitas harus
mempertimbangan Financial Mix,
jika tidak akan mengalami
kebangkrutas.

Sumber: diolah oleh peneliti
Table 1, menggambarkan hasil penelitian tentang struktur modal dan
profitabilitas, penelitian dilakukan di berbagai negara di dunia dengan rentang
waktu antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2016, objek penelitian adalah
perusahaaan yang terdaftar di bursa efek di masing-masing negara, perusahaan
yang dianalisis terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang perbangkan,
industry, manufacture , farmasi dan termasuk di dalamnya Small Medium
Enterprise’s (SME’s).
(Abor, 2005) meneliti The effect of capital structure on profitability, hasil
penelitian menunjukan hubungan positif signifikan antara sort term debt terhadap
TA dan ROE, akan tetapi sebaliknya untuk long term debt signifikan negatif terhadap
TA dan ROE. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa Total Debt terhadap TA dan
ROE mempunyai hubungan positif, artinya bahwa profitabilitas yang dihasilkan
tergantung pada besarnya hutang sebagai pilihan utama pembiayaan, semakin besar
debt meningkatkan profitabilitas perusahaan, 85% hutang pada penelitian ini adalah
hutang jangka pendek.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rahimian, 2016) tentang The Relationship between Capital Structure and Profitability of
Companies Listed in Tehran Stock Exchange, bahwa struktur modal berpengaruh

negative terhadap profitabilitas, hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh (Shubita & Alswalhah, 2012) hasil penelitian mengungkapkan
hubungan signifikan negative struktur modal dan profitabilitas, penemuan ini
menyiratkan bahwa peningkatan posisi hutang menurunkan profitabilitas, semakin
tinggi hutang-semakin rendah profitabilitas perusahaan.
(Negasa,

2016)

menginvestigasi

pengaruh

struktur

modal

terhadap

profitabilitas pada perusahaan swasata di ethopia, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear, Negasa menemukan bahwa total debt
ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas, selanjutnya (Ejupi & Ferati, 2010)
melakukan penelitian mengenai Capital Structure And Profitability, metode yang
digunakan dalam penelitian adalak OLS (ordinary least square) untuk mengetimasi
fungsi-fungsi yang berkaitan dengan ROE dengan indek Hutang jangka panjang dan
hutang jangka pendek terhadap Owners’Eqity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengembalian menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan
ekuitas, dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian terhadap Bank dan Asuransi yang
terdaftar di Colombo Stock Exchange – Sri Lanka periode 2002 – 2009, metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode staitsitk
deskriptif dan analisa korelasi untuk menguji hubungan antar variable, Hasil dari
analisis menunjukkan terdapat hubungan negatif antara struktur modal dan
profitabilitas kecuali hubungan antara Debt to Equity (membandingkan jumlah
hutang terhadap ekuitas) dan Return on Equity (ROE), 89% dari total aset pada
sektor Bank di Sri Lanka diwakili oleh hutang. (Velnampy & Niresh, 2012).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Singh, 2013) di
India, Sing menganalisis sejauh mana struktur modal mempengaruhi profitabilitas
pada perusahaan-perusahaan Industri Manufaktur di India yang terdaftar di
Bombay Stock Exchange. Penelitiannya membuktikan bahwa terdapat hubungan
kuat antara variabel Struktur Modal dan variabel Profitabilitas, Return on Assets
(ROA) dan Return on Capital Employed (ROCE), dan Struktur Modal memiliki
pengaruh signifikan pada Profitabilitas, dan peningkatan penggunaan dana utang di

