Modul Manajemen Strategi PERTEMUAN KE 4

Modul Manajemen Strategi

PERTEMUAN KE 4
POKOK BAHASAN : FUNGSI DAN PERAN PEMIMPIN DALAM MANAJEMEN STRATEGIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat menyebutkan tugas pokok kepemimpinan

B. URAIAN MATERI
FUNGSI DAN PERAN PEMIMPIN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
Peranan pemimpin dalam Total Quality Management (TQM) sangat penting dan
Strategis. Peranan pemimpin dalam mencapai tujuan sebuah organisasi sangat menentukan.
Pemimpin kapabel adalah pemimpin yang memiliki kemampuan, kesanggupan, kecakapan
teknis atau profesional sehingga dapat meraih visi dan misi organisasi.
Kepemimpinan adalah proses menggerakkan seseorang atau sekelompok orang
kepada tujuan-tujuan yang umumnya ditempuh dengan cara-cara yang tidak memaksa
(Kotter, 1988: 5).
Dari banyak definisi tentang kepemimpinan dapat diidentifikasi bahwa parameter
kepemimpinan umumnya diarahkan pada gaya dan perilaku pemimpin, sedangkan
orientasinya adalah ketercapaian tujuan/hasil atau efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan
yang efektif dimaknai sebagai kepemimpinan yang mampu menghasilkan gerakan/kegiatan

dalam kerangka kepentingan jangka panjang terbaik dari kelompok (Kotter, 1988: 5).
Kepemimpinan dalam kontek TQM adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan para
manajer dengan penuh tanggung jawab untuk mensukseskan organisasi berdasarkan posisi,
wewenang, kebijakan, alokasi sumber-sumber, dan ambil bagian dalam seleksi pasar. Para
manajer juga bertanggung jawab terhadap para pelanggan, karyawan, guru , siswa, orang tua
siswa (masyarakat) untuk mensukseskan sekolah
Dengan demikian kepemimpinan dalam TQM memerlukan dua keterampilan yaitu :
keterampilan memimpin dan keterampilan mengelola (kepemimpinan dan manajerial). Lebih
lanjut Fandy Tjiptono (2003 :153-154) menjelaskan tentang pemimpin yang baik secara
umum memiliki karakteristik yaitu tanggung jawab yang seimbang, model peranan yang
12
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi

positif, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, memilki pengaruh positif, memiliki
kemampuan untuk meyakinkan orang lain.
Menurut ISO 9001 : 2000 dalam kontek TQM ada 7 tindakan yang harus dilakukan
seorang pemimpin yaitu menciptakan kesatuan tujuan dan memberi arah (kebijakan dan
sasaran), menyediakan sumber daya, menjamin bahwa fokusnya pada pelanggan,

berkomunikasi dan membangkitkan komunikasi di antara mereka secara terbuka,
menciptakan suatu lingkungan yang melibatkan setiap orang dalam mencapai sasaran
organisasi, memberi contoh dan menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan
mutu, meninjau fakta dalam menentukan
Pentingnya sumber daya manusia untuk kesuksesan perusahaan sekarang diakui
secara luas. Mereka yang mengelola perusahaan dalam sumber daya yang penting "harus"
dipertimbangkan oleh para pemimpin sebagai mitra strategis dalam manajemen bisnis.
Terutama dalam terang kompetisi nasional dan internasional yang terus di intensifkan. Saat
ini kekacauan di pasar keuangan tetapi juga para pengambil keputusan di sumber daya
manusia dengan tantangan strategis
Makin besar suatu organisasi makin rumit dan makin penting permasalahannya.
Karena salah satu tanggugjawab dasar manajemen adalah memperoleh, menata, memotivasi
dan mengendalikan sumber daya manusianya untuk mencapai tujuan bisnisnya seefektif
mungkin, maka manajemen harus mengemban tanggungjawab itu meski rumit sekali
permasalahan yang dihad`api.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam agribisnis mempunyai banyak dimensi.
Pertama, hal itu melibatkan keseluruhan fungsi perekrutan, pengangkatan, pelatihan,
pengevaluasian, pengajuan promosi, pengelolaan balas jasa dan tunjangan. Selain menangani
fungsi formal di bidang personalia manajemen juga harus mengembangkan struktur
organisasi dimana tanggungjawab, wewenang dan tanggung gugat harus dirumuskan dengan

jelas. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan bisnis apabila manajer
berupaya memotivasi dan mengendalikan sumber daya manusia untuk memaksimasi
produktivitas.