struktur

modal

cenderung

untuk

meminimalkan

laba

bersih

perusahaan

manufaktur.
(Mohammadzadeh, Rahimi, Rahimi, Aarabi, & Salamzadeha, 2013) mengkaji
hubungan antara struktur modal dan profitabilitas pada perusahaan farmasi di Iran,
data yang dijadikan analisis adalah data keuangan tahun 2001 – 2010 dengan sampel
30 perusahaan farmasi, dalam sudi ini net margin profit dan debt to asset ratio sebagai
indicator pengukuran struktur modal dan profitabilitas. Hasil penenlitian
menunjukan hubungan negatif signifikan antara profitabilitas dan struktur modal,
artinya bahwa perusahan farmasi telah menggunakan teori Pecking Order dan
kebijakan penggunaan dana internal yang menentukan profitabilitas perusahaan.
Teori pecking order mengatakan bahwa perusahaan akan meminjam, bukan
menerbitkan saham, ketika arus kas internal tidak cukup untuk mendanai belanja
modal, dengan demikian jumlah utang akan mencerminkan kebutuhan kumulatif
perusahaan untuk dana eksternal.
Penelitian (Mohammadzadeh et al., 2013) bertentangan dengan penelitian
(Chosti, Ali, & Sangmi, 2013), Chosti meneliti dampak struktur modal terhadap
profitabilitas pada 10 perusahaan automobile di India, hasil penelitian menunjukan
bahwa struktur modal memiliki dampak yang signifikan terhadap profitabilitas.
(Salawu & Awolowo, 2009), mengkaji pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas perusahaan yang tercatat di bursa efek Nigeria. Metologi yang
diigunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square), Fixed Effect
Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan
ekuitas dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang. Selanjutnya, hasil
menunjukkan hubungan negatif antara rasio total utang terhadap total aset dan
profitabilitas. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan di Nigeria tergantung
pada pendanaan eksternal, dimana, proporsi yang tinggi (60%) dari utang diwakili
oleh utang jangka pendek. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan harus
menerapkan kebijakan kredit yang efektif dan efisien, yang akan meningkatkan
tingkat kinerja omset dan pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan salawu

mengatakan bahwa hubungan negatif antara rasio total utang terhadap total aset
dan profitabilitas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Abor, 2005)
menunjukan bahwa Total Debt terhadap TA dan ROE mempunyai hubungan
positif.
Di Bangladesh, (Anowar, 2016) menyelidiki hubungan antara structur modal
dan profitabilitas, sample 40-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka (DSE)
Selama Periode 1998-2013. Metode yang digunakan adalah ekspalanatory study
dengn FMOLS (fully modified least square) untuk mengukur hubungan jangka panjang
dan jangka pendek antara struktur modal dan variable lainnya, Hasil penelitian
menunjukan hubungan yang kuat antara struktur modal terhadap profitabilitas,
ukuran perusahaan dan liquiditas. Penelitian yang sama di lakukan di Brazil oleh
(Mesquita & Lara, 2015) hasil menunjukkan bahwa tingkat pengembalian
menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan korelasi
terbalik dengan utang jangka panjang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan sebelumnya oleh (Ejupi & Ferati, 2010) dan (Abor, 2005) bahwa
hutang jangka panjang berpengaruh negative terhadap profitabiltas.
(Abeywardhana, 2015) penelitian ini menguji hubungan antara struktur
modal dengan profitabilitas pada UMKM di UK selama periode 1998 – 2008, studi
ini menggunakan model dinamik untuk mengukur hubungan struktur modal dan
profitabilitas. Dengan menggunakan 2 stage least square terdapat hubungan
negative antara struktur modal dan profitabilitas. Ukuran perusahaan merupakan
factor terpenting dalam menentukan profitabilitas, hasil penelitian menunjukan
pengaruh signifikan antara struktur modal dan profitabilitas, rasio total hutang
jangka panjang terhadap total asset mempunyai hubungan negative terhadap
profitability

artinya

UMKM

lebih

mengutamakan

equity

dalam

rangka

pengendalian
Di Malaysia (Hamid, Abdullah, & Kamaruzzaman, 2015) meneliti Capital
Structure and Profitability in Family and Non-Family Firms, penelitian ini bertujuan
adalah untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada
perusahaan keluarga dan non keluarga, Sample adalah perusahaan yang terdaftar

di bursa Malaysia periode 2009-2011. Untuk mengukur profitability menggunan
ROE sebagai ukuran, model penelitian menggunakan model generate multivariate
sebagai dasar analisa empirik untuk menguji hipotesis dan analisis data
menggunakan Descriptive Statistics, Mann-Whitney U Test, Correlation matrix, dan
Multivariate

analysis.

berpengaruh

negative

Hasil

penelitian

terhadap

menunjukan

profitabilitas,

bahwa

bahwa

rasio

perusahaan

hutang
lebih

menungtungkan jika dibiayai oleh equity lebih besar dalam kebijakan pembiayaan,
penambahan hutang menurunkan profitabilitas.
Penelilitian selanjutnya dilakukan di Iraq (Sultan & Adam, 2015), menguji
pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas, metode Statistik dengan teknik
OLS (ordinary least square) untuk menguji variable yang di teliti, penelitian
menemukan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas,
selanjutnya ditemukan juga bahwa probality dan asset (ukuran perusahaan)
dipengaruhi secara negatif oleh struktur modal, artinya untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan harus meningkatkan asset yang menggambarkan ukuran
perusahaan. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Raheman,
Zulfiqar, & Mustafa, 2007) Penelitian ini menggunakan pendekatan Quantitative dan
Analisis deskriptif. Analsis deskriptif menggunakan mean, standar deviasi, nilai
minimum dan maksimum, sedangkan Analisa Quantitative menggunakan analisis
korelasi pearson dan analisi regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur
modal mempunyai penngaruh signifikan terhadap profitabilitas, jika perusahaan
ingin meningkatkan profitabilitas harus mempertimbangan Financial Mix, jika tidak
akan mengalami kebangkrutan.

V. Kesimpulan
Penelitian ini mengkaji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas,
analisis dilakukan melalui metode literature review terhadap 16 jurnal internasional,
penelitian ini bertujuan untuk menarik sebuah hipotesis untuk memperkaya
perkembangan Ilmu Manajemen Keuangan dan sebagai acuan pengambil kebijakan
untuk praktisi keuangan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 37,5% atau 6 penelitian yang dilakukan
di Theran, Amman, Srilangka, Iran, UK dan Malaysia, struktur modal berpengaruh
negative terhadap profitabilitas, mendeskripsikan bahwa semakin tinggi hutang
menurunkan tingkat profitabilitas. Hasil penelitian juga menemukan bahwa
profitabilitas justru dapat meningkatkan profitabilitas, yang ditunjukan oleh 53,5%
atau 10 penelitian yang dilakukan di Ghana, Ethiopia, Macedonia, India, Nigeria,
Bangladesh, Brazil, Iraq dan Islamabad. Temuan lain dalam penelitian ini adalah
bahwa hutang jangka pendek berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas,
akan tetapi hutang jangka panjang mempunyai pengaruh negative terhadap
profitabilitas.
Setelah mengetahui temuan empiric dari 16 penelitian yang dilakukan di
berbagai perusahaan di berbagai negara maka peneliti menarik sebuah hipotesis
sebagai berikut:
Struktur Modal Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Profitabilita