13
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi

Dalam manajemen sumberdaya manusia (MSDM), pemimpin adalah seseorang yang
melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering disebut “people who do the right thing”.
Sementara manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar atau
disebut “people who do things right”. Dalam konteks MSDM maka seseorang yang
bertanggung jawab dalam hal SDM membutuhkan ketrampilan kepemimpinan dan
manajemen. Dengan kata lain dibutuhkan adanya kepemimpinan dan manajer sebagai suatu
kesatuan dalam organisasi. Dalam hal ini komitmen manajemen dalam melaksanakan MSDM
adalah penting tetapi tidaklah cukup. Jadi dibutuhkan suatu elemen manajemen mutu SDM
yang disebut dengan kepemimpinan mutu yang dibuktikan nyata dalam pelaksanaan program
Kemampuan berpikir strategis merupakan kebutuhan bagi setiap pemimpin masa
depan, tanpa kemampuan itu sangat sulitlah ia menerapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

untuk menggerakkan orang dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena
itu banyak pemimpin menguasai informasi tapi ia tidak mampu memanfaat informasi menjadi
berguna.
Kepemimpinan masa depan sangat ditentukan kemampuannya untuk menggerakkan
kemampuan berpikir dalam kerangka persfektif artinya ia memiliki kemampuan
mengungkapkan situasi dalam gelombang perubahan karena perubahan akan selalu ada
dimana-mana sehingga pemahaman yang mendalam memanfaatkan otak dan hati dalam
mewujudkan antisipasi.
Antisipasi adalah keterampilan baru untuk menggerakkan kemampuan yang terkait
dalam pemikiran analisis strategis dimana ia mampu mengungkapkan segala sesuatu yang
belum terjadi. Inilah keterampilan yang sangat perlu dan penting dalam membicarakan apa
yang kita sebut dengan persfektif. Dengan mengungkapkan persfektif dari hasil analisis
strategis sebagai satu usaha untuk meramalkan sesuatu yang harus dihindari dimasa depan,
maka dengan melaksanakan manaje-men yang benar diharapkan kita mampu untuk
menciptakan peluang-peluang dalam masa ketidak pastian.

14
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi


PERSFEKTIF bila kita uraikan dari huruf menjadi kata ber-makna kita dapat
merumuskan sutu konsep dalam pemahaman bahwa PERSFEKTIF adalah
(P)erencanaan analisis strategi sebagai
(E)sensi merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan
(R)erolakasi terhadap
(S)umber daya sebagai satu
(F)aktor penentu
(E)konomi untuk keberhasilan dengan memanfaatkan
(K)eterampilan dalam
(T)eknologi dan
(I)nformasi sebagai
(F)ondasi dalam mewujudkan keputusan strategik.
Pemahaman kata persfektif yang dirumuskan diatas diharapkan akan menjadi alat
pendorong sikap dan perilaku agar semua rumusan dalam kerangka berpikir ANTISIPATIF
mampu meramalkan keputusan strategik.
Dengan pemanfaatan otak dan hati dalam kerangka kemampuan berpikir antisifatif,
maka dengan menggerakkan kompetensi agar komponen memahami apa yang dapat
mempengaruhi, cara berpikir yang dalam mencari jawaban lebih dari satu arah, lebih
terfokuskan, mampu menggambarkan jalan yang akan ditempuh, maka keseluruhan proses

berpikir itu disebut analisis strategis.
Jadi merumuskan persfektif akan memberikan hasil yang memuaskan bilamana
kompetensi untuk membuat satu analisa strategis dipenuhi sehingga informasi yang tersedia
dapat dimanfaatkan sebagai langkah untuk membuat antisipasi yang lebih terarah, terpadu
dan kompeherensip.

15
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi

Sebaliknya pemahaman konsep manajemen bila kita rumuskan dari huruf menjadi
kata bermakna, akan memberikan petunjuk kedalam operasionalnya artinya bagaimana anda
menerapkan-nya dalam pelaksanaan.
Jadi huruf dalam kata manajemen dapat dirumuskan sebagai berikut : MANAJEMEN
adalah kemam-puan dalam
(M)engelola penggunaan sumber daya yang tercantum

sebagai


(A)ktiva untuk mewujudkan
(N))ilai tambah ekonomis (economic value added) menjadi
(A)kseptasi untuk memberikan
(J)aminan atas
(E)kuitas yang ditanam sebagai
(E)misi akan
(N)aik sejalan dengan pertumbuhan usaha.
Pemahaman manajemen yang dikemukakan diatas mendjadi satu kekuatan bagi
pemimpin bertanggung jawab dalam menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan
selalu siap memasuki gelombang ketida pastian menjadi peluang.
Jadi manajemen haruslah dipandang bukan saja dalam arti abstrak tetapi juga
dipandang dari konkrit artinya manajemen sebagai keterampilan membutuhkan kompetensi
tertentu. Dengan keterampilan itu bagi pemimpin akan selalu mampu menggerakkan sumber
daya manusia untuk dapat memaksi-mumkan sumber daya yang lain dalam mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai.
Keterampilan tertentu tersebut harus dikembangkan menjadi kompetensi dalam
manajerial, organisasi, teknik dan informasi sehingga manajemen dapat dipahami dalam arti
praktis yang dapat diaktualisasikan kedalam sikap dan perilaku yang bersifat proaktif. Sikap
dan perilaku proaktif akan mampu mendorong kemampuan dalam kompetensi tertentu


16
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi

dengan memanfaatkan manajemen dari kebiasaan memecahkan masalah menjadi
menghindari masalah.
Dalam pemahaman konsep diatas, maka bila kedua kata itu disatukan menjadi
persfektif manajemen berarti kita melihat dari sisi bagaimana seharusnya ia diaplikasikan
menjadi kenyataan dalam praktek.
Dengan pemahaman itu, maka aplikasi persfektif manajemen disini kita maksudkan
adalah penguasaan seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang dapat memberi kekuatan
kepemimpinan dalam mewujudkan keinginan agar dapat memberikan motivasi dalam
menciptakan keseimbangan kepentingan individu, kelompok dan organisasi.
Pengetahuan, keterampilan dan keinginan tersebut harus ditumbuh kembangkan
menjadi suatu kebiasaan yang produktif untuk mendukung kemampuan dalam pemikiran
strategis, jangka panjang dan pendek dalam organisasi dan menjadi pendorong lahirnya
kompetensi-kompetensi manajerial, teknik, informasi dan organisasi.
Kemampuan-kemampuan tersebut harsulah dapat dipandang sebagai satu kebiasaan
yang prodktif yang menunjukkan kekuatan-kekuatan dan atau kelemahan-kelemahan artinya

dari sisi kekuatan-kekuatan akan berdampak mendukung keberhasilan persfektif, posisi dan
performa, sebaliknya dari sisi kelemahan-kelemahan akan menghambat keberhasilan.
Untuk mendukung pemahaman persfektif manajemen agar dapat diaplikasikan
kedalam suatu organisasi yang efektif dan mudah dikontrol dibutuhkan kesungguhan untuk
membangun kebiasaan yang produktif artinya diperlukan peningkatan yang berkelanjutan
atas pengetahuan yang diperoleh dari informasi, keterampilan yang diperoleh dari
pengalaman dan keinginan yang sejalan dengan sikap dan perilaku untuk menyesuaikan
dengan tuntutan perubahan.
Maka seperangkat kebiasaan yang produktif menjadikan pondasi yang selalu
ditumbuh kembangkan sebagai usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia agar ia
selalu siap beradaptasi terhadap gelombang perubahan yang terus bergerak tanpa berakhir.
Sejalan dengan pemikiran itu maka diperlukan pilar-pilar sebagai tonggak untuk
menahan setiap perubahan artinya selalu siap menghindari masalah, sehingga ia mampu
berpikir, bekerja dan belajar untuk menuntun dalam membangun kebiasaan yang produktif .
17
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang

Modul Manajemen Strategi

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut ini !

1. Menurut saudara mengapa untuk mencapai keberhasilan dalam sebuah bisnis diperlukan
strategi?
2. Berikan penjelasan persamaan antara strategi militer dengan strategi bisnis untuk mencapai
keberhasilan dalam berbisnis?
3. Buatlah analisa kelebihan dan kekurangan prinsip strategi militer dalam pencapaian
keberhasilan berbisnis.

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik, Pengantar proses berpikir Strategik, edisi
terbaru.
2. Hargo Utomo Seri Diklat

18
SMT 5, Fak.Manajemen Universitas Pamulang