Daftar Pustaka
Abeywardhana. (2015). Capital Structure and Profitability: An Empirical Analysis of
SMEs in the UK. Journal of Emerging Issues in Economics Finance and Banking (JEIEFB)
An Online International Research Journal, 4(2), 2306–367. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/285596953
Abor, J. (2005). The effect of capital structure on profitability: an empirical analysis of
listed firms in Ghana. The Journal of Risk Finance, 6(5), 438–445.
https://doi.org/10.1108/15265940510633505
Ali, A., & Agustin, S. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Telekomunikasi. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 4(9), 1–11.
Anowar, Z. (2016). Capital Structure and Profitability of Bangladeshi Firms: A Causal
Investigation. Universal Journal of Accounting and Finance, 4(4), 130–135.
https://doi.org/10.13189/ujaf.2016.040403
Boutilda, R., & Gandakusuma, I. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Perusahaan  : Studi Empiris Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, 1–21.
Chosti, K. A., Ali, K., & Sangmi, M. i-D. (2013). Impact of Capital Structure on
Profitability of Listed Companies ( Evidence From India ). The USV Annals of
Economics and Public Administration, 13(1), 183–191.
Darminto, Rosyadah, F., & Suhadak. (2013). Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 3(2).
Retrieved from
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/136/
191
Ehrhardt, M. C., & Brigham, E. F. (2011). Financial Management Theory and Practice (13th
ed.). 5191 Natorp Boulevard Mason, OH 45040 USA: South-Western Cengage
Learning.
Ejupi, E., & Ferati, R. (2010). Capital Structure And Profitability: The Macedonian Case.
European Scientific Journal, 8(7), 51–58. https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2008.07.019
Hamid, M. A., Abdullah, A., & Kamaruzzaman, N. A. (2015). Capital Structure and
19

Profitability in Family and Non-Family Firms: Malaysian Evidence. Procedia
Economics and Finance, 31(15), 44–55. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01130-2
Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan (1st ed.). Bandung: Pustaka.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W., & Scott, D. F. (2005). Manajemen Keuangan: PrinsipPrinsip Dasar dan Aplikasi (9th ed.). Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.
Mesquita, J. M. C. de, & Lara, J. E. (2015). Capital Structure And Profitability: The
Brazilian Case, 1–14. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/265235369_CAPITAL_STRUCTURE_A
ND_PROFITABILITY_THE_BRAZILIAN_CASE
Mohammadzadeh, M., Rahimi, F., Rahimi, F., Aarabi, S. M., & Salamzadeha, J. (2013). The
Effect Of Capital Structure On The Profitabilitas Of Pharmaceutical Companies The
Case Of Iran. Iranian Journal of Pharmaceutical Research, 12(3), 573–577. Retrieved from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3813274/
Myers, S. C. (1984). The Capital Structure Puzzle. The Journal of Finance, 39(3), 574–592.
https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1984.tb03646.x
Myers, S. C. (2001). Capital Structure. Journal of Economic Perspectives, 15(2), 81–102.
https://doi.org/10.1257/jep.15.2.81
Negasa, T. (2016). The Effect of Capital Structure on Firms Profitability (Evidenced from
Ethiopian). Preprints, (July). https://doi.org/10.20944/preprints201607.0013.v1
Raheman, A., Zulfiqar, B., & Mustafa. (2007). Capital Structure And Profitability: Case of
Islamabad Stock Exchange. International Review of Business Research Papers, 3(5), 347–
361.
Rahimian, M. (2016). The Relationship between Capital Structure and Profitability of
Companies Listed in Tehran Stock Exchange. European Online Journal of Natural and
Social Sciences, 5(1), 128–131.
Salawu, R. O., & Awolowo, O. (2009). The Effect Of Capital Structure On Profitability: An
Empirical Analysis Of Listed Firms In Nigeria, 3(2), 121–129.
Sartono, A. (2005). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Shubita, M. F., & Alswalhah, J. M. (2012). The Relationship between Capital Structure and

Profitability. International Journal of Business and Social Science, 3(16), 104–112.
https://doi.org/10.1108/03074350810915851
Singh, G. (2013). Interrelationship between Capital Structure and Profitability with
Special Reference to Manufacturing Industry in India. International Journal of
Management and Social Sciences Research (IJMSSR), 2(8), 55–61.
Sultan, A. S., & Adam, M. H. M. (2015). The Effect Of Capital Structure On Profitability:
An Empirical Analysis Of Listed Firms In Iraq. European Journal of Accounting,
Auditing and Finance Research, 2(2), 61–78. https://doi.org/10.1111/mec.13526
Velnampy, T., & Niresh, J. A. (2012). The Relationship between Capital Structure &
Profitability. Global Journal of Management and Business Research, 12(13), 66–74.
https://doi.org/10.1108/03074350810915851
Weston, J. F., & Copelan, T. E. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